DISUSUN OLEH:
No Presensi 012
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui,
Coach, Mentor,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Mengesahkan,
Coach, Mentor,
Narasumber,
Drs. Warjito, M. Si
iii
PRAKATA
iv
7. Keluarga yang telah mendukung, mendoakan serta memberi bantuan
sehingga semua kegiatan Pelatihan Dasar CPNS dapat terselesaikan
dengan baik.
8. Seluruh Widyaiswara dan Panitia yang telah memberikan ilmu,
bimbingannya, dukungan dan fasilitas selama kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II Angkatan XL.
9. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan XL
10. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XL
atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya.
11. Semua pihak yang telah memberikan dukungan moril dan materiil
demi terselesaikannya rancangan aktualisasi ini
Semoga Allah SWT memberi balasan pahala atas semua amal
kebaikan yang diberikan. Penulis berharap semoga laporan aktualisasi
dan habituasi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat
memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai “ANEKA” dengan
prinsip Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Pelayanan Publik dan
Whole of Government dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja
dan masyarakat.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
mendasar pada laporan ini, oleh karena itu penulis berharap kepada
semua pihak untuk memberikan saran dan masukan serta kritik yang
membangun untuk penyempurnaan laporan aktualisasi dan habituasi ini.
v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Identifikasi Isu dan Rumusan Masalah ........................................ 3
C. Tujuan ......................................................................................... 7
D. Manfaat ....................................................................................... 7
vi
BAB III RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan
dengan Nilai ANEKA ................................................................... 22
1. Isu Terpilih ............................................................................ 23
2. Pemecahan Isu ..................................................................... 24
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ..................................................................................... 76
B. Rekomendasi .............................................................................. 78
C. Rencana Aksi Kegiatan Dan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
PNS ............................................................................................ 79
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 81
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... 83
LAMPIRAN............................................................................................. 84
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ............................................................................................. 84
Lampiran 2 ............................................................................................. 89
Lampiran 3 ............................................................................................. 93
Lampiran 4 ............................................................................................. 96
Lampiran 5 ............................................................................................. 110
Lampiran 6 ............................................................................................. 115
Lampiran 7 ............................................................................................. 118
Lampiran 8 ............................................................................................. 126
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik
yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI.
Undang-Undang No.5 Tahun 2014 Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4)
tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan bahwa Instansi
Pemerintah wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi
bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa
percobaan. Merujuk Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen PNS, PNS wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan untuk membangun moral, kejujuran, semangat
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang.
Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-
klasikal di tempat pelatihan dan di tempat tugas sehingga
memungkinkan peserta mampu mengaktualisasikan dan membuatnya
menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya. Karakter
PNS profesional dibentuk dari sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai
dasar profesi PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI serta mengusai tugasnya sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
publik.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dilakukan ide kreatif
dalam penyelenggaraan Diklat Prajabatan yang memungkinkan peserta
1
untuk menerapkan nilai-nilai dasar PNS di tempat kerja, sehingan
peserta dapat menjadi agen perubahan budaya kerja yang lebih baik
lagi serta memperbaiki budaya PNS yang dianggap kurang baik di
lingkungan masyarakat. Dalam Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dijelaskan bahwa Masa Prajabatan
adalah masa percobaan selama satu tahun yang wajib dijalani oleh
CPNS melalui proses pendidikan dan pelatihan. Pelatihan Dasar CPNS
adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang
dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Peserta Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2019 di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Blora ditugaskan untuk merancang aktualisasi
nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi atau yang biasa disingkat ANEKA, yang akan
dilaksanakan di tempat kerja sebagai bentuk penerapan ilmu yang
sudah didapatkan selama mengikuti Diklat Prajabatan dalam kurun
waktu 18 hari belajar in class.
Bentuk penerapan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA adalah
untuk mengatasi berbagai macam isu atau permasalahan yang terjadi
di tempat kerja. Menurut lapran WHO meskipun jumlah kematian akibat
tuberkulosis menurun 22% antara tahun 2000 dan 2015, namun
tuberkulosis masih menepati peringkat ke-10 penyebab kematian
tertinggi di dunia pada tahun 2016. Angka prevalensi TBC Indonesia
pada tahun 2014 sebesar 297 per 100.000 penduduk. Eliminasi TBC
juga menjadi salah satu dari 3 fokus utama pemerintah di bidang
kesehatan selain penurunan stunting dan peningkatan cakupan dan
mutu imunisasi. Visi yang dibangun terkait penyakit ini yaitu dunia
bebas dari tuberkulosis, nol kematian, penyakit, dan penderitaan yang
disebabkan oleh TBC. Jika masalah ini dibiarkan maka akan
2
memberikan dampak yang luas, diantaranya adalah meningkatnya
angka penularan berbanding lurus dengan meningkatnya angka
kematian sehingga menurunnya derajat kesehatan.
Berdasarkan Laporan Penilaian Kinerja Pelayanan Kesehatan
UPTD Puskesmas Cepu tahun 2018 ditemukan rendahnya angka
cakupan penemuan TB Paru yaitu sebesar 38,16%. Upaya pencegahan
dan pemberantasan penyakit menular merupakan upaya yang penting
dilakukan dalam pembangunan kesehatan, salah satunya disebabkan
oleh rentannya penularan penyakit disekitar pasien yang sudah
menderita penyakit TB Paru.
Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru
Indonesia (PDPI), dr. M. Arifin Nawas, SpP(K), MARS mengungkapkan
bahwa setiap jam ada 8 kasus kematian akibat TB Paru terjadi setiap
tahunnya. Berdasarkan data diatas sebaiknya dilakukan upaya
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular sejak dini. Deteksi
dini penemuan TB Paru merupakan langkah ideal untuk melakukan
pengobatan, termasuk meminimalisir penularan TB Paru.
3
Tabel 1.1
Hasil Isu yang Teridentifikasi
Kondisi Yang
No Identifikasi Isu Sumber isu Keadaan Saat Ini
Diharapkan
Dari 76 target
sasaran penemuan
TB Paru yang dapat Meningkatnya
Rendahnya
Pelayanan dicapai 29 pasien capaian penemuan
capaian kinerja Publik (36,18%) kasus TB Paru sesuai
1. penemuan Whole of (Data Laporan dengan target
kasus TB Paru Government Penilaian Kinerja sasaran
Pelayanan
Kesehatan tahun
2018)
Kurangnya Penambahan tenaga
jumlah tenaga Belum terpenuhinya baru diharapkan
yang tidak jumlah tenaga yang dapat mengurangi
Manajemen
2. diimbangi sesuai dengan tugas tugas dan fungsi yang
ASN
dengan tugas dan fungsi yang sebelumnya diberikan
dan fungsi diberikan kepada pegawai
sebagai tambahan
Terpenuhinya
Kurangnya pembiayaan
Belum terpenuhinya
jumlah Pelayanan Puskesmas sehingga
3. kebutuhan
pembiayaan Publik diharapkan dapat
Puskesmas
Puskesmas menunjang pelayanan
yang lebih baik
Belum
sesuainya
Terpenuhinya sarana
sarana dan
prasarana sesuai
prasarana yang Kurangnya fasilitas
Pelayanan standar yang
4. sesuai dengan yang dimiliki
publik diharapkan dapat
Perkemenkes Puskesmas
menunjang pelayanan
No 75 Tahun kesehatan
2014
Kurangnya
kepatuhan Perawat terkadang Rekam medis pasien
perawat dalam Manajemen kurang dalam terisi lengkap
5.
melengkapi ASN melengkapi laporan termasuk pengisian
laporan asuhan asuhan keperawatan asuhan keperawatan
keperawatan
2. Penetapan Isu
a) Penetapan Kualitas Isu Menggunakan Metode APKL
Rancangan aktualisasi yang akan dilaksanaan
menggunakan pendekatan Analisis APKL (Aktual, Problematik,
4
Kekhalayakan dan Layak) digunakan untuk menentukan
kelayakan suatu isu sebagai berikut.
Tabel 1.2
Tabel Parameter APKL
No Indikator Keterangan
1 2 3
1 Aktual (A) Isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian,
sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat,
atau isu yang diperkirakan bakal terjadi dalam waktu
dekat. jadi bukan isu yang sudah lepas dari perhatian
masyarakat atau isu yang sudah basi.
2 Problematik (P) Isu yang menyimpang dari harapan standar,
ketentutan yang menimbulkan kegelisahan yang
perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya.
3 Kekhalayakan (K) Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak, masyarakat pelanggan pada
umumnya, dan bukan hanya untuk kepentingan
seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu saja.
4 Layak (L) Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan
dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang,
dan tanggung jawab.
5
b) Penetapan Kualitas Isu Menggunakan Analisis USG
Analisis yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang
akan ditindak lanjuti menggunakan Analisis USG (Urgency,
Seriousness, Growth) adalah Adapun indikator analisis USG
adalah sebagai berikut :
Tabel 1.4
Tabel Penjelasan USG
No Komponen Keterangan
1 2 3
1 Urgency Seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan demgan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu
2 Seriousnes Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah
yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang ditimbulkan
masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan (bisa mengakibatkan masalah lain)
3 Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin
memburuk jika dibiarkan.
6
Analisis penetapan USG yang dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 1.6
Tabel Penetapan Isu USG
Indikator
No Isu U S G Jumlah Peringkat
(1-5) (1-5) (1-5)
1 2 3 4 5 6 7
Rendahnya capaian kinerja
1 5 5 5 15 I
penemuan kasus TB Paru
Belum sesuainya sarana dan
prasarana yang sesuai dengan
2 4 4 5 13 II
Perkemenkes No 75 Tahun
2014
c) Rumusan Masalah
Berdasarkan isu yang telah dianalisa, maka rumusan
masalah kegiatan aktualisasi adalah bagaimana menerapkan nilai-
nilai dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi dalam upaya untuk
meningkatkan capaian kinerja penemuan kasus TB Paru di UPTD
Puskesmas Cepu
C. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah
ditemukan, tujuan yang akan dicapai adalah menemukan upaya untuk
meningkatkan capaian kinerja penemuan kasus TB Paru di UPTD
Puskesmas Cepu
D. Manfaat
Manfaat aktualisasi nilai-nilai dasar PNS antara lain :
1. Bagi Penulis
a. Penulis lebih bisa menjalankan dan mengimplementasikan
perannya dalam lingkup kegiatan sehari-hari menggunakan nilai-
nilai dasar ASN yang telah didapakan selama mengkuti inclass
Diklat Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
b. Penulis dapat mengaktualisaikan nilai-nilai dasar PNS dalam
tugas dan fungsi jabatannya di UPTD Puskesmas Cepu
7
2. Bagi Organisasi
Dapat memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat UPTD
Puskesmas Cepu dari aspek promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk mendukung Visi dan Misi UPTD Puskesmas
Cepu.
3. Bagi Stakeholder
Tercapainya Cepu sehat secara optimal dan meningkatkan
derajat kesehatan secara umum dan khususnya pencegahan dan
penularan penyakit.
8
BAB II
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
Prinsip penyelenggaraan Puskesmas yaitu Paradigma Sehat;
Pertanggungjawaban Wilayah; Kemandirian masyarakat; Pemerataan;
Teknologi tepat guna; dan Keterpaduan dan kesinambungan Dasar
Hukum Pusat Kesehatan Masyarakat, yaitu:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas.
9
2) Mendorong kemandirian masyarakat utnuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta kebersihan lingkungannya
3) Memelihara dan meningkatakan pelayanan kesehatan yang
bermutu merata dan terjangkau.
c. Motto
“Sahabat Menuju Sehat”
d. Tata Nilai
Tata nilai adalah bagaimana kita mengatur dan
mengendalikan tingkah laku dalam melayani masyarakat untuk
menghindari hal-hal negatif atau hal-hal yang dapat merusak
nilai-nilai itu sendiri. Adapun tata nilai dari UPTD Puskesmas
Cepu yaitu “CEPU TOP” :
C : Cepat (Cekatan, Tangkas, Tanggap)
E : Efektif / efisien (Biaya yang ditetapkan sesuai dengan
PERDA Kab. Blora, Mampu menjalankan tugas dengan
cermat, Berdaya guna dan Bertepat guna)
P : Profesional (Tenaga sesuai kompetensi)
U : Unggul (Berprestasi dalam setiap kegiatan dan bidang
yang ada di Puskesmas)
T : Tepat (Tepat waktu, Tepat Sasaran, Tepat Diagnosa)
O : Obyektif (Bekerja sesuai data dan kondisi, Data akurat
dan sesuai dengan kenyataan)
P : Prosedural (Bekerja sesuai dengan SOP yang berlaku)
10
3. Struktur Organisasi
11
4. Jobs Description
Tabel 2.1 Tugas Pokok dan Fungsi
dalam Struktur Organisasi
UPTD Puskesmas Cepu
No Jabatan Tugas Pokok dan Fungsi
1 KEPALA PUSKESMAS a. Memimpin, mengarahkan, membina,
mengawasi, mengendalikan dan
mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan
puskesmas sesuai visi, misi dan tujuan
organisasi, serta selalu meningkatkan
efisiensi dan efektifitas.
b. Menyusun Rencana Strategis (Renstra)
puskesmas.
c. Menyusun rencana kerja bidang upaya
pelayanan kesehatan dalam rangka
pelaksanaan tugas pokok puskesmas
d. Menyiapkan Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) dan atau Rencana Anggaran
Belanja (RBA) tahunan
e. Melaksanakan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK) dan atau Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahunan.
f. Menyiapkan laporan kinerja tahunan dan
laporan berkala.
g. Mempertanggungjawabkan kinerja
operasional dan kinerja keuangan
Puskesmas.
h. Memelihara, mengelola dan
meningkatkan sumber daya puskesmas.
i. Mewakili puskesmas di dalam dan di luar
pengadilan.
j. Melaksanakan kebijakan pengembangan
usaha sebagaimana telah direncanakan
2 KEPALA SUB BAGIAN a. Pengeloa keuangan.
TATA USAHA b. Mengkoordinir penyusunan Rencana
Usulan Kegiatan (RUK) dan atau
Rencana Anggaran Belanja (RBA).
c. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK) dan atau Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA)
Puskesmas.
d. Melakukan pengelolaan pendapatan dan
biaya.
e. Menyelenggarakan pengelolaan kas.
f. Melakukan pengelolaan utang piutang.
g. Menyediakan data keuangan.
h. Menyelenggarakan system informasi
manajemen keuangan.
i. Menyelenggarakan akutansi dan
penyusunan laporan keuangan.
j. Melaksanakan ketatausahaan.
k. Melaksanakan pengelolaan sumber daya
12
manusia.
l. Melakukan pengelolaan barang, aset
tetap dan investasi.
m. Melaksanakan perencanaan dan
evaluasi.
n. Menyediakan data.
o. Menyelenggarakan sistem informasi
manajemen.
p. Mempertanggungjawabkan kinerja
operasional dibidangnya.
q. Melaksanakan tugas lain yang diberikan
oleh atasan.
3 KEPEGAWAIAN a. Membuat laporan kepegawaian (Absensi,
DUK, laporan triwulan, tahunan, dll).
b. Mengetik DP3 yang sudah diisi nilai oleh
atasan langsung.
c. Mendata dan mengarsipkan file pegawai.
d. Mengusulkan cuti dan kenanikan
pangkat.
e. Mengusulkan tunjangan pegawai.
f. Merekap absensi.
g. Membuat perencanaan untuk
pengembangan kualitas SDM staf
puskesmas.
h. Menyusun daftar pembagian tugas untuk
staf puskesmas dengan persetujuan
kepala puskesmas
4 SARANA DAN a. Menyusun perencanaan dan evaluasi.
PRASARANA (SARPRAS) b. Penerimaan dan pengeluaran sarana dan
prasarana.
c. Pengecekan terhadap keadaan sarana
dan prasarana atau registrasi barang,
KIR, dll.
d. Pencatatan dan Pelaporan
5 KETUA TIM MUTU a. Membantu Kepala Puskesmas menangani
masalah-masalah yang berkaitan dengan
peningkatan mutu di puskesmas.
b. Memberi rekomendasi tentang
peningkatan mutu.
c. Menjalankan peran dan melakukan
motivator, edukator, konsultasi, monitoring
dan evaluasi implementasi program mutu.
d. Melakukan pencatatan, pelaporan dan
analisa masalaha terkait peningkatan
mutu.
e. Melakukan koordinasi penyusunan
dokumen sistem manajemen mutu
f. Melaksanakan pembinaan dan koordinasi
pelaksanaan sistem manajemen mutu.
g. Mengkoordinasikan pemeliharaan
dokumen/ rekaman.
h. Melaksanakan dan mengkoordinasikan
13
administrasi sistem manajemen mutu.
i.
Mengkoordinasikan pelaksanaan audit
internal/ eksternal.
j. Melaksanakan kegiatan tinjauan
manajemen.
6 KETUA KESELAMATAN a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
PASIEN program keselamatan pasien/Jaga mutu
b. Bekerjasama dengan tim membuat
rencana dan pelaksanaan program
c. Bekerjasama dengan tim membuat
laporan pelaksanaan program
d. Bekerjasama dengan penanggung jawab
evaluasi perilaku petugas dalam proses
evaluasi dan bersama-sama menyepakati
rencana perbaikan berdasarkan saran PJ
evaluasi.
7 KETUA PPI Mengkoordinasi semua pelaksanaan kegiatan
program Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Puskesmas
8 PENANGGUNG JAWAB a. Menyusun rencana kegiatan teknis UKM
UKM ESENSIAL DAN dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
PERKESMAS b. Mengkoordinasikan dan melaksanakan
kegiatan teknis sesuai Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) dan atau Rencana
Anggaran Belanja (RBA).
c. Mengkoordinasikan dan melaksanakan
kegiatan teknis sesuai Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dan atau
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi
program UKM dan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat.
e. Mempertanggungjawabkan kinerja
operasional dibidangnya.
f. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan
oleh atasan.
9 PENANGGUNG JAWAB a. Penanggung jawab pelaksanaan Kegiatan
PROMKES Promkes di wilayah kerja puskesmas.
b. Melaksanakan kooordinasi lintas program
c. Melaksanakan koordinasi lintas sektoral
d. Melaksanakan Pencatatan dan Pelaporan
10 PENANGGUNG JAWAB a. Penanggung jawab pelaksanaan Kegiatan
KESEHATAN Penyehatan Lingungan di wilayah kerja
LINGKUNGAN puskesmas.
b. Melaksanakan kooordinasi lintas program
c. Melaksanakan koordinasi lintas sektoral
d. Melaksanakan Pencatatan dan Pelaporan
11 PENANGGUNG JAWAB a. Penanggung jawab pelaksanaan Kegiatan
PROGRAM KIA/KB KIA dan KB bersifat UKM di wilayah kerja
puskesmas.
b. Melaksanakan kooordinasi lintas program
c. Melaksanakan koordinasi lintas sektoral
14
d. Melaksanakan Pencatatan dan Pelaporan
12 PENANGGUNG JAWAB a. Penanggung jawab pelaksanaan Kegiatan
PROGRAM GIZI Gizi di wilayah kerja puskesmas.
b. Melaksanakan kooordinasi lintas program
c. Melaksanakan koordinasi lintas sektoral
d. Melaksanakan Pencatatan dan Pelaporan
13 PENANGGUNG JAWAB a. Penanggung jawab pelaksanaan Kegiatan
PROGRAM P2 P2 di wilayah kerja puskesmas.
b. Melaksanakan kooordinasi lintas program
c. Melaksanakan koordinasi lintas sektoral
d. Melaksanakan Pencatatan dan Pelaporan
14 PENANGGUNG JAWAB a. Penanggung jawab pelaksanaan Kegiatan
PROGRAM PERKESMAS Perkesmas di wilayah kerja puskesmas.
b. Melaksanakan kooordinasi lintas program
c. Melaksanakan koordinasi lintas sektoral
d. Melaksanakan Pencatatan dan Pelaporan
15 PENANGGUNG JAWAB a. Mengkoordinir pelaksanan kegiatan
PROGRAM UKM Kesehatan Jiwa
PENGEMBANGAN b. Mengkoordinir pelaksanaan Program
kesehatan lansia
c. Mengkoordinir pelaksanaan Program
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan
UKGS.
d. Mengkoordinir pelaksanaan PKPR
e. Mengkoordinir pelaksanaan kesehatan
mata/ pencegahan kebutaan.
f. Mengkoordinir pelaksanaan kesehatan
telinga/ pencegahan gangguan
pendengaran.
g. Menyusun rencana kegiatan Unit Program
Pengembangan berdasarkan data
program Puskesmas dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku sebagai pedoman kerja.
h. Membagi tugas kepada bawahan agar
pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
i. Melaksanakan monitoring, evaluasi hasil
pelaksanaan kegiatan, menyampaikan
saran dan pertimbangan sebagai bahan
dalam pengambilan keputusan.
j. Memfasilitasi pembahasan masalah
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
k. Menyusun laporan secara periodik baik
lisan maupun tertulis guna
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan
oleh atasan sesuai dengan bidang
15
tugasnya
16 PENANGGUNG JAWAB a. Penanggung jawab pelaksanaan Kegiatan
PROGRAM LANSIA Program Lansia di wilayah kerja
puskesmas.
b. Melaksanakan kooordinasi lintas program
c. Melaksanakan koordinasi lintas sektoral
d. Melaksanakan Pencatatan dan Pelaporan
17 PENANGGUNG JAWAB a. Penanggung jawab pelaksanaan Kegiatan
PROGRAM JIWA Program Jiwa di wilayah kerja
puskesmas.
b. Melaksanakan kooordinasi lintas program
c. Melaksanakan koordinasi lintas sektoral
d. Melaksanakan Pencatatan dan Pelaporan
18 PENANGGUNG JAWAB a. Penanggung jawab pelaksanaan Kegiatan
PROGRAM PKPR PKPR di wilayah kerja puskesmas.
b. Melaksanakan kooordinasi lintas program
c. Melaksanakan koordinasi lintas sektoral
d. Melaksanakan Pencatatan dan Pelaporan
19 PENANGGUNG JAWAB a. Penanggung jawab pelaksanaan Kegiatan
PROGRAM UKS UKS di wilayah kerja puskesmas.
b. Melaksanakan kooordinasi lintas program
c. Melaksanakan koordinasi lintas sektoral
d. Melaksanakan Pencatatan dan Pelaporan
20 PENANGGUNG JAWAB a. Menyusun rencana kegiatan teknis UKP,
PROGRAM UKP kefarmasian dan laboratorium.
b. Mengkoordinasikan dan melaksanakan
kegiatan teknis teknis sesuai Rencana
Usulan Kegiatan (RUK) dan atau
Rencana Anggaran Belanja (RBA).
c. Mengkoordinasikan dan melaksanakan
kegiatan teknis sesuai Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dan atau
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi
program UKP, kefarmasian dan
laboratorium.
e. Mempertanggungjawabkan kinerja
operasional dibidangnya.
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan
oleh atasan.
21 PENANGGUNG JAWAB a. Penanggung jawab pelaksanaan
PROGRAM PELAYANAN pelayanan tindakan di wilayah kerja
TINDAKAN puskesmas.
b. Melaksanakan kooordinasi lintas program.
c. Melaksanakan koordinasi lintas sektoral.
d. Melaksanakan Pencatatan dan Pelaporan
16
5. Data Wilayah Kerja Puskesmas Cepu
a. Data Geografis
Secara geografis Kecamatan Cepu terletak di bagian
timur Kabupaten Blora, berjarak 34 km arah timur dari pusat
Kota Blora. Kecamatan Cepu memiliki wilayah seluas
4.914,535 atau 2,70 persen luas Kabupaten Blora.
Dibandingkan kecamatan lain, luas wilayah kecamatan cepu
tergolong kecil yaitu menempati urutan ke-16. Kelurahan cepu
merupakan kelurahan yang memiliki wilayah terluas dengan
luas wilayah 2,46 km 2 atau sekitar 5 persen dari luas
kecamatan cepu.
Lahan di kecamatan cepu terdiri atas lahan sawah
seluas 2.038,769 hektar (41,48 persen) dan sisanya lahan
bukan sawah sebesar 2.875,766 hektar (58,52 persen). lahan
bukan sawah terbagi atas 9,72 persen hutan negara, 18,83
persen tegalan, 21,63 persen pekarangan/ kampung, dan 8,34
persen lainnya.
b. Lokasi Puskesmas
Kecamatan Cepu dibagi menjadi 3 wilayah kerja
Puskesmas, yaitu Puskesmas Cepu, Puskesmas Ngroto, dan
Puskesmas Kapuan, adapun batas-batas wilayah kerja
Puskesmas Cepu adalah :
1. Sebelah Barat : Puskesmas Kedung Tuban
2. Sebelah Utara : Puskesmas Sambong
3. Sebelah Timur : Sungai Bengawan Solo, Kabupaten
Bojonegoro
4. Sebelah Selatan : Kecamatan Ngraho, Kabupaten
Bojonegoro
17
Gambar 2.1
Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cepu
18
6. Sarana dan Prasarana UPTD Puskesmas Cepu
Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Cepu
terdiri dari pelayanan yang diberikan di dalam gedung dan di luar
gedung. Fasilitas pelayanan yang diberikan di dalam gedung antara
lain pelayanan pemeriksaan umum, pemeriksaan lansia, imunisasi,
pelayanan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), gigi dan
mulut, KIA/ KB, gizi, laboratorium, obat dan rujukan. Sedangkan
fasilitas pelayanan yang diberikan di luar gedung seperti
puskesmas pembantu (pustu), puskesmas keliling, PKD, poskes,
posyandu, posbindu dan UKS/ UKGS. Pelayanan UKM Essensial
antara lain program promkes, kesehatan lingkungan, gizi, KIA dan
KB, P2P, Perkesmas. Pelayanan UKM Pengembangan terdiri dari
program jiwa, lansia, UKS, PKPR. Pelayanan jejaring dan jaringan
Puskesmas antara lain Puskesmas pembantu, pelayanan PKD,
pelayanan bidan desa, klinik pratama dan DPS/BPS. Jumlah PKD
di wilayah UPT Puskesmas Cepu ada 3 yaitu PKD Cepu, Mulyorejo
dan Kentong.
19
f. Melaksanakan kegiatan diluar gedung
g. Membantu pelaksanaan kegiatan Posyandu baita dan
Posyandu lansia
h. Menyusun draft laporan kegiatan
i. Menyusun laporan pelaksanaan tugas
j. Menyusun laporan lain-lain
B. Role Model
Role model adalah panutan, yang dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia sama artinya dengan teladan yaitu suatu yang patut ditiru
atau baik untuk di contoh seperti teladan, kelakuan, perbuatan, sifat
dan sebagainya.
Dalam hal ini yang saya jadikan role model dalam bekerja adalah
dr Puji Basuki, M.Kes. Beliau lahir pada 11 September 1979 adalah
Kepala UPTD Puskesmas Cepu sekaligus mentor selama pembuatan
rancangan aktualisasi hingga proses aktualisasi berakhir. Magister
Kesehatan alumni Universitas Diponegoro Semarang ini adalah pribadi
yang tegas, disiplin, dan berwibawa. Dengan selalu mengedepankan
integritas, kejujuran, disiplin serta tanggung jawab yang tinggi
menjadikan beliau disegani oleh banyak orang.
C. Tugas Pokok
1. Tugas Pokok Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 tahun 2014 Pasal 11
menjelaskan bahwa tugas ASN adalah :
a. Melaksanakan Kebijakan Publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
b. Memberikan Pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
20
2. Sasaran Kerja Pegawai
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Perawat Terampil
a. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
b. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu
dalam rangka melakukan upaya promotif
c. Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih
dan sehat pada individu dalam rangka melakukan upaya
promotif
d. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengaman atau
pelindung fisik pada pasien untuk mencegah resiko cidera
pada individu dalam rangka upaya preventif
e. Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya
(melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien)
pada individu dalam rangka preventif
f. Memberikan oksigenasi sederhana
g. Memberikan bantuan hidup dasar
h. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
i. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
j. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan
k. Menyusun rencana kegiatan individu perawat
l. Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan
m. Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan
21
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
22
1. Isu Terpilih
Tabel 3.1
Isu terpilih
1. Rendahnya capaian kinerja penemuan kasus TB Paru
2. Belum sesuainya sarana dan prasarana yang sesuai dengan Permenkes No 75 Tahun 2014
Identifikasi Isu : 3. Kurangnya jumlah tenaga yang tidak diimbangi dengan tugas dan fungsi
4. Kurangnya jumlah pembiayaan Puskesmas
5. Kurangnya kepatuhan perawat dalam melengkapi laporan asuhan keperawatan
Isu yang diangkat : Rendahnya capaian kinerja penemuan kasus TB Paru
Gagasan yang diangkat : Optimalisasi capaian kinerja penemuan kasus TB Paru
1. Berkolaborasi dengan tim medis untuk pemeriksaan (Basal Tahan Asam) BTA
2. Menyusun leaflet etika batuk
3. Melakukan screening penderita suspek TB Paru bersama kader
Kegiatan : 4. Melakukan penyuluhan tentang deteksi dini TB Paru
5. Melaksanakan home visite berkelanjutan pada penderita TB Paru dan anggota keluarga
6. Memberikan edukasi berkelanjutan tentang etika batuk
7. Melaksanakan kegiatan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
23
2. Pemecahan Isu
Tabel 3.2
Tabel Pemecahan Isu
24
mutu dalam melakukan
anamnesa untuk kualitas
pelayanan
5) Anti Korupsi
Diwujudkan melalui sikap
disiplin dan jujur
2) Melakukan Menghasilkan 1) Akuntabilitas
pemeriksaan data obektif Diwujudkan melalui
obyektif pengkajian tanggung jawab dalam
pasien melakukan pemeriksaan
pasien
2) Nasionalisme
Adil dalam melakukan
pemeriksaan obyektif
3) Etika Publik
Cermat dalam melakukan
pemeriksaan pasien agar
tidak ada yang terlewat.
4) Komitmen Mutu
Berorientasi terhadap
mutu dalam melakukan
pemeriksaan obyektif untuk
kualitas pelayanan
5) Anti Korupsi
Diwujudkan melalui sikap
disiplin dan jujur
3) Memberikan Pelaksanaan 1) Akuntabilitas
edukasi edukasi Edukasi dilakukan dengan
tentang penuh tanggung jawab,
pemeriksaan tidak membeda-bedakan
penunjang peserta, yang bertujuan
BTA untuk transparansi
informasi. Kepemimpinan
25
diwujudkan dengan
berhasilnya mempengaruhi
pola pikir informasi yang
disampaikan
2) Nasionalisme
Diwujudkan dengan rasa
hormat saat menyampaikan
materi
3) Etika Publik
Memberikan edukasi
dengan penuh sopan
santun, ramah, hormat,
dan menghargai
4) Komitmen Mutu
Ditunjukkan saat penulis
tetap mengedepankan
pemahaman pelanggan
yaitu peserta edukasi
5) Anti Korupsi
Sikap peduli ditunjukkan
dengan dilakukannya
edukasi saat penyampaian
materi dengan jujur sesuai
dengan materi yang
disiapkan
4) Menanyakan Menghasilkan 1) Akuntabilitas
kesediaan keputusan Diwujudkan dengan
pasien kesediaan kejelasan kesediaan pasien
pemeriksaan untuk dilakukan pemeriksaan
BTA
2) Nasionalisme
Diwujudkan melalui karakter
kerakyatan yang dipimpin
26
oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/
perwakilan dengan tidak
memaksakan
5) Melakukan Terjalinnya 1) Akuntabilitas
koordinasi kerjasama Diwujudkan melalui
dengan perawat dengan tanggung jawab dalam
petugas medis petugas medis kegiatan
ataupun ataupun 2) Nasionalisme
laboratorium Diwujudkan melalui karakter
laboratorium
persatuan Indonesia tanpa
membedakan SARA (Sila
3) dalam musyawarah,
kerjasama dan koordinasi
dengan petugas medis
ataupun laboratorium
3) Komitmen Mutu
Dalam berkoordinasi
dengan petugas kesehatan
lain sesuai dengan tupoksi
profesinya akan
meningkatkan mutu
pelayanan
27
merata, dan terjangkau
1. Membuat Output Tahapan 1) Akuntabilitas
gambar Kegiatan: Diwujudkan melalui
leaflet Gambar leaflet tanggung jawab dan
konsisten dalam
pembuatan gambar
2) Etika Publik
Cermat dan profesional
dalam membuat gambar
3) Komitmen Mutu
Inovasi dalam pembuatan
gambar dan tetap
berusaha untuk
mengedepankan
pemahaman pelanggan
4) Anti Korupsi
Diwujudkan melalui sikap
disiplin dan jujur
2. Diskusi dan Perbaikan gambar 1) Akuntabilitas
koordinasi leaflet Diwujudkan dengan
dengan transparansi pada saat
atasan serta berkoordinasi dengan
Tim PPI terbuka oleh tim terkait
(Pencegahan 2) Nasionalisme
dan Diwujudkan melalui
Pengendalian karakter persatuan
Infeksi) Indonesia tanpa
mengenai membedakan SARA
gambar (Sila 3) dan musyawarah
leaflet mufakat (Sila 4) dalam
berdiskusi dengan atasan
dan tim PPI yang
28
ditunjukkan dengan
berkoordinasi dan
kerjasama
3) Komitmen Mutu
Diwujudkan efektifitas
dengan berkoordinasi
dengan tim terkait guna
3. Mencetak Leaflet siap 1) Akuntabilitas
leaflet digunakan Diwujudkan melalui
tanggung jawab dan
konsisten dalam
membuat gambar
2) Etika Publik
Diwujudkan dengan
pemilihan tempat
percetakan dengan
cermat
3) Komitmen Mutu
Dengan adanya leaflet
lebih efektif dalam
pemberian informasi dan
hal ini merupakan inovasi
karena sebelumnya hanya
tersedia berupa poster di
Puskesmas
4) Anti Korupsi
Sikap peduli ditunjukkan
dengan diterbitkannya
media informasi
penunjang
4. Meletakkan Leaflet siap dibaca 1) Akuntabilitas
leaflet pada Diwujudkan melalui
tanggung jawab dalam
29
kotak leaflet meletakkan leaflet
2) Etika Publik
Dengan adanya leaflet
dapat berdaya guna
untuk peningkatan
informasi bagi masyarakat
3) Komitmen Mutu
Dengan adanya leaflet
lebih efektif dalam
pemberian informasi dan
hal ini merupakan inovasi
karena sebelumnya hanya
tersedia berupa poster di
Puskesmas
4) Anti Korupsi
Diwujudkan dengan
meletakkan leaflet pada
tempatnya secara
mandiri
33
berhasilnya
mempengaruhi pola
pikir informasi yang
disampaikan
2) Nasionalisme
Diwujudkan dengan
rasa hormat saat
menyampaikan
materi
3) Etika Publik
Memberikan edukasi
dengan penuh sopan
santun, ramah,
hormat, dan
menghargai
4) Komitmen Mutu
Dirtunjukkan saat
penulis tetap
mengedepankan
pemahaman
pelanggan yaitu
peserta edukasi
5) Anti Korupsi
Sikap peduli
ditunjukkan dengan
dilakukannya edukasi
pada saat
penyampaian materi
dengan jujur sesuai
dengan materi yang
disiapkan
34
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai- Kontribusi Penguatan Nilai-
Kegiatan Kegiatan Nilai Dasar Aneka Terhadap Visi- Nilai Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4 Melakukan Output Utama: Kontribusi misi: Penguatan nilai :
penyuluhan Meningkatnya Mendorong 1. Profesional
tentang deteksi pengetahuan kemandirian 2. Tepat
dini TB Paru masyarakat masyarakat untuk
*Sasaran Kerja tentang deteksi dini memelihara dan
Pegawai (SKP) TB Paru meningkatkan
kesehatan serta
kebersihan
lingkungannya
1) Menyiapkan Output Tahapan 1) Akuntabilitas
materi Kegiatan : Diwujudkan melalui
penyuluhan Terkumpulnya tanggung jawab dalam
materi yang akan mengumpulkan materi
digunakan untuk 2) Nasionalisme
penyuluhan Diwujudkan melalui
karakter keadilan sosial
dengan melakukan
kegiatan dalam rangka
mewujudkan kemajuan
yang merata
3) Etika Publik
Cermat dalam
mengumpulkan materi
agar tidak ada yang
terlewat.
4) Komitmen Mutu
Dengan menyiapkan
materi penyuluhan yang
telah dirancang menjadi
35
dasar dalam pemberian
pelayanan prima
5) Anti Korupsi
Diwujudkan melalui sikap
disiplin dan jujur
2) Berkonsultasi Perawat mendapat 1) Nasionalisme
dengan atasan arahan dari Kepala Musyawarah mufakat
Puskesmas dalam berdiskusi
2) Etika Publik
Berkonsultasi dengan
atasan dengan penuh
sopan santun, ramah,
hormat, dan menghargai
3) Komitmen Mutu
Dalam menerima saran
atau masukan dari atasan
pada saat berkonsultasi
akan meningkatkan mutu
pelayanan
4) Anti Korupsi
Diwujudkan melalui sikap
disiplin
3) Berkerjasama Terjalinnya 1) Akuntabilitas
dengan tim kerjasama perawat Diwujudkan melalui
pemegang dengan Pemegang tanggung jawab dalam
program TB program TB kegiatan
2) Nasionalisme
Diwujudkan melalui
karakter persatuan
Indonesia tanpa
membedakan SARA (Sila
3) dalam berdiskusi
musyawarah, kerjasama
36
dan koordinasi dengan
tim pemegang program TB
3) Etika Publik
Dilakukan dengan
menghargai komunikasi
dan kerja sama
4) Komitmen Mutu
Dalam menerima saran
atau masukan dari tim
pemegang program akan
meningkatkan mutu
pelayanan
4) Membuat Menghasilkan 1) Akuntabilitas
kesepakatan jadwal kegiatan Keterbukaan dalam
jadwal penyuluhan pembuatan kesepakatan
penyuluhan jadwal mewujudkan
dengan tim indikator transparansi
pemegang 2) Nasionalisme
program TB Musyawarah, koordinasi,
dan kerjasama dalam
penentuan waktu
pelaksanaan
3) Etika Publik
Dilakukan dengan
menghargai komunikasi
dan kerja sama untuk
mendapatkan jadwal yang
disepakati
37
5) Melaksanaan Pelaksanaan 1) Akuntabilitas
penyuluhan penyuluhan Penyuluhan dilakukan
dengan penuh tanggung
jawab, tidak membeda-
bedakan peserta, yang
bertujuan untuk
transparansi informasi.
Kepemimpinan
diwujudkan dengan
berhasilnya
mempengaruhi pola pikir
informasi yang
disampaikan
2) Nasionalisme
Diwujudkan dengan rasa
hormat pada saat
menyampaikan materi
3) Etika Publik
Memberikan penyuluhan
dengan penuh sopan
santun, ramah, hormat,
dan menghargai
4) Komitmen Mutu
Dirtunjukkan saat penulis
tetap mengedepankan
pemahaman pelanggan
yaitu peserta penyuluhan
5) Anti Korupsi
Sikap peduli ditunjukkan
pada saat penyampaian
materi penyuluhan dengan
jujur sesuai dengan
materi yang disiapkan
38
6) Menyusun Terselesaikannya 1) Akuntabilitas
laporan laporan hasil Diwujudkan melalui
kegiatan kegiatan tanggung jawab dalam
membuat laporan kegiatan
2) Etika Publik
Cermat dalam menyusun
laporan agar tidak ada
yang terlewat.
3) Anti Korupsi
Laporan disampaikan
dengan jujur
39
1) Membuat Output Tahapan 1) Akuntabilitas
konsep Kegiatan : Diwujudkan dengan
kegiatan Menghasilkan kejelasan dalam
konsep kegiatan pembuatan konsep
kegiatan
2) Nasionalisme
Diwujudkan melalui
karakter keadilan
sosial dengan
melakukan kegiatan
dalam rangka
mewujudkan
kemajuan yang
merata
3) Etika Publik
Diwujudkan melalui
profesionalitas dan
tanggung jawab
dalam membuat
konsep kegiatan
4) Komitmen Mutu
Dengan adanya
konsep kegiatan yang
telah dirancang
menjadi dasar dalam
pemberian pelayanan
prima
5) Anti Korupsi
Diwujudkan melalui
sikap disiplin
40
2) Melakukan Terjalinnya 1) Akuntabilitas
koordinasi kerjasama perawat Diwujudkan melalui
dengan atasan dengan atasan dan tanggung jawab
dan tim Pemegang program dalam kegiatan
pemegang TB 2) Nasionalisme
program TB Diwujudkan melalui
karakter persatuan
Paru
Indonesia tanpa
membedakan SARA
(Sila 3) dalam
berdiskusi
musyawarah,
kerjasama dan
koordinasi dengan
tim pemegang
program TB
3) Komitmen Mutu
Dalam menerima
saran atau masukan
dari atasan pada saat
berkonsultasi akan
meningkatkan mutu
pelayanan
3) Memilih dan Menghasilkan 1) Akuntabilitas
mengajukan sasaran home visite Kejelasan instruksi
kegiatan home pasien TB Paru dalam memberikan
visite lokasi kegiatan
berkelanjutan
di keluarga
penderita TB
Paru
41
4) Melakukan Pelaksanaan home 1) Akuntabilitas
kegiatan home visite Dilakukan dengan
visite penuh tanggung
jawab
2) Nasionalisme
Kunjungan dilakukan
dengan tidak
diskrminatif
3) Etika Publik
Sopan dan cermat
ditunjukkan pada saat
melakukan kunjungan
pasien, profesional
diwujudkan dengan
dilakukannya kegiatan
tanpa meninggalkan
jam pelayanan
didalam gedung
4) Komitmen mutu
Mutu pelayanan
dicapai dengan salah
satu upaya yaitu
melakukan kegiatan
yang betujuan untuk
mendeteksi dini
(screening)
5) Anti Korupsi
Diwujudkan dengan
kerja keras
melakukan kegiatan
tanpa mengurangi jam
pelayanan didalam
gedung
42
5) Memberikan Pelaksanaan 1) Akuntabilitas
edukasi edukasi Edukasi dilakukan
tentang TB dengan penuh
Paru tanggung jawab,
tidak membeda-
bedakan peserta,
yang bertujuan untuk
transparansi
informasi.
Kepemimpinan
diwujudkan dengan
berhasilnya
mempengaruhi pola
pikir informasi yang
disampaikan
2) Nasionalisme
Diwujudkan dengan
rasa hormat saat
menyampaikan materi
3) Etika Publik
Memberikan edukasi
dengan penuh sopan
santun, ramah, dan
menghargai
4) Komitmen Mutu
Dirtunjukkan saat
tetap mengedepankan
pemahaman
pelanggan yaitu
peserta edukasi
5) Anti Korupsi
Sikap peduli
ditunjukkan dengan
43
dilakukannya edukasi
saat penyampaian
materi dengan jujur
sesuai dengan materi
yang disiapkan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai- Kontribusi Penguatan Nilai-
Kegiatan Nilai Dasar Aneka Terhadap Visi-Misi Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
6 Memberikan Output Utama: Kontribusi misi: Penguatan nilai :
edukasi Meningkatnya Mendorong 1. Tepat
berkelanjutan pengetahuan kemandirian 2. Obyektif
tentang etika masyarakat masyarakat untuk
batuk tentang etika memelihara dan
*Sasaran batuk meningkatkan
kesehatan serta
Kerja Pegawai
kebersihan
(SKP)
lingkungannya
1) Menyiapkan Output Tahapan 1) Akuntabilitas
materi edukasi Kegiatan : Diwujudkan melalui
Terkumpulnya tanggung jawab dalam
materi yang akan mengumpulkan materi
digunakan untuk 2) Nasionalisme
kegiatan Diwujudkan melalui
karakter keadilan sosial
dengan melakukan
kegiatan dalam rangka
mewujudkan kemajuan
yang merata
3) Etika Publik
Cermat dalam
44
mengumpulkan materi
agar tidak ada yang
terlewat.
4) Anti Korupsi
Diwujudkan melalui sikap
disiplin dan jujur
2) Berkonsultasi Perawat 1) Nasionalisme
dengan atasan mendapat arahan Musyawarah mufakat
dari Kepala dalam berdiskusi
Puskesmas 2) Etika Publik
Berkonsultasi dengan
atasan dengan penuh
sopan santun dan
hormat
3) Komitmen Mutu
Dalam menerima saran
atau masukan dari atasan
pada saat berkonsultasi
akan meningkatkan mutu
pelayanan
4) Anti Korupsi
Diwujudkan melalui sikap
disiplin
3) Melaksanakan Pelaksanaan 1) Akuntabilitas
edukasi edukasi Edukasi dilakukan dengan
penuh tanggung jawab,
tidak membeda-bedakan
peserta, yang bertujuan
untuk transparansi
informasi. Kepemimpinan
diwujudkan dengan
berhasilnya
mempengaruhi pola pikir
45
informasi yang
disampaikan
2) Nasionalisme
Diwujudkan dengan rasa
hormat saat
menyampaikan materi
3) Etika Publik
Memberikan edukasi
dengan penuh sopan
santun, ramah, hormat,
dan menghargai
4) Komitmen Mutu
Dirtunjukkan saat penulis
tetap mengedepankan
pemahaman pelanggan
yaitu peserta edukasi
5) Anti Korupsi
Sikap peduli ditunjukkan
dengan dilakukannya
edukasi pada saat
penyampaian materi
dengan jujur sesuai
dengan materi yang
disiapkan
46
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai- Kontribusi Penguatan Nilai-
Kegiatan Kegiatan Nilai Dasar Aneka Terhadap Visi- Nilai Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
7 Melaksanakan Output Utama: Kontribusi misi: Penguatan nilai :
kegiatan Mengetahui status Mendorong 1. Cepat
Program kesehatan kemandirian
masyarakat untuk 2. Unggul
Indonesia
Sehat dengan memelihara dan
Pendekatan meningkatkan
Keluarga (PIS- kesehatan serta
kebersihan
PK)
lingkungannya
*Penugasan
dari atasan
1) Membuat Output Tahapan 1) Akuntabilitas
konsep Kegiatan : Diwujudkan dengan
kegiatan Menghasilkan kejelasan dalam
konsep kegiatan pembuatan konsep
PIS-PK kegiatan
2) Nasionalisme
Diwujudkan melalui
karakter keadilan
sosial dengan
melakukan kegiatan
dalam rangka
mewujudkan
kemajuan yang merata
3) Etika Publik
Diwujudkan melalui
profesionalitas dan
tanggung jawab dalam
membuat konsep
47
kegiatan
4) Komitmen Mutu
Dengan adanya konsep
kegiatan yang telah
dirancang menjadi dasar
dalam pemberian
pelayanan prima
5) Anti Korupsi
Diwujudkan melalui
sikap disiplin
2) Berkonsultasi Perawat 1) Nasionalisme
dengan atasan mendapat arahan Musyawarah mufakat
dari Kepala dalam berdiskusi
Puskesmas 2) Etika Publik
Berkonsultasi dengan
atasan dengan penuh
sopan santun dan
hormat
3) Komitmen Mutu
Dalam menerima saran
atau masukan dari
atasan pada saat
berkonsultasi akan
meningkatkan mutu
pelayanan
4) Anti Korupsi
Diwujudkan melalui
sikap disiplin
3) Berkoordinasi Terjalinnya 1) Akuntabilitas
dengan seksi kerjasama Kejelasan instruksi
Tata Usaha perawat dengan dalam memberikan
untuk Tata Usaha dalam lokasi kegiatan
mendapatkan pembagian lokasi
48
lokasi kegiatan kegiatan 2) Etika Publik
PIS-PK terpilih Berkoordinasi dengan
Tata Usaha secara
sopan dan cermat
4) Melakukan Terlaksananya 1) Akuntabilitas
kegiatan PIS- kegiatan PIS-PK bertanggung jawab
PK atas terlaksananya
proses kegiatan
2) Nasionalisme
Melakukan kunjungan
kesehatan dengan
tidak diskriminatif
3) Etika Publik
Profesional dilakukan
tanpa mengurangi jam
pelayanan didalam
gedung
4) Komitmen Mutu
Melaksanakan kegiatan
dengan pelayanan
prima bertujuan untuk
mendeteksi dini
merupakan upaya untuk
meningkatkan mutu
pelayanan
5) Anti Korupsi
Diwujudkan dengan
kerja keras melakukan
kegiatan tanpa
mengurangi jam
pelayanan didalam
gedung
49
B. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.3
Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Habituasi Minggu Ke -
Portofolio /
No Kegiatan Mei Juni
Bukti Kegiatan
3 4 1 2 3 4
1. Berkolaborasi dengan tim medis 1. Form TB-05
untuk pemeriksaan (Basal Tahan 2. Form Pemeriksaan Laboratorium
Asam) BTA 3. Form Rujukan Internal
4. Foto Kegiatan
2. Menyusun leaflet etika batuk 1. Leaflet
2. Foto Kegiatan
3. Melakukan screening penderita 1. Laporan Kegiatan
suspek TB Paru bersama kader 2. Foto Kegiatan
4. Melakukan penyuluhan tentang 1. Satuan Acara Penyuluhan
deteksi dini TB Paru 2. Materi Penyuluhan
3. Leaflet
4. Surat Tugas
5. Laporan Hasil Kegiatan
6. Daftar Hadir Penyuluhan
7. Foto Kegiatan
5. Melaksanakan home visite 1. Surat Tugas
berkelanjutan pada penderita TB 2. Laporan Hasil Kegiatan
Paru dan anggota keluarga 3. Foto Kegiatan
6. Memberikan edukasi berkelanjutan 1. Leaflet
tentang etika batuk 2. Foto Kegiatan
7. Melaksanakan kegiatan PIS-PK 1. Surat Tugas
2. Laporan Hasil Kegiatan
3. Foto Kegiatan
50
Keterangan :
: Hari kerja
: Hari libur/cuti bersama
: Rencana kegiatan
51
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Tabel 3.4
Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Kendala yang Mungkin Antisipasi dan Strategi
No Kegiatan
Terjadi Menghadapi Kendala
Berkolaborasi dengan tim Sulitnya dilakukan
Memotivasi untuk
medis untuk pemeriksaan pengecekan BTA oleh
1 melakukan pengecekan
(Basal Tahan Asam) BTA keluarga penderita TB
BTA
Paru
Menyusun leaflet etika Menambah referensi
2 Materi kurang menarik
batuk materi
Melakukan screening Ketidakhadiran keluarga
Membuat kesepakatan
3 penderita suspek TB Paru saat dilakukan
jadwal berkunjung
bersama kader kunjungan
Melakukan penyuluhan Daya pemahaman Membuat metode
4 tentang deteksi dini TB masyarakat berbeda- sosialisasi dengan diskusi
Paru beda umpan balik
Melaksanakan home visite
Ketidaklengkapan
berkelanjutan pada Membuat kesepakatan
5 anggota keluarga saat
penderita TB Paru dan jadwal berkunjung
dilakukan kunjungan
anggota keluarga
Memberikan edukasi Daya pemahaman Membuat metode
6 berkelanjutan tentang masyarakat berbeda- sosialisasi dengan diskusi
etika batuk beda umpan balik
Melaksanakan kegiatan Ketidakhadiran keluarga Dilakukan dalam jangka
7 pis-pk saat dilakukan waktu berhari-hari
kunjungan
52
BAB IV
HASIL AKTUALISASI
A. Kegiatan Aktualisasi
Pada bab ini penulis akan memaparkan hasil dari aktualisasi,
berupa kegiatan-kegiatan pemecahan isu yang dilaksanakan saat off
campus pada tanggal 20 Mei - 30 Juni 2019. Selama rentang waktu
tersebut, penulis melaksanakan kegiatan-kegiatan pemecahan isu yang
sudah disusun pada rancangan aktualisasi. Pada rancangan
aktualisasi, penulis menyusun 6 kegiatan dalam pemecahan isu
diantaranya :
1. Melakukan penyuluhan tentang deteksi dini TB Paru
2. Melaksanakan kegiatan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
3. Melakukan screening penderita suspek TB Paru bersama kader
4. Melaksanakan home visite berkelanjutan pada penderita TB Paru
dan anggota keluarga
5. Berkolaborasi dengan tim medis untuk pemeriksaan (Basal Tahan
Asam) BTA
6. Memberikan edukasi berkelanjutan tentang etika batuk
Penulis dalam melaksanakan kegiatan mengalami perubahan
jadwal dikarenakan kondisi di lapangan yang tidak terduga dan
mengembangkan satu kegiatan di luar rancangan kegiatan yaitu berupa
menyusun leaflet tentang etika batuk, sehingga total kegiatan yang
dilakasanakan penulis yaitu ada 7 kegiatan. Hal ini dilakukan sebagai
salah satu upaya tindak lanjut terhadap kendala saat implementasi
proses habituasi yang dilakukan penulis.
Dalam melaksanakan kegiatan pemecahan isu, penulis
menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). Penulis berpegang teguh
pada nilai-nilai tersebut dalam menyelesaikan kegiatan selama
53
aktualisasi. Ketujuh kegiatan tersebut menjadi acuan penulis dalam
menyelesaikan isu yang diangkat di UPTD Puskesmas Cepu.
55
ini dapat menguatkan nilai organisasi :
1. Efektif/Efisien
2. Tepat
Kendala Sulitnya dilakukan pengecekan BTA oleh keluarga
penderita TB Paru
Strategi mengatasi
kendala Memotivasi untuk melakukan pengecekan BTA
Lampiran Kegiatan 1 1. Form TB-05
2. Form Pemeriksaan Laboratorium
3. Form Rujuk Internal
4. Foto Kegiatan
56
dimana dalam pembuatannya menggunakan kata dan
kalimat yang mudah dimengerti oleh masyarakat.
Penyusunan leaflet ini merupakan bentuk inovasi dan
efektif dari penulis karena sebelumnya belum pernah
ada leaflet tersebut
5. Anti Korupsi (disiplin, jujur, peduli, mandiri)
Dengan adanya ide penulis untuk menyusun leaflet
maka penulis artinya peduli terhadap keadaan sekitar
khususnya terkait pendukung sebagai media informasi
kepada pasien, dan penulis melakukan dengan
disiplin, jujur, dan mandiri
57
3. Memilih lokasi kegiatan screening
4. Melakukan kegiatan screening
5. Memberikan edukasi tentang TB Paru
Analisis Dampak Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan :
1. Akuntabilitas (kejelasan, tanggung jawab)
Melakukan screening penderita suspek TB Paru
bersama kader dengan menerapkan nilai-nilai
akuntabilitas akan menentukan keberhasilan.
Kejelasan instruksi dalam memberikan lokasi kegiatan
dan bertanggung jawab atas terlaksananya proses
kegiatan.
2. Nasionalisme (tidak diskriminatif, musyawarah,
hormat)
Melakukan kunjungan kesehatan dengan hormat dan
tidak diskriminatif akan menciptakan hubungan yang
baik antara petugas kesehatan dan masyarakat, selain
itu dengan musyawarah pada saat berkonsultasi
dengan atasan akan memberikan masukan yang dapat
digunakan untuk mendukung kegiatan
3. Etika Publik (sopan, profesional, cermat)
Penulis melakukan kunjungan dilakukan dengan
sopan dan profesional tanpa mengurangi jam
pelayanan didalam gedung. Selain itu penulis
mengerjakan laporan dengan cermat sesuai dengan
format yang ditentukan
4. Komitmen Mutu (pemahaman pelanggan, mutu
pelayanan)
Melaksanakan kegiatan bertujuan mendapatkan
deteksi dini (screening) dengan mengedepankan
pemahaman pelanggan merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas
5. Anti Korupsi (disiplin, kerja keras, peduli, jujur)
Penulis melakukan dengan disiplin dan bekerja keras
dalam mengimplementasikan kegiatan tersebut
dikarenakan berbagai hal seperti, kegiatan dilakukan
tanpa meninggalkan pelayanan di jam kerja, cuaca
diluar gedung yang panas, sasaran yang kurang
lengkap karena anggota keluarga tidak dirumah
sehingga penulis harus melakukan kegiatan dengan
jangka waktu yang lama. Peduli terhadap kebutuhan
akan materi yang diperlukan untuk disampaikan dan
jujur dalam penyampaian edukasi sesuai dengan
materi yang diperoleh.
58
Kesehatan) tingkat pertama
3. Pelayanan yang tidak prima dan tidak sepenuh hati
mengakibatkan tingkat kepercayaan masyarakat
kepada petugas kesehatan akan menurun
Kontribusi terhadap Melakukan screening penderita suspek TB Paru bersama
Visi Misi Organisasi kader ini berkontribusi terhadap Visi Organisasi yaitu
“Menjadikan Pusat Kesehatan yang Bermutu menuju
Cepu Sehat” dan misi organisasi yang ketiga yaitu
“Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu merata dan terjangkau”
Penguatan Nilai Melakukan screening penderita suspek TB Paru bersama
Organisasi kader dapat menguatkan nilai organisasi :
1. Efektif/Efisien
2. Prosedural
Kendala Ketidakhadiran keluarga saat dilakukan kunjungan
Strategi mengatasi Membuat kesepakatan jadwal berkunjung
kendala
Lampiran Kegiatan 3 1. Laporan Kegiatan
2. Foto Kegiatan
59
2. Nasionalisme (musyawarah, koordinasi, kerjasama,
hormat, keadilan)
Dalam tahap pembuatan kesepakatan jadwal
penyuluhan dengan peserta diperlukan musyawarah.
Dengan melakukan musyawarah, kita melibatkan
semua pihak sehingga terjadi kesepakatan dan
mendapatkan hasil yang terbaik. Koordinasi dan
kerjasama akan meringankan pekerjaan dan adanya
pembagian tugas serta kegiatan berjalan efektif.
Penulis memberikan edukasi dengan tetap menjunjung
tinggi rasa hormat dan keadilan mengingat peserta
terdiri dari berbagai kalangan usia. Hal ini sesuai
dengan nilai yang terkandung dalam sila kedua
Pancasila yaitu mengembangkan sikap hormat
menghormati antar sesama manusia
3. Etika Publik (sopan santun, hormat, ramah,
menghargai, komunikasi, cermat)
Berkonsultasi dengan atasan secara sopan santun
dan hormat untuk melakukan kegiatan penyuluhan
dan mendapat surat tugas secara resmi. Kegiatan
penyuluhan ini dilakukan dengan sikap menghargai
dalam menyampaikan materi penyuluhan dan tetap
menghargai pendapat dengan komunikasi yang baik
terhadap atasan selama konsultasi. Pengumpulan
materi dilakukan dengan penuh cermat.
4. Komitmen Mutu (pelayanan prima, pemahaman
pelanggan, mutu pelayanan)
Dalam proses penyuluhan penulis tetap berusaha
memberikan pelayanan prima untuk mengedepankan
pemahaman pelanggan dimana dalam hal ini adalah
peserta penyuluhan guna meningkatkan mutu
pelayanan
5. Anti Korupsi (jujur, peduli, disiplin, adil)
Melakukan penyuluhan dengan jujur menyampaikan
materi dari sumber yang akurat akan membentuk jiwa
perawat yang peduli pada kebutuhan masyarakat.
Dengan disiplin waktu, kegiatan akan terlaksana
sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Selain itu
penulis berlaku adil kepada setiap peserta, mengingat
peserta berasal dari tingkat pendidikan yang berbeda-
beda
60
Kontribusi terhadap Melakukan penyuluhan tentang deteksi dini TB Paru ini
Visi Misi Organisasi berkontribusi terhadap Visi Organisasi yaitu “Menjadikan
Pusat Kesehatan yang Bermutu menuju Cepu Sehat”
dan misi organisasi yang kedua yaitu “Mendorong
kemandirian masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta kebersihan
lingkungannya”
Penguatan Nilai Melakukan penyuluhan tentang deteksi dini TB Paru ini
Organisasi dapat menguatkan nilai organisasi :
1. Profesional
2. Tepat
Kendala Daya pemahaman masyarakat berbeda-beda
Strategi mengatasi Membuat metode sosialisasi dengan diskusi umpan balik
kendala
Lampiran Kegiatan 4 1. Satuan Acara Penyuluhan
2. Materi Penyuluhan
3. Leaflet
4. Surat Tugas
5. Laporan Hasil Kegiatan
6. Daftar Hadir Penyuluhan
7. Foto Kegiatan
63
akhirnya dapat mempengaruhi pola pikir melalui
informasi yang disampaikan
2. Nasionalisme (musyawarah, koordinasi, kerjasama,
hormat, adil)
Dalam tahap pembuatan kesepakatan jadwal
penyuluhan dengan pemegang program diperlukan
musyawarah. Dengan melakukan musyawarah, kita
melibatkan pihak lain sehingga terjadi kesepakatan
dan mendapatkan hasil yang terbaik. Koordinasi dan
kerjasama akan meringankan pekerjaan dan adanya
pembagian tugas secar adil serta kegiatan berjalan
efektif Penulis memberikan edukasi dengan tetap
menjunjung tinggi rasa hormat mengingat peserta
terdiri dari berbagai kalangan usia. Hal ini sesuai
dengan nilai yang terkandung dalam sila kedua
Pancasila yaitu mengembangkan sikap hormat
menghormati antar sesama manusia
3. Etika Publik (sopan santun, hormat, ramah,
menghargai, cermat)
Menyiapkan materi edukasi dengan cermat dan
berkonsultasi dengan atasan secara sopan santun
dan hormat untuk melakukan kegiatan penyuluhan
dan mendapat surat tugas secara resmi. Kegiatan
penyuluhan ini dilakukan dengan sikap menghargai
dalam menyampaikan materi penyuluhan dan tetap
menghargai pendapat atasan selama konsultasi
4. Komitmen Mutu (pemahaman pelanggan, mutu
pelayanan)
Dalam proses penyuluhan penulis tetap berusaha
mengedepankan pemahaman pelanggan dimana
dalam hal ini adalah peserta penyuluhan untuk
meningkatkan mutu pelayanan
5. Anti Korupsi (jujur, peduli, disiplin, adil)
Melakukan penyuluhan dengan jujur menyampaikan
materi dari sumber yang akurat akan membentuk jiwa
perawat yang peduli pada kebutuhan masyarakat.
Dengan disiplin waktu, kegiatan akan terlaksana
sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Selain itu
penulis berlaku adil kepada setiap peserta, mengingat
peserta berasal dari tingkat pendidikan yang berbeda-
beda
65
3. Etika Publik (sopan santun, hormat, profesional,
cermat)
Penulis melakukan kunjungan dilakukan dengan
sopan, santun, hormat, profesional, dan tanggung
jawab tanpa mengurangi jam pelayanan didalam
gedung. Selain itu penulis mengerjakan laporan
dengan cermat sesuai dengan format yang ditentukan
4. Komitmen Mutu (pelayan prima, mutu pelayanan)
Melaksanakan kegiatan dengan pelayanan prima
yang bertujuan untuk mendeteksi dini (screening)
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
mutu pelayanan puskesmas
5. Anti Korupsi (disiplin, kerja keras)
Penulis melaksanakan dengan disiplin dan bekerja
keras dalam mengimplementasikan kegiatan tersebut
dikarenakan berbagai hal seperti, kegiatan dilakukan
tanpa meninggalkan pelayanan di jam kerja, cuaca
diluar gedung yang panas, sasaran yang kurang
lengkap karena anggota keluarga tidak dirumah
sehingga penulis harus melakukan kegiatan dengan
jangka waktu yang lama.
66
C. Matriks Rekapitulasi dan Habituasi ANEKA
Berdasarkan proporsi pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan
habituasi yang telah dilaksanakan sesuai dengan tahapan kegiatan.
Gambaran proporsi penerapan dari nilai-nilai dasar PNS tersebut
secara ringkas dapat direkap dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.8
Proporsi Penerapan dari Nilai-Nilai Dasar PNS
Proporsi Aktualisasi Nilai-Nilai
No Kegiatan Dasar PNS
A N E K A
1 Berkolaborasi dengan tim medis untuk 5 5 3 4 3
pemeriksaan (Basal Tahan Asam) BTA
2 Menyusun leaflet etika batuk 4 1 3 4 3
3 Melakukan screening penderita suspek TB 5 4 4 3 4
Paru bersama kader
4 Melakukan penyuluhan tentang deteksi dini 5 5 6 4 4
TB Paru
5 Melaksanakan home visite berkelanjutan 5 5 4 4 4
pada penderita TB Paru dan anggota
keluarga
6 Memberikan edukasi berkelanjutan tentang 2 3 3 2 3
etika batuk
7 Melaksanakan kegiatan Program 3 3 4 3 3
Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK)
Jumlah 29 26 25 24 21
Prosentase (%) 23,2 20,8 20 19,2 16,8
67
musyawarah mufakat, karena setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan selalu diawali adanya diskusi atau musyawarah.
3. Etika Publik sebesar 20%. Indikator yang terdapat dalam nilai etika
publik tidak pernah lepas dari setiap kegiatan karena fungsi ASN
sebagai pelayan publik sehingga berhubungan dengan publik dan
kepuasan publik.
4. Komitmen Mutu sebesar 19,2%. Nilai dasar komitmen mutu
diterapkan dalam upaya terus meningkatkan mutu layanan
kesehatan melalui upaya pencegahan atau preventive.
5. Anti Korupsi sebesar 16,8%. Nilai dasar anti korupsi yang diterapkan
adalah nilai disiplin, jujur, adil, dan peduli.
Kontribusi Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS tersebut
dilaksanakan untuk mendukung penyelesaian isu yaitu rendahnya
capaian kinerja penemuan kasus TB Paru dan kedudukan dan peran
PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk
menumbuhkan karakter ideal seorang PNS yang didasari oleh nilai-nilai
ANEKA tidak hanya berhenti sampai kegiatan aktualisasi dan habituasi
selama 51 hari. Penulis senantiasa melakukan internalisasi nilai
ANEKA senantiasa diterapkan dalam menjalankan pekerjaan sebagai
perawat.
68
pemeriksaan transparansi, kejelasan)
(Basal Tahan kepemimpinan, Nilai tanggung jawab, tidak
Asam) BTA kejelasan) membedakan, transparansi, dan
2. Nasionalisme kejelasan dihabituasi dengan
(musyawarah, cara pada saat melakukan
koordinasi, adil, pemeriksaan secara obyektif
kerjasama, hormat) sesuai dengan prosedur.
3. Etika Publik Sedangkan nilai kepemimpinan
(ramah, sopan dihabituasi pada saat
santun, ramah, memberikan edukasi tentang
menghargai, pemeriksaan
cermat, profesional) 2. Nasionalisme (musyawarah,
4. Komitmen Mutu koordinasi, adil, kerjasama,
(orientasi mutu, hormat)
pemahaman Nilai musyawarah, adil, dan
pelanggan, hormat dihabituasi dengan cara
pelayanan prima, pada saat menanyakan
mutu pelayanan) kesediaan pasien untuk
5. Anti Korupsi dilakukan pemeriksaan BTA.
(disiplin, jujur, Nilai koordinasi dan kerjasama
peduli) dihabituasi dengan cara pada
saat melibatkan profesi lain
dalam kegiatan sesuai dengan
tupoksi masing-masing profesi
3. Etika Publik (ramah, sopan
santun, ramah, menghargai,
cermat, profesional)
Nilai ramah, sopan santun,
ramah, cermat, profesional
dihabituasi dengan cara pada
saat melakukan pemeriksaan
terhadap pasien
4. Komitmen Mutu (orientasi
mutu, pemahaman
pelanggan, pelayanan prima,
mutu pelayanan)
Nilai pelayanan prima, mutu
pelayanan dihabituasi dengan
cara pada saat pemberian
pelayanan yaitu melakukan
pemeriksaan BTA guna
mendeteksi dini yang
berorientasi pada peningkatan
mutu pelayanan
5. Anti Korupsi (disiplin, jujur,
peduli)
Nilai disiplin, jujur, peduli
dihabituasi dengan cara pada
saat memberikan edukasi
tentang pemeriksaan BTA
2 Menyusun 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas (tanggung
Leaflet etika (tanggung jawab, jawab, konsisten,
69
batuk konsisten, transparansi)
transparansi) Nilai tanggung jawab dan
2. Nasionalisme transparan dihabituasi dengan
(koordinasi, cara pada saat penuyusunan
kerjasama) sampai dengan peletakkan
3. Etika Publik leaflet. Sedangkan nilai
(profesional, konsisten dihabituasi dengan
cermat, berdaya cara mengupayakan leaflet
guna) tetap tersedia sebagai media
4. Komitmen Mutu informasi
(inovasi, 2. Nasionalisme (koordinasi,
pemahaman kerjasama)
pelanggan, Nilai koordinasi dan kerjasama
efektifitas) dihabituasi dengan cara pada
5. Anti Korupsi saat berdiskusi dengan atasan
(disiplin, jujur, dan tim pemegang program
peduli, mandiri) terkait materi yang ditampilkan
3. Etika Publik (profesional,
cermat, berdaya guna)
Nilai profesional, cermat, dan
berdaya guna dihabituasi
dengan cara pada saat
penyusunan leaflet tepat pada
sasaran
4. Komitmen Mutu (inovasi,
pemahaman pelanggan,
efektifitas)
Nilai inovasi dan pemahaman
pelanggan dihabituasi dengan
cara pada saat penentuan
materi sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan
bersifat inovasi. Sedangkan
efektifitas dihabituasi dengan
cara pada saat berdiskusi
dengan tim PPI dalam
penyusunan leaflet yang dapat
digunakan sebagai media
informasi
5. Anti Korupsi (disiplin, jujur,
peduli, mandiri)
Nilai peduli dihabituasi dengan
cara pada saat penulis
mengusulkan materi yang akan
digunakan dalam pembuatan
leaflet sesuai dengan materi
yang dibutuhkan. Nilai didplin,
jujur, dan mandiri dihabituasi
pada saat mendesaign awal
sebelum diusulkan ke tim PPI
hingga leaflet siap digunakan
70
3 Melakukan 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas (kejelasan,
screening (kejelasan, tanggung jawab,
penderita tanggung jawab, transparansi, kepemimpinan)
suspek TB transparansi, Nilai kejelasan, tanggung jawab,
Paru bersama kepemimpinan) dan kepemimpinan dihabituasi
kader 2. Nasionalisme (tidak dengan cara pada saat
diskrimatif, hormat, melaksanakan kegiatan sesuai
musyawarah) dengan lokasi wilayah yang
3. Etika Publik (sopan dipilih yang kemudian disetujui
santun, hormat oleh atasan, sedangkan nilai
profesional, cermat) tanggung jawab dan
4. Komitmen Mutu transparansi dihabituasi dengan
(mutu pelayanan, cara pada saat melaksanakan
pemahaman sampai dengan selesai kegiatan
pelanggan) screening
5. Anti Korupsi 2. Nasionalisme (tidak
(disiplin, jujur, kerja diskrimatif, hormat,
keras, peduli) musyawarah)
Nilai tidak diskrimatif dan
hormat dihabituasi dengan cara
pada saat melakukan
kunjungan kesehatan ke
masyarakat tanpa membeda-
bedakan. Sedangkan nilai
musyawarah dihabituasi pada
saat berkonsultasi dengan
atasan
3. Etika Publik (sopan santun,
hormat profesional, cermat)
Nilai sopan santun, hormat,
profesional, cermat dihabituasi
dengan cara pada saat proses
pendataan dalam kunjungan
kesehatan, baik pada saat
pemeriksaan, pengisian
maupun pemberian edukasi
4. Komitmen Mutu (mutu
pelayanan, pemahaman
pelanggan)
Nilai mutu pelayanan,
pemahaman pelanggan
dihabituasi dengan cara pada
saat pemberian pelayanan yaitu
melakukan kunjungan
kesehatan (screening) penderita
suspek TB Paru bersama kader
untuk meningkatkan mutu
pelayanan
5. Anti Korupsi (disiplin, jujur,
kerja keras, peduli)
Nilai disiplin dan kerja keras
dihabituasi dengan cara pada
saat mengimplementasikan
71
kegiatan tanpa meninggalkan
pelayanan disaat jam kerja.
Sedangkan nilai jujur dan peduli
dihabituasi dengan cara
menyampaikan edukasi pada
saat screening
4 Melakukan 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas (tanggung
penyuluhan (tanggung jawab, jawab, tidak membedakan,
tentang deteksi tidak membedakan, transparan, kepemimpinan)
dini TB Paru transparan, Nilai tanggung jawab, tidak
kepemimpinan) membedakan, transparan,
2. Nasionalisme kepemimpinan dihabituasi
(musyawarah, dengan cara pada saat
koordinasi, adil, pemberian atau penyampaian
kerjasama, hormat) materi penyuluhan dengan jelas
3. Etika Publik (sopan dan menyelesaikan laporan
santun, hormat, kegiatan penyuluhan
ramah, cermat, 2. Nasionalisme (musyawarah,
menghargai) koordinasi, adil, kerjasama,
4. Komitmen Mutu hormat)
(pelayanan prima, Nilai musyawarah dihabituasi
mutu pelayanan, dengan cara pada saat
pemahaman pembuatan kesepakatan jadwal,
pelanggan) sedangkan nilai koordinasi,
5. Anti Korupsi (jujur, kerjasama, hormat dihabituasi
peduli, disiplin, adil) dengan cara pada saat
bekerjasama dengan tim
pemegang program TB dalam
perencanaan kegiatan. Nilai adil
dihabituasi dengan cara
memberikan penyuluhan sesuai
kebutuhan
3. Etika Publik (sopan santun,
hormat, ramah, cermat,
menghargai)
Nilai sopan santun, hormat,
ramah, cermat, menghargai
dihabituasi dengan cara pada
saat berkonsultasi dengan
atasan
4. Komitmen Mutu (pelayanan
prima, mutu pelayanan,
pemahaman pelanggan)
Nilai pelayanan prima, mutu
pelayanan, pemahaman
pelanggan dihabituasi dengan
cara pada saat dilakukan
penyuluhan dengan tujuan agar
peserta dapat memahami
materi penyuluhan yang
diberikan
72
5. Anti Korupsi (jujur, peduli,
disiplin, adil)
Nilai jujur, peduli, disiplin, adil
dihabituasi dengan cara pada
saat penyampaian materi
penyuluhan dimana materi yang
disampaikan sesuai dengan
teori yang dibutuhkan peserta
5 Melaksanakan 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas (kejelasan,
home visite (kejelasan, tanggung jawab,
berkelanjutan tanggung jawab, transparansi, kepemimpinan)
pada penderita transparansi, Nilai kejelasan, kepemimpinan
TB Paru dan kepemimpinan) dihabituasi dengan cara pada
anggota 2. Nasionalisme (tidak saat melaksanakan kegiatan
keluarga diskrimatif, adil, sesuai dengan konsep kegiatan
musyawarah, yang disetujui oleh atasan,
hormat) sedangkan nilai tanggung
3. Etika Publik (sopan jawab, transparansi dihabituasi
santun, hormat, dengan cara pada saat
ramah, sikap melaksanakan sampai dengan
menghargai selesai kegiatan home visite
profesional, cermat) 2. Nasionalisme (tidak
4. Komitmen Mutu diskrimatif, adil, musyawarah,
(mutu pelayanan, hormat)
pemahaman Nilai tidak diskrimatif, adil,
pelanggan) musyawarah, hormat
5. Anti Korupsi dihabituasi dengan cara pada
(disiplin, jujur, kerja saat melakukan kunjungan
keras, peduli) kesehatan ke masyarakat tanpa
membeda-bedakan
3. Etika Publik (sopan santun,
hormat, ramah, sikap
menghargai profesional,
cermat)
Nilai sopan santun, hormat,
ramah, sikap menghargai
profesional, cermat dihabituasi
dengan cara pada saat proses
pendataan dalam kunjungan
kesehatan, baik pada saat
pemeriksaan dan pemberian
edukasi
4. Komitmen Mutu (mutu
pelayanan, pemahaman
pelanggan)
Nilai mutu pelayanan dan
pemahaman pelanggan
dihabituasi dengan cara pada
saat pemberian pelayanan yaitu
melakukan (home visite)
(kunjungan kesehatan)
berkelanjutan pada penderita
73
TB Paru dan anggota keluarga
untuk meningkatkan mutu
pelayanan
5. Anti Korupsi (disiplin, jujur,
kerja keras, peduli)
Nilai disiplin, peduli,kerja keras
dihabituasi pada saat
mengimplementasikan kegiatan
tanpa meninggalkan pelayanan
disaat jam kerja. Sedangkan
nilai jujur dihabituasi dengan
cara melaporkan hasil kegiatan
6 Memberikan 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas (tanggung
edukasi (tanggung jawab, jawab, tidak membedakan,
berkelanjutan tidak membedakan, transparan, kepemimpinan)
tentang etika transparan, Nilai tanggung jawab, tidak
batuk kepemimpinan) membedakan, transparan,
2. Nasionalisme kepemimpinan dihabituasi
(musyawarah, dengan cara pada saat
koordinasi, adil, pemberian atau penyampaian
kerjasama, hormat) materi edukasi dengan jelas dan
3. Etika Publik menyelesaikan laporan kegiatan
(cermat, sopan, penyuluhan
santun, ramah, 2. Nasionalisme (musyawarah,
menghargai) koordinasi, adil, kerjasama,
4. Komitmen Mutu hormat)
(mutu pelayanan, Nilai musyawarah, koordinasi,
pemahaman adil, kerjasama, dan hormat
pelanggan) dihabituasi dengan cara pada
5. Anti Korupsi (jujur, saat berkonsultasi dengan
peduli, disiplin, adil) atasan dan tim PPI serta saat
pelaksanaan penyuluhan. Nilai
adil dihabituasi denagn cara
pada saat pemberian
penyuluhan
3. Etika Publik (cermat, sopan,
santun, ramah, menghargai)
Nilai cermat, sopan, santun,
ramah, dan menghargai
dihabituasi dengan cara pada
saat pelaksanaan pemberian
edukasi
4. Komitmen Mutu (mutu
pelayanan, pemahaman
pelanggan)
Nilai mutu pelayanan dan
pemahaman pelanggan
dihabituasi dengan cara pada
saat dilakukan penyuluhan
dengan tujuan agar peserta
dapat memahami materi
penyuluhan yang diberikan
74
5. Anti Korupsi (jujur, peduli,
disiplin, adil)
Nilai jujur, peduli, disiplin, adil
dihabituasi dengan cara pada
saat penyampaian materi
penyuluhan dimana materi yang
disampaikan sesuai dengan
teori yang dibutuhkan peserta
7 Melaksanakan 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas (kejelasan,
kegiatan (kejelasan, tanggung jawab,
Program tanggung jawab, musyawarah)
Indonesia musyawarah) Nilai kejelasan dan musyawarah
Sehat dengan 2. Nasionalisme (adil, dihabituasi dengan cara
Pendekatan tidak diskriminatif) melaksanakan kegiatan sesuai
Keluarga (PIS- 3. Etika Publik (sopan lokasi wilayah yang diberikan
PK) santun, hormat, oleh atasan, sedangkan nilai
tanggung jawab, tanggung jawab dihabituasi saat
profesional, cermat) melaksanakan sampai dengan
4. Komitmen Mutu selesai kegiatan PIS-PK
(pelayanan prima, 2. Nasionalisme (adil, tidak
mutu pelayanan) diskriminatif)
5. Anti Korupsi Nilai adil dan tidak diskriminatif
(disiplin, kerja dihabituasi dengan cara pada
keras) saat melakukan kunjungan
kesehatan ke masyarakat tanpa
membeda-bedakan
3. Etika Publik (sopan santun,
hormat, tanggungjawab,
profesional, cermat)
Nilai sopan santun, hormat,
tanggungjawab, profesional,
cermat dihabituasi pada saat
pendataan dalam kunjungan
kesehatan, baik pada saat
pemeriksaan, pengisian
maupun penyusunan laporan
4. Komitmen Mutu (pelayanan
prima, mutu pelayanan)
Nilai pelayanan prima, mutu
pelayanan dihabituasi dengan
cara pada saat pemberian
pelayanan yaitu melakukan
kunjungan kesehatan (PIS-PK)
untuk meningkatkan mutu
pelayanan
5. Anti Korupsi (disiplin, kerja
keras)
Nilai disiplin dan kerja keras
dihabituasi dengan cara pada
saat mengimplementasikan
kegiatan tanpa meninggalkan
pelayanan disaat jam kerja
75
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Isu yang dipilih dalam aktualisasi dan habituasi nilai-nilai PNS yaitu
rendahnya capaian kinerja penemuan kasus TB Paru. Untuk
menjawab rumusan masalah tersebut, seluruh kegiatan aktualisasi
dan habituasi mengarah upaya mewujudkan Peningkatan Capaian
Penemuan Kasus TB Baru Sesuai Dengan Target Sasaran yang
penulis implementasikan melalui 7 (tujuh) kegiatan sebagai berikut :
a. Berkolaborasi dengan tim medis untuk pemeriksaan (Basal Tahan
Asam) BTA
Dalam kegiatan ini kondisi sebelumnya terdapat beberapa pasien
yang menolak dilakukan pemeriksaan penunjang, namun setelah
diterapkannya nilai ANEKA dalam hal ini petugas kesehatan
berusaha untuk memotivasi agar pasien bersedia dilakukan
pemeriksaan BTA.
b. Menyusun leaflet etika batuk
Sebelum disusunnya leaflet etika batuk, pasien hanya menerima
edukasi pada saat pemeriksaan tanpa media penunjang. Pasien
dapat mengajarkan anggota keluarga ataupun orang lain tentang
etika batuk melalui leaflet sebagai media informasi yang dapat
dibawa pulang.
c. Melakukan screening penderita suspek TB Paru bersama kader
Dalam kegiatan ini kader lebih mengetahui mana penderita
suspek TB Paru yang perlu dilakukan screening.
d. Melakukan penyuluhan tentang deteksi dini TB Paru
Peningkatan pengetahuan masyarakat setelah dilakukan
penyuluhan tentang deteksi dini TB Paru, yang sebelumnya
pengetahuan masyarakat terbatas mengenai penyakit tersebut.
76
e. Melaksanakan home visite berkelanjutan pada penderita TB Paru
dan anggota keluarga
Mengoptimalisasikan pelaksanaan home visite berkelanjutan pada
penderita TB Paru dan anggota keluarga membawa perubahan
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap petugas medis untuk
mewaspadai penularan TB Paru di sekitar penderita.
f. Memberikan edukasi berkelanjutan tentang etika batuk
Perubahan kondisi yang terjadi setelah dilakukan kegiatan ini
pasien yang dalam kondisi batuk lebih dapat mengetahui
pentingnya etika batuk untuk mencegah penularan kepada orang
yang berada disekitarnya, hal ini berbeda dengan sebelum
diberikan edukasi pasien batuk dengan cara menutup yang salah
atau bahkan membiarkan batuk begitu saja.
g. Melaksanakan kegiatan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
Dilakukannya kegiatan PIS-PK ini meningkatkan upaya untuk
mendeteksi dini penderita TB Paru, suspek TB Paru, ataupun
kontak dengan penderita TB Paru dengan cara menganamnesa
setiap Kepala Keluarga (KK) atau anggota keluarga yang
dilakukan kunjungan disetiap rumah wilayah kerja UPTD
Puskesmas Cepu.
2. Proporsi penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan
kegiatan adalah sebagai berikut :
a. Akuntabilitas sebesar 23,2%. Nilai dasar akuntabilitas diterapkan
pada hampir keseluruhnya kegiatan untuk memecahkan isu. Nilai
akuntabilitas yang paling banyak diterapkan adalah
tanggungjawab, transparan, kejelasan, dan tidak membedakan.
Melalui Penerapan nilai akuntabilitas harapannya dapat
dihabituasikan dalam memenuhi tanggung jawab yang
diamanahkan oleh instansi kepada perawat.
b. Nasionalisme sebesar 20,8%. Nilai dasar nasionalisme diterapkan
pada hampir keseluruhnya kegiatan untuk memecahkan isu. Yang
77
paling banyak diterapkan dalam seluruh kegiatan adalah
musyawarah mufakat, karena setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan selalu diawali adanya diskusi atau musyawarah.
c. Etika Publik sebesar 20%. Indikator yang terdapat dalam nilai
etika publik tidak pernah lepas dari setiap kegiatan karena fungsi
ASN sebagai pelayan publik sehingga berhubungan dengan publik
dan kepuasan publik.
d. Komitmen Mutu sebesar 19,2%. Nilai dasar komitmen mutu
diterapkan dalam upaya terus meningkatkan mutu layanan
kesehatan melalui upaya pencegahan atau preventive.
e. Anti Korupsi sebesar 16,8%. Nilai dasar anti korupsi yang
diterapkan adalah nilai disiplin, jujur, adil, dan peduli.
3. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS tersebut dilaksanakan
untuk mendukung penyelesaian isu dan kedudukan dan peran PNS
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
B. Rekomendasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilandasi
semangat melaksanakan seluruh nilai-nilai dasar ANEKA terbukti
memberikan dampak positif, baik untuk pribadi maupun instansi. Berikut
rekomendasi agar implementasi nilai-nilai ANEKA dapat dilakukan
secara berkelanjutan:
1. Untuk Peserta Latsar
Mengaktualisasi dan menghabituasi seluruh nilai-nilai dasar ANEKA
pada setiap aktifitas kerja sebagai upaya mewujudkan pribadi PNS
yang profesional
2. Untuk Instansi
Hendaknya nilai dasar ANEKA diterapkan tidak hanya oleh seluruh
PNS yang ada di unit kerja, tetapi juga sebagai landasan
berorganisasi dan tata kelola unit kerja, agar visi, misi dan tujuan
Instansi dapat tercapai dengan lebih baik
78
C. Rencana Aksi Kegiatan dan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Rencana aksi kegiatan dan aktualisasi – habituasi nilai-nilai dasar
PNS merupakan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai
bentuk komitmen penulis dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS
untuk menjalankan fungsi PNS sebagai pelaksana kebijakan, pelayan
publik dan perekat serta pemersatu bangsa diharapkan dapat
terinternalisasi pada ASN. Uraian rencana aksi secara rinci tercantum
dalam tabel 4.10 berikut ini :
Tabel 4.10
Rencana Aksi Kegiatan dan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Kegiatan dan Nilai-
Rencana Aksi Pelaksanaan Waktu
No Nilai Dasar yang
Kegiatan Pelaksanaan
akan Dilanjutkan
1 Berkolaborasi Melaksanakan kerjasama dengan Dilakukan saat
dengan tim medis profesi lain menemukan
untuk pemeriksaan pasien dengan
(Basal Tahan tanda dan gejala
Asam) BTA suspek TB Paru
2 Menyusun Leaflet 1. Menelaah keefektifan leaflet Tentatif
etika batuk dalam mendukung proses
penyuluhan
2. Melakukan penambahan materi
apabila dibutuhkan
3 Melakukan Melanjutkan kegiatan screening Pada saat
screening penderita untuk pendeteksi dini adanya ditemukan
suspek TB Paru suspek TB Paru laporan/pemeriksa
bersama kader an penderita
suspek TB Paru
4 Melakukan 1. Melakukan koordinasi dengan Tentatif
penyuluhan tentang tim pemegang program TB
deteksi dini TB Paru 2. Mengevaluasi pengetahuan
masyarakat tentang deteksi dini
TB Paru
3. Melakukan penyuluhan
berkelanjutan apabila hasil dari
penyuluhan pertama belum
maksimal
79
6 Memberikan Melakukan koordinasi dengan tim Pada saat
edukasi pemegang program TB ditemukan pasien
berkelanjutan batuk/suspek TB
tentang etika batuk Paru
7 Melaksanakan Melanjutkan kegiatan PIS-PK untuk Tentatif
kegiatan Program mendapatkan data resiko suspek
Indonesia Sehat TB Paru
dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK)
80
DAFTAR PUSTAKA
81
Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta : Sekertariat Negara.
Peraturan LAN Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Cepu 2018
Riskesdas. (2013). Laporan Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Smeltzer, Suzanne C. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal – Bedah
Bruner Suddarth Edisi 8 Volume 1; alih bahasa Agung Waluyo.
Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta
UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Wijaya, A.S & Yessie Mariza Putri. 2013. KMB 1 Keperawatan Medikal
Bedah (Keperawatan Dewasa). Yogyakarta : Nuha Medika
Whole-of-government approach | Glossary of Terms for Conflict
Management and Peacebuilding. (n.d.). Retrieved November 3,
2016, from http://glossary.usip.org/resource/wholegovernment-
approach
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB-
KOTA_2015/3316_Jateng_Kab_Blora_2015.pdf. (14 Mei 2019)
82
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Yessy Dwi Wahani, AMd. Kep
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Formasi Jabatan Perawat Terampil
4 NIP 19920622 201902 2 009
5 Tempat dan Tanggal Lahir Blora, 22 Juni 1992
6 Alamat Rumah Jl. Diponegoro RT 5 RW 2 Kec. Padangan,
Kab. Bojonegoro, Prov. Jawa Timur
7 Nomor HP 082136218889
8 Alamat Kantor UPTD Puskesmas Cepu
Jl. Diponegoro No. 52 Kec. Cepu, Kab. Blora,
Prov. Jawa Tengah
9 Nomor Telepon/Fax (0296) 421292
10 Alamat E-mail yessywahani@gmail.com
b. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah Tahun Lulus Jurusan
SD NEGERI 8 CEPU 2004 -
SMP NEGERI 3 CEPU 2007 -
SMA NEGERI 1 CEPU 2010 IPS
STIKES WIDYA HUSADA SEMARANG 2013 DIII KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN 2017 S1 KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN 2018 PROFESI NERS
83
Lampiran 1
KEGIATAN 1
Bukti Kegiatan :
1. Form TB-05
2. Form Pemeriksaan Laboratorium
3. Form Rujukan Internal
4. Foto Kegiatan
84
Form TB-05
85
Form Pemeriksaan Laboratorium
86
Form Rujukan Internal
87
Koordinasi dengan Dokter
88
Lampiran 2
KEGIATAN 2
Bukti Kegiatan :
1. Leaflet
2. Foto Kegiatan
89
Leaflet Etika Batuk
90
Membuat Gambar Leaflet
91
Mencetak Leaflet
92
Lampiran 3
KEGIATAN 3
Bukti Kegiatan :
1. Laporan Kegiatan
2. Foto Kegiatan
93
Laporan Kegiatan Screening Suspek TB Paru
94
Melakukan Kegiatan Screening
95
Lampiran 4
KEGIATAN 4
Bukti Kegiatan :
1. Satuan Acara Penyuluhan
2. Materi Penyuluhan
3. Leaflet
4. Surat Tugas
5. Laporan Kegiatan
6. Daftar Hadir Penyuluhan
7. Foto Kegiatan
96
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan selama kurang lebih 20 menit
peserta bertambah pengetahuannya tentang TB Paru.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit peserta
diharapkan mampu:
a. Mengetahui pengertian TB Paru
b. Mengetahui tanda dan gejala TB Paru
c. Mengetahui cara penularan TB Paru
d. Mengetahui akibat TB Paru bila tidak diobati
e. Mengetahui cara mendeteksi penderita TB Paru
f. Mengetahui cara pencegahan penularan TB Paru
g. Mengetahui perawatan pada penderita TB Paru
h. Mengetahui pengobatan pada penderita TB Paru
B. Materi
1. Pengertian TB Paru
2. Tanda dan gejala TB Paru
3. Cara penularan TB Paru
4. Akibat TB Paru bila tidak diobati
5. Cara mendeteksi penderita TB Paru
6. Cara pencegahan penularan TB Paru
7. Perawatan pada penderita TB Paru
8. Pengobatan pada penderita TB Paru
97
C. Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah
2. Metode Diskusi/ Tanya jawab
E. Evaluasi
1. Struktural :
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan
b. Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat
sebelum penyuluhan selesai
2. Proses :
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang
terlibat aktif dalam penyuluhan.
3. Hasil :
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh
penyuluh yaitu sesuai dengan tujuan khusus peserta dapat :
a. Mengetahui pengertian TB Paru
b. Mengetahui tanda dan gejala TB Paru
c. Mengetahui cara penularan TB Paru
d. Mengetahui akibat TB Paru bila tidak diobati
e. Mengetahui cara mendeteksi penderita TB Paru
f. Mengetahui cara pencegahan penularan TB Paru
g. Mengetahui perawatan pada penderita TB Paru
h. Mengetahui pengobatan pada penderita TB Paru
98
F. KEGIATAN PENYULUHAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1. 3 menit Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang Memperhatikan
akan diberikan
2. 20 menit Pelaksanaan :
1. Menyebutkan pengertian TB Memperhatikan
Paru
2. Menyebutkan tanda dan Memperhatikan
gejala TB Paru
3. Menyebutkan cara penularan Memperhatikan
TB Paru
4. Menyebutkan akibat TB Paru Memperhatikan
bila tidak diobati
5. Menyebutkan cara Memperhatikan
mendeteksi penderita TB
Paru
6. Menyebutkan cara Memperhatikan
pencegahan penularan TB
Paru
7. Menyebutkan perawatan Memperhatikan
pada penderita TB Paru
8. Menyebutkan pengobatan Memperhatikan
pada penderita TB Paru
9. Memberi kesempatan Bertanya dan
kepada peserta untuk menjawab pertanyaan
bertanya yang diajukan
99
3. 10 menit Evaluasi : Menjawab pertanyaan
Memberikan pertanyaan kepada
peserta
4. 2 menit Terminasi :
1. Mengucapkan terimakasih Mendengarkan
atas peran serta peserta.
2. Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
100
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi menahun menular yang
disebabkan oleh kuman TB (mycobacterium Tuberculosis) (Depkes RI,
2018).
102
6. Citpakan lingkungan rumah yang sehat : ventilasi dan pencahayaan
baik
103
Leaflet Tuberkulosis Halaman Depan
104
Leaflet Tuberkulosis Halaman Belakang
105
Surat Tugas Penyuluhan Tuberkulosis
106
Laporan Kegiatan Penyuluhan Tuberkulosis
107
Daftar Hadir Penyuluhan Tuberkulosis
108
Konsultasi Dengan Atasan
Penyuluhan Tuberkulosis
109
Lampiran 5
KEGIATAN 5
Bukti Kegiatan :
1. Surat Tugas
2. Laporan Kegiatan
3. Foto Kegiatan
110
Surat Tugas Home Visite Pasien Tuberkulosis
111
Laporan Kegiatan Home Visite Halaman 1
112
Laporan Kegiatan Home Visite Halaman 2
113
Home Visite Pasien TB Paru
114
Lampiran 6
KEGIATAN 6
Bukti Kegiatan :
1. Leaflet
2. Foto Kegiatan
115
Leaflet Etika Batuk
116
Edukasi Etika Batuk
117
Lampiran 7
KEGIATAN 7
Bukti Kegiatan :
1. Surat Tugas
2. Laporan Kegiatan
3. Foto Kegiatan
118
Surat Tugas Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PIS-PK)
119
Laporan Kegiatan PIS-PK Halaman 1
120
Laporan Kegiatan PIS-PK Halaman 2
121
Anamnesa PIS-PK
122
Survey PIS-PK
123
Pendokumentasian PIS-PK
124
Penempelan Stiker PIS-PK bagi Rumah yang Sudah dikunjungi
125
Lampiran 8
LAIN - LAIN
Daftar Lampiran :
1. Pengendalian Aktualisasi
2. Alat Bantu Catatan Bimbingan Aktualisasi
126