Anda di halaman 1dari 112

LAPORAN PELAKSANAAN

KULIAH KERJA TERPADU (KKT)


ANGKATAN 115

POSKO DESA : BATURAPA II

KECAMATAN : LOLAK

KABUPATEN : BOLAANG MONGONDOW

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


MANADO, JULI 2017
STRUKTUR ORGANISASI
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) Angkatan 115


Universitas Sam Ratulangi ini, telah di periksa dan disetujui oleh :

Manado, 08 Agustus 2017

Menyetujui

Dosen Pembimbing Lapangan, Dosen Pengawas Lapangan

Dr. dr. Martha Marie Kaseke, M. Kes Dr. Dra. Benedicta J. Mokallu, M.Si
NIP: 196203121997022001 NIP: 19580322198703001

Mengetahui
Koordinator P3KKNT UNSRAT

Dr. Ir. Rignolda Djamaluddin, M.Sc


NIP: 196703211991031002
ANGGOTA KKT 115 POSKO BATURAPA II

TANDA-
No MAHASISWA NIM FAKULTAS
TANGAN

MICHAEL C. T. EKONOMI DAN


1 14061104359
PONGOH BISNIS

2 EMANUELA K. WOKAS 14011104005 KEDOKTERAN

ILMU SOSIAL
3 HESTY SAIRO 14081102032
DAN POLITIK

4 LISA M. LAUTETU 14021105020 TEKNIK

5 ABRAHAM A. J. DAJOH 13021106028 TEKNIK

EKONOMI DAN
6 DANIEL R. KALUARA 14061101023
BISNIS

MELLISA C. KEESEHATAN
7 14111101412
PANAMBUNAN MASYARAKAT

HERLANDO A. K.
8 14071101576 HUKUM
SAMBITE
EKONOMI DAN
9 PAMELA F. JIAW 14061104130
BISNIS
MATEMATIKA
DAN ILMU
10 IRFAN ARUAN 14101104004
PENGETAHUAN
ALAM

11 MARKUS MAKAI 14031107029 PERTANIAN

12 REZKY J. MASSIE 14091102006 ILMU BUDAYA

CHRISTINA THERESIA
13 LEPA 14071101432 HUKUM
UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih yang pertama-tama kami panjatkan kepada


Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga
kami Posko Baturapa II dapat menyelesaikan program Kuliah Kerja Terpadu
(KKT) 115 dengan baik.

Ucapan terimakasih berikut kami berikan kepada pihak-pihak yang


turut serta membantu kami dalam menyelesaikan KKT ini, yang diantaranya:

1. Ibu Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, M.sc., DEA. Selaku Rektor
Universitas Sam Ratulangi Manado yang telah menanamkan nilai-
nilai moral untuk kami pelaksanaan KKT 115 ini.
2. Bapak Dr. Ir. Rignolda Djamaludin, M.Sc. Selaku Koordinator KKT
115 yang telah mengkoordinir dan mengarahkan pelaksanaan
KKT 115 UNSRAT dari awal pelaksanaan sampai akhir dengan
baik.
3. Ibu Dr. Dra. Benedicta J. Mokallu, M.Si. Selaku Dosen Pengawas
Lapangan, yang telah mengawasi dan mengarahkan kami selama
berjalannya program KKT, yang bersedia memberikan waktunya
untuk berkunjung kepada posko kami, yang memiliki jarak sangat
jauh baik dari pusat kota Kabupaten Bolaang Mongondow,
maupun Ibu kota Provinsi.
4. Ibu Dr. dr. Martha Marie Kaseke, M. Kes. Selaku Dosen
Pembimbing Lapangan, yang telah membimbing dan
mengarahkan kami mulai dari sebelum berada pada lokasi KKT
sampai dengan terselesainya program KKT. Yang selalu
memberikan pesan-pesan semangat kepada kami.
5. Pemerintah desa Baturapa II, terkhusus Bapak Sangadi
Wittertoms Manoppo, yang telah banyak membantu dan
bekerjasama dalam pelaksanaan program-program kami.
6. Seluruh masyarakat desa Baturapa II yang dengan baiknya
menerima kami selama 23 hari, memfasilitasi, memberikan
pelayanan yang sangat baik dan menjaga kami layaknya anak
sendiri. Kebaikan kalian menjadi motivasi dalam hidup kami.

Mungkin itu saja yang dapat kami ucapkan, mohon maaf bila tidak
bisa disebutkan satu persatu dalam ucapan terimakasih ini.

Baturapa II, 29 Juli 2017

Posko Baturapa II
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga
program Kuliah Kerja Terpadu Angkatan (KKT) 115 tahun 2017 di desa
Baturapa II, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow ini dapat
terlaksana dan terselesaikan dengan baik.
Laporan KKT ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban tertulis
kami selama pelaksanaan KKT di desa Baturapa II, kecamatan Lolak dari
tanggal 07 Juli sampai dengan 29 Juli 2017.
Adapun tujuan ini dari penyusunan laporan ini adalah untuk
memberikan gambaran dan keterangan tentang program kerja yang telah
kami laksanakan di desa Baturapa II.
Kami menyadari bahwa keberhasilan dan terlaksananya program-
program yang telah kami laksanakan bukanlah keberhasilan individu maupun
kelompok. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang ikut dalam menyelesaikan program KKT
115 ini. Kami menyadari bahwa kami masih banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan ini, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat kami harapkan.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan kepada
para pembaca. Amin.

Baturapa II
DAFTAR ISI

Struktur Organisasi Posko ...................................................................... i


Lembar Pengesahan............................................................................... ii
Anggota KKT 115 Posko Baturapa II ...................................................... iii
Ucapan Terimakasih ............................................................................... iv
Kata Pengantar ....................................................................................... vi
Daftar Isi ................................................................................................. vii
Daftar Tabel ............................................................................................ viii
Daftar Gambar ........................................................................................ ix
Daftar Lampiran ...................................................................................... xiii
I. Pendahuluan ..................................................................................... 1
A. Dasar Pelaksanaan ...................................................................... 1
B. Tujuan KKT .................................................................................. 3
C. Manfaat KKT ................................................................................ 3
II. Profil Desa ......................................................................................... 6
A. Sejarah Desa Baturapa II ............................................................. 6
B. Wilayah Desa ............................................................................... 6
C. Kependudukan ............................................................................. 8
D. Sarana Utama .............................................................................. 10
III. Potensi Unggulan Desa ..................................................................... 20
A. Potensi Alam ................................................................................ 20
B. Potensi Sosial .............................................................................. 25
IV. Pelaksanaan Program KKT ............................................................... 27
A. Matriks Program ........................................................................... 27
B. Realisasi Program Tematik .......................................................... 31
C. Realisasi Program Non Tematik ................................................... 35
V. Pembelajaran Menarik “Amazing Story” ............................................ 47
A. Pembelajaran Menarik oleh Posko Baturapa II ............................ 47
B. Pengalaman Menarik oleh Anggota Posko .................................. 52
VI. Penutup ............................................................................................. 74
Lampiran-lampiran .................................................................................. 75
DAFTAR TABEL

Tabel.1. Sejarah Kepimpinan Sangadi desa Baturapa II ........................ 6


Tabel.2. Data mata pencaharian desa Baturapa II.................................. 9
Tabel.3. Tingkat pendidikan masyarakat desa Baturapa II ..................... 10
Tabel.4. Matriks Program KKT 115 Posko Baturapa II ........................... 30
DAFTAR GAMBAR

Gambar.1. Peta Administrasi Desa Baturapa II ...................................... 7


Gambar.2. Peta Kontur Desa Baturapa II ............................................... 7
Gambar.3. Diagram Data Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin .......... 8
Gambar.4. Grafik Penganut Agama Desa Baturapa II ............................ 8
Gambar.5. Gereja GMIBM Desa Baturapa II ......................................... 11
Gambar.6. Gereja Advent Desa Baturapa II .......................................... 12
Gambar.7. Gereja KGPM Desa Baturapa II ............................................ 12
Gambar.8. Gereja GPDI Desa Baturapa II ............................................. 13
Gambar.9. Gereja Pantekosta (GP) Desa Baturapa II ........................... 13
Gambar.10. SD Negeri 2 Baturapa II ...................................................... 14
Gambar.11. PAUD Kasih Ibu desa Baturapa II ....................................... 15
Gambar.12. TK Kuntum Mekar Baturapa II ............................................. 15
Gambar.13. Sumber air desa Baturapa II ............................................... 16
Gambar.14. Sumber listrik desa Baturapa II. .......................................... 16
Gambar.15. Alat transportasi roda 2 dan bentor ..................................... 17
Gambar.16. Alat transportasi roda 4 di Desa Baturapa II ....................... 17
Gambar.17. Kondisi jalan primer desa Baturapa II ................................. 18
Gambar.19. Kondisi kamar mandi di Desa Baturapa II ........................... 19
Gambar.20. Pengolahan sampah di desa Baturapa II ............................ 19
Gambar.21. Peta Penggunaan Lahan Desa Baturapa II ......................... 20
Gambar.22. Lahan perkebunan jagung Desa Baturapa II ....................... 21
Gambar.23. Pengolahan hasil dari potensi jagung ................................. 21
Gambar.24. Lahan perkebunan Kelapa .................................................. 22
Gambar.25. Pengolahan hasil dari potensi kelapa.................................. 22
Gambar.26. Kawasan hutan mangrove di Desa Baturapa II ................... 23
Gambar.27. Hutan Mangrove desa Baturapa II yang memiliki nilai wisata
yang tinggi ........................................................................... 24
Gambar.28. Ikan Teri yang merupakan Potensi perikanan desa ............ 24
Gambar.29. Kegiatan pembangunan oleh laki-laki desa Baturapa II
Baturapa II .......................................................................... 25
Gambar.30. Para perempuan desa Baturapa II mempersiapkan
Makanan ............................................................................. 26
Gambar.31. Keakraban Masyarakat desa Baturapa II ............................ 26
Gambar.32. Kegiatan sensus data penduduk ......................................... 31
Gambar.33. Kegiatan input data simdes ................................................. 32
Gambar.34. SIMDES desa Baturapa II ................................................... 32
Gambar.35. Pembuatan website desa Baturapa II ................................. 33
Gambar.36. Website desa Baturapa II .................................................... 33
Gambar.37. Video profil desa Baturapa II ............................................... 34
Gambar.38. Video kegiatan posko Baturapa II ....................................... 34
Gambar.39. Pembuatan peta bersama bapak sangadi........................... 35
Gambar.40. Sosialisasi bahaya gadget .................................................. 36
Gambar.41. Peserta sosilisasi bahaya gadget ........................................ 36
Gambar.42. Kegiatan sosialisasi PHBS .................................................. 37
Gambar.43. Peserta sosilisasi PHBS ...................................................... 37
Gambar.44. Pengajaran di kelas VI, SD N. 2 Baturapa .......................... 38
Gambar.45. Bersama para guru dan murid SD N. 2 Baturapa ............... 38
Gambar.46. Kerja bakti pembangunan gedung serbaguna gereja.......... 39
Gambar.47. Suasana istirahat setelah kerja bakti................................... 39
Gambar.48. Kegitan penimbangan berat badan bayi .............................. 40
Gambar.49. Foto bersama bidan desa dan ibu-ibu PKK......................... 40
Gambar.50. Pengajaran untuk materi belajar mewarnai ......................... 41
Gambar.51. Pengajaran di kelas bahasa Inggris .................................... 41
Gambar.52. Perjalanan untuk penyerahan tripleks ................................. 42
Gambar.53. Penyerahan tripleks kepada pengurus PPA ........................ 42
Gambar.54. Kegiatan membersihkan balai desa .................................... 43
Gambar.55. Kegiatan membersihkan balai desa tampak belakang ........ 43
Gambar.56. Kegiatan pengecatan latar batas desa ................................ 44
Gambar.57. Kegiatan pengecatan warna merah dan putih ..................... 44
Gambar.58. Ibadah wajib di Gereja Maranatha ...................................... 45
Gambar.59. Foto bersama jemaat kolom dua ......................................... 45
Gambar.60. Pengerjaan awal wc umum ................................................. 46
Gambar.61. Hasil pengerjaan wc umum ................................................. 46
Gambar.62. Pembekalan di Auditorium .................................................. 75
Gambar.63. Pembekalan Gbersama DPL .............................................. 75
Gambar.64. Upacara pembukaan kegiatan KKT 115 di kantor Bupati
Bolaang Mongondow .......................................................... 76
Gambar.65. Penerimaan di kantor kecamatan ....................................... 76
Gambar.66. Mahasiswa KKT 115 Posko Baturapa II .............................. 77
Gambar.67. Mahasiswa KKT 115 bersama Perangkat Desa Baturapa II 77
Gambar.68. Foto Bersama Dosen Pengawas Lapangan.
Ibu Dr. Dra. Benedicta J. Mokallu, M.Si .............................. 78
Gambar.69. Foto Bersama Dosen Pembimbing Lapangan,
Ibu Dr. dr. Martha M. Kaseke .............................................. 78
Gambar.70. Foto Kegiatan Sensus Penduduk Desa Baturapa II ............ 79
Gambar.71. Foto Pengisian data penduduk untuk Pembuatan Sistem
Informasi Desa .................................................................... 79
Gambar.72. Foto Kegiatan Pengajaran di PPA Maranatha Baturapa ..... 80
Gambar.73. Foto kegiatan Sosialisasi “Bahaya Kecanduan Gadget pada
Anak-Anak” Bekerjasama dengan pengurus PPA Maranatha
Baturapa .............................................................................. 80
Gambar.74. Kegiatan Posyandu yang bekerja sama dengan pengurus
Posyandu desa Baturapa II ................................................. 81
Gambar.75. Kegiatan pengajaran di SDN 2 Baturapa II ......................... 81
Gambar.76. Kegiatan mengajar di PPA Maranatha ................................ 82
Gambar.77. Survey Potensi desa: mengunjungi usaha bagan desa
Baturapa II .......................................................................... 82
Gambar.78. Survey potensi desa yakni pengolahan jagung ................... 83
Gambar.79. Survey potensi desa yakni kawasan hutan mangrove ........ 83
Gambar.80. Kegiatan Ibadah di Gereja Maranatha Baturapa II .............. 84
Gambar.81. Kegiatan Ibadah Kolom ....................................................... 84
Gambar.82. Kegiatan bantuan tripleks untuk pembangunan ruang
kelas di PPA Maranatha ...................................................... 85
Gambar.83. Foto bersama Kepala Sekolah dan Guru SDN 2 Baturapa . 85
Gambar.84. Kegiatan perbaikan sarana dan prasarana yakni
batas desa (gapura) ............................................................ 86
Gambar.85. Kegiatan kerja bakti bersama masyarakat dalam
pembangunan bangunan serba guna di Gereja Maranatha
Baturapa II .......................................................................... 86
Gambar.86. Proses penggalian septic tank untuk WC Umum
di dusun III .......................................................................... 87
Gambar.87. Proses pembangunan WC Umum di Dusun III ................... 87
Gambar.88. Hasil pembuatan WC Umum di Dusun III............................ 88
Gambar.89. Hasil dari kegiatan pengadaan WC Umum di Dusun III ...... 88
Gambar.90. Kegiatan pemasangan atribut posko ................................... 89
Gambar.91. Kegiatan pembuatan peta desa bersama Bapak Sangadi .. 89
Gambar.92. Kegiatan penjemputan Pendeta baru Gereja Maranatha
Baturapa II .......................................................................... 90
Gambar.93. Makan malam bersama masyarakat setempat ................... 90
Gambar.94. Menghadiri undangan ibadah syukur dari keluarga
Kadus III .............................................................................. 91
Gambar.95. Foto bersama mahasiswa KKT 115 UNSRAT bersama Bapak
Sangadi desa Baturapa II .................................................... 91
Gambar.95. Kegiatan perpisahan dengan masyarakat desa
Baturapa II .......................................................................... 92
Gambar.96. Persiapan pulang foto bersama DPL, Bapak dan Ibu Sangadi,
serta Bapak dan Ibu Sekdes Baturapa Dua ........................ 92
DAFTAR LAMPIRAN

1. Dokumentasi kegiatan Pembekalan Peserta KKT 115 Posko


Baturapa II ......................................................................................... 75
2. Dokumentasi Anggota Posko dan Pemerintah Desa Baturapa ......... 77
3. Dokumentasi Posko Baturapa II Bersama Dosen Pengawas dan
Pembimbing Lapangan ...................................................................... 78
4. Dokumentasi Kegiatan Tematik Posko Baturapa II ........................... 79
5. Dokumentasi Kegiatan Non Tematik Posko Baturapa II .................... 80
6. Laporan Rencana Kegiatan Posko Baturapa II.................................. 93
7. Surat Serah Terima SIMDES Baturapa II ....................................... 101
I. PENDAHULUAN

A. Dasar Pelaksanaan KKT


Diamanatkan dalam Undang-Undang tentang Pendidikan Tinggi (UU
No.12/ 2012) bahwa pendidikan tinggi sebagai bagian dari sistim pendidikan
nasional memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan
bangsa Indonesia yang berkelanjutan. Di era globalisasi, pendidikan tinggi
harus mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
menghasilkan intelektual, ilmuan, profesional yang berbudaya dan kreatif,
toleran, demokratis, berkarakter tangguh, serta berani membela kebenaran
untuk kepentingan bangsa.
Sebagai pedoman sistem pendidikan nasional, UU No. 12/ 2012
mewajibkan perguruan tinggi untuk melaksanakan tridharma dengan
melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Khusus pengabdian kepada masyarakat didefinisikan sebagai kegiatan
sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Dipertegas dalam pasal 5 (d) bahwa salah satu tujuan pendidikan
tinggi adalah “terwujudnya pengabdian kepada masyarakat berbasis
penalaran dan karya penelitian yang bermanfaat dalam memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa”.

UU No. 12/2012 ditetapkan 12 Agustus 2012, mendefinisikan:


Ilmu pengetahuan: rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secarasistematis
dengan menggunakan pendekatan tertentu, yang dilandasi oleh metodologi ilmiah untuk
menerangkan gejala alam dan/ataukemasyarakatan tertentu.
Teknologi: penerapan dan pemanfaatan berbagai cabang Ilmu Pengetahuan yang menghasilkan nilai
bagi pemenuhan kebutuhan dankelangsungan hidup, serta peningkatan mutukehidupan manusia.
Humaniora: disiplin akademik yang mengkaji nilai intrinsik kemanusiaan.
Sebagai kegiatan sivitas akademika, pengabdian kepada masyarakat
dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan sesuai budaya akademik,
keahlian dan/atau otonomi sivitas akademika serta kondisi sosial budaya
masyarakat (UU No. 12/ 2012, pasal 47 ayat 2). Dipertegas pada ayat
selanjutnya bahwa hasil pengabdian kepada masyarakat digunakan sebagai
proses pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengayaan sumber
belajar, dan/atau untuk pembelajaran dan pematangan sivitas akademika.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 49/ 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi,
program sarjana wajib ditambah bentuk pembelajaran pengabdian kepada
masyarakat (pasal 14, ayat 8). Dijelaskan dalam ayat selanjutnya bahwa
bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat merupakan
kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam rangka
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.Secara
teknis, beban belajar mahasiswa untuk bentuk pembelajaran pengabdian
kepada masyarakat adalah 1 sks yang disetarakan dengan 160 menit per
minggu per semester (pasal 16, ayat 3).
Unsrat menerjemahkan pelaksanaan kuliah pengabdian kepada
masyarakat dengan pola Kuliah Kerja Terpadu (KKT), Kuliah Kerja Profesi
(KKP), dan Kuliah Kerja Kemitraan (KKK). Secara umum, Kuliah Kerja
didefinisikan sebagai suatu kegiatan kurikuler yang dilaksanakan oleh
mahasiswa program sarjana secara terprogram selama jangka waktu
tertentu. Bentuk Kuliah Kerja dapat berupa kuliah kerja lapangan, kuliah
kerja usaha, magang, dan kegiatan lain yang bentuknya ditentukan oleh
Rektor (Peraturan Rektor No.01/ UN 12/ PP/ 2013 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Akademik, pasal 26 ayat 1 - 3).
__________________________________

Pusat Pengelolaan dan Pengembangan Kuliah Kerja (P2KK) saat ini telah berubah menjadi Pusat
Pengelolaan dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata Terpadu (P3KKNT). Lembaga Pengabdian
kepada Masyarakat (LPM) yang sebelumnya berdiri sendiri/terpisah dari Lembaga Penelitian
(Lemlit), saat ini telah menjadi satu kesatuan dalam Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat - LPPM Unsrat.

Dalam Peraturan Rektor tersebut selanjutnya dijelaskan dalam pasal


26 ayat 4 – 6 bahwa KKT merupakan kegiatan kuliah kerja yang
dilaksanakan secara terprogram oleh Pusat Pengelolaan dan
Pengembangan Kuliah Kerja (P2KK), dan dapat berbentuk KKT Reguler dan
KKT khusus yang dikembangkan oleh Lembaga Pengabdian kepada
Masyarakat (LPM). Kuliah Kerja Profesi merupakan kegiatan kuliah kerja
yang dilaksanakan oleh fakultas sesuai dengan bidang profesi masing-
masing. Sementara itu, Kuliah Kerja Kemitraan merupakan kegiatan kuliah
kerja yang dilaksanakan oleh fakultas dimana program-program kegiatan
sepenuhnya mengikuti disain program yang diterapkan oleh institusi mitra.

B. Tujuan KKT
Tiga tujuan pokok pengembangan KKT adalah:
1. Menghasilkan sarjana sebagai penerus pembangunan yang
lebih menghayati permasalahan yang sangat kompleks yang
dihadapi masyarakat dan belajar menanggulangi
permasalahan tersebut secara pragmatis dan interdisipliner
(personality development).
2. Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat, dan lebih
menyesuaikan keberadaan pendidikan tinggi kepada tuntutan
pembangunan (institutional development).
3. Membantu pemerintah dalam percepatan laju pembangunan
dan mempersiapkan kader-kader pembangunan yang handal
(community development).

C. Manfaat KKT
Dengan landasan yang tepat, tujuan yang terarah dan terukur serta
dukungan sumberdaya internal maupun eksternal secara optimal, maka
pelaksanaan KKT diharapkan akan memberi manfaat besar kepada
mahasiswa, Unsrat dan masyarakat, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Manfaat bagi mahasiswa:
 Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang:
(1) Cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner dan lintas
sektoral, (2) Kegunaan hasil pendidikannya bagi pembangunan
umumnya dan daerah pedesaan khususnya, (3) Kesulitan yang
dihadapi masyarakat desa dalam pembangunan, (4) Konteks
keseluruhan dari masalah pembangunan dan pengembangan
daerah pedesaan, (5) Mendewasakan cara berfikir mahasiswa
untuk melaksanakan penelaahan dan pemecahan masalah yang
ada dalam masyarakat secara pragmatis ilmiah;
 Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk
melaksanakan program program pengembangan dan
pembangunan desa;
 Membina mahasiswa untuk menjadi seorang “transformer,
change agent, motivator, dinamisator, fasilitator dan problem
solver”;
 Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa
sebagai kader pembangunan disamping diharapkan terbentuknya
sikap dan rasa cinta serta tanggung jawab terhadap kemajuan
masyarakat pedesaan;
 Membuka wawasan para mahasiswa, sehingga mereka
mengetahui secara teknis permasalahan-permasalahan yang
dihadapi para pelaku ekonomi kecil yang kadang kala tidak
terdapat dalam teori.
2. Manfaat bagi UNSRAT:
 Lebih mantap dalam pengisian ilmu dan pendidikan kepada
mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi
mahasiswa dengan masyarakat, sehingga kurikulum perguruan
tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan;
 Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus yang berharga,
yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan;
 Mempererat dan meningkatkan kemitraan antara perguruan tinggi
dengan pemangku kepentingan yang lain dalam pelaksanaan
pembangunan.
3. Manfaat bagi masyarakat:
 Memperoleh tenaga dan pemikiran untuk merencanakan serta
melaksanakan proyek pembangunan;
 Meningkatkan cara berfikir, bersikap dan bertindak sehingga siap
menerima dan berpartisipasi dalam program pembangunan;
 Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk
merencanakan, merumuskan dan melaksanakan pembangunan;
 Terbentuknya kader-kader pembangunan di dalam masyarakat,
sehingga mendorong kesinambungan pembangunan;
 Membantu masyarakat dalam pengembangan usaha ekonomi
produktif keluarga melalui pelatihan dan pembinaan yang
diberikan mahasiswa;
 Memotivasi masyarakat desa agar membentuk kelompok-
kelompok usaha dalam mengembangkan kegiatan usahanya.
II. PROFIL DESA

A. Sejarah Desa Baturapa II


Desa Baturapa II adalah pecahan dari desa Baturapa pada tahun
2007, penduduk desa Baturapa II kebanyakan dari Eksodus Gunung
Awu (Sangir) tahun 1996 dan Eksodus Gunung Karangetang tahun 1974,
budaya yang berkembang adalah budaya sangir talaud.
Adapun periode kepimpinan Sangadi atau pemerintah desa di desa
Baturapa II adalah, sebagai berikut:
Periode
No Nama Sangadi Keterangan
Kepimimpinan
1 Esra Panese 2007-2010 PJS
2 Esra Panese 2010-2013 Devinitif
3 Hani Mangensihi 2013-2015 PLH
4 Adeleila Tege 2015-2016 PJS
5 Wittertoms Manoppo 2016-2022 Devinitif
Tabel.1. Sejarah Kepimpinan Sangadi desa Baturapa II

B. Wilayah Desa
Desa Baturapa II merupakan satu desa dari 17 desa yang ada di
Kecamatan Lolak, Kab. Bolaang Mongondow. Desa Baturapa II juga
merupakan desa yang berada di daerah pesisir, beriklim tropis dengan
ketinggian 5-14 Mdpl dan merupakan daerah dataran rendah. Memiliki 3
dusun dengan luas wilayah sebesar 390 Ha Terletak kurang lebih 7 Km
ke arah timur Ibu Kota Kecamatan Mandolang, yakni Lolak. Batas Desa
Baturapa II diantaranya:
 Sebelah utara : Tanah Negara
 Sebelah barat : Desa Sauk
 Sebelah timur : Desa Baturapa Induk
 Sebelah selatan : Hutan Negara
Gambar.1. Peta Administrasi Desa Baturapa II

Gambar.2. Peta Kontur Desa Baturapa II


a. Kependudukan
 Jumlah Penduduk
Desa Baturapa II memiliki jumlah penduduk sebanyak 616 jiwa
dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 115 KK. Berikut adalah
data jumlah penduduk desa Baturapa II yang dibedakan berdasarkan
jenis kelamin:

Data Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Perempuan
263
353 Laki-laki

Gambar.3. Diagram Data Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

 Agama
Mayoritas agama yang dianut oleh masyarakat desa Baturapa II
adalah Kristen, kemudian islam. Jumlah penganut Kristen yakni
sebanyak 604 jiwa dan islam sebanyak 12 jiwa. Berikut adalah data
penganut agama di Desa Baturapa II:

Data Penganut Agama Masyarakat Desa Baturapa II


700
600
500
400
300
200
100
0
Kristen Islam

Gambar.4. Grafik Penganut Agama Desa Baturapa II


 Mata Pencaharian
Desa Baturapa merupakan desa yang penggunaan lahannya
didominasi oleh kebun campur, sehingga kebanyakan mata pencaharian
masyarakat desa Baturapa II adalah Petani/ pekebun dengan jumlah 102
jiwa. Berikut adalah data mata pencaharian masyarakat desa Baturapa II:

Jenis Kelamin
No. Mata Pencaharian
Laki-laki Perempuan

Mengurus Rumah
1 16 109
Tangga
2 Pelajar/mahasiswa 21 19
3 Pensiunan 1 1
4 PNS 5 6
5 Pedagang 1 0
6 Petani/Pekebun 99 3
7 Nelayan/Perikanan 12 0
8 Karyawan Swasta 8 4
9 Buruh Harian Lepas 34 0
10 Tukang 2 0
11 Mekanik 1 0
12 Pendeta 2 0
13 Supir 2 1
14 Biarawati 0 1
15 Wiraswasta 27 6
16 Lainya 24 25
17 Belum Bekerja 92 86
Tabel.2. Data mata pencaharian desa Baturapa II
 Tingkat Pendidikan
Sebagian besar tingkat pendidikan masyarakat desa Baturapa
II adalah tamatan Sekolah Dasar (SD) dengan jumlah sebanyak 308
jiwa. Hal inilah yang mengakibatkan sehingga sangat sedikit jumlah
pegawai di Desa Baturapa II. Adapun tingkat pendidikan tertinggi
yakni Diploma IV/Strata I dnegan jumlah 8 jiwa. Berikut adalah data
tingkat pendidikan masyarakat desa Baturapa II:
Jenis Kelamin
No. Mata Pencaharian
Laki-laki Perempuan

1 Tidak/ belum sekolah 34 42


2 Belum tamat SD 28 23
3 Tamat SD 130 78
4 SLTP/ Sederajat 62 52
5 SLTA/ Sederajat 70 51
6 Diploma I/ II - 1
7 Akademi/ Diploma III 5 4
8 Diploma IV/ Strata I 4 4
Tabel.3. Tingkat pendidikan masyarakat desa Baturapa II

C. Sarana Utama
Desa Baturapa II merupakan desa yang pola permukimannya
mengikuti jalan (linear). Permukiman desa ini berada tepat pada jalan
Trans Sulawesi. Sarana utama di desa Baturapa II teridiri dari fasilitas
peribadatan, pendidikan, sumber air bersih, listrik, sarana transportaso,
dan juga sanitasi serta persampahan.
Kondisi sarana utama di desa Baturapa II kebanyakan dalam
kondisi yang sudah baik, namun ada beberapa yang masih dalam proes
pembangunan. Berikut adalah sarana utama yang ada di desa Baturapa
II:
 Fasilitas Peribadatan
Mayoritas agama yang ada di desa Baturapa II adalah Kristen
dengan jumlah sebanyak 604 penganut dari total jumlah penduduk 616
jiwa. Maka tidak heran jika jumlah tempat peribadatan penganut Kristen
yakni gereja yang paling banyak di desa ini atau bisa dibilang bahwa
fasilitas peribadatan yang ada di desa Baturapa II hanya gereja.
Desa Baturapa II memiliki 5 buah bangunan Gereja, yang
diantaranya Gereja Masehi Injili di Bolaang Mongondow (GMIBM), Gereja
Advent, Gereja Pantekosta (GP) Gereja Pantekosta Di Indonesia (GPdI),
dan Kerapatan Gereja Protestan di Minahasa (KGPM). Kondisi kelima
gereja ini baik, hanya saja untuk GPdI, GP dan KGPM masih dalam proses
pembangunan, namun hanya KGPM saja yang belum digunakan
masyarakat. Berikut adalah fasilitas peribadatan yang ada di Desa
Baturapa II:

Gambar.5. Gereja GMIBM Desa Baturapa II


Gambar.6. Gereja Advent Desa Baturapa II

Gambar.7. Gereja KGPM Desa Baturapa II


Gambar.8. Gereja GPDI Desa Baturapa II

Gambar.9. Gereja Pantekosta (GP) Desa Baturapa II


 Fasilitas Pendidikan
Desa Baturapa II hanya memiliki 1 bangunan Sekolah Dasar (SD), 1
Taman Kanak-kanak, dan 1 bangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Fasilitas pendidikan ini semuanya berada di Dusun II.
Kondisi fasilitas pendidikan di desa ini sudah tergolong baik. Akan
tetapi untuk gedung SD masih perlu untuk diperbaiki dan diperhatikan, hal
ini karena bangunan sekolah yang sudah kurang baik serta tidak adanya
fasilitas pendukung seperti lapangan bermain, dan juga sarana prasarana
dalam kelas yang dalam kondisi tidak baik. Untuk bangunan TK memilki
kondisi yang lumayan baik dan untuk fasilitas PAUD masih tergolong
kurang baik dikarenakan masih ada beberapa fasilitas yang belum lengkap
seperti taman bermain dan alat bantu peraga.

Gambar.10. SD Negeri 2 Baturapa II


Gambar.11. PAUD Kasih Ibu desa Baturapa II

Gambar.12. TK Kuntum Mekar Baturapa II


 Sumber Air Bersih, Listrik dan Telekomunikasi
Seluruh masyarakat desa Baturapa II menggunakan air bersih yang
bersumber dari sumur bor dan sumur gali. Kualitas air terbilang baik, hal ini
karena air yang ada tidak berwarna dan berbau.

Gambar.13. Sumber air desa Baturapa II

Untuk listrik, semua masyarakat desa Baturapa II telah memiliki listrik


sendiri. Untuk Gardu Induk berada di Desa Dulangon. Untuk
Telekomunikasi, desa Baturapa II memiliki jaringan telepon yang baik, yang
dimana untuk jaringan Telkomsel pada desa Baturapa II memiliki jaringan
4G.

Gambar.14. Sumber listrik desa Baturapa II


 Sarana Transportasi
Untuk sarana transportasi, desa Baturapa II memilki sarana
transportasi masal lolak yang biasa disebut dengan “Bentor”. Bentor
merupakan alat transportasi roda dua yang telah di modifikasi menjadi
kendaraan beroda 4 namun tidak berbentuk mobil, sehingga memiliki
keunikan tersendiri. Selain transportasi umum, adapun kendaraan pribadi
yang menjadi alat transportasi masyarakat desa Baturapa II.

Gambar.15. Alat transportasi roda 2 dan bentor

Gambar.16. Alat transportasi roda 4 di desa Baturapa II


Adapun prasarana untuk alat-alat transportasi ini yakni jalan. Jalan di
desa Baturapa II dibagi menjadi 2 fungsi yaitu jalan arteri dan jalan
lingkungan. Kondisi kedua jalan ini baik, terutama jalan arteri yang
merupakan jalan Trans Sulawesi. Untuk jalan lingkungan sendiri masih
dalam pekerjaan, sehingga bermaterialkan tanah.

Gambar.17. Kondisi jalan primer desa Baturapa II

Gambar.18. Kondisi jalan lingkungan desa Baturapa II


 Sanitasi dan Persampahan
Untuk fasilitas sanitasi dan persampahan desa Baturapa II masih
terbilang buruk. Hal ini karena masih ada beberapa keluarga yang belum
memiliki WC sendiri, kemudian juga untuk sistem persampahan masyarakat
masih mengolah sampah dengan cara membakar. Hal ini karena tidak
adanya mobil pengangkut sampah yang menjangkau desa Baturapa II.

Gambar.19. Kondisi kamar mandi di desa Baturapa II

Gambar.20. Pengolahan sampah di desa Baturapa II


III. POTENSI UNGGULAN DESA

A. Potensi Alam
Desa Baturapa II memiliki potensi unggulan yang diantaranya
Perkebunan/ pertanian dan perikanan/ kelautan, dengan penggunaan
lahan yang didominasi adalah lahan kebun campur, maka hasil
pertanian merupakan potensi alam terbesar masyarakat desa Baturapa
II. Desa Baturapa II merupakan daerah pesisir, yang berada di Dusun II,
sehingga selain hasil pertanian adapun hasil perikanan/ kelautan.
Dengan kedua potensi maka, mata pencaharian masyarakat desa
Baturapaa II didominasi oleh petani/ pekebun dan nelayan.
Untuk hasil pertanian/ perkebunan diantaranya: jagung, kelapa
dsb. Dan untuk hasil pertanian/ perikanan ialah: ikan teri dan kawasan
hutan mangrove yang masih alami atau belum dijamah.

Gambar.21. Peta penggunaan lahan desa Baturapa II


 Perkebunan/ Pertanian
Untuk hasil alam yang dihasilkan yakni diantaranya jagung, kelapa,
ubi-ubian dan sebagainya. Namun yang lebih banyak yakni jagung.
Hampir seluruh lahan yang ada di desa Baturapa II ditanami oleh jagung.

Gambar.22. Lahan perkebunan jagung desa Baturapa II

Gambar.23. Pengolahan hasil dari potensi jagung


Selain jagung adapun kelapa yang menjadi hasil alam terbanyak di desa
Baturapa II.

Gambar.24. Lahan perkebunan kelapa

Gambar.25. Pengolahan hasil dari potensi kelapa


 Daerah Pesisir dan Perikanan
Desa Baturapa II merupakan desa yang berada di daerah
pesisir. Desa ini memiliki kawasan hutan mangrove yang masih
terjaga dengan baik, banyak sekali jenis mangrove yang tumbuh di
daerah pesisir desa Baturapa II. Kawasan hutan mangrove ini berada
di dusun III yang biasa disebut masyarakat dengan “Panang Kilon”
khusunya di teluk Labuan Uki.

Gambar.26. Kawasan hutan mangrove di Desa Baturapa II

Kawasan hutan mangrove ini selain memiliki fungsi utama


yang pada umumnya yakni keseimbangan ekologis, berfungsi dan
berperan besar bagi masyarakat maupun desa Baturapa II itu sendiri.
Yang dimana salah satu fungsi hutan mangrove ini bisa dijadikan
sebagai tempat wisata berbasis ekologis. Jika kawasan hutan
mangrove ini dikelolah dengan baik maka dapat membuka jenis
pekerjaan baru bagi masyarakat dan bisa menambah pertumbuhan
pendapatan desa. Selain itu juga eksistensi dari desa Baturapa II
sendiri dapat ditingkatkan dan dikenal banyak orang.
Gambar.27. Hutan Mangrove (potensi pesisir Baturapa II)

Selain kawasan hutan mangrove, desa Baturapa II juga memiliki


hasil laut yang besar. Salah satu potensi atau hasil laut yang sangat
besar di Baturapa II adalah jenis ikan Teri atau yang biasa disebut
masyarakat Baturapa II “Ikan Putih”.

Gambar.28. Ikan Teri (Potensi perikanan desa Baturapa II)


B. Potensi Sosial
Untuk potensi sosial desa Baturapa II yang masyarakat desa
Baturapa II masih menggunakan budaya gotong royong, dimana ketika
adanya sebuah pekerjaan umum untuk kepentingan bersama, masyarakat
desa Baturapa II akan sama-sama berbondong-bondong untuk
mengerjakannya.
Kegiatan sosial ini dilakukan tidak mengenal batasan umur, jenis
kelamin, agama maupun segalanya. Semua masyarakat turut serta dalam
kegiatan sosial ini. Hal ini seperti yang ditemui pada pembangunan
bangunan serbaguna di Gereja GMIBM. Semua masyarakat desa Baturapa
II ikut serta dalam pengerjaan pembangunannya. Dalam pekerjaan
pembangunan gedung serbaguna ini, seluruh masyarakat desa Baturapa II
turun didalamnya.
Kegiatan ini sangat mengandung nilai sosial yang sangat tinggi, dan
kegiatan seperti ini sudah jarang ditemukan pada jaman modern saat ini.
Maka dari itu gotong royong ini merupakan salah satu potensi desa
Baturapa II yang patut untuk diteruskan.

Gambar.29. Kegiatan pembangunan oleh laki-laki desa Baturapa II


Biasanya para laki-laki yang mengerjakan pembangunannya
sementara para perempuan yang mempersiapkan makanan. Hal ini
dilakukan dengan sukarela tanpa biaya apapun. Karena menurut
masyarakat desa Baturapa II ini adalah miliki bersama jadi sudah
sepatutnya mengerjakannya bersama-sama tanpa menuntut balasan
apapun.

Gambar.30. Ibu-ibu desa Baturapa II mempersiapkan makanan

Gambar.31. Keakraban Masyarakat desa Baturapa II


IV. PELAKSANAAN PROGRAM KKT

A. Matriks Program

Matriks program yang disusun merupakan program-program yang


telah disusun dan disepakati bersama oleh seluruh anggota Posko
Baturapa II. Penyusunan program-program yang kemudian dimasukkan
didalam matriks program, disusun ketika sebelum dan setelah berada di
lokasi KKT yakni desa Baturapa II. Program yang disusun sebelum berada
di lokasi KKT yakni program tematik, untuk program non tematik sendiri
setelah berada di lokasi KKT yakni desa Baturapa II. Hal ini dimaksudkan
untuk melihat kondisi eksisting yang ada di desa Baturapa II. Adapun
program non tematik yang telah disusun sebelum di desa Baturapa II, yakni
seperti kegiatan sosialisasi dan pengajaran sekolah, selain itu semuanya
disesuaikan dengan kondisi yang ada di desa.

Untuk program tematik diantaranya, sensus data penduduk,


pembuatan Website desa, Pembuatan Sistem Informasi Desa (SIMDES),
pembuatan profil desa, pembuatan profil kegiatan posko, dan penyuluhan
SIMDES pada operator desa. Dalam penyusunan program ini terdapat
program yang direvisi, karena menyesuaikan dengan kondisi eksisting yang
ada, yakni kegiatan sensus data Penduduk desa Baturapa II. Pada awalnya
rencana program ini hanya akan meminta data pada perangkat desa,
namun ternyata terdapat beberapa keluarga yang belum terdaftar,
sehingga dilakukan sensus penduduk kembali untuk seluruh penduduk
desa Baturapa II yang terdiri dari tiga dusun. Untuk rencana program
tematik, semuanya dapat terealisasikan dengan baik dan tepat waktu
dengan apa yang telah direncanakan.

Untuk program non tematik terdiri dari kegiatan fisik dan non fisik.
Kegiatan fisik disini diantaranya, pembangunan tempat sanitasi untuk
Jemaat Gereja Pantekosta dan masyarakat desa Dusun III, perbaikan
infrastruktur desa yakni perbaruan warna batas desa (Gapura), perbaikan
prasarana balai desa yakni peta desa, peta penggunaan lahan, struktur
organisasi pemerintah desa, struktur PKK, kerja bakti pembersihan balai
desa baru, Kerja Bakti Pembangunan bangunan serbaguna gereja GMIBM
bersama masyarakat. Untuk kegiatan non fisik diantaranya, Pengajaran
pada siswa-siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Baturapa II, sosilisasi Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak-anak di Pusat Pengembangan Anak
(PPA) Maranatha, Pengajaran di PPA Maranatha, sosialisasi tentang
bahaya kecanduan gadget pada anak-anak, Bantuan bahan pembangunan
ruang kelas PPA, kegiatan penjemputan pendeta baru, kegiatan kesehatan
di posyandu Baturapa II, dan kegiatan ibadah baik ibadah wajib maupun
sunnah.

Untuk rencana program non tematik, secara keseluruhan terealisasi


dengan baik, walaupun tidak tepat waktu dengan yang telah direncanakan
pada awal. Kegiatan non tematik pun mengalami beberapa revisi, hal ini
disesuaikan dengan kondisi yang ada di Desa.
MATRIKS PROGRAM
NO JENIS PROGRAM DIRENCANAKAN TEREALISASI CATATAN*
1 A. TEMATIK 
1 Sensus data Penduduk  Selesai
2 Pembuatan Website Desa   Selesai
3 Pembuatan Sistem Informasi Desa (SIMDES)   Selesai
4 Pembuatan video Profil Desa   Selesai
5 Pembuatan video kegiatan Posko   Selesai
6 Penyuluhan SIMDES kepada Operator Desa   Selesai

2 B. NON TEMATIK
1 Pelatihan Dana Desa   Selesai
2 Pembuatan Peta Desa   Selesai
3 Survey Potensi Desa   Selesai
4 Sosialisasi Bahaya Kecanduan Gadget Pada Anak-anak   Selesai
5 Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat   Selesai
6 Pengajaran di Sekolah Dasar   Selesai
7 Pembuatan Struktur Organisasi Pemerintah Desa Belum adanya
 Struktur Organisasi
Pemerntah Desa
8 Kerja Bakti Pembangunan Bangunan Serbaguna Gereja Turut serta dalam
GMIBM Bersama Masyarakat  kegiatan masyarakat
9 Kegiatan Posyandu Turut serta dalam
 program PKK
10 Pengajaran di Pusat Pengembangan Anak (PPA)  Turut serta membantu
dalam Program PPA

11 Bantuan Sarana dan Prasarana Bangunan PPA  Melengkapi dan


membantu kebutuhan
bangunan kelas
belajar
12 Kerja Bakti di Balai Desa Baru  Turut serta membantu
program Pemdes
13 Perbaikan Fasilitas Desa (Batas Desa)   Selesai
14 Ibadah Wajib, Kolom dan Pemuda   Selesai
15 Penjemputan Pendeta Baru Gereja Maranatha Baturapa II  Selesai
16 Pengadaan Bahan dan Pembuatan Sanitasi (WC Umum)   Selesai
17 Perpisahan dengan Masyarakat Baturapa II
Tabel.4. Matriks Program KKT 115 Posko Baturapa II
B. Realisasi Program Tematik

Program tematik yang direncanakan keseluruhannya dapat


terealisasi dengan baik. Berikut adalah proses pelaksanaan program
tematik posko Baturapa II:

1. Sensus Data Penduduk


- Pelaksanaan : Pembuatan formulir pendataan sesuai
dengan data-data yang diminta dalam SIMDES dan
pembagian kelompok sensus.
- Kendala : Rumah penduduk yang kosong karena
maysarakat sedang keluar, kartu keluarga yang belum
terbaharui (ter-update).
- Solusi : Menyesuaikan dengan waktu atau jadwal kerja
masyarakat, menyesuaikan dengan keadaan terbaru atau
eksisting.
- Waktu : Tanggal 10 s/d 14 Juli 2017.

Gambar.32. Kegiatan sensus data penduduk


2. Pembuatan Sistem Informasi Manajemen Desa (Simdes)
- Pelaksanaan : Setelah data sensus didapatkan sebanyak 50%
kegiatan pengisian SIMDES dilakukan. Operator pengisian
SIMDES ini dikerjakan oleh seluruh anggota posko secara bergilir
dan dikoordinir oleh koordinator tematik.
- Kendala : Listrik mati, tidak bisa menggunakan laptop lebih dari
satu.
- Solusi : Penambahan waktu operasional pengisian data, dan
pergantian operator yang bertugas.
- Waktu : 14 s/d 19 Juli 2017.

Gambar.33. Kegiatan input data simdes

Gambar.34. SIMDES desa Baturapa II


3. Pembuatan website desa
- Pelaksanaan : Kegiatan pembuatan website desa dilakukan pada
minggu kedua pelaksanaan KKT. Pembuatan website desa oleh
bidang tematik.
- Kendala : Sistem internal website desa error
- Solusi : Menghubungi IT kecamatan
- Waktu : 20 s/d 22 Juli 2017

Gambar.35. Pembuatan website desa Baturapa II

Gambar.36. Website desa Baturapa II


4. Pembuatan video profil desa
- Pelaksanaan : Dilakukan survey potensi desa baik pada bidang
pertanian/ perkebunan maupun perikan/ kelautan.
- Kendala : Miminnya kendaraan sehingga pelaksanaan survey
sedikit lambat, hal ini karena luas wilayah desa yang cukup besar.
- Solusi : Survey dilakukan dengan jalan kaki.
- Waktu : 21 Juli s/d selesai

Gambar.37. Video profil desa Baturapa II

5. Pembuatan video kegiatan posko


- Pelaksanaan : Pengambilan video untuk kegiatan posko dilakukan
pada setiap kegiatan-kegiatan posko, baik kegiatan tematik
maupun non tematik.
- Kendala : Tidak ada
- Solusi : Tidak ada
- Waktu : Tanggal 7 –s/d selesai

Gambar.38. Video kegiatan posko Baturapa II


C. Realisasi Program Non-Tematik

Dari seluruh program non-tematik yang kami rencanakan dapat


terlaksana dengan baik, adapun kegiatan-kegiatan tambahan yang tidak
ada dalam rencana namun dapat diselesaikan, yang diantaranya:

1. Pembuatan peta, struktur PKK dan organisasi desa


- Pelaksanaan : pembuatan peta desa dilakukan dengan
menggunakan denah desa yang telah ada dan survey.
Kemudian untuk struktur PKK sera organisasi desa
dilakukan untuk memperbarui struktur yang telah ada
sesuai dengan masa pemerintahan sekarang. Kegiatan ini
dilakukan oleh bidang non tematik.
- Kendala : Sulitnya tempat pencetakan baliho, yang dimana
hanya ada di Kota Kotamobagu.
- Solusi : Menumpang kendaraan dengan masyarakat untuk
pergi ke tempat percetakan.
- Waktu : 12 s/d 19 Juli 2017

Gambar.39. Pembuatan peta bersama bapak sangadi


2. Sosilisasi bahaya kecanduan gadget pada anak-anak
- Pelaksanaan : Kegiatan sosilisasi ini bekerja sama dengan Pusat
Pengembangan Anak (PPA) Maranatha dan peserta sosialisasi
adalah orang tua dari anak-anak PPA.
- Kendala : Tidak ada
- Solusi : Tidak ada
- Waktu : Tanggal 15 Juli 2017

Gambar.40. Sosialisasi bahaya gadget

Gambar.41. Peserta sosilisasi bahaya gadget


3. Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
- Pelaksanaan : Kegiatan sosialisasi ini bekerja sama dengan PPA
Maranatha dan pesertanya di ikuti oleh anak-anak PPA
Maranatha.
- Kendala : Tidak adanya peralatan untuk sosilisasi
- Solusi : Menyesuaikan dengan kondisi yang ada
- Waktu : 14 Juli 2017

Gambar.42. Kegiatan sosialisasi PHBS

Gambar.43. Peserta sosilisasi PHBS


4. Pengajaran di sekolah dasar
- Pelaksanaan : Pengajaran ini berlokasi di Sekolah Dasar Negeri 2
Baturapa. Sebelum kegiatan pengajaran, dilakukan dulu
konsultasi bersama kepala sekolah. Dan pengajaran dilakukan
pada kelas V dan VI.
- Kendala : Tidak ada
- Solusi : Tidak ada
- Waktu : 20 Juli 2017

Gambar.44. Pengajaran di kelas VI, SD N. 2 Baturapa

Gambar.45. Bersama para guru dan murid SD N. 2 Baturapa


5. Kerja bakti
- Pelaksaan : Kerja bakti ini dilakukan bersama para jemaat GMIBM
Marantha. Kerja bakti ini dalam bentuk pembangunan bangunan
serbaguna gereja GMIBM Maranatha.
- Kendala : Tidak ada
- Solusi : Tidak ada
- Waktu : 24 Juli 2017

Gambar.46. Kerja bakti pembangunan gedung serbaguna gereja

Gambar.47. Suasana istirahat setelah kerja bakti.


6. Kegiatan posyandu
- Pelaksanaan : Kegiatan posyandu bekerjasama dengan ibu-ibu
PKK. Tempat posyandu dilakukan di Puskesmas sementara yakni
PAUD Kasih Ibu.
- Kendala : Tidak ada
- Solusi : Tidak ada
- Waktu : 10 Juli 2017

Gambar.48. Kegitan penimbangan berat badan bayi

Gambar.49. Foto bersama bidan desa dan ibu-ibu PKK


7. Pengajaran di Pusat Pengembangan Anak (PPA) Maranatha
- Pelaksanaan : Kegiatan ini bekerjasama dengan pengurus PPA.
Materi yang diajarkan yakni Bahasa Inggris dan belajar mewarnai.
Kegiatan ini dilakukan sebanyak dua kali.
- Kendala : Tidak ada
- Solusi : Tidak ada
- Waktu : Tanggal 13 s/d 17 Juli 2017

Gambar.50. Pengajaran untuk materi belajar mewarnai

Gambar.51. Pengajaran di kelas bahasa Inggris


8. Bantuan sarana dan prasarana bangunan PPA Maranatha
- Pelaksanaan : Kegiatan ini bekerjasama dengan PPA Maranatha
yakni memberikan tripleks untuk pembangunan kelas belajar PPA.
- Kendala : Tidak ada
- Solusi : Tidak ada
- Waktu : 20 Juli 2017

Gambar.52. Perjalanan untuk penyerahan tripleks

Gambar.53. Penyerahan tripleks kepada pengurus PPA


9. Kerja bakti di balai desa baru
- Pelaksanaan : Kegiatan ini dilakukan untuk membersihkan balai
desa yang baru ada di desa Baturapa II. Kegiatan ini bekerjasama
dengan pemerintah desa.
- Kendala : Tidak ada
- Solusi : Tidak ada
- Waktu : 24 Juli 2017

Gambar.54. Kegiatan membersihkan balai desa

Gambar.55. Kegiatan membersihkan balai desa tampak belakang


10. Perbaikan fasilitas desa
- Pelaksanaan : Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pengecetan
kembali batas desa Baturapa II.
- Kendala : Salah beli warna cat dikarenakan kurangnya informasi
- Solusi : Warna cat ditukar kembali kepada toko yang
bersangkutan.
- Waktu : 25 s/d 26 Juli 2017

Gambar.56. Kegiatan pengecatan latar batas desa

Gambar.57. Kegiatan pengecatan warna merah dan putih


11. Ibadah wajib, kolom dan pemuda
- Pelaksanaan : Kegiatan ini dilakukan dalam dua bentuk, yakni
ibadah wajib yang dimana dilakukan diseluruh gereja Baturapa II
dan ibadah kolom dilakukan disemua kolom.
- Kendala : Tidak ada
- Solusi : Tidak ada
- Waktu : Tanggal 09, 16 dan 23 Juli 2017

Gambar.58. Ibadah wajib di Gereja Maranatha

Gambar.59. Foto bersama jemaat kolom dua


12. Pengadaan bahan dan pembuatan sanitasi (WC Umum)
- Pelaksanaan : Kegiatan ini dilakukan karena minim atau tidak
adanya wc umum di desa Baturapa II khususnya di dusun II.
Pengerjaan wc umum bekerjasama dengan masyarakat
setempat.
- Kendala : Tidak ada
- Solusi : Tidak ada
- Waktu : 21 s/d 26 Juli 2016

Gambar.60. Pengerjaan awal wc umum

Gambar.61. Hasil pengerjaan wc umum


V. PEMBELAJARAN MENARIK “THE AMAZING STORY”

A. Pembelajaran Menarik oleh Posko Baturapa II

Menulis kisah tentang petualangan kami di desa Baturapa II


membuat semua hal yang terjadi disana seakan menjadi hidup kembali.
Rasanya seperti memutar waktu – berkunjung pada hari-hari perjuangan
kami sebagai mahasiswa yang mengabdi pada masyarakat.

Awal ditempatkan di desa Baturapa II bersama dengan teman-


teman lain yang berasal dari fakultas yang berbeda, latar belakang yang
berbeda, bahkan suku dan ras yang berbeda membuat hati bergejolak.
Senang bisa mendapat teman baru, tetapi khawatir jika orang-orang yang
akan menjadi teman perjuangan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Tapi, semua kekhawatiran berlalu ketika tiga belas personil ini bertemu.
Dengan personil yang terdiri dari 7 laki-laki dan 6 perempuan, keyakinan
akan petualangan luar biasa yang menunggu kami di desa yang belum
pernah kami kunjungi menggebu dalam hati, menggantikan setiap
ketakutan yang ada.

Tidak saling mengenal satu sama lain tidak membatasi kami


menapaki petualangan di depan mata kami. Satu hal yang membuat
perbedaan kami sirna; mengabdi kepada masyarakat. Ya, kami punya
tujuan yang sama. Kami ingin mengabdi kepada masyarakat di desa
Baturapa II. Kami ingin menunjukkan pada masyarakat bahwa mahasiswa
bisa memberikan yang terbaik. Kami ingin memberikan yang terbaik untuk
desa Baturapa II.

Kisah 13 mahasiswa petualang dimulai...

Hujan menyambut kami saat mobil Sangadi yang menjemput kami


melaju menuju Baturapa II. Pakaian yang basah dengan keringat
digantikan dengan air yang mengalir dari langit. Entah apa ini tandanya,
tetapi beberapa orang mengatakan hujan adalah lambang berkat. Doa
terangkat dalam hati; semoga kami menjadi berkat bagi desa yang akan
kami datangi.

Kami terpesona menatap pemandangan alam indah yang


mengelilingi desa Baturapa II. Kami tidak menyangka akan ditempatkan di
desa dengan pemandangan alam seindah ini. Tidak ada alasan bagi kami
untuk tidak mengucap syukur ditempatkan di desa ini. Berada jauh dari
orang tua, kehidupan kota yang modern dan fasilitas yang lengkap, kami
belajar menikmati hal-hal sederhana yang terjadi di desa ini. Selama 23
hari ke depan, desa ini tidak hanya akan menjadi tempat kami mengabdi
dan mempraktekkan pengalaman yang kami dapatkan di kampus, tapi
desa ini akan menjadi rumah kami. Desa ini akan menjadi saksi
perjuangan kami. Desa ini akan tercatat dalam sejarah kehidupan kami
ber-tiga belas.

Di desa ini, kami diterima dengan sangat baik oleh masyarakat


setempat. Kami disambut dengan sangat baik tidak hanya Sangadi dan
para perangkat desa, tapi seluruh jajaran masyarakat yang ada. Tidak
memakan waktu yang lama, kami menjadi begitu dekat dengan
masyarakat yang ada. Tidak hanya orang-orang seumuran kami saja,
tetapi juga masyarakat usia lanjut bahkan para balita, mereka menjadi
dekat dengan kami. Banyak masyarakat yang suka berkunjung ke posko
kami. Kami bercerita bersama, bersenda gurau bersama, dan bahkan
berbagi pengalaman hidup.

Hari-hari di desa ini menjadi lebih berwarna ketika kami dikunjungi


oleh anak-anak desa Baturapa II. Tidak ada hari tanpa kunjungan mereka.
Posko kami tidak pernah sepi dari anak-anak ini yang sering kami juluki
Anabelle. Sikap polos mereka yang menggemaskan dan menyebalkan
selalu menarik perhatian kami. Meskipun terkadang – atau banyak kali,
kami merasa terganggu dengan banyaknya anak-anak yang berkumpul di
posko dan mengganggu aktivitas kami, kami sadar bahwa mereka
sebenarnya mereka ingin dekat dengan kami. Mereka ingin menikmati
waktu dan kesempatan untuk bersama kami sama seperti kami ingin
menikmati waktu yang ada selama kami berada di desa Baturapa II.

Di desa ini, kami tidak hanya diberikan kesempatan untuk


melaksanakan program-program yang ada. Di desa ini, kami diberikan
kesempatan untuk mengambil bagian dalam setiap acara kegiatan
kemasyarakatan dan gereja. Kami diberikan bagian untuk memimpin
ibadah, melayani posyandu, dan bahkan mengambil bagian dalam kerja
bakti yang dilaksanakan salah satu gereja yang ada di desa.

Satu hal yang membuat kami semakin bersyukur berada di desa ini
adalah rasa toleransi mereka yang sangat tinggi. Dengan populasi
masyarakat yang beragama Kristen, mereka sangat menerima dan
menghargai teman posko kami yang satu-satunya beragama Muslim.
Masyarakat tidak pernah mengucilkan atau memperlakukan teman kami
semena-mena. Teman kami juga yang berasal dari Papua selalu menjadi
yang pusat perhatian. Bukan karena hal apa, tetapi masyarakat desa
menganggap teman kami tersebut unik dan istimewa. Mereka melayani
teman kami layaknya anak dan saudara mereka sendiri. Mereka
menerima kami semua, tidak ada perbedaan, semuanya sama.

Di waktu senggang kami diajak mengunjungi dua tempat wisata air


jatuh yang terletak di dalam hutan desa ini. Perjalanan menuju lokasi
kedua air jatuh tersebut curam dan terjal, tetapi semuanya tergantikan
ketika kami bisa merasakan serunya bermain air yang masih sangat jernih
disana. Kami juga mengunjungi hutan mangrove yang merupakan potensi
wisata di desa ini. Dari desa ini, kami belajar bahwa mangrove merupakan
tanaman yang hanya ada di daerah pesisir. Selain menjadi rumah untuk
berbagai satwa laut, ternyata mangrove juga dapat menjaga kawasan
pesisir dari abrasi. Kami senang bisa mendapatkan kesempatan untuk
belajar tentang mangrove di desa ini. Kawasan mangrove desa ini juga
menjadi tempat pelarian kami setiap kali rasa penat melanda kami. Di
hutan mangrove ini, biasanya kami datang untuk menikmati senja.
Pengalaman istimewa disana adalah ketika kami mengunjungi
tambak ikan menggunakan perahu kecil atau biasa disebut “katinting”.
Beberapa teman posko kami sama sekali belum pernah menggunakan
katinting. Beberapa teman perempuan kami berteriak ketakutan tetapi
ketika kami berada di laut lepas, semua ketakutan berubah menjadi
keceriaan. Menikmati pemandangan laut dan senja bersama dengan
teman-teman posko membuat petualangan hari itu bermakna.

Namun, tidak ada petualangan tanpa tantangan.

Ada saat kami ber-tiga belas mengalami tantangan. Kami


mengalami masa dimana beberapa dari kami merasa ditinggalkan,
merasa tidak dipedulikan, dan tidak dimengerti. Kami sadar, terkadang
kami terlalu fokus dengan program yang ada, dan kami melupakan nilai-
nilai kebersamaan kami. Kami lupa untuk peduli kepada satu sama lain.
Sejak saat itu, kami belajar memperhatikan satu sama lain. Kami belajar
mengerti satu sama lain.

Selama 23 hari ditempatkan di desa tercinta desa Baturapa II, kami


belajar untuk saling mengerti satu sama lain. Setiap kami memiliki sifat
dan karakter yang berbeda. Kami belajar menerima karakter satu sama
lain. Tidak jarang kami memiliki perbedaan pendapat, tetapi semakin kami
berbeda, semakin kami mempererat tali ikatan kekeluargaan kami. Kami
belajar untuk saling menegur, dan saling menguatkan. Kami belajar
bahwa kami tidak hanya sekadar tim. Kami adalah keluarga.

Setiap posko pasti punya kekurangan dan kelebihan masing-


masing. Setiap posko pasti punya masalah dan tantangan tersendiri. Kami
mahasiswa Posko Desa Baturapa II bisa melewati setiap tantangan kami
bersama. Datang ke desa hanya sekedar teman baru yang ingin berjuang
bersama, tapi pada akhirnya kami menjadi keluarga. Banyak hal yang
terjadi selama perjuangan kami mengabdi di desa ini. Banyak perubahan
sikap dan karakter bagi kami ber-tiga belas. Posko kami mungkin tidak
sempurna. Posko kami mungkin bukan yang terbaik, tetapi disini bersama
kami mendapatkan momen-momen terbaik dalam hidup kami. Jika bisa
mengulang, kami ingin kembali ke desa ini bersama ber-tiga belas.

Desa Baturapa II, terima kasih dari kami 13 orang asing yang
datang dari berbagai belakang yang berbeda. Terima kasih sudah
memberikan semua hal terbaik dari desa ini. Kami tidak hanya mendapat
pengalaman baru, tetapi kami juga mendapatkan keluarga yang baru. Dari
desa ini, kami belajar tentang toleransi, dan kekeluargaan yang sangat
kental. Terima kasih sudah memberikan kesempatan bagi kami menjadi
bagian dari desa ini. Meskipun waktunya terlalu singkat, semua
pengalaman di desa ini menjadi begitu bermakna. Patut diulang, tapi tak
bisa diulang.

Untuk kalian, tiga belas mahasiswa petualang, terima kasih banyak


untuk pengalaman hidup yang sangat berharga. Kalian bukan orang asing
lagi, kalian adalah bagian dari hidup yang singkat ini. Kalian tercatat
dalam sejarah hidup ini, kalian tercatat sebagai orang-orang pemberi
warna dalam hidup ini. Jika melihat kebelakang, ada kalian dalam sejarah
hidup ini. Terima kasih sudah memberikan tawa dan airmata. Terima kasih
sudah membuat pengalaman sekali seumur hidup ini sempurna dan
bermakna.

Semoga dengan KKT ini bisa menjadikan kita lebih dekat lagi, lebih
mengerti akan makna kebersamaan yang tanpa mengenal perbedaan
apapun. Jika pada awal kita tak mengenal, semoga dengan 23 hari yang
kita lalui menjadikan kita lebih dari sekedar saudara.

Ini bukan akhir petualangan kita, ini adalah awal persahabatan kita
yang akan dipenuhi petualangan.
B. Pengalaman Menarik oleh Anggota Posko
1. MARKUS MAKAI (14031107029)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat
pertolongan-Nya saya dapat menyelesaikan KKT 115 Universitas
Sam Ratulangi Manado di Posko Desa Baturapa II, Kecamatan
Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow selama 23 hari dengan baik.
Saya secara pribadi merasa bersyukur karena program kerja
dapat terselenggara, baik tematik maupun non tematik. Meskipun
masih ada hambatan yang menentang kelompok kami namun
dengan persatuan dan kerjasama yang baik dapat kami lewati
dengan lancar. Dengan adanya KKT saya mendapatkan banyak
pengetahuan dan pengalaman baik dari teman-teman maupun dari
masyarakat. Teman-teman yang selalu membimbing saya kearah
yang lebih baik, menegur saya ketika salah, dan menghibur saya
ketika sedih dari kalianlah banyak hal saya belajar menjadi dewasa.
Desa Baturapa II merupakan Desa yang hebat bagi saya karena
antusiasi masyarakat melayani kami sangat luar biasa.
Adapun pesan yang ingin disampaikan yakni Jangan pernah
lupakan perjuangan kita dalam mengabdi kepada masyarakat desa
Baturapa II. Jangan pernah lupa akan kenangan di Kelompok Posko
Kami Kengangan manis, maupun pahit. Mohon maaf kepada teman-
teman kelompok Posko Baturapa II jika selama KKT saya banyak
salah baik sengaja maupun tidak sengaja mohon di maafkan.
Harapan saya kepada desa ini kebersamaan dan semangat
persatuan yang sudah ada dapat di jaga dan ditinggatkan menuju
desa yang unggul, mandiri, dan sejahtera. Kemudian kepada pihak
kampus masyarakat sangat antusias menerima mahasiswa berapa
pun jumlahnya yang akan diutus dari di Desa Baturapa II.
2. MELLISA C. PANAMBUNAN (14111101412)
Kita harus melewati suatu tantangan untuk mendapat pengalaman
baru, itu yang saya dapat pada saat KKT 115. Pada saat menjalankan
KKT 115 banyak pengalaman menarik yang saya dapatkan. Di Baturapa
II saya bisa mempraktekkan apa yang saya belajar dikampus, mulai dari
pelajaran yang saya kurang mengerti sampai pelajaran yang paling saya
mengerti.
Saya bersyukur bisa mendapat pengalaman membantu di
posyandu, awalnya saya ragu untuk pergi membantu mengingat saya
kurang paham dengan materi yang telah diberikan pada saat kuliah, tapi
pada saat saya ke posyandu untuk membantu saya bisa lebih mengerti
tentang materi yang diajarkan di kampus. Mempraktekkan sekaligus
membagi ilmu yang didapat sangatlah membantu untuk memahami
materi yang didapat di kampus. Dari pengalaman di posyandu saya bisa
lebih dekat dengan masyarakat baturapa II, bisa saling berbagi ilmu
pengetahuan dengan masyarakat.
Pada KKT 115 ini saya bisa lebih terbuka dalam mengenal
lingkungan sekitar, banyak hal yang bisa saya temukan di baturapa II.
Mulai dari cara kita saling membantu, di Baturapa II masyarakat sangat
mengetahui desa mereka dan siapa saja yang tinggal di desa mereka.
pada saat sensus penduduk, sebelum saya mau pergi ke rumah
selanjutkan saya biasanya bertanya kepada tuan rumah siapa yang
tinggal disebelah rumah mereka, tidak sedikit masyarakat bisa menjawab
siapa yang tinggal disana dan kapan saya bisa kesana mengingat
mereka memiliki pekerjaan mereka masing-masing.
Saya juga banyak belajar di KKT 115 ilmu pengetahuan baru dari
teman-teman posko saya. Dengan berbedanya fakultas berbeda juga
ilmu yang kita dapat. Kami saling melengkapi dan berbagi ilmu yang kami
dapat, kadang apa yang kami pernah belajaran belum tentu benar
dengan adanya perbedaan ilmu yang didapat kami bisa saling
melengkapi dan memperbaiki apa bila ada sedikit kesalahan.
3. PAMELA FIRGINIA JIAW (14061104130)

Menjalani Kuliah Kerja Terpadu (KKT) pada angkatan 115 dan


menjadi bagian dari anggota posko di desa Baturapa II, Lolak, Bolaang
Mongondow merupakan suatu kenangan yang indah sekaligus suatu
pelajaran yang dapat membuat saya pribadi menjadi lebih dewasa dan
mandiri.
Kami bertiga belas orang yang memang tidak saling mengenal satu
sama lain menjadi satu keluarga di suatu desa yang tidak kami kenal
sama sekali memang mungkin karena keadaan, dan itu semakin terasa
ketika kebersamaan yang telah kami coba pertahankan, kebersamaan
yang bahkan membuat posko lain merasa iri terhadap kami, ternodai saat
terjadi perselisihan pada minggu ketiga, minggu terakhir kami didesa itu.
Saya pribadi merasa sangat kecewa terhadap teman-teman yang sudah
saya anggap sebagai keluarga sendiri. Namun disisi lain pada malam itu
juga saya merasa kedekatan yang luar biasa dengan teman-teman posko
saya. Ketika akhirnya kita bukan hanya berbagi tawa, canda, senang dan
bahagia namun juga pahit, kecewa, tangis, amarah hingga senyum
setelah gunda.
Begitu banyak yang telah kami alami di desa ini, baik setiap
senyum dan sapa masyarakat yang telah menerima kami dengan tangan
dan hati yang terbuka setiap kami masuk ke rumah – rumah, kebaikan
para aparat desa, masyarakat di sekitar posko yang sering memberikan
kami cemilan, anak-anak yang ceria selalu menemani kami di posko.
Walau desa ini awalnya terasa begitu asing namun desa ini telah menjadi
sebuah tempat yang begitu dirindukan ketika kami kembali ke Manado.
Selama kurang lebih 23 hari, Desa Baturapa II memberikan kesan
yang hangat untuk saya pribadi. Hangat cuacanya, suasananya,
masyarakatnya. Dimana saat bicara bukan hanya berisi senda gurau
namun berbicara kata saling mendukung satu sama lain. Saat pelukan
bukan hanya untuk kehangatan namun berganti dengan pelukan untuk
saling memaafkan. Dan saat tangis bukan sekedar mengungkapkan
kesedihan namun berucap kerinduan yang kan tertinggal.
4. LISA MEIDIYANTI LAUTETU (14021105020)

Kuliah Kerja Terpadu angkatan 115 merupakan sebuah kegiatan


belajar yang sangat menarik dan bermakna. Hal ini karena mata kuliah ini
tidak seperti halnya dengan mata kuliah yang lain. Belajar dalam KKT
berarti kita belajar untuk bagaimana menjadi mahasiswa sebenarnya,
karena diturunkan langsung bersama masyarakat, berusaha beradaptasi
dengan lingkungan yang ada yang merupakan salah bukti dan realisasi
dari tri dharma perguruan tinggi.

Posko Baturapa II merupakan salah satu posko dari banyaknya


posko dalam program KKT 115. Posko Baturapa II ini berlokasi di Desa
Baturapa II, Kec. Lolak, Kab. Bolaang Mongondow, dengan jumlah
anggota posko yakni 13 orang. Pelaksanaan KKT di posko Baturapa II
berjalan selama 23 hari.

Pelaksanaan KKT selama 23 hari ini, durasi waktu yang pada


awalnya dirasakan begitu lambat, layaknya melihat keong berjalan lambat,
lama dan membosankan, namun pada pertengahan pelaksaan KKT
bersama teman-teman yang berasal dari berbagai fakultas yang berbeda-
beda, mulai dirasakan sesuatu yang lain. Awalnya hari yang seakan lama
sekali berganti, pada akhirnya dirasakan sangat cepat, seakan-akan
matahari sedang lari marathon saja, cepat sekali muncul dan tenggelam.
Awalnya yang ingin sekali cepat penarikan, cepat tanggal 29, namun
akhirnya selalu berdoa agar waktu bisa berjalan sedikit lama, berharap
tanggal 29 tidak ada dikalender.

Untuk mendiskripsikan pembelajaran menarik apa yang didapatkan


selama KKT, sebenarnya sulit. Bukan karena tidak bisa, namun bingung
saja akan memulai dari yang mana, sebab hampir semua yang dipelajari
selama KKT di Baturapa II adalah hal yang sangat menarik, selain itu juga
karena akan menghabiskan banyak kertas, karena terlampau banyak
pembelajaran yang didapatkan, bukan saja menarik namun juga berharga,
bermakna, dan berkesan.
Belajar bersama masyarakat, menyesuaikan dengan lingkungan
yang ada. Menjadi satu-satunya anggota posko yang muslim dan berada
pada desa yang mayoritasnya penganut agama nonmuslim yang
toleransinya teramat tinggi merupakan sebuah pembelajaran yang sangat
besar didapatkan. Belajar pada masyarakat yang hidupnya sangat-sangat
sederhana, namun selalu menciptakan tawa tiap harinya. Belajar untuk
tidak menjadi mahasiswa yang hanya mengetahui satu hal saja, namun
harus mengerti apa yang dibutuhkan, yang diinginkan masyarakat, semua
itu merupakan pembelajaran yang bukan saja menarik namun sangat
berharga.

Ilmu yang didapatkan bukan teori melainkan ilmu nyata. Belajar


mengaplikasikan atau merealisasikan teori yang selama ini didapatkan
dalam proses belajar di kampus. Sungguh sebuah pembelajaran yang
tidak akan untuk dilupakan.

Terimakasih untuk Baturapa II atas segala pengetahuan yang


diberikan.
5. HERLANDO A. K. SAMBITE (14071101576)

Pembelajaran menarik yang didapatkan selama KKT 115 yang


dilaksanakan 23 hari di desa Baturapa II, Kec. Lolak, Kab. Bolaang
Mongondow sangat banyak. Dimulai dari harus bersama teman-teman
yang pada awal tidak dikenal selama 23 hari. Kemudian berada pada
desa yang sama sekali belum diketahui. Belajar bersosialisasi dengan
semuanya.

Selain belajar bersosialisasi, pelajaran menarik yang didapatkan


juga selama kegiatan KKT ini yakni tentang kebersamaan. Bagaimana
membentuk kebersamaan dengan orang yang tidak dikenal pada awalnya.
Pada pelaksanaan KKT 115 ini akhirnya saya tahu bahwa kata pepatah
yang mengatakan “tak kenal maka tak sayang” ada benarnya dan teramat
sangat benar.

Selama 23 hari teman-teman posko yang awalnya tidak dikenal


pada akhirnya berasa seperti saudara sendiri, masyarakat Baturapa II
yang awalnya tidak terbiasa akhirnya seperti orangtua dan keluarga
sendiri. Apalagi desa Baturapa II mayoritasnya merupakan orang sanger,
yang sama seperti asal saya membuat saya seperti berada pada
kampung halaman sendiri.

Dengan KKT ini banyak sekali ilmu dan pengetahuan yang


didapatkan, baik dari masyarakat desa Baturapa II maupun teman-teman
posko. Selain ilmu dan pengetahuan, adapun pengalaman yang akan
selalu terukir sebagai kenangan manis didalam ingatan. Terimakasih
untuk pembelajarannya masyarakat desa Baturapa II dan teman-teman
posko.
6. EMANUELA K. WOKAS (14011104005)

Menikmati hidup selama 23 hari di desa Baturapa Dua saya tidak


hanya mendapatkan pengalaman dan pelajaran yang berharga, tetapi
juga banyak kenangan dan cerita yang manis untuk dikenang. Kisah-kisah
yang ada tak jarang menjadi pelipur lara di kala sibuknya kehidupan kota
Manado yang benar-benar berbeda dengan kehidupan sederhana di desa
Baturapa Dua.

Dari sekian banyak kisah, ada satu kisah yang ingin saya bagikan.
Kisah yang menurut saya adalah kisah teristimewa selama saya hidup di
desa tercinta, desa Baturapa Dua.

***

Hidup sebagai mahasiswa KKT 115 di desa ini, secara tidak


langsung membuat saya dan teman-teman saya harus menjadi serba
bisa. Termasuk menjadi pengajar. Hampir semua anggota posko disini
mengaku tidak bisa mengajar. Alasannya beragam: Tidak terlalu betah
berlama-lama dengan anak-anak, tidak memiliki keahlian untuk
menyampaikan pelajaran, tidak bisa bicara di depan umum, dan masih
banyak alasan.

Di desa ini, mereka memiliki organisasi Pusat Pengembangan Anak


atau biasa disebut PPA. Organisasi ini dijalankan oleh salah satu gereja
yang ada di desa Baturapa Dua yang bekerja dengan sebuah yayasan
internasional untuk menyokong pendidikan anak-anak usia 5-12 tahun di
desa yang tingkat pendidikannya masih minim. Kelas-kelas yang ada
dijalankan 3 kali seminggu. Kelas dibagi sesuai tingkat umur dan tingkat
kelas. Para pengajar berasal dari jemaat dan masyarakat setempat yang
dengan sukarela memberikan diri untuk menjadi tutor di masing-masing
kelas yang ada.

Ketika ditunjuk untuk menjadi salah satu tenaga pengajar


pembantu, ada sedikit rasa enggan dalam diri saya. Saya sama sekali
tidak memiliki keahlian untuk mengajar ataupun menjelaskan materi
kepada anak-anak yang umurnya terpaut lumayan jauh dengan saya.
Tetapi, rasa penasaran memang selalu menang. Akhirnya, saya
memutuskan untuk mengikuti kegiatan PPA tersebut bersama dengan
beberapa teman-teman saya.

Disana, selain mengajar bahasa Inggris, kami juga membantu


anak-anak untuk menggambar dan mewarnai. Kami menyanyi bersama,
bahkan kami bercerita banyak hal dengan adik-adik yang ada di kelas
tersebut. Hari pertama menjadi pengajar di PPA ternyata tidak
membosankan seperti yang dibayangkan sebelumnya. Ternyata, saya dan
teman-teman saya bisa mengajar adik-adik itu. Bahkan kami berinteraksi
dengan mereka dengan sangat baik. Para pengurus PPA mengaku puas
dengan hasil pelayanan kami.

Tidak cukup sehari mengajar di PPA, hari berikutnya kami kembali


menjadi pengajar pembantu dengan antusias yang lebih tinggi dari
sebelumnya. Begitu seterusnya. Secara pribadi, saya merasa ketagihan
berkunjung di PPA. Yah, memang, anak-anak disana sering membuat
saya jengkel dan berinteraksi dengan mereka benar-benar menguras
tenaga. Bahkan saya dan teman saya sampai kehabisan suara akibat
berteriak-teriak menyanyi bersama dengan mereka. Tapi, terlepas dari
sikap anak-anak kecil tersebut, saya belajar banyak hal. Saya belajar
bahwa ternyata, jika kita melakukan sesuatu dengan tulus, kita bisa
melakukan hal-hal yang tidak pernah kita lakukan dengan luar biasa. Saya
belajar cara menangani anak-anak dengan sifat dan latar belakang yang
berbeda. Tanpa saya sadari, sikap polos dan girang anak-anak PPA
menjadi pewarna dalam hari-hari saya di desa Baturapa Dua.

Hal yang paling menyentuh hati saya adalah ketika kami sudah
tidak lagi menjadi pengajar pembantu di PPA. Seorang pengurus PPA
menghubungi kami. Beliau mengatakan bahwa anak-anak sering
menanyakan keberadaan kami. Mereka merindukan kami, dan mereka
ingin kami kembali untuk mengajari mereka.
Saya sadar, bahwa hal kecil yang saya lakukan dapat berdampak
besar bagi orang-orang di sekitar saya. Saya tidak menyadari bahwa
ajaran sederhana yang kami berikan, nilai-nilai yang kami bagikan bagi
mereka, bahkan lagu-lagu yang kami ajarkan dapat membuat mereka
mengenang kami sebagai sosok pribadi-pribadi yang mereka puja.
Mungkin sebelumnya, hal-hal tersebut hanya hal sepele untuk kami, tetapi
ternyata hal-hal tersebut sangat berharga untuk anak-anak PPA. Saya
sangat merindukan PPA. Saya berharap, anak-anak di desa ini dapat
belajar lebih giat lagi, dan saya berharap, suatu hari nanti, mereka dapat
menjadi orang-orang berguna untuk negeri ini – untuk generasi muda
selanjutnya. Sama seperti kami boleh berguna untuk mereka.

Ada banyak kisah yang indah untuk dikenang, tapi ada beberapa
kisah yang layak untuk dibagikan pada dunia.

Kisah ini saya bagikan bagi anda. Karena kisah ini layak untuk
diketahui banyak orang. Sebagian besar dari kalian pasti tidak pernah
mendengar tentang desa Baturapa Dua. Tetapi, ketika anda membaca ini,
anda tahu bahwa desa Baturapa Dua ada. Desa ini ada, dan desa ini ingin
didengar dan diketahui. Saat ini anda tahu, di desa ini ada generasi muda
yang sedang bertumbuh. Ada jiwa-jiwa yang sedang dididik untuk menjadi
tulang punggung bangsa ini. Mereka jauh dari hiruk pikuk kota yang
bising, mereka jauh dari kehidupan mewah dan modern. Tetapi, ada
mimpi besar di desa ini. Ada harapan besar yang sudah terpupuk di desa
ini. Perlahan, ia mulai tumbuh dan berkembang.

Dan saya bangga bisa menjadi bagian kecil yang memupuk


harapan bagi desa ini.
7. HESTI SAIRO (14081102032)

Sedikit curhat tentang KKT 115 Posko Baturapa II.

Jujur pertama saya datang di Baturapa II yang ada di benak saya,


saya yakin dan percaya di Desa Baturapa II pasti orang-orangnya baik
semua. Dan ternyata itu benar. Jujur secara pribadi saya sangat senang
kalau KKT 115 saya ditempatkan di Desa Baturapa II.

Dan KKT 115 ini saya mendapatkan banyak sekali pengalaman


yang saya dapatkan. Terutama menguji mental saya. Jujur saya orangnya
sangat takut kalau tampil di depan orang banyak. Tapi puji Tuhan di KKT
115 saya dapat tampil di depan walapun tidak terlalu bagus..

Dan saya sangat berterima kasih kepada masyakarat yg ada di


desa Baturapa II yang mana mereka sangat baik dan sangat menerima
saya dan teman-teman saya untuk dalam kegiatan KKT ini. Semoga
Tuhan selalu bersama di desa Baturapa II. Dan pengalaman yang saya
dapatkan di KKT 115 itu ada susah dan senang yang saya dan teman2
rasakan.

Tapi puji Tuhan dengan adanya masalah yang kami dapatkan itu,
dapat membuat kami lebih dewasa lagi dalam bertingkah laku dalam
mengambil keputusan. Dan satu hal yg saya rasakan di kegiatan in adalah
kebersamaan yang selalu ada.
8. REZKY JUAN MASSIE (14091102006)

Pengalaman baru yang kita dapat selama berada di desa orang lain
yaitu ketika saya berada di desa orang lain. yaitu ketika kita mahasiswa
KKT 115 bisa datang di Desa Baturapa II dan melaksanakan apa yang
ditugaskan sebagai mahasiswa. Kita dalam satu kelompok beranggotakan
13 orang dan semua mempunyai karakteristik masing – masing. Di kkt
115 ini kita belajar untuk lebih mandiri, yang mungkin biasanya kita malas
– malasan dan biasanya bergantung pada orang tua tapi di sini di desa
orang lain kita harus ubah sikap malas itu dan belajar untuk mandiri
tentunya.

Pada saat saya berada disana saya sudah bersiap untuk segala apa
yang akan saya lakukan disana. Pengalaman baru yang saya dapatkan
disana yaitu bisa mengenal dan berlaku lebih sopan kepada orang –
orang desa dan menunjukkan sikap dari mahasiswa yang sopan dan
terdidik. Disana saya mengajar apa yang saya dapatkan di perkuliahan
yaitu bahasa Inggris. Disana mereka belum terlalu paham dan sedikit
sekali pengetahuan tentang bahasa Inggris, dan saya mencoba untuk
mengajar mereka dari awal untuk berbahasa Inggris, awal – awal saya
susah menyesuaikan materi tetapi lama – lama kita sudah terbiasa untuk
mengajar disana. Disana banyak anak - anak yang senang untuk belajar
bahasa Inggris juga membuat saya senang untuk mengajar mereka.
Memang membagi ilmu yang kita dapat adalah satu hal yang
menyenangkan.

Di desa juga kita membantu para warga sekitar untuk membuat desa
lebih baik lagi, bagaimana kita bisa menjalin hubungan erat dengan warga
di desa Baturapa II. Memang kita disana hanya 23 hari saja tapi kita
mencoba untuk bisa dekat dengan warga, salah satu cara untuk lebih
dekat dengan warga kita mencoba dengan program yang kita jalankan
disana yaitu sensus. Kita disana sambil kita sensus kita juga mencoba
lebih akrab dengan warga yang kita sensus, dan membuat mereka tahu
kita dan mengenal mahasiswa yang datang di desa Baturapa II.
Kemudian banyak juga pengalaman baru yang kita dapat yaitu ketika
dengan teman - teman posko yang berbeda – beda fakultas kita harus
saling mengerti dan saling melengkapi satu sama lain dalam juga
menjalankan tugas dan tanggung jawab kita di desa Baturapa II. Kita juga
mampunyai masalah dengan teman – teman posko yang ada tetapi kita
bisa memperbaikinya dan memperkuat pertemanan kita juga membuat
kita seperti keluarga disana.

Banyak sekali kenangan indah yang ada disana di desa Baturapa II


dari pengalaman baru, menarik, menyedihkan dan bagaimana bisa lebih
dekat dengan warga juga teman posko semua itu bisa ada ketika kita
berada di desa Baturapa II dan saya tidak akan melupakan kenangan
yang didapatkan disana.
9. DANIEL R. KALUARA (14061101023)

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas perkenanan-
Nya saja hingga saya bisa mengikuti dan telah menyelesaikan program
KKT 115 Unsrat ini. Pada saat awal ditentukannya lokasi KKT saya yaitu
didesa Baturapa II kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow,
awalnya saya merasa asing dengan desa tersebut, tapi pada saat ketika
saya bersama teman-teman kelompok sampai didesa tersebut, terlihat
sangat antusiasnya kepala desa dan perangkat-perangkat desa dalam
menyambut kedatangan saya dan teman-teman kelompok.

Di desa Baturapa II ini saya mendapatkan pengalaman baru yang luar


biasa, yaitu belajar bagaimana melatih kekompakan kelompok,
mendapatkan keluarga baru, susah senang dilalui bersama, dan
bagaimana cara bersosialisasi dengan masyarakat. Di desa Baturapa II ini
saya diberi kesempatan untuk tinggal dirumah sekdes, begitu terasa kasih
sayang keluarga yang telah menerima saya untuk tinggal disana selama
23 hari KKT.

Didesa Baturapa II juga saya bersama teman-teman dapat


pengalaman untuk bekerja membantu membuat toilet umum didesa,
walaupun berpanas-panasan dengan panasnya matahari, tapi tidak
menurunkan semangat kami untuk bekerja. Saya juga bekerja sama
dengan teman-teman untuk kegiatan sensus dalam tujuan untuk
memperoleh data penduduk didesa ini, juga saya bersyukur bisa
mendapat pengalaman bisa mengajar disekolah dasar didesa Baturapa II
ini.

Banyak pengalaman yang sulit untuk dilupakan dan akan selalu


dikenang saat berada didesa Baturapa II, yaitu hal yang paling luar biasa
adalah bagaimana antusiasnya masyarakat untuk menyediakan makan
siang dan makan malam bagi kami, alasan saya katakan demikian adalah
karena selalu pelayanan makan yang diberi masyarakat adalah makanan-
makanan yang enak, sampai berat badan kami pun bertambah. Saya
bersama teman-teman sangat bersyukur ditempatkan didesa ini,
masyarakatnya baik, apalagi kepala desanya yang sangat peduli dengan
kami.

Diposko kami, juga banyak hal luar biasa yang terjadi, mulai dari
banyaknya anak-anak desa yang berkunjung dan meramaikan posko
kami, juga ada beberapa ibu yang sering dating keposko kami dengan
membawa pisang goreng, ubi goreng, teh, kopi, dll. Sungguh saya dan
teman-teman sangat bersyukur ditempatkan didesa ini, begitu besar
kebaikan masyarakat yang telah dilakukan kepada kami, kami merasa
sangat disayang oleh masyarakat didesa ini.

Pada saat saya dan teman-teman telah sampai dimalam perpisahan


dengan masyarakat desa, masyarakat seperti belum bisa menerima
kepergian kami untuk kembali ke Manado, saat yang mengharukan
tentunya dimalam itu, kami semua sangat sedih, bahkan ada masyarakat
dan adik-adik yang menangis melepaskan kepergian kami. Pada saat hari
kepulangan kami, kepala desa dan perangkat-perangkat desa mengantar
kami kekantor camat lolak untuk naik bus, pada saat hari itu, kepala desa
dan perangkat-perangkatnya meminta nomor telepon kami semua dan
berpesan agar suatu hari nanti bisa datang berkunjung ke desa Baturapa
II, dan kami sudah menganggap desa baturapa II ini sebagai desa kami.

Inilah sebuah cerita yang saya dapatkan dan saya alami di KKT 115
Unsrat ini, lewat program KKT UNSRAT ini, saya bisa melatih diri
bagaimana bekerja sebagai sebuah kelompok, bagaimana bersosialisasi
dengan masyarakat, dan mendapat pengalaman luar biasa lewat program
ini. Semoga Universitas Sam Ratulangi tetap maju dan jaya.
10. MICHAEL C. T. PONGOH (14061104359)

Secara pribadi dengan adanya Kuliah Kerja Terpadu (KKT) saya


mendapatkan begitu banyak pengetahuan dan pengalaman yang luar
biasa. Membuat saya belajar tentang kekeluargaan, kekompakkan,
solidaritas dan juga belajar bertanggung jawab atas apa yang
dipercayakan. Bersyukur mendapatkan teman teman posko yang saling
perhatian dan menghargai antar satu dengan yang lainnya, pada awalnya
saya merasakan kegiatan KKT ini secepatnya berakhir sehingga bisa
pulang ke Manado dan berkumpul bersama keluarga serta teman-teman,
tapi seiring berjalannya waktu, saling berinteraksi dengan teman posko
dan masyarakat desa, saya merasa sebaliknya.

Desa Baturapa II Lolak merupakan desa yang hebat buat saya,


antusias masyarakat yang begitu besar dalam menerima kami datang ke
desa tersebut. Bapak Sangadi juga selalu memberikan nasihat dan
berbagi pengalaman hidup dan keluarga hingga larut malam, walaupun
saya belum berkeluarga. Hehehe.

Terima kasih buat para warga desa Baturapa II yang telah


memberikan kami tempat tinggal, yang khususnya bagi keluarga tempat
tinggal saya yang rela meminjamkan kamar yg besar untuk saya tempati
dan juga rela tidur 1 kamar 5 orang (Pak Ading, ibu, Oma, Rosa dan
Acel) sampai ada rasa sedih ,terharu ketika lihat pak ading tidur dilantai
atau kursi setiap malamnya. Mereka adalah keluarga yang begitu baik
dan luar biasa, kiranya Tuhan Yesus Memberkati keluarga. Amin.

Terimakasih buat masyarakat desa Baturapa II yang selalu


memerhatikan kondisi dan keadaan kami semua,memberikan pelayanan
konsumsi yang luar biasa dan tanpa dipungkiri berat badan saya naik 6
kg, yang juga membawakan minuman maupun kukis, pisang goreng,
salad buah dan lainnya ke posko, kami sangat berterima kasih. Sehingga
ada kata-kata yang keluar bahwa "Torang ini pengucapan setiap hari”
Hehehehe
Saling membantu dan mengikuti program yang desa yang ada,yang
pada akhirnya menciptakan relasi yang baik dengan masyarakat.
Sehingga ketika dekat hari untuk penarikan,muncul pertanyaan dalam diri
sendiri mengapa KKT hanya 23 hari saja?

Tetapi itulah program yang telah disepakati bersama,dan sempat


berpikir pula ketika pulang nantinya,hubungan tak akan indah lagi seperti
diposko, tetapi puji Tuhan ternyata apa yang dipikirkan berbanding
terbalik dengan kenyataan, justru lewat KKT hubungan semakin dekat,
Hehehe. Dan juga bersyukur dengan hubungan yang masih ada dengan
warga desa Baturapa II Lolak, walaupun terpisah dengan jarak tetapi
pulsa yang menyatukan, Wkwkwk. Inilah sebagian dari kisah saya
selama mengabdi Di desa Baturapa II. Terima kasih!!!
11. ABRAHAM A J DAJOH (13021106028)

Bersyukur kepada Tuhan karena berkat dan anugerahNya


sehingga saya bisa di tempatkan di posko desa Baturapa II, Kec. Lolak,
Kab. Bolaang Mongondow. Dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja
Terpadu (KKT) UNSRAT tahun 2017.

Kami beranggotakan 13 mahasiswa yang berasal dari berbagai


fakultas yang berbeda, disatukan dan ditempatkan di posko desa
Baturapa II ini. Sebelumnya tidak mengenal sama sekali satu dengan
yang lainnya, berawal dari sebuah pertemuan posko perdana kami
bertiga belas berkomitmen mengarahkan satu tujuan, visi dan misi, tetap
selalu Bersama, dalam suka maupun duka. Kebersamaan dan
kekompakkan yang begitu bagus dalam posko ini membuat kami semua
bangga dan membuat posko yang lainnya ingin seperti kami atau iri.
Akan tetapi di dalam kebanggaan ini, kami diperhadapkan dengan situasi
masalah yang membuat beberapa anggota kami marah, kecewa bahkan
ada yang sampai menangis, kami bercerita mencoba menyelesaikan, dan
pada akhirnya kami pun sadar bahwa tidak ada perjalanan kehidupan
yang selalu berjalan mulus, akan ada hal-hal yang Tuhan izinkan terjadi
agar kita semakin kuat, agar kita semakin kompak, juga semakin lebih
pengertian, dewasa dalam mengambil keputusan, dan selalu harus
rendah hati dalam keadaan apapun.

Selama 23 hari kami Bersama-sama di sebuah desa yang sangat


memperdulikan orang lain, yang sangat begitu antusias menyambut
kedatangan kami, kami sangat bahagia dengan adanya masyarakat yang
begitu pengertian peduli, setiap hari kami diberi pelayanan yang bagus,
dan diperlakukan seperti anak sendiri. Para aparat desa yang begitu baik
dalam mengkoordinir kami, sehingga kami dapat bekerja sama saling
melengkapi, dan selalu bersama. Adapun para adik-adik yang sering
datang di posko kami membuat kami terhibur biarpun seringkali kami di
ganggu mereka, akan tetapi keceriaan dan ketulusan dari seorang anak
sangat baik untuk dicontohi.
Begitu banyak kenangan yang tersimpan dalam hati, memiliki
teman seperti mereka, memiliki pengalaman pribadi, kami di bekali oleh
kemandirian dan kepedulian terhadap orang lain, dan kami diajarkan
bahwa. Kebahagian tercipta bukan dari diri sendiri melainkan dari setiap
orang baik yang ada disekitar kita, karena kita semua hidup bukan hidup
untuk sendiri melainkan hidup Bersama dengan orang lain. “Manusia
hidup untuk menghidupi orang lain”, “Sitou Timou Tumou Tou”. “Disana
kulihat ada rindang hutan yang terjaga membuat rinduku semakin biru
seteduh lautan yang cantik berdandan dengan ombak yang menggoda
pantai, kepakan camar menari nari diatas pucuk ombak. membuat langit
malam menunggu bintang-bintang tersenyum riang. Terima kasih teman,
sahabat, bahkan keluargaku. Posko desa Baturapa II. Terima kasih
masyarakat, desa kebanggaanku. Desa Baturapa II.
12. IRFAN AURAN (14101104004)

Kuliah kerja terpadu mungkin bagi sebagian orang hanya


menganggap itu sebagai program tahunan yang diselenggarakan oleh
UNSRAT dari LPPM yang merupakan mata kuliah wajib yang kemudian
mendapatkan nilai ketika mengikuti mata kuliah tersebut, namun bagi
saya KKT ternyata lebih dari itu.

Di hari terakhir pembekalan, di umumkan nama-nama setiap posko.


Saya pun penasaran, tidak sabar dan pasrah mengenai di mana saya
akan di tempatkan dan dengan siapa saya akan ber-KKT. Setelah file
yang berisi nama-nama posko di upload di akun resmi fb KKT 115
Unsrat, dan ternyata saya di tempatkan di Kabupaten Bolaang
Mongondow, Kecamatan Lolak, Desa Baturapa II. Bingung karena saya
tidak tahu desa Baturapa II itu seperti apa, lega karena sudah tahu di
tempatkan di mana, dan penasaran seperti apa bentuk dan rupa teman-
teman posko saya, itulah yang saya rasakan.

Tanggal 7 Juli 2017, hari keberangkatan kami ke bolaang mongondow


setelah selesai upacara di kantor kabupaten dilanjutkan ke kantor
kecamatan Lolak dan sangadi desa Baturapa II menjemput saya dan
teman-teman yang lain dan langsung mengantarkan kami di Desa
tersebut. Sesampainya di desa kami langsung di antar ke rumah yang
akan kami tinggali selama 23 hari. Langsung berkenalan dengan yang
akan menjadi orang tua saya selama di desa Baturapa II.

Minggu pertama saya di sana, adalah minggu dimana saya harus


beradaptasi dengan teman-teman, masyarakat serta lingkungan yang
ada di desa Baturapa II. Banyak hal yang dirasakan pada saat itu. Kerja
bakti berjalan lancar dengan di bantu oleh masyarakat disana,
melaksanakan survey penduduk yang sangat menyenangkan karena
dilaksanakan dengan sukacita, menikmati panasnya matahari yang
membuat saya mulai berganti warna kulit.
Susah senang mulai kami rasakan bersama, saling mengenal lebih
lagi mengenai bagaimana sifat dari masing-masing kami. Begitupun di
minggu kedua saya dan teman-teman posko disana kami masih
melanjutkan program yang telah kami rencanakan, program tematik, non
tematik bahkan program yang nanti ditambahkan disaat kami sudah ada
di sana. Tidak terasa sudah ada di minggu ketiga di desa Baturapa II,
minggu terakhir bersama dengan teman-teman posko dan masyarakat.
Minggu dimana saya dan teman-teman pergi ke tempat wisata di Bolaang
Mongondow, Pantai Babo, Pantai Maelang, Pantai Molosing dan Pulau
Tiga. Luar biasa tempatnya, saya bersyukur karena bisa merasakan
indahnya semua pantai dan pulau yang saya kunjungi.

Tiba di satu hari sebelum keberangkatan kami kembali ke Manado,


kami membuat acara perpisahan dengan masyarakat Desa Baturapa II.
Senang, sedih, campur aduk perasaan saya pada saat itu. Senang
karena sedikit lagi saya akan kembali ke manado bertemu dengan orang-
orang yang saya sayangi, namun sedih karena harus berpisah dengan
teman-teman posko yang sudah memberikan banyak pengalaman susah
senang kami rasakan bersama, rasa lelah mulai dirasakan karena sudah
berakhir kegiatan-kegiatan. Tertawa dan menangis ada saat acara
perpisahan tersebut. Tibalah saatnya kami akan pulang ke Manado dan
pemberitahuan yang kami dapatkan kami akan berkumpul di kantor
kecamatan dan akan sama-sama dengan posko lain untuk berangkat ke
Manado. Tak disangka kami di antar langsung oleh masyarakat desa
Baturapa II, begitu mengharukan suasana saat itu sampai membuat saya
dan teman-teman posko bahkan masyarakat yang mengantar
mencurahkan air mata. Rasanya tidak ingin pulang namun apa daya kami
hanya melaksankan tugas dan tanggung jawab dan sudah saatnya kami
harus kembali.

Begitu banyak cerita yang saya dapatkan selama ber KKT, makan di
sediakan oleh masyarakat bahkan kalau kami tidak makan kami akan di
cari oleh Sangadi sampai-sampai akan di marahi. Haha. Itu yang
membuat berat badan saya bertambah, membuat kulit saya bertambah
hitam. Bersyukur kepada sang pencipta karena saya diberikan
kesempatan untuk merasakan indahnya ber-KKT di Desa Baturapa II,
menikmati alam yang sungguh indah yang Tuhan ciptakan, mengenal
lingkungan yang tidak saya dapatkan sebelumnya, mendapatkan
keluarga baru yang mungkin jika bukan karena KKT tidak akan saling
mengenal bahkan mendapatkan kasih sayang layaknya anak sendiri dan
tentunnya mengenal teman-teman KKT yang sangat luar biasa asik,
kocak, menyenangkan dan bersyukur itulah yang saya rasakan ketika
mengenal mereka. Semoga desa Baturapa II bisa lebih maju lagi,
menjadi desa yang akan menjadi contoh dan teladan bagi desa lainnya
dan masyarakat dapat lebih kompak lagi dalam membangun desa
Baturapa II. Akhir kata, semoga saya harap saya masih di berikan
kesempatan untuk berkunjung di desa yang sudah memberikan banyak
kenangan.
13. CHRISTINA THERESIA LEPA (14071101432)

Tinggal di desa Baturapa II selama 23 hari bersama dengan teman-


teman posko memberikan saya pengalaman yang tidak bisa dilupakan.
Rasa kekeluargaan yang muncul disetiap masalah yang ada membuat
saya selalu merindukan suasana posko. Saya juga merasakan
kekeluargaan yang sangat kental dari masyarakat yang ada, khususnya
dari keluarga tempat saya tinggal selama saya berada disana. Mereka
membuatkan saya makanan setiap pagi, merawat dan menjaga saya
bersama dengan teman serumah saya. Saya juga merasa senang bisa
berinteraksi dengan masyarakat desa Baturapa II, mereka menyambut
kami dengan sangat baik. Tidak pernah kami merasa ditolak ataupun
merasa asing.

Hal yang paling saya kenang saat berada di posko adalah ketika kami
mengalami sedikit perdebatan antar sesama teman posko. Hal itu
membuat saya merasa sedih, dan saya tidak bisa menahan air mata saya,
namun disitu, saya melihat kepedulian dari teman-teman saya. Mereka
mendatangi saya dan memeluk saya, menguatkan saya, bahkan meminta
maaf atas perbuatan yang mereka lakukan terhadap saya. Disitu saya
tersentuh dan dengan cepat saya memutuskan untuk memaafkan teman-
teman posko saya. Disitu kami belajar tentang kedewasaan, dan
kekeluargaan. Saya juga belajar untuk menjadi kuat ditengah tantangan,
tinggal jauh dari rumah dan keluarga saya di Manado. Saya tidak hanya
mendapatkan pengalaman yang berharga, tapi juga keluarga baru yang
akan saya jaga selama hidup saya.
VI. PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelaksanaan program KKT 115 yang dilaksanakan di desa


Baturapa II, Kecamatan Lolak selama 23 hari terdiri dari beberapa
kegiatan, yang diantaranya:

1. Kegiatan tematik (pembuatan website desa, SIMDES, video


profil desa, sensus data penduduk) diselesaikan 100%.
2. Kegiatan non tematik (pengadaan WC umum, pembuatan peta
desa, struktur organisasi desa, perbaikan sarana dan
prasarana desa, sosilisasi PHBS, sosialisasi dampak gadget
bagi anak-anak, pengajaran di PPA Maranatha, pengajaran di
SD Negeri 2 Baturapa, kerja bakti bersama jemaat Maranatha,
sumbangan bahan (tripleks) untuk pembangunan kelas PPA
Maranatha, ibadah wajib dan kolom, serta posyandu)
diselesaikan 100%
3. Potensi desa Baturapa II terdiri dari petanian/ perkebunan
(jagung, kelapa, dll) serta perikanan/ kelautan yang terdiri dari
kawasan hutan mangrove dan ikan teri.
4. Kebanyakan masyarakat desa Baturapa II merupakan
masyarakat memiliki tingkat kesejahteraan yang rendah.

B. Saran

1. Diharapkan pelaksanaan SIMDES dan website desa dapat


terus berjalan, agar data kependudukan dan profil desa
Baturapa II dapat diperbaharui dan dikenal dengan baik.
2. Diharapkan perangkat desa lebih memaksimalkan sarana dan
prasaran desa Baturapa II serta lebih memperhatikan apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat.
3. Potensi desa Baturapa II untuk dikelolah lebih lanjut, agar
memiliki nilai tambah bagi masyarakat.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Dokumentasi kegiatan Pembekalan Peserta KKT 115 Posko


Baturapa II

Gambar.62. Pembekalan di Auditorium

Gambar.63. Pembekalan bersama DPL


Gambar.64. Upacara pembukaan kegiatan KKT 115 di kantor Bupati
Bolaang Mongondow

Gambar.65. Penerimaan di kantor kecamatan


2. Dokumentasi Anggota Posko dan Pemerintah Desa Baturapa II

Gambar.66. Mahasiswa KKT 115 Posko Baturapa II

Gambar.67. Mahasiswa KKT 115 bersama Perangkat Desa Baturapa II


3. Dokumentasi Posko Baturapa II Bersama Dosen Pengawas dan
Pembimbing Lapangan

Gambar.68. Foto Bersama Dosen Pengawas Lapangan.


Ibu Dr. Dra. Benedicta J. Mokallu, M.Si

Gambar.69. Foto Bersama Dosen Pembimbing Lapangan,


Ibu Dr. dr. Martha Marie Kaseke
4. Dokumenasi Kegiatan Tematik Posko Baturapa II

Gambar.70. Foto Kegiatan Sensus Penduduk Desa Baturapa II

Gambar.71. Foto Pengisian data penduduk untuk Pembuatan Sistem


Informasi Desa
5. Dokumentasi Kegiatan Non Tematik Posko Baturapa II

Gambar.72. Foto Kegiatan Pengajaran di PPA Maranatha Baturapa

Gambar.73. Foto kegiatan Sosialisasi “Bahaya Kecanduan Gadget


pada Anak-Anak” Bekerjasama dengan pengurus PPA Maranatha
Baturapa
Gambar.74. Kegiatan Posyandu yang bekerja sama dengan pengurus
Posyandu desa Baturapa II

Gambar.75. Kegiatan pengajaran di SDN 2 Baturapa II


Gambar.76. Kegiatan mengajar di PPA Maranatha

Gambar.77. Survey Potensi desa: mengunjungi usaha ikan teri desa


Baturapa II
Gambar.78. Survey potensi desa yakni pengolahan jagung

Gambar.79. Survey potensi desa yakni kawasan hutan mangrove


Gambar.80. Kegiatan Ibadah di Gereja Maranatha Baturapa II

Gambar.81. Kegiatan Ibadah Kolom


Gambar.82. Kegiatan bantuan tripleks untuk pembangunan ruang kelas
di PPA Maranatha

Gambar.83. Foto bersama Kepala Sekolah dan Guru SDN 2 Baturapa


Gambar.84. Kegiatan perbaikan sarana dan prasarana yakni batas desa
(gapura)

Gambar.85. Kegiatan kerja bakti bersama masyarakat dalam


pembangunan bangunan serba guna di Gereja Maranatha Baturapa II
Gambar.86. Proses penggalian septic tank untuk WC Umum di dusun III

Gambar.87. Proses pembangunan WC Umum di dusun III


Gambar.88. Hasil pembuatan WC Umum di Dusun III

Gambar.89. Hasil dari kegiatan pengadaan WC Umum di Dusun III


Gereja Pantekosta Baturapa II

Gambar.90. Kegiatan pemasangan atribut posko

Gambar.91. Kegiatan pembuatan peta desa bersama Bapak Sangadi


Gambar.92.Kegiatan penjemputan Pendeta baru Gereja Maranatha
Baturapa II

Gambar.93.Makan malam bersama masyarakat setempat


Gambar.94. Menghadiri undangan ibadah syukur dari keluarga kadus III

Gambar.95.Foto bersama mahasiswa KKT 115 UNSRAT bersama Bapak


Sangadi desa Baturapa II
Gambar.95. Kegiatan Perpisahan dengan Masyarakat Desa Baturapa II

Gambar.96. Persiapan pulang foto bersama DPL, Bapak dan Ibu Sangadi,
serta Bapak dan Ibu Sekdes Baturapa Dua
LAPORAN RENCANA KEGIATAN POSKO (LRK-P)

LAPORAN RENCANA KEGIATAN POSKO


Nama Desa BATURAPA II
Kecamatan LOLAK
Kabupaten BOLAANG MONGONDOW
Nama Pengawas Dr. Dra. BenedIcta J. Mokallu, M.Si
Nama DPL Dr. dr. Martha Kaseke, M.kes
Nama Korpos Michael C. T. Pongoh

Waktu (yang Personil yang


1.Jumlah dana
Hari/tanggal/bula Kode Kegiatan yang ditetapkan dan membantu,
2.sumber dana, output Paraf
n/tahun kegiatan akan/dilaksanakan lamanya waktu ikut dan
3.kegunaan dana
pengerjaan) jumlahnya
Jumat , 07 Juli KP Pertemuan dan 3 Jam Seluruh - - Mengetahui struktur
2017 perkenalan dengan anggota Posko perangkat desa
Sangadi dan Perangkat (13 orang) dan - Pembagian tempat
desa Baturapa II 7 orang tinggal
(perangkat - Penentuan lokasi
desa) Posko

Sabtu, 08 Juli KP Persiapan Posko 6 Jam Seluruh 1. Rp. 22.000 - Baliho selamat
2017 Anggota posko 2. KAS Posko datang ( Desa dan
(13 Orang) 3. Membeli Posko), Bendera
konsumsi Posko, Baliho
(air mineral) Struktur
Organisasi, dan
Matriks program
terpasang.
Minggu, 09 Juli KP - Ibadah dan 12 Jam Seluruh -
2017 perkenalan Anggota Posko
dengan anggota (Rolling Piket)
Jemaat Gereja
- Mengikuti Ibadah
Kolom Keluarga
dan Pemuda
tingkat Jemaat
Senin, 10 Juli KP - Pertemuan - 2 Jam - 12 Orang -
2017 dengan Sangadi - 2 Jam anggota
dan Sekdes untuk Posko
meminta data termasuk
Desa Sangadi
- Rapat Evaluasi dan
dan kordinasi Sekdes
- Seluruh
anggota
Posko

Selasa, 11 Juli KT - Kegiatan Sensus - 8 Jam - 10 - Rp. 350.000


2017 Penduduk - 2 Jam Anggota untuk Foto
- Melihat Kondisi - 2 Jam Posko copy
eksisiting Desa - 2 Anggota Kuesioner
- Rapat Evaluasi Posko Format
dan Koordinasi sensus

Rabu, 12 Juli KT - Kegiatan sensus - 8 Jam - 12 -


2017 penduduk - 2 Jam Anggota
- Rapat Evaluasi Posko
dan Koordinasi

Kamis, 13 Juli KT - Kegiatan Sensus - 8 Jam - 10 -


2017 - Input data Simdes - 12 Jam anggota
- Rapat Evaluasi - 2 Jam - 2 anggota
dan Koordinasi - Seluruh
anggota
Pokso
Jumat, 14 Juli - KT - Input data Simdes - 12 Jam - 3 Anggota -
2017 - KNT - Penyuluhan - 3 Jam - 9 Anggota
Kesehatan kepada - 2 Jam - Seluruh
Anak- anak Desa anggota
- Rapat Evaluasi Posko
dan Koordinasi
Sabtu, 15 Juli - KT - Input data simdes - 12 Jam - 3 - Rp.
2017 - KNT - Sosialisasi dan - 2 Jam Anggota 30.000
Penyuluhan - 2 jam - 8 - KAS
kepada Anggota POSKO
masyarakat - Seluruh - Print
tentang “ Dampak anggota Leaflet
kebiasaan posko
menggunakan
Gadget untuk
Anak-anak”
- Rapat evaluasi
dan koordinasi

Minggu, 16 Juli - KP - Ibadah - 8 Jam - 12 -


2017 - KT - Input Data - 12 Jam Anggota
- Rapat evaluasi - 2 jam - 3
dan koordinasi Anggota
- Seluruh
anggota
posko

Senin, 17 Juli - KT - Input data Simdes - 8 Jam - 3


2017 - KNT - Perkenalan dan - 3 Jam Anggota
pengajaran di - 2 Jam - 10
Sekolah Dasar Anggota
- Rapat evaluasi - 13
dan koordinasi Anggota
Selasa, 18 Juli - KT - Input data Simdes - 8 Jam - 3
2017 - KNT - Survey Potensi - 4 Jam Anggota
desa - 2 Jam - 10
- Rapat evaluasi dan Anggota
Koordinasi - Seluruh
anggota
posko

Rabu, 19 Juli 2017 - KNT - Pembuatan Peta - 3 Jam - 2 Orang


Desa - 3 Jam - 8 Orang
- Pengajaran “ - 2 Jam - 13 Orang
Bahasa Inggris
dan Matematika”
di Sekolah Dasar
- Rapat evaluasi
dan koordinasi

Kamis, 20 Juli - KNT - Pembuatan Peta - 3 Jam - 2 Orang


2017 Desa - 2 Jam - 3 Orang
- Sosialiasi tentang - 2 Jam - 8 Orang
Lingkungan

- Rapat evaluasi
dan koordinasi

Jumat, 21 Juli - KNT - Pembuatan video - 3 Jam - 4 Orang - Rp. 100.000


2017 desa - 24 Jam - 3 Orang - KAS POSKO
- Pencetakan peta - 3 jam - 13 - Cetak Peta
desa Anggota
- Rapat evaluasi
dan koordinasi
Sabtu, 22 Juli - KNT - Pemasangan Peta - 12 Jam - 12
2017 dan bersih-bersih - 2 Jam Anggota
Kantor Desa - 2 Jam
- Rapat Evaluasi
dan Koordinasi

Minggu, 23 Juli - KP - Ibadah - 8 Jam - 12


2017 - KNT - Pembuatan Video - 4 Jam Anggota
- KP Kegiatan Posko - 2 jam - 4 Anggota
- Rapat Evaluasi - 13
dan Koordinasi Anggota

Senin, 24 Juli - KNT - Pengadaan alat - 12 Jam - 13 - Rp.


2017 dan pembuatan - 2 jam Anggota 1.000.00
sanitasi (WC) - 13 0
untuk masyarakat Anggota - KAS
- Rapat Evaluasi POSKO
dan Koordinasi - Beli alat
sanitasi
Selasa, 25 Juli - KNT - Pembuatan video - 4 Jam - 4 Orang
2017 Posko - 3 Jam - 8 Orang
- Menagajar di - 2 Jam - 13 Orang
Sekolah Dasar
- Rapat Evaluasi
dan Koordinasi

Rabu, 26 Juli 2017 - KNT - Perbaikan - 8 Jam - 12


infrastrukur desa - 2 Jam Anggota
- Rapat evaluasi - 13
dan Koordinasi Anggota

Kamis, 27 Juli - KNT - Perampungan - 10 Jam - 13


2017 Data-data Posko - 2 Jam Angggota
- Rapat evaluasi - 13
dan Koordinasi Anggota
-

Jumat, 28 Juli - TT - Acara perpisahan - 5 Jam - 13


2017 dengan - 3 Jam Anggota
masyarakat desa - Anggota
Baturapa II
- Bersih-bersih dan
Packing
perlengkapan
Posko

Sabtu, 29 Juli
2017 GO TO HOME 

Tabel.5. Laporan Rencana Kerja Posko Baturapa II

Anda mungkin juga menyukai