KECAMATAN : LOLAK
Menyetujui
Dr. dr. Martha Marie Kaseke, M. Kes Dr. Dra. Benedicta J. Mokallu, M.Si
NIP: 196203121997022001 NIP: 19580322198703001
Mengetahui
Koordinator P3KKNT UNSRAT
TANDA-
No MAHASISWA NIM FAKULTAS
TANGAN
ILMU SOSIAL
3 HESTY SAIRO 14081102032
DAN POLITIK
EKONOMI DAN
6 DANIEL R. KALUARA 14061101023
BISNIS
MELLISA C. KEESEHATAN
7 14111101412
PANAMBUNAN MASYARAKAT
HERLANDO A. K.
8 14071101576 HUKUM
SAMBITE
EKONOMI DAN
9 PAMELA F. JIAW 14061104130
BISNIS
MATEMATIKA
DAN ILMU
10 IRFAN ARUAN 14101104004
PENGETAHUAN
ALAM
CHRISTINA THERESIA
13 LEPA 14071101432 HUKUM
UCAPAN TERIMAKASIH
1. Ibu Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, M.sc., DEA. Selaku Rektor
Universitas Sam Ratulangi Manado yang telah menanamkan nilai-
nilai moral untuk kami pelaksanaan KKT 115 ini.
2. Bapak Dr. Ir. Rignolda Djamaludin, M.Sc. Selaku Koordinator KKT
115 yang telah mengkoordinir dan mengarahkan pelaksanaan
KKT 115 UNSRAT dari awal pelaksanaan sampai akhir dengan
baik.
3. Ibu Dr. Dra. Benedicta J. Mokallu, M.Si. Selaku Dosen Pengawas
Lapangan, yang telah mengawasi dan mengarahkan kami selama
berjalannya program KKT, yang bersedia memberikan waktunya
untuk berkunjung kepada posko kami, yang memiliki jarak sangat
jauh baik dari pusat kota Kabupaten Bolaang Mongondow,
maupun Ibu kota Provinsi.
4. Ibu Dr. dr. Martha Marie Kaseke, M. Kes. Selaku Dosen
Pembimbing Lapangan, yang telah membimbing dan
mengarahkan kami mulai dari sebelum berada pada lokasi KKT
sampai dengan terselesainya program KKT. Yang selalu
memberikan pesan-pesan semangat kepada kami.
5. Pemerintah desa Baturapa II, terkhusus Bapak Sangadi
Wittertoms Manoppo, yang telah banyak membantu dan
bekerjasama dalam pelaksanaan program-program kami.
6. Seluruh masyarakat desa Baturapa II yang dengan baiknya
menerima kami selama 23 hari, memfasilitasi, memberikan
pelayanan yang sangat baik dan menjaga kami layaknya anak
sendiri. Kebaikan kalian menjadi motivasi dalam hidup kami.
Mungkin itu saja yang dapat kami ucapkan, mohon maaf bila tidak
bisa disebutkan satu persatu dalam ucapan terimakasih ini.
Posko Baturapa II
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga
program Kuliah Kerja Terpadu Angkatan (KKT) 115 tahun 2017 di desa
Baturapa II, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow ini dapat
terlaksana dan terselesaikan dengan baik.
Laporan KKT ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban tertulis
kami selama pelaksanaan KKT di desa Baturapa II, kecamatan Lolak dari
tanggal 07 Juli sampai dengan 29 Juli 2017.
Adapun tujuan ini dari penyusunan laporan ini adalah untuk
memberikan gambaran dan keterangan tentang program kerja yang telah
kami laksanakan di desa Baturapa II.
Kami menyadari bahwa keberhasilan dan terlaksananya program-
program yang telah kami laksanakan bukanlah keberhasilan individu maupun
kelompok. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang ikut dalam menyelesaikan program KKT
115 ini. Kami menyadari bahwa kami masih banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan ini, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat kami harapkan.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan kepada
para pembaca. Amin.
Baturapa II
DAFTAR ISI
Pusat Pengelolaan dan Pengembangan Kuliah Kerja (P2KK) saat ini telah berubah menjadi Pusat
Pengelolaan dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata Terpadu (P3KKNT). Lembaga Pengabdian
kepada Masyarakat (LPM) yang sebelumnya berdiri sendiri/terpisah dari Lembaga Penelitian
(Lemlit), saat ini telah menjadi satu kesatuan dalam Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat - LPPM Unsrat.
B. Tujuan KKT
Tiga tujuan pokok pengembangan KKT adalah:
1. Menghasilkan sarjana sebagai penerus pembangunan yang
lebih menghayati permasalahan yang sangat kompleks yang
dihadapi masyarakat dan belajar menanggulangi
permasalahan tersebut secara pragmatis dan interdisipliner
(personality development).
2. Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat, dan lebih
menyesuaikan keberadaan pendidikan tinggi kepada tuntutan
pembangunan (institutional development).
3. Membantu pemerintah dalam percepatan laju pembangunan
dan mempersiapkan kader-kader pembangunan yang handal
(community development).
C. Manfaat KKT
Dengan landasan yang tepat, tujuan yang terarah dan terukur serta
dukungan sumberdaya internal maupun eksternal secara optimal, maka
pelaksanaan KKT diharapkan akan memberi manfaat besar kepada
mahasiswa, Unsrat dan masyarakat, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Manfaat bagi mahasiswa:
Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang:
(1) Cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner dan lintas
sektoral, (2) Kegunaan hasil pendidikannya bagi pembangunan
umumnya dan daerah pedesaan khususnya, (3) Kesulitan yang
dihadapi masyarakat desa dalam pembangunan, (4) Konteks
keseluruhan dari masalah pembangunan dan pengembangan
daerah pedesaan, (5) Mendewasakan cara berfikir mahasiswa
untuk melaksanakan penelaahan dan pemecahan masalah yang
ada dalam masyarakat secara pragmatis ilmiah;
Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk
melaksanakan program program pengembangan dan
pembangunan desa;
Membina mahasiswa untuk menjadi seorang “transformer,
change agent, motivator, dinamisator, fasilitator dan problem
solver”;
Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa
sebagai kader pembangunan disamping diharapkan terbentuknya
sikap dan rasa cinta serta tanggung jawab terhadap kemajuan
masyarakat pedesaan;
Membuka wawasan para mahasiswa, sehingga mereka
mengetahui secara teknis permasalahan-permasalahan yang
dihadapi para pelaku ekonomi kecil yang kadang kala tidak
terdapat dalam teori.
2. Manfaat bagi UNSRAT:
Lebih mantap dalam pengisian ilmu dan pendidikan kepada
mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi
mahasiswa dengan masyarakat, sehingga kurikulum perguruan
tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan;
Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus yang berharga,
yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan;
Mempererat dan meningkatkan kemitraan antara perguruan tinggi
dengan pemangku kepentingan yang lain dalam pelaksanaan
pembangunan.
3. Manfaat bagi masyarakat:
Memperoleh tenaga dan pemikiran untuk merencanakan serta
melaksanakan proyek pembangunan;
Meningkatkan cara berfikir, bersikap dan bertindak sehingga siap
menerima dan berpartisipasi dalam program pembangunan;
Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk
merencanakan, merumuskan dan melaksanakan pembangunan;
Terbentuknya kader-kader pembangunan di dalam masyarakat,
sehingga mendorong kesinambungan pembangunan;
Membantu masyarakat dalam pengembangan usaha ekonomi
produktif keluarga melalui pelatihan dan pembinaan yang
diberikan mahasiswa;
Memotivasi masyarakat desa agar membentuk kelompok-
kelompok usaha dalam mengembangkan kegiatan usahanya.
II. PROFIL DESA
B. Wilayah Desa
Desa Baturapa II merupakan satu desa dari 17 desa yang ada di
Kecamatan Lolak, Kab. Bolaang Mongondow. Desa Baturapa II juga
merupakan desa yang berada di daerah pesisir, beriklim tropis dengan
ketinggian 5-14 Mdpl dan merupakan daerah dataran rendah. Memiliki 3
dusun dengan luas wilayah sebesar 390 Ha Terletak kurang lebih 7 Km
ke arah timur Ibu Kota Kecamatan Mandolang, yakni Lolak. Batas Desa
Baturapa II diantaranya:
Sebelah utara : Tanah Negara
Sebelah barat : Desa Sauk
Sebelah timur : Desa Baturapa Induk
Sebelah selatan : Hutan Negara
Gambar.1. Peta Administrasi Desa Baturapa II
Perempuan
263
353 Laki-laki
Agama
Mayoritas agama yang dianut oleh masyarakat desa Baturapa II
adalah Kristen, kemudian islam. Jumlah penganut Kristen yakni
sebanyak 604 jiwa dan islam sebanyak 12 jiwa. Berikut adalah data
penganut agama di Desa Baturapa II:
Jenis Kelamin
No. Mata Pencaharian
Laki-laki Perempuan
Mengurus Rumah
1 16 109
Tangga
2 Pelajar/mahasiswa 21 19
3 Pensiunan 1 1
4 PNS 5 6
5 Pedagang 1 0
6 Petani/Pekebun 99 3
7 Nelayan/Perikanan 12 0
8 Karyawan Swasta 8 4
9 Buruh Harian Lepas 34 0
10 Tukang 2 0
11 Mekanik 1 0
12 Pendeta 2 0
13 Supir 2 1
14 Biarawati 0 1
15 Wiraswasta 27 6
16 Lainya 24 25
17 Belum Bekerja 92 86
Tabel.2. Data mata pencaharian desa Baturapa II
Tingkat Pendidikan
Sebagian besar tingkat pendidikan masyarakat desa Baturapa
II adalah tamatan Sekolah Dasar (SD) dengan jumlah sebanyak 308
jiwa. Hal inilah yang mengakibatkan sehingga sangat sedikit jumlah
pegawai di Desa Baturapa II. Adapun tingkat pendidikan tertinggi
yakni Diploma IV/Strata I dnegan jumlah 8 jiwa. Berikut adalah data
tingkat pendidikan masyarakat desa Baturapa II:
Jenis Kelamin
No. Mata Pencaharian
Laki-laki Perempuan
C. Sarana Utama
Desa Baturapa II merupakan desa yang pola permukimannya
mengikuti jalan (linear). Permukiman desa ini berada tepat pada jalan
Trans Sulawesi. Sarana utama di desa Baturapa II teridiri dari fasilitas
peribadatan, pendidikan, sumber air bersih, listrik, sarana transportaso,
dan juga sanitasi serta persampahan.
Kondisi sarana utama di desa Baturapa II kebanyakan dalam
kondisi yang sudah baik, namun ada beberapa yang masih dalam proes
pembangunan. Berikut adalah sarana utama yang ada di desa Baturapa
II:
Fasilitas Peribadatan
Mayoritas agama yang ada di desa Baturapa II adalah Kristen
dengan jumlah sebanyak 604 penganut dari total jumlah penduduk 616
jiwa. Maka tidak heran jika jumlah tempat peribadatan penganut Kristen
yakni gereja yang paling banyak di desa ini atau bisa dibilang bahwa
fasilitas peribadatan yang ada di desa Baturapa II hanya gereja.
Desa Baturapa II memiliki 5 buah bangunan Gereja, yang
diantaranya Gereja Masehi Injili di Bolaang Mongondow (GMIBM), Gereja
Advent, Gereja Pantekosta (GP) Gereja Pantekosta Di Indonesia (GPdI),
dan Kerapatan Gereja Protestan di Minahasa (KGPM). Kondisi kelima
gereja ini baik, hanya saja untuk GPdI, GP dan KGPM masih dalam proses
pembangunan, namun hanya KGPM saja yang belum digunakan
masyarakat. Berikut adalah fasilitas peribadatan yang ada di Desa
Baturapa II:
A. Potensi Alam
Desa Baturapa II memiliki potensi unggulan yang diantaranya
Perkebunan/ pertanian dan perikanan/ kelautan, dengan penggunaan
lahan yang didominasi adalah lahan kebun campur, maka hasil
pertanian merupakan potensi alam terbesar masyarakat desa Baturapa
II. Desa Baturapa II merupakan daerah pesisir, yang berada di Dusun II,
sehingga selain hasil pertanian adapun hasil perikanan/ kelautan.
Dengan kedua potensi maka, mata pencaharian masyarakat desa
Baturapaa II didominasi oleh petani/ pekebun dan nelayan.
Untuk hasil pertanian/ perkebunan diantaranya: jagung, kelapa
dsb. Dan untuk hasil pertanian/ perikanan ialah: ikan teri dan kawasan
hutan mangrove yang masih alami atau belum dijamah.
A. Matriks Program
Untuk program non tematik terdiri dari kegiatan fisik dan non fisik.
Kegiatan fisik disini diantaranya, pembangunan tempat sanitasi untuk
Jemaat Gereja Pantekosta dan masyarakat desa Dusun III, perbaikan
infrastruktur desa yakni perbaruan warna batas desa (Gapura), perbaikan
prasarana balai desa yakni peta desa, peta penggunaan lahan, struktur
organisasi pemerintah desa, struktur PKK, kerja bakti pembersihan balai
desa baru, Kerja Bakti Pembangunan bangunan serbaguna gereja GMIBM
bersama masyarakat. Untuk kegiatan non fisik diantaranya, Pengajaran
pada siswa-siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Baturapa II, sosilisasi Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak-anak di Pusat Pengembangan Anak
(PPA) Maranatha, Pengajaran di PPA Maranatha, sosialisasi tentang
bahaya kecanduan gadget pada anak-anak, Bantuan bahan pembangunan
ruang kelas PPA, kegiatan penjemputan pendeta baru, kegiatan kesehatan
di posyandu Baturapa II, dan kegiatan ibadah baik ibadah wajib maupun
sunnah.
2 B. NON TEMATIK
1 Pelatihan Dana Desa Selesai
2 Pembuatan Peta Desa Selesai
3 Survey Potensi Desa Selesai
4 Sosialisasi Bahaya Kecanduan Gadget Pada Anak-anak Selesai
5 Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat Selesai
6 Pengajaran di Sekolah Dasar Selesai
7 Pembuatan Struktur Organisasi Pemerintah Desa Belum adanya
Struktur Organisasi
Pemerntah Desa
8 Kerja Bakti Pembangunan Bangunan Serbaguna Gereja Turut serta dalam
GMIBM Bersama Masyarakat kegiatan masyarakat
9 Kegiatan Posyandu Turut serta dalam
program PKK
10 Pengajaran di Pusat Pengembangan Anak (PPA) Turut serta membantu
dalam Program PPA
Satu hal yang membuat kami semakin bersyukur berada di desa ini
adalah rasa toleransi mereka yang sangat tinggi. Dengan populasi
masyarakat yang beragama Kristen, mereka sangat menerima dan
menghargai teman posko kami yang satu-satunya beragama Muslim.
Masyarakat tidak pernah mengucilkan atau memperlakukan teman kami
semena-mena. Teman kami juga yang berasal dari Papua selalu menjadi
yang pusat perhatian. Bukan karena hal apa, tetapi masyarakat desa
menganggap teman kami tersebut unik dan istimewa. Mereka melayani
teman kami layaknya anak dan saudara mereka sendiri. Mereka
menerima kami semua, tidak ada perbedaan, semuanya sama.
Desa Baturapa II, terima kasih dari kami 13 orang asing yang
datang dari berbagai belakang yang berbeda. Terima kasih sudah
memberikan semua hal terbaik dari desa ini. Kami tidak hanya mendapat
pengalaman baru, tetapi kami juga mendapatkan keluarga yang baru. Dari
desa ini, kami belajar tentang toleransi, dan kekeluargaan yang sangat
kental. Terima kasih sudah memberikan kesempatan bagi kami menjadi
bagian dari desa ini. Meskipun waktunya terlalu singkat, semua
pengalaman di desa ini menjadi begitu bermakna. Patut diulang, tapi tak
bisa diulang.
Semoga dengan KKT ini bisa menjadikan kita lebih dekat lagi, lebih
mengerti akan makna kebersamaan yang tanpa mengenal perbedaan
apapun. Jika pada awal kita tak mengenal, semoga dengan 23 hari yang
kita lalui menjadikan kita lebih dari sekedar saudara.
Ini bukan akhir petualangan kita, ini adalah awal persahabatan kita
yang akan dipenuhi petualangan.
B. Pengalaman Menarik oleh Anggota Posko
1. MARKUS MAKAI (14031107029)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat
pertolongan-Nya saya dapat menyelesaikan KKT 115 Universitas
Sam Ratulangi Manado di Posko Desa Baturapa II, Kecamatan
Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow selama 23 hari dengan baik.
Saya secara pribadi merasa bersyukur karena program kerja
dapat terselenggara, baik tematik maupun non tematik. Meskipun
masih ada hambatan yang menentang kelompok kami namun
dengan persatuan dan kerjasama yang baik dapat kami lewati
dengan lancar. Dengan adanya KKT saya mendapatkan banyak
pengetahuan dan pengalaman baik dari teman-teman maupun dari
masyarakat. Teman-teman yang selalu membimbing saya kearah
yang lebih baik, menegur saya ketika salah, dan menghibur saya
ketika sedih dari kalianlah banyak hal saya belajar menjadi dewasa.
Desa Baturapa II merupakan Desa yang hebat bagi saya karena
antusiasi masyarakat melayani kami sangat luar biasa.
Adapun pesan yang ingin disampaikan yakni Jangan pernah
lupakan perjuangan kita dalam mengabdi kepada masyarakat desa
Baturapa II. Jangan pernah lupa akan kenangan di Kelompok Posko
Kami Kengangan manis, maupun pahit. Mohon maaf kepada teman-
teman kelompok Posko Baturapa II jika selama KKT saya banyak
salah baik sengaja maupun tidak sengaja mohon di maafkan.
Harapan saya kepada desa ini kebersamaan dan semangat
persatuan yang sudah ada dapat di jaga dan ditinggatkan menuju
desa yang unggul, mandiri, dan sejahtera. Kemudian kepada pihak
kampus masyarakat sangat antusias menerima mahasiswa berapa
pun jumlahnya yang akan diutus dari di Desa Baturapa II.
2. MELLISA C. PANAMBUNAN (14111101412)
Kita harus melewati suatu tantangan untuk mendapat pengalaman
baru, itu yang saya dapat pada saat KKT 115. Pada saat menjalankan
KKT 115 banyak pengalaman menarik yang saya dapatkan. Di Baturapa
II saya bisa mempraktekkan apa yang saya belajar dikampus, mulai dari
pelajaran yang saya kurang mengerti sampai pelajaran yang paling saya
mengerti.
Saya bersyukur bisa mendapat pengalaman membantu di
posyandu, awalnya saya ragu untuk pergi membantu mengingat saya
kurang paham dengan materi yang telah diberikan pada saat kuliah, tapi
pada saat saya ke posyandu untuk membantu saya bisa lebih mengerti
tentang materi yang diajarkan di kampus. Mempraktekkan sekaligus
membagi ilmu yang didapat sangatlah membantu untuk memahami
materi yang didapat di kampus. Dari pengalaman di posyandu saya bisa
lebih dekat dengan masyarakat baturapa II, bisa saling berbagi ilmu
pengetahuan dengan masyarakat.
Pada KKT 115 ini saya bisa lebih terbuka dalam mengenal
lingkungan sekitar, banyak hal yang bisa saya temukan di baturapa II.
Mulai dari cara kita saling membantu, di Baturapa II masyarakat sangat
mengetahui desa mereka dan siapa saja yang tinggal di desa mereka.
pada saat sensus penduduk, sebelum saya mau pergi ke rumah
selanjutkan saya biasanya bertanya kepada tuan rumah siapa yang
tinggal disebelah rumah mereka, tidak sedikit masyarakat bisa menjawab
siapa yang tinggal disana dan kapan saya bisa kesana mengingat
mereka memiliki pekerjaan mereka masing-masing.
Saya juga banyak belajar di KKT 115 ilmu pengetahuan baru dari
teman-teman posko saya. Dengan berbedanya fakultas berbeda juga
ilmu yang kita dapat. Kami saling melengkapi dan berbagi ilmu yang kami
dapat, kadang apa yang kami pernah belajaran belum tentu benar
dengan adanya perbedaan ilmu yang didapat kami bisa saling
melengkapi dan memperbaiki apa bila ada sedikit kesalahan.
3. PAMELA FIRGINIA JIAW (14061104130)
Dari sekian banyak kisah, ada satu kisah yang ingin saya bagikan.
Kisah yang menurut saya adalah kisah teristimewa selama saya hidup di
desa tercinta, desa Baturapa Dua.
***
Hal yang paling menyentuh hati saya adalah ketika kami sudah
tidak lagi menjadi pengajar pembantu di PPA. Seorang pengurus PPA
menghubungi kami. Beliau mengatakan bahwa anak-anak sering
menanyakan keberadaan kami. Mereka merindukan kami, dan mereka
ingin kami kembali untuk mengajari mereka.
Saya sadar, bahwa hal kecil yang saya lakukan dapat berdampak
besar bagi orang-orang di sekitar saya. Saya tidak menyadari bahwa
ajaran sederhana yang kami berikan, nilai-nilai yang kami bagikan bagi
mereka, bahkan lagu-lagu yang kami ajarkan dapat membuat mereka
mengenang kami sebagai sosok pribadi-pribadi yang mereka puja.
Mungkin sebelumnya, hal-hal tersebut hanya hal sepele untuk kami, tetapi
ternyata hal-hal tersebut sangat berharga untuk anak-anak PPA. Saya
sangat merindukan PPA. Saya berharap, anak-anak di desa ini dapat
belajar lebih giat lagi, dan saya berharap, suatu hari nanti, mereka dapat
menjadi orang-orang berguna untuk negeri ini – untuk generasi muda
selanjutnya. Sama seperti kami boleh berguna untuk mereka.
Ada banyak kisah yang indah untuk dikenang, tapi ada beberapa
kisah yang layak untuk dibagikan pada dunia.
Kisah ini saya bagikan bagi anda. Karena kisah ini layak untuk
diketahui banyak orang. Sebagian besar dari kalian pasti tidak pernah
mendengar tentang desa Baturapa Dua. Tetapi, ketika anda membaca ini,
anda tahu bahwa desa Baturapa Dua ada. Desa ini ada, dan desa ini ingin
didengar dan diketahui. Saat ini anda tahu, di desa ini ada generasi muda
yang sedang bertumbuh. Ada jiwa-jiwa yang sedang dididik untuk menjadi
tulang punggung bangsa ini. Mereka jauh dari hiruk pikuk kota yang
bising, mereka jauh dari kehidupan mewah dan modern. Tetapi, ada
mimpi besar di desa ini. Ada harapan besar yang sudah terpupuk di desa
ini. Perlahan, ia mulai tumbuh dan berkembang.
Tapi puji Tuhan dengan adanya masalah yang kami dapatkan itu,
dapat membuat kami lebih dewasa lagi dalam bertingkah laku dalam
mengambil keputusan. Dan satu hal yg saya rasakan di kegiatan in adalah
kebersamaan yang selalu ada.
8. REZKY JUAN MASSIE (14091102006)
Pengalaman baru yang kita dapat selama berada di desa orang lain
yaitu ketika saya berada di desa orang lain. yaitu ketika kita mahasiswa
KKT 115 bisa datang di Desa Baturapa II dan melaksanakan apa yang
ditugaskan sebagai mahasiswa. Kita dalam satu kelompok beranggotakan
13 orang dan semua mempunyai karakteristik masing – masing. Di kkt
115 ini kita belajar untuk lebih mandiri, yang mungkin biasanya kita malas
– malasan dan biasanya bergantung pada orang tua tapi di sini di desa
orang lain kita harus ubah sikap malas itu dan belajar untuk mandiri
tentunya.
Pada saat saya berada disana saya sudah bersiap untuk segala apa
yang akan saya lakukan disana. Pengalaman baru yang saya dapatkan
disana yaitu bisa mengenal dan berlaku lebih sopan kepada orang –
orang desa dan menunjukkan sikap dari mahasiswa yang sopan dan
terdidik. Disana saya mengajar apa yang saya dapatkan di perkuliahan
yaitu bahasa Inggris. Disana mereka belum terlalu paham dan sedikit
sekali pengetahuan tentang bahasa Inggris, dan saya mencoba untuk
mengajar mereka dari awal untuk berbahasa Inggris, awal – awal saya
susah menyesuaikan materi tetapi lama – lama kita sudah terbiasa untuk
mengajar disana. Disana banyak anak - anak yang senang untuk belajar
bahasa Inggris juga membuat saya senang untuk mengajar mereka.
Memang membagi ilmu yang kita dapat adalah satu hal yang
menyenangkan.
Di desa juga kita membantu para warga sekitar untuk membuat desa
lebih baik lagi, bagaimana kita bisa menjalin hubungan erat dengan warga
di desa Baturapa II. Memang kita disana hanya 23 hari saja tapi kita
mencoba untuk bisa dekat dengan warga, salah satu cara untuk lebih
dekat dengan warga kita mencoba dengan program yang kita jalankan
disana yaitu sensus. Kita disana sambil kita sensus kita juga mencoba
lebih akrab dengan warga yang kita sensus, dan membuat mereka tahu
kita dan mengenal mahasiswa yang datang di desa Baturapa II.
Kemudian banyak juga pengalaman baru yang kita dapat yaitu ketika
dengan teman - teman posko yang berbeda – beda fakultas kita harus
saling mengerti dan saling melengkapi satu sama lain dalam juga
menjalankan tugas dan tanggung jawab kita di desa Baturapa II. Kita juga
mampunyai masalah dengan teman – teman posko yang ada tetapi kita
bisa memperbaikinya dan memperkuat pertemanan kita juga membuat
kita seperti keluarga disana.
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas perkenanan-
Nya saja hingga saya bisa mengikuti dan telah menyelesaikan program
KKT 115 Unsrat ini. Pada saat awal ditentukannya lokasi KKT saya yaitu
didesa Baturapa II kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow,
awalnya saya merasa asing dengan desa tersebut, tapi pada saat ketika
saya bersama teman-teman kelompok sampai didesa tersebut, terlihat
sangat antusiasnya kepala desa dan perangkat-perangkat desa dalam
menyambut kedatangan saya dan teman-teman kelompok.
Diposko kami, juga banyak hal luar biasa yang terjadi, mulai dari
banyaknya anak-anak desa yang berkunjung dan meramaikan posko
kami, juga ada beberapa ibu yang sering dating keposko kami dengan
membawa pisang goreng, ubi goreng, teh, kopi, dll. Sungguh saya dan
teman-teman sangat bersyukur ditempatkan didesa ini, begitu besar
kebaikan masyarakat yang telah dilakukan kepada kami, kami merasa
sangat disayang oleh masyarakat didesa ini.
Inilah sebuah cerita yang saya dapatkan dan saya alami di KKT 115
Unsrat ini, lewat program KKT UNSRAT ini, saya bisa melatih diri
bagaimana bekerja sebagai sebuah kelompok, bagaimana bersosialisasi
dengan masyarakat, dan mendapat pengalaman luar biasa lewat program
ini. Semoga Universitas Sam Ratulangi tetap maju dan jaya.
10. MICHAEL C. T. PONGOH (14061104359)
Begitu banyak cerita yang saya dapatkan selama ber KKT, makan di
sediakan oleh masyarakat bahkan kalau kami tidak makan kami akan di
cari oleh Sangadi sampai-sampai akan di marahi. Haha. Itu yang
membuat berat badan saya bertambah, membuat kulit saya bertambah
hitam. Bersyukur kepada sang pencipta karena saya diberikan
kesempatan untuk merasakan indahnya ber-KKT di Desa Baturapa II,
menikmati alam yang sungguh indah yang Tuhan ciptakan, mengenal
lingkungan yang tidak saya dapatkan sebelumnya, mendapatkan
keluarga baru yang mungkin jika bukan karena KKT tidak akan saling
mengenal bahkan mendapatkan kasih sayang layaknya anak sendiri dan
tentunnya mengenal teman-teman KKT yang sangat luar biasa asik,
kocak, menyenangkan dan bersyukur itulah yang saya rasakan ketika
mengenal mereka. Semoga desa Baturapa II bisa lebih maju lagi,
menjadi desa yang akan menjadi contoh dan teladan bagi desa lainnya
dan masyarakat dapat lebih kompak lagi dalam membangun desa
Baturapa II. Akhir kata, semoga saya harap saya masih di berikan
kesempatan untuk berkunjung di desa yang sudah memberikan banyak
kenangan.
13. CHRISTINA THERESIA LEPA (14071101432)
Hal yang paling saya kenang saat berada di posko adalah ketika kami
mengalami sedikit perdebatan antar sesama teman posko. Hal itu
membuat saya merasa sedih, dan saya tidak bisa menahan air mata saya,
namun disitu, saya melihat kepedulian dari teman-teman saya. Mereka
mendatangi saya dan memeluk saya, menguatkan saya, bahkan meminta
maaf atas perbuatan yang mereka lakukan terhadap saya. Disitu saya
tersentuh dan dengan cepat saya memutuskan untuk memaafkan teman-
teman posko saya. Disitu kami belajar tentang kedewasaan, dan
kekeluargaan. Saya juga belajar untuk menjadi kuat ditengah tantangan,
tinggal jauh dari rumah dan keluarga saya di Manado. Saya tidak hanya
mendapatkan pengalaman yang berharga, tapi juga keluarga baru yang
akan saya jaga selama hidup saya.
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Gambar.96. Persiapan pulang foto bersama DPL, Bapak dan Ibu Sangadi,
serta Bapak dan Ibu Sekdes Baturapa Dua
LAPORAN RENCANA KEGIATAN POSKO (LRK-P)
Sabtu, 08 Juli KP Persiapan Posko 6 Jam Seluruh 1. Rp. 22.000 - Baliho selamat
2017 Anggota posko 2. KAS Posko datang ( Desa dan
(13 Orang) 3. Membeli Posko), Bendera
konsumsi Posko, Baliho
(air mineral) Struktur
Organisasi, dan
Matriks program
terpasang.
Minggu, 09 Juli KP - Ibadah dan 12 Jam Seluruh -
2017 perkenalan Anggota Posko
dengan anggota (Rolling Piket)
Jemaat Gereja
- Mengikuti Ibadah
Kolom Keluarga
dan Pemuda
tingkat Jemaat
Senin, 10 Juli KP - Pertemuan - 2 Jam - 12 Orang -
2017 dengan Sangadi - 2 Jam anggota
dan Sekdes untuk Posko
meminta data termasuk
Desa Sangadi
- Rapat Evaluasi dan
dan kordinasi Sekdes
- Seluruh
anggota
Posko
- Rapat evaluasi
dan koordinasi
Sabtu, 29 Juli
2017 GO TO HOME