Disetujui oleh :
Pembimbing I PembimbingII
Mengetahui,
Dr.Refli,M.Sc
Dr. Refli, M. Sc
NIP.19650526 199103 1 002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat
dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul “ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI TANAH DI TAMAN
WISATA ALAM BAUMATA DESA BAUMATA” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk memenuhi
persyaratan tugas akhir dan mempelajari cara pembuatan skripsi pada Universitas
Nusa Cendana Kupang serta untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi
Biologi.
Pada kesempatan ini, saya hendak menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga proposal
penelitian ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini saya tujukan kepada:
1. Bapak Dr. Drs. Hery Leo Sianturi, M.Si sebagai Dekan Fakultas Sains dan
Teknik beserta Civitas Akademika yang telah membantu selama penulisan
proposal ini.
2. Bapak Dr. Refli, M.Sc selaku Ketua Program Studi Biologi Fakutas Sains
Dan Teknik dan seluruh staf Program Studi Biologi atas kesempatan dan
bantuan yang diberikan dalam melakukan dan memperoleh informasi yang
diperlukan selama penulisan proposal penelitian ini.
3. Ibu Dra. Maria T.L. Ruma, M.Si selaku Pembimbing I dan Ibu Dra.
Theresia L. Boro, M.Si selaku Pembimbing II yang sudah membimbing dan
memberi banyak masukan dalam penulisan proposal penelitian ini.
4. Ibu Dr. Amor T. Karyawati, S.Si M.Si selaku penguji I yang telah
memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis.
5. Bapak Rony S. Mauboy S.Si M.Si selaku penguji II yang telah memberikan
masukan dan bimbingan kepada penulis.
6. Bapak Drs. Djeffry Amalo, M. Pd selaku penguji III yang telah memberikan
masukan dan bimbingan kepada penulis.
i
7. Yang terkasih Almarhum Bapa Gregorius Abul, Mama Viktoria Nurja, serta
kakakku Novi tersayang yang telah memberikan dukungan dalam doa, moril
maupun materil untuk keberhasilan penulis.
8. Sahabat tercinta yang selalu menemani dan membantu saya dalam
menyelesaikan proposal penelitian ini.
9. Teman-teman angkatan BIG BOS 17 khususnya kelas BRUTAL C yang
telah memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan proposal
penelitian ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan Proposal Penelitian ini, masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan proposal ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................v
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN............................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian............................................................................................3
D. Manfaat Penelitian .........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................4
A. Kajian Pustaka................................................................................................4
1. Bakteri Tanah.............................................................................................4
2. Tanah........................................................................................................13
3. Tanah Sebagai Medium Tanah.................................................................15
4. Isolasi Bakteri Tanah................................................................................15
5. Identifikasi Bakteri...................................................................................17
B. Penelitian Yang Relevan...............................................................................23
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................25
A. Waktu dan Tempat........................................................................................25
B. Alat dan Bahan..............................................................................................25
C. Desain Penelitian..........................................................................................25
D. Prosedur Kerja..............................................................................................26
E. Analisis Data.................................................................................................29
BAB IV PENUTUP..................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................33
i
DAFTAR TABEL
i
DAFTAR GAMBAR
i
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
NA Natrium Agar
NB Natrium Broth
LB Lactosa Broth
NaCL Natrium Klorida
atm Atmosfer
ml Mililiter
0
C Derajat Celcius
TSIA Triple Sugar Iron Agar
H2O2 Hidrogen Peroksida
SIM Sulfur Indol Motillity
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroba rhizosfer yang berada di dalam tanah dekat perakaran dapat bersifat
menguntungkan dan ada juga yang merugikan, netral atau variabel terhadap
tanaman. Pengaruh menguntungkan antara lain dalam stabilitas tanah, penyerapan
air dan nutrient, memacu pertumbuhan, fiksasi N2, pengendalian hayati, antibiosis
dan simbiosis. Peran mikroba rhizosfer dalam penyediaan nutrient pada tanaman
adalah dengan cara mengubah sifaf morfologi dan fisiologi akar serta sistem
tanaman, mengubah fase keseimbangan nutrient sehingga mudah ditransport ke
permukaan akar (Sari, 2015).
Bakteri tanah tidak hanya digunakan dalam bidang pertanian, namun juga
telah dieksplorasi potensi-potensi lainnya seperti kemampuannya dalam
menghasilkan senyawa antimikroba. Beberapa penelitian menunjukkan hal
tersebut diantaranya isolat bakteri tanah yang dapat menghasilkan antibiotik dan
menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan spesies Pseudomonas
(Abdulkadir dan Waliyu, 2012). Bakteri tanah juga digunakan dalam remediasi
1
lahan tercemar. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bakteri tanah dapat
mendegradasi senyawa poliaromatik hidrokarbon (Madueno et al, 2011).
Bakteri tanah memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan dalam
industri bioteknologi. Potensi tersebut berhubungan dengan kemampuan dari
bakteri tersebut seperti amilolitik, lipolitik, proteolitik, selulolitik antibiosis dan
sebagainya. Potensi ini dapat di manfaatkan untuk industri minuman, pangan,
obat-obatan dan penanganan limbah (Sari, 2014). Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh (Lambui & Janah, 2017) menyatakan bahwa isolasi bakteri tanah
dari sampel tanah hutan disekitar danau kalimpa’a kawasan Taman Nasional Lore
Lindu (TNLL) berhasil dilakukan dengan diperolehnya 5 isolat terpilih dengan
kode isolat DKL 1, DKL 2, DKL 3, DKL 4, dan DKL 5. Berdasarkan hasil
identifikasi secara fenotipik, isolat terpilih merupakan anggota kelompok bakteri
gram negatif dengan bentuk sel coccus dan bacil. Salah spasi
Taman Wisata Alam (TWA) Baumata merupakan salah satu hutan alami
yang beriklim tropis dan berada di Pulau Timor. Di sekitar kawasan TWA tersebut
terdapat lahan perkebunan dan pertanian. TWA ini merupakan kawasan konservasi
yang memiliki kekayaan sumber daya alam, diantaranya potensi wisata alam dan
jasa lingkungan. Melihat potensi flora, fauna serta keragaman jenis vegetasinya
yang masih alami ini, maka taman wisata (kawasan hutan) ini dapat dijadikan
laboratorium alami yang dapat berguna bagi para peneliti dalam meneliti
keberadaan makluk hidup yang berada di dalamnya dan juga untuk mencari
tingkat keanekaragamannya. Salah satu fungsi dari hutan adalah sebagai habitat
bagi flora dan fauna (Feni, Ledo, & Hendrik, 2019).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah yang diambil
disekitar perakaran tumbuhan yang berada di Baumata. Penelitian bakteri tanah
selama ini belum di NTT, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
berkaitan dengan isolasi dan karakterisasi bakteri tanah di laboratoriumdengan
judul penelitian yakni Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Tanah Di Taman
Wisata Alam Baumata Desa Baumata.
2
B. Rumusan Masalah
1. Isolat bakteri apa saja yang terdapat pada Taman Wisata Alam Baumata Desa
Baumata?
2. Bagaimana karakteristik jenis bakteri tanah yang terdapat pada Taman Wisata
Alam Baumata Desa Baumata?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui jenis isolat bakteri tanah yang terdapat di Taman Wisata Alam
Baumata Desa Baumata
2. Mengetahui karakteristik jenis isolat bakteri tanah yang terdapat di Taman
Wisata Alam Baumata Desa Baumata
D. Manfaat Penelitian
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Bakteri Tanah
4
Bakteri menjalankan fungsi penting di dalam tanah sebagai decomposer
residu organik dari enzim yang disekresikan ke tanah. Setidaknya terdapat
empat fungsi utama bakteri di dalam tanah yaitu sebagai dekomposer,
bersimbiosis mutualis dengan tanaman dalam memfiksasi nitrogen, bakteri
litotrof dan kemoautotrof dalam tanah berperan penting dalam daur nitrogen dan
degradasi polutan, namun bakteri juga bisa bertindak sebagai patogen pada
tanaman (Horman, 2011).
Elemen-elemen kimia seperti karbon, nitrogen, oksigen, sulfur, dan
fosfor bersifat esensial untuk kehidupan dan jumlahnya sangat banyak, namun
tidak berada dalam bentuk yang dapat digunakan oleh organisme secara
langsung. Mikroorganisme berperan mengubah elemen-elemen tersebut menjadi
bentuk yang dapat digunakan oleh hewan dan tumbuhan, misalnya dengan
mendekomposisi limbah organik menjadi CO2. Nitrogen dari udara harus
diubah menjadi ammonia oleh mikroorganisme untuk dapat digunakan tanaman
dan hewan. Contoh mikroorganisme penambat nitrogen adalah Rhizobium,
Bradyrhizobium, Azorhizobium, Azolla, Frankia, Azotobacter, Azospirillum,
alga hijau biru, dan lain-lain. Mikroorganisme pelarut fosfat dapat mengubah
fosfat yang tidak larut dalamtanah menjadi bentuk yang dapat larut dengan jalan
mensekresikan asam organik seperti asam format, asam asetat, asam propinoat,
asam laktat, asam glikolat, asam fumarat, dan asam suksinat. Contoh
mikroorganisme pelarut fosfat adalah Bacillus, Pseudomonas, Aspergillus,
Penicillium, dan Streptomyces (Pratiwi, 2008).
5
yaitu bakteri autotropik dan bakteri heterotropik. Bakteri autotropik mendapat
energi dari oksidasi unsur mineral, seperti ammonium, sulfur dan besi serta
karbon dioksida. Sedangkan bakteri heterotropik menghasilkan energi dan
karbon berasal dari bahan organik tanah (Saputra,2016).
a. Genus Corynebacterium
6
Berdasarkan pengamatan makroskopik, isolat RP1 menunjukkan
bahwa koloni berbentuk bulat, elevasi cembung, permukaan mengkilap, tepi
rata dengan warna putih susu. Hasil pengamatan mikroskopik, isolat RP1
memiliki bentuk sel basil (batang), bersifat Gram positif dan tidak memiliki
endospora.
b. Genus Klebsiella
7
Gambar 2.2. Genus Klebsiella(Sari, 2014)
c. Genus Alcaligenes
d. Genus Enterobacter
8
Gambar 2.4.Genus Enterobacter(Sari, 2014)
e. Genus Bacillus
9
Gambar 2.5.Genus Bacillus(Sari, 2014)
f. Genus Micrococcus
g. Mycobacterium
10
Gambar 2.7.Mycobacterium(Sari, 2014)
h. Genus Staphylococcus
11
Gambar 2.9.Genus Aeromonas (Sari, 2014)
12
atau menghasilkan enzim tertentu yang dapat merombak toksin menjadi
substansi yang tidak berbahaya (Pratiwi, 2008).
13
Bakteri tanah dapat ditemukan pada suhu rendah maupun suhu panas, baik
di udara, tanah, air, dan bersimbiosis pada makhluk hidup seperti manusia,
binatang, maupun tanaman. Hingga kini telah dikenal sekitar 1600 spesies
bakteri, 200 diantaranya merupakan bakteri patogen penyebab infeksi pada
manusia. Ada dua golongan besar bakteri, saprofit (yang hidup dari bahan
organik yang sudah mati) dan simbiot (yang hidup dan mendapat makanan dari
manusia, hewan, dan tanaman hidup). Pada manusia bakteri simbiot antara lain
ada pada saluran cerna serta kulit, dan terbagi dalam tiga golongan, yaitu
mutualistik (membantu dalam proses-proses fisiologis sambil hidup pada tuan
rumah), komensalisme (hidup pada tuan rumah tanpa menyebabkan penyakit),
dan patogen potensial atau patogen (dapat menyebabkan penyakit bila ketahanan
tubuh tuan rumah berkurang, misalnya pada pasca bedah besar atau penyakit
berat seperti kanker dan AIDS) (Hafsah, 2011).
14
dapat ditekan secara alami. Dengan memahami kondisi lingkungan tanah dengan
baik dari aspek fisis, khemis dan biologis, maka tindakan pengelolaan tanah
untuk memelihara kesuburan lahan dapat dilakukan secara tepat. Pengelolaan
kesuburan tanah secara ekologis lebih memberikan harapan dalam mewujudkan
sistem pertanian berkelanjutan, dengan memperhatikan interaksi antara mikroba
dan tanah maupun mikroba dan tanaman oleh pengaruh waktu dan ruang dalam
tanah. Pemahaman sejauh mana pengaruh tanaman dalam ruang dan waktu akan
menjadi tantangan besar bagi pertanian di masa depan, ditunjang lagi oleh
adanya fluktuasi kondisi abiotik tanah (seperti kadar air dan suhu tanah) yang
berpengaruh terhadap struktur komunitas mikroba (Prihastuti, 2011).
2. Tanah
Tanah merupakan suatu media yang digunakan sebagai tempat hidup dan
pertumbuhan mikroorganisme secara kompleks. Mikroba dapat hidup di tanah
dengan memanfaatkan semua nutrient yang ada di dalamnya dan dapat
dimanfaatkan dalam pertanian ataupun perkebunan. Peranan terpenting mikroba
tanah ialah fungsinya yang membawa perubahan kimiawi pada substansi-
substansi di dalam tanah,terutama perubahan senyawa organik yang mengandung
karbon, nitrogen, sulfur, dan fosfor menjadi senyawa anorganik. Proses ini
disebut dengan mineralisasi, dimana di dalamnya terlibat sejumlah besar
perubahan kimiawi dengan peranan berbagai macam mikroorganisme (Pelczar
dan Chan, dalam Ratna Sari, 2015).
15
Tanah juga merupakan tempat hidup yang paling ideal bagi bakteri karena
mengandung bahan organik, anorganik dan mineral yang berlimpah. Setiap
elemen tanah memiliki jenis, populasi dan sifat genetik yang berbeda.
Keanekaragaman mikroorganisme pada tanah: Bakteri, Algae, Protozoa,
Amoeba, Actinomycetes Flagellata, Cilliata. Tanah subur mengandung lebih dari
100 juta mikroba per gram tanah. Produktivitas dan daya dukung tanah
tergantung pada aktivitas mikroba tersebut. Sebagian besar mikroba memiliki
peranan yang menguntungkan bagi pertanian,yaitu berperan dalam
menghancurkan limbah organik, recycling hara tanaman, fiksasi biologis
nitrogen, pelarutan fosfat, merangsang pertumbuhan, biokontrol patogen dan
membantu penyerapan unsur hara. Bioteknologi berbasis mikroba dikembangkan
dengan memanfaatkan peran-peran penting mikroba tersebut (Waluyo, 2008).
Tanah yang subur mengandung lebih dari 100 juta mikroorganisme
pergram tanah. Produktivitas dan daya dukung tanah tergantung pada aktivitas
mikroorganisme tersebut. Selain itu, sebagian besar mikroorganisme tanah
memiliki peranan yang menguntungkan, yaitu berperan dalam menghancurkan
limbah organik, siklus hara tanaman, fiksasi nitrogen, pelarut posfat, merangsang
pertumbuhan, biokontrol patogen, dan membantu penyerapan unsur hara. Jumlah
total mikroorganisme yang terdapat didalam tanah digunakan sebagai indeks
kesuburan tanah (fertility indeks), tanpa mempertimbangkan hal-hal lain (Utami,
2009).
16
jasad renik dan banyak sifat tanah lainnya. Kesemuanya itu demikian menunjang
kehidupan dan perkembangan tanaman (Mulyani, 2002).
Tanah terbentuk secara alamiah sebagai hasil dari kombinasi proses fisik,
kimia dan biologi. Walaupun di tanah yang keras dan kering, mikroba bersifat
dorman, yang akan tumbuh ketika ada kelembaban sebagian besar mikroba
tumbuh dan berkembang biak di permukaan tanah, bahkan pada segumpal tanah
dapat tumbuh beraneka ragam mikroorganisme (Panagan, 2011).
17
yang ingin diteliti. Dari sampel tersebut kemudian dikultur/ dibiakkan dengan
menggunakan media universal atau media selektif, tergantung tujuan yang ingin
dicapai (Bambang, 2012).
Isolasi dapat dilakukan dengan cara goresan (streak plate method) dan
cara taburan (pour plate method). Cara goresan (streak plate method) cara ini
dasarnya adalah menggoreskan suspensi bahan yang mengandung bakteri pada
permukaan medium agar yang sesuai dalam cawan petri. Setelah inkubasi maka
pada bekas goresan akan tumbuh koloni-koloni terpisah yang mungkin berasal
dari 1 sel bakteri, sehingga dapat diisolasi lebih lanjut. cara taburan (pour plate
method) cara ini dasarnya adalah menginkubasi medium dengan agar yang
sedang mencair pada temperature 500 C dengan suspense bahan yang
18
mengandung bakteri, kemudian menuangkan ke dalam cawan petri. Setelah
inkubasi akan terlihat koloni-koloni yang tersebar di permukaan agar yang
mungkin berasal dari 1 sel bakteri, sehingga dapat diisolasi lebih lanjut (Waluyo,
2008).
5. Identifikasi bakteri
a) Karakteristik morfologi
19
d) Pertumbuhan pada nutrient gelatin yaitu crateriform, napiform,
infundibuliform, saccate, dan stratifo.
b) Karakteristik biokimia
20
merah dan kuning di bagian butt dan slant, perubahan warna hitam
menunjukkan terbentuknya gas H2S. Interpretasi hasil :
3) Uji Sitrat
21
dan alkohol, maka setelah ditambahkan reagen MR, media akan berubah
menjadi merah, jika bakteri tidak mampu mengubah glukosa menjadi
asam organik dan alcohol maka media tetap berwarna kuning. Uji voges
proskauer jika bakteri mampu mengubah glukosa asam organik dan
alkohol, maka setelah ditambahkan dengan alfa naftol dan KOH 40%
media akan berubah menjadi merah (Holt et al., 2000).
22
Wilayah I Soe pada Balai Besar KSDA NTT. Kawasan Taman Wisata
Alam Baumata memiliki luas 36,21 Ha.
Jenis satwa liar yang dapat dijumpai antara lain adalah monyet
ekor panjang (Macaca fascicularis), biawak timor (Varanus titnorensis),
Elang (Elanus sp), Ular sanca timor (Phyton timorensis), parkici timor
(Trihcogolossus euteles), perkici dada kuning (Trichoglossus
haematodus), dan srigunting (Dicrurus leucophaeus). Punglor/Anis Timor
(Zoothera peronii).
23
masam sampai netral, kemerahan, drainase sedang sampai baik,
mengandung liat bertekstur halus pada lapisan bawah tanah, tingkat
kejenuhan basa tinggi stres kelembaban musiman liat dengan kaoionit dan
gibsit aktif yang lemah.
d. Hidrologi
Mata air ini juga dimanfaatkan sebagai sumber air baku bagi
PDAM Kabupaten Kupang. PT. Aguamor Timorindo Baumata merupakan
perusahaan air minum dalam kemasan yang memanfaatkan air dari
kawasan TWA Baumata dengan merek dagang Aguamor.Air minum
kemasan ini dinikmati oleh masyarakat umum terutama Kupang. Kolam
renang yang dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kupang dalam
menyuplai kebutuhan air berasal dari mata air Baumata. Selain itu, PT
Angkasapura dan AURI pun ikut memanfaatkan jasa dari kawasan ini. Di
batas luar kawasan terdapat sebuah bak penampung air yang disambung
dengan beberapa pipa berbagai ukuran yang mengalirkan air ke masing-
masing pihak pemanfaat tersebut.
24
Tabel 2.1.Penelitian relevan yang sudah dilaksanakan
Orryani Lambui, Isolasi Dan Identifikasi 1. Diperoleh 5 isolat dengan kode isolate
1 Magfirahtul Jannah, Bakteri Tanah Di Hutan DKL 1, DKL 2, DKL 3. DKL 4, dan DKL
(2017) Sekitar Danau Kalimpa̕̕ a, 5
Kawasan Taman Nasional 2. Isolat terpilih merupakan anggota
(Journal of Natural Lore Lindu, Sulawesi kelompok bakteri gram negative dengan
Science Vol 6(1) :73- Tengah bentuk sel cocus dan bacil, ada yang
82) bersifat motil dan non motil
2 Siti Khadijah Isolasi Bakteri Penghasil Hasil pengujian secara in vitro menunjukkan
Nasution (2011) Antimikroba Dari Sampel bahwa ekstrak methanol dan n-heksana
Tanah Taman Wisata isolate S3T23-3 aktif terhadap E. Coli, C.
Alam Sibolangit Dan albinus, dan G. boninense sedangkan
(Tesis) Kemampuannya terhadap S. aures hanya methanol
Menghambat
Pertumbuhan Mikroba
Patogen, Sumatera Utara,
Medan.
3 Arief Pambudi, Nita Isolasi Dan Karakterisasi o Dari ketiga lokasi, diperoleh 59 isolat dan
Noriko, Endah Bakteri Tanah Sawah Di 5 diantaranya berpotensi sebagai PGPR
Permata Sari (2016) Kecamatan Medan Satria karena kemampuan fiksasi Nitrogen
Dan Bekasi Utara, Kota melarutkan Fosfat, katalase positif, dan
( JurnalAl-Azhar motil.
Indonesia Seri Sains Bekasi, Jawa Barat
o Dari kelima isolate potensial 3 isolat
Dan Teknologi, Vol merupakan bakteri gram positif.
3( 4) : 187-195)
4 Ilham, Ida Bagus Isolasi Dan Identifikasi Berdasarkan hasil isolate bakteri pada
Gede Darmayasa, I Bakteri Pelarut Fosfat tanah konvensional dan tanah organic di
Gusti Made Oka Potensial Pada Tanah dapatkan 2 isolat bakteri pada tanah
Nurjaya, Retno KonvensionalDan Tanah konvensional dan 4 isolat bakteri pada
Kawuri (2014) Organik tanah organik
Kecamatan Kuta Selatan, Berdasarkan hasil identifikasi dengan
JURNAL Badung-Bali menggunakan Kit MicrogenTM GnA+B-ID,
SIMBIOSIS Vol system isolate TKO2 teridentifikasi
2(1) : 173-183 sebagai Yersinia sp, dengan cirri
makrokopis koloni tidak teratur berwarna
bening mengkilap dengan tengah koloni
putih, permukaan rata, tepi berombak.
25
5 Nur indah sari Isolasi Dan Identifikasi Hasil penelitian menunjukan bahwa tanah
(2014) Bakteri Tanah Di Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa
Kecamatan Pattallassang mengandung beberapa genus bakteri tanah,
(Skripsi) Kabupaten Gowa,
diperoleh 14 isolat bakteri yang terdiri dari 9
Makassar
genus .
6 Ni Putu Ristiati, Ida Isolasi Dan Karakterisasi Genus bakteri yang berhasil di identifikasi
Ayu Putu Suryanti, I Bakteri Tanah Pada berjumlah 10 genus bakteri, diantaranya
Made Yogi Indrawan Tempat Pemrosesan Akhir Acetobacter, Paracoccus, Bacillus,
Agrobacterium, Zooglea, Lactobacillus,
Di Desa Bengkala
( Jurnal Matematika, Alcaligenes, Acinetobacter, Microbacterium
Sains, Dan Kabupaten Buleleng, Bali Dan Carnobacterium.
PembelajarannyaVol
12(1) : 64-77)
7 Inherni Marti Abna, Isolasi dan Karakterisasi Berdasarkan penelitian yang telah
Putu Gita Maya Bakteri Tanah Di dilaksanakan didapatkan 4 isolat bakteri
Widyaswari Kelurahan Kampung dengan rata-rata populasi bakteri yaitu sampel
Mahayasih, Mellova Melayu, Jakarta Timur (KMI1) 5,6 x 108 CFU, kemudian sampel
Amir (2020) (KM2) 1,25 x 109CFU, sampel (KM3) 7,9 x
108CFU, dan sampel (KM4) 1,75 x 109CFU.
(Jurnal Archives Setelah dilakukan identifikasi mikrokopis,
pharmacia Vol 2 didapatkan tiga bentuk sel bakteri berbentuk
(2) : 102-111 coccus dan dan satu bentuk bacillus yang
terdiri atas satu bakteri Gram negatif dan tiga
bakteri Gram positif.
BAB III
METODE PENELITIAN
26
Proses pengambilan sampel tanah dilakukan di kawasan TWA Baumata,
Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang. Penelitian ini akan
dilaksanakan pada bulan Juni 2021 di laboratorium Bioscience, Universitas Nusa
Cendana Kupang.
1. Alat
2. Bahan
C. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang terdiri dari isolasi, dan
karakterisasi yang meliputi uji mikrobiologis (secara makroskopis dan
mikroskopis) serta uji biokimiawi yang meliputi uji (Uji TSIA, Uji METIL Red,
Uji Sitrat, Uji Katalase).
D. Prosedur Kerja
1. Persiapan
27
Seluruh alat dan bahan yang digunakan dalam mengisolasi dan karakterisasi
disiapkan terlebih dahulu.
b. Sterilisasi alat
Seluruh alat gelas yang digunakan dibungkus dengan kertas, lalu disterilisasi
menggunakan autoklaf pada suhu 121ºC dengan tekanan 2 atm selama 20
menit.
c. Pembuatan Medium
Medium Nutrient Agar (NA), Nutrient Broth (NB) dan Lactosa Broth (LB)
ditakar sesuai kebutuhan, kemudian dipanaskan sampai larut. Medium
disterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121ºC dengan tekanan 2 atm
selama 15 menit (Cappuccino and Sherman, 2008).
2. Pengambilan sampel tanah (Saraswati dkk, 2007dalamLambui & Janah,
2015)
28
diencerkan terhadap 9 ml NaCl fisiologis 0,8%, kemudian diulang hingga
mencapai tingkat pengenceran 10-12. Masing-masing pengenceran 10-8-10-12
diambil 0,1 ml untuk disurface spread plate pada medium NA dan diinkubasi
pada suhu 370C selama 1-2 hari. Koloni bakteri yang tumbuhterpisah
selanjutnya dimurnikan menggunakan metode streak plate pada medium NA.
Isolat murni kemudian diidentifikasi berdasarkan karakteristik yang mengacu
pada Bergey’s Manual of Determinative of Microorganism (Sneath et al.,
1986).
29
2) Uji motilitas : sebanyak 2 ml medium NA (konsentrasi agar 0,5%)
dimasukkan ke dalam tabung dan dipadatkan. Selanjutnya bakteri
isolate diinokulasi dengan cara tusukan tegak menggunakan jarum
ose pada medium NA dan diinokulasi selama 24 jam. Bakteri bersifat
motil jika pertumbuhannya menyebar ke seluruh media, tidak hanya
pada daerah tusukan, sedangkan bakteri non motil ditandai tidak
adanya penyebaran bakteri di daerah sekitar tusukan ose.
b. Uji biokimiawi meliputi uji pembentukan gas dari fermentasi karbohidrat .
Aktivitas biokimia atau metabolism adalah berbagai reaksikimia yang
berlangsung dalam tubuh makhluk hidup untuk mempertahankan hidup (Sari,
2014).
1) Uji TSIA (triple sugar iron agar)
Isolat murni sebanyak satu ose digoreskan pada permukaan agar
miring dan diinkubasi pada suhu 370C selama 1 x 24 jam.
2) Uji Metil Red
Isolat murni diambil sebanyak satu ose dimasukkan ke dalam
medium dan dihomogenkan setelah itu diinkubasi pada suhu 370C
selama 3 x 24 jam dan ditambahkan metil red.
3) Uji Voges Proskauer
Isolat murni diambil sebanyak satu ose dimasukkan ke dalam
medium dan di homogenkan. Diinkubasi pada suhu 37 0C selama 3 x 24
jam kemudian ditambahkan pereaksi alfa-naftol dan KOH.
4) Uji Citrat
Isolat murni sebanyak satu ose digoreskan pada medium agar
miring dan diinkubasi pada suhu 37 0Cselama 1 x 24 jam.
5) Uji Katalase
Isolat murni diletakkan di atas gelas objek kemudian di tetesi
dengan H2O2 , lalu diamati ada tidaknya gelembung gas yang
dihasilkan.
30
5. Pembuatan Stok Bakteri Isolat
D. ANALISA DATA
Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptifdanditabulasi dalam bentuk
tabel dan gambaryang mengacu pada buku Bergey’s Manual ofDeterminative of
Microorganism.
31
BAB IV
PENUTUP
1. Persiapan
Alat gelas
Dimasukan dalam
Alat steril
autoklaf
c) Pembuatan medium
Hot plate
Dipanaskan
Dihomogenkan
Didinginkan
Autoklaf
32
2. Pengambilan sampel tanah
Tanah
Sampel tanah
Laboratorium
Medium NB
Dimasukkan
Diinkubasi1-2 hari
Pengenceran 101-1012
33
Koloni bakteri
4. Karakterisasi isolate
Dimurnikan pada medium NA miring
Karakterisasi isolat
Karakterisasi
Uji TSIA
Makroskopik Mikroskopik Uji SIM
Uji METIL Red
k
Uji Sitrat
Uji Katalase
Meliputi ukuran, Pewarnaan
warna, bentuk, gram
margin, dan Uji motilitas
elevasi koloni
34
DAFTAR PUSTAKA
Aanniz, T., Ouadghiri, M., Melloul, M., Swings, J., Elfahime, E., Ibijbijen, J., Ismaili,
M., and Amar, M. 2015. Thermophilic Bacteria in MoroccanHot
Springs, Salt Marshes and DesertSoils, Braz Journal Microbiol., 46
(2) 443–53.
Abdulkadir, M., Waliyu, S. 2012. Screening and Isolation of the Soil Bacteria for
Ability toProduce Antibiotics, European Journal of Applied Sciences
4 (5) 211-215.
35
Hanafiah, K. A., Napoleon, A., Nuni, G.2010. Biologi Tanah Ekologi
danMikrobiologi Tanah. PT .Raja Grafindo Persada. Jakarta
Kismiyati, S., Subekti, R.W.N. Yusuf, dan R. Kusdarwati. 2009. Isolasi dan
Identifikasi Bakteri Gram Negatif pada Luka Ikan Maskoki
(CarassiusAuratus) Akibat Infestasi Ektoparasit Argulus sp. Jurnal
Ilmu Perikanandan Kelautan, 1(2): 129-134.
Kloepper, J. W., Mahaffee, J. A., Mcinroy, and Bacman, P. A. 1991.Comparative
Analysis of IsolationMethode for Recovering Root-Colonizing
Bacteria from Roots, In Keel, C., Koller, B., and Defagos, G. (Eds.),
pp.252-255.
Kusnadi, P., Syulasmi, A., Purwianingsih, W., & Diana. 2003. Mikrobiologi. Jurusan
Pendidikan Biologi. FPMIPA-UPI. IMSTEP.
Lambui, O., & Janah, M. 2017. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Tanah di Hutan
Sekitar Danau Kalimpa’a, Kawasan Taman Nasional Lore Lindu,
Sulawesi Tengah.Online Journal of Natural Science , 6 (1) 73 – 82.
Lay, B. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. PT Raja Grafindo Persada.Jakarta
Ledo, S., & Seran, W. 2019. Keanekaragaman Tumbuhan Obat Wisaata Alam
Baumata Serta Pemanfaatanya Oleh Masyarakat Lokal Di Kabupaten
Kupang Nusa Tenggara Timur. Jurnal Agribisnis Perikanan ,11 (2)
299-310.
Madeuno, L., Coppotelli, B. M., Alvarez, H. M., Morelli, I. S. 2011. Isolation and
characterization of indigenous soil bacteria for bioaugmentation of
PAH contaminated soil of semiarid Patagonia, Argentina.
InternationalBiodeterioration & Biodegradation 65(2) 345-351.
36
Pertumbuhan Mikroba Patogen". Tesis. FMIPA, Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Sardiani N., Litaaly M., Budji R.G., Priosambodo D., Syahribulan and Dwiyana.,
2015 Potensi Tunikata Rhopaleae sp Sebagai Sumber Inokulum
Bakteri Endosimbion Penghasil Anti Bakteri : 1 Karaktersisasi Isolat,
Jurnal Alam dan Lingkungan, 6-(11):1-10.
Saputra, Y. 2016. Analisis Pengaruh Two Stage Coagulation, Dengan Memakai Biji
Kelor ( Moringga Oleifera) Dalam Menurunkan Kadar Logam FE
dan MN Pada Air Tanah.Skripsi. Program Studi Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik. Universitas Andalas. Padang.
Sari, D. R. (2015). Isolation And Identification Soil Bacteria Around Plant Roots.
Jurnal Bio-Site, 1 (1) 21-27.
37
Sneath, P. H. A., Mair, N. S., Sharpe, M. E., and Holt, J. G. (eds), 1986.Bergey’s
Manual of SystematiBacteriology Volume 2, Williams and Wilkins,
Baltimore.
Surakusumo,W.2017.Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata Pelajaran /Paket
Keahlian Teknik Produksi Hasil Hutan, Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Jakarta.
Subandi,M. 2014. Mikrobiologi Kajian Dalam Perspektif Islam.PT Remaja
Rosdakarya offset : Bandung, hal. 55
Suriaman, E. 2010. Potensi Bakteri Endofit Dari Akar Tanaman Kentang (Solanum
Tuberosum) Dalam Memfiksasi N2 Di Udara Dan Menghasilkan
Hormon IAA (Indole Acetid Acid) Secara In Vitro. Skripsi. UIN
Maulana MalikIbrahim. Malang.
Tallo, G. R. P. 2016. Analisis Vegetasi Taman Wisata Alam Baumata Kabupaten
Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tesis. Fakultas Kehutanan
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Trimulyono, G.2010.Bakteri Asam Laktat Penghasil Antimikrobia pada Tanaman
Sayur. Tesis. ProgramStudi Biologi Program PascasarjanaFakultas
Biologi Universitas GadjahMada, Yogyakarta.
Waluyo, L. 2008. Teknik Metode Dasar Dalam Mikrobiologi.Universitas
Muhammadiyah Malang. Malang
Winarso. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Rineka Cipta. Jakarta
38