See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/345503362

PENGOLAHAN DATA SPASIAL UNTUK PEMANFAATAN PERUBAHAN

PENGGUNAAN LAHAN

Article · November 2020

CITATIONS READS

0 1,333

2 authors, including:

Sindy Ayu Livia Permadani

Universitas Negeri Surabaya
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Sindy Ayu Livia Permadani on 08 November 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

JURNAL GEOGRAFI

Geografi dan Pengajarannya

November 2020

PENGOLAHAN DATA SPASIAL UNTUK PEMANFAATAN PERUBAHAN PENGGUNAAN

LAHAN

Sindy Ayu Livia Permadani

Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Surabaya

Kampus UNESA, Ketintang, Gayungan, Surabaya

Jawa Timur, Indonesia

ABSTRAK

Fenomena perubahan penggunaan lahan sering muncul seiring dengan bertambahnya kebutuhan dan
permintaan terhadap lahan, baik dari sektor pertanian maupun dari sektor non-pertanian. Luas dan arah
perubahan penggunaan lahan seiring dengan berkembangnya teknologi dapat kita ketahui memlui
pengolahan Sistem Informasi Geografi (SIG). Metode yang digunakan adalah metode studi literatur
yang berarti mencari, mengidentifikasi dan menganalisis penelitian-penelitian terdahulu. Pengolahan
data spasial yang dapat dimanfaatkan untuk menentukan dan mengetahui perubahan penggunaan lahan
berdasarkan kajian pustaka dari penenlitian terdahulu menunjukkan pemanfaatan data spasial untuk
mengetahui terjadinya perubahan penggunaan lahan dari pertanian menjadi nonpertanian, perubahan
area taman nasional, arah perubahan penggunaan lahan pusat kota dan perubahan di sekitar daerah aliran
sungai (DAS).

Kata kunci : SIG, Perubahan Penggunaan Laha, Data Spasial, Pemanfaatan Data Spasial

A. Pendahuluan pertambahan penduduk dan kegiatan

Sumberdaya lahan merupakan sumberdaya
alam yang penting untuk kelangsungan hidup
manusia. Lahan dapat dimanfaatkan dalam
kegiatan manusia, seperti untuk pertanian,
daerah perindustrian, daerah permukiman atau
perumahan, rute jalan untuk transportasi,
daerah rekreasi, daerah lindung dan sebagainya.
Indonesia sebagian besar merupakan daerah
pertanian atau agraris namun seiring
berkembangnya teknologi, salah satu fenomena
dalam pemanfaatan lahan adalah adanya alih
fungsi lahan. Fenomena perubahan penggunaan
lahan sering muncul seiring dengan
bertambahnya kebutuhan dan permintaan
terhadap lahan, baik dari sektor pertanian
maupun dari sektor non-pertanian akibat dari
pembangunan.
Luas dan arah perubahan penggunaan lahan
seiring dengan berkembangnya teknologi dapat
kita ketahui memlui pengolahan Sistem
Informasi Geografi (SIG). Salah satu teknologi
yang semakin banyak digunakan dalam bidang
perencanaan wilayah (Sistem Informasi
Geografis) (Pratmojo, Nursakti Adhi, 2014).
Sistem Informasi Geografi merupakan suatu
sistem yang mengcapture, mengintegrasikan,
memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan
data secara spasial mereferensikan kondisi
bumi (Gunawan, Budi, 2011). Prediksi
perubahan penggunaan lahan dapat dianalisis
melalui pendekatan model berbasis spasial
(Ilyas, Muhammad, dkk, 2014). Data SIG
didapat dari citra satelit yang mematakan bumi
dengan data digital, kemudian dapat

Sindy.17040274047@mhs.unesa.ac.id 1
dimanfaatkan untuk pengolahan informasi
geografi yang sesuai dengan kebutuhan, selain
itu data spasial dapat tersedia dari tahun
ketahun sampai data terkini. Hal ini
memungkinkan seseorang untuk mengekstrak
dan membandingkan peta multi-skala untuk
memverifikasi potensi pengelolaan data spasial
dari seri peta temporal (Cuca, Branka, dkk,
2011).
Dalam Peter H. Verburg (2002) menurut
penelitian Land-Use and LandCover Change
(LUCC; Lambin dan lain-lain 2000a, Turner
dan lain-lain 1995), dkk, meningkatnya
kesadaran akan kebutuhan akan model tata
guna lahan yang eksplisit secara spasial telah
mengarah pada pengembangan berbagai
penggunaan lahan mengubah model.
Pengelolaan data spasial merupakan salah
satu hal yang penting dalam pengelolaan data
Sistem Informasi Geografi. Sistem Informasi
Geografis (SIG) tidak hanya berfungsi untuk
memindahkan atau mentransformasi peta
konvensional ke bentuk digital (digital map),
lebih jauh lagi sistem ini mempunyai
kemampuan untuk mengolah dan menganalisis
data yang mengacu pada lokasi geografis
menjadi informasi berharga. Informasi terkini
dan akurat tentang keadaan dan fungsi
ekosistem menjadi semakin penting dalam
pengambilan keputusan dan kebijakan (M.
Didiona, B. Freya, N. Rogiers b, E. Thüriga.
Switzerland. 2014). Oleh karena itu artikel ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara
kerja SIG dalam pengolahan data spasial yang
dapat dimanfaatkan untuk menentukan dan
mengetahui perubahan penggunaan lahan
melalui metode kajian pustaka.
B. Metode
Metode dalam artikel ini adalah studi
literatur. Studi literatur merupakan kegiatan
yang berkaitan dengan metode pengumpulan
data pustaka, membaca, mencatat, dan
mengelolah bahan penelitian. Pengumpulan
data adalah tahap di mana data-data untuk
penelitian dikumpulkan. Data yang
2 Jurna Geografi, November 2020
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder yang diperoleh
dengan menggunakan bantuan Google, dengan
metode Observasi, studi pustaka dan
dokumentasi. Observasi yakni tahap
pengumpulan data melalui pengamatan
langsung ke sumber yaitu Google.com, studi
pustaka merupakan tahap untuk melakukan
studi pengkajian data terkait pada jurnal yang
diperoleh dari Google.com, dan yang terakhir
adalah dokumentasi, pada tahap ini data yang
telah dikumpulkan disimpan ke dalam
perangkat lunakberupa laptop kemudian
dibaca dan pengumpulan pustaka.
C. Hasil dan Pembahasan
Aktivitas manusia terhadap lahan mampu
mempengaruhi perubahan penggunaan
lahannya (Loekman, Hanandy Yanuar dan
Nuurul Khakhim). Meningkatnya jumlah
penduduk serta aktivitasnya berdampak kepada
kebutuhan akan lahan yang semakin besar
(Putra, Dewa Raditya dan Wisnu Pradoto,
2016), selain itu untuk memenuhi kebutuhan
lahan untuk permukiman serta sarana dan
prasarana penunjang aktivitas penduduk.
Luas dan arah perubahan penggunaan
lahan tersebut seiring dengan berkembangnya
teknologi dapat kita ketahui memlui
pengolahan Sistem Informasi Geografi (SIG).
Data SIG didapat dari citra satelit yang
mematakan bumi dengan data digital,
kemudian dapat dimanfaatkan untuk
pengolahan informasi geografi yang sesuai
dengan kebutuhan.
Pemanfaatan citra satelit yang mempunyai
resolusi spasial yang tinggi sangat efektif
dalam mendeteksi penampakan obyek di
permukaan bumi (Syam, Tamaluddin, dkk,
2012). Analisis perubahan penggunaan lahan
dengan memanfaatkan data spasial yang
bersifat temporal sangat bermanfaat untuk
mengetahui lokasi-lokasi tempat dimana
perubahan penggunaan lahan terjadi. Selain itu
pemanfaatan Sistem Informasi Geografi (SIG)
yang dapat mengintegrasikan data spasial dan
data keruangan ternyata mampu
menghasilkan data atribut yang bisa
digunakan sebagai acuan dalam analisis
statistik yang bisa digunakan untuk
memprediksi luasan penggunaan lahan di masa
datang. (Assyakur, dkk, 2010). Pemantauan
perubahan aktifitas penggunaan lahan
memerlukan berbagai metode untuk
mengamati seberapa besar perubahan lahan
dan perkembangan kawasan.
Manajemen data spasial telah dipelajari
secara ekstensif selama beberapa dekade (Tang
Mingjie). Tahapan-tahapan dalam pengolahan
data spasial dan manageman data spasial harus
terencana agar nantinya dalam proses
pengambilan data, pengolahan data dan
analisis tersusun sistematis dan rapi. Penelitian
ini dilakukan oleh Ardiansyah, Septa Yudha
dan Diah Aryati Puji Lestari tahun 2019 ada
beberapa tahapan yang dilakukannya dalam
penelitiannya yang berjudul Pemanfaatan
Remote Sensing Dalam Upaya Pemantauan
Perubahan Lahan Di Pusat Kota Ssemarang,
yakni,
1. Penggumpulan data, sebelum
melakukan penelitian, terlebih dahulu
dilakukan kegiatan berupa
penggumpulan pustaka, citra satelit
(Citra Landsat 8) dan data– data
lainnya.
2. Tahap kerja lapangan, tahap ini
dilakukan untuk mengetahui kebenaran
hasil interpretasi dan keperluan data
lainnya. Pengecekan kebenaran hasil
interpretasi dilakukan dengan cara
menentukan titik sampel.
3. Uji ketelitian dan reinterpretasi, atau
penegasan hasil interpretasi dilakukan
untuk membetulkan hasil interpretasi
pada peta tentatif yang tidak sesuai
dengan keadaan sesungguhnya di
lapangan.
4. Pengolahan data, dilakukan untuk
menghitung perubahan luas aktifitas
penggunaan lahan. Bentuk
pengolahannya adalah atributisasi,
editing dan layout peta.
Sindy Ayu Livia Permadani, Pengelolhan Data Spasial
Cara kerja SIG dalam pengolahan data
spasial yang dapat dimanfaatkan untuk
menentukan dan mengetahui perubahan
penggunaan lahan salah satunya adalah
memonitoring adanya perubahan lahan
pertanian menjadi non pertanian. Penelitian tata
guna lahan dan perubahan tutupan lahan perlu
lebih memperhatikan proses modifikasi tutupan
lahan, dan terutama pada intensi fi kasi lahan
pertanian (EF Lambin, MDA Rounsevell, HJ
Geist, 2000).
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Rani
Nuraeni pada tahun 2017 dengan tujuan
penelitian tersebut adalah mengetahui pola
perubahan penggunaan lahan Kabupaten
Bandung 2002-2012, mengidentifikasi dan
membandingkan pemanfaatan ruang saat ini
dengan yang dialokasikan, mengkaji tingkat
perkembangan wilayah, mengetahui faktor-
faktor penyebab perubahan penggunaan lahan
dan menyusun arahan penggunaan lahan
wilayah. Metode analisis yang digunakan dala
penenlitian tersebut adalah analisis spasial,
identifikasi ketidaksesuaian dengan alokasi
ruang, skalogram dan regresi berganda. Hasil
penelitian menunjukkan penggunaan lahan di
Kabupaten Bandung mengalami perubahan
dengan pola perubahan dominan yaitu
perkebunan menjadi lahan terbangun, hutan
menjadi lahan terbangun, pertanian lahan basah
menjadi lahan terbangun, lahan pertanian basah
menjadi tanaman pertanian lahan kering dan
tanaman pertanian lahan kering menjadi lahan
terbangun.
Pengolahan data spasial dan manageman
data spasial dapat dimanfaatkan untuk
mengetahui perubahan penggunaan lahan di
taman nasional, gunung dan lokasi-lokasi
lainnya. Dalam penenlitian Alkaf Muhammad,
dkk, tahun 2014, citra Landsat tahun 2001 dan
2013 diinterpretasi menggunakan metode
interpretasi visual. Kemudian analisis
perubahan penggunaan lahan dilakukan
dengan menggunakan operasi tumpang susun
(overlay) antara peta penggunaan lahan tahun
2001 dengan tahun 2013 yang menghasilkan
matriks transformasi perubahan penggunaan
3
lahan. Matriks transformasi perubahan
penggunaan lahan digunakan untuk
mengetahui distribusi perubahan pada masing-
masing tipe penggunaan lahan. Hasil
interpretasi visual diverifikasi melalui
pengecekan lapangan dan menggunakan
google earth. Titik uji ditentukan
menggunakan metode stratified random
sampling, yaitu pengambilan tiap titik berstrata
secara acak sesuai luas penggunaan tiap kelas.
Hasil verifikasi lapangan kemudian
dibandingkan dengan hasil interpretasi yang
telah dilakukan, kemudian dihitung nilai
akurasinya menggunakan overall accuracy dan
kappa accuracy.
Sumber : Alkaf Muhammad, dkk, tahun 2014
Hasil penelitian ini terjadi perubahan
penggunaan lahan di Taman Nasional Gunung
Merbabu Dan Daerah Penyangganya pada
periode tahun 2001-2013 adalah pengurangan
luasan hutan, rumput dan perkebunan
campuran, diikuti dengan peningkatan luas
semak, permukiman dan ladang.
Pemanfaatan data spasial dan managemen
data spasial tidak hanya untuk mnegetahuai
luasan perubahan penggunaan lahan pertanian
menjadi non pertanian dan perubahan luasan
hutan, tetapi juga untuk mengidentifikasi
perubahan penggunaan lahan pada suatu DAS
(Daerah Aliran Sungai) merupakan suatu
proses mengindentifikasi perbedaan
keberadaan suatu objek atau fenomena yang
diamati pada waktu yang berbeda di DAS
tersebut. Indentifikasi perubahan penggunaan
lahan memerlukan data spasial temporal. Data-
4 Jurna Geografi, November 2020
data spasial tersebut bersumber dari hasil
analisis citra maupun dari instansi-instansi
pemerintah seperti Bakosurtanal.
Dalam penenlitian yang dilakukan oleh
Assyakur dkk pada tahu 2010, analisis spasial
terhadap data penggunaan lahan
menggunakan software program ArcView 3.3
dengan bantuan extensions Image Analyst.
Prediksi luas tipe- tipe penggunaan lahan untuk
tahun 2015 dan 2020 menggunakan
persamaan yang diperoleh dari analisis
statistik regresi logarithmic menunjukkan
prediksi luasan tipe penggunaan lahan
pemukiman dari tahun 2008 sampai tahun 2015
adalah bertambah seluas 132,09 ha, sedangkan
pada tahun 2020 diperkirakan bertambah seluas
184,09. Prediksi luasan tipe penggunaan lahan
sawah irigasi dari tahun 2008 sampai tahun
2015 adalah berkurang seluas 101,48 ha,
sedangkan pada tahun 2020 diperkirakan
berkurang seluas 144,61 ha.
D. Kesimpulan
Perubahan penggunaan lahan sering
muncul seiring dengan bertambahnya
kebutuhan dan permintaan terhadap lahan, baik
dari sektor pertanian maupun dari sektor non-
pertanian akibat dari pertambahan penduduk
dan kegiatan pembangunan. Luas dan arah
perubahan penggunaan lahan seiring dengan
berkembangnya teknologi dapat kita ketahui
memlui pengolahan Sistem Informasi Geografi
(SIG). Pengolahan data spasial yang dapat
dimanfaatkan untuk menentukan dan
mengetahui perubahan penggunaan lahan
berdasarkan kajian pustaka dari penenlitian
terdahulu menunjukkan pemanfaatan data
spasial untuk mengetahui terjadinya perubahan
penggunaan lahan dari pertanian menjadi
nonpertanian, perubahan area taman nasional,
arah perubahan penggunaan lahan pusat kota
dan perubahan di sekitar daerah aliran sungai
(DAS).
Daftar Pustaka
Ilyas Muhamad, Khursatul Munibah, dan Omo
Rusdiana. Analisis Spasial Perubahan
 Penggunaan Lahan Dalam Kaitannya Dengan
Penataan Zonasi Kawasan Taman Nasional
Gunung Halimun-Salak. Bogor. 2014
Peter H. Verburg. Modeling the Spatial
Dynamics of Regional Land Use: The CLUE-S
Model. New York. 2002
EF Lambin, MDA Rounsevell, HJ Geist. Are
agricultural land-use models able to predict
changes in land-use intensity?. Belgium. 2000
M. Didiona, B. Freya, N. Rogiers b, E. Thüriga.
Validating tree litter decomposition in the
Yasso07 carbon model. Switzerland. 2014.
Mingjie, Tang. LocationSpark: A Distributed
In-Memory Data Management System for Big
Spatial Data. Qotar.
Branka, Cuca, dkk. Spatial Data Management
of Temporal Map Series for Cultural and
Environmental Heritage. Italy. 2011.
Waya Lampung Tengah. Lampung Tengan.
2012
Dewa Raditya Putra dan Wisnu Pradoto. Pola
Dan Faktor Perkembangan Pemanfaatan
Lahan Di Kecamatan Maranggen, Kabupaten
Demak. Universitas Diponegoro. Semarang.
2016.
Loekman Hanandy Yanuar. Pemanfaatan Citra
Landsat Dalam Pemetaan Perubahan
Penggunaan Lahan Di Kabupaten Pati.
Universitas Gajah Mada.
Gunawan Budi. Pemanfaatan Sistem Informasi
Geografi Untuk Analisa Potensi Sumber Daya
Lahan Pertanian Di Kabupaten Kudus. 2011.
Ardiansyah, Septa Yudha. Pemanfaatan
Remote Sensing Dalam Upaya Pemantauan
Perubahan Lahan Di Pusat Kota Semarang.
2019.

Alkaf Muhamad, Khursatul Munibah, dan Omo

Rusdiana. Model Spasial Perubahan
Penggunaan Lahan Di Taman Nasional
Gunung Merbabu Dan Daerah Penyangganya.
Bogor. 2014

A.R. As-syakur, dkk. Studi Perubahan

Penggunaan Lahan Di DAS Bandung.
Udayana.

Nuraeni Rani, Santun Risma Pandapotan

Sitorus, dan Dyah Retno Panuju. Analisis
Perubahan Penggunaan Lahan Dan Arahan
Penggunaan Lahan Di Kabupaten Bandung.
IPB. Bogor. 2017

Pratomoatmojo, Nursakti Adhi. LanduseSim

sebagai aplikasi pemodelan dan simulasi
spasial perubahan penggunaan lahan berbasis
Sistem Informasi Geografis dalam konteks
perencanaan wilayah dan kota. ITS. 2014

Syam Tamaluddin, Arif Darmawan, Irwan

Sukri Banuwa dan Kuswibowo Ningsih.
Pemanfaatan Citra Satelit Dalam
Mengidentifiksi Perubahan Penutupan Lahan :
Studi Kasus Hutan Lindung Register 22 Way

Sindy Ayu Livia Permadani, Pengelahan Data Spasial 5

View publication stats