Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN AKTUALISASI

RENDAHNYA PEMAHAMAN KESEHATAN PADA PASIEN TB PARU DAN


KELUARGA DI WILAYAH PUSKESMAS NANJUNGAN

DISUSUN OLEH :
KASMANTO, AM.Kep
NIP. 198811202019031002

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN XII
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN 2021
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI

RENDAHNYA PEMAHAMAN KESEHATAN PADA PASIEN TB PARU DAN


KELUARGA DI WILAYAH PUSKESMAS NANJUNGAN

Disusun Oleh
KASMANTO, AM.Kep
NIP. 198811202019031002
UPTD PUSKESMAS NANJUNGAN KAB. EMPAT LAWANG

Telah disetujui tanggal Agustus 2021

Mentor, Peserta,

Siti Hodijah, S.Kep Kasmanto, AM.Kep


NIP. 198505112009042001 NIP. 198811202019031002
Mengetahui,
Coach,

REDOE PRAWIRA, S.H., M.A.P.


Penata Tingkat I
NIP. 19790213 201101 1 004

i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI

RENDAHNYA PEMAHAMAN KESEHATAN PADA PASIEN TB PARU DAN


KELUARGA DI WILAYAH PUSKESMAS NANJUNGAN

Disusun Oleh
KASMANTO, AM.Kep
NIP. 198811202019031002
UPTD PUSKESMAS NANJUNGAN KAB. EMPAT LAWANG

Telah diseminarkan pada :


Hari : Senin
Tanggal : 27 September 2021
Tempat : UPT Pendidikan dan Pelatihan BKPSDM
Kota Lubuklinggau

Penguji, Coach,

Dr. H. Tamri, S.Pd., M.M Redoe Prawira, S.H., M.A.P.


NIP. 196611121991031007 NIP. 197902132011011004

Mengesahkan :
a.n. Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau,
Plt.Kepala UPT Diklat,

MEDHIOLINE SAPTA WINDU, S.STP.,MM.


Pembina
NIP. 19780515 199612 2 001

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat, Taufiq serta Hidayah-NYA. Sholawat dan salam semoga senantiasa
terhaturkan kepada sang Nabi besar Muhammad SAW, serta para sahabatnya
yang telah membawa kita dari kemusyrikan dan kejahiliyahan menuju kejalan
yang terang benderang yaitu jalan lurus yang bersyaratkan nilai-nilai tauhid dan
kemanusian. Penulis bersyukur pada Allah SWT karena dengan hidayah-NYA,
penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan laporan aktualisasi yang berjudul
“Rendahnya Pemahaman Kesehatan Pada Pasien TB Paru Dan Keluarga Di
Wilayah Puskesmas Nanjungan” dengan tanpa suatu halangan apapun.
Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas Aktualisasi Pelatihan Dasar (Latsar)
Golongan II Angkatan XII Kota Lubuklinggau Tahun 2021 yang berangkat dari
tujuan mengoptimalkan peran dan fungsi ASN sebagai abdi masyarakat, serta
memiliki keinginan agar meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di lingkungan wilayah kerja Puskesmas Nanjungan. Atas
terselesaikannya laporan ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada seluruh pihak yang telah mendukung, membantu, membimbing dan
mengarahkan penulis selama kurang lebih 1 (satu) bulan. Dengan kerendahan
hati penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Allah SWT, sang Maha pemberi rahmat dan pemberi ilmu pengetahuan.
2. H. Joncik Muhammad, S.Si., S.H., M.M., M.H. selaku Bupati kabupaten Empat
Lawang.
3. Soleha Apriani, S.E., M.M. Kepala Badan Kepegawaian Dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Empat Lawang beserta stafnya.
4. Hj. Hepy Safriani, SKM.,M.Kes Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Empat
Lawang
5. Yulita A, S.H., M.H. Selaku Plt. Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau.

iii
6. Medhioline Sapta Windu, S.STP, MM selaku Kepala UPT Diklat BKPSDM Kota
Lubuklinggau beserta staff yang telah memfasilitasi sarana dan prasarana
kegiatan Latsar ini.
7. Siti Hodijah, S.Kep selaku atasan UPTD Puskesmas Nanjungan sekaligus
mentor yang juga telah mendampingi selama pelaksanaan proses kegiatan
Latsar berlangsung.
8. Redoe Prawira, SH, M.A.P selaku Coach penulis dalam melaksanakan kegiatan
aktualisasi.
9. Dr. H. Tamri, S.Pd, M.M. selaku penguji laporan aktualisasi
10. Widyaiswara Diklat Kota Lubuklinggau yang telah memberikan materi
pelatihan dasar.
11. Para pelatih
12. Pejabat tinggi pratama/pejabat administrator yang ada/berperan dalam
pelaksanaan aktualisasi.
13. Panitia penyelenggara latihan dasar CPNS Golongan II dan seluruh jajarannya
serta BKPSDM kota Lubuk Linggau, yang telah menyiapkan fasilitas dan
pelayanan yang optimal sehingga pelatihan dapat berlangsung dengan lancar.
14. Istri, orang tua dan keluarga besar yang memberikan dukungan, perhatian,
semangat dan kasih sayang, serta mendo’akan penulis sehingga terselesainya
kegiatan dan laporan ini.
15. Seluruh teman-teman pegawai Puskesmas Nanjungan yang telah banyak
memberikan semangat dan saran yang bermanfaat kepada penulis.
16. Rekan seperjuangan Latsar, khususnya kelompok 4 yang memiliki rasa
kesetiakawanan tinggi dan telah membantu pelaksanaan kegiatan ini.

Tiada kata yang dapat penulis berikan sebagai balas budi selain untaian
do’a, semoga semua amal baik tersebut di balas dan diterima di sisi Allah SWT
sebagai amal sholeh yang kelak akan menghantarkan kita menuju surga-NYA.
Kesempurnaan hanya milik Allah SWT, meskipun penulis berusaha semaksimal
mungkin dalam penyusunan laporan ini, namun karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman maka penulis menyadari adanya kekurangan pada penyusunan
laporan ini. Sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
mendukung demi kemajuan dan perbaikan selanjutnya.

iv
Wassalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh

Nanjungan, September 2021


Penulis

Kasmanto, AM.Kep
NIP. 198811202019031002

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………………. i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………... vi
DAFTAR TABEL………………………………………………...…………………….. vii
DAFTAR GAMBAR…………...…………………………………………………..….. viii

BAB I RANCANGAN AKTUALISASI


A. Gambaran Umum OPD…………………………………………………….. 1
1. Diskripsi Wilayah……………………………………………………….... 2
a) Kondisi Geografis……………………………………………………. 3
b) Kondisi Ekonomi……………………………………………………... 4
c) Kondisi Pemerintahan……………………………………………….. 4
d) Pendidikan……………………………………………………………. 5
2. Puskesmas……………………………………………………………….. 6
3. Sumber Daya………………………………………………………..…… 7
4. Tempat Tidur……………………………….…………………………... 10
B. Profil Peserta………………………………………………….…………… 10
C. Identifikasi Isu………………………………...……………………………. 11
D. Analisis Isu……………………………………………………...………….. 12
E. Argumen Isu…………………………………………………..…………… 14
F. Gagasan Pemecahan Isu…………………………………...……………. 16
G. Matriks Rancangan Aktualisasi………………………………..………… 17
H. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi………………...…………… 49

REFERENSI……………………………………………………………………………. 50

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Sumber Daya Manusia Puskesmas Nanjungan…………………………. 7


Tabel 1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Terampil…………………………….. 11
Tabel 1.3 Bobot Kualitas Analisis USG…………………………………………….... 13
Tabel 1.4 Analisis Menggunakan USG………...……………………………………. 13
Tabel 1.5 Matriks Rancangan Aktualisasi…………………………………………… 17
Tabel 1.6 Jadwal Kegiatan Aktualisasi………………………………………………. 49

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Desa Kecamatan Pasemah Air Keruh…………………...………. 3


Gambar 1.2 Grafik Kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Nanjungan,
Kec. Pasemah Air Keruh tahun 2020………………………………….. 3
Gambar 1.3 Persentase Luas Kecamatan Pasemah Air Keruh Menurut
Penggunaan Lahan, 2020……………………………………………….. 4
Gambar 1.4 Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru menurut Tingkat Sekolah di
Kecamatan Pasemah Air Keruh, 2020…………………………………. 5
Gambar 1.5 Jumlah Fasilitas pelayanan Kesehatan di wilayah Pasemah Air
Keruh Tahun 2020………………………………………………………... 6
Gambar 1.6 Jumlah Posyandu di wilayah Pasemah Air Keruh Tahun 2020……... 7
Gambar 1.7 Struktur Organisasi Puskesmas Nanjungan………………….……… 10
Gambar 1.8 Jumlah tempat tidur di puskesmas nanjungan yang terpakai
Tahun 2020……..……………………………………………………….. 11

viii
BAB I
RANCANGAN AKTUALISASI

A. GAMBARAN UMUM OPD


Pembangunan kesehatan diselenggarakan dalam upaya untuk mencapai
Visi: “Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan” menghadirkan kembali
negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga negara. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata
kelola pemerintahan yang bersih efektif, demokratis dan terpercaya”. Untuk
mencapai visi tersebut, Kementerian Kesehatan sebagai salah satu Masyarakat
sehat yang mandiri dan berkeadilan” pelaku pembangunan kesehatan telah
menetapkan Visi Departemen Kesehatan yaitu: ”Masyarakat sehat yang mandiri
dan berkeadilan”. Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan” adalah suatu
kondisi di mana masyarakat Indonesia menyadari, mau, dan mampu untuk
mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi,
sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena
penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan
perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Sebagai penjabaran dari visi kementerian kesehatan pembangunan kesehatan
dalam menuju masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan, maka perlu
terwujudnya sistem informasi kesehatan terintegrasi pada tahun 2014 yang
mandiri dan berkeadilan. Pembangunan kesehatan yang berhasil guna dan
berdaya guna dapat dicapai melalui pembinaan, pengembangan, dan
pelaksanaan, serta pemantapan fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang
didukung oleh sistem informasi kesehatan (SIK), ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan, serta hukum kesehatan.
SIK di setiap institusi pelayanan kesehatan mulai dari tingkat Puskesmas,
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi sampai tingkat
Pusat, harus terus dikembangkan sehingga diharapkan dapat memberikan
dukungan dalam rangka pelaksanaan fungsi manajemen kesehatan. SIK yang
baik akan dapat memberikan informasi yang akurat dan up to date untuk proses
pengambilan keputusan di semua tingkat administrasi pelayanan kesehatan.

1
1. Diskripsi Wilayah
a) Kondisi Geografis
Secara geografis, Puskesmas Nanjungan terletak di jl. Bambang Utoyo
desa Nanjungan Kec. Pasemah Air keruh, Kabupaten Empat Lawang. Puskesmas
ini lokasinya mudah di jangkau oleh masyarakat, masyarakat biasa menempuh
perjalanan menuju ke puskesmas dengan berjalan kaki, mengendarai kendaraan
motor, mobil atau angkutan umum lainnya.
Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Nanjungan sebagai berikut:
Sebelah barat : Berbatasan dengan Kecamatan Ulu Musi dan
Prov. Bengkulu
Sebelah timur : Berbatasan dengan Kecamatan Pendopo
Sebelah utara : Berbatasan dengan kecamatan Ulu musi
Sebelah selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Sakti dan Prov.
Bengkulu

1) Luas Wilayah
Puskesmas Rawat Jalan nanjungan terletak di desa Nanjungan, kecamatan
Pasemah Air Keruh, kabupaten Empat lawang. Puskesmas ini terletak di ibukota
kecamatan. Lokasinya mudah dijangkau oleh masyarakat. Masyarakat bisa
menempuh perjalanan menuju ke puskesmas dengan berjalan kaki, motor, mobil
ataupun angkutan umum. Luas wilayah kerja Puskesmas Nanjungan 361 Ha.

2) Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Pasemah Air Keruh pada tahun 2020 berdasarkan
proyeksi BPS Kab. Empat Lawang berjumlah 25.216 jiwa, dengan rasio jenis
kelamin laki-laki 11.938 dan 13.278 perempuan. Dilihat dari persebarannya, pada
tahun 2020 sebesar 2.362 jiwa penduduk berada di ibukota kecamatan, yaitu
Desa Nanjungan. Untuk Desa Air Mayan yang merupakan Desa terluas juga
memiliki jumlah penduduk terbesar yaitu 4.120 jiwa dari seluruh penduduk
Kecamatan Pasemah Air Keruh.
Desa dengan kepadatan penduduk terkecil di antara 15 desa lainnya
adalah Desa Muara Rungga, yaitu 635 jiwa penduduk. Sedangkan Desa yang
paling padat penduduknya adalah Desa Talang Padang dengan tingkat kepadatan

2
penduduk mencapai 3.104 jiwa penduduk. Dari data SLS (satuan lingkungan
setempat) untuk kecamatan pasemah air keruh sebanyak rata-rata 55 dusun,
dengan rata-rata jumlah penduduk per dusunnya adalah sekitar 378 jiwa.
Sementara dilihat menurut jumlah keluarga (KK), Kecamatan Pasemah Air Keruh
umumnya memiliki anggota keluarga yang relatif sedikit yaitu sekitar 4 anggota
per KK.
Gambar 1.1
Peta Desa Kecamata Pasemah Air Keruh

Gambar 1.2
Grafik Kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Nanjungan, Kec.
Pasemah Air Keruh tahun 2020
4,500 4,120
4,000
3,500 3,104
3,000
2,362 2,300
2,500 1,9681,804 2,026
2,000
1,301 1,1961,118
1,500 1,010
836 702 635 734
1,000
500
0

3
b) Kondisi Ekonomi
Dari 17.279 hektar luas lahan yang ada di Kecamatan Pasemah Air Keruh,
sekitar 70,76% merupakan lahan perkebunan atau sebesar 12.227 hektar.
Sedangkan lahan sawah hanya 21,06% dari seluruh lahan atau seluas 3.639
hektar. Sisanya merupakan lahan yang tidak digunakan untuk kegiatan pertanian.
Dilihat dari jenis pengairannya,sebagian besar lahan sawah di kecamatan
ini menggunakan pengairan setengah teknis, yakni seluas 2.044 hektar.
Selanjutnya disusul dengan pengairan sederhana seluas 1.510 hektar. Selain itu,
terdapat lahan sawah yang tidak diusahakan sebesar 53 hektar. Untuk lahan yang
bukan lahan sawah, ladang merupakan lahan dengan luas terbesar, yaitu
mencapai 2.706 hektar. Lahan bukan lahan sawah lainnya merupakan
pekarangan sebesar 2.921 hektar.
Gambar 1.3
Persentase Luas Kecamatan Pasemah Air Keruh Menurut Penggunaan
Lahan, 2020

8%
21%

LAHAN SAWAH
LAHAN PERKEBUNAN
LAHAN NON PERTANIAN
71%

c) Kondisi Pemerintahan
Wilayah administrasi Kecamatan Pasemah Air Keruh terdiri dari 15 desa
Atau 55 dusun. Seluruh desa tersebut berstatus definitif. Desa yang memiliki
jumlah dusun terbanyak adalah Desa Air Mayan, yaitu sebanyak tujuh dusun.

4
d) Pendidikan
Dalam proses pembangunan, peranan pendidikan amatlah strategis
terutama dalam pemberdayaan sumber daya manusia. Pendidikan merupakan
kata kunci untuk memajukan peradaban suatu bangsa dan negara. Pentingnya
pendidikan teramanatkan melalui UUD 1945, yang menegaskan bahwa
pendidikan merupakan hak setiap warga negara. Untuk membentuk pendidikan
yang berkualitas, diperlukan partisipasi yang tinggi dari semua penyelenggara
pendidikan.
Pada tahun ajaran 2019/2020, jumlah sarana pendidikan di Kecamatan
Pasemah Air Keruh sedikit mengalami perubahan. Secara rinci, jumlah sekolah
yang terdapat di Kecamatan Pasemah Air Keruh terdiri dari 7 Taman Kanak-
Kanak, 17 Sekolah Dasar (SD) Negeri, 4 Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri, dan 2 Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) Negeri.
Adapun jumlah murid yang bersekolah di seluruh sarana pendidikan
tersebut, antara lain TK sebanyak 108 orang, SD Negeri sebanyak 2852 orang,
SMP Negeri sebanyak 1165 orang, dan SMA Negeri sebanyak 652 orang.
Sementara jumlah guru yang mengajar di seluruh sekolah yang ada di Kecamatan
Pasemah Air Keruh, yaitu 23 orang guru TK, 210 orang guru SD, 85 orang guru
SMP, dan 69 orang guru SMA. Rasio murid-guru pada tahun ajaran 2019/2020
sebagai berikut: pada jenjang SD dan SMA. Dari data tersebut menunjukkan
bahwa jumlah guru cukup memadai untuk tiap jenjang pendidikan di Kecamatan
Pasemah Air Keruh.
Gambar 1.4
Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru menurut Tingkat Sekolah di Kecamatan
Pasemah Air Keruh, 2020

2852
3000

2000 1165
210 85
23 652 69
1000
108
0
TK SD SLTP SMA
MURID GURU

5
2. Puskesmas
Pada periode tahun 2003 s.d sekarang, jumlah pustu dan polindes di
wilayah kec. Pasemah Air Keruh ada 32 fasilitas kesehatan yang terdiri dari 4
Pustu, 10 Polindes dan ada 16 bidan/perawat serta dokter yang praktek swasta.
Hampir setiap desa mempunyai polindes/pustu masing masing yang ditempati
oleh tenaga kesehatan baik itu PNS atau PTT/TKS.
Gambar 1.5
Jumlah Fasilitas pelayanan Kesehatan di wilayah Pasemah Air Keruh
Tahun 2020

10
10
4
5

0
pustu
polindes

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada


masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber
daya yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) di antaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes
(Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman Obat Keluarga), POD (Pos Obat Desa)
dan sebagainya.
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di
masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan
penanggulangan Diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu
dikelompokkan ke dalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya,
Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri.

6
Gambar 1.6
Jumlah Posyandu di wilayah Pasemah Air Keruh Tahun 2020

2
1.8
1.6
1.4
1.2
1 2 2 2 2
0.8
0.6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0.4
0.2
0

3. Sumber Daya
Data mengenai sumber daya di Provinsi Sumatera Selatan baik yang
bekerja di sektor pemerintah maupun swasta masih sulit diperoleh. Pada tabel
berikut disajikan nama SDM menurut golongan medis, paramedis dan tenaga
kesehatan lainnya.
Tabel 1.1
Sumber Daya Manusia Puskesmas Nanjungan
Status
No Nama Jabatan Pendidikan
Kepegawaian
1. Siti Hodijah, S.Kep PNS Kepala UPTD Strata 1
2. Heni Periantini, Amd.KL PNS Kepala TU Diploma III
3 Yosi Oktaria, AM.Keb PNS Bidan PKM Diploma III
4. Marmina, AM.Keb PNS Bidan Desa Diploma III
5. Farma Susanti, AM.Keb PNS Bidan Desa Diploma III
6. Lini Marlina, Amd.KL PNS Kesling Diploma III
7. Ns. Septi Dian Mariska, S.Kep PNS Perawat Strata
1+Profesi Ners
8. Ns. Pipin Mulyani, S.Kep PNS Perawat Strata

7
1+Profesi Ners
9. Aina Rusada, STr.Keb PNS Bidan PKM Diploma IV
10. Sastra Atrianti, STr.Keb PNS Bidan PKM Diploma IV
11. Kisilaturarni, AM.Keb PNS Bidan Desa Diploma III
12. Kasmanto, AM.Kep CPNS Perawat Diploma III
13. Dinni Meiliani, AM.Keb PNS Bidan Diploma III
14. dr. Widya Sari Kontrak Dokter Umum Strata
1+Profesi
Dokter Umum
15. Ervina Aditama, SKM TKS Staf PKM Strata 1
16. Aan Junaidi, AM.Kep TKS Staf PKM Diploma III
17. Devi Melinda TKS Staf PKM SMA
18. Fitri Yunita TKS Staf PKM SMA
19. Henny Apliya Yunita, AM.Kep TKS Staf PKM Diploma III
20. Ade Irma Suryani, AM.Kep TKS Staf PKM Diploma III
21. Desi Aprina TKS Staf PKM SMA
22. Dinti Fitriani, AM.Keb TKS Staf PKM Diploma III
23. Nia Agustina, AM.Keb TKS Staf PKM Diploma III
24. Weni Herlina, Str.Keb TKS Staf PKM Diploma IV
25. Anggun Famelia, Amd.Keb TKS Staf PKM Diploma III
26. Lia Niko Fitriani, Amd.Keb TKS Staf PKM Diploma III
27. Intan Aryessi TKS Staf PKM SMA
28. Neni Sartika, AM.Keb TKS Staf PKM Diploma III
29. Afriyanti TKS Staf PKM SMA
30. Mega Puspita Sari, Amd.Keb TKS Staf PKM Diploma III
31. Ns. Perti Anesta, S.Kep TKS Staf PKM Strata
1+Profesi Ners
32. Wisnu Hadi Saputra, Amd.Kep TKS Staf PKM Diploma III
33. Nova Lestari, AM.Keb TKS Staf PKM Diploma III
34. Herlita Delvina, Amd.Keb TKS Staf PKM Diploma III
35. Fera Feronika, SKM TKS Staf PKM Strata 1
36. Esvi Royaldo, SKM Kontrak Staf PKM Strata 1

8
37. Fitria Ramadani, AMd.Kes Kontrak Staf PKM Diploma III
38. Tri Puputri, Amd.Keb TKS Staf PKM Diploma III
39. Rosmarina Indah Lestari TKS Staf PKM Diploma III
40. Ayu Vivironika, AM.Keb TKS Staf PKM Diploma III
41. Ayu Andera, S.Kep TKS Staf PKM Strata 1
42. Fenny Utari, AM.Keb TKS Staf PKM Diploma III
43. Julia Ristari, S.Kep TKS Staf PKM Strata 1
44. Huzaimah, AM.Keb TKS Staf PKM Diploma III
45. Lesi Andraini, Amd.Kep TKS Staf PKM Diploma III
46. Metro Polenda Jaya TKS Staf PKM SMA
47. Yupen Tija Alpiji TKS Staf PKM SMA

Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas Nanjungan


Kab. Empat Lawang memiliki Visi, Misi, dan Motto sebagai berikut:
1) Visi Puskesmas Nanjungan
Menjadikan Puskesmas dengan Pelayanan Bermutu dan Mandiri Menuju
Masyarakat Pasemah Air Keruh Sehat

2) Misi Puskesmas Nanjungan


a) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional, merata, dan
terjangkau oleh masyarakat secara efisien dan efektif
b) Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal

3) Motto Puskesmas Nanjungan


Melayani Dengan Hati, Kesembuhan Anda Kepuasan Kami

9
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS NANJUNGAN
KABUPATEN EMPAT LAWANG
PROPINSI SUMATERAH SELATAN
TAHUN 2021

KEPALA PUSKESMAS
SITI HODIJAH, S.Kep

KASUBAG TATA USAHA


Heni periantini Amd.Kl

SIMPUS KEPEGAWAIAN KEUANGAN RUMAH TANGGA


Kasmanto Am.Kep Heni periantini Amd.Kl Farma Susanti Str.Keb Septi Dian Marissa Am.Kep
Septi Dian Marissa Am.Kep
Lini Marlina Amd.Kl

UKM PENGEMBANGAN UKP,KEFERMASIAN DAN LAB JEJARING DAN JARINGAN


UKM ESENSIAL DAN KEPERAWATAN KESMAS Sastra Atrianti Am.Keb Septi Dian Marissa PUSKESMAS

Kesehatan Jiwa Rawat Jalan Puskesmas Pembantu


Kesling Gizi Kesmas Keperawatan Kesmas Pipin Mulyani Am.Kep dr. Widya Sari
Lini Marlina Amd.Kl Aina Rusada Am.Keb Pipin Mulyani Am.Kep
Kesehatan Lansia Gawat Darurat Puskesmas Keliling
KIA Promosi Kesehatan Aan Junaidi am.Kep Dr. Widya Sari
P2P Sastra Atrianti Am.Keb Fera Feronika SKM
Kesehatan Olahraga Kefarmasian Bidan Desa
Imunisasi P2 DBD Kesehatan Ibu PHBS Tri Puputri Herlita Delvina Am.Keb
Yosi Oktaria Am.Keb Dinti Fitriani Am.Keb Sastra Atrianti Am.Keb Fitri Ramadani Amd.Kes
Kesehatan Gigi Laboratorium Jejaring Fasyankes
P2 Ispa P2 Rabies KB UKGS Rosmarina Indah L., Am.Keb Dewinta N.T.M., AMd.Kes
Ayu Andera S.Kep Septi Dian Marissa Am.Kep Nia Agustina Am.Keb Rosmarina Indah L., Am.Keb
Kestra dan Komplementer KIA/KB
P2 TB P2 Malaria MTBS UKS Heni Aprilia Yunita Am.Kep Sastra Atrianti
Dewinta N.T.M., AMd.Kes Dinti Fitriani Am.Keb Farma Susanti Str.Keb Rosmarina Indah L., Am.Keb
Gilut
P2 Diare Kecacingan Kespro Rosmarina I.L., Am.Keb
Mega Puspita Sari,am.Keb Kasmanto Am.Kep Kisilaturarni Am.Keb
Gizi
P2 Kusta Surveilans Esvi Royaldo SKM
Kasmanto Am.Kep Ayu Andera S.Kep
Persalinan
Marmina Str.Keb

Gambar 1.7 Struktur Organisasi Puskesmas Nanjungan


4. Tempat Tidur
Jumlah tempat tidur pasien di puskesmas nanjungan dengan berjumlah 14
buah ; tempat tidur keci 2 buah dan dewasa 12 buah.
Gambar 1.8
Jumlah tempat tidur di puskesmas nanjungan yang terpakai tahun 2020

Tempat Tidur

4
3 3
2
1 1 1 1

A. PROFIL PESERTA
Berdasarkan Peraturan Menteri PANRB No. 35 Tahun 2019, tugas pokok
dan fungsi perawat terampil sebagai berikut:
Tabel 1.2
Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Terampil

No Tugas
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
melakukan upaya promotif
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada pasien
untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif
5. Memberikan oksigenasi sederhana
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/bencana/kritikal
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko
penularan infeksi

11
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
medikal bedah
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik
14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan
paliatif
16. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan
/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
17. Melakukan perawatan luka
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

B. IDENTIFIKASI ISU
Untuk menyusun Rancangan Aktualisasi ini dibutuhkan instrument isu
yang menjadi sumber permasalahan yang kemudian akan dicari gagasan
pemecahannya. Pada jabatan Perawat Terampil di Puskesmas Nanjungan Kab.
Empat Lawang beberapa isu yang berhasil diidentifikasi antara lain:
1. Rendahnya pemahaman kesehatan pada pasien TB Paru dan keluarga di
wilayah Puskesmas Nanjungan
2. Belum optimalnya pengisian asuhan keperawatan di Poli Umum Puskesmas
Nanjungan
3. Belum optimalnya penggunaan Program IK (Investigasi Kontak) di wilayah kerja
Puskesmas Nanjungan

C. ANALISIS ISU
Dari isu – isu yang ada, maka diperlukan analisis lanjutan yang digunakan
untuk mendapatkan kualitas isu yang paling tinggi dan menjadi isu yang aktual.
12
Analisis isu dilakukan dengan menggunakan metode USG (Urgency, Serious,
Growth). Adapun kriteria Metode USG adalah sebagai berikut:

1. U (Urgency)
Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
2. S (Serious)
Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan.
3. G (Growth)
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
segera.

Penentuan kualitas pembobotan analisis USG ini memiliki skala nilai 1-5
untuk setiap kriterianya. Keterangan dari setiap bobot tersaji dalam tabel dibawah
ini :
Tabel 1.3
Bobot Kualitas Analisis USG

Bobot Keterangan
5 Sangat Besar
4 Besar
3 Sedang
2 Kecil
1 Sangat Kecil

Berikut adalah analisis isu-isu yang dilakukan dengan menggunakan instrument


USG:
Tabel 1.4
Analisis Menggunakan USG
No Identifikasi Isu U S G Total Peringkat

1. Rendahnya pemahaman kesehatan pada


pasien TB Paru dan keluarga di wilayah 4 5 5 14 1
Puskesmas Nanjungan

13
2. Belum optimalnya pengisian asuhan
keperawatan di Poli Umum Puskesmas 4 4 4 12 2
Nanjungan
3. Belum optimalnya penggunaan Program IK
(Investigasi Kontak) di wilayah kerja 4 3 4 11 3
Puskesmas Nanjungan

Dari hasil analisis USG, ditetapkan isu yang dipilih dan ditindaklanjuti
dengan gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu
tersebut. Langkah yang dilakukan dalam tahap ini merumuskan isu yang memuat
fokus dan lokus, menentukan gagasan kegiatan yang akan dilakukan,
mengidentifikasi sumber isu, aktor yang terlibat dan peran dari setiap aktor, dan
mendeskripsikan keterkaitannya dengan mata pelatihan yang relevan dengan
konteks isu.
Hasil analisis isu yang terpilih adalah “Rendahnya Pemahaman
kesehatan pada pasien TB Paru dan keluarga di wilayah Puskesmas
Nanjungan”.

D. ARGUMEN ISU
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.
Upaya kesehatan dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan
(Permenkes No. 75 Tahun 2014). Puskesmas Nanjungan dibawah naungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Empat Lawang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
pelayan publik bagi masyarakat dibidang kesehatan.
Pelayanan pemeriksaan pasien di Puskesmas harus mendukung tiga fungsi
pokok Puskesmas, yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan
strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan
kesehatan masyarakat.
Kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan

14
semakin meningkat sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, baik
pelayanan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, maupun rehabilitative. Hal ini
menunjukan bahwa pandangan masyarakat terhadap kesehatan masih menjadi
prioritas, terutama pada kesehatan umum masyarakat, tidak terkecuali perhatian
terhadap masalah kesehatan yang masih sering dijumpai di wilayah Puskesmas
Nanjungan. Diantaranya tentang penemuan kasus gizi buruk yang masih belum
optimal, belum optimalnya pengisian asuhan keperawatan oleh perawat yang
bertugas, peran petugas TB paru yang belum optimal dalam menemukan pasien
suspek TB, dan yang menjadi perhatian penting adalah belum optimalnya
sosialisasi pendidikan kesehatan pada pasien TB paru dan keluarga di wilayah
Puskesmas Nanjungan. Dalam hal ini kasus TB paru masih menjadi perhatian
penting di Kab. Empat Lawang khususnya dimana masih banyak ditemukan
pasien TB di wilayah kerja Puskesmas Nanjungan.
Menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, tuberkulosis adalah penyakit
yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis atau
sering disebut TBC merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia ini. Pada
tahun 1992 WHO (World Health Organization) telah mencanangkan tuberkulosis
sebagai global emergency. Laporan WHO tahun 2004 menyatakan bahwa 8,8 juta
kasus baru tuberkulosis pada tahun 2002, dimana 3,9 juta adalah kasus BTA
(Basil Tahan Asam) positif. Setiap detik ada satu orang yang terinfeksi kuman
tuberkulosis. Diperkirakan terdapat 2 juta kematian akibat tuberkulosis pada tahun
2002. Jumlah terbesar kematian akibat TBC terdapat di Asia Tenggara yaitu
625.000 orang.
Di Indonesia berdasarkan SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga) tahun
2001 didapatkan bahwa penyakit pada sistem pernapasan merupakan penyebab
kematian kedua setelah sistem sirkulasi. Pada SKRT 1992 disebutkan bahwa
penyakit TBC merupakan penyebab kematian kedua, sementara SKRT tahun
2011 menyebutkan bahwa tuberkulosis adalah penyebab pertama pada golongan
penyakit infeksi.
Pendidikan kesehatan adalah upaya persuasi atau pembelajaran kepada
masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan-tindakan untuk
memelihara, dan meningkatkan taraf kesehatannya (Notoatmodjo, 2019).
Dalam rangka meningkatkan manajemen mutu pelayanan di Puskesmas

15
Nanjungan serta memenuhi standar pelayanan minimal Kab. Empat Lawang
tentang eliminasi angka kejadian TB paru di Kab. Empat Lawang umumnya, yang
mana tercantum dalam program P2TB (Pencegahan dan Pengobatan TB) tingkat
kesembuhan pasien dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan pasien mengenai
penyakit TB Paru itu sendiri, baik pola (behavior) pasien di dalam rumah ataupun
di lingkungannya. Ditambah lagi dengan ketidakteraturan atau ketidakpatuhan
minum obat yang mana malah memperburuk prognosis kesembuhan.

E. GAGASAN PEMECAHAN ISU


Adapun gagasan pemecahan isu untuk core issue “Rendahnya
pemahaman kesehatan pada pasien TB Paru dan keluarga di wilayah
Puskesmas Nanjungan”.
1. Melakukan identifikasi data pasien TB Paru
2. Membuat leaflet sebagai media sosialisasi pada pasien TB Paru
3. Mengadakan sosialisasi pada pasien TB Paru
4. Mengevaluasi pemahaman pasien TB Paru

16
F. MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
Tabel 1.5
Matriks Rancangan Aktualisasi
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Dengan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nila-nilai
Kegiatan Materi
Organisasi Organinasasi
1. Persiapan awal 1. Membuat janji temu 1. Notulen Akuntabilitas Kegiatan yang Proses
aktualisasi dengan mentor bimbingan Bertanggung jawab dilakukan ini kegiatan ini
2. Menemui mentor/atasan dengan mentor Sayan akan mempunyai juga
langsung 2. Foto dan bertanggung jawab tujuan yang menguatkan
3. Menyiapkan aktualisasi dokumentasi atas hasil konsultasi sesuai dengan nilai organisasi
4. Melakukan konsultasi saat dan menindak lanjuti visi puskesmas di Kab. Empat
dengan menjelaskan melakukan secara profesional yaitu “Menjadikan Lawang
kegiatan yang akan konsultasi Puskesmas “MADANI” yaitu
dilakukan 3. Lembar Kejelasan Pelayanan Nasionalis
5. Menerima masukan atas persetujuan Saya menyampaikan Bermutu dan
kegiatan yang dilakukan 4. Jadwal maksud dan tujuan Mandiri Menuju
6. Meminta persetujuan dari kegiatan dari kegiatan Masyarakat
atasan konsultasi, Pasemah Air
disampaikan secara Keruh Sehat”. Hal
jelas sehingga tidak ini juga tertuang

17
menimbulkan multi dalam misi
persepsi puskesmas yaitu
“Mewujudkan
Kepercayaan pelayanan
Saya membina kesehatan yang
hubungan saling bermutu, merata,
percaya dengan dan terjangkau
atasan agar kegiatan oleh masyarakat
berjalan dengan baik secara efisien dan
efektif”
Transparan
Dalam melakukan
konsultasi dengan
atasan dilakukan
dengan transparan
dan tidak ada yang
ditutup-tutupi
sehingga mengetahui
perencanaan
kegiatan yang akan
dilakukan

18
Nasionalisme
Musyawarah
Saya melakukan
musyawarah dan
diskusi dengan
atasan demi
tercapainya
kesepakatan
bersama dalam
perencanaan
kegiatan

Kerjasama
Dalam melakukan
konsultasi dengan
atasan merupakan
perwujudan
kerjasama antara
atasan dengan staf
dalam upaya
meninggkatkan

19
kualitas pelayanan
secara bersama-
sama

Rela Berkorban
Saya rela berkorban
dalam hal waktu
untuk menunggu
waktu luang dari
atasan agar bisa
melakukan
konsultasi ditengah-
tengah rutinitas
kesibukan pekerjaan

Etika Publik
Cermat
Saya dalam
melakukan konsultasi
dengan atasan
memperhatikan

20
secara cermatn
setiap detail informasi
yang diberikan

Sopan Santun
Saya melakukan
konsultasi dengan
atasan dilakukan
dengan penuh
hormat, sopan, dan
santun sehingga
tercipta hubungan
yang harmonis

Komitmen Mutu
Efektif
Saya melakukan
konsultasi
dengan atasan
sesuai dengan hal
yang ingin di

21
diskusikan, tidak
berbelit - belit agar
komunikasi menjadi
efektif
Inovasi
Ketika melakukan
konsultasi
dengan atasan harus
berani
menyampaikan
gagasan inovatif agar
kegiatan memperoleh
hasil yang optimal

Anti Korupsi
Jujur
Dalam melakukan
konsultasi
dengan atasan harus
secara jujur, terbuka,
dan tidak ada yang

22
ditutup-tutupi

Peduli
Saya melakukan
konsultasi
dengan atasan
merupakan
perwujudan dari
kepedulian penulis
terhadap pasien demi
memperoleh
efektifitas
pengobatan yang
optimal

Berani
Saya melakukan
koordinasi dengan
atasan harus berani
dalam
menyampaikan

23
gagasan agar
memperoleh hasil
yang optimal

Manajemen ASN
Saya akan
melakukan koordinasi
dan konsultasi
dengan mentor
sekaligus atasan
terkait pelaksanaan
kegiatan yang akan
akan dilakukan
sehingga
mendapatkan arahan
dan saran untuk
tercapainya tujuan
kegiatan yang lebih
baik.
2. Melakukan 1. Mengumpulkan/mencari 1. Diperolehnya Akuntabilitas Identifikasi data Proses
identifikasi data data pasien TB paru data pasien Bertanggung jawab pasien TB paru identifikasi

24
pasien TB paru 2. Mengklasifikasikan/mengol TB paru Sayan akan yang akan pasien ini
ah data pasien TB paru bertanggung jawab dilakukan menguatkan
2. Foto atas data yang sosialisasi ini nilai organisasi
3. Mencatat semua data yang dokumentasi diperoleh berkontribusi Kab. Empat
diperoleh dengan visi Lawang
Kejelasan puskesmas yaitu “MADANI” yaitu
Saya akan mencatat Menjadikan Nasionalis
data sesuai yang ada Puskesmas
di rekam medis Pelayanan
Bermutu dan
Kepercayaan Mandiri Menuju
Saya akan menjaga Masyarakat
kerahasiaan data Pasemah Air
yang diperoleh Keruh Sehat. Hal
ini juga tertuang
Transparan dalam misi
Dalam melakukan puskesmas yaitu
identifikasi data Mewujudkan
dengan transparan pelayanan
dan tidak ada yang kesehatan yang
ditutup-tutupi bermutu, merata,

25
Nasionalisme dan terjangkau
Musyawarah oleh masyarakat
Saya melakukan secara efisien dan
musyawarah dan efektif
diskusi dengan
atasan sekaligus
mentor demi
tercapainya
kesepakatan
bersama dalam
pengklasifikasian
data pasien TB paru

Kerjasama
Melakukan koordinasi
dengan pihak rekam
medis untuk meminta
izin mengambil data
pasien TB paru

Rela Berkorban

26
Saya rela berkorban
dalam hal waktu
untuk mengumpulkan
data yang diinginkan

Etika Publik
Cermat
Saya dalam
melakukan
identifikasi data
memperhatikan
secara cermat setiap
detail informasidata
yang ditemukan

Sopan Santun
Saya dalam
melakukan
identifikasi data
pasien TB paru
bersikap sopan

27
santun kepada pihak
rekam medis agar
terjalinnya hubungan
yang harmonis

Komitmen Mutu
Efektif
Saya melakukan
identifikasi data
mencatat sesuai
dengan hal yang
diinginkan, tidak
berbelit - belit agar
data menjadi efektif

Inovasi
Ketika melakukan
identifikasi data
saya mencatat data
yang diperoleh
sesimple mungkin

28
agar mudah dipahami

Anti Korupsi
Jujur
Dalam melakukan
identifikasi data
harus jujur sesuai
dengan data yang
ada di rekam medis
tidak ada yang
ditutup-tutupi

Peduli
Saya melakukan
identifikasi data
merupakan
perwujudan dari
kepedulian penulis
terhadap pasien demi
memperoleh
efektifitas

29
pengobatan yang
optimal

Manajemen ASN
Saya akan
melakukan koordinasi
dengan pihak rekam
medis, mentor
sekaligus atasan
terkait identifikasi
data yang akan dicari
sehingga
mendapatkan arahan
dan saran agar data
yang diperoleh sesuai
dengan yang
diinginkan.
3. Membuat Leaflet 1. Mencari materi untuk 1. Rancangan Akuntabilitas Membuat leaflet Membuat leaflet
untuk sosialisasi pembuatan leaflet leaflet Bertanggung jawab untuk sosialiasi untuk
pada pasien TB Saya akan pada pasien TB sosialisasi, ini
paru 2. Menyusun materi untuk 2. Leaflet bertanggung jawab paru berkontribusi menguatkan

30
bahan leaflet terkait materi dengan visi nilai organisasi
3. Notulen pembuatan leaflet TB puskesmas yaitu Kab. Empat
3. Konsultasi dengan paru Menjadikan Lawang
atasan sekaligus mentor 4. Foto Puskesmas “MADANI” yaitu
tentang pembuatan dokumentasi Kejelasan Pelayanan Nasionalis
leaflet sebagai media Saya akan membuat Bermutu dan
sosialisasi ke pasien TB leaflet dengan materi Mandiri Menuju
paru yang mudah Masyarakat
dipahami oleh pasien Pasemah Air
4. Mencatat materi dan TB paru Keruh Sehat. Hal
hasil konsultasi ini juga tertuang
Transparan dalam misi
Dalam melakukan puskesmas yaitu
pembuatan leaflet Mewujudkan
materi yang saya pelayanan
sampaikan jelas kesehatan yang
secara detail dan bermutu, merata,
tidak ditutup-tutupi dan terjangkau
oleh masyarakat
Nasionalisme secara efisien dan
Musyawarah efektif

31
Saya melakukan
musyawarah dan
diskusi dengan
atasan sekaligus
mentor demi
tercapainya
kesepakatan
bersama terkait
materi yang akan
dimasukkan ke dalam
leaflet

Rela Berkorban
Saya rela berkorban
dalam hal waktu
untuk mencari materi
semenarik mungkin
agar mudah
dipahami oleh pasien

Etika Publik

32
Cermat
Saya dalam
melakukan konsultasi
dengan atasan
sekaligus mentor
memperhatikan
secara cermat setiap
detail informasi dan
saran yang diberikan

Sopan Santun
Saya melakukan
konsultasi dengan
atasan sekaligus
mentor dengan
penuh hormat, sopan,
dan santun sehingga
tercipta hubungan
yang harmonis

Komitmen Mutu

33
Efektif
Saya mencari materi
untuk pembuatan
leaflet
Yang simple, tidak
berbelit - belit agar
sosialisasi jadi efektif

Inovasi
Ketika melakukan
konsultasi
dengan atasan
sekaligus mentor
harus berani
menyampaikan
gagasan inovatif agar
kegiatan sosialisasi
memperoleh hasil
yang optimal

Anti Korupsi

34
Jujur
Dalam pembuatan
leaflet materi yang
disampaikan harus
jujur tidak menutup-
nutupi terkait penyakit
TB paru

Peduli
Saya melakukan
pembuatan leaflet
Sebagai media
sosialisasi
merupakan
perwujudan dari
kepedulian penulis
terhadap pasien demi
memperoleh
efektifitas
pemahaman pasien
yang optimal

35
Manajemen ASN
Saya akan
melakukan konsultasi
dengan atasan
sekaligus mentor
untuk desain leaflet
sehingga mendapat
arahan dan saran
agar leaflet tersebut
sangat menarik dan
mudah dipahami

Pelayanan Publik
Saya akan membuat
desain leaflet dengan
prinsip transparan,
tidak diskriminatif,
tidak mengandung
sara mudah, dan
murah.

36
4. Sosialisasi pada 1. Mengumpulkan bahan 1. Data pasien Akuntabilitas Sosialisasi pada Sosialiasi pada
pasien TB paru yang Kejelasan pasien TB paru pasien TB paru,
2. Mengunjungi pasien ke disosialisasika Dalam melakukan berkontribusi ini menguatkan
rumah n sosialisasi informasi dengan visi nilai organisasi
yang disampaikan puskesmas yaitu Kab. Empat
3. Melaksanakan sosialisasi 2. Foto jelas agar mudah Menjadikan Lawang
dokumentasi dipahami Puskesmas “MADANI” yaitu
4. Melakukan tanya Transparan Pelayanan Nasionalis
jawab/timbal balik 3. Testimoni Sosialisasi yang Bermutu dan
disampaikan terkait Mandiri Menuju
materi TB paru harus Masyarakat
terbuka tidak ada Pasemah Air
yang ditutup-tutupi Keruh Sehat. Hal
ini juga tertuang
Tanggung Jawab dalam misi
Informasi yang puskesmas yaitu
disampaikan harus Mewujudkan
jelas dan dapat pelayanan
dipertanggungjawabk kesehatan yang
an bermutu, merata,
dan terjangkau

37
Nasionalisme oleh masyarakat
Adil secara efisien dan
Sosialisasi efektif
disampaikan dengan
tidak ada unsur
diskriminatif,
membeda-bedakan
anatar pasien satu ke
pasien yang lain

Amanah
Sosialisasi dilakukan
dengan amanah dan
profesional

Ikhlas
Mempersiapkan
segala bahan yang
dibutuhkan untuk
sosialisasi dengan
penuh ikhlas

38
Etika Publik
Taat dan Patuh
Sosialisasi dikerjakan
dengan taat dan
patuh sesuai dengan
dasar yang menjadi
acuan

Cermat
Sebelum
menyampaikan
materi terkait
sosialisasi TB paru ke
pasien diteliti dengan
cermat terlebih
dahulu untuk
meminimalisir
kesalahan

Ikhlas

39
Dalam memberikan
materi sosialisasi
dilakukan dengan
ikhlas, tidak mudah
mengeluh dan tetap
sabar

Komitmen Mutu
Berkualitas
Ketika mengisi materi
sosialisasi dilakukan
berdasarkan acuan
sehingga informasi
yang disampaikan
dapat
dipertanggungjawabk
an

Efektif
Sosialisasi yang
dilakukan

40
memberikan bukti
dokumentasi bahwa
kegiatan benar
terlaksana

Efisien
Saya akan
mengoptimalkan
sosialisasi sesuai
dengan target waktu
yang telah
dijadwalkan

Anti Korupsi
Jujur
Sosialisasi
disampaikan tanpa
ada yang ditutup-
tutupi sehingga dapat
dipertanggung
jawabkan

41
Kerja keras
Mengumpulkan
bahan sosialisasi
dengan kerja keras
dan sungguh-
sungguh agar
memperoleh hasil
yang optimal

Peduli
Sosialisasi dilakukan
atas dasar
kepedulian agar
kesembuhan pasien
dapat tercapai

Pelayanan Publik
Dalam melakukan
sosialisasi ke pasien
saya melakukan

42
dengan hormat,
sopan, dan santun
agar tidak terjadi
ketersinggungan
5. Evaluasi Mengumpulkan hasil Foto dokumentasi Akuntabilitas Evaluasi terhadap Kegiatan
sosialisasi Bertanggung Jawab kegiatan evaluasi
Evaluasi kegiatan sosialisasi yang menguatkan
sebagai bentuk telah dilakukan nilai organisasi
tanggung jawab selaras dengan Kab. Empat
untuk mengetahui visi puskesmas Lawang
apakah materi yang yaitu Menjadikan “MADANI” yaitu
disampaikan dapat Puskesmas Nasionalis
dipahami Pelayanan
Bermutu dan
Transparan Mandiri Menuju
Evaluasi dilakukan Masyarakat
secara transparan, Pasemah Air
terbuka, dan tidak Keruh Sehat. Hal
ada yang ditutup- ini juga tertuang
tutupi sehingga hasil dalam misi
sosialisasi dapat puskesmas yaitu

43
diketahui Mewujudkan
pelayanan
Nasionalisme kesehatan yang
Kerjasama bermutu, merata,
Dalam mengevaluasi dan terjangkau
materi sosialisasi oleh masyarakat
yang disampaikan, secara efisien dan
bekerja sama dengan efektif
keluarga pasien agar
terjadinya feed back
terhadap materi
sosialisasi

Rela Berkorban
Saya dalam evaluasi
materi sosialisasi
yang disampaikan
rela berkorban dalam
hal waktu, pikiran,
maupun tenaga untuk
mewawancarai

44
pasien apakah sudah
paham terkait materi
yang disampaikan

Etika Publik
Cermat
Dalam mengevaluasi
pasien akan
dilakukan dengan
cermat dan teliti agar
tidak ada hal yang
terlewatkan

Sopan Santun
Dalam melaksanakan
proses evaluasi
dilakukan dengan
penuh hormat, sopan,
dan santun ketika
mewawancarai
pasien.

45
Disiplin
Disiplin waktu dalam
Melaksanakan proses
evaluasi sesuai
dengan waktu
perencanaan
kegiatan

Komitmen Mutu
Efektif
Dalam melaksanakan
evaluasi harus fokus
agar apa yang
dilakukan menjadi
efektif

Efisien
Evaluasi dilakukan
dengan
menggunakan

46
sumber daya
seminim mungkin
namun dapat
mencapai tujuan

Anti Korupsi
Jujur
Dalam melaksanakan
proses evaluasi akan
dilakukan secara
jujur, terbuka, apa
adanya sesuai
dengan data yang
valid

Peduli
Dalam mengevaluasi
pasien dilakukan atas
dasar kepedulian
untuk
mengoptimalkan

47
proses evaluasi
Manajemen ASN
Saya akan
melakukan, proses
evaluasi sesuai
dengan standar nilai-
nilai dasar ASN,
sebagai bentuk
tanggung jawab
bahwa kegiatan
benar dilaksanakan

48
G. RENCANA JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI
Tabel 1.6
Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Agustus September
No Kegiatan
1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
1. Persiapan Awal Aktualisasi
2. Melakukan identifikasi data pasien TB
paru
3. Membuat Leaflet untuk sosialisasi
pada pasien TB paru
4. Sosialisasi pada pasien TB paru
5. Evaluasi

Keterangan:
Persiapan Awal Aktualisasi
Melakukan identifikasi data pasien TB paru
Membuat Leaflet untuk sosialisasi pada pasien TB paru
Sosialisasi pada pasien TB paru
Evaluasi
Libur

49
REFERENSI

Tim Penyusun Modul. 2014. Mata Diklat Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pendidikan dan
pelatihan CPNS Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pendidikan dan
pelatihan CPNS Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pendidikan dan
pelatihan CPNS Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pendidikan dan
Pelatihan CPNS Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Utomo, Tri Widodo, Basseng dan Bayu Hikmat Purwana. 2017. Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Idris, Irfan, Yogi Suwarno, dkk. 2019. Modul Pelatihan Dasar CPNS Analisis Isu
Kontemporer. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Ferrijana, Sammy, Bambang Suhartono dan Sandra Erawanto. 2019. Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Kesiapsiagaan Bela Negara. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan dasar
CPNS Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Suwarno, Yogi dan Tri Atmojo Sejati. 2019. Modul Pelatihan Dasar CPNS Whole
Of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pendidikan dan
pelatihan CPNS Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia

50
Purwanto, E., dkk. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 tentang “Jabatan Fungsional
Perawat ”
Peraturan Kepala LAN Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar CPNS
Puskesmas Nanjungan Kabupaten Empat Lawang. (2021). “Profil Puskesmas
Nanjungan”. Kecamatan Pasemah Air Keruh Kabupaten Empat Lawang
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN

51

Anda mungkin juga menyukai