Anda di halaman 1dari 169

HALAMAN PENGESAHAN

NO NAMA MAHASISWA NIM TANDA TANGAN


1. Jeanet F. T. Lali Pora 1509010038 1.
2. Bintang J. S. Bura 1501030037 2.
3. Yuliana K. L. Langoday 1506030038 3.
4. Didy A. Tameon 1506030062 4.
5. Dewi Konga Wandal 1405030221 5.
6. Maldo I. Likumahua 1507010042 6.
7. Yuliana A. Pivinsu 1506010045 7.
8. Vanida C. Da’a 1507010029 8.
9. Pangeran S. D. Soan 1502010075 9.
10. Maria Stefania Ude 1506070024 10.
11. Yulius L. Mada 1509010028 11.
12. Kasimirus A. Damai 1503040067 12.
13. Irwan H. Radja Gae 1510030051 13.
14. Forisman R. Nomnafa 1506010031 14.
15. Evi Kristiani T. Rohi 1503020137 15.

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan

Ir. Dominggus B. Osa, MP


NIP. 196212621987021001

Mengesahkan,
Kepala Pusat Pelayanan Pengembangan KKN
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Ir. Melkianus Tiro, M.Si


NIP. 196003251986011002

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas karunia-
Nya sehingga penulis telah menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan
baik serta dapat menyelesaikan laporan KKN ini. Laporan ini merupakan
pertanggung jawaban tertulis atas pelaksanaan KKN yang telah dilaksanakan pada
tanggal 29 Juli 2018 sampai dengan 14 September 2018 di Desa Patawang
Kecamatan Umalulu, Sumba Timur. Laporan ini sebagai persyaratan dalam mata
kuliah KKN yang dijadikan sebagai bahan bukti bahwa telah melaksanakan mata
kuliah tersebut. Pelaksanaan KKN ini dapat terlaksana dengan baik dan berjalan
dengan lancar berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang telah
memberikan bimbingan, perhatian, dan pengarahan dalam pelaksanaan KKN.
Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis diberikan kemudahan dalam menyelesaikan tugas KKN di
Desa Patawang Kecamatan Umalulu, Sumba Timur.
2. Bapak, ibu/orang tua penulis yang telah memberikan motivasi dan
dukungan baik segi materil maupun spiritual.
3. Pihak Universitas Nusa Cendana dalam hal ini LP2M yang telah
memberikan kesempatan dan pengarahan mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan KKN Tematik Revolusis Mental.
4. Bapak Ir. Melkianus Tiro, M.Si selaku Kapus PKKN Universitas Nusa
Cendana yang telah mendorong, membimbing, dan memantau dalam
pelaksanaan kegiatan KKN di Desa Patawang Kecamatan Umalulu, Sumba
Timur.
5. Bapak Ir. Dominggus B. Osa, MP selaku DPL KKN-PPM yang telah
membimbing dan memberikan pengarahan dalam pelaksanaan kegiatan
KKN di Desa Patawang Kecamatan Umalulu, Sumba Timur.
6. Bapak Frid U. M. Ngg. Maraweli, S.Sos selaku Penjabat Kepala Desa
Patawang dan Mama yang telah membimbing dan membantu kelancaran
pelaksanaan kegiatan KKN.

ii
7. Sekretaris Desa Patawang, Bendahara Desa Patawang, Kaur Pemerintahan,
dan Kaur Pembangunan yang telah membantu kelancaran pelaksanaan
kegiatan.
8. Ibu-ibu Tim Penggerak PKK Desa Patawang yang telah membimbing dan
membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan.
9. Kepala Dusun Hambalolang, Retinimbu, Katikupelang, dan Muripado yang
telah membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan.
10. Ketua RW 001 hingga RW 008, dan Ketua RT 001 hingga RT 016 yang
telah membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan.
11. Bapak Theodora Padu Lemba dan Mama Yiwa Ngunju Bewa, Bapak Niki
dan Mama, serta Bapa Vira dan Mama yang selalu menjaga, membantu,
perhatian, dan mencintai kami selama melaksanakan KKN di Desa
Patawang.
12. Pemuda/pemudi Desa Patawang yang telah ikut berpartisipasi dalam semua
kegiatan yang kami laksanakan.
13. Seluruh warga Desa Patawang yang telah menerima kami dengan sangat
baik dan juga mau bekerja sama dengan kami untuk menyelesaikan rencana
kegiatan yang telah disusun.
14. Teman-teman TIM KKN Universitas Nusa Cendana yang telah
bekerjasama, kritikan, dan saran dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab di Desa Patawang, semoga persahabatan kita tetap erat.
15. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun rencana kegiatan KKN
ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental
ini sangatlah jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan diterima dengan senang hati untuk perbaikan lebih lanjut.

Kupang, 21 September 2018

TIM KKN TEMATIK REVOLUSI


MENTAL

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
BAB I KONDISI UMUM WILAYAH KKN ......................................................... 1
1.1 GEOGRAFI ................................................................................................... 1
1.2 WILAYAH ADMINISTRASI ...................................................................... 2
1.3 KEPENDUDUKAN ...................................................................................... 2
1.4 KONDISI SOSIAL ........................................................................................ 3
1.4.1 Pendidikan Penduduk .........................................................................3
1.4.2 Kesehatan Penduduk ..........................................................................3
1.4.3 Pola Relasi Sosial ...............................................................................5
1.5 KONDISI EKONOMI ................................................................................... 7
1.5.1 Mata Pencaharian Penduduk ..............................................................7
1.5.2 Potensi Ekonomi Unggulan................................................................8
1.6 FASILITAS SOSIAL EKONOMI .............................................................. 11
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 12
2.1 PELAKSANAAN KEGIATAN TEMATIK REVOLUSI MENTAL
INTERDISIPLIN ......................................................................................... 12
2.2 PELAKSANAAN KEGIATAN TEMATIK REVOLUSI MENTAL
MONODISIPLIN ........................................................................................ 44
2.3 PELAKSANAAN KEGIATAN-KEGIATAN LAYANAN SOSIAL ...... 133
BAB III PENGALAMAN-PENGALAMAN PRIBADI/BERSAMA ................ 144
3.1 PENGALAMAN BERSAMA ................................................................... 144
3.2 PENGALAMAN PRIBADI ...................................................................... 146
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 158
4.1 KESIMPULAN ......................................................................................... 158
4.2 SARAN ...................................................................................................... 159

iv
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 161
LAMPIRAN ........................................................................................................ 162

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan ...................................... 3


Tabel 1. 2 Posyandu di Desa Patawang .................................................................. 4
Tabel 1. 3 Mata Pencaharian Penduduk Desa Patawang ........................................ 8
Tabel 1. 4 Pendidikan formal di Desa Patawang .................................................. 11
Tabel 1. 5 Pendidikan non formal di Desa Patawang ........................................... 11
Tabel 1. 6 Industri dan perdagangan di Desa Patawang ....................................... 11

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Form K1 Analisis Permasalahan ..............................................................................Lampiran 1


Form K 2. 1 Rencana Kerja Tematik Monodisiplin.................................................Lampiran 2
Form K 2. 2 Rencana Kerja Tematik Interdisiplin ...................................................Lampiran 2
Form K 2. 3 Rencana Kerja Layanan Sosial ............................................................Lampiran 2
Form K 3. 1 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tematik Monodisiplin .......................Lampiran 3
Form K 3. 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tematik Interdisiplin .........................Lampiran 3
Form K 3. 3 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Layanan Sosial ..................................Lampiran 3

vii
BAB I
KONDISI UMUM WILAYAH KKN
1.1 GEOGRAFI
Kecamatan Umalulu memiliki 1 kelurahan, 9 desa, dan 2 desa
persiapan. Salah satu diantaranya yaitu Desa Patawang. Secara umum dapat
dilihat pada gambar 1.1.

Gambar 1.1 Peta Kecamatan Umalulu


(Sumber:Soeriadiredja, 2016)

Keterangan :
I. Desa Lai Ruru 1. Parai Marada
II. Desa Watupuda 2. Tambahaku
III. Desa Umalulu 3. Parai Wangga
IV. Desa Ngaru Kanoru 4. Tiringu
V. Desa Watuhadang 5. Pau
VI. Desa Mutunggeding 6. Kalumbangu
VII. Desa Matawai Atu 7. Kandangu Bokulu
VIII.Desa Patawang 8. Patawang
IX. Desa Wanga 9. Wanggatupi
X. Kelurahan Lumbu Kore 10. Lumbu Kore

1
Secara geografis Desa Patawang terletak pada ketinggian tempat 10 m
dari permukaan laut dan memiliki luas wilayah 61,9 Km2, dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Wanga.
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Mutunggeding.
 Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Sabu.
 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Matawai Maringu.

1.2 WILAYAH ADMINISTRASI


Desa Patawang terbagi atas 4 dusun, 8 RW, dan 16 RT. Masing-masing
dusun terdiri atas 2 RW dan 4 RT dengan penjabaran sebagai berikut.
 Dusun Retinimbu
Wilayah Dusun Retinimbu terbagi dalam 2 RW (RW 001 dan RW 002)
dan 4 RT (RT 001, RT 002, RT 003, dan RT 004).
 Dusun Hambalolang
Wilayah Dusun Hambalolang terbagi dalam 2 RW (RW 003 dan RW
004) dan 4 RT (RT 005, RT 006, RT 007, dan RT 008).
 Dusun Katikupelang
Wilayah Dusun Katikupelang terbagi dalam 2 RW (RW 005 dan RW
006) dan 4 RT (RT 009, RT 010, RT 011, dan RT 012).
 Dusun Muripado
Wilayah Dusun Muripado terbagi dalam 2 RW (RW 007 dan RW 008)
dan 4 RT (RT 013, RT 014, RT 015, dan RT 016).

1.3 KEPENDUDUKAN
Berdasarkan hasil pendataan mahasiswa KKN UNDANA 2018 pada
tanggal 6 – 23 Agustus 2018 di Desa Patawang terdapat 520 kepala keluarga
(KK) yang tersebar di empat wilayah dusun dengan jumlah penduduk 2.063
jiwa yang terdiri dari laki-laki 1.047 orang dan perempuan 1.016 orang.

2
1.4 KONDISI SOSIAL
1.4.1 Pendidikan Penduduk
Penduduk Desa Patawang memiliki tingkat pendidikan yang
beragam. Adapun rincian tingkat pendidikan penduduk Desa Patawang tersaji
pada tabel 1.1
Tabel 1. 1 Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan

TINGKAT PENDIDIKAN
Dusun SD SMP SMA D3 S1

Retinimbu 172 67 66 2 5
Hambalolang 179 70 84 4 8
Katikupelang 150 61 59 1 2
Muripado 190 74 68 3 6

JUMLAH 691 272 277 10 21

Sumber: Mahasiswa KKN UNDANA 2018

1.4.2 Kesehatan Penduduk


Kesehatan merupakan salah satu aspek terpenting dalam
pembangunan suatu desa. Tingkat kemajuan suatu desa dapat terukur dari
aspek kesehatan melalui data fasilitas dan pelayanan kesehatan, serta kondisi
kesehatan masyarakat yang ada di desa tersebut. Kesehatan di Desa Patawang
tergolong baik, walaupun fasilitas kesehatan yang ada belum banyak. Desa
patawang memiliki satu puskesmas pembantu (Pustu) sebagai sarana
kesehatan. Sedangkan fasilitas kesehatan lainnya seperti apotek, puskesmas
ataupun klinik belum tersedia. Meskipun ada, tetapi letaknya jauh dari desa
sehingga masyarakat hanya mendapatkan pelayanan kesehatan seadanya.
Puskesmas pembantu yang berada di Desa Patawang tidak berjalan
efektif karena kurangnya tenaga medis. Hal ini menjadi salah satu penyebab
utama puskesmas pembantu ini tidak berjalan secara optimal. Pelayanan dari
tenaga medis ini pula dijalankan hanya pada saat ada kegiatan posyandu saja.
Posyandu yang berada di Desa Patawang berjumlah 5 pos. Data tetap
posyandu yaitu disaji pada Tabel 1.2.

3
Tabel 1. 2 Posyandu di Desa Patawang

Waktu
No. Nama Posyandu Alamat Posyandu
Kegiatan
1. Retinimbu Berpindah-pindah
Pustu Desa
2. Hambalolang
Patawang
Setiap awal
3. Katikupelang RT 9 RW 005 bulan (tanggal
tidak menentu)
4. Muripado RT 014 RW 007

5. Padamu Berpindah-pindah
Sumber: Mahasiswa KKN UNDANA 2018

Pada saat kegiatan posyandu, ibu-ibu di Desa Patawang sangat aktif


mengikuti kegiatan ini. Hal ini ditunjukan dengan antusias ibu-ibu membawa
anak-anak mengikuti segala prosedur dan kegiatan yang dijalankan selama
posyandu.
Tidak ada wabah penyakit yang berarti di desa Patawang hingga
menyebabkan kematian. Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh
mahasiswa KKN UNDANA 2018, sakit yang diderita oleh kebanyakan
masyarakat di Desa Patawang adalah penyakit malaria. Adapun penyakit lain
yang diderita sebagian kecil masyarakat seperti hipertensi, kolestrol, dan
diabetes disebabkan karena pola makan yang tidak terkontrol (konsumsi
daging berlebihan).
Fasilitas air bersih di daerah Desa Patawang tergolong baik,
walaupun belum ada tempat pembuangan limbah (TPS, TPSS) tingkat
pedesaan yang menangani permasalahan pencemaran, terutama pencemaran
air. Tentu kerjasama dari pemerintah dan antar desa sangatlah diperlukan
untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jenis limbah yang ada berupa limbah
rumah tangga dan peternakan, karena kebanyakan penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani dan peternak. Mayoritas sumber air yang
digunakan adalah air dari sumur gali dan air pipa.

4
Kesadaran masyarakat akan kesehatan sudah cukup baik. Akan tetapi
kesadaran masyarakat akan kebersihan masih kurang. Hal ini terlihat dari
ketersediaan MCK yang masih kurang di area pemukiman masyarakat.

1.4.3 Pola Relasi Sosial


Sebelum kedatangan agama-agama dunia ke Pulau Sumba, seluruh
warga pulau ini menganut sistem kepercayaan Marapu, yaitu agama lokal
dengan basis pemujaan terhadap leluhur. Kepercayaan Marapu inilah yang
mempengaruhi terhadap sistem sosial dan kultural masyarakat Sumba begitu
bertahan hingga sekarang. Sistem Kepercayaan Marapu ini juga yang
membentuk cara hidup masyarakat Sumba.
Pada masyarakat Umalulu termasuk masyarakat Desa Patawang
didalamnya, dalam pergaulan antar individunya terdapat pembedaan
kedudukan dan derajat yang berlapis-lapis (stratifikasi sosial). Kepercayaan
Marapu yang mendasari stratifikasi sosial dari kaum bangsawan (maramba),
orang bebas/merdeka (kabihu), dan hamba (ata) (Solihin, 2013). Stratifikasi
sosial ini juga didasarkan pada dedi (kelahiran, keturunan) dan disusun
menurut norma-norma yang diterima oleh semua golongan yang masing-
masing mempunyai hak dan kewajiban tersendiri (Soeriadiredja, 2016).
Sebagai makhluk sosial tentunya ada interaksi timbal balik karena
adanya kepentingan individu-individu dalam masyarakat yang kemudian
menjadi gambaran dalam berbagai norma, nilai, aturan, pembentukan kerja,
dan lain-lain. Gelar kebangsawanan adalah suatu bentuk hasil dari hubungan
timbal balik dalam masyarakat. Jadi adanya hubungan saling ketergantungan
antara bangsawan, orang merdeka, dan hamba.
Sistem sosial yang berlaku pada waktu itu adalah bentuk sistem
pemerintahan monarki yakni sistem pemerintahan kerajaan yang terus
bergulir dalam satu kerajaan berdasarkan garis keturunan dan akan digantikan
saat ajal menjemput. Seiring berjalannya waktu sistem pemerintahan ini tidak
berlangsung karena persyaratan untuk masuk ke dalam sistem pemerintahn
Negara Indonesia berbeda. Bukan berdasarkan golongan darah “bangsawan”

5
yang diperlakukan khusus. Hal ini menyebabkan berubahnya fungsional
setiap struktur dalam sistem yang lama.
Dengan sistem pemerintahan baru oleh pemerintah Negara Indonesia
maka setiap orang memiliki kebebasan yang sama. Setiap orang bebas untuk
mendapatkan pendidikan yang layak, tidak seperti dulu hanya kaum
bangsawan yang boleh mendapatkan pendidikan. Juga diikuti dengan
kemajuan teknologi dalam arus globalisasi ini, juga menjadi faktor penting
dalam pergeseran status sosial “kebangsawanan”.
Penduduk Desa Patawang cukup beragam, selain orang Sumba asli
juga terdapat orang Sabu, Alor, Timor, dan Jawa. Hal ini terjadi karena
adanya migrasi masuk dan migrasi keluar. Masyarakat yang keluar bisa saja
karena memiliki keinginan untuk merantau dan bersosialisasi dengan budaya
lain. Selain itu ada penduduk yang masuk dalam populasi untuk bekerja dan
berdomisili. Mereka yang melakukan migrasi keluar dan migrasi masuk
tentunya membawa budaya mereka atau budaya yang sudah dipengaruhi oleh
lingkungan dimana mereka lahir, bertumbuh, belajar, dan lain-lain. Hal ini
kemudian menyebabkan adanya interaksi antar individu dalam masyarakat
(Narwoko dan Suyanto, 2007). Dengan demikian masyarakat Desa Patawang
hidup berdampingan dengan berbagai etnis sehingga mempengaruhi
pergeseran status sosial. Adanya berbagai etnis ini berpeluang terjadinya
perkawinan antara etnis Sumba dengan etnis lain sehingga menghasilkan
keturunan campuran.
Faktor agama membawa pengaruh besar dalam masyarakat
Patawang, dengan masuknya agama Kristen dan Katolik lambat laun
menggeser agama lokal yaitu Kepercayaan Marapu. Berpalingnya masyarakat
Patawang dari Kepercayaan Marapu, membuktikan pengaruh agama sangat
besar dalam masyarakat Umalulu. Terkhususnya peran agama Kristen
Protestan di Patawang.
Perubahan sosial di Patawang terus akan mengalami proses
perubahan. Namun dalam acara adat dalam budaya itu sendiri, misalnya
dalam upacara adat kampung yang masih tradisional, loyalitas terhadap
bangsawan masih tampak. Hal ini karena masih adanya nilai atau norma yang

6
dianut oleh bangsawan yang masih memelihara statusnya dalam kampungnya.
Sikap feodalitis yang masih dianut oleh sebagian orang menjadi tolak ukur
untuk tidak memberikan kesempatan kepada strata ata untuk memiliki
kecakapan dalam keterampilan atau pendidikan untuk bertahan hidup dan
meningatkan taraf hidup seperti masyarakat maju lainnya.
Fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat Umalulu termasuk
masyarakat Patawang di dalamnya dari waktu ke waktu akan mengalami
perubahan berdasarkan kemampuan dan kecakapan dalam masyarakat.
Kemampuan dan kecakapan dapat diperoleh melalui pendidikan formal, non
formal, elektronik dan alat-alat teknologi lainnya memberikan kesempatan
pada masyarakat untuk mencapai setiap keinginan.
Masyarakat yang leluhurnya dari golongan bawah bersekolah dan
mendapatkan prestasi atas kemampuannya. Juga banyak dari golongan ini
yang memelihara hewan, bercocok tanam, membuka usaha-usaha kecil dan
menengah untuk membuktikan bahwa mereka juga mampu dan layak.

1.5 KONDISI EKONOMI


1.5.1 Mata Pencaharian Penduduk
Secara umum mata pencaharian masyarakat di Desa Patawang
adalah petani, peternak, dan nelayan. Petani bercocok tanam jagung, padi,
umbi-umbian dan kacang-kacangan, sebagai usaha sambilan masyarakat
beternak babi, kuda, kerbau, domba, dan ayam untuk memenuhi kebutuhan
keluarga. Lokasi pemukiman masyarakat Desa Patawang yang berdekatan
dengan pantai membuat sebagian masyarakat bermata pencaharian sebagai
nelayan.
Mata pencaharian masyarakat Desa Patawang sepenuhnya
bergantung dengan kondisi alam. Misalkan seorang kepala rumah tangga
mampu menjalankan 3 profesi sekaligus seperti petani, peternak, dan nelayan.
Sebagian besar kaum perempuan di Desa Patawang memiliki
kemampuan (keahlian) menenun. Menurut cerita masyarakat, dikatakan
bahwa seorang perempuan Sumba diwajibkan harus bisa menenun sebagai
tanda identitas diri. Sejak usia dini anak perempuan diajarkan tenun agar

7
warisan leluhur dari turun-temurun tidak hilang. Kain dan sarung hasil
tenunan ini memiliki nilai jual yang tinggi, bahkan hasil tenunan dari
Patawang telah terdistribusi ke luar Pulau Sumba. Hal inilah yang menjadi
penghasilan bagi ibu-ibu di Desa Patawang.
Masyarakat Desa Patawang yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri
Sipil (PNS) hanya sebagian kecil dari jumlah penduduk yaitu 1,5%. Pada
umumnya PNS di Desa Patawang adalah tenaga pendidik (guru) SD, dan
SMP. Mata pencaharian masyarakat Desa Patawang disajikan dalam tabel
1.3.
Tabel 1. 3 Mata Pencaharian Penduduk Desa Patawang

No Mata Pencaharian Jumlah (orang) Presentasi (%)


1. Petani 747 39,34%
2. Peternak 821 43,2%
3. Nelayan 114 6%
4. Pedagang 94 5%
5. Industri kerajinan 73 3,8%
6. PNS/ABRI 28 1,5%
7. Lainnya 22 1,16%
Sumber: Mahasiswa KKN UNDANA 2018

1.5.2 Potensi Ekonomi Unggulan


Potensi unggulan yang dimiliki Desa Patawang sebagai berikut.
 Potensi Kain Tenun Ikat Sumba
Kain tenun ikat sumba adalah salah satu bentuk dari
kekayaan budaya yang dimiliki oleh Provinsi NTT. Kain tenun ikat
sumba merupakan kain nusantara yang eksotis yang diciptakan oleh
para seniman dari Sumba Timur yang dikenal sebagai salah satu
yang terbaik di dunia karena kerumitannya, serta tradisi dan nilai-
nilai yang melingkupinya.
Patawang merupakan salah satu desa yang penduduknya
memiliki keterampilan menenun khususnya kaum perempuan. Pada
ajang Expo and Conference Asian Games 2018, kain tenun ikat
khas Desa Patawang ditampilkan dan dipromosikan oleh salah satu
masyarakat Desa Patawang yaitu Rambu Mbabu Watupelit.
Pelestarian budaya dan kearifan lokal melalui ajang promosi tenun

8
ikat sumba akan sejalan dengan peningkataan pertumbuhan
ekonomi masyarakat di Desa Patawang. Berdasarkan wawancara
yang dilakukan dengan Rambu Mbabu Watupelit, menyatakan
bahwa keistimewaan tenun ikat Desa Patawang adalah pewarna
alami yang digunakan dan juga motif Patawang tidak bisa
dikerjakan di beberapa tempat, hanya di Pau yang dapat
mengerjakan motif Patawang dan sebaliknya. Patawang dan Pau
memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat. Salah satu
motif yang paling terkenal adalah motif Patularatu untuk
bangsawan.
 Potensi Pertanian dan Perkebunan
Hasil pertanian yang dimiliki masyarakat Desa Patawang
pada umumnya adalah padi ladang, jagung, kacang-kacangan,
bawang merah, dan sayur-sayuran. Masyarakat bercocok tanam
padi dan jagung dengan sistem musiman. Sebagian besar
masyarakat telah memanfaatkan pekarangan rumah untuk
menanam sayuran.
 Potensi Peternakan
Masyarakat Desa Patawang banyak yang memelihara ternak
seperti sapi, babi, kambing, domba, dan ayam kampung. Ternak
yang dimiliki oleh masyarakat dipelihara secara ekstensif dan
semiintensif.
Sapi sumba ongole merupakan komoditas ternak unggul di
Provinsi Nusa Tenggara Timur khususnya di Pulau Sumba. Sapi
sumba ongole sebagai salah satu plasma nutfah yang harus
dipertahankan keberadaan dan kemurniannya serta sebagai aset
nasional dalam bidang peternakan di Pulau Sumba yang dijadikan
sebagai sapi potong. Selain itu, masyarakat di Pulau Sumba
memanfatkan sapi sebagai tenaga kerja.
Usaha peternakan sapi sumba ongole oleh masyarakat Sumba
pada umumnya dipelihara dengan sistem penggembalaan ekstensif
dan semiintensif. Pola pemeliharaan ekstensif, sapi dibiarkan

9
berada di padang tanpa disediakan kandang dan pakan sehingga
sapi-sapi harus mampu beradaptasi dengan kondisi tersebut. Sapi-
sapi mengkonsumsi pakan yang ada pada padang pengembalaan.
Pola pemeliharaan semiintensif, sapi dipelihara dengan cara diikat
dibawah pohon dan diberikan pakan oleh peternak atau sapi
dilepaskan dipadang pengembalaan pada pagi hari hingga sore hari
dan dimasukkan kembali dalam kandang pada sore hari.
Sapi sumba ongole memiliki adaptasi yang lebih baik
terhadap iklim tropis dan lebih resisten terhadap suhu lingkungan
dan juga endoparasit dan ektoparasit. Sapi ini tetap produktif
walaupun pada kondisi pakan dengan kualitas yang rendah.
 Potensi Sumber Air Bersih
Desa Patawang memiliki potensi sumber air bersih tergolong
baik karena memiliki 3 mata air (Laranga, Kabaru, dan Katarak), 2
sungai (Patawang dan Luku Kudu) dan sumur gali.
 Potensi Laut
Desa Patawang memiliki potensi di bidang perikanan
tangkap. Armada tangkap masih tradisional dengan perahu kayu
dan alat tangkap dominan menggunakan pancing ulur dan pukat.
Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan penangkapan ikan masih
dilakukan oleh nelayan skala kecil dan penangkapan hanya
dilakukan di sekitar perairan pantai kurang dari 12 mil.
Budidaya rumput laut di Desa Patawang telah dikembangkan.
Dusun Muripado merupakan dusun yang mendapatkan bantuan
untuk budidaya rumput laut. Potensi rumput laut sangat besar jika
dimanfaatkan secara optimal.
 Lembaga Pendidikan
Pendidikan Formal
Pendidikan formal yang ada di Desa Patawang disaji pada
Tabel 1.4.

10
Tabel 1. 4 Pendidikan formal di Desa Patawang

Jumlah Jumlah Guru


No Nama Sekolah Siswa (orang)
L P PNS Honorer
1. SD Masehi Patawang 99 73 5 11
2. SD Negeri Padamu 83 68 8 8
3. SMPN Satap Padamu 86 94 3 11
4. SMPN 2 Umalulu 56 53 8 6
Sumber: Mahasiswa KKN UNDANA 2018
Pendidikan Non Formal
Desa Patawang memiliki 2 pendidikan non formal yang ada di
disaji pada Tabel 1.5.
Tabel 1. 5 Pendidikan non formal di Desa Patawang

Jumlah Siswa
Jumlah Guru
No Nama Sekolah (orang)
(orang)
L P
1. TK Permata Ibu 20 14 2
2. TK Muripado 18 10 2
Sumber: Mahasiswa KKN UNDANA 2018

1.6 FASILITAS SOSIAL EKONOMI


Industri yang ada di Desa Patawang merupakan industri rumah tangga
diantaranya kios, pertokoan, warung, pertamini, penjahitan, penggilingan
padi, dan bengkel. Industri di Desa Patawang disaji pada Tabel 1.6.
Tabel 1. 6 Industri dan perdagangan di Desa Patawang

No. Jenis Jumlah


1. Toko 2
2. Kios 16
3. Rumah makan 1
4. Paprik Tebu (PT. Muria Sumba Manis) 1
5. Pertamini 2
6. Pasar -
7. Penjahitan 6
8. Penggilingan padi 5
9. Bengkel 4
Sumber: Mahasiswa KKN UNDANA 2018

11
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 PELAKSANAAN KEGIATAN TEMATIK REVOLUSI MENTAL


INTERDISIPLIN
Kegiatan tematik interdisiplin merupakan kegiatan KKN yang
dilaksanakan secara berkelompok, yang mana dikerjakan sesuai dengan hasil
observasi yang dilakukan mahasiswa untuk menjawab permasalahan yang
ditemui di masyarakat. Kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan program
yang dicanangkan Kementrian Koodinator Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan yaitu program “REVOLUSI MENTAL : Indonesia Melayani”
yang berfokus pada bidang Gerakan Integritas Pelayanan Publik dan
Gerakan Desa Mandiri Melalui Revitalisasi Gotong– Royong dan
disesuaikan dengan masalah di desa. Masing-masing kegiatan yang
dijalankan harus mewakili kedua bidang diatas. Program interdisiplin ini
dilakukan secara kelompok oleh segenap anggota kelompok yang berjumlah
15 orang dengan waktu pelaksanaan selama 45 hari. Program Revolusi
Mental ini dinyatakan dalam 11 kegiatan berikut.
2.1.1 Pendataan Daftar Isian Data Dasar Keluarga
a. Latar Belakang
Pendataan adalah proses pengumpulan data untuk memperoleh
keterangan yang nyata atau fakta secara kuantitas dan kualitas. Salah satu
masalah yang ditemukan di Desa Patawang adalah tidak lengkapnya data
dengan kondisi sekarang sebab data yang dimiliki desa dari tahun 2010.
Dengan adanya kegiatan pendataan ini secara tidak langsung kami bisa
mengenal masyarakat Desa Patawang agar dapat mempererat hubungan
sosial dan kekeluargaan kami.
Program ini merupakan salah satu program dari desa berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang pedoman
penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan. Profil desa
dan kelurahan berguna bagi pemerintah desa, institusi pemerintah desa dan

12
pemerintah diatasnya (kabupaten, provinsi maupun pemerintah pusat).
Data dasar keluarga, data potensi desa dan data perkembangan desa
sebagai data dasar bersama pelaku pembangunan desa/kelurahan dalam
mendukung perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian,
evaluasi, pelestarian kegiatan, program dan kegiatan penanggulangan
kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, pelayanan publik, pembinaan
pengawasan penyelenggaraan pemerintah dan lembaga kemasyarakatan
serta penataan wilayah administrasi pemerintah.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan pelaksanaan kegiatan pendataan penduduk yaitu untuk
mengetahui jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk
berdasarkan pendidikan terakhir, jumlah penduduk berdasarkan mata
pencaharian, kepemilikan dokumen (KTP, akta kelahiran, sertifikat tanah
dan bangunan) dan pendataan jumlah hewan peliharaan. Apabila terdapat
penduduk yang tidak memiliki atau belum lengkap dokumen
administrasinya akan ditindak lanjut oleh aparatur desa.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah seluruh masyarakat Desa
Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan program dilakukan pada tanggal 6 – 23 Agustus 2018.
e. Peserta
Jumlah peserta yang hadir dalam rapat Pokja sebanyak 45 orang
yang terdiri atas 1 orang Penjabat Kepala Desa, 1 orang Sekretaris Desa, 3
orang Kaur, 1 orang BPD, 4 orang kepala dusun, 4 orang ketua RW, 16
orang ketua RT, dan 15 orang mahasiswa KKN UNDANA 2018.
f. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini diawali dengan rapat bersama dengan seluruh aparat
desa untuk membentuk pengurus Pokja. Mahasiswa dilibatkan dalam
program ini untuk membantu pengurus Pokja dalam melakukan pendataan.
Metode pelaksanaan dengan melakukan pendataan langsung di
masing-masing Kepala Keluarga (KK). Pendataan daftar isian data dasar

13
keluarga ini menggunakan format yang telah diberikan oleh aparatur desa.
Perekapan dan penginputan data dilakukan secara manual sesuai format
yang telah disiapkan oleh aparatur desa.
Strategi yang dilakukan dalam program ini yaitu mahasiswa KKN
dibagi dalam 4 tim sesuai dengan jumlah dusun yang ada di Desa
Patawang. Setiap tim terdiri atas 3 – 4 orang. Dusun Retinimbu terdiri atas
4 orang mahasiswa, Dusun Hambalolang terdiri atas 4 orang, Dusun
Katikupelang terdiri atas 4 orang, dan Dusun Muripado terdiri atas 3
orang. Setiap satu orang mahasiswa dalam satu dusun bertanggung jawab
atas satu RT. Dalam melakukan pendataan masing-masing mahasiswa
didampingi oleh kepala dusun, ketua RW, dan ketua RT.
g. Hasil
Pendataan daftar isian data dasar keluarga ini dapat berjalan dengan
baik dan data penduduk telah direkap serta diinput sesuai format yang
telah diberikan. Data-data yang telah ada ini menjadi dasar dalam
pembuatan profil Desa Patawang.
h. Kendala
Kendala yang kami alami dalam melaksanakan program ini adalah
letak rumah-rumah penduduk yang jaraknya berjauhan dan kondisi jalan
yang sulit dijangkau dengan kendaraan (khususnya Dusun Katikupelang),
masyarakat tidak fasih berbahasa Indonesia, kesulitan bertemu dengan
kepala keluarga karena berada di sawah, kebun, atau padang untuk
mengembalakan ternak. Selain itu, kendala lain yang kami dapatkan masih
banyak masyarakat yang belum memiliki kartu keluarga, masyarakat baru
memiliki daftar rumah tangga (DRT), belum memperbaharui kartu
keluarga, kartu keluarga hilang, tidak memiliki KTP, dan tidak memiliki
akta kelahiran. Adapun akta kelahiran yang dimiliki oleh masyarakat
hanya untuk anak-anak yang sekolah.
i. Simpulan
Kegiatan pendataan daftar isian data dasar keluarga tuntas
dilakakukan oleh mahasiswa KKN dan ditindak lanjut oleh aparatur desa.

14
j. Saran
Aparatur desa berperan aktif dalam menghimbau masyarakat untuk
mengurus kelengkapan dokumen administrasi, masyarakat membiasakan
diri untuk menggunakan bahasa Indonesia, dan memperbaiki infrastruktur
jalan.

Gambar 2.1 Rapat pembentukan pengurus Pokja

Gambar 2. 2 Pendataan di Dusun Retinimbu

Gambar 2. 3 Pendataan di Dusun Hambalolang

Gambar 2. 4 Pendataan di Dusun Katikupelang

15
Gambar 2. 5 Pendataan di Dusun Muripado

2.1.2 Pembuatan Papan Perangkat Aparat Desa


a. Latar Belakang
Berdasarkan observasi yang dilakukan di Desa Patawang, mahasiswa
kesulitan untuk menemukan rumah aparat desa karena tidak adanya papan
perangkat aparat desa. Tidak hanya mahasiswa yang kesulitan tetapi juga
masyarakat luar Desa Patawang yang hendak mencari rumah kepala
desa/aparat desa lainnya pun kesulitan. Untuk itu perlu untuk membuat
papan perangkat aparat desa.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan pembuatan papan perangkat aparat desa adalah agar
masyarakat desa ataupun masyarakat dari luar desa dapat dengan mudah
mengetahui dan menemukan kediaman para aparatur desa.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah aparatur desa dan
masyarakat Desa Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan selama 9 hari, sejak tanggal 19 – 27
Agustus 2018 dengan melibatkan masyarakat Desa Patawang.
e. Peserta
Jumlah peserta yang terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 21 orang
yaitu 15 orang mahasiswa KKN dan 6 orang masyarakat.
f. Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan pemotongan tripleks yang
akan digunakan sebagai papan untuk menuliskan jabatan dari aparat desa.
Tripleks dipotong menjadi papan dengan ukuran 20x30 cm. Kemudian

16
papan diamplas menggunakan kertas pasir untuk merapikan bagian papan
yang akan digunakan sebagai media penulisan. Papan dicat hitam sebagai
dasar dari warna tulisan. Lalu dikeringkan di bawah sinar matahari.
Mal yang telah didesain dicetak menggunakan printer desa. Mal
yang telah dicetak di kertas HVS digunting dan ditempelkan langsung
pada papan dengan menggunakan doubletip. Setelah itu, dilakukan
penyemprotan dengan menggunakan cat semprot berwarna putih dan
dikeringkan dibawah sinar matahari. Papan dibungkus menggunakan
plastik bening agar tidak mudah rusak dan papan dipaku pada usuk yang
telah disiapkan. Pemasangan papan dilakukan pada masing-masing dusun
oleh mahasiswa berdasarkan kelompok yang telah dibagi.

Gambar 2. 6 Pemotongan tripleks, usuk, dan pembuatan mal


g. Hasil
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini papan perangkat
aparatur desa dapat dibuat dengan baik dan dapat dipasang di rumah
masing-masing aparatur desa. Aparatur desa dan masyarakat setempat
sangat berapresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini.

17
Gambar 2. 7 Penanaman papan perangkat aparatur desa

h. Kendala
Kendala selama menjalankan kegiatan ini yaitu tidak tersedianya alat
untuk memotong kayu (usuk). Untuk mengatasi hal ini kami dibantu
masyarakat dengan menggunakan chainsaw (gergaji mesin) untuk
memotong usuk. Aparat desa dan masyarakat sangat antusias dalam
membantu mahasiswa dalam menjalankan program ini.
i. Simpulan
Kegiatan pembuatan papan perangkat aparatur desa dapat diselesikan
dengan baik dan tuntas.
j. Saran
Papan perangkat aparat desa yang telah dibuat mahasiswa KKN
UNDANA diharapkan dijaga dan tidak dirusak.

2.1.3 Pelatihan Aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES)


a. Latar Belakang
Siskeudes ini merupakan sebuah aplikasi keuangan desa yang dapat
memudahkan desa untuk melaporkan keuangan desa. Aplikasi Sistem
Informasi Dana Desa yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
penerapan Permendagri No.113 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Dana
Desa. Dengan aplikasi ini sangat diharapkan pemerintah desa dapat
melaksanakan pengelolaan keuangan desa secara efisien, efektif sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan menyajikan laporan
pertanggungjawaban dengan baik. Siskeudes dapat menjadi acuan bagi
pemerintah desa untuk membuat laporan keuangan dana desa, dan laporan
aset desa.

18
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah agar aparatur desa
khususnya bendahara desa dapat mengelolah keuangan desa dengan baik
dan meningkatkan kualitas tata kelola keuangan desa.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh aparatur desa Patawang,
terkhususnya bendahara desa.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2018 dan 12
September 2018 di Kantor Desa Patawang.
e. Peserta
Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan pelatihan ini adalah 36
orang.
f. Metode Pelaksanaan
Program Siskeudes diperkenalkan atau disosialisasikan pada aparatur
Desa Patawang pada minggu ke I KKN sekaligus dengan perkenalan diri
mahasiswa KKN. Aparatur Desa Patawang khususnya sekretaris dan
bendahara desa sebelumnya sudah pernah mengikuti pelatihan di
Kabupaten Sumba Timur tentang sistem keuangan desa dan juga telah ada
aplikasi yang diberikan oleh pemerintah kabupaten. Hal ini menyebabkan
aparatur desa merasa cukup dengan satu aplikasi sistem keuangan desa
yang telah ada. Walaupun demikian kami tetap menjalankan program ini.
Pelatihan program ini dilaksanakan pada saat itu juga yakni tanggal 31
Agustus 2018.
Sebelum melaksanakan kegiatan ini terdapat beberapa persiapan
yakni menyiapkan laptop dan software aplikasi siskeudes yang diberikan
oleh LP2M Universitas Nusa Cendana. Setelah itu aplikasi siskeudes
diinstal pada komputer Desa Patawang. Pelatihan khusus dilakukan pada
bendahara Desa Patawang tanggal 12 September 2018.
g. Hasil
Pelatihan aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) berjalan
dengan baik dan dipahami oleh para aparatur desa. Hal ini ditunjukkan

19
dengan didukung dengan apresiasi aparatur desa serta bendahara desa
dapat menggunakan aplikasi sistem keuangan desa yang diajarkan.
h. Kendala
Kendala yang dialami pada saat menjalankan program ini adalah
listrik padam sehingga untuk mengatasi hal ini pelatihan dilakukan dengan
menggunakan laptop mahasiswa. Selain itu tidak ada LCD untuk
memudahkan presentasi.
i. Simpulan
Bendahara Desa Patawang mampu menggunakan aplikasi sistem
keuangan desa.
j. Saran
Pemerintah desa lebih meningkatkan cara pengelolaan keuangan
desa yang baik untuk penguatan kapasitas pengelolaan keuangan desa.

Gambar 2. 8 Memperkenalan aplikasi Siskeudes pada aparatur Desa


Patawang

Gambar 2. 9 Foto bersama peserta pelatihan aplikasi Siskeudes

20
2.1.4 Sosialisasi Penerapan Budaya Antri
a. Latar Belakang
Budaya antri adalah suatu hal dan sifat yang harus ditanam sejak
dini, karena pada saat ini kita sering sekali melihat dibeberapa kesempatan
masyarakat tidak mau lagi mengantri. Semuanya ingin selalu mendahului
dan berada diposisi depan tentu kebiasaan tidak sabar ini bisa
membahayakan jika berada dikerumunan orang banyak.
Kehidupan di masyarakat akan tertib apabila segenap individunya
dapat mengendalikan ego dan lebih mementingkan kepentingan bersama
ketimbang kepentingan pribadi. Di tengah kehidupan masyarakat juga
sudah ada berbagai aturan baik yang bersifat resmi maupun tidak resmi
yang berfungsi untuk mengatur perilaku dan tindakan kita.
Dengan demikian kehidupan sosial masyarakat dapat berjalan dan
menciptakan suasana yang kondusif, tertib, tanpa harus merugikan
kepentingan pribadi dan juga kepentingan orang lain. Selain peraturan
yang telah ada juga diperlukan kedewasaan dari setiap individu untuk
dapat memahami dan menerapkan budaya antri dalam berbagai hal,
contohnya misalnya antri dalam pembagian sembako, antri dalam membeli
tiket/karcis, antri belanja di kantin sekolah ataupun dalam mengantri toilet.
Oleh karena budaya antri bersifat sangat penting, sebab manfaatnya dalam
berbagai keperluan untuk menciptakan suasana yang aman dalam berbagai
kerumunan.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk membudayakan budaya antri
khususnya pada anak-anak sejak dini sehingga dapat menciptakan
masyarakat yang aman dan tertib.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh siswa/i SD Masehi Patawang dan
SD Negeri Padamu. Sosialisasai dilakukan kepada anak-anak SD karena
pada usia dini anak-anak harus dibina untuk hidup aman dan tertib.

21
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 – 29 Agustus 2018 di SD
Masehi Patawang dan SD Negeri Padamu.
e. Peserta
Peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini adalah seluruh siswa/i
SD Masehi Patawang dan SD Negeri Padamu. Jumlah siswa/i di SD
Masehi Patawang yang mengikuti sosialisasi sebanyak 172 orang dan di
SD Negeri Padamu yang mengikuti sosialisasi sebanyak 157 orang.
Sehingga jumlah seluruh peserta yang mengikuti sosialisasi sebanyak 329
orang.
f. Metode Pelaksanaan
Sosialisasi dilakukan di masing-masing kelas dari kelas 1 – 6. SD
Masehi Patawang memiliki 8 kelas sehingga kami membentuk 8 tim yang
terdiri atas 2 orang mahasiswa. Sedangkan SD Negeri Padamu memiliki 6
kelas sehingga kami membentuk 6 tim yang terdiri atas 2 – 3 orang
mahasiswa. Saat melakukan sosialisasi kami didampingi oleh masing-
masing guru wali kelas.
g. Hasil
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini adalah anak-anak
dapat menyerap materi dengan baik dan mampu melakukan dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini ditunjukkan dengan sikap anak-anak untuk
antri pada saat mengumpulkan tugas pada guru dan antri pada saat jajan di
kantin sekolah.
h. Kendala
Adapun kendala selama kami menjalankan kegiatan ini adalah anak-
anak kurang memperhatikan dengan baik materi yang disampaikan
khususnya anak-anak kelas 1 dan 2. Untuk mengatasi hal ini, maka materi
disampaikan dengan diselingi permainan edukatif dan bernyanyi bersama
agar anak-anak tidak bosan.
i. Simpulan
Kegiatan dapat berjalan dengan baik dan anak-anak mampu
menerapkan budaya antri dalam kehidupan sehari-hari.

22
j. Saran
Sejak dini anak-anak harus diajarkan untuk menerapkan budaya antri
baik di rumah maupun lingkungan.

Gambar 2. 10 Sosialisasi budaya antri pada siswa Sekolah Dasar

2.1.5 Sosialisasi Cuci Tangan dan Sikat Gigi di SD Masehi Patawang dan
SD Negeri Padamu
a. Latar Belakang
Anak-anak seringkali tidak mempedulikan cuci tangan pada saat
akan memegang makanan dan saat hendak makan. Bahkan jika orang tua
yang tidak menanggapi masalah ini, maka masalah ini akan terjadi
berkepanjangan dan berkelanjutan. Sehingga anak akan mudah terkena
cacingan dan penyakit lainnya. Apalagi jika anak-anak yang sangat suka
bermain tanah, dan kegiatan diluar lainnya. Selain cuci tangan, kesehatan
gigi dan mulut juga perlu menjadi perhatian bagi anak-anak. Berdasarkan
hal ini maka perlu dilakukan sosialisasi ini.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah agar anak-anak dapat mengetahui cara
mencuci tangan dan sikat gigi yang baik dan benar menurut WHO serta
menjaga kebersihan diri.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh anak-anak SD di Desa
Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Dalam laporan rencana kerja, kegiatan ini dilakukan pada tanggal
25 Agustus 2018 – 29 September 2018. Namun dalam pelaksanaannya

23
kami melakukan kegiatan ini pada tanggal 25 dan 29 Agustus 2018 karena
penggunaan waktu yang efektif. Sosialisasi di SD Masehi Patawang
dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2018 dan di SD Negeri Padamu
pada tanggal 29 Agustus 2018 bertempat di halaman sekolah masing-
masing. Sosialisasi hanya dilakukan sehari pada masing-masing sekolah
karena seluruh siswa langsung dikumpulkan di halaman sekolah untuk
diajari cara cuci tangan dan sikat gigi.
e. Peserta
Jumlah peserta di SD Masehi Patawang yang mengikuti sosialisasi
sebanyak 188 orang dan di SD Negeri Padamu yang mengikuti sosialisasi
sebanyak 173 orang. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa SD dari kelas
1 – 6.
f. Metode Pelaksanaan
Sebelum melakukan kegiatan ini, mahasiswa berkoordinasi dengan
pihak sekolah agar memberikan informasi pada anak-anak untuk
membawa sikat gigi dan gelas. Alat dan bahan yang dipersiapkan dalam
kegiatan ini adalah sikat gigi sebagai alat peraga, ember, odol gigi, dan
sabun batang. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan melakukan
demo dan praktek langsung kepada anak-anak.
g. Hasil
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini anak-anak
mampu melakukan cuci tangan dan sikat gigi yang benar. Hal ini
ditunjukkan dari praktek yang dilakukan anak-anak cuci tangan dan sikat
gigi sesuai langkah-langkah yang diajarkan. Anak-anak sangat antusias
dan senang melakukan kegiatan ini.
Anak-anak mampu menjaga kebersihan diri. Hal ini ditunjukkan
selama mahasiswa KKN berada di lingkungan sekolah anak-anak
berpenampilan rapi dan bersih serta mencuci tangan sebelum jajan.
h. Kendala
Adapun kendala yang dialami saat menjalankan kegiatan ini adalah
terdapat anak-anak yang tidak membawa sikat gigi. Untuk mengatasi hal

24
ini, kami melakukan demo ulang bagi anak-anak yang tidak membawa
sikat gigi.
i. Simpulan
Anak-anak dapat melakukan cara mencuci tangan dan sikat gigi yang
baik dan benar menurut WHO serta menjaga kebersihan diri.
j. Saran
Guru harus lebih aktif dalam mengajari anak untuk menjaga
kesehatan dan kebersihan diri serta menghimbau orang tua siswa untuk
memperhatikan kebersihan diri anak-anak.

Gambar 2.11 Praktek cara sikat gigi di SDM Patawang

Gambar 2. 12 Praktek cara sikat gigi di SDN Padamu

25
Gambar 2. 13 Sosialisasi cara cuci tangan di SDN Padamu

2.1.6 Memperkenalkan Lagu-Lagu Kebangsaan


a. Latar Belakang
Lagu kebangsaan merupakan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Berbagai macam makna dan pesan yang terkandung pada lagu wajib
nasional yaitu nasionalisme yang meliputi sifat kebangsaan terhadap
Negara, cinta tanah air, mengutamakan rasa persatuan dan kesatuan dan
patriotisme yang meliputi sifat rela berkorban, berani berjuang, pantang
menyerah yang terdapat pada lagu-lagu wajib nasional. Tetapi
kenyataannya lagu bersejarah ini semakin terlupakan oleh generasi
sekarang. Oleh karena itu melaui program ini kami mahasiswa KKN
memperkenalkan lagu-lagu kebangsaan sejak dini.
Lagu kebangsaan merupakan lagu wajib yang di ajar di tiap-tiap
sekolah mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi berdasarkan
instruksi Menteri Muda Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan No. 1
tanggal 17 Agustus 1959 yang di terbitkan oleh balai Pustaka tahun 1963.
Jadi lagu kebangsaan merupakan lagu-lagu yang menjadi bagian dari
pembelajaran di sekolah dan harus diajarkan.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini agar anak-anak sejak dini
mengetahui perjuangan bangsa Indonesia melalui lagu-lagu kebangsaan
yang dinyanyikan dan meningkatkan nilai nasionalisme.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah seluruh siswa/i di Desa
Patawang. Untuk itu pengenalan lagu-lagu kebangsaan dilakukan di
seluruh sekolah yang ada di Desa Patawang yaitu SD Masehi Patawang,

26
SD Negeri Padamu, SMP Negeri 2 Umalulu, dan SMP Negeri Satap
Padamu.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus – 1 September
2018.
e. Peserta
Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi sebanyak 612 orang dari 4
sekolah yang ada di Desa Patawang (SD Masehi Patawang sebanyak 172
orang, SD Negeri Padamu sebanyak 151 orang, SMP Negeri 2 Umalulu
sebanyak 109 orang, dan SMP Negeri Satap Padamu sebanyak 174 orang).
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah melatih lagu-lagu
kebangsaan bersama siswa-siswi secara langsung. Strategi yang dilakukan
dalam kegiatan ini adalah mahasiswa KKN dibagi dalam 7 tim yang terdiri
atas 2 – 3 orang. Setiap tim mengajari lagu-lagu kebangsaan di masing-
masing kelas.
g. Hasil
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini adalah anak-anak
mampu menyanyikan lagu-lagu kebangsaan yang diajarkan seperti lagu
sorak-sorak bergembira, tanah airku tidak ku lupakan, bagimu negeri,
bangun pemuda-pemudi, berkibarlah benderaku, bendera merah putih dan
lagu kebangsaan lainnya. Anak-anak sangat antusias dan bersemangat
dalam menyanyikan lagu kebangsaan.
Kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik dan berhasil atas
bantuan dan bimbingan para guru. Hal ini ditunjukkan pada setiap apel
pagi dan siang seluruh siswa diwajibkan oleh pihak sekolah untuk
menyanyikan lagu kebangsaan. Kegiatan ini membantu para guru dalam
mengimplementasikan Pendidikan Karakter dengan kewajiban
menyanyikan salah satu lagu nasional setiap awal pelajaran.
Eksplisitasi nasionalisme kalangan pelajar dengan gerakan masif dari
lagu kebangsaan sehingga tumbuh rasa empati, humanisasi, persaudaraan,

27
gotong royong, rela berkorban, rasa memiliki, ikut merasakan pahit-
getirnya sebuah perjuangan hidup dan kokoh dalam prinsip.
h. Kendala
Tidak ada kendala yang dialami dalam melaksanakan program ini.
Seluruh siswa/i berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.
i. Simpulan
Anak-anak mampu menyanyikan lagu-lagu kebangsaan yang
diajarkan sebagai wujud peningkatan semangat nasionalisme.
j. Saran
Lagu-lagu kebangsaan yang telah diajarkan dinyanyikan setiap
upacara bendera maupun apel pagi dan siang serta diharapkan agar siswa/i
tidak melupakan lagu-lagu yang sudah diajarkan.

Gambar 2. 14 Siswa/i menyanyikan lagu kebangsaan saat apel

2.1.7 Mengajar Matematika di Sekolah Dasar


a. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menduduki
peranan penting dalam dunia pendidikan. Matematika dalam pelaksanaan
pendidikan diajarkan di institusi-institusi pendidikan, baik ditingkat SD,
SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Pembelajaran matematika di SD
perlu mendapat perhatian yang serius dari berbagai pihak yaitu pendidik,
pemerintah, orang tua, maupun masyarakat, karena pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar merupakan peletak konsep dasar yang
dijadikan landasan untuk belajar pada jenjang berikutnya, selain itu

28
penguasaan matematika yang kuat sejak dini diperlukan untuk penguasaan
dan penciptaan teknologi di masa depan.
Banyak siswa mengalami kesulitan dalam menghayati dan
memahami konsep-konsep matematika. Meskipun matematika mempunyai
jam yang relatif paling banyak, kenyataan menunjukkan bahwa
matematika di sekolah masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit,
menakutkan bahkan sebagian menganggapnya sebagai momok. Hal ini
yang menyebabkan prestasi belajar matematika selalu berada di tingkat
bawah dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.
Kegiatan mengajar sebenarnya kegiatan yang hanya boleh
dilaksanakan oleh mahasiswa yang latar belakang dari FKIP. Namun
karena kegiatan ini merupakan program revolusi mental maka kegitan ini
dilaksanakan.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk membantu anak-anak
yang mempunyai kesulitan dalam hal belajar matematika, meningkatkan
kemampuan berfikir anak, dan mampu berhitung dengan menggunakan
metode cepat sehingga dapat menyelesaikan soal dengan lebih cepat dan
jawabannya tepat.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah siswa/i SD di Desa
Patawang. Diharapkan siswa/i mempunyai wawasan dan ilmu pengetahuan
tambahan tentang materi ajar matematika, baik yang sudah dipelajari
maupun yang belum diajarkan di sekolah.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 23 – 29 Agustus 2018 di dua
SD yang ada di Desa Patawang. Tanggal 23 – 25 Agustus dilaksanakan di
SD Masehi Patawang dan tanggal 27 – 29 Agustus dilaksanakan di SD
Negeri Padamu.
e. Peserta
Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan ini sebanyak 275 orang
dengan perincian jumlah siswa/i di SD Masehi Patawang yang mengikuti

29
sosialisasi sebanyak 148 orang dan di SD Negeri Padamu yang mengikuti
sosialisasi sebanyak 127 orang.
f. Metode Pelaksanaan
Sebelum melakukan kegiatan ini, mahasiswa melakukan koordinasi
dengan masing-masing guru wali kelas terkait materi yang akan diajarkan
dan mempelajari materi tersebut lebih dahulu sebelum diajarkan pada
anak-anak. Namun pada prinsipnya mahasiswa mampu mengajari anak-
anak cara berhitung.
Strategi yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah mahasiswa KKN
dibagi dalam 7 tim yang terdiri atas 2 – 3 orang. Setiap tim mengajar
matematika sesuai materi yang telah dipersiapkan di masing-masing kelas.
g. Hasil
Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah anak-anak menjadi lebih
tertarik dan menyukai pelajaran matematika, dikarenakan metode
mengajar yang bervariasi. Disamping itu, sangat dirasakan perbedaan yang
signifikan terhadap kompetensi dan kemampuan matematis yang dimiliki
anak-anak. Untuk siswa SD kelas 1 dan 2, mereka sudah mampu
menjumlahkan dua bilangan dengan bantuan jari tangan mereka. Untuk
Siswa SD kelas 3, 4, 5, dan 6, mereka sudah mampu menyelesaikan
operasi hitung bilangan pecahan, menguasai perkalian dengan sempurna,
baik dengan cara menghafal maupun dengan jarimatika. Semangat dan
antusias yang luar biasa tergambar dari raut wajah anak-anak tersebut.
Mereka terlihat begitu bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran
dari awal hingga akhir.
h. Kendala
Kendala yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah
kurangnya perhatian anak-anak dalam mendengarkan materi yang
diajarkan dan tingkat pemahaman anak-anak terhadap konsep dasar
matematika masih rendah. Solusi yang dilakukan adalah menyanyikan
lagu kebangsaan yang sudah diajarkan sebelumnya, menggunakan metode
sepuluh jari, dan mengajari anak-anak dengan lebih sabar.

30
i. Simpulan
Kemampuan berhitung anak meningkat dengan menggunakan
metode berhitung cepat dan mampu mengerjakan soal yang diberikan lebih
cepat dan jawabannya tepat.
j. Saran
Dukungan guru dan orang tua sangat berperan penting dalam
meningkatkan dan menumbuhkan minat dan motivasi belajar anak. Guru
dan orang tua juga menghimbau kepada anak-anak untuk selalu
mengulang kembali pelajaran yang telah diajarkan di sekolah dan lebih
sering menjawab soal-soal matematika yang ada di buku cetak yang
diberikan oleh sekolah. Hal ini sangatlah penting dilakukan sebab dengan
mengulang pelajaran kita menjadi lebih paham tentang materi yang telah
diberikan, sehingga membuat kemampuan kita senantiasa bertambah.

Gambar 2. 15 Kegiatan mengajar matematika di SD

2.1.8 Pembersihan dan Penataan Perpustakaan Desa


a. Latar Belakang
Perpustakaan desa terletak di Kantor Desa Patawang tepatnya berada
RT 006/RW 003 di Dusun Hambalolang. Dilakukannya penataan ulang
Perpustakaan Desa dikarenakan kondisi perpustakaan yang sudah tidak
terawat selama kurang lebih 4 tahun. Dengan kondisi perpustakaan yang

31
sudah tidak terawat selama 4 tahun sangat tidak memungkinkan bagi
masyarakat untuk membaca buku yang berada dalam perpustakaan.
Padahal di dalam perpustakaan terdapat banyak buku-buku sumber bacaan
yang sangat bermanfaat bagi masyarakat di Desa Patawang baik untuk
kalangan anak-anak, remaja dan orang dewasa, seperti: buku terkait ilmu
peternakan, perkebunan, pertanian, kesehatan, remaja, pengolahan
makanan, sains dan teknik, NKRI dan masih banyak lagi sumber bacaan
lainnya.
b. Tujuan Kegiatan
Penataan Perpustakaan Desa bertujuan untuk menata kembali
Perpustakaan Desa yang tidak difungsikan serta menumbuhkan minat baca
masyarakat Desa Patawang.
c. Sasaran Kegiatan
Terdapat beberapa sasaran dalam pelaksanaan kegiatan ini
diantaranya masyarakat secara luas khususnya masyarakat, pemuda,
pelajar, dan anak-anak di Desa Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Penataan Perpustakaan Desa dilakukan pada tanggal 4 – 8 September
2018.
e. Peserta
Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan ini 27 orang, yang terdiri
atas 15 orang anggota KKN Tematik RM dan 12 orang warga Desa
Patawang.
f. Metode Pelaksanaan
Penataan Perpustakaan Desa dilakukan secara bergotong-royong
selama 5 hari. Selain dilakukan oleh mahasiswa KKN juga dibantu oleh
masyarakat yang berada di sekitar lokasi kantor desa. Pelaksanaan
kegiatan meliputi pembersihan ruangan, membersihkan buku dari debu,
menata buku, mengecat tembok perpustakaan, menghias dinding ruangan
dengan gambar-gambar dan poster.

32
g. Hasil
Penataan Perpustakaan Desa dapat berjalan dengan baik atas bantuan
aparatur desa dan masyarakat. Perpustakaan Desa tertata rapi dan hiasan
dinding serta poster-poster yang ditempel dapat menarik minat baca
masyarakat. Selain itu, banyak masyarakat yang sebelumnya kurang
mengetahui bahwa di Desa Patawang ada Perpustakaan Desa kini banyak
masyarakat yang telah mengetahui keberadaannya. Setelah penataan
perpustakaan desa belum terlihat antusias masyarakat untuk membaca.
Diharapkan aparatur desa dan pemuda desa lebih giat untuk mengajak
masyarakat berkunjung di perpustakaan dan membaca buku yang tersedia.
h. Kendala
Kendala yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah jarak
pertokoan yang jauh dari Desa Patawang sehingga sulit bagi mahasiswa
untuk memperoleh bahan-bahan yang digunakan untuk menghias
perpustakaan. Walaupun demikian, mahasiswa tetap menjalankan kegiatan
ini dengan bantuan dari aparat desa. Adanya koordinasi yang baik dengan
aparat desa, semua bahan yang perlukan dapat tersedia.
i. Simpulan
Perpustakaan Desa telah tertata dengan rapi sehingga pada akhirnya
perpustakaan desa menjadi lebih terawat dan masyarakat dapat mencari
dan membaca sumber bacaan yang tersedia.
j. Saran
Aparat desa dan masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas yang ada.
Selain itu, aparat desa juga perlu mengelolah perpustakaan dengan baik,
kebersihan, kerapian dan keindahan perlu dijaga agar masyarakat tertarik
untuk berkunjung ke perpustakaan untuk membaca buku-buku yang
tersedia.

33
Gambar 2. 16 Pembersihan Perpustakaan Desa

Gambar 2. 17 Pemilahan dan penataan buku

Gambar 2. 18 Perpustakaan Desa setelah dibersihkan dan ditata

2.1.9 Kerja Bakti (Pembersihan Lingkungan dan Pengecatan Kantor


Desa)
a. Latar Belakang
Kebersihan lingkungan sangat penting, terutama untuk lingkungan
desa yang mayoritas masih banyak tumbuhan pepohonan dan tumbuhan-
tumbuhan lainnya. Hal tersebut jika tidak diperhatikan akan menimbulkan
sampah yang banyak. Oleh karena itu kerja bakti desa sangat penting
dilakukan agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.

34
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan program ini untuk menciptakan atau menjadikan lingkungan
yang bersih dan rapi, indah, lebih sehat dan nyaman. Selain untuk menjaga
kebersihan desa, kerja bakti juga bertujuan untuk membangun rasa gotong
royong, menjalin silaturahmi antar warga sehingga timbul rasa saling
memiliki dan menjaga desa yang mereka tempati.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah lingkungan kantor desa dan
sekitarnya serta seluruh masyarakat Desa Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada 5 – 8 September 2018 di Kantor
Desa Patawang dan Pustu Patawang.
e. Peserta
Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan kerja bakti sebanyak 24
orang.
f. Metode Pelaksanaan
Pembersihan di lingkungan kantor desa dilakukan secara bergotong-
royong oleh mahasiswa KKN bersama aparat desa dan masyarakat
sedangkan di Pustu Patawang hanya dilakukan oleh mahasiswa KKN.
Pengecatan sisi kantor desa dilakukan secara berturut-turut selama 3
hari. Pengecetan kantor desa kami lakukan secara bergantian karena
jumlah alat bantu berupa kuas dan rol cat kurang. Cat warna biru
merupakan cat yang sudah tersedia di kantor desa yang merupakan
pengadaan pada tahun 2015 yang belum digunakan. Untuk itu kami
memanfaatkan untuk digunakan dengan melihat kondisi kantor desa yang
warna cat temboknya sudah pudar.
g. Hasil
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah masyarakat menjadi
peduli pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bersih, dengan
lingkungan yang bersih kesehatan masyarakat juga ikut terjaga. Selain itu,
terjalinnya hubungan kebersamaan yang kuat antar warga Desa Patawang.
Dengan demikian lingkungan Kantor Desa Patawang menjadi bersih.

35
h. Kendala
Dalam pelaksanaan kegiatan ini mahasiswa mengalami kendala pada
sasaran. Masyarakat Desa Patawang kurang berpartisipasi dalam
pelaksanaan kegiatan ini karena waktu pelaksanaan program dan waktu
kerja masyarakat berlangsung bersamaan. Namun, tidak menghalangi
mahasiswa untuk menjalankan kegiatan ini, sehingga mahasiswa
mengambil solusi untuk tetap menjalankan kegiatan bersama dengan
aparat desa dan beberapa masyarakat yang hadir.
i. Simpulan
Lingkungan Kantor Desa Patawang menjadi bersih dan rapi, indah,
lebih sehat dan nyaman serta rasa gotong royong dan silaturahmi antar
masyarakat terjalin sehingga timbul rasa saling memiliki dan menjaga
desa yang mereka tempati.
j. Saran
Sikap gotong-royong dalam masyarakat perlu untuk ditingkatkan.
Kegiatan bersih lingkungan desa harus ditingkatkan dan berkelanjutan
serta menjadi perhatian seluruh masyarakat Desa Patawang.

Gambar 2. 19 Pembersihan lingkungan Kantor Desa Patawang

36
Gambar 2. 20 Pengecatan Kantor Desa Patawang

37
Gambar 2. 21 Kantor Desa setelah dicat

2.1.10 Desain dan Pemasangan Banner


a. Latar Belakang
Pemilihan tema banner yang akan dibuat ini berdasarkan observasi
yang telah dilakukan. Adapun tema banner yang direncanakan akan dibuat
yaitu olahan sukun, pentingnya mencuci tangan, dan pentingnya memiliki
E-KTP. Sukun dipilih sebagai salah satu tema banner karena sebagian
besar masyarakat Desa Patawang memiliki pohon sukun dengan jumlah
pannen yang cukup besar, akan tetapi pengelolaan sukun masih tradisional
yaitu dengan cara dibakar dan digoreng. Untuk itu kami membuat kreasi
olahan dari sukun seperti donat sukun dan perkedel sukun. Mencuci tangan
pakai sabun dibuat sebagai tema banner karena melihat kondisi anak-anak
SD yang jajan tapi lupa mencuci tangan serta belum mengetahui cara
mencuci tangan yang baik. Pembuatan banner pentingnya memiliki E-KTP
perlu karena masih banyak masyarakat yang belum memiliki E-KTP.
b. Tujuan Kegiatan
 Tujuan pembuatan banner tentang olahan sukun agar masyarakat
dapat mengetahui cara kreatif untuk mengolah pangan lokal (sukun)
yang ada di sekitar desa.
 Tujuan pembuatan banner tentang pentingnya mencuci tangan pakai
sabun agar anak-anak lebih menjaga kesehatan diri sendiri.
 Tujuan pembuatan banner tentang pentingnya memiliki E-KTP agar
masyarakat dapat berpartisipasi dalam membuat E-KTP.

38
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah aparatur Desa Patawang dan
seluruh masyarakat Desa Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Desain banner dibuat pada tanggal 24 – 26 Agustus 2018 dan
dikirimkan pada pihak LP2M melalui email pada tanggal 1 September
2018. Tahap pemasangan dilakukan pada tanggal 12 September 2018.
e. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah membuat desain banner
menggunakan aplikasi photoshop. Setelah desain banner dibuat, soft file
dikirim ke panitia untuk dilakukan tahap pencetakan oleh LP2M
Universitas Nusa Cendana.
f. Hasil
Dalam laporan rencana kegiatan, kami merencanakan untuk
membuat banner tentang siklus pengelolaan keuangan desa, pentingnya
memiliki E-KTP, pengelolaan makanan sehat dari pangan lokal (sukun),
dan pentingnya mencuci tangan pakai sabun. Tetapi pada kenyataannya
tema dan desain banner yang dicetak oleh LP2M tidak sesuai dengan tema
dan desain banner yang dibuat mahasiswa.
Banner yang dipasang di Kantor Desa Patawang adalah desain
banner yang dibuat oleh LP2M. Tema yang diangkat dalam banner yaitu 5
dasar pancasila, siklus pengelolaan keuangan desa, syarat-syarat mengurus
perekaman E-KTP dan manfaat E-KTP, slogan jangan mencuri, dan
manfaat pangan lokal.

39
Gambar 2. 22 Desain banner yang dibuat mahasiswa KKN

40
Gambar 2. 23 Penyerahan banner dan ATK kepada Penjabat Kepala
Desa dan Kaur Pemerintahan

Gambar 2. 24 Banner yang dipasang di Kantor Desa Patawang

g. Kendala
Kendala yang kami alami dalam pembuatan desain banner adalah
susahnya jaringan internet untuk mendownload gambar untuk desain
banner. Untuk itu kami harus mencari jaringan internet di pantai yang
lokasinya cukup jauh dari tempat penginapan kami.
h. Simpulan
Banner telah dipasang di Kantor Desa Patawang dan isi informasi
yang terdapat dalam banner dapat dibaca oleh masyarakat.

41
i. Saran
Banner yang telah dipasang tidak hanya menjadi pajangan di Kantor
Desa, diharapkan agar masyarakat dapat membaca isi banner sebagai
informasi yang bermanfaat.

2.1.11 Pembuatan Papan Nama GPdI (Gereja Pantekosta di Indonesia)


Jemaat Ekklesia
a. Latar Belakang
GPdI jemaat Ekklesia belum memiliki papan nama gereja sehingga
Bapak Gembala meminta bantuan mahasiswa KKN Tematik RM
UNDANA 2018 untuk membuat papan nama gereja. Merupakan suatu
kebanggaan dan kehormatan bagi kami mahasiswa KKN untuk membantu
Bapak Gembala. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran kami di tengah
masyarakat Desa Patawang sangat direspon dengan baik.
b. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan identitas GPdI jemaat
Ekklesia di dusun Muripado dan memudahkan masyarakat umum untuk
mengetahui lokasi gereja.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah masyarakat umum dan
masyarakat Desa Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Dalam rencana kegiatan, program ini akan dilaksanakan pada
tanggal 23 – 27 Agustus 2018 tetapi realisasi pelaksanaan kegiatan pada
tanggal 23 Agustus – 4 September 2018.
e. Metode Pelaksanaan
Papan dan cat yang digunakan untuk pembuatan papan nama gereja
disiapkan oleh Bapak Gembala dan jemaat GPdI Ekklesia. Papan yang
digunakan sudah diskap dan dicat putih sebagaai warna dasar, sehingga
mahasiswa bertugas untuk membuat desain tulisan pada papan yang telah
disediakan.

42
Mahasiswa membuat mal huruf yang akan digunakan untuk
mencetak tulisan. Mal yang telah dicetak di kertas HVS digunting dan
ditempelkan pada papan dengan menggunakan doubletip. Mal yang telah
ditempel diukir menggunakan pensil, lalu dicat menggunakan warna hitam
dan warna lainnya sesuai desain yang dibuat. Papan yang telah dicat di
jemur dibawah sinar matahari. Penanaman papan dilakukan oleh pemuda
GPdI jemaat Ekklesia.
f. Hasil
Hasilnya papan nama GPdI Ekklesia dapat diselesaikan dengan baik
atas kerjasama semua anggota KKN dan bantuan Bapak Gembala serta
pemuda GPdI Ekklesia.

Gambar 2. 25 Pembuatan papan nama GPdI Ekklesia

g. Kendala
Adapun kendala yang dialami dalam menjalankan program ini
adalah kurangnya kerjasama dengan anggota kelompok sehingga
membutuhkan waktu tambahan untuk menyelesaikan pembuatan papan
nama GPdI jemaat Ekklesia. Untuk mengatasi hal ini maka perlu
dilakukan komunikasi yang baik dengan anggota kelompok.
h. Simpulan
Masyarakat menjadi lebih mudah untuk mengetahui lokasi gereja
melalui papan nama GPdI Ekklesia yang dipasang di depan gereja.

43
2.2 PELAKSANAAN KEGIATAN TEMATIK REVOLUSI MENTAL
MONODISIPLIN
Kegiatan tematik monodisiplin adalah kegiatan KKN-PPM yang
dilaksanakan oleh mahasiswa sesuai dengan kluster kegiatan. Berikut ini
merupakan kegiatan tematik monodisiplin yang dilaksanakan oleh masing-
masing anggota kelompok KKN di Desa Patawang.

2.2.1 Nama : Jeanet F. T. Lali Pora


NIM : 1509010038
Fakultas/Prodi : Kedokteran Hewan
1. Pemberian Vitamin B-Kompleks pada Ternak (Sapi, Babi, dan
Kambing)
a. Latar Belakang
Penduduk Desa Patawang pada umumnya memiliki ternak
seperti sapi ongole, babi, kambing, domba, dan ayam kampung.
Ternak di Desa Patawang dipelihara secara semiintensif dan
ekstensif, sehingga kebutuhan seperti vitamin belum tentu tercukupi.
Untuk itu perlu dilakukan pemberian vitamin pada ternak.
b. Tujuan Kegiatan
Kegiatan injeksi vitamin B kompleks bertujuan untuk
mencegah kekurangan vitamin B, meningkatkan daya tahan tubuh,
dan meningkatkan nafsu makan ternak sehingga produktifitas ternak
menjadi meningkat.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah ternak di Desa
Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2018 sampai
dengan 8 September 2018.
e. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah praktek langsung
dengan pemberian atau injeksi viamin B kompleks pada ternak.

44
Sebelum melakukan kegiatan ini, terlebih dahulu memberikan
informasi kepada kepala-kepala dusun agar memberitahukan kepada
masyarakat agar dapat mempersiapkan ternak untuk diberi injeksi
vitamin B kompleks. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan cara
mendatangi rumah-rumah penduduk yang memiliki ternak. Dari 4
dusun yang ada di Desa Patawang, hanya 3 dusun yang dapat
dijangkau untuk melaksanakan program ini yaitu Dusun
Hambalolang, Retinimbu, dan Muripado sedangkan Dusun
Katikupelang tidak dilakukan injeksi vitamin B kompleks pada
ternak karena lokasi dusun yang jauh, letak rumah-rumah penduduk
yang jaraknya berjauhan, dan kondisi jalan yang sulit dijangkau
dengan kendaraan.
f. Hasil
Dalam pelaksanaan kegiatan ini masyarakat menerima
mahasiswa dengan baik dan sangat antusias. Sehingga kegiatan ini
dapat berjalan dengan baik dan capaian pelaksanaan kegiatan ini
berhasil dicapai.
g. Kendala
Adapun kendala yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan ini
seperti ternak sapi yang cukup sulit dihandling karena pola
pemeliharaan ternak secara ekstensif. Untuk itu diperlukan bantuan
dan kerjasama dengan peternak untuk menghandling. Selain itu,
keterbatasan vitamin yang dimiliki sehingga masih terdapat ternak
yang belum diberi vitamin B kompleks.
h. Simpulan
Pemberian vitamin B kompleks dapat mencegah kekurangan
vitamin B, meningkatkan daya tahan tubuh, dan meningkatkan nafsu
makan ternak sehingga produktifitas ternak menjadi meningkat.
i. Saran
Peternak lebih memperhatikan pakan yang dikonsumsi ternak
dan juga kesehatan ternaknya.

45
Gambar 2. 26 Injeksi vitamin B-kompleks pada kambing, babi, dan
sapi

2. Pemberian Obat Cacing pada Ternak


a. Latar Belakang
Pemberian obat cacing pada ternak dilakukan berdasarkan
observasi dari perilaku peternak yang tidak memperhatikan pakan
yang diberikan pada babi dan pemeliharaan ternak yang secara
semiintensif dan ekstensif. Kesehatan ternak sering terabaikan oleh
peternak yang menyebabkan ternak terlihat kurus akibat kekurangan
nutrisi, sehingga daya tahan terhadap penyakit akan menurun dan
terserang penyakit.
b. Tujuan Kegiatan
Pemberian obat cacing pada ternak bertujuan untuk membasmi
cacing pada saluran pencernaan.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah ternak milik
masyarakat Desa Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan pemberian
vitamin B kompleks yaitu pada tanggal 31 Agustus 2018 sampai
dengan 8 September 2018.
e. Metode Pelaksanaan
Dalam melaksanakan kegiatan ini, metode yang digunakan
adalah praktek langsung dengan pemberian obat cacing pada ternak
babi.

46
f. Hasil
Dalam pelaksanaan kegiatan ini masyarakat sangat senang,
berpartisipasi dan juga aktif bertanya terkait kesehatan ternak. Hasil
yang dicapai setelah melaksanakan kegiatan ini ternak menjadi lebih
sehat.
g. Kendala
Tidak ada kendala yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan
ini.
h. Simpulan
Pemberian obat cacing dapat membasmi cacing yang
menginfeksi ternak.
i. Saran
Tindak lanjut yang harus dilakukan oleh peternak adalah lebih
memperhatikan kesehatan ternak dengan memberikan pakan yang
baik.

Gambar 2. 27 Pemberian obat cacing

3. Sosialisasi Tentang Penyakit Zoonosis serta Pencegahannya


a. Latar Belakang
Istilah zoonosis belum diketahui oleh masyarakat pada
umumnya sehingga perlu dilakukan sosialisasi. Salah satu penyakit
zoonosis yang disosialisasikan adalah sistiserkosis. Penyakit ini
dipilih sebagai bahan sosialisasi karena berdasarkan observasi yang
telah dilakukan, ditemui perilaku hidup masyarakat yang melakukan
MCK sembarangan. Hal ini dapat terjadi karena banyak masyarakat

47
yang belum memiliki WC, serta tidak memperhatikan kebersihan diri
dan lingkungan. Selain itu, kebiasaan masyarakat yang
mengkonsumsi daging babi atau sapi yang setengah matang (tanpa
pemasakan dengan pemanasan yang sempurna). Manusia dapat
terinfeksi penyakit sistiserkosis karena mengkonsumsi daging babi,
sapi atau organ lain yang mengandung sistiserkus tanpa pemasakan
dengan pemanasan yang sempurna. Babi dapat terinfeksi karena
menelan telur cacing bersama feses manusia yang terinfeksi.
Faktor penting dalam pencegahan penyakit pada manusia
adalah memperbaiki sanitasi, higiene lingkungan, higiene pangan,
dan tingkat higiene perseorangan pada penduduk yang tinggal di
pedesaan. Selain itu, penting melakukan pemeliharaan babi di lokasi
yang terpisah dengan pemukiman. Untuk itu penyuluhan/sosialisasi
tentang pendidikan kesehatan pada masyarakat perlu dilakukan
untuk mencegah kejadian penyakit.
b. Tujuan Kegiatan
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada
masyarakat tentang penyakit zoonosis serta pencegahannya.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah masyarakat Desa
Patawang, khususnya masyarakat yang belum memiliki WC dan
ternak yang dipelihara secara ekstensif.
d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Sosialisasi ini dilaksanakan pada tanggal 2 September 2018
sampai dengan 8 September 2018 di kantor desa dan dusun
Muripado. Sosialisasi di kantor desa diadakan di ruang rapat Desa
Patawang dan sosialisasi di dusun Muripado bertempat di rumah
Ketua RW 008 (bapak Pilipus Ludji).
e. Jumlah Peserta
Jumlah peserta yang hadir dalam sosialisasi yang dilaksanakan
di Kantor Desa Patawang berjumlah 32 orang dan di rumah Ketua
RW 008 (bapak Pilipus Ludji) berjumlah 25 orang.

48
f. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi
pada masyarakat terkait penyakit zoonosis. Sosialisasi ini dihadiri
oleh seluruh aparat Desa Patawang, diharapkan dengan kehadiran
aparat desa dapat memberikan informasi kepada masyarakat Desa
Patawang atas sosialisasi yang telah disampaikan. Sosialisai di
Dusun Muripado bertempat di rumah ketua RW 008 (bapak Pilipus
Ludji). Dilakukan sosialisasi di Dusun Muripado karena hampir
sebagian besar masyarakat di dusun ini tidak memiliki WC dan juga
ternak babi dipelihara secara ekstensif. Keadaan seperti inilah yang
menjadi salah satu faktor penularan penyakit.
g. Hasil
Materi yang disampaikan terkait penyakit zoonosis
didengarkan dengan baik dan dipahami oleh masyarakat. Hal ini
terbukti dengan ada sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh
masyarakat, apalagi istilah zoonosis baru pertama kali diketahui oleh
masyarakat.
h. Kendala
Adapun kendala yang dialami dalam pelaksanaan program ini
adalah masyarakat datang tidak tepat waktu. Untuk mengatasi hal
tersebut mahasiswa harus pergi ke rumah masing-masing masyarakat
untuk mengingatkan dan mengajak masyarakat untuk mengikuti
sosialisasi.
i. Simpulan
Sosialisasi terkait penyakit zoonosis perlu dilakukan karena
dengan sosialisasi ini masyarakat menjadi tahu tentang penyakit
zoonosis dan pencegahan yang dapat dilakukan.
j. Saran
Kebersihan diri dan lingkungan perlu diperhatikan dan harus
ditingkatkan.

49
Gambar 2. 28 Sosialisasi di dusun Muripado

Gambar 2. 29 Sosialisasi di Kantor Desa Patawang

2.2.2 Nama Mahasiswa : Bintang J. S. Bura


NIM : 1501030037
Fakultas/Prodi : FKIP/Matematika
Kluster Ilmu : Sains – Teknologi (ST)
1. Mengajar di SD Masehi Patawang kelas V
a. Latar Belakang
Guru merupakan unsur terpenting dalam sebuah kegiatan
pembelajaran di sekolah. Jika tidak ada guru maka proses
pembelajaran di sekolah akan terhambat. Di SD Masehi Patawang
perbandingan jumlah guru dan jumlah murid sangatlah jauh. Jumlah
siswa yang terlalu banyak seharusnya berbanding lurus juga dengan
jumlah guru, namun di SD Masehi patawang ini jumlah siswa yang
sangat banyak namun guru yang mengajar terbatas. Oleh karena hal
tersebut maka saya sebagai mahasiswa FKIP membantu
menanggulangi permasalahan tersebut dengan menjadi guru untuk
mengajar di SD Masehi Patawang tersebut. Alasan yang lain
sehingga Saya memilih program mengajar karena di SD Masehi

50
Patawang ini Guru SD yang mengajar memiliki pengetahuan
matematika yang masih minim. Oleh karena hal tersebut maka saya
memilih program mengajar ini. Selain untuk mengajarkan
matematika kepada siswa juga sekaligus untuk memperkenalkan
kepada guru cara mengajar matematika yang membuat siswa senang
dalam mempelajari mata pelajaran matematika.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu SD Masehi
Patawang yang mengalami kekurangan guru sekaligus berbagi ilmu
dan pengalaman kepada guru dan siswa.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah Siswa SD Masehi Patawang.
d. Waktu pelaksanaan Kegiatan
Dalam laporan rancangan kerja kegiatan ini dilakukan pada
tanggal 20 agustus 2018. Dalam pelaksanaannya kegiatan belajar
mengajar di SD Masehi Patawang dilakukan setiap hari Senin dan
Selasa sesuai dengan Jam sekolah, dari pukul 07.00 WITA sampai
dengan 09.30 WITA yang dimulai pada tanggal 20 agustus 2018.
e. Peserta
Jumlah peserta (siswa kelas V SD Masehi Patawang) yang
hadir dalam KBM yakni 22 orang.
f. Metode Pelaksanaan
Sebelum mengajar saya melakukan koordinasi dengan kepala
sekolah dan guru-guru disana. Setelah itu saya mendapatkan jadwal
sesuai dengan keterampilan kapan kami mulai mengajar dan
pelajaran apa yang saya dapat.
g. Hasil
Kesan pertama saya mengajar yaitu siswa-siswa SD Masehi
Patawang bersemangat untuk belajar, kelas terlihat aktif dan semua
siswa pun dapat menerima pelajaran dengan baik. Setelah saya
memperkenalkan cara mengajar matematika yang menyenangkan
semua siswa sangat senang dan berantusias dalam mempelajari

51
pelajaran matematika. Para guru pun sangat tertarik dengan metode
yang saya gunakan dalam mengajar.
h. Kendala
Kendala yang saya alami ketika saya mengajar yakni masih
ada siswa yang masih kurang aktif. Hal tersebut diakibatkan karena
masih kurangnya dasar dari materi yang saya ajarkan
i. Simpulan
Dari awal pelajaran sampai berakhirnya pelajaran matematika
tersebut, siswa sangat antusuias dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Siswa sangat antusias karena metode pembelajarann yang
saya gunakan berbeda dengan yang selama ini mereka terima.
j. Saran
Untuk para guru-guru di SD Masehi Patawang saya
berharap bapak/ibu guru agar menggunakan metode dan model
pembelajaran yang sesuai dengan karakter anak. Hal tersebut akan
sangat berpengaruh terhadap respon dari siswa- siswa yang ada.

Gambar 2. 30 Mengajar di Kelas 5

2. Mengajar tentang FPB dan KPK di SD Masehi Patawang


a. Latar Belakang
Program ini merupakan program yang diusulkan oleh wali
kelas V. Materi tentang FPB dan KPK sebelumnya sudah diajarkan
oleh guru wali kelas, namun ketika ditanyakan ulang masih terdapat
anak-anak yang belum memahami materi dengan baik. Saat itu
diperoleh temuan bahwa terdapat banyak kesalahan yang dilakukan
siswa dalam pengerjaaan soal cerita materi faktor dan kelipatan

52
bilangan bulat. Baik kesalahan cara pengerjaan maupun langkah-
langkah dalam mengerjakan.
Contoh kesalahan yang dilakukan salah satunya adalah tidak
dapat memahami soal cerita pada materi faktor dan kelipatan
bilangan bulat yakni dalam menerjemahkan kalimat pada soal cerita
siswa mengalami kesulitan apakah soal cerita yang diberikan
termasuk soal dengan penyelesaian mencari Faktor Persekutuan
Terbesar (FPB) atau Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK). Hal ini
terlihat pada soal cerita yang diberikan kepada siswa dengan
penyelesaian mencari KPK tetapi siswa menyelesaikan dengan
mencari FPB.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu anak-anak
membedakan soal-soal manakah yang harus dikerjakan dengan FPB
dan KPK.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah iswa kelas V SD Masehi
Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2018 di
ruangan kelas.
e. Peserta
Jumlah peserta (siswa kelas V SD Masehi Patawang) yang
mengikuti KBM yakni 22 orang.
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah mengajar pada anak-
anak dengan menggunakan buku cetak dan LKS (Lembar Kerja
Siswa) yang tersedia di sekolah. LKS digunakan untuk menuntun
siswa dalam memahami FPB dan KPK. Dari LKS tersebut saya
dapatkan siswa ternyata masih bingung membedakan soal cerita FPB
dan KPK sehingga saya menggunakan Kata Kunci yang menyatakan
soal mana yang harus diselesaikan dengan FPB dan soal mana yang

53
diselesaikan dengan KPK. Namun seiring berjalannya waktu
perlahan-lahan siswa-siswi tersebut akhirnya mampu
membedakannya.
g. Hasil
Pastisipasi siswa/i dalam menyelesaikan soal yang diberikan
sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan banyak siswa yang bertanya
terkait penyelesaian soal-soal yang terdapat di LKS. Setelah
pelajaran selesai para siswa akhirnya memahami dan mampu
membedakan soal cerita yang diselesaikan dengan FPB dan soal
yang diselesaikan dengan KPK.
h. Kendala
Kurangnya pemahaman siswa dalam membedakan soal FPB
dan KPK. Adapun solusi dari permasalahan tersebut digunakan
metode diskusi dan menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa) untuk
menuntun siswa dalam memahami FPB dan KPK. Dari LKS tersebut
didapatkan siswa ternyata masih bingung membedakan soal cerita
FPB dan KPK sehingga digunakan kata kunci yang menyatakan soal
mana yang harus diselesaikan dengan FPB dan soal mana yang
diselesaikan dengan KPK.
i. Simpulan
Siswa/i mampu membedakan soal-soal yang diselesaikan
dengan FPB dan KPK.
j. Saran
Untuk para guru di SD Masehi Patawang diharapkan agar
menggunakan metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan
karakter anak.

54
Gambar 2. 31 Mengajar FPB dan KPK

3. Sosialisasi Pentingnya Profesi Guru


a. Latar Belakang
Pendidikan Profesi Keguruan sangat penting bagi para guru.
Untuk itu dilakukan wawancara dalam rangka melihat sejauh mana
pemahaman guru-guru SD di Desa Patawang tentang pentingnya
mengambil Profesi Keguruan. Ternyata setelah dilakukan
wawancara hampir semua guru-guru tersebut belum ada yang pernah
mengambil Profesi Keguruannya. Hal itu sangat dikhawatirkan
karena sejak tahun 2017 semua guru diwajibkan untuk mengambil
pendidikan lanjut untuk mendapatkan gelar baru.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilakukan sosialisasi
kepada guru-guru tersebut agar mengambil Pendidikan Profesi
tersebut secepatnya.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu guru-guru SD
di Desa Patawang lebih memahami akan pentingnya profesi guru dan
secepatnya mengambil profesi guru.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah guru-guru SD di Desa
Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Sosialisasi tersebut dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2018 di
Kantor Desa Patawang.

55
e. Peserta
Jumlah peserta yang hadir merupakan perwakilan dari masing-
masing guru SD yang ada di Patawang sebanyak 13 orang guru.
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah sosialisasi langsung
pada guru-guru dan diskusi bersama.
g. Hasil
Hampir semua guru mendengarkan dengan seksama dan
memahami akan pentingnya mengambil pendidikan profesi guru.
Pendidikan profesi tersebut bukan hanya untuk mendapatkan gelar
baru namun juga hal tersebut sangat penting karena jika tidak
mengikuti Pendidikan tersebut maka gelar mereka sebagai Guru
akan dicabut. Setelah melakukan sosialisasi tersebut akhirnya
mereka semua berencana mendaftarkan diri untuk mengambil
Pendidikan Profesi Guru di Universitas Nusa Cendana.
h. Kendala
Kendala yang saya alami pada saat melakukan sosialisasi ini
adalah masih kurangnya pengetahuan tentang pendidikan profesi
guru dari semua guru-guru SD sehingga membuat saya harus lebih
meningkatkan lagi pemahaman mereka mulai dari dasar.
i. Simpulan
Para guru SD di Patawang menjadi tahu dan paham akan
pentingnya profesi guru.
j. Saran
Para guru di Desa Patawang diharapkan agar segera
mengambil pendidikan profesi guru karena jika tidak maka
kredibilitas guru akan terancam diberhentikan.

56
Gambar 2. 32 Sosialisasi pentingnya profesi guru di Aula Kantor
Desa Patawang

2.2.3 Nama Mahasiswa : Yuliana K. L. Langoday


NIM : 1506030038
Fakultas/Prodi : FST/Teknik Elektro
Kluster Ilmu : Sains – Teknologi (ST)
1. Pengenalan dan Pembelajaran Tentang Microsoft Word dan
Microsoft Excel
a. Latar Belakang
Dari hasil observasi yang dilakukan, siswa/i SMP yang berada
di Desa Patawang sebagian besarnya belum mengetahui tentang
penggunaan Microsoft word dan Microsoft exel. Hal ini dikarenakan
SMP yang ada di desa ini tidak lagi diajarkan materi mengenai
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sehingga perlu adanya
pembelajaran mengenai penggunaan microsoft word dan microsoft
excel sebagai pegangan dasar bagi siswa/i SMP mengingat dewasa
ini sebagian pembelajaran pada jenjang yang lebih tinggi sudah
menggunakan komputer.
b. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan agar siswa/i dapat mengetahui dan
memahami mengenai Microsoft Word dan Microsoft Excel.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah siswa/i kelas VII,
VIII, dan IX di SMPN Satap Padamu dan SMP Negeri 2 Umalulu.

57
d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 30 – 31 Agustus 2018.
Program yang dijalankan di SMP Negeri Padamu dilaksanakan pada
hari Kamis tanggal 30 Agustus 2018 dan dijalankan di tiga kelas
yang terdiri dari kelas VIIA, VIIIB, dan IXA. Dimana, pelaksanaan
ini dijalankann atas ijin dari Kepala SMPN Satap Padamu dengan
mempertimbangkan jumlah kelas yang tidak ada kegiatan belajar
mengajar sehingga pelaksanaan program monodisiplin ini tidak
mengganggu kegiatan belajar mengajar para siswa/i yang telah
terjadwal dengan bapak/ibu guru di sekolah tersebut.
Selanjutnya program yang dijalankan di SMP Negeri 2
Umalulu dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 31 Agustus 2018 dan
dijalankan di semua kelas yakni kelas VII, VIII, dan IX. Pelaksanaan
program ini juga dijalankan atas ijin dari guru SMP Negeri 2
Umalulu (mewakili Kepala SMPN 2 Umalulu yang tidak hadir pada
saat itu).
e. Peserta
Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 143
orang siswa.
f. Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan program ini diawali dengan pertemuan singkat
bersama kepala sekolah dan bapak/ibu guru yang berada di sekolah
untuk menyampaikan tujuan kegiatan yang akan dilakukan.
Selanjutnya, diarahakan langsung diantar ke kelas-kelas dan mulai
melaksanakan program yang sudah direncanakan.
Program monodisipin ini dimulai dengan perkenalan singkat
dari pengajar dan siswa/i yang berada di kelas tersebut. Selanjutnya
dibagi siswa/i duduk berkelompok sebanyak 4 kelompok dan
dibagiakan laptop untuk setiap kelompok. Setelah itu, diberikan
materi awal pengoperasian laptop sampai cara-cara penggunaaan
microsoft word dan microsoft exel dan langsung dipraktekkan oleh

58
masing- masing kelompok secara bertahap dan bergilir untuk semua
anggota kelompok.
g. Hasil
Siswa/i sangat berperan aktif dan berantusias dalam kegiatan
ini. Hal ini dibuktikan dengan keaktifan siswa dalam menjalankan
setiap perintah yang diberikan dan sesuai harapan.
h. Kendala
Dalam melaksanakan program ini, ada juga beberapa kendala
yang dialami yakni ada siswa/i yang masih merasa bahwa laptop
merupakan hal baru sehingga beberapa di antara mereka terlihat
enggan untuk memegang laptop ketika disuruh untuk mencoba
mengklik mouse atau mengetik dan juga karena jumlah murid yang
cukup banyak dalam satu kelas sehingga menyulitkan saya dalam
memperhatikan dan memandu siswa/i satu per satu.
Meskipun ada kendala dalam melaksanakan program ini
namun program monodisiplin ini dilaksanakan hingga tuntas di dua
SMP yang berada di Desa Patawang dan hasilnya sebagian besar
siswa/i dapat mengerti dan melaksanakan apa yang diperintahkan
dengan baik dan susuai harapan.
i. Simpulan
Siswa/i memahami dasar cara menggunakan microsoft word
dan microsoft excel.
j. Saran
Pihak sekolah seharusnya menyediakan sarana dan
pembelajaran mengenai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Dalam hal ini khususnya pengenalan dan penggunaan microsoft
word dan microsoft excel.

59
Gambar 2. 33 Pengenalan Ms. Word dan Ms. Excel

2. Pemasangan Titik Lampu di Ruang Utama Kantor Desa


Patawang
a. Latar Belakang
Pelaksanaan program ini dilakukan karena melihat kondisi
ruang utama dan ruang rapat kantor desa yang tidak memiliki sarana
penerangan. Dilaksanakannya program ini adalah untuk membantu
aparat desa dan masyarakat yang mempunyai keperluan di kantor
desa pada malam hari agar tidak terkendala karena alasan
penerangan. Sebagaimana kita ketahui bahwa kantor desa
merupakan tempat pusat segala pengurusan data administrasi
penduduk seingga tentunya perlu ditunjang dengan sarana
penerangan yang baik.
b. Tujuan Kegiatan
Program ini bertujuan untuk menambah penerangan di dalam
ruang utama Kantor Desa Patawang.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah Kantor Desa
Patawang.

60
d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 September 2018 di
Kantor Desa Patawang.
e. Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan program ini diawali dengan pengecekan kondisi
kelistrikan di kantor desa seperti sambungan kabel dan adanya arus
dengan menggunakan peralatan yang dimiliki mahasiswa. Awalnya
setelah dicek kondisi kelistrikan, saya mulai membersihkan dan
mengganti komponen-komponen listrik yang rusak dan memasang
lampu Philips 11 watt.
f. Hasil
Pelaksanaan program ini dapat terlaksana dengan tuntas dan
membuat ruang utama Kantor Desa Patawang menjadi tidak gelap
sehingga ketika ada keperluan atau kegiatan yang dilakukan oleh
aparat atau masyarakat pada malam hari sudah ada penerangan.
g. Kendala
Dalam melaksanakan program ini juga ditemukan kendala
yang dihadapi yakni seperti kondisi kabel dan fitting yang sudah
rusak dan tidak terawat sehingga diperlukan penggantian dan
peralatan listrik yang dimiliki mahasiswa kurang lengkap.
h. Simpulan
Dengan adanya kegiatan ini, ruang utama kantor desa menjadi
terang dan kegiatan yang dilaksanakan di kantor desa tidak
terkendala lagi dengan alasan penerangan.
i. Saran
Aparat desa sebaiknya lebih memperhatikan lagi kondisi
kelistrikan di kantor desa sebagai sarana penunjang setiap kegiatan
yang dilaksanakan di kantor desa.

61
Gambar 2. 34 Pemasangan titik lampu di ruang utama

3. Sosialisasi Hemat Listrik dan Bahaya Peralatan Listrik Rumah


Tangga
a. Latar Belakang
Program ini direncanakan dan dibuat sesuai dengan hasil
observasi yang dilaksanakan yaitu melihat kondisi penggunaan
energi listrik masyarakat. Masyarakat Desa Patawang banyak yang
masih belum menyadari tentang penghematan energi lisrik dan
bahaya peralatan listrik rumah tangga. Terlihat banyak rumah
masyarakat yang masih tidak mematikan lampu saat sudah pagi atau
siang hari dan menggunkan terminal atau stop kontak berlapis-lapis
atau satu stop kontak yang digunakan berlebihan. Sehingga perlu
adanya sosialisasi untuk menyadarkan masyarakat agar pada
akhirnya tidak membahayakan masyarakat.

62
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan dilaksanakan program ini ialah agar masyarakat
mengetahui dan memahami cara penghematan listrik dan
pencegahan bahaya listrik rumah tangga.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan sosialisasi ini adalah seluruh masyarakat
Desa Patawang. Namun karena kondisi keterbatasan waktu sehingga
sasaran khususnya berada di Dusun Muripado, RW 008.
d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Program ini dijalankan pada tanggal 6 – 11 September 2018 di
rumah bapak RW 008 Dusun Muripado yakni Bapak Philipus Ludji
dan juga di rumah beberapa warga lain yang tidak sempat hadir
dalam sosialisasi bersama.
e. Peserta
Jumlah peserta yang hadir dalam sosialisasi ini adalah 25
orang.
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini dengan melakukan sosialisasi
dan diskusi bersama. Pelaksanaan proram ini diawali dengan
persiapan materi mengenai permasalahan yang banyak ditemukan
yang sering disepelekan oleh masyarakat. Setelah itu, penyampaian
ke kepala dusun atau aparat setempat mengenai waktu dan tempat
diadakannya kegiatan ini.
g. Hasil
Kegiatan sosialisasi yang dijalankan ini, mendapat respon yang
baik dari anggota masyarakat yang turut ikut bersama. Dimana,
beberapa anggota masyarakat aktif memberikan pertanyaan seputar
masalah kelistrikan yang sering terjadi di rumah dan meminta
pendapat mengenai bebrapa hal yang ingin mereka lalukan yang
berkaitan dengan kebutuhan daya listrik di rumah.

63
h. Kendala
Dalam pelaksanaan sosialisasi ini, kendala yang dihadapi
adalah waktu pelaksanaan kegiatan tidak tepat waktu karena
keterlambatan kehadiran peserta sosialisasi/masyarakat setempat.
i. Simpulan
Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan berjalan dengan baik
sesuai yang diaharapkan. Masyarakat yang ikut berpartisipasi
dapat mengetahui dan memahami mengenai hemat energi listrik
dan bahaya peralatan listrik rumah tangga.
j. Saran
Diperlukan sosialisai lanjutan yang harusnya dilaksanakan
dalam jangka waktu tertentu pada masyarakat baik dari pihak
pemerintah maupun aparat desa atau lembaga yang berhubungan
dengan masalah kelistrikan agar masyarakat selalu sadar akan
pentingnya menghemat energi dan pentingnya mengetahui bahaya
peralatan listrik rumah tangga.

Gambar 2. 35 Sosialisasi hemat listrik dan bahaya peralatan


listrik rumah tangga

2.2.4 Nama : Didy A. Tameon


NIM : 1506030062

64
Fakultas/Prodi : FST/Teknik Elektro
1. Pengenalan Komputer dan Penggunaan Softwaware Microsoft
Office Word
a. Latar Belakang
Pada era sekarang, kebutuhan akan Teknologi Informasi
dan Komunikasi sangat menunjang kehidupan manusia dalam
berbagai bidang pekerjaan bahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Maka pengetahuan akan TIK ini adalah suatu kewajiban yang
harus dipelajari sejak usia dini agar setiap orang bisa menghadapi
era digital di masa sekarang.
b. Tujuan Kegiatan
Program individu ini bertujuan untuk mengenalkan
kompuer pada anak-anak Desa Patawang dan cara penggunaan
software microsoft office.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah siswa/i kelas 6 di SD Negeri
Padamu.
d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2018 di SD
Negeri Padamu.
e. Peserta
Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah siswa/i kelas 6
dengan jumlah peserta 37 orang siswa.
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan yaitu praktek langsung
dengan cara memperkenalkan komputer dan cara penggunaan
microsoft office. Kegiatan ini ini dimulai dari pengenalan
komputer, misalnya bagian-bagian komputer dan cara
mengaktifkan komputer, lalu masuk pada cara membuka aplikasi
Microsoft Word dan cara penggunaannya. Setelah menyampaikan
materi saya selalu memberikan mereka kesempatan untuk
langsung mempraktekan materi yang telah diberikan.

65
g. Hasil
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan program kerja ini
adalah banyak siswa yang bisa mengoperasikan microsoft word
bahkan berani mempraktekan didepan ketika diberi kuis untuk
mempraktekan yang sudah diajar.
h. Kendala
Namun dalam melaksanakan program ini terdapat beberapa
kendala seperti ada murid yang masih kaku dalam mengarahkan
kursor, dan banyak dari mereka yang takut salah dalam mengetik
atau takut komputer yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
rusak.
i. Simpulan
Murid-murid mengerti cara mengoperasikan komputer dan
software microsoft word.
j. Saran
Sebaiknya sejak masih dibangku Sekolah Dasar anak-anak
diajari dasar penggunaan komputer.

Gambar 2. 36 Pengenalan komputer dan microsoft word

2. Memperbaiki Amplifier SD Masehi Patawang


a. Latar Belakang
Sekolah merupakan instansi pendidikan pencetus lahirnya
generasi-generasi bangsa yang akan membangun bangsa
Indonesia ke depan, maka kebutuhan di sekolah wajib dilengkapi
beberapa peralatan elektronik seperti amplifier. Amplifier di
butuhkan untuk penguatan sinyal suara pada speaker bel sekolah

66
digital sehingga kegiatan di sekolah bisa berjalan dengan baik.
Apabila amplifier ini mengalami kerusakan, maka otomatis
kegiatan disekolah ini akan terganggu sehingga sebagai
mahasiswa Teknik Elektro ini merupakan salah satu tugas
mahasiswa dalam mengatasi masalah tersebut.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah agar bel digital sekolah bisa
digunakan kembali sehingga para guru tidak perlu memberi tanda
waktu istirahat atau waktu pulang sekolah secara manual.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh guru, pegawai,
dan para murid di SDM Patawang.
d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 23 Agustus 2018 di
ruangan guru SDM Patawang.
e. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah praktek langsung
untuk memperbaiki amplifier.
f. Hasil
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan program kerja ini
adalah amplifier kembali berfungsi sehingga bel sekolah bisa
digunakan kembali.
g. Kendala
Adapun kendala yang dialami saat menjalankan program
kerja ini adalah tidak tersedia toko yang menyediakan alat dan
bahan sehingga untuk pembelian alat dan bahan untuk perbaikan,
mahasiswa harus menempuh perjalanan sejauh 7 km.

h. Simpulan
Amplifier yang rusak kembali berfungsi sehingga bel digital
sekolah bisa bekerja kembali tanpa dilakukan secara manual.

67
i. Saran
Fasilitas yang telah tersedia di sekolah perlu dirawat dan
dijaga dengan baik. Amplifier jangan diletakan di atas speaker
atau sound karena akan menimbulkan getaran dan menyebabkan
bagian-bagian amplifier itu bisa kembali bergoyang.

Gambar 2. 37 Perbaikan amplifier

3. Penerangan di Pustu Desa Patawang


a. Latar Belakang
Berdasarkan observasi yang dilakukan penerangan bagian
belakang dan WC Pustu tidak berfungsi. Kerusakan yang terjadi
pada penerangan bagian belakang adalah lidah viting yang patah,
kabel yang putus pada bagian kepala viting dan bola lampu yang
tidak berfungsi lagi. Sedangkan pada penerangan di WC Pustu,
terdapat kabel yang putus pada sambungan saklar sekaligus bola
lampu yang sudah putus dan tidak bisa digunakan lagi. Oleh
karena itu, penerangan di Pustu Patawang perlu diperhatikan dan
diperbaiki karena penerangan sangat dibutuhkan pada saat ada
pasien pada malam hari.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah agar tenaga medis dan
pengunjung pustu dapat melakukan aktifitas dengan nyaman.

c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah Pustu Desa
Patawang.

68
d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 6 – 7 Agustus 2018 di
Pustu Desa Patawang.
e. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah praktek langsung.
Dimulai dengan mematikan aliran listrik sementara, merapikan
jalur kabel, merangkai kabel pada viting lampu, lalu pemasangan
lampu pada titik yang sudah dipersiapkan.
f. Hasil
Setelah lampu terpasang, bagian belakang dan WC Pustu
menjadi terang sehingga tenaga medis dapat melakukan aktivitas
pada malam hari tanpa rasa takut.
g. Kendala
Kendala yang dialami saat menjalankan program kerja ini
adalah tidak tersedia toko yang menyediakan alat dan bahan yang
dibutuhkan sehingga untuk pembelian alat dan bahan untuk
perbaikan, mahasiswa harus menempuh perjalanan sejauh 7 km.
h. Simpulan
Kegiatan di Pustu Desa Patawang bisa berjalan dengan baik
pada malam hari karena sudah tersedia penerangan di bagian
belakang dan WC Pustu.
i. Saran
Fasilitas yang ada di Pustu perlu diperhatikan dan dirawat
dengan baik.

Gambar 2. 38 Perbaikan Penerangan di Pustu Patawang

69
2.2.5 Nama Mahasiswa : Dewi Konga Wandal
NIM : 1405030221
Fakultas/Prodi : Fapet/Ilmu Peternakan
Kluster Ilmu : Agro (A)
1. Pemberian Vitamin B-Kompleks
a. Latar Belakang
Masyarakat Desa Patawang memelihara ternak babi secara
semiintensif dan ekstensif. Ternak yang dipelihara demikian
hanya mendapatkan nutrisi dari hijauan atau pakan yang ada
disekitar tempat pemeliharaan sehingga kebutuhan vitamin ternak
ada yang tercukupi dan tidak tercukupi. Vitamin adalah senyawa
organik yang sangat dibutuhkan tubuh dan mengatur peran
penting dalam proses metabolisme tubuh. Secara umum vitamin
tidak dapat diproduksi oleh tubuh ternak. Salah satu vitamin yang
dibutuhkan yaitu vitamin B kompleks, untuk itu perlu diberikan
vitamin B kompleks pada ternak.
b. Tujuan Kegiatan
Pemberian vitamin B-kompeks pada ternak bertujuan untuk
meningkatkan produktifitas dan untuk menambah nafsu makan
ternak.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah ternak yang ada
Desa Patawang.
d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 – 28 Agustus
2018 di beberapa rumah peternak yang memiliki ternak babi dan
kambing di Dusun Hambalolang.
e. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah praktek langsung
dengan pemberian atau injeksi viamin B kompleks pada ternak.
Sebelum melakukan kegiatan ini dilakukan observasi disekitar
Dusun Hambalolang dan koordinasi dengan peternak yang ingin

70
ternaknya diberi vitamin B-kompleks. Setelah itu dilakukan
penyuntikan vitamin pada ternak.
f. Hasil
Pemberian vitamin pada ternak berjalan lancar karena ada
bantuan dari semua pihak. Adanya respon yang baik dari para
peternak.
g. Kendala
Kendala yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan ini
adalah sulit untuk menghandling ternak yang dipelihara secara
ekstensif sehingga diperlukan bantuan peternak untuk
menghandling ternak.
h. Simpulan
Diharapkan dengan pemberian vitamin pada ternak
produktifitas ternak meningkat.
i. Saran
Peternak lebih memperhatikan kesehatan ternaknya.

Gambar 2. 39 Injeksi vitamin B pada ternak


2. Pemberian Obat Cacing
a. Latar Belakang
Pakan atau hijauan yang dikonsumsi ternak yang dipelihara
secara semiintensif dan ekstensif tidak begitu diperhatikan oleh
peternak. Sehingga apabila dalam pakan yang dikonsumsi oleh
ternak apabila mengandung larva cacing tidak diperhatikan.
Untuk itu perlu diberikan obat cacing pada ternak yang terinfeksi
parasit cacing.
b. Tujuan Kegiatan

71
Tujuan Pemberian obat cacing pada ternak khususnya pada
babi dan kambing adalah untuk membasmi cacing pada saluran
pencernaan ternak.
c. Sasaran Kegiatan
Yang menjadi sasaran dalam program ini ialah ternak milik
warga Desa Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 – 29 Agustus
2018 di beberapa rumah peternak yang memiliki ternak babi dan
kambing.
e. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan dalam melaksanakan program ini
yaitu melakukan observasi terlebih dahulu pada setiap warga desa
patawang khususnya di dusun hambalolang yang memiliki ternak
untuk pemberian obat cacing, kemudian melakukan pemberian
obat cacing dalam bentuk pill kemudian ajurkan kepada peternak
untuk diberikan pada ternak dengan cara melarutkan obat tersebut
dalam air kemudian diberikan pada ternak tersebut.
f. Hasil
Capaian program yang di capai selama pelaksanaan
program ini tuntas yaitu dengan pemberian obat cacing pada
ternak.

g. Kendala
Kendala yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu
sulit menghandling ternak untuk melakukan pemberian obat
cacing pada ternak yang dipelihara secara ekstensif .
h. Simpulan
Pemberian obat cacing dapat membasmi cacing yang
menginfeksi ternak.
i. Saran

72
Peternak lebih memperhatikan kesehatan maupun makanan
ternak yang di pelihara secara ekstensif.

Gambar 2. 40 Pemberian obat cacing pada ternak babi

3. Sosialisasi Pengenalan Pakan Disekitar Desa Patawang


a. Latar Belakang
Di sekitar tempat tinggal penduduk Desa Patawang terdapat
hijauan yang dapat dijadikan pakan ternak tetapi belum
dimanfaatkan peternak. Hal ini dapat tejadi karena peternak
belum mengetahui hijauan mana saja yang dapat dikonsusmsi
ternak. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi pengenalan pakan
yang dapat dikonsumsi ternak pada peternak.
b. Tujuan Kegiatan
Program sosialisasi pengenalan pakan yang ada di sekitar
Desa Patawang bertujuan agar petenak dapat memanfaatkan
pakan yang ada disekitar mereka tanpa harus mencari pakan di
tempat yang jauh dari tempat tinggal mereka.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran dalam program ini ialah masyarakat atau peternak
di Desa Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 – 8 September
2018.
e. Peserta

73
Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi ini sebanyak 15
orang.
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini dengan melakukan
sosialisasi dan diskusi langsung bersama masyarakat terkait
hijauan yang ada di sekitar tempat tinggal penduduk yang dapat
dijadikan sebagai pakan ternak.
g. Hasil
Partisipasi masyarakat dalam sosialisasi ini baik. Hal ini
dibuktikan dengan diskusi yang dilakukan terdapat pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan terkait hijauan pakan ternak.
h. Kendala
Adapun yang menjadi kendala dalam menjalankan program
ini ialah kurangnya pemahaman tentang bidang peternakan
sehingga masyarakat di sekitar Desa Patawang belum terlalu
memahami tentang pemberian pakan yang baik dan benar.
i. Simpulan
Masyarakat menjadi tahu hijauan yang dapat dijadikan
sebagai pakan ternak.
j. Saran
Sebaiknya peternak dapat memanfaatkan hijauan yang ada
di sekitar sebagai pakan ternak.

Gambar 2. 41 Sosialisasi pengenalan pakan yang ada di sekitar

2.2.6 Nama : Maldo I. Likumahua


NIM : 1507010042
Fakultas/Prodi : FKM/Kesling

74
1. Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih (PHBS)
a. Latar Belakang
Sosialisasi ini dilakukan berdasarkan observasi di lapangan
masih ada masyarakat yang tidak peduli dengan kebersihan
lingkungan maupun kebersihan diri sendiri. Hal ini ditunjukkan
dengan perilaku masyarakat yang melakukan MCK di WC yang
tidak sesuai standar.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan program ini untuk memberikan informasi kepada
masyarakat terkhususnya ibu-ibu akan pentingnya menjaga
kebersihan dan kesehatan diri sendiri agar tidak mudah terserang
penyakit.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan sosialisasi ini adalah masyarakat Desa
Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2018 di
posyandu Dusun Retinimbu.
e. Peserta
Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi ini
adalah 37 orang.

f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah memberikan
ceramah dan diskusi terkait PHBS. Sebelum melakukan
sosialisasi dilakukan persiapan terlebih dahulu yaitu melakukan
koordinasi dengan para kader posyandu terkait pelaksanaan
kegiatan dan juga persiapan materi sosialisasi.
g. Hasil
Saat menyampaikan materi seluruh ibu-ibu yang hadir
sangat memperhatikan dan mendengarkan dengan baik. Dalam

75
sesi diskusi ibu-ibu sangat aktif dengan mengajukan pertanyaan
terkait materi yang telah disampaikan.
h. Kendala
Kendala yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan
penyuluhan di posyandu Retinimbu yaitu ibu-ibu masih enggan
untuk bertanya terkait perilaku hidup bersih.
i. Simpulan
Diharapkan ibu-ibu dapat memahami materi yang
disampaikan dan mampu untuk mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
j. Saran
Perlu adanya sosialisasi lanjutan dari Dinas Kesehatan atau
tenaga medis terkait PHBS.

Gambar 2. 42 Sosialisasi PHBS

2. Sosialisasi Malaria
a. Latar Belakang
Malaria adalah penyakit yang menyebar melalui gigitan
nyamuk yang sudah terinfeksi parasit. Lingkungan yang kotor
akan menjadi tempat perkembangbiakan yang baik bagi nyamuk.
Untuk itu perlu adanya rasa peduli terhadap lingkungan dan tidak
membuang sampah sembarangan. Ibu-ibu juga harus melakukan
3M agar terhindar dari malaria.
b. Tujuan Kegiatan

76
Tujuan program ini dilakukan untuk mengurangi wabah
penyakit karena penyakit malaria merupakan salah satu penyakit
yang berbahaya.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran program ini yaitu seluruh masyarakat Desa
Patawang agar bisa menjaga lingkungan terhindar dari penyakit
malaria.
d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan penyuluhan malaria ini dilakukan di Posyandu
Dusun Ketikupelang dilaksanakan pada 3 Agustus 2018
e. Peserta
Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi ini
adalah 34 orang.
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah ceramah dan
diskusi bersama terkait penyakit malaria. Sebelum melakukan
sosialisasi mahasiswa melapor diri pada Kepala Dusun
Katikupelang dan ibu perawat untuk dapat melakukan koordinasi
dengan masyarakat untuk hadir pada saat posyandu agar dapat
hadir saat pelaksanaan program.
g. Hasil
Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan ini baik.
hal ini ditunjukkan dengan keaktifan masyarakat dalam sesi
diskusi dan terdapat sejumlah pertanyaan yang diajukan terkait
penyakit malaria.
h. Kendala
Kendala yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu
tidak ada transportasi mahasiswa untuk pergi ke tempat Posyandu
Katikupelang. Untuk mengatasi hal ini, mahasiswa meminta
bantuan ibu penjabat desa.
i. Simpulan

77
Kegiatan sosialisasi terlaksana dengan tuntas dan bisa
memberikan penyuluhan dengan baik.
j. Saran
Perlu adanya sosialisasi lanjutan dari Dinas Kesehatan atau
tenaga medis terkait penyakit malaria dan pencegahannya.

Gambar 2. 43 Diskusi terkait penyakit malaria

3. Sosialisasi Kesehatan Ibu dan Anak


a. Latar Belakang
Pemahaman orang tua akan pentingnya pemenuhan gizi
bagi anak masih belum maksimal terutama pada orang tua yang
tingkat pendidikannya minim. Untuk itu perlu dilakukan sosialiasi
akan pentingnya kesehatan ibu dan anak.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan sosialisasi ini untuk mengurangi angka kematian ibu
dan anak melalui pemenuhan gizi yang baik, meningkatkan
kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan.

c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini yaitu masyarakat Desa
Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2018 di
Posyandu Dusun Katikupelang.
e. Peserta

78
Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi ini
adalah 34 orang.
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah ceramah dan
diskusi bersama terkait kesehatan ibu dan anak. Sebelum
melakukan sosialisasi mahasiswa melapor diri pada Kepala
Dusun Katikupelang dan ibu perawat untuk dapat melakukan
koordinasi dengan masyarakat untuk hadir pada saat posyandu
agar dapat hadir saat pelaksanaan program.
g. Hasil
Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan ini baik.
Hal ini ditunjukkan dengan keaktifan masyarakat dalam sesi
diskusi dan terdapat sejumlah pertanyaan yang diajukan terkait
kesehatan ibu dan anak.
h. Kendala
Kendala yang dialami pada saat melakukan sosialisasi di
posyandu, masih kurangnya pengetahuan ibu-ibu tentang tumbuh
kembang anak.
i. Simpulan
Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini dapat
meningkatkan kemampuan ibu-ibu dalam mengatasi kesehatan
diri dan keluarganya.

j. Saran
Tenaga kesehatan harus mampu mengajak, memotivasi dan
memberdayakan masyarakat dan mampu mengelolah sistem
pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif.

79
Gambar 2. 44 Sosialisasi KIA

2.2.7 Nama Mahasiswa : Yuliana A. Pivinsu


NIM : 1506010045
Fakultas/Prodi : FST/Teknik Sipil
Kluster Ilmu : Sains – Teknologi (ST)
1. Sosialisasi Rumah Sehat
a. Latar Belakang
Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan
manusia. Rumah atau tempat tinggal manusia, dari zaman ke
zaman mengalami perubahan. Karena merupakan tempat tinggal
manusia, rumah harus sehat, bersih dan layak untuk ditinggali.
Rumah yang sehat itu, harus memiliki bahan bangunan seperti
(lantai, dinding, atap, genteng dan bahan bangunan lainnya),
harus memiliki ventilasi, cahaya, luas bangunan rumah, dan
fasilitas-fasilitas lain misalnya penyediaan air bersih yang cukup,
pembuangan tinja , pembuangan air limbah (air
bekas), pembuangan sampah, dan fasilitas dapur ruang berkumpul
keluarga.
Berdasarkan observasi di Desa Patawang, masyarakat
membangun rumah tanpa adanya perencanaan rumah tinggal,
dan tidak memperhatikan kondisi rumah yang akan mereka
tinggali, serta banyak sekali rumah-rumah yang belum memiliki
tempat pembuangan sampah, dan WC (tempat pembuangan tinja).
Berdasarkan masalah ini maka program sosialisasi rumah tinggal
yang sehat dan perencanaan rumah tinggal diharapkan dapat

80
memotivasi dan memberikan pemahaman yang baik bagi
masyarakat Desa Patawang.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah agar masyarakat
lebih menyadari akan pentingnya tempat tinggal yang sehat.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat Desa
Patawang.
d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Program ini dilaksanakan mulai tanggal 12 September 2018
di Dusun Hambalolang (rumah bendahara Desa Patawang).
e. Peserta
Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi ini
adalah 20 orang.
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah ceramah dan
diskusi bersama terkait rumah sehat.
g. Hasil
Kegiatn dapat berjalan dengan baik dan lancar atas
partisipasi dan kerjasama yang baik dengan masyarakat dan
aparatur desa.
h. Kendala
Kendala yang dihadapi yakni materi sosialisasi yang telah
disiapkan tidak dapat dipresentasikan menggunakan LCD
dikarenakan tidak adanya alat tersebut. Oleh karena itu, sosialisasi
dilakukan secara manual.

i. Simpulan
Dengan adanya sosialisasi tersebut, diharapkan masyarakat
Desa Patawang lebih memperhatikan kondisi rumah tempat
mereka tinggal.

81
j. Saran
Diperlukan sosialisai lanjutan yang harusnya dilaksanakan
dalam jangka waktu tertentu.

Gambar 2. 45 Sosialisasi rumah sehat

2. Desain Bak Pembuangan Sampah Permanen Desa Patawang


a. Latar Belakang
Bak pembuangan sampah merupakan salah satu sarana yang
penting dan wajib ada di setiap rumah maupun tempat umum
untuk menjaga kebersihan sekitar desa. Setelah melakukan
observasi di Desa Patawang tidak ditemukan bak sampah
permanen di tempat umum seperti di sekolah maupun di lokasi
kantor desa sehingga pada titik tertentu ditemukan adanya
penumpukan sampah. Melihat kondisi desa ini maka perlu
dilakukan program ini. Dengan adanya program ini diharapkan
adanya perhatian dari pemerintah Desa Patawang untuk
mengatatasi hal ini.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini agar masyarakat bisa
membuang sampah pada tempatnya sehingga kesehatan dan
kebersihan lingkungan tetap terjaga.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah aparatur dan masyarakat Desa
Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan

82
Proses pengerjaan program ini dimulai pada tanggal 21 – 31
Agustus 2018.
e. Metode Pelaksanaan
Dalam melaksanakan program ini terlebih dahulu dilakukan
observasi, kemudian dilakukan pendekatan dengan aparatur desa
guna tahap konfirmasi program yang akan dilaksanakan. Setelah
itu, dilakukan tahap persiapan untuk menggambar desain bak
sampah permanen.
f. Hasil
Desain bak sampah berhasil dibuat dan telah diserahkan
pada aparatur Desa patawang.
g. Kendala
Lokasi untuk mencetak desain bak sampah jauh dari lokasi
penginapan.
h. Simpulan
Kegiatan ini telah dilaksanakan sesuai dengan waktu yang
ditetapkan dan dalam pelaksanaanya telah berjalan dengan baik,
meskipun dalam perjalanan pelaksanaannya penulis menghadapi
beberapa hambatan. Diharapkan program ini dapat memberikan
pengaruh positif bagi masyarakat
i. Saran
Desain dan RAB yang telah dibuat dapat ditindak lanjuti
dalam bentuk fisiknya.

Gambar 2. 46 Proses desain bak sampah permanen

83
Gambar 2. 47 Penyerahan hasil RAB kepada Penjabat Kepala
Desa Patawang

3. Pembuatan Papan Peringatan di SD Patawang


a. Latar Belakang
Jalan Raya merupakan akses terpenting dalam simpul
distribusi lalu lintas perekonomian suatu daerah karena
pembangunan prasarana jalan berfungsi menunjang kelancaran
arus barang, jasa dan penumpang sehingga dapat memperlancar
pemberataan hasil pembangunan dalam suatu negara atau wilayah
tertentu. Jalan raya sangat dibutuhkan oleh para pengguna jalan,
entah itu pengendara maupun pejalan kaki.
Namun karena kualitas jalan yang cukup memadai, banyak
para pengendara yang mengendara di jalan dengan kecepatan
tinggi tanpa memikirkan apa yang akan terjadi. Oleh karena itu,
penulis membuat suatu program yakni pembuatan papan
peringatan, khususnya di sekolah-sekolah, guna mencegah
terjadinya kecelakaan.
b. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan agar pengguna jalan raya dapat
berhati-hati saat berkendara.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh pengguna jalan
raya.

84
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 3 – 6 September 2018.
e. Metode Pelaksanaan
Sebelum melakukan kegiatan ini, mahasiswa berkoordinasi
dengan Penjabat Kepala Desa dan aparatur Desa Patawang untuk
membuat papan peringatan. Metode yang dibuat adalah praktek
langsung di lapangan dengan membuat papan peringatan.
f. Hasil
Kegiatan dapat berjalan dengan baik dan papan peringatan
telah dipasang di depan SDM Patawang.
g. Kendala
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap papan
peringatan tersebut sehingga masih banyak para pengendara yang
kurang berhati-hati dalam berkendara.
h. Simpulan
Program ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif
untuk pengguna jalan agar lebih berhati-hati dalam berkendara.
i. Saran
Pengendara harus berhati-hati dan waspada dalam
mengendarai kendaraan.

Gambar 2. 48 Proses pembuatan papan peringatan

85
Gambar 2. 49 Pemasangan papan peringatan di depan SD
Masehi Patawang

2.2.8 Nama Mahasiswa : Vanida C. Da’a


NIM : 1507010029
Fakultas/Prodi : FKM/IKM
Kluster Ilmu : Kesehatan – Kedokteran (KK)
1. Sosialisasi Manfaat Penggunaan Kelambu
a. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang paling pening dalam
kehidupan. Guna menciptakan kesehatan pada diri sendiri
tentunya juga harus didukung dengan kondisi lingkungan yang
sehat. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap
masyarakat di desa ini. Penyakit yang cukup sering dialami
adalah penyakit malaria. Sehingga dari hal tersebut dilakukan
sosialisasi manfaat penggunaan kelambu di setiap rumah agar
dapat mencegah terjadinya penyakit malaria akibat gigitan
nyamuk ini.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari program ini adalah memberikan informasi
terkait pentingnya penggunaan kelambu dalam mencegah
penyakit malaria.
c. Sasaran Kegiatan

86
Sasaran dari program ini adalah warga Desa Patawang (ibu-
ibu posyandu).
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2018 di
Posyandu Desa Patawang.
e. Jumlah Peserta
Peserta dalam kegiatan ini terdiri atas ibu-ibu yang
mengikuti kegiatan posyandu yaitu sebanyak 29 orang.
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah ceramah dan
diskusi bersama terkait manfaat penggunaan kelambu.
g. Hasil
Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan ini baik.
Hal ini ditunjukkan dengan keaktifan masyarakat dalam sesi
diskusi dan terdapat sejumlah pertanyaan yang diajukan terkait
manfaat penggunaan kelambu.
h. Kendala
Kendala yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan ini
adalah jarak rumah warga yang jauh sehingga pelaksanaan
kegiatan sosialisasi tidak tepat waktu.
i. Simpulan
Dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat lebih menyadari
lagi akan pentingnya penggunaan kelambu di rumah agar dapat
menciptakan masyarakat yang sehat.

j. Saran
Diharapkan masyarakat tidak menyepelehkan pentingnya
penggunaan kelambu terkhususnya pada anak-anak.

87
Gambar 2. 50 Sosialisasi manfaat kelambu

2. Sosialisai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


a. Latar Belakang
Pola hidup bersih dan sehat merupakan suatu aspek
terpenting dalam kehidupan. Pola hidup yang bersih dan sehat
membawa banyak dampak baik yang terkadang sering di pandang
sepele oleh masyarakat. Pola hidup bersih dan sehat sendiri
dipandang dari berbagai aspek mulai dari kebersihan lingkungan
sampai pada kebersihan diri. Terdapat beberapa aspek pola hidup
bersih dan sehat yang sering diabaikan oleh masyarakat Desa
Patawang, mulai dari hal-hal yang kecil mengenai kebersihan diri
sampai pada kebersihan lingkungan. Salah satu contoh misalnya
keterbatasan ketersediaan MCK di setiap rumah. Sehingga
melihat dari kondisi ini maka dilakukan sosialisasi tentang pola
hidup bersih dan sehat.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah mengajarkan masyarakat akan
pentingnya pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan setiap
hari.

c. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah warga Desa Patawang
terkhususnya ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan posyandu.

88
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2018 di
Posyandu Dusun Katikupelang.
e. Peserta
Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi ini
adalah 34 orang.
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah ceramah dan
diskusi bersama terkait pola hidup bersih dan sehat.
g. Hasil
Hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah
warga lebih memahami pentingnya kesehatan khususnya tentang
PHBS dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
h. Kendala
Kendala yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan ini
adalah tidak adanya fasilitas LCD untuk menampilkan presentasi
sehingga presentasi dilakukan secara manual.
i. Simpulan
Diharapkan ibu-ibu dapat memahami materi yang
disampaikan dan mampu untuk mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
j. Saran
Perlu adanya sosialisasi lanjutan dari Dinas Kesehatan atau
tenaga medis terkait PHBS.

Gambar 2. 51 Sosialisasi PHBS

89
3. Sosialisasi Bahaya Konsumsi Mie Mentah
a. Latar Belakang
Pada jaman yang serba instant ini, konsumsi bahan
makanan yang instant memang mempermudahkan setiap orang.
Namun, bahan makanan instant juga memiliki bahaya jika
dikonsumsi secara berlebihan. Seperti halnya siswa/i Sekolah
Dasar di Desa Patawang. Setiap jam istirahat terlihat sebagian
besar siswa/i mengkonsumsi mie instan dalam kondisi mentah
(tidak dimasak). Konsumsi mie mentah telah menjadi jajan
kebiasaan anak-anak. Hal ini tentunya tidak baik untuk kesehatan,
apalagi pada anak-anak. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut,
maka dilakukan sosialisasi mengenai bahaya mie instant.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari program ini adalah memberikan informasi
mengenai pentingnya kesehatan dan bahaya mengonsumsi mie
instan .
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan sosialisasi ini adalah siswa/i SDN
Padamu.
d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Program ini dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2018 di
SDN Padamu.
e. Peserta
Peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini adalah
siswa kelas 3 dan 4 sebanyak 62 orang. Selain sosialisasi di
ruangan kelas juga dilakukan sosialisasi pada anak-anak yang
mengkonsumsi mie mentah di halaman sekolah.
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan yang digunakan pada kegiatan ini
yakni awalnya mengajak siswa/siswi bercerita dan memberi
informasi tentang bahaya mengkonsumsi mie instan.

90
Penyampaian informasi ini juga dilaksanakan secara perlahan
mengingat perlunya penjelasan yang mudah dipahami oleh
siswa/siswi SD.
g. Hasil
Hasilnya anak-anak dapat memahami dampak
mengonsumsi mie instan terhadap kesehatan. Anak-anak
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terkait dampak
mengkonsumsi mie instan. Hal ini ditunjukkan dengan sejumlah
pertanyaan yang diajukan.
h. Kendala
Kendala yang dialami adalah materi harus disajikan dengan
bahasa yang mudah dipahami anak-anak.
i. Simpulan
Siswa/i dapat mengetahui dan memahami bahaya
mengkonsumsi mie mentah sehingga dapat mengurangi jumlah
konsumsi mie mentah.
j. Saran
Perlu adanya perhatian orang tua dan guru dalam
memperhatikan makanan (jajan) yang dikonsumsi oleh anak.

Gambar 2. 52 Kebiasaan anak-anak mengkonsumsi mie mentah


2.2.9 Nama Mahasiswa : Pangeran S. D. Soan
NIM : 1502010075
Fakultas/Prodi : Hukum/Pidana
Kluster Ilmu : Sosial – Humaniora (SH)
1. Sosialisasi Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga
a. Latar Belakang

91
Anggota keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak merupakan
satu kesatuan yang memiliki hubungan yang sangat baik. Anggota
keluarga disebut harmonis apabila seluruh anggota keluarga merasa
bahagia dengan tidak adanya konflik, ketegangan, kekecewaan.
Terkadang terjadi perilaku seperti menyerang, mengancam,
memaksa atau melakukan kekerasan fisik. Perilaku seperti ini dapat
dikatakan pada tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
yang diartikan perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan
yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secar fisik,
seksual, psikologis dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk
ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan secara melawan hukum dalam anggota keluarga.
Untuk mencegah hal ini terjadi pada masyarakat Desa
Patawang maka perlu dilakukan sosialisasi. Manfaat dari sosialisasi
ini adalah masyarakat dapat mengetahui dampak dari KDRT dari
segi adat, agama, hukum, dan masyarakat dapat menghindari
tindakan KDRT yang dapat mengakibatkan kerugian terhadap
rumah tangga mereka sendiri.
b. Tujuan Kegiatan
Sosialisasi KDRT bertujuan untuk menerapkan ilmu kepada
masyarakat dan lebih mengenalkan kepada masyarakat Desa
Patawang tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
menurut pasal 1 UU Nomor 23 tahun 2004.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran dalam kegiatan sosialisasi ini adalah masyarakat
Desa Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 25
Agustus 2018 di Kantor Desa Patawang.
e. Peserta
Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 14
orang.

92
f. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini
adalah sosialisasi atau ceramah pada masyarakat. Sosialisasi ini
dilakukan dengan proses pengenalan terhadap KDRT dan proses
penyeleseian masalah dari tingkat keluarga, desa, proses
pelaporan dengan lembaga terkait, hingga ke tingkat pengadilan.
Persiapan yang dilakukan dalam menjalankan program ini adalah
dengan menyiapkan materi sosialisasi.
g. Hasil
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini adalah
masyarakat dapat mengetahui dan memahami dampak KDRT dari
segi adat, agama, hukum, dan masyarakat dapat menghindari
tindakan KDRT yang dapat mengakibatkan kerugian terhadap
rumah tangga mereka sendiri.
h. Kendala
Adapun kendala yang dialami yaitu sulitnya mengajak
masyarakat untuk mengikuti sosialisasi.
i. Simpulan
Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan masyarakat dapat
memahami dan mengerti tentang KDRT agar tidak terjadi dalam
kehidupan rumah tangga mereka.
j. Saran
Menjaga keharmonisan rumah tangga perlu dilkukan oleh
setiap rumah tangga agar mencegah terjadinya KDRT.

Gambar 2. 53 Sosialisasi tentang kekerasan dalam rumah tangga

93
2. Sosialisasi Tentang Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Terhadap
Generasi Muda
a. Latar Belakang
Penyalahgunaan narkoba bagi generasi muda sangat
mempengaruhi perkembangan suatu bangsa di masa yang akan
datang. Oleh karena itu berbagai upaya dilakukan untuk
meminimalisir penggunaan narkoba dari berbagai kalangan
seperti mengaturnya dalam undang-undang, sanksi-sanksi,
melakukan penyuluhan terhadap bahaya pengguna narkoba.
b. Tujuan Kegiatan
Untuk memberikan pemahaman pada genenarasi muda
tentang bahaya penggunaan narkoba dan bagaimana akibat
apabila seseorang mengkonsumsi narkoba baik dari segi hukuman
yang diterapkan oleh Undang-Undang maupun dari segi
kesehatan sehingga dengan penyuluhan ini mereka mampu
memahami dan memiliki pengetahuan tentang bahaya
penggunaan narkoba.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan sosialisasi ini adalah pemuda Desa
Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Waktu pelaksanaan pada hari Sabtu 25 Agustus 2018 di
rumah Kepala Dusun Hambalolang pada pukul 15.00 WITA
sampai selesai.

e. Peserta
Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 8
orang.
f. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini
adalah sosialisasi atau ceramah pada masyarakat.
g. Hasil

94
Hasil yang dicapai adalah peserta sosialisasi dapat
memahami tentang bahaya penyalahgunaan narkoba baik dari segi
undang-undang maupun kesehatan yang dapat merugikan
kesehatan, jiwa dan merusak sistem pikiran mereka. Yang
ditindak lanjuti dengan kemampuan anak muda Desa Patawang
untuk menjauhi penggunaan dan peredaran narkoba dalam
kehidupannya. Faktor pendukung dari pelaksanaan kegiatan ini
yaitu kekompan dan kerja sama dari anak muda Desa Patawang
sehingga program ini dapat berjalan dengan baik.
h. Kendala
Tidak ada kendala yang dialami baik dari proses penyiapan
materi sampai proses pelaksanaan karena adanya koordinasi yang
baik antara bapak dusun dengan pemuda setempat sehingga
terbentuk kekompakkan dan kerja sama sehingga kegiatan ini
dapat berjalan dengan baik.
i. Simpulan
Penyalahgunaan narkoba harus dihindari terutama bagi
generasi muda karena berdampak buruk bagi generasi-generasi
selanjutnya serta dapat mengganggu kesehatan dan bahayanya
penyelahgunaan narkoba dari segi undang undang yang dapat
diterimanya sanksi-sanksi bagi mereka.
j. Saran
Generasi muda harus mampu menindaklanjuti kegiatan
sosialisasi ini untuk menjauhi penggunaan narkoba dalam
kehidupannya.

95
Gambar 2. 54 Sosialiasi tentang bahaya penyalahgunaan
Narkoba terhadap generasi muda

3. Sosialiasi Tentang Human Trafficking atau Perdagangan Orang


a. Latar Belakang
Human trafficking atau perdagangan orang merupakan
bentuk perbudakan di era modern ini. Hal ini telah menjadi
masalah serius sampai ke tingkat internasional. Di Indonesia
terutama NTT perdagangan orang sudah seperti wabah penyakit
yang memakan banyak korban dalam satu dekade terakhir.
Tentunya praktek yang tidak manusiawi ini harus dihentikan dan
dihapuskan. Saat ini Perdagangan Orang dapat terjadi dimana
saja, kapan saja, dan melibat siapa saja sebagai pelaku maupun
korban. Sebagai mahasiswa sudah menjadi tugas saya untuk
mensosialisasikan bahaya dari perdangangan orang (Human
Trafficking).
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan dan manfaat dilaksanakan kegiatan ini untuk
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat
desa patawang terkait masalah perdagangan orang (Human
Trafficking) yang sangat sering terjadi di NTT agar masyarakat
mampu mencegah dan mengatasi segala bentuk tindakan yang
berkaitan dengan pedagangan orang (Human Trafficking).
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat Desa
Patawang.

d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Waktu pelaksanaan pada 12 September 2018 di rumah
Bendahara Desa Patawang pada pukul 15.00 WITA sampai
selesai.
e. Peserta

96
Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 9
orang.
f. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini
adalah sosialisasi atau ceramah pada masyarakat.
g. Hasil
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah adanya respon
yang sangat baik dari masyarakat serta masyarakat menjadi lebih
mengetahui tentang bahaya dari perdagangan orang dan dapat
menghindarinya.
h. Kendala
Kendala yang dialami adalah sulitnya untuk mengumpulkan
masyarakat untuk mengikuti sosialisasi.
i. Simpulan
Dengan adanya sosialisasi tentang perdagangan orang
diharapkan masyarakat kedepannya dapat menghindari segala
bentuk perdagangan orang baik sebagai pelaku perdagangan
maupun korban perdagangan orang.
j. Saran
Perlu adanya sosialisasi lanjutan dari pemerintah agar
semua masyarakat dapat mengetahui tentang human traffiking
serta cara menghindarinya.

Gambar 2. 55 Sosialisasi tentang human trafficking

97
2.2.10 Nama Mahasiswa : Maria Stefania Ude
NIM : 1506070024
Fakultas/Prodi : FST/Kimia
Kluster Ilmu : Sains – Teknologi (ST)
1. Sosialisasi Bahaya Zat Pengawet dan Pewarna Dalam Makanan
dan Minuman Instant
a. Latar Belakang
Berdasarkan observasi yang dilakukan, siswa-siswi SDM
Patawang banyak yang mengkonsumsi makanan dan minuman
instant. Telah menjadi kebiasaan bagi anak-anak untuk
mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat
pengawet dan pewarna. Hal ini bisa disebabkan karena tidak
mengetahui pentingnya menjaga kesehatan dan bahayanya
mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat
pengawet dan pewarna. Makanan dan minuman tersebut
mengandung zat kimia seperti sodium benzoate yang dapat
menyebabkan berbagai macam gangguan yang diantaranya adalah
hiperaktif dan bahkan kanker. Sadar akan bahaya yang ditimbulkan
maka mahasiswa tertarik untuk melakukan sosialisasi tentang
bahaya zat pengawet dan pewarna pada makanan dan minuman
instant.

b. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari sosialisasi ini adalah dapat memberikan
informasi kepada siswa-siswi akan bahaya mengkonsumsi makanan
dan minuman instant, dan juga agar mereka lebih memperhatikan
kesehatan sejak dini serta dapat terhindar dari penyakit yang tidak
diinginkan.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini adalah siswa SD
Masehi Patawang.
d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan

98
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2018 di SD
Masehi Patawang.
e. Peserta
Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi ini sebanyak 24
orang.
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah sosialisasi dan
diskusi.
g. Hasil
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah anak-anak dapat
mengetahui bahaya mengkonsumsi makanan dan minuman instant
yang mengandung zat pewarna dan pengawet, selain itu anak-anak
juga mengurangi jumlah pengkonsumsiannya. Hal ini diketahui
melalui observasi lanjutan setelah pelaksanaan kegiatan.
h. Kendala
Dalam pelaksanaan kegiatan ini mahasiswa tidak menemukan
kendala apapun.
i. Simpulan
Dengan adanya sosialisasi ini anak-anak menjadi tahu bahaya
zat pengawat dan pewarna yang terkandung dalam makanan dan
minuman instant sehingga dapat mengurangi bahkan tidak lagi
mengkonsumsinya.
j. Saran
Para guru maupun orang tua juga lebih memperhatikan
makanan dan minuman yang sehat untuk dikonsumsi anak-anak

Gambar 2. 56 Sosialisasi bahaya zat pegawet dan pewarna

99
2. Demo Sains
a. Latar Belakang
Kehidupan anak tidak lepas dari sains, kreativitas dan
aktivitas sosial. Dimana makan minum menggunakan berbagai
benda yang ada di rumah. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat
menstimulasi anak dengan berbagai kegiatan sains dan teknologi.
Pengenalan sains untuk anak sekolah dasar lebih ditekankan pada
proses daripada produk. Untuk anak sekolah dasar keterampilan
proses sains hendaknya dilakukan secara sederhana sambil
bermain. Kegiatan sains memungkinkan anak melakukan
eksplorasi terhadap berbagai benda, baik benda hidup maupun
benda tak hidup yang ada disekitarnya. Anak akan belajar
menemukan gejala benda dan gejala peristiwa dari benda tersebut.
Berdasarkan wawancara dan tanya jawab langsung di kelas pula,
terlihat bahwa pengetahuan umum siswa-siswi SD sangat sedikit.
Oleh karena itu, program demonstrasi Sains untuk mata pelajaran
Kimia ini dibuat sebagai salah satu jalan yang baik untuk
menjembatani motivasi belajar dan pengetahuan umum Kimia guna
peningkatan hasil belajar Kimia di kelas dan diluar kelas, sehingga
menjadi bekal bagi mereka pada saat melanjutkan sekolah
ketingkat yang lebih tinggi (SMP, SMA dan Perguruan Tinggi).

b. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah membantu siswa agar mengetahui
cara belajar kimia yang menyenangkan dengan langsung
menerapkan apa yang dipelajari saat kegiatan belajar mengajar
(KBM) berlangsung dan mampu mempraktekannya secara
langsung. Selain itu, kegiatan ini dapat menjadi bekal ketika
mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Manfaat untuk mahasiswa sendiri, kegiatan ini dapat membantu
untuk lebih memahami cara menyampaikan atau menerapkan

100
secara langsung materi dengan konsep atau aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini adalah siswa SD
Masehi Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2018 di SD
Masehi Patawang.
e. Peserta
Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 18
orang.
f. Metode Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, metode yang digunakan
adalah praktek langsung kepada siswa-siswi. Pada proses demo
sains ini mahasiswa melakukan 2 percobaan yaitu tentang vitamin
C dan balon ajaib. Bahan yang digunakan pada percobaan vitamin
C adalah vitamin C, air, dan betadin. Sedangkan pada percobaan
tentang balon ajaib adalah balon, soda kue, dan cuka.
g. Hasil
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah anak-anak lebih
mudah memahami pelajaran yang diberikan karena menggunakan
praktek langsung. Hal ini dibuktikan dengan antusias dan aktifnya
anak-anak selama kegiatan berlangsung.
h. Kendala
Dalam pelaksanaan kegiatan ini mahasiswa tidak menemukan
kendala apapun.
i. Simpulan
Dengan adanya kegiatan ini, anak-anak lebih aktif belajar dan
mudah memahami pelajaran.
j. Saran

101
Guru-guru dapat memperkenalkan ilmu sains tidak hanya
melalui teori melainkan juga dengan memperagakannya sehingga
dapat memancing kreativitas dalam berpikir murid-murid.

Gambar 2. 57 Demo sains

3. Sosialisasi Bahaya Minuman Bersoda


a. Latar Belakang
Berdasarkan hasil observasi di Desa Patawang, mahasiswa
menemukan banyak remaja dan anak-anak yang sering
mengkonsumsi minuman bersoda seperti sprite, fanta, coca-cola
dan minuman bersoda lainnya. Minuman bersoda atau dengan kata
lain minuman berkarbonasi sudah menjadi minuman sehari-hari
kalangan tersebut sebab mereka lebih senang dengan sensasi
rasanya yang begitu unik. Akan tetapi dalam mengkonsumsi
minuman tersebut nereka tidak mempertimbangkan bahaya atau
dampak yang akan ditimbulkan sebab mereka masih belum tahu
komposisi dari minuman bersoda dan masi belum paham tentang
bahayanya. Minuman bersoda memiliki kadar asam fosfat tinggi
yang menyebabkan peningkatan asupan fosfor dalam tubuh. Hal ini
menyebabkan penyerapan kalsium menjadi terhambat dan
menyebabkan kalsium menjadi tidak larut yang menyebabkan
pengeroposan tulang,batu ginjal dan gagal ginjal. Selain itu
kandungan fruktosa menstimulasi pembentukan asam urat melalui
senyawa antara katabolisme purin sehingga menyebabkan obesitas,
diabetes dan resiko penyakit jantung. Penemuan terbanyak yang
ditemukan pada minuman bersoda adalah bahan sulfit dan sulfur
dioksida yang bisa menyebabkan sakit kepala dan diare juga

102
mengiritasi lambung serta mengakibatkan orang menjadi
hipersalivasi atau banyak mengeluarkan air liur. Bahaya lain yang
disebabkan akibat mengkonsumsi minuman bersoda secara berlebih
adalah pembusukan pada gigi dan penuaan dini. Tingginya resiko
kesehatan ini membuat mahasiswa ingin membagikan ilmu yang
diperoleh dibangku perkuliahan kepada kalangan remaja dan anak-
anak di Desa Patawang.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan dilakukan sosialisasi ini adalah untuk memberikan
pengetahuan mengenai dampak atau bahaya mengkonsumsi
minuman bersoda secara berlebihan,dan juga murid-murid dapat
lebih memperhatikan kesehatan tubuh sejak diberikan sosialisasi
sehingga terhindar dari penyakit yang berakibat fatal.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran dalam kegiatan ini adalah murid kelas IV, V, dan VI
SD Masehi Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada pada tanggal 1 September
2018 di SD Masehi Patawang.
e. Peserta
Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 67
orang.
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah sosialisasi langsung
pada anak-anak di ruang kelas SD Masehi Patawang.
g. Hasil
Proses sosialisasi berlangsung baik karena murid-murid
sangat antusias mendengarkan penjelasan serta mendapat respon
balik yang positif. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah anak-
anak dapat mengetahui bahaya mengkonsumsi minuman bersoda.
Hal ini diketahui melalui observasi lanjutan setelah pelaksanaan
kegiatan.

103
h. Kendala
Dalam pelaksanaan kegiatan ini mahasiswa tidak menemukan
kendala apapun.
i. Simpulan
Dengan adanya sosialisasi ini anak-anak dapat mengetahui
bahaya minuman bersoda.
j. Saran
Guru-guru dan orang tua juga memperhatikan dan memberi
contoh yang baik kepada anak dalam mengkonsumsi minuman-
minuman yang sehat.

Gambar 2. 58 Sosialisasi bahaya minuman bersoda

2.2.11 Nama Mahasiswa : Yulius Lou Mada


NIM : 1506070028
Fakultas/Prodi : FST/Kimia
Kluster Ilmu : Sains – Teknologi (ST)
1. Demo Sains
a. Latar Belakang
Banyak anak-anak yang belum mengetahui ilmu sains
sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan orang tua juga
tidak mengetahui ilmu sains yang sederhana, sehingga masalah ini
akan terjadi berkepanjangan dan berkelanjutan. Sehingga disaat
usia muda akan terkena penyakit-penyakit yang tidak diingikan.
Banyak anak-anak yang suka minum minuman bersoda seperti
sprite, fanta dan lain sebagainya yang mengandung soda serta anak-
anak lebih suka mie instan daripada sayuran yang mengandung
vitamin. Berdasarkan hal ini maka perlu dilakukan untuk

104
mempraktekkan ilmu sains sederhana terkait mengkonsumsi
minuman dan makanan yang bersoda.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah agar siswa-siswi dapat mengetahui
ilmu sains dan aplikasi sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan demo sains yaitu anak-anak
SDM Patawang, SDN Padamu, SMPN Satap Padamu, dan SMP N
2 Umalulu.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan demo sains dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus –
1 September 2018. Demo sains ini dilakukan pada tanggal 30
Agustus 2018 di SMPN Satap Padamu, demo dilakukuan di ruang
kelas masing-masing untuk setiap kelas (VII, VIII dan IX).
Selanjutnya pada hari Jumat 31 Agustus 2018 melakukan demo
sains di SMPN 2 Umalulu di kelas VII dan IX. Pada hari Sabtu 1
September 2018 dilakukan di ruang kelas IV SDM Patawang
dengan pesertanya siswa kelas IV, V dan VI.
e. Peserta
Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan demo sains
sebanyak 205 orang.
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan melakukan
demo dan praktek langsung. Sebelum melakukan kegiatan ini,
berkoordinasi dengan pihak sekolah agar memberikan informasi
pada siswa-siswi agar untuk tetap hadir di sekolah. Alat dan bahan
yang dipersiapkan dalam kegiatan ini adalah balon, asam cuka,
soda kue, 2 buah botol mineral bekas, tablet vitamin c, betadin, dan
air.
g. Hasil
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah siswa menjadi
mengetahui dan mengerti ilmu-ilmu sains sederhana karena anak-

105
anak sangat seksama memperhatikan demo yang dilakukan dan
banyak yang bertanya serta kagum dengan percobaan yang
dilakukan. Anak-anak dapat mengetahui sistem kerja tubuh dalam
hal ini pada proses penyerapan racun dan dapat mengetahui
beberapa peristiwa yang terjadi dalam tubuh melalui penjelasan
yang diberikan.
Banyak siswa yang sadar dan tidak minum minuman yang
beroda seperti sprite, dan minuman lainnya yang mengandung soda
serta siswa mampu mengurangi makan mie instan apalagi dimakan
mentah.
h. Kendala
Kendala percobaan ini adalah terdapat siswa yang bercanda
atau kurang konsentrasi, pada saat percobaan sedang berlangsung
dilakukan terutama siswa SD. Kurangnya materi pendukung dalam
hal ini bahan percobaan yang tersedia apa adanya tetapi percobaan
sukses dilakukan.
i. Simpulan
Siswa-siswi menjadi tahu ilmu sains dan aplikasi sederhana
dalam kehidupan sehari-hari.
j. Saran
Anak-anak mampu mempraktekkan ulang percobaan yang
dilakukan dan mengetahui alasan setiap percobaan yang dilakukan.

Gambar 2. 59 Demo sains di SMPN 2 Umalulu dan SMPN Satap


Padamu

106
2. Identifikasi Tanaman Obat yang Tumbuh di Sekitar Desa
Patawang
a. Latar Belakang
Terdapat tanaman obat yang ada di Desa Patawang tetapi
belum dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat. Hal ini terjadi
karena masih ada masyarakat yang belum mengetahui manfaat
dari tanaman yang ada disekitar mereka. Untuk itu perlu
dilakukan identifikasi tanaman obat agar dapat dimanfaatkan.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan sosialisasi ini yaitu untuk memberikan
informasi/pengetahuan kepada masyarakat tentang tanaman obat
yang tumbuh di sekitar Desa Patawang.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran utama pelaksanaan sosialisasi ini adalah
masyarakat Desa Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Sosialisasi dilakukan padan tanggal 7 – 8 Agustus 2018.
e. Metode Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa berkoordinasi
dengan warga untuk memulai mengidentifaksi tanaman yang
tumbuh di sekitar rumah warga. Alat dan bahan dalam kegiatan
ini adalah parang dan tanaman yang berpotensi sebagai obat yang
tumbuh di sekitar rumah warga. Metode dalam kegitan ini dengan
melakukan demo dan praktek langsung di rumah warga.
f. Hasil
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu
masyarakat mengetahui jenis tanaman obat yang bisa
dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Hal ini ditunjukkan dengan
praktek yang dilakukan oleh warga sesuai dengan ajaran yang di
berikan. Warga mampu menggunakan tanaman obat yang ada
sebagai obat alternatif dalam mengurangi biaya hidup mereka.
g. Kendala

107
Kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu jarak hutan
yang jauh dari penginapan (hutan berada pada Dusun
Katikupelang dan sangat jauh dari penginapan).
h. Simpulan
Warga Desa Patawang mengetahui jenis tanaman obat yang
bisa digunakan sebagai obat tradisional.
i. Saran
Masyarakat dapat menggunakan obat tersebut sebagai obat
tradisional sehingga dapat mengurangi biaya hidup mereka.

Gambar 2. 60 Daun Sufmuti

3. Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Sebagai Pupuk Cair


a. Latar Belakang
Dewasa ini dunia semakin modern dimana semuanya
menggunakan alat elektronik dan itu membutuhkan biaya yang
lumayan mahal sehingga ada temuan baru berupa fosil yang di
potensikan sebagai alfternatif pupuk sebagai pengganti pupuk cair
alami tanpa bahan kimia.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan sosialisasi ini yaitu agar masyarakat dapat
memanfaatkan limbah rumah tangga di Desa Patawang.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan sosialisasi kegiatan ini yaitu
masyarakat Desa Patawang.
d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu pelakasanan kegiatan ini yaitu kegiatannya
dilakukan pada tanggal 3 dan 4 September 2018. Sosialisasi ini
dilakukan di Dusun Hambalolang dan Retinimbu.

108
e. Peserta
Jumlah peserta yang hadir dalam sosialisasi ini sebanyak 27
orang.
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan adalah sosialisasi langsung
kepada masyarakat.
g. Hasil
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini
masayarakat menjadi mengerti manfaat dari pupuk cair alami
yang bahan dasarnya limbah rumah tangga. Hal ini ditunjukkan
dengan banyaknya sesi tanya jawab yang di berikan dan banyak
warga yang bertanya mengenai materi yang disampaikan.
h. Kendala
Kendala yang dialami dalam kegiatan ini adalah kegiatan
dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan sehari-hari yang
dilakukan warga sehingga hanya tidak semua warga yang
diundang hadir.
i. Simpulan
Masyarakat mengetahui manfaat penggunaan limbah rumah
tangga yang digunakan sebagai pupuk cair alami tanpa ada
kandungan bahan kimia.

j. Saran
Dengan informasi yang telah diberikan terkait manfaat dan
cara pembuatan pupuk cair diharapkan masyarakat dapat
mengaplikasikannya.

109
Gambar 2. 61 Sosialisasi pemanfaatan limbah

2.2.12 Nama : Kasimirus A. Damai


NIM : 1503040067
Fakultas/Prodi : FISIP/Ilmu Politik
Kluster Ilmu : Sosial Humaniora (SH)
1. Struktur Organisasi Pemerintah Desa
a. Latar Belakang
Struktur organisasi pemerintahan desa sangat penting
dipelajari dan dijalankan dalam roda pemerintahan desa. Banyak
pemerintah desa dan masyrakat belum memahami struktur
pemerintahan desa secara baik dan benar. Pemerintah desa harus
tahu tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing. Selain
itu, pemerintah desa bekerja masih belum terstruktur sesuai
dengan bagian-bagiannya masing-masing. Yang dilihat bahwa
masih bekerja rangkap dengan bagian-bagian yang lain yang
bukan bagiannya.
b. Tujuan Kegiatan
Agar pemerintah desa dan masyarakat dapat mengetahui
dan memahami struktur organisasi pemerintahan desa secara
baik dan benar serta tugas dan peran masing-masing.

c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan adalah pemerintah desa dan
masyarakat Desa Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan sosialisasi dilakukan pada tanggal 6 Agustus
2018 di Kantor Desa Patawang.
e. Peserta
Jumlah peserta yang hadir dalam sosialisasi adalah 24
orang.
f. Metode Pelaksanaan

110
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah sosialisasi dan
diskusi bersama.
g. Hasil
Partisipasi masyarakat sangat baik dan positif dalam
mendengarkan materi dan memberikan pertanyaan tanggapan
dan saran, terkait dengan materi yang dibawakan. Anggota yang
hadir pada saat sosialisasi sangat aktif.
h. Kendala
Kendala yang terjadi adalah penetapan waktu sosialisasi
disesuaikan dengan aktivitas dan kesibukan masyarakat Desa
Patawang.
i. Simpulan
Pemerintah desa dan masyarakat Desa Patawang dapat
mengetahui struktur organisasi pemerintahan desa secara baik
dan benar serta tugas dan peran masing-masing.
j. Saran
Diharapakan pemerintah desa dapat menjalankan tugas
dan peran masing-masing dengan baik dan benar.

Gambar 2. 62 Sosialisasi di Kantor Desa Patawang

2. Pancasila
a. Latar Belakang
Pancasila merupakan landasan dasar Negara Indonesia,
norma-norma yang sudah ditanamkan dalam nilai pancasila itu
sendiri harus dipahami dan menjadi pedoman hidup setiap rakyat
Indonesia. Masih ada rakyat Indonesia yang tidak menghargai dan

111
tidak berbuat sesuai dengan pedoman yang sudah ditanamkan
dalam nilai pancasila itu sendiri.
b. Tujuan Kegiatan
Untuk memberikan pemahaman tentang arti penting
pancasila dan mengajak masyarakat untuk selalu hidup rukun satu
dengan yang lain, tetap menjaga rasa persaudaraan dan
kekeluargaan walaupun berbeda suku, agama, ras, adat-istiadat
dan lain-lain kita tetap satu nusa, satu bangsa, satu bahasa yaitu
Indonesia.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini adalah
masyarakat Desa Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan sosialisasi dilakukan pada tanggal 12 September
2018 di rumah Bendahara Desa Patawang.
e. Peserta
Jumlah peserta yang hadir dalam sosialisasi pancasila
sebanyak 15 orang.
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah sosialisasi dan
diskusi bersama.
g. Hasil
Partisipasi masyarakat dalam mengikuti sosialisasi sangat
baik dan mampu memberikan perntanyan, tanggapan, dan saran
yang dapat membantu proses sosialisasi tersebut bisa berjalan
baik sesuai dengan yang diharapkan.
h. Kendala
Waktu menjadi kendala utama karena harus disesuaikan
dengan segala aktivitas dan kesibukan masyarakat Desa
Patawang.
i. Simpulan

112
Masyarakat dapat memahami arti penting pancasila dan
mengajak masyarakat untuk selalu hidup rukun satu dengan yang
lain, tetap menjaga rasa persaudaraan dan kekeluargaan walaupun
berbeda suku, agama, ras, adat-istiadat dan lain-lain kita tetap satu
nusa, satu bangsa, satu bahasa yaitu Indonesia.
j. Saran
Masyarakat jangan pernah mengabaikan nilai-nilai
Pancasila, harus mampu diterapkan dalam kehidupan setiap hari.

Gambar 2. 63 Sosialisasi Pancasila

3. Menggambar Peta NKRI


a. Latar Belakang
Ketika menjalankan program kerja kelompok Revolusi
Mental di SD Masehi Patawang, dilihat bahwa di ruangan kelas
III B belum memiliki peta NKRI. Untuk itu perlu dibuatkan
gambar peta NKRI agar anak-anak dapat mempelajarinya. Usulan
untuk membuat peta NKRI sangat diapresiasi oleh wali kelas III
B.
b. Tujuan Kegiatan
Agar anak-anak dapat mempelajari dan mengetahui letak
wilayah-wilayah yang ada di Indonesia.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pembuatan peta NKRI adalah siswa/i SD Masehi
Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan menggambar peta dilakukan pada tanggal
23Agustus 2018.

113
e. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan adalah menggambar peta pada
kertas karton dengan menggunakan pensil, spidol, dan penggaris.
f. Hasil
Capaian hasil kegiatan menggambar peta NKRI tuntas
dilaksanakan. Apresiasi wali kelas III B yang baik dan anak-anak
sangat antusias mempelajari peta NKRI yng telah dipajang pada
tembok ruangan kelas.
g. Kendala
Alat dan bahan yang digunakan untuk menggambar
terbatas.
h. Simpulan
Anak-anak dapat mempelajari dan mengetahui letak
wilayah-wilayah yang ada di Indonesia.
i. Saran
Bimbingan guru diperlukan dalam mengajari anak-anak
untuk mempelajari peta NKRI.

Gambar 2. 64 Menggambar peta NKRI

2.2.13 Nama : Irwan H. Radja Gae


NIM : 1510030051
Fakultas/Prodi : FEB/Manajemen
Kluster Ilmu : Sosial – Humaniora (SH)
1. Sosialisasi Cara Mengatasi Ekonomi Lemah dalam Rumah
Tangga
a. Latar Belakang

114
Ekonomi merupakan faktor yang menentukan perilaku
seseorang di dalam masyarakat dan juga lingkungannya. Sebagian
besar masyarakat desa Patawang berstatus ekonomi lemah atau
keluarga kurang mampu. Hal ini ditunjukan dengan tingkat
pendidikan masyarakat desa Patawang yang masih rendah. Akibat
dari ekonomi yang lemah berdampak pada kehidupan manusia,
terutama pada pendidikan dan juga kebutuhan untuk mencukupi
kebutuhan hidup. Ekonomi yang lemah menyebabkan anak-anak
banyak putus sekolah dan bekerja membantu keluarganya di
dalam mencukupi kebutuhan hidup. Hal ini membuat
perkembangan keluarga menjadi buruk, keterbelakangan akibat
masyarakat tidak dapat memperoleh pendidikan merupakan efek
dari kemiskinan. Dari kajian tersebut dapat dipastikan kondisi
keluarga ekonomi lemah sangatlah tidak menguntungkan bagi
kehidupan keluarga. Berdasarkan hal ini maka perlu dilakukan
sosialisasi cara mengatasi ekonomi keluarga lemah.

b. Tujuan Kegiatan
Tujuan sosialisasi ini agar masyarakat dapat mengatasi
ekonomi lemah dalam rumah tangga. Dengan memberikan
pemahaman yang baik dan sikap yang perlu dilakukan dalam
mengatasi ekonomi lemah diharapkan dapat menciptakan
lingkungan keluarga yang nyaman dan tenteram.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini adalah
masyarakat Desa Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Sosialisasi ini dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2018
di Dusun Katikupelang RT 009/RW 006.
e. Peserta
Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini
sebanyak 15 orang.

115
f. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini
adalah sosialisasi atau ceramah pada masyarakat.
g. Hasil
Adapun hasil dari kegiatan ini ialah masyarakat dapat
memahami apa itu ekonomi lemah sehingga persoalan yang
terjadi dalam rumah tangga bisa di atasi.
h. Kendala
Kendala yang dialami dalam melakukan program ini adalah
masyarakat kurang memahami bahasa Indonesia dengan baik
sehingga dalam penyampaian materi ini diperlukan bantuan orang
yang bisa berbahasa Sumba. Dalam hal ini mahasiswa dibantu
oleh bapak BPD desa Patawang untuk menerjemahkan materi
yang disampaikan. Hasilnya masyarakat memahami materi yang
disampaikan.

i. Simpulan
Masyarakat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan
memperoleh informasi serta pengetahuan tentang cara mengatasi
ekonomi yang lemah.
j. Saran
Disarankan agar kedepannya masyarakat lebih menjaga dan
menguatkan keharmonisan dalam rumah tangga salah satunya
adalah sikap hidup positif dalam segi ekonomi.

116
Gambar 2. 65 Sosialisasi cara mengatasi ekonomi lemah dalam
rumah tangga

2. Sosialisasi Pentingnya Menabung di SD Masehi Patawang


a. Latar Belakang
Menabung berarti menyisihkan sebagian uang yang kita
miliki untuk disimpan. Menabung merupakan salah satu cara
untuk mengelolah uang. Menabung yang paling mudah adalah di
rumah karena dapat dilakukan setiap waktu. Akan tetapi,
menabung di rumah tidak ada jaminan keamanan. Kadang kita
mudah tergoda untuk mengambil uang dalam tabungan sedikit
demi sedikit untuk kebutuhan sesaat. Akhirnya uang yang kita
tabung pun habis.
Menabung juga dapat dilakukan di sekolah, biasanya
dikoordinasikan oleh guru kelas. Setiap siswa dapat menyisihkan
sisa uang sakunya untuk ditabung. Siswa dapat mengambil uang
tabungannya sewaktu-waktu jika diperlukan. Siswa juga dapat
mengambil uang tabungannya pada akhir tahun untuk kegiatan di
sekolah. Adapun tujuan dari menabung yaitu menghemat
pengeluaran agar hidup tidak boros, mengatur keuangan dengan
baik, dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Beberapa
manfaat dari menabung yaitu memenuhi kebutuhan mendesak dan
biaya berbagai macam keperluan sekolah seperti membeli alat
tulis, sepatu, dan tas.

117
Sosialisasi tentang pentingnya menabung sejak dini adalah
salah satu cara untuk menanamkan rasa gemar menabung pada
anak usia dini. Kurangnya kesadaran dalam menabung merupakan
masalah yang timbul oleh mental gemar melakukan kegiatan
konsumsi. Bercermin pada kata-kata bijak “Rajin Pangkal Pandai,
Hemat Pangkal Kaya”, ungkapan kata-kata bijak ini mestinya
mulai kita tanamkan kepada anak sejak usia dini, kepada mereka
kita ajarkan hidup hemat dengan cara menabung agar pola hidup
boros yang tidak bermanfaat dapat dikurangi dengan tertanamnya
budaya menabung kepada anak.
b. Tujuan Kegiatan
Agar mereka mengetahui cara menabung yang baik dan
benar serta mengasah mental mereka agar lebih berhemat dan
dapat membelanjakan uang saku yang didapat dari orang tua
dengan bijak.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah siswa/i SD Masehi
Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 – 25 Agustus
2018 di ruang kelas SD Masehi Patawang.
e. Peserta
Jumlah siswa-siswi yang mengikuti kegiatan ini adalah 50
orang yang umumnya masih duduk di bangku SD kelas V dan VI.
f. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini
adalah sosialisasi (ceramah).
g. Hasil
Hasil yang dicapai pada kegiatan sosialisasi pentingnya
menabung usia dini siswa-siswi tampak antusias dan memberikan
respon positif terhadap pentingnya menabung.

118
Siswa-siswi juga telah mengerti tentang cara menabung
yang baik dan benar guna mengasah mental mereka agar lebih
berhemat dan dapat membelanjakan uang saku yang didapat dari
orang tua dengan bijak. Manfaat yang dicapai dari kegiatan ini
adalah dalam tujuan jangka pendek antara lain yaitu mengenalkan
kepada anak-anak mengenai manfaat dari menabung dan manfaat
jangka panjang yaitu melatih anak-anak untuk belajar mengatur
keuangan mereka, sekaligus melatih untuk hidup hemat
h. Kendala
Kendala yang dialami oleh penulis dalam melakukan
sosialisasi siswa kurang memperhatikan penjelasan yang di
sampaikan.
i. Simpulan
Siswa/i dapat mengetahui cara menabung yang baik dan
benar serta memahami pentingnya menabung sebagai investasi di
masa depan.
j. Saran
Orang tua harus menekankan kembali pemahaman tentang
pentingnya menabung guna mengasah mental anaknya sehingga
dapat berhemat karena semakin banyak uang yang ditabung maka
semakin baik.

Gambar 2. 66 Sosialisasi pentingnya menabung

3. Sosialisasi Berwirausaha Yang Baik


a. Latar Belakang

119
Secara umum, kewirausahaan merupakan suatu proses
dalam mengerjakan sesuatu secara kreatif dan inovatif yang
bermanfaat dalam memberikan nilai lebih. Berwirausaha berarti
harus ada keberanian untuk melakukan upaya-upaya dalam
memenuhi kebutuhan hidup. Penyuluhan kewirausahaan pada
beberapa kios kecil di desa Patawang berupa penjelasan materi
tentang berwirausaha yang baik, jujur, dan fokus itulah kunci dari
kesuksesan wirausaha. Kurangnya pengetahuan mereka tentang
cara-cara mengembangkan usaha mikro kecil, menjadi alasan
untuk mengadakan suatu kegiatan penyuluhan ini tentang
bagaimana penjual tetap mempertahankan ketekunannya dalam
berwirausaha sehingga ketekunan membawa keuntungan akan
kebutuhan ekonomi sehari-hari.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegitan ini ialah memberikan pemahaman
tentang cara berwirausaha yang baik dan bagaimana kiat-kiat
mengembangkan usaha yang baik.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah masyarakat Desa
Patawang yang membuka usaha.

d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada tanggal 28
Agustus 2018.
e. Peserta
Jumlah peserta yang dikunjungi dan diberikan materi
sebanyak 10 orang.
f. Metode Pelaksanaan
Sosialisasi dilakukan di beberapa kios dengan memberikan
materi yang sudah disiapkan.
g. Hasil

120
Dalam program ini antusias masyarakat cukup tinggi karena
setiap wirausaha diberikan pemahaman tentang bagaimana kiat-
kiat mengembangkan usaha yang sementara dijalankan.
h. Kendala
Kendala yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan ini
adalah tidak ada kendaraan.
i. Simpulan
Pemilik usaha memahami tentang cara berwirausaha yang
baik dan bagaimana kiat-kiat mengembangkan usaha yang baik.
j. Saran
Sebaiknya kelompok wirausaha desa setempat harus lebih
optimis dalam menjalankan usaha.

Gambar 2. 67 Sosialisasi berwirausaha yang baik

2.2.14 Nama Mahasiswa : Forisman R. Nomnafa


NIM : 1506010031
Fakultas/Prodi : FST/Teknik Sipil
Kluster Ilmu : Sains – Teknologi (ST)
1. Sosialisasi Pembuatan Irigasi Tetes
a. Latar Belakang
Dari observasi yang telah dilakukan di Desa Patawang,
penulis melihat bahwa masyarakat di desa Patawang yang berada
pada daerah perbukitan sulit dalam membudidaya tanaman pohon

121
dikarenakan sumber mata air yang jauh dan terbatas. Melihat
kondisi ini perlu dilakukan sosialisasi mengenai sistem irigasi
tetes dan cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari kegiatan ini ialah agar masyarakat Desa
Patawang dapat mengetahui tentang irigasi tetes serta dapat
membuat sistem irigasi tetes dalam kehidupan sehari-hari
sehinnga dapat membantu masyarakat dalam membudidayakan
tanaman dalam menunjang kebutuhan hidup masyarakat.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat di Desa
Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 2 Agustus – 18
Agustus 2018.
e. Metode Pelaksanaan
Program ini dilakukan dalam beberapa tahap diantaranya
yaitu, observasi, persiapan materi sosialisasi, persiapan alat dan
bahan yang digunakan, dan penyampaian materi pada masyarakat.
Dalam sosialisasi ini diberikan informasi serta penjelasan cara
pembuatan irigasi tetes menggunakan bahan botol air mineral
bekas.

f. Hasil
Hasil dari kegiatan ini ialah masyarakat dapat memahami
sistem irigasi tetes serta dapat membuat sistem irigasi tetes
tersebut dalam kehidupan sehari-hari yang nantinya dapat
diguanakan untuk menunjang kehidupan masyarakat.
g. Kendala
Kendala yang dialami dalam menjalakan program ini adalah
letak rumah warga yang berjauhan sehingga untuk
mengumpulkan warga cukup sulit. Solusi yang dapat dilakukan

122
adalah pada saat melakukan pendataan penduduk, juga dilakukan
sosialisasi.
h. Simpulan
Masyarakat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan
memperoleh informasi serta pengetahuan tentang pembuatan
irigasi tetes.
i. Saran
Diharapkan sosialisasi yang telah diberikan dapat
diterapkan oleh masyarakat.

Gambar 2. 68 Sosialiasi irigasi tetes

2. Desain WC Parmanen Desa Patawang


a. Latar Belakang
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama
seminggu penulis menemukan sebuah permasalahan yang dialami
oleh desa yaitu rusaknya WC kantor Desa Patawang dimana pelat
septik tanknya mengalami kebocoran serta WC yang ada belum
memenuhi kriteria serta kapasitas WC umum yang baik. Oleh
karena itu penulis tergerak untuk membuat sebuah design WC
permanen yang bertujuan agar jika di kemudian hari ada
perencanaan untuk membangun/merenovasi WC yang ada maka
design WC permanen ini dapat dipergunakan sebagai referensi
dalam merenovasi wc yang ada.
b. Tujuan Kegiatan

123
Tujuan kegiatan adalah agar memberikan sebuah contoh
desain WC/kamar mandi yang baik dan sehat kepada aparat Desa
Patawang yang dapat digunakan untuk membangun atau
merenovasi WC/kamar mandi yang ada.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah WC Desa Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tangal 5 September 2018.
e. Metode Pelaksanaan
Adapun metode yang dilakukan ialah menggambar
menggunakan autocad 2007 setelah itu gambar dicetak pada kerta
A4 kemudian dijilid rapi dengan kertas buffalo berwarna biru.
Adapun gambar yang didesign ialah tampak, potongan, detail
pondsi,detail septic tank, potongan serta rencana atap. Dengan
pembuatan program ini diharapkan agar dapat menjadi acuan bagi
aparat serta masyarakat Desa Patawang dalam membangun
infrastruktur desa ke arah yang lebih baik.
f. Hasil
Hasil yang diperoleh adalah sebuah rancangan pembuatan
WC/kamar mandi Kantor Desa Patawang berupa tampak,
potongan, detail, serta rencana atap dan pondasi.
g. Kendala
Kendala yang dialami dalam membuat desain ini adalah
sulitnya mencari tempat print dan jilid hal ini dikarenakan tempat
print dan jilid tidak terdapat di Desa Patawang sehingga harus
mencari tempat print dan jilid di Kelurahan Lumbukore.
h. Simpulan
Dengan pembuatan desain WC/kamar mandi Kantor Desa
Patawang dapat dijadikan acuan dalam pembangunan/renovasi
WC/kamar mandi.
i. Saran

124
Aparat Desa Patawang dapat menggunakan desain yang
telah dibuat untuk merenovasi atau membuat WC/kamar mandi
Kantor Desa Patawang di kemudian hari.

Gambar 2. 69 Penyerahan desain WC kepada Penjabat Kepala


Desa Patawang

3. Pembuatan Papan Peringatan


a. Latar Belakang
Tikungan pada jembatan Desa Patawang sudah sangatlah
terkenal oleh warga masyarakat desa Patawang dan sekitarnya
sebagai salah satu tikungan yang cukup banyak terjadi kecelakaan
lalu lintas. Hal ini disebabkan oleh kondisi tikungan yang sangat
tajam serta bentuk permukaan jalan yang kurang baik. Ditambah
lagi tidak ada satupun rambu peringatan jalan yang ditempatkan
dekat tikungan tersebut yang berfungsi sebagai pengingat bagi
pengendara agar berhati-hati ketika hendak melintasi tikungan
tersebut. Berdasarkan hasi observasi ini, perlu untuk membuat
sebuah papan peringatan jalan dekat tikungan tersebut.

b. Tujuan Kegiatan
Tujuan pembuatan papan peringatan adalah untuk
memberikan peringatan kepada pengendara yang melewati
tikungan tersebut agar dapat berhati-hati.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pembuatan papan peringatan adalah pengguna jalan
yang melewati tikungan.

125
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Pembuatan papan peringatan sampai pemasangan dilakukan
pada tanggal 11 – 13 September 2018.
e. Metode Pelaksanaan
Program ini dilakukan dengan beberapa tahap diantaranya
dengan melakukan observasi, pendekatan kepada aparat desa
untuk menunjuk titik penempatan papan yang tepat, pembuatan
papan perhatian serta pemasangan papan peringatan tersebut.
Adapun papan peringatan ini dipasangan pada jarak ± 50 km
sebelum mencapai tikungan tersebut.
f. Hasil
Papan peringatan telah selesai dibuat dan dipasang pada
tikungan jalan.
g. Kendala
Kendala yang dialami dalam pembuatan papan peringatan
ini adalah kurangnya ketersediaan alat dan bahan, namun kendala
ini dapat diatasi atas bantuan anggota KKN dan warga desa
setempat.
h. Simpulan
Program ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif
untuk pengguna jalan agar lebih berhati-hati dalam berkendara.
i. Saran
Pengendara harus berhati-hati dan waspada dalam
mengendarai kendaraan.

Gambar 2. 70 Proses Pembuatan papan peringatan dan


pemasangan papan peringatan

126
2.2.15 Nama : Evi K. T. Rohi
NIM : 1503020137
Fakultas/Prodi : FISIP/Adm. Bisnis
Kluster Ilmu : Sosial Humaniora (SH)
1. Sosialisasi Pentingnya Menabung Sejak Dini
a. Latar Belakang
Menabung saat ini merupakan hal yang penting. Menabung
sudah mulai di tanamkan sejak dini oleh beberapa orang tua
kepada anaknya karena tabunagan memliki peranan penting di
masa depan dan menabung yang paling mudah adalah di rumah
karena itu dapat di lakukan setiap waktu. Memiliki kebiasaan
menabung sudah jelas sangat berguna untuk masa depan kita.
Menabung adalah menyimpan uang agar dapat di gunakan di
kemudian hari jika diperlukan karena semakin banyak uang yang
di tabung maka semakin baik.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah adalah untuk
memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa menabung
sangat bermanfaat bagi masa depan.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah siswa/i SD di
Patawang.

d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2018 di
SD Masehi Patawang dan 29 Agustus di SD Negeri Padamu.
e. Peserta
Sosialisasi disampaikan pada siswa kelas V dan VI SD.
Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 64 orang
siswa.
f. Metode Pelaksanaan

127
Metode pelaksanaan kegiatan ini dengan melakukan
ceramah. Dalam ceramah ini dijelaskan manfaat dari menabung
pada usia dini sehingga dapat memotivasi anak dalam menabung.
Sasaran yang ingin di capai dalam kegiatan ini adalah timbulnya
kesadaran anak-anak Desa Patawang untuk dapat menyisihkan
sebagian dari uang mereka agar dapat ditabung ke celengan.
g. Hasil
Hasil yang dapat dicapai adalah anak-anak dapat
mendengarkan dan memahami materi dengan baik.
h. Kendala
Kendala dalam pelaksanaan program ini adalah kurang
perhatian anak-anak dalam mendengarkan materi yang
disampaikan. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan permainan yang
bersifat edukasi dan juga diselingi dengan menyanyikan lagu-lagu
kebangsaan.
i. Simpulan
Siswa/i mampu memahami manfaat menabung sejak dini.
j. Saran
Orang tua sebaiknya menekankan kembali pemahaman
tentang pentingnya menabung guna mengasah mental anaknya
sehingga dapat berhemat

Gambar 2. 71 Sosialisasi pada siswa kelas V dan VI di SDM


Patawang

128
2. Pendataan UMKM di Desa Patawang
a. Latar Belakang
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha
besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang.
Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
Dalam Dunia Wirausaha, Penduduk Desa Patawang
mengalami kendala dalam permasalahan air dan ladang. Dalam
data desa yang kami temukan bahwa mayoritas penduduk
Patawang adalah petani yang dikategorikan bukan petani yang
dapat menghasilkan sebuah hasil panenan, akan tetapi petani yang
tidak menentu pendapatannya dikarenakan sebagian besar petani
yang tercantum dalam data desa adalah buruh tani. Sedangkan
untuk sebagian penduduk yang lain lebih cenderung dengan
merantau di luar kota atau menjadi sopir angkutan umum. Namun
di balik realita yang ada, ketika kelompok kami Observasi
langsung ke lokasi KKN, banyak potensi yang kami temukan di
dalamnya. Diantara potensi yang dikembangkan adalah Industri
sederhana di dalam Rumah Tangga yang masih terhambat dalam
hal pengemasan. Maka dari itu, perlu diadakannya sosialisasi
masalah pengemasan produk yang telah dibuat.
b. Tujuan Kegiatan

129
Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memberikan
pengetahuan pengembangan UMKM Desa Patawang yang
manfaatnya UMKM Desa Patawang dapat dioptimalkan dengan
tata kelola pemasaran.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah masyarakat Usaha
Kecil Menengah yang ada di Desa Patawang.
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Waktu pelaksanaan kegiatanini ialah pada hari Sabtu
tanggal 8 September 2018.
e. Metode Pelaksanaan
Adapun kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ide,
gagasan dan solusi terhadap pengembangan UMKM di Desa
Patawang. Kegiatan ini diawali dengan survey lokasi dan setelah
itu mahasiswa terjun langsung untuk mengetahui kegiatan-
kegiatan yang dilakukan di UMKM, kemudian selanjutnya
berbincang – bincang denagn pemilik UMKM untuk menemukan
masalah setelah itu memberikan solusi kepada pemilik UMKM.
Mereka dilibatkan dalam diskusi bersama peserta KKN
terkait permasalahan Usaha Kecil Menengah di lingkungan
masyarakat desa Patawang. Kebanyakan para UKM tersebut
sudah berusia lanjut yang kurang memahami tentang UKM
tersebut dan pembukuan dari pendapatan dan pengeluaran
usahanya.
f. Hasil
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah tata kelola
UMKM yang baik sehingga memberikan manfaat nyata dalam
penerapan di lapangan UMKM di Desa Patawang .
g. Kendala
Kendala dalam kegiatan yang di jalankan ini adalah modal.
h. Simpulan

130
Kesimpulan yang didapat adalah tidak semua warga patawang
berpotensi dalam bidang wirausaha mereka lebih banyak dalam
bidang pertanian untuk itu bagi warga yang mempunyai usaha
rumahan bisa lebih diperbesar lagi agar bisa memberikan
lapangan pekerjaan kepada masyarakat lain.
i. Saran
Sebaiknya para pemilik harus lebih teliti dalam melakukan
pendataan UMKM agar lebih mudah dalam melakukan pencatatan
dan menjalankan usaha.

Gambar 2. 72 Pendataan UMKM

3. Pembuatan Buku Inventaris Desa Patawang


a. Latar Belakang
Aset desa merupakan salah satu bagian penting dari setiap
desa demi terciptanya desa yang makmur dan sejahtera. Setiap
desa memiliki aset maupun aset bergerak (tidak tetap) yang harus
di catat dan di kontrol setiap waktu. Inventaris desa adalah daftar
yang memuat semua barang, baik itu aset tetap berwujud maupun
aset tidak berwujud. Namun dari segi manajemen aset desa,
terdapat kelemahan yang dimiliki ialah belum adanya pencatatan
aset-aset desa sehingga minimnya pengawasan maupun kontrol
terhadap aset tersebut sehingga sangat diperlukan manajemen aset
desa yang tersusun secara sistematis dan berkala demi terjaganya
aset-aset desa.
b. Tujuan Kegiatan

131
Kegiatan pembuatan data inventaris desa Patawang
bertujuan untuk penyempurnaan dan pengawasan terhadap sarana
dan prasarana yang dimiliki oleh desa. Selain itu, data inventaris
juga dapat menciptakan ketertiban administrasi, menghemat uang
desa baik dalam rangka pengadaan barang ataupun penghapusan
barang, menjadi pedoman dalam menghitung kekayaan desa, dan
untuk memudahkan dalam melakukan pengawasan dan
pengendalian terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
desa. Pembukuan aset tetap dan inventaris desa memberikan
informasi baik bagi desa, maupun kecamatan dalam mengambil
keputusan dalam hal penggunaan aset tetap dan inventaris desa.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari pembuatan buku inventaris desa yaitu sarana
dan prasarana yang ada di kantor desa .
d. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Desa Patawang pada
tanggal 4 September 2018.
e. Metode Pelaksanaan
Dalam pembuatan buku inventaris desa ini lebih dahulu
penulis melakukan observasi. Setelah itu dilakukan pencatatan
aset-aset yang dimiliki oleh Desa Patawang.

f. Hasil
Capaian hasil kegiatan ini telah tuntas dilaksanakan. Hal ini
dapat dibuktikan dari penggunaan data aset tetap dan inventaris
desa Patawang yang telah dibuat. Para aparatur pemerintah desa
Patawang selalu mempertimbangkan segala keputusan yang akan
diambil berkaitan dengan penggunaan aset tetap dan inventaris
desa Patawang berdasarkan data yang inventaris yang telah ada.
Dengan adanya buku aset tetap dan inventaris desa diharapkan
menjadi sebuah informasi yang berguna bagi desa Patawang

132
dalam mengelolah dan mengendalikan aset dan inventaris yang
tersedia.
g. Kendala
Kendala yang dihadapi penulis ialah bervariasinya format
dalam melakukan pencatatan sehingga membingungkan dalam
memilih format yang akan digunakan.
h. Simpulan
Setelah selesainya program ini maka tercipta satu catatan
inventaris aset desa yang terstruktur dan dapat berguna untuk
pengawasan manajemen aset desa yang dimiliki oleh desa dan
penjagaan aset-aset desa yang di miliki oleh warga setempat.
i. Saran
Para aparat desa harusnya lebih memperhatikan dan
mengawasi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh desa
patawang.

Gambar 2. 73 Pembuatan buku aset dan inventaris Desa Patawang

2.3 PELAKSANAAN KEGIATAN-KEGIATAN LAYANAN SOSIAL


Layanan sosial merupakan program/kegiatan yang bersifat sosial
kepada masyarakat di lokasi KKN yang dilakukan secara berkelompok.
2.3.1 Membantu Pelayanan Posyandu
a. Latar Belakang
Pos Kesehatan Terpadu (Posyandu) adalah kegiatan kesehatan
dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang
dibantu oleh petugas kesehatan. Jadi, Posyandu merupakan kegiatan
swadaya dari masyarakat di bidang kesehatan dengan penanggung

133
jawab kepala desa. Pelayanan kesehatan terpadu adalah suatu bentuk
keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu
wilayah kerja Puskesmas. Mahasiswa KKN UNDANA ikut serta
dalam pelaksanaannya sebagai bentuk layanan sosial kepda
masyarakat Desa Patawang.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan mengadakan kegiatan posyandu adalah untuk
meningkatkan kualitas kesehatan balita di Desa Patawang. Jika ada
balita yang terlihat tidak sehat maka akan cepat terdeteksi sedini
mungkin untuk mendapatkan pengobatan.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan posyandu adalah ibu hamil,
balita, dan anak-anak di Desa Patawang.
d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan posyandu di Desa Patawang dilaksanakan pada setiap
awal bulan di masing-masing dusun. Mahasiswa KKN membantu
pelayanan posyandu yang dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2018
di Dusun Hambalolang dan 3 Agustus di Dusun Retinimbu. Kegiatan
ini dilakukan di Pustu Patawang dan di rumah kader posyandu.
e. Metode Pelaksanaan
Setiap balita yang datang akan di daftar, ditimbang berat
badan, diukur tinggi badan oleh anggota KKN dan bidan desa
memberikan vitamin dan imunisasi sesuai dengan umur dan
kebutuhan. Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat membantu
masyarakat Desa Patawang dalam melakukan kegiatan posyandu dan
para balita dapat kebal terhadap penyakit dan selalu sehat.
f. Hasil
Masyarakat berperan sangat aktif dalam hal ini, terutama ibu-
ibu dengan semangat membawa anak-anaknya agar dapat imunisasi
dan vitamin A. Dengan diselenggarakannya Posyandu diharapkan
masyarakat dapat termotivasi untuk menjaga kesehatan dan dapat
secara rutin memeriksakan kesehatan di pusat pelayanan kesehatan

134
yang telah disediakan, ataupun pada saat acara posyandu
diselenggarakan. Agar masyarakat khususnya ibu dan anak dapat
sehat.
g. Kendala
Tidak ada kendala yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan
posyandu ini.
h. Simpulan
Partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu sangat baik.
i. Saran
Partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu perlu untuk
dipertahankan dan ditingkatkan.

Gambar 2. 74 Pelayanan Posyandu

2.3.2 Pembukaan Taman Hiburan Rakyat (THR) di Kecamatan


Umalulu
a. Latar Belakang
Dalam rangka memeriahkan HUT Proklamasi Kemerdekaan
RI ke-73, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Timur
melaksanakan Pameran Pembangunan dan Taman Hiburan Rakyat.
Kecamatan Umalulu sebagai salah satu kecamatan yang ada di
Sumba Timur ikut bepartisipasi dalam kegitan tersebut dengan

135
mengadakan THR. Untuk membantu kelancaran kegiatan THR
seluruh mahasiswa yang melakukan kegiatan KKN di Kecamatan
Umalulu dilibatkan.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan THR adalah untuk memeriahkan dan
berpartisipasi dalam menyambut HUT RI ke 73, memperkokoh
persatuan, kesatuan nasional, dan memantapkan rasa nasionalisme di
masyarakat, dan sebagai rekreasi yang murah bagi semua
masyarakat.
c. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah seluruh masyarakat
umum.
d. Peserta
Pembukaan kegiatan ini diikuti oleh seluruh masyarakat
Kecamatan Umalulu dan mahasiswa Universitas Nusa Cendana yang
melaksanakan KKN di Kecamatan Umalulu ikut berpartisipasi dalam
kegiatan ini.
e. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dibuka/diresmikan langsung oleh Bapak Bupati
Sumba Timur di lokasi THR yang bertempat di depan kelurahan
Lumbu Kore pada tanggal 2 Agustus 2018. THR berlangsung selama
bulan Agustus 2018.

f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah menghadiri dan
mengikuti acara pembukaan pembukaan THR.
g. Hasil
Masyarakat berpartisipasi aktif dalam kegiatan THR, hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya pengunjung di lokasi THR.
h. Simpulan

136
Pembukaan THR sangat meriah dan partisipasi masyarakat
baik.

Gambar 2. 75 Foto bersama dilokasi THR

2.3.3 Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di GPdI Efata Patawang


Kebaktian kebangunan rohani (KKR) adalah kegiatan ibadah yang
diselenggarakan oleh gereja, yang bertujuan untuk memperbaharui
kerohanian dan iman jemaat. KKR yang diselenggarakan oleh GPdI Efata
Patawang diikuti oleh seluruh jemaat. Jemaat pada umumnya didorong untuk
berpartisipasi mengajak keluarga, sanak saudara, maupun rekan-rekannya
yang mengalami kemunduran rohani, atau hidup belum menuruti perintah dan
ajaran Tuhan untuk diperbaharui dan disegarkan dalam ibadah tersebut.
Dalam KKR mahasiswa KKN UNDANA ikut berpartisipasi dengan
mengikuti rangkaian ibadah yang berlangung. KKR ini dilaksanakan pada
tanggal 8 Agustus 2018.

2.3.4 Mengisi Vokal Grup di Gereja


Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2018 sampai dengan 9
September 2018 setiap hari Minggu. Tujuan kegiatan ini untuk mengisi liturgi
kebaktian dan memberikan motivasi pada komisi pemuda untuk mengisi
liturgi kebaktian di gereja. Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat desa
Patawang khususnya pemuda gereja desa Patawang.

137
Selama berada di desa Patawang, kami mengisi vokal grup di tiga
gereja diantaranya GKS Patawang, GPdI Ekklesia, dan GPdI Efata. Jemaat
sangat senang dan berapresiasi atas kehadiran mahasiswa KKN.

Gambar 2. 76 Foto bersama setelah kebaktian

2.3.5 Mengajar Sekolah Minggu di GKS Patawang


Kegiatan Sekolah Minggu merupakan kegiatan bersekolah pada hari
Minggu oleh setiap gereja Kristen. Kegiatan ini dilakukan pada hari Minggu,
tanggal 12 Agustus dan 2 September 2018 pada jam 15.00 – 17.00 WITA.
Tujuan kegiatan ini untuk membawa anak-anak lebih mengenal Tuhan Yesus
dan membina iman anak. Sasaran dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah
anak-anak Sekolah Minggu GKS Patawang.
Dalam pelayanan sekolah minggu ini terdapat 5 orang mahasiswa yang
berpartisipasi. Sebelum mengajar, mahasiswa berdiskusi untuk membagi
tugas dalam pelayanan sekolah minggu. Masing-masing mahasiswa
mempersiapkan diri sesuai dengan tugas yang telah diberikan. Ada yang
bertugas sebagai pembawa acara, pembicara, alat peraga hidup, dan pemain
musik (gitar).
Pelayanan Sekolah Minggu berjalan dengan baik, guru sekolah minggu
(GSM) dan anak sekolah minggu (ASM) sangat senang atas kehadiran
mahasiswa KKN. Metode pengajaran yang berbeda dari biasanya (kreatif)
dan lagu-lagu baru yang diajarkan pada anak-anak membuat mereka semakin
senang dalam kegiatan sekolah minggu.

138
Gambar 2. 77 Aktivitas Sekolah Minggu

Gambar 2. 78 Foto bersama ASM

2.3.6 Melayat dan Acara Pemakaman


Mahasiswa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini guna memberikan
penghiburan kepada keluarga yang berduka dan sebagai bentuk kepedulian
mahasiswa terhadap masyarakat desa Patawang. Kegiatan ini dilaksanakan
selama beberapa hari berturut-turut yaitu 11 Agustus 2018 di dusun
Muripado; 14, 15, dan 16 Agustus di dusun Hambalolang; dan 8 September
2018 di Kataka. Sasaran dalam kegiatan ini adalah keluarga yang berduka.

2.3.7 Membantu Persiapan dan Menghadiri Acara Pesta


Mahasiswa ikut berpartisipasi dalam membantu persiapan dan
menghadiri acara pesta masyarakat desa Patawang. Membantu persiapan
acara syukuran ulang tahun tanggal 17 Agustus 2018, 3 September 2018;
menghadiri pesta nikah tanggal 22 Agustus 2018; dan pesta syukuran ulang
tahun pernikahan 29 Agustus 2018. Tujuan kegiatan ini adalah agar

139
mahasiswa berbaur dengan masyarakat dan sebagai bentuk kepedulian
mahasiswa terhadap masyarakat desa Patawang.

2.3.8 Mengisi Acara di THR


Kegiatan mengisi acara THR ini dilakukan bersama-sama dengan anak-
anak sekolah minggu GKS Patawang, SD Negeri Padamu dan SD Masehi
Patawang serta gurunya. Jenis acara/kegiatan yang diisi di THR berupa puji-
pujian, lagu-lagu kebangsaan, dan tari-tarian. Kegiatan bersama anak sekolah
minggu GKS Patawang dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2018 dengan
jenis kegiatan yang ditampilkan adalah menyanyi lagu puji-pujian dan lagu
kebangsaan. Kegiatan bersama anak-anak SD Masehi Patawang beserta guru
dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2018 dengan jenis kegiatan yang
ditampilkan adalah tarian kreasi modern. Kegiatan bersama anak SD Negeri
Padamu dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2018 dengan jenis kegiatan
yang ditampilkan adalah tarian kreasi modern. Kegiatan ini bertujuan untuk
memeriahkan dan berpartisipasi dalam menyambut HUT RI ke 73. Sasaran
dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah masyarakat kecamatan Umalulu.
Sebelum melakukan kegiatan ini dilakukan persiapan yaitu dengan
berlatih puji-pujian, lagu kebangsaaan, dan tarian kreasi modern bersama
anak-anak dan guru. Latihan dilakukan pada saat jam istirahat sekolah. Tidak
ada kendala yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Gambar 2. 79 Mengisi acara di THR

2.3.9 Karnaval

140
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2018 yang
bertujuan untuk meningkatkan nilai kebersamaan dan melestarikan budaya
melalui busana daerah serta menyambut HUT RI ke 73. Kegiatan ini diikuti
oleh seluruh masyarakat Umalulu dan mahasiswa UNDANA yang melakukan
KKN Revolusi Mental maupun Reguler 2018 di kecamatan Umalulu. Sasaran
pelaksanaan kegiatan ini adalah seluruh masyarakat kecamatan Umalulu.
Pawai karnaval dimulai dari SD Kandangu Buku dan berakhir di Kantor
Kecamatan Umalulu. Pawai karnaval ini dimeriahkan dengan kehadiran drum
band, atraksi bela diri, tarian dan lagu-lagu kebangsaan. Semua masyarakat
Umalulu sangat berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Gambar 2. 80 Foto bersama aparatur Desa Patawang

2.3.10 Upacara Bendera HUT RI Ke 73


Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 2018 yang
bertujuan untuk memperingati HUT RI ke 73 dan meningkatkan nilai
nasionalisme. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh peserta didik, pengajar,
aparat desa, dan instansi lainnya se-kecamatan Umalulu serta seluruh
mahasiswa UNDANA yang melakukan KKN Revolusi Mental maupun
Reguler 2018 di kecamatan Umalulu. Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah
seluruh masyarakat Umalulu.

141
Gambar 2. 81 Foto bersama Ibu Sekdes Patawang setelah upacara

2.3.11 Membantu Kegiatan Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 Agustus
2018 di SD Masehi Patawang. Mahasiswa KKN membantu kegiatan ini atas
usulan dari Kepala Sekolah SD Masehi Patawang. Kegiatan ini merupakan
rutinitas yang dilaksanakan setiap hari Sabtu di SD Masehi Patawang. Tujuan
dilaksanakan kegiatan ini untuk mengembangkan bakat dan minat dari
siswa/i.
Kegiatan ekstrakurikuler ini dimulai pukul 7.30 – 10.30 WITA yang
diawali dengan doa bersama oleh siswa dan guru yang ada di sekolah serta
seluruh mahasiswa KKN. Kegiatan ekstrakurikuler dibagi menjadi kelas
olahraga dan seni. Kelas olahraga dibagi atas olahraga bola voli, bola kaki,
dan kasti. Sedangkan untuk kesenian dibagi atas kelas tari dan kelas paduan
suara. Untuk itu mahasiswa KKN dibagi dalam 5 tim yang terdiri atas 3 orang
agar dapat mendampingi siswa/i pada masing-masing kegiatan
ekstrakurikuler.
Di kelas tari dan paduan suara, mahasiswa KKN bersama bapak dan ibu
guru melatih siswi-siswi untuk menyanyi dan menari yang nantinya akan
ditampilkan untuk mengisi liturgi kebaktian di GKS Patawang. Tidak hanya
itu, mahasiswa bersama bapak ibu guru melatih sebuah lagu yang akan
ditampilkan dalam mengisi liturgi kebaktian di GKS Patawang.
Di kelas olahraga, mahasiswa melatih siswa/i dalam permainan bola
voli, bola kaki dan bola kasti. Dalam kelas olahraga ini siswa/i bersemangat
walaupun bermain bola di bawah panas matahari.

142
Dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler ini, tidak ada kendala
yang dialami. Hasilnya seluruh siswa/i sangat berperan aktif dalam kegiatan
ini sehingga semuanya berjalan dengan baik.

Gambar 2. 82 Kegiatan ekstrakurikuler

143
BAB III
PENGALAMAN-PENGALAMAN PRIBADI/BERSAMA

3.1 PENGALAMAN BERSAMA


Nasi Hujan
Saat itu, diluar dugaan kami terjadi hujan dari jam 17.00 sampai 21.00
WITA. Kejadian ini membuat kami tidak bisa masak karena tungku dan kayu
untuk masak sudah terendam air, ditambah lagi dandang yang masih berisi nasi
tertinggal di atas tungku sehingga terkena air hujan. Kami semua sangat lapar,
tidak ada kompor, rice cooker, dan juga tidak ada warung di sekitar tempat kami
tinggal. Adapun warung jaraknya cukup jauh dari tempat tinggal kami dan juga
cuaca masih hujan. Awalnya kami berpikir untuk tidur saja, besok pagi baru
makan akan tetapi kami tidak bisa menahan rasa lapar dan perut kami terus
berbunyi. Bunyi perut kami yang keroncongan cukup keras sehingga teman lain
bisa mendengar. Kejadian ini terjadi secara bergantian seperti suara nada bas.
Terpaksa karena tidak bisa menahan rasa lapar kami makan nasi yang sudah
terkena air hujan. Lauk yang kami makan bersama dengan nasi pada saat itu
adalah kecap dan ikan tunjuk alias garam. Pada saat makan kami berkhayal bahwa
kami makan dengan lauk daging babi yang dipanggang. Suasana pustu menjadi
sangat ramai, penuh canda tawa, dan juga kesedihan.

Selendang Perpisahan
Perpisahan KKN merupakan momen yang antara dinantikan atau takut jika
hari itu tiba. 45 hari sudah bersama teman-teman seperjuangan KKN, susah,
sedih, dan senang dirasakan bersama. Minggu terakhir di pustu menjadi minggu
yang paling berharga. Tujuh hari berturut-turut kami diundang untuk makan
bersama oleh masyarakat desa. Kesedihan mulai dirasakan, bahkan air mata
mulai bertetesan.
Perpisahan itu akan selalu ada, karena kita pernah berjumpa, bersama,
dalam canda tawa dan bahagia. Setiap tetes air mata yang tertumpah pada hari ini,
akan menjadi saksi atas kebersamaan dan kekeluargaan kita selama ini, baik
dengan teman-teman KKN maupun masyarakat dan aparat Desa Patawang.

144
Penjabat Kepala Desa Patawang, Bapak Frid dan Mama mengatakan,
pihaknya menganggap para mahasiswa yang melaksanakan KKN di Desa
Patawang bagian dari anak-anak sendiri, dan berterima kasih telah melakukan
pengabdian.
“Kami hanya bisa mengucapkan selamat jalan, selesaikan kuliah tepat waktu,
menjadi orang yang berguna untuk keluarga dan masyarakat, selalu bersandar dan
mengandalkan Tuhan, ” pesan Bapak Frid.
Pada saat perpisahan kami diberikan selendang sebagai tanda kasih sayang
aparat desa dan masyarakat Desa Patawang pada kami. Tak ada kata yang dapat
diucapkan hanya kata maaf dan terima kasih yang dapat diucapkan. Tak ada benda
berharga yang dapat kami berikan untuk masyarakat Desa Patawang, hanya
pengabdian selama 45 hari yang dapat kami berikan.
Jika ada kesempatan kami akan berkunjung kembali ke Desa Patawang.
Semua hal yang pernah kami lakukan selama di desa tidak akan dilupakan, selalu
teringat dalam ingatan kami dan terukir dalam hati kami. Bahkan ada diantara
kami yang mengatakan “jika sudah selesai kuliah, saya akan bekerja di Kabupaten
Sumba Timur supaya bisa kunjung Desa Patawang”, dan ada juga yang
mengatakan “karena saya belum naik kuda, pasti saya akan kembali ke Desa
Patawang untuk naik kuda”. Bahkan ada yang mengatakan “saya harus pakai
tenun ikat dari Desa Patawang saat wisuda nanti. Karena uang saya belum cukup,
nanti saya akan kembali ke Patawang untuk membeli kain tersebut”.

Gambar 3. 1 Foto bersama aparat desa

145
3.2 PENGALAMAN PRIBADI
1. Nama Mahasiswa : Jeanet F. T. Lali Pora
NIM : 1509010038
Fakultas : Kedokteran Hewan
 Pengalaman Pergantian Ketua KKN
Kamis, 9 Agustus 2018 jam 21.00 Wita Bapak Melki Tiro
sebagai Kapus PKKN Undana dan Bapak Minggus Osa sebagai DPL
berkunjung di lokasi KKN kami yakni di Pustu Patawang. Saat itu
semua anggota kelompok KKN laki-laki pergi ke THR untuk
mendukung tim voli putra desa Patawang dan pada saat yang sama
Nia, anggota kelompok KKN mengalami sakit karena maag.
Awalnya kami berpikir bahwa maag yang dialami Nia hanya biasa
saja sehingga saya hanya memberikan air hangat dan menggosok
minyak pada tubuhnya, dan menyiapkan makanan untuk Nia. Namun
sebenarnya sakit yang dialami Nia cukup serius, sehingga pada saat
itu Bapak Melki dan Bapak Minggus kecewa terhadap kami karena
tidak mengantar Nia ke Puskesmas agar mendapat perawatan, karena
itu Bapak Minggus menelpon dan meminta bantuan Bapak Camat
Umalulu untuk mengantar Nia ke Puskesmas Melolo.
Kunjungan Bapak Melki dan Bapak Minggus untuk melakukan
monitoring dan evaluasi terkait format K1 (analisis masalah). Format
K1 yang telah dibuat tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh DPL
karena jumlah masalah yang diidentifikasi hanya 10 masalah. Hal ini
membuat DPL sangat kecewa sehingga memutuskan untuk
dilakukan pergantian ketua. Anggota KKN dan DPL menunjuk saya
sebagai ketua menggantikan ketua yang lama. Sempat saya menolak
jabatan ini karena saya merasa tidak mampu untuk menjalankan
tugas sebagai ketua dan juga karena ketua yang lama serta anggota
kelompok KKN laki-laki tidak ada bersama kami sehingga saya
merasa tidak nyaman dengan keadaan ini. Namun Bapak Melki dan
Bapak Minggus menasihati saya agar dapat menerima tugas dan
tanggung jawab yang diberikan. Dengan berat hati saya menerima

146
tanggung jawab yang baru ini. Saat menerima tanggung jawab ini
serasa ada balok besar yang menempel di pundak saya. Kejadian ini
membuat saya membaca dan mempelajari buku panduan KKN agar
selama pelaksanaan KKN di Desa Patawang dapat berjalan.
Selama beberapa hari saya menjabat sebagai ketua seperti ada
suasana yang beda di Pustu. Suasana Pustu yang awalnya ramai
menjadi sepi, pokoknya suasana pustu beda dari biasanya. Kejadian
ini hanya berlangsung beberapa hari dan kembali seperti biasanya,
suasana pustu kembali ceria, ramai, penuh canda tawa, namun saya
tetap merasa ada perubahan yang terjadi. Setiap hari saya hanya
berpikir bagaimana cara agar saya dapat merangkul dan membangun
komunikasi yang baik dengan anggota kelompok. Apalagi semua
anggota KKN baru saya kenal dan belum mengetahui masing-
masing sifat. Kondisi ini berlangsung 2 minggu, saya hanya bisa
curhat pada Tuhan, orang tua dan kakak saya. Saya diberikan saran
yang baik oleh orang tua dan kakak saya sehingga menjadi kekuatan
dan motivasi bagi saya.
Singkat cerita, kegiatan KKN kami di Desa Patawang berjalan
dengan baik, walaupun dalam pelaksanaan kegiatan saya harus
marah-marah terhadap anggota kelompok. Mungkin anggota
kelompok berpikir bahwa saya adalah orang yang keras, suka marah
dan bahkan muka asam. Karena bagi saya setiap penilaian dari orang
adalah bentuk perhatian mereka terhadap saya. Untuk anggota
kelompok KKN maafkan saya atas setiap tindakan dan kata-kata
saya yang tidak berkenan di hati teman-teman.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih dan syukur pada
Tuhan Yesus karena telah membimbing, menuntun, dan menjaga
kami semua sehingga dapat menyelesaikan KKN. Ucapan terima
kasih saya kepada bapak penjabat desa dan mama, seluruh aparat
desa Patawang, adik-adik, pemuda/i, dan seluruh masyarakat Desa
Patawang yang tidak disebutkan satu per satu yang sudah menerima
kehadiran kami selama 45 hari di Desa Patawang.

147
2. Nama Mahasiswa : Yulius Lou Mada
NIM : 1506070028
Fakultas/Prodi : FST/Kimia
Pengalaman
Ada begitu banyak pengalaman yang saya dapatkan di Desa
Patawang yaitu kebersamaan baik antara mahasiswa KKN maupun
masyarakat Patawang. Namun kebersamaan itu cepat berlalu diibaratkan
mulai matahari terbit dan matahari terbenam. Dimana petemuan antara
kami adalah matahari terbit dan perpisahan adalah matahari terbenam.
Karena kami hanya bersama selama 45 hari. Tetapi kebersamaan kami
bersama masyarakat sangat akrab,terkadang ada jam kosong kami duduk
di tepi pantai duduk bareng dan mulai bernyanyi bersama. Selama kami
di desa patawang saya bertemu kawan-kawan baru dan mulai beradaptasi
dengan lingkungan. Saya sendiri merasakan masyarakat desa patawang
memperlakukan kami mahasiswa sebagai seorang yang sangat di
hormati. Saya juga baru merasakan yang namanya menyanyi di atas
panggung THR Umalulu, kami menyanyi bersama guru SDM patawang.

3. Nama Mahasiswa : Yuliana K. L. Langoday


NIM : 1506030038
Fakultas/Prodi : FST/ Teknik Elektro
Pengalaman
Mendapat tempat KKN di Kabupaten Sumba Timur awalnya
adalah salah satu impian saya. Saya senang bisa melaksanakan kegiatan
KKN di kabupaten ini, karena jujur saya belum pernah menginjakkan
kaki di tempat ini sebelumnya. Pertama kali sejak kapal sandar di
dermaga Waingapu, saya melihat kondisi yang bisa dikatakan cukup
gersang dan panas. Namun, setelah menyusuri perjalanan ke daerah
kecamatan, saya melihat bahwa ternyata Sumba tidak segersang yang
saya bayangkan awalnya.
Desa Patawang, nama sebuah desa dimana tempat saya bersama
empat belas teman saya yang lain menjalankan Kuliah Kerja Nyata kami.

148
Awalnya memang terasa asing dengan segala keadaan di daerah tersebut
dan juga mengingat kami semua mahasiswa yang berasal dari berbagai
jurusan berbeda. Namun, hari demi hari berlalu rasanya kami semakin
akrab dengan sesama teman dan juga masyarakat sekitar yang sangat
welcome dengan kedatangan kami.
Di tempat KKN, saya belajar tentang banyak hal. Tentang
bagaimana hidup bersama dengan masyarakat, dengan kawan- kawan
yang baru, belajar untuk berbagi, belajar bekerja sama, memecahkan
masalah, dan masih banyak lagi yang saya dapatkan.
Pernah suatu kali di tempat KKN, kami kehabisan bahan makanan
dan memang hanya tersisa beras waktu itu. Saat itu sekitar pukul 20.00
WITA. Saya bersama ketua kelompok (Ina) dan teman saya bersama Didi
sedang mengerjakan rekapan data untuk profil desa. Karena kami bertiga
mendata di satu dusun yang sama sehingga kami mengerjakannya di
kantor desa. Ketika itu, kami bertiga lapar dan akhirnya saya bersama
teman Ina kembali ke Pustu (tempat penginapan kami) dan tidak ada
makanan sama sekali di Pustu. Akhirnya kami memasak nasi
menggunakan kuali dan saat ini Kakak Adi (tetangga di sebelah Pustu)
memberi kami berdua sepotong daging babi. Dengan senang kami berdua
menerima dan membakar daging tersebut untuk dibawa ke kantor desa
supaya bisa dimakan oleh kami bertiga. Setelah selesai masak nasi dan
daging tersebut, kami berdua mandi dan bersiap ke kantor desa. Makanan
yang hendak kami bawa juga sudah kami siapkan. Setelah siap dan saat
hendak megambil makanan yang kami siapkan di dapur, kami berdua
saling menatap dan terkejut melihat makanan yang telah kami bungkus
ternyata berantakan di tanah. Makanan yang telah kami siapkan dimakan
oleh anjing milik tetangga yang sering berkeliaran di penginapan.
Mungkin memang bukan nasib kita berdua. Hanya itu yang kami
ucapkan. Dengan sedih hati, kami berdua mencari makanan yang bisa
kami makan malam itu. Saat itu di pustu ada 2 bungkus mie goreng.
Akhirnya kami memasak mie tersebut dan membawanya ke kantor desa
dan kami bertiga memakannya bersama.

149
Bagi saya, KKN itu sebuah kegiatan yang berarti. Ditempat KKN
saya memiliki banyak teman, banyak saudara-saudari, bapa dan mama
yang menganggap kami seperti anak sendiri. KKN adalah kegiatan yang
menginspirasi dan bisa merubah diri, tergantung cara masing-masing
orang menikmati setiap kegiatan yang dilakukan.

4. Nama Mahasiswa : Forisman R. Nomnafa


NIM : 1506010031
Fakultas/Prodi : FST/Teknik Sipil
Pengalaman
Ada begitu banyak cerita dan pengalaman menarik yang ingin saya
sampaikan namun tentunya tidak bisa disebutkan satu per satu. Oleh
karena itu hanya beberapa pengalaman yang dianggap paling berkesan
yang saya sampaikan. Alasan saya sangat tertarik untuk mengikuti
program Kuliah Kerja Nyata di Sumba ialah karena saya belum pernah
menginjak tanah ini sebelumya, serta saya tertarik untuk turut
mengambil peran dalam rangka melancarkan program Pemerintah untuk
memajukan Tanah Sumba karena saya merasa bahwa orang Sumba juga
merupakan bagian dari saya.
Kesan awal saya terhadap Pulau Sumba ialah ketika dalam
perjalanan menggunakan truk bersama rombongan KKN dari Waingapu
menuju Kecamatan Umalulu, terlihat pemandangan yang tidak sering
saya lihat yaitu bukit-bukit serta padang sabana yang begitu indah
sepanjang perjalanan diselingi dengan kuda-kuda sandalwood yang
begitu gagahnya bermain di padang. Sungguh kesan penyambutan awal
yang begitu menarik.
Secara garis besar Sumba Timur, khususnya Desa Patawang
sangatlah menarik baik itu dari aspek penduduk maupun alamya. Orang-
orang Sumba Timur sangatlah ramah hal ini mungkin dikarenakan oleh
adat istiadat Sumba yang sangat menghargai tamu yang datang
berkunjung ke rumah. Hal ini sangat saya rasakan ketika bertamu ke
rumah warga, saya dipersilahkan masuk dan langsung diberikan sirih
pinang. Sungguh ini merupakan sebuah fenomena yang jarang ditemui di

150
tempat saya tinggal. Orang Sumba sangatlah menghargai dan
menghormati tamu yang datang bertamu di rumah mereka dan hal inilah
yang membuat kami anak KKN cepat akrab dengan warga di Desa
Patawang. Kami sangat dihargai bukan hanya oleh anak kecil tetapi oleh
pemuda pemudi setempat bahkan oleh orang tua sekalipun. Saking
akrabnya dengan pemuda-pemudi mereka sering datang dan berkunjung
ke tempat penginapan kami untuk membantu dalam mengerjakan
beberapa program kerja.
Untuk masalah keindahan alam tentulah Sumba juaranya. Buktinya
sekarang ini dimana-mana terdengar gaung tentang keindahan pulau
Sumba seperti Pantai Walakiri, Air terjun Waimarang, Pantai
Watuparunu, bukit Wairinding dan masih banyak lainnya. Semua ini
sebenarnya dapat dikelolah dengan baik oleh Pemerintah dan masyarakat
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumba Timur.
Selain dari pada pengalaman di atas saya ingin menyampaikan satu
pengalaman yang begitu mengesankan ketika diajak oleh bapak RW 004
Dusun Retinimbu untuk mengikuti upacara adat penguburan jenazah
seorang bapak yang sudah meninggal ± 2 tahun di Kataka. Jujur saya
langsung menerima undangan dari bapak ketua RW. Hal ini karena saya
sangat ingin menyaksikan secara langsung seperti apa penguburan adat
Marapu yang sering saya dengar dari orang lain. Walaupun harus
menempuh jalan yang sangat rumit sampai membuat badan pegal-pegal
tapi tidak membuat semangat kami untuk mengikuti upacara tersebut.
Sesampainya di tempat adat kami lansung diterima oleh tuan rumah dan
kami mengikuti semua proses adat dari awal hingga berakhir kira-kira
pada pukul 00.00. Sungguh melelahkan tapi semuanya terbayar dengan
segala keindahan dan kearifan dari budaya Sumba Timur yang begitu
terkenal hingga ke mana- mana.
Sungguh pengalaman yang sangat berkesan dan takkan terlupakan
dimana bisa berperan aktif dan langsung dalam menunjang
perkembangan bangsa sekaligus mendapat pengalaman-pengalaman
menarik yang tentunya tidak dapat dilupakan. Saya berharap jika ada

151
waktu kedepannya saya ingin kembali ke Desa Patawang dan melihat
perkembangan yang telah terjadi di sana. Akhir kata this is Humba’s
Unforgettable memory.

5. Nama Mahasiswa : Didy A. Tameon


NIM : 1506030062
Fakultas/Prodi : FST/Teknik Elektro
Pengalaman
KKN di Sumba, ini adalah kali pertama saya naik kapal laut dan
mengarungi lautan luas. Perasaan senang, takut, bahkan penasaran
bercampur jadi satu. Saya senang karna akhirnya bisa naik kapal laut tapi
saya juga takut akan gelombang karena sehari sebelumnya kapal batal
berlayar karna BMKG memprediksikan gelombang laut meninggi hingga
4 meter. Dan salah satu ketakutan saya adalah mabuk laut. Tapi karena
rasa penasaran yang besar akan kehidupan masyarakat disana, akhirnya
saya mencoba menguatkan diri sendiri dan berangkat.
Setibanya di Sumba pengalaman yang paling berkesan bagi saya
adalah bisa mengikuti berbagai acara adat, salah satunya adalah adat
penguburan masyarakat Marapu. Marapu sendiri adalah sebuah
kepercayaan yang di anut masyarakat Sumba Timur. Pemakaman ini
berlangsung sangat ramai dan sangat banyak hewan yang dibunuh untuk
menjadi santapan bersama masyarakat disana. Karena acara penguburan
membutuhkan hewan yang banyak, maka jika ada masyarakat yang
meninggal dan hewan belum terkumpul banyak, maka jenazah akan
diawetkan sampai banyak hewan terkumpul, bahkan hingga bertahun-
tahun. Masyarakat Marapu sendiri masih bisa berpoligami jika mampu
menafkahi dan mampu membayar mahar karena mahar wanita Sumba
sangat mahal.
Awal ketika hendak masyarakat membawa jenazah turun dari
rumah untuk dimakamkan, biasanya ada pemotongan kuda tepat di
bagian depan rumah lalu kemudian hati kuda akan diambil dan dimasak
untuk dijadikan makanan sebagai simbol makanan terakhir orang yang

152
meninggal sebelum menuju ke dunia orang mati. Adapun ketika jenasah
sudah dimasukan kedalam kubur, aka nada pemotongan kuda ke-2 yang
merupakan simbol tunggangan orang yang meninggal ke dunia orang
mati.
Setelah acara penguburan, biasanya sudah dibagikan tempat untuk
setiap rombongan yang datang. Kemudian setiap orang akan dibagikan
sirih pinang atau happa dalam bahasa sumba timur lalu dilayani dengan
minum kopi bersama. Sambil acara makan sirih pinang dan minum kopi,
akan ada acara pembagian berkat atau membalas bawaan dari pelayat
oleh keluarga yang berduka. Biasanya yang membawa sarung, diberikan
kuda sedangkan yang membawa kuda diberikan sarung.
Setelah acara pembagian berkat selesai, maka akan masuk ke dalam
acara makan bersama. Biasa pihak keluarga yang berduka membawakan
hewan berupa babi sekitar 3 atau 4 ekor untuk setiap rombongan.
Rombongan laki-laki bertugas untuk memotong dan memasak hewan
sedangkan wanita bertugas untuk memasak nasi. Tidak perlu bumbu
yang banyak cukup daging ditaburi garam maka siap untuk disajikan.
Setelah makan maka kita diperbolehkan untuk pulang.
Pengalaman berikutnya adalah pertama kali pukat ikan bersama
nelayan. Karena saya berasal dari Soe yang jauh dari laut dan mata
pencaharian penduduknya kebanyakan adalah bertani, maka kegiatan
pukat ikan bersama nelayan adalah pengalaman pertama bagi saya dan
juga termasuk salah satu pengalaman yang berkesan.
Biasanya saya bangun jam 5 pagi lalu menuju ke pantai lalu saya
bersama dengan para nelayan mulai masuk kelaut sambil menunggu ikan
bermain di permukaan laut. Karena perahu masyarakat Desa Patawang
tidak menggunakan mesin katinting, maka sistem pukat masyarakat disini
adalah menunggu ikan bermain ke permukaan barulah mereka melepas
pukat.
Biasanya ikan yang selalu didapatkan adalah ikan kombong. Tanda
kalau ikan kombong sedang bermain di permukaan adalah munculnya bui
putih diikuti dengan burung camar yang bermain di atas permukaan laut.

153
Biasanya sekali melepas pukat, kami mendapat ikan yang banyak dengan
jumlah penjualan paling sedikit adalah Rp3.000.000 tapi kami pernah
mendapat keuntungan dengan hasil penjualan hingga Rp6.000.000. Salah
satu momen paling berkesan dari pukat ikan adalah mengambil ikan dari
pukat. Rasa senang ditambah rasa puas akan hasil tangkapan membuat
lelah seakan hilang dalam sekejap.

6. Nama Mahasiswa : Maldo I. Likumahua


NIM : 1507010042
Fakultas/Prodi : FKM/Kesling
Pengalaman
Hal pertama yang ingin saya sampaikan ketika pelaksanaan KKN
ini telah saya jalani adalah ucapan syukur karena seluruh program kerja
dapat terlaksana dengan cukup baik. Tidak hanya bermodalkan
pengetahuan akademik yang saya dapatkan di bangku perkuliahan yang
diterapkan disini, namun juga pengetahuan-pengetahuan hidup kita
sehari-hari. Menurut saya pelaksanaan KKN ini sangat berkesan
membuat saya belajar banyak hal yakni kebersamaan, kekeluargaan,
kekompakan dan solidaritas. Disini saya juga belajar untuk bersosialisasi,
bagaimana bekerja dalam tim serta belajar bertanggung jawab dalam
suatu hal. Selama KKN saya merasakan ada di tengah-tengah keluarga
dimana itu adalah keluarga yang baru. Perbedaan dimana masing-masing
individu ingin terlihat menonjol dapat terhapuskan dengan kebersamaan
yang tak kunjung usai hingga KKN ini berakhir. Pengalaman baru
dengan lingkungan dan manusia serta cuaca yang berbeda menjadikan
saya mengerti akan kehidupan yang dialami orang diluar keluarga saya
yang sebenarnya.
Banyak anak-anak kecil yang hebat dengan cita-cita yang luar biasa
ada di sekitar lingkungan tempat kami bermukim yakni di Desa
Patawang keramahan dari warga sekitar lokasi membuat saya dan teman-
teman yang lain merasa nyaman. Mereka membuat kami seakan-akan
bagian dari mereka. Kedekatan kami pun dengan anak-anak disekitar

154
lingkungan membuat kami dan mereka cukup merasakan kesedihan
ketika KKN telah usai. Waktu terasa sangat berarti di minggu-minggu
terakhir saat KKN usai.
Terima kasih untuk bapak kepala desa dan semua warga yang telah
menerima kami di desa Patawang tercinta ini. Terima kasih untuk teman-
teman KKN yang telah menorehkan sejarah baru dalam kehidupan saya
selama KKN berlangsung. Satu hal yang selalu saya ingat “terkadang kita
harus menyesuaikan diri dan menahan ego dimana kita berada”.
Saya berharap kehadiran kami bermanfaat bagi seluruh warga desa
Patawang. Saya juga berharap kepada semua anggota KKN agar tetap
menjaga kekeluargaan kita karena salah satu cara untuk memperpanjang
usia yaitu memperpanjang silaturrahmi kita. Semoga kita semua diberi
kelancaran dalam segala aktivitas kita.

7. Nama Mahasiswa : Dewi Konga Wandal


NIM : 1405030221
Fakultas/Prodi : Fapet/Ilmu Peternakan
Pengalaman
Yang menjadi kesan pertama saya berada di Desa Patawang adalah
bisa mengenal masyarakat di sana dengan latar belakang yang berbeda,
kebiasaan yang berbeda, dan suku yang beda, ada yang berasal dari suku
Sumba, Sabu, Rote dan Timor. Dengan keberagaman suku yang ada saya
harus mampu untuk beradaptasi, bukan dengan suku Sumba saja karena
saya orang Sumba tetapi semua suku yang ada di Desa Patawang
Pengalaman yang mengesankan sekali buat saya selama berada di
Desa Patawang yang paling pertama yaitu ketika pada hari pertama kami
berada di penginapan dan kami membutuhkan bahan makanan tetapi
tidak ada kios di sekitar penginapan. Jarak kios dengan penginapan kami
cukup jauh dan saya bersama beberapa orang teman dengan berjalan kaki
mencari kios pada pukul 21.00 WITA,
Minggu pertama berada di Desa Patawang adalah minggu
kesengsaraan buat kami, karena tidak ada pasar, jarak kios yang jauh, dan

155
bahkan kami tidak memiliki kendaraan. Selama seminggu kami hanya
makan sayur putih karena setiap pagi hanya sayur putih yang dijual oleh
penjual sayur. Awalnya kami sangat senang makan sayur putih karena
dengan harga Rp. 10.000 sayur yang diperoleh cukup banyak, sangat
jarang kami temui di Kupang. Akhirnya rasa bosan pada sayur putih
mulai kami rasakan. Pada saat makan malam, 15 orang diantara kami
tidak ada yang mau makan sayur putih sehingga sayur yang dimasak
terbuang percuma. Kami lebih memilih makan nasi dengan sambal dan
kecap. Selesai makan semua saling bertatapan dan tertawa kencang.
Seiring berjalannya waktu kami mulai akrab dengan masyarakat
Desa Patawang sehingga kami tidak susah lagi dalam hal mengisi perut.
Masayarakat membawa beras, sayur, ikan, bawang, daging, buah-buah
dan lainnya untuk kami.
45 hari telah berlalu, tiba saatnya untuk kami kembali dan
melanjutkan pendidikan di Kupang. Minggu-minggu terakhir kami di
Desa Patawang menjadi minggu yang sangat sedih bercampur bahagia.
Banyak masyarakat desa yang mengundang kami makan bersama untuk
menyampaikan salam perpisahan. Akhir kata saya mengucapkan terima
kasih untuk semua masyarakat Desa Patawang, suatu saat pasti kita akan
bertemu lagi.

8. Nama Mahasiswa : Maria S. Ude


NIM : 1506070024
Fakultas/Prodi : FST/ Kimia
Pengalaman
Kabupaten Sumba Timur, Kecamatan Umalulu, Desa Patawang.
Itulah lokasi KKN saya. Selama kurang lebih 45 hari berada dilokasi
KKN, ada begitu banyak pengelaman yang saya peroleh. Tentunya saya
tidak dapat menulis satu demi satu pengelaman, sehingga saya hanya
membagikan beberapa pengelaman yang paling berkesan selama berada
disana.

156
Masih sangat jelas terlintas dibenak saya ketika minggu pertama
berada disana, kami semua harus makan nasi dan hanya bertemankan
sayur putih (sawi) selama seminggu penuh. Ada banyak rasa yang
dialami yakni bosan, jenuh, capek hingga muncul pikiran untuk tidak
mau makan. Tetapi itulah proses, sehingga saya tetap menjalaninya.
Beberapa hari setelahnya ketua RW 08, bapak Pilipus Ludji
mengundang kami semua mahasiswa KKN di Desa Patawang untuk
santap malam bersama dirumahnya. Daging domba merupakan hidangan
yang disiapkan untuk kami, pertama kalinya saya makan daging domba.
Rasanya sangat enak, tapi kalau dimakan terlalu banyak seperti mau mual
mungkin karena baru pertama kali makan daging domba.
Pengelaman berkesan lainnya ketika kami harus terjun langsung ke
rumah warga untuk mengambil data profil desa, saya sangat terkejut
karena menemukan ada banyak rumah warga yang tidak memiliki
toilet/WC. Saya merasa bingung bagaimana cara mereka melakukan
MCK. Apalagi pada saat itu, saya ingi membuang air kecil tetapi karena
tidak ada WC saya harus menahan sampai pada rumah warga yang
memiliki WC
Desa Patawang tidak memiliki gereja khatolik, hanya ada gereja
Protestan sehingga saya harus mengikuti ibadah di gereja protestan setiap
minggunya. Saya sempat merasa kewalahan karena tata pelayanan di
gereja Protestan berbeda dengan gereja Khatolik. Namun saya tetap
berkeyakinan hanya ada satu Tuhan, sehingga saya tetap memuji Tuhan
di gereja mana saja.
Pengelaman berkesan yang terakhir adalah ketika kami diajak
bermain bola voli dengan pemuda Desa Patawang. Dengan percaya diri
saya ikut bermain walaupun tidak pandai bermain voli, sehingga pada
akhirnya saya harus pulang dengan tangan bengkak yang lumayan besar
dan butuh beberapa hari untuk sembuh akibat cedera yang saya alami.

157
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan tempat atau wahana bagi
mahasiswa untuk belajar hidup di masyarakat. Dengan adanya KKN ini
diharapkan mahasiswa dapat berperan dan berpartisipasi secara aktif dalam
masyarakat sebab di dalam masyarakat bukan ilmu saja yang diterapkan
tetapi bagaimana cara mahasiswa berbaur dengan masyarkat.
Pelaksanaan program KKN Revolusi Mental di desa Patawang kurang
lebih selama 45 hari sejak diterjunkan tanggal 29 Juli 2018 sampai 14
September 2018. Dari kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Mahasiswa KKN dituntut untuk dapat hidup bermasyarakat dan
memahami realita masyarakat dengan menggunakan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang dimilikinya.
2. Mahasiswa KKN dituntut untuk dapat menyelami dan membantu
menyelesaikan permasalahan yang ada dalam masyarakat.
3. Program kerja KKN yang dilaksanakan sebagian besar dapat berjalan
sebagaimana mestinya, walaupun ada penyesuaian waktu dengan kondisi
dan situasi lingkungan masyarakat.
4. Keberhasilan program-program KKN pada akhirnya akan memberikan
manfaat yang saling menguntungkan antara masyarakat dan mahasiswa itu
sendiri. Dampak positif bagi mahasiswa adalah meningkatkan kepedulian
terhadap lingkungan sekitar dan memperluas cakrawala pemikiran.
Sedangkan bagi masyarakat adalah meningkatkan semangat bekerja keras,
keinginan untuk maju, sikap mental positif, pola pikir kritis yang pada
akhirnya mampu mengembangkan pembangunan diri dan lingkungan.
Secara garis besar berbagai rencana kegiatan, baik program tematik
monodisiplin dan interdisiplin terlaksana dengan baik. Dukungan masyarakat
Desa Patawang sangat baik terhadap program-program yang dilaksanakan.
Hal ini dapat terlihat dari keikutsertaan, partisipasi, dan antusias masyarakat

158
mengikuti pelaksanaan program KKN. Selain kegiatan monodisiplin dan
interdisiplin, kegiatan layanan sosial yang dilakukan mahasiswa mendapat
apresiasi yang baik dan masyarakat sangat senang dengan kehadiran
mahasiswa KKN ditengah mereka.

4.2 SARAN
1. Untuk Masyarakat
a. Dapat memanfaatkan dan menindaklanjuti program yang telah
mahasiswa KKN UNDANA laksanakan selama KKN.
b. Lebih memerhatikan potensi-potensi yang dimiliki masyarakat untuk
dikembangkan dalam tercapainya kemajuan masyarakat di desa
Patawang.

2. Untuk Desa dan Pemerintahan Setempat


a. Dapat melanjutkan program yang telah dilaksanakan mahasiswa KKN
yang berkelanjutan.
b. Program–program yang telah dilaksanakan mahasiswa KKN semoga
dapat diteruskan dan dikembangkan serta dimanfaatkan untuk
kepentingan masyarakat setempat.
c. Hendaknya pemerintah daerah dan lembaga perguruan tinggi dapat
bekerja sama dalam menyusun konsep kegiatan KKN yang lebih sesuai
dengan wacana masyarakat untuk mewujudkan terbentuknya
masyarakat yang madani dan mandiri.

3. Untuk Mahasiswa KKN Universitas Nusa Cendana


a. Pembahasan konsep program kerja harus benar-benar matang agar
dalam pelaksanaan program lebih mudah.
b. Lebih mempersiapkan materi ataupun mental dalam pelaksanaan
program kegiatan selama KKN.
c. Hendaknya bertanggung jawab atas setiap kegiatan yang dilaksanakan.
d. Hendaknya setiap permasalahan yang timbul senantiasa dapat diatasi
dan dipecahkan dengan jalan musyawarah.

159
e. Dalam penentuan program perlu diperhatikan juga potensi yang
dimiliki masyarakat baik SDA (Sumber Daya Alam) maupun SDM
(Sumber Daya Manusia), bukan mengacu pada permasalahan yang
terjadi saja.
f. Dapat menjadikan pengalaman-pengalaman yang telah didapat selama
KKN sebagai pelajaran berharga yang berguna dalam kehidupan.

4. Untuk Mahasiswa KKN Berikutnya


a. Diharapkan mahasiswa KKN telah siap menghadapi permasalahan di
lokasi KKN yang bersifat monodisipliner maupun interdisipliner.
b. Perlu dikembangkan sikap keterbukaan, komunikasi yang baik, saling
menghargai serta menghormati satu sama lain, dan koordinasi antar
masing–masing mahasiswa.
c. Pandai–pandailah menjaga diri dan bersosialisasi dengan masyarakat
sehingga dapat memetik pelajaran dan pengalaman yang bermanfaat
bagi hidup.
d. Dalam pelaksanaan setiap program, baik program interdisiplin maupun
monodisiplin haruslah dilakukan perencanaan yang matang dan
meningkatkan komunikasi untuk melakukan koordinasi antar sesama
mahasiswa dengan warga atau aparat pemerintah setempat.
e. Agar program–program dalam pelaksanaan KKN terlaksana dengan
baik, maka perlu dilakukan suatu pendekatan kepada seluruh warga
masyarakat melalui aparatur desa atau tokoh masyarakat yang terkait
dengan program yang ditawarkan.
f. Jangan malas melakukan program kerja yang telah direncanakan, harus
aktif dan bersemangat dalam pelaksanaan program kerja.

160
DAFTAR PUSTAKA

Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto. 2007. Sosiologi Teks Pengantar dan
Terapan. Jakarta: Kencana
Soeriadiredja, Purwadi. 2016. Tatanan Hidup Orang Sumba (Studi Etnografi di
Sumba Timur). Denpasar: Laporan Penelitian, Universitas Udayana.
Solihin, Lukman. 2013. Mengantar Arwah Jenazah ke Parai Marapu, Upacara
Kubur Batu Pada masyarakat Uamlulu, Sumba Timur. Jakarta : Pusat
Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan.
Universitas Nusa Cendana. 2018. Panduan Kuliah Kerja Nyata. Kupang: LP2M
UNC.

161
LAMPIRAN

162

Anda mungkin juga menyukai