ANGKATAN 121
Menyetujui
Mengetahui
2
DAFTAR ANGGOTA KKT 121 POSKO UUWAN
3
UCAPAN TERIMA KASIH
4
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat melaksanakan Kuliah Kerja Terpadu
(KKT) Angkatan 121 yang dilaksanakan di Desa Uuwan, Kecamatan Dumoga
Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow. Kuliah Kerja Terpadu (KKT)
dilaksanakan selama dua puluh tiga hari terhitung sejak tanggal 08 juli 2019
sampai dengan 31 juli 2019 dan dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun isi dari laporan ini adalah pertanggung jawaban pelaksanaan program
kerja mahasiswa peserta KKT angkatan 121 Posko Desa Uuwan, Kecamatan
Dumoga Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow. Laporan ini disusun
berdasarkan hasil program yang sudah terealisasikan langsung di lokasi
pelaksanaan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) di Desa Uuwan meliputi kegiatan
Tematik, Non Tematik dan Kegiatan Tambahan.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyajian laporan ini,
dan kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk lebih
melengkapi isi laporan ini. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
5
DAFTAR ISI
6
3.1 Jagung ........................................................... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN .......................................................................................................... 29
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Lokasi Desa Uuwan
7
Gambar 8. Pembuatan Kopra
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Sambutan dari Bapak camat dan perangkat Desa Uuwan kepada
Mahasiswa KKT angkatan 121 Unsrat.
8
Lampiran 9. Kunjungan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) di posko UUWAN
9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Pelaksanaan Kuliah Kerja Terpadu
Diamanatkan dalam Undang-Undang tentang Pendidikan Tinggi (UU No.12
Tahun 2012) bahwa pendidikan tinggi sebagai bagian dari sistim pendidikan
nasional memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan bangsa
Indonesia yang berkelanjutan. Di era globalisasi, pendidikan tinggi harus mampu
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menghasilkan intelektual,
ilmuan, profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter
tangguh, serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa.
Sebagai pedoman sistem pendidikan nasional, UU No. 12 Tahun 2012
mewajibkan perguruan tinggi untuk melaksanakan tridharma dengan
melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Khusus
pengabdian kepada masyarakat didefinisikan sebagai kegiatan sivitas akademika
yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dipertegas dalam
pasal 5 (d) bahwa salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah “terwujudnya
pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian yang
bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa”.
Sebagai kegiatan sivitas akademika, pengabdian kepada masyarakat
dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan sesuai budaya akademik, keahlian
dan/atau otonomi sivitas akademika serta kondisi sosial budaya masyarakat (UU
No. 12 Tahun 2012, pasal 47 ayat 2). Dipertegas pada ayat selanjutnya bahwa
hasil pengabdian kepada masyarakat digunakan sebagai proses pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi,pengayaan sumber belanja, dan/atau untuk
pembelajaran dan pematangan sivitas akademika.
UU No. 12 Tahun 2012 ditetapkan 12 Agustus 2012, mendefinisikan bahwa
Ilmu pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan
dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu, yang
10
dilandasi oleh metodologi ilmiah untuk menerangkan gejala alam dan/atau
kemasyarakatan tertentu. Teknologi adalah penerapan dan pemanfaatan berbagai
cabang Ilmu Pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan
dan kelangsungan hidup, serta peningkatan mutu kehidupan manusia. Dan
Humaniora merupakan disiplin akademik yang mengkaji nilai intrinsik
kemanusiaan.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, program sarjana
wajib ditambah bentuk pembelajaran pengabdian kepada masyarakat (pasal 14,
ayat 8). Dijelaskan dalam ayat selanjutnya bahwa bentuk pembelajaran berupa
pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan mahasiswa di bawah
bimbingan dosen dalam rangka memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Secara teknis, beban belajar mahasiswa untuk bentuk pembelajaran pengabdian
kepada masyarakat adalah 1 sks yang disetarakan dengan 160 menit per minggu
per semester (pasal 16, ayat 3).
Unsrat menerjemahkan pelaksanaan kuliah pengabdian kepada masyarakat
dengan pola Kuliah Kerja Terpadu (KKT), Kuliah Kerja Profesi (KKP), dan
Kuliah Kerja Kemitraan (KKK). Secara umum, Kuliah Kerja didefinisikan
sebagai suatu kegiatan kurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa program
sarjana secara terprogram selama jangka waktu tertentu. Bentuk Kuliah Kerja
dapat berupa kuliah kerja lapangan, kuliah kerja usaha, magang, dan kegiatan lain
yang bentuknya ditentukan oleh Rektor (Peraturan Rektor No.01/UN 12/PP/2013
tentang Pedoman Penyelenggaraan Akademik, pasal 26 ayat 1 - 3).
Dalam Peraturan Rektor tersebut selanjutnya dijelaskan dalam pasal 26 ayat 4
– 6 bahwa KKT merupakan kegiatan kuliah kerja yang dilaksanakan secara
terprogram oleh Pusat Pengelolaan dan Pengembangan Kuliah Kerja (P2KK), dan
dapat berbentuk KKT Reguler dan KKT khusus yang dikembangkan oleh
Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM). Kuliah Kerja Profesi
merupakan kegiatan kuliah kerja yang dilaksanakan oleh fakultas sesuai dengan
bidang profesi masing-masing. Sementara itu, Kuliah Kerja Kemitraan merupakan
kegiatan kuliah kerja yang dilaksanakan oleh fakultas dimana program-program
11
kegiatan sepenuhnya mengikuti disain program yang diterapkan oleh institusi
mitra.
Pusat Pengelolaan dan Pengembangan Kuliah Kerja (P2KK) saat ini telah
berubah menjadi Pusat Pengelolaan dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata
Terpadu (P3KKNT)
Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) yang sebelumnya berdiri
sendiri/terpisah dari Lembaga Penelitian (Lemlit), saat ini telah menjadi satu
kesatuan dalam Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat - LPPM
Unsrat.
1.2 Tujuan
Secara umum tujuan pokok pengembangan KKT di bagi menjadi tiga yaitu:
1. Menghasilkan sarjana sebagai penerus pembangunan yang lebih menghayati
permasalahan yang sangat kompleks yang dihadapi masyarakat dan belajar
menanggulangi permasalahan tersebut secara pragmatis dan interdisipliner
(personality development).
2. Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat, dan lebih menyesuaikan
keberadaan pendidikan tinggi kepada tuntutan pembangunan (institutional
development).
3. Membantu pemerintah dalam percepatan laju pembangunan dan
mempersiapkan kader-kader pembangunan yang handal (community
development).
12
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat bagi mahasiswa:
a. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang:
1. Cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner dan lintas sektoral.
2. Kegunaan hasil pendidikannya bagi pembangunan umumnya dan
daerah pedesaan khususnya.
3. Kesulitan yang dihadapi masyarakat desa dalam pembangunan.
4. Konteks keseluruhan dari masalah pembangunan dan pengembangan
daerah pedesaan.
5. Mendewasakan cara berfikir mahasiswa untuk melaksanakan
penelaahan dan pemecahan masalah yang ada dalam masyarakat secara
pragmatis ilmiah.
b. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
program program pengembangan dan pembangunan desa;
c. Membina mahasiswa untuk menjadi seorang “transformer, change agent,
motivator, dinamisator, fasilitator dan problem solver”;
d. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai
kader pembangunan disamping diharapkan terbentuknya sikap dan rasa
cinta serta tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat pedesaan;
e. Membuka wawasan para mahasiswa, sehingga mereka mengetahui secara
teknis permasalahan-permasalahan yang dihadapi para pelaku ekonomi
kecil yang kadang kala tidak terdapat dalam teori.
13
c. Mempererat dan meningkatkan kemitraan antara perguruan tinggi dengan
pemangku kepentingan yang lain dalam pelaksanaan pembangunan.
14
Bendahara Posko : Ribka Josevira Logor
NIM : 16061104183 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
15
Anggota Bidang Non-Tematik: Fitri Tuungan
Meivyarni Wangka
16
BAB II
PROFIL DESA
2.1 Sejarah Desa
Luas Wilayah dari Desa Uuwan Panjang 7 Km. Lebar 4 Km. Jumlah
keselruhan 28Km2.
Pada Desa Uuwan terdapat beberapa lembaga pendidikan yang terdiri dari
tiga SD Yaitu “SD Negeri 1 Uuwan, SD Negeri 2 Uuwan, Sd Negeri 3 Uuwan”,
satu SMP yaitu “SMP Negeri 11 Uuwan” dan tiga TK (Taman Kanak-kanak).
17
Uuwan pertama Bapak Charles Komaling (1964-1966). Adapun urutan kepala
desa (Sangadi) Uuwan dari dulu sampai sekarang adalah sebagai berikut:
1. .... komaling
2. Less komaling
3. Yohan kussoy
4. Alex maindoka
5. Robert Sompie
6. Harto komaling - sekarang
Adapun Visi Desa Uuwan yaitu Membawa Desa Uuwan lebih maju di
Tahun-Tahun yang akan datang. Dan Misi Yaitu meningkatkan taraf hidup
masyarakat pdi bidang ekonomi dan pembangunan ungkap Sangadi “Harto
Komaling”
18
a. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 4 Km
b. Jarak ke Pusat Pemerintahan Kabupaten : 105 Km
c. Jarak ke Pusat Pemerintahan Provinsi : 210 Km
2.3 Kependudukan
2.4 Keagamaan
19
Gambar 2. Masjid Desa Uuwan
20
Gambar 5: Gereja ADVENT Desa Uuwan
Desa Uuwan merupakan kawasan pedesaan yang tergolong padat penduduk dan
terdiri dari beberapa suku.
- Kantor desa
- Pendidikan
TK : 3 Unit
SDN : 3 Unit
SMPN : 1 Unit
- Sarana Ibadah
Tempat Ibadah Umat Muslim : 1 Unit
Tempat Ibadah umat kristiani : 7 Unit
Tempat Ibadah Umat Katolik : 1 Unit
Tempa Ibadah Umat Advent : 1 Unit
21
BAB III
POTENSI DESA UUWAN
3.1 PERKEBUNAN
3.2 KOPRA
22
Kopra yang baik sebaiknya hanya memiliki kandungan air 6% – 7% agar tidak
mudah terserang organisme pengganggu. Kerusakan yang terjadi pada kopra pada
umumnya disebabkan oleh serangan bakteri dan serangan cendawan.
Proses pembuatan kopra dengan cara pengeringan yang di gunakan oleh petani
kopra di desa ini adalah:
o Penjemuran Matahari
Pengeringan dengan cara ini memakan waktu yang lama yaitu 5-7 hari,
cara ini sangat bergantung pada kondisi cuaca, oleh karena itu biasanya
kualitas kopra sering tidak stabil, berjamur dan kadar air kurang maksimal hal
ini di sebabkan karena keadaan cuaca yang tidak menentu.
o Pengasapan
Cara ini adalah teknik pengeringan yang banyak berkembang di petani
kopra karena dalam prosesnya memerlukan waktu yang lebih singkat dari pada
pengeringan degan sinar matahari. Proses pengasapan dilakukan dengan cara
memasukkan daging Kelapa ke dalam para-para tungku pengasapan dengan
membakar sabut kelapa atau tempurung dibawahnya. Teknik tersebut
membutuhkan waktu sekitar 3 harian.
23
Gambar 8: Pembuatan Kopra
3.3 SAWAH
24
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM KKT 121
4.1 MATRIKS PROGRAM
25
B.6 Kerja Bakti Selesai
3. C. Tambahan
C.1 Pendataan Penduduk Selesai
C.2 Penyuluhan Tentang
Pertaniaan Berkelanjutan Selesai
C.3 Menghadiri Acara
Pernikahan Selesai
26
mencari informasi mengenai potensi yang ada di desa ini yang dilakukan saat hari
keempat kami berada di desa/kelurahan Uuwan. Setelah mendapatkan informasi
mengenai potensi yang terdapat di daerah tersebut, tim yang sudah ditugaskan
oleh kordinator posko akan pergi untuk melakukan pengambilan video dan
gambar kemudian dilanjutkan pengeditan video. Di daerah tersebut, kami
mendapatkan beberapa potensi yang menarik yang bisa kami laporkan.
27
Gambar 10. PHBS Cara menggosok/membersihkan gigi yang baik
28
Gambar 12. Home Schooling
Tekanan darah adalah tekanan dimana darah beredar dalam pembuluh darah.
Tekanan ini terus menerus berada dalam pembuluh darah dan memungkinkan
darah mengalir konstan. Tekanan darah dalam tubuh pada dasarnya merupakan
ukuran tekanan atau gaya didalam arteri yang harus seimbang dengan denyut
jantung, melalui denyut jantung darah akan dipompa melalui pembuluh darah
kemudian dibawah keseluruh bagian tubuh. Tekanan darah dipengaruhi volume
darah dan elastisitas pembuluh darah.
29
Gambar 13. Pemeriksaan tekanan darah gratis
Pada hari Jumat,12/07/2019 kami melakukan observasi di desa Uuwan, hal ini
kami lakukan untuk mencari tahu mengenai potensi yang ada di desa ini dan
keadaan sekelilingnya.
30
Kegiatan ibadah dilakukan oleh semua anggota posko yang beragama Kristen.
Kegiatan ibadah di Gereja GMIM Betsaida. Dilakukan 3x selama 23 hari kami
berada di Kelurahan/Desa UUWAN ini.
31
4.4 TAMBAHAN
32
4.4.3 Menghandiri Acara Pernikahan
33
BAB V
CERITA MENARIK
Ada banyak cerita yang mengawali kegiatan KKNT 121 kami yang
dilaksanakan di Desa Uuwan, Kecamatan Dumoga Barat, Kabupaten Bolaang
Mongondow. Di mulainya pembekalan sampai pembagian posko berjalan dengan
lancar. Keberangkatan mahasiswa KKT 121 dibagi menjadi 2 sesi yaitu pada
tanggal 08 juli 2019 dan 09 juli 2019 dan kami berangkat pada hari senin, tanggal
08 Juli 2019 dan berkumpul di auditorium Universitas Sam Ratulangi untuk
diberangkatkan menggunakan bus yang sudah disediakan, 1 bus terdiri dari 2
posko, akan tetapi posko Uuwan merasa sangat beruntung karena 1 bus hanya
kami posko Uuwan, kami senang karena perjalanan yang akan ditempuh sejauh
230k m merasa nyaman karena 1 orang 2 kursi, dan kami tiba dengan selamat di
kantor Camat yang terletak di Desa Doloduo. Sesampainya di kantor Camat kami
disambut oleh Dosen Pembimbing Lapangan IR. Lyndon Pangemanan, ME ,
bapak Camat, dan Sangadi dari masing-masing desa. Setelah itu, kami langsung di
antar menggunakan mobil yang hanya bisa muat 4 orang dan sebagian barang
sedangkan masih ada 11 orang lagi, akhirnya Sangadi harus bolak balik dan saat
balik untuk kedua kalinya Sangadi membawa truk untuk membawa kami ke Desa
Uuwan. sesampainya di Desa Uuwan, dirumah Sangadi kami memperkenalkan
diri masing – masing kepada Sangadi dan perangkat Desa setelah itu kami
membicarakan bersama tempat akomodasi, karena kami ada 15 orang dan Desa
Uuwan terdiri dari 7 dusun,maka kami dibagi 2 orang per dusun dan tinggal
dirumah kepala dusun.
Selama kami tinggal di Desa Uuwan, hampir setiap hari hujan, dan sangat
mengganggu aktivitas kami untuk menjalankan program yang sudah direncanakan
akan tetapi semangat kami tak pernah padam dan kegiatan yang kami lakukan
membuat kami banyak di proses dari yang tidak tau menjadi tau tentang program
yang harus di jalankan selama KKT ini. Banyak kendala yang kami hadapi tapi itu
tidak membuat kami putus asa, dan kami saling menopang satu dengan yang lain.
34
Waktu telah berganti hari demi hari telah kami lewati bersama dengan
berbagai macam tangis, canda dan tawa semuanya menjadi satu. Banyak hal yang
membuat kami belajar tentang situasi dan kondisi pada saat kami menjalankan
tugas, aktivitas dan tanggung jawab selama 23 hari mengabdikan diri kepada
masyarakat. Kegiatan – kegiatan yang telah kami lakukan bersama merupakan
pengalaman hidup yang sangat berharga dan tidak akan terulang kembali masa-
masa tersebut. Desa Uuwan menjadi saksi yang terukir dalam kehidupan masing –
masing pribadi kami.
35
BAB VI
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Laporan ini di susun sebagai bentuk pertanggung jawaban kegiatan Kuliah
Kerja Terpadu Universitas Sam Ratulangi Manado, yang berlangsung dari tanggal
8 Juli 2019 – 31 juli 2019. dapat dilaksanakan dengan baik meskipun melewati
berbagai halangan/ kendala baik secara internal maupun eksternal, tapi dengan
adanya hal sepaerti itu kami mahasiswa Kuliah Kerja Terpadu lebih dan giat
dalam merealisasikan program-program tersebut, dan setiap program yang telah
terealisasi bisa membawa suatu pengaruh yang positif bagi mahasiswa dan
masyarakat Desa Uuwan pada umumnya.
Setelah dua puluh tiga hari program Kuliah Kerja Terpadu (KKT), kami dapat
menyimpulkan bahwa pelaksanaan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) yang telah
terprogramkan bisa berjalan sesuai dengan program yang telah di rencanakan
meskipun terdapat perubahan dan penambahan kegiatan. Berdasarkan pengalaman
dan kondisi lapangan yang kami peroleh selama kegiatan Kuliah Kerja Terpadu
(KKT), dapat kami simpulkan sebagai berikut:
36
LAMPIRAN
A. Dokumentasi Kegiatan
37
Dokumentasi Kunjungan Dari BABINSA (Bintara Pembina Desa) yaitu
Bapak I Kadek Edi
38
Dokumentasi Setelah Selesai Kegiatan PHBS di SDN 1 UUWAN
39
Foto bersama sangadi dan Aparat desa
40
Kunjungan Dosen Pengawas lapangan di posko UUWAN
41
Kunjungan dari bapak camat Dumoga Barat
42
Pemberian cendramata dari mahasiswa/i KKT kepada desa
Dokumentasi pada saat Penarikan mahasiswa KKT 121 Di Kantor Camat Dumoga
Barat
43
44
45
46
47
48
49
50
DAFTAR HADIR
51
52
53
54
55
56
57
BUKU TAMU
58
59
60
61
BUKU CATATAN KEUANGAN POSKO
62