MAKALAH
oleh
Kelompok 3
MAKALAH
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Keselamatan Kerja dengan
dosen pengampu : Ns. Jon Hafan Sutawardana, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.,MB
Oleh:
Jamilatul Komari NIM 132310101004
Indah Dwi Haryati NIM 132310101005
Ria Agustina NIM 132310101009
Karina Diana Safitri NIM 132310101019
Nur winingsih NIM 132310101020
Lutfiasih Rahmawati NIM 132310101024
Yulia Martha F NIM 132310101029
Nailul Aizza R NIM 132310101032
Yulince Atanay NIM 132310101040
Rizka Agustine W NIM 132310101041
Janna Ni'ma I NIM 132310101051
Ratih Dwi A NIM 132310101052
Tri Buana Ratna Sari NIM 132310101053
2.1 Definisi
Aromaterapi adalah sebuah istilah yang mengacu pada penggunaan
volatile oil hasil ekstrak dari tanaman sebagai salah satu bentuk terapi. Cara kerja
aromaterapi adalah dengan menstimulus otak (apabila di inhalasi) sehingga
menimbulkan efek emosi tertentu. Biasanya efek yang dicari adalah
menenangkan, menyemangati, merilekskan. Sedangkan kegunaan minyak atsiri
secara topikal memiliki banyak manfaat farmakologis seperti melancarkan
peredaran darah, menghangatkan, anti- inflamasi, anti-konvulsan, dll.
Aromaterapi didefinisikan dalam dua kata yaitu aroma yang berari wangi-
wangian (fragrance) dan therapy yang berarti perlakuan pengobatan, jadi secara
ilmiah diartikan sebagai wangi-wangan yang yang memiliki pengaruh terhadap
fisiologis manusia. Buchbauer menetapkan definisi universal untuk aromaterapi,
yaitu terapi menggunakan senyawa aromatik atau senyawa yang mudah menguap
(volatile) untuk mengobati, mengurangi atau mencegah suatu penyakit, infeksi
dan kegelisahan dengan cara menghirupnya (Muchtaridi, 2003).
Buckle (2002) mendefinisikan aromaterapi klinis sebagai pemakaian
minyak esensial untuk hasil tertentu yang dapat diukur. Orang Mesir Kuno
menggunakan aromaterapi untuk meredakan nyeri dan pada abad ke-19, daun
rosemary dibakar di rumah sakit untuk pengasapan. Sekarang, ahli aromaterapi
menggunakan minyak esensial untuk meningkatkan hasil kesehatan yang positif,
termasuk perbaikan alam perasaan, edema, jerawat, alergi, memar, dan stress.
Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan essential oil atau sari
minyak murni untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan,
membangkitkan semangat, menyegarkan serta menenangkan jiwa dan raga.
Aromaterapi memiliki manfaat yang sangat beragam, mulai dari pertolongan
pertama sampai membangkitkan rasa gembira (Hutasoit, 2002).
2.2 Sejarah
Pengobatan dengan bau harum-haruman seperti minyak atsiri (Esensial Oil)
atau dengan senyawa fragrance telah lama dilakukan. Orang-orang Mesir dan
India telah melakukannya 4000 tahun yang lalu. Orang-orang Mesir menggunakan
tumbuhan beraroma untuk melakukan pemijatan setelah mandi, pengobatan
penyakit, dan untuk membalur tubuh agar kulit terawat, serta parfum atau
kosmetik. Sedangkan di India, telah lama digunakan sebagai obat tradisional yang
dikenal dengan Ayurveda. Ratu Mesir Cleopatra menggunakan bunga ros segar di
bawah bantalnya dengan maksud menenangkan tidurnya. Gambar 1.1
menunjukkan bagaimana Ratu Mesir menggunakan aroma dalam pengobatan.
Dari gambar tersebut, sebetulnya diuraikan dalam syair puisinya yang disebut
Gilgamesch bahwa aroma digunakan untuk fumigassi bagi si sakit, yang menurut
keyakinan agamanya mengusir roh-roh halus. Konsep ini sebetulnya mengarah
pada desinfektan, pembersihan dari kuman atau penyegaran badan. Perkembangan
selanjutnya, orang-orang Yunani menggunakan metode infusi dari ekstrak minyak
atsiri dari tumbuhan aroma. 1200 tahun yang lalu, dokter asal Yunani, Pedacius
Dioscorides menulis buku tentang herbal medicine yang dijadikan standar bagi
orang-orang Eropa Barat (Muchtaridi dan Moelyono, 2015).
2.3 Jenis
Ada banyak jenis aromaterapi, yaitu minyak esensial, dupa, lilin, garam,
minyak pijat, dan sabun. Jenis-jenis tanaman juga ada sangat banyak, yaitu
lavender, jasmine, orange, frangipani, sandalwood, peppermint, basil, ginger,
lemon, rosemary, tea tree, dan masih banyak lagi. Modernisasi telah membawa
dua macam aromaterapi, minyak esensial untuk tujuan terapi dan minyak esensial
untuk minyak wangi, kesenangan, rekreasi atau kebersihan. Minyak atsiri dapat
wewangian atau parfum dan masih kurang dalam nilai terapeutik. Untuk minyak
esensial untuk perawatan, ia harus berada dalam kelas terapeutik aromaterapi.
Selain itu, minyak esensial harus diekstrak, disiapkan dan disimpan dengan baik
untuk menjadi terapeutik.
Menurut Online SupportMinyak Terapi (2009) ada beberapa bahan
minyak aromaterapi :
a. Cendana / Sandalwood (Santalum Album)
Termasuk dalam minyak esensial utama. Berasal dari kayu tanaman cendana.
Bekerja lambat tetapi memiliki efek kerja yang dalam dan lama. Mempunyai efek
stimulasi sekaligus efek relaksasi. Karena efek relaksasinya, minyak sangat baik
digunakan untuk mengatasi rasa cemas, tegang, dan ketakutan. Cendana juga
mempenyai efek penenang dan dapat membantu mengatasi masalah gangguan
tidur. Pada perawatan kulit, minyak ini berfungsi sebagai pelembut dan penyejuk
yang sangat baik digunakan pada kulit kering, berkerut, berkerak, atau pada kulit
meradang karena sinar matahari. Rasa gatal yang timbul pada kulit juga dapat
dihilangkan dengan minyak cendana.
b. Lemon (Citrus Lemon)
Termasuk minyak esensial sekunder. Berasal dari bagian buah tanaman,
merupakan minyak esensial dengan daya kerja tinggi, mudah menguap.
Menyegarkan badan dan melancarkan sirkulasi tubuh. Sebagai tonikum yang kaya
akan vitamin C, ampuh mengatasi berbagai macam infeksi dan gangguan
pencernaan. Sangat banyak digunakan untuk terapi perawatan kulit. Baik
digunakan untuk influenza dan sakit tenggorokan. Menguatkan sistem kekebalan
tubuh. Membangkitkan nafsu makan. Meringan sakit karena rematik dan nyeri
sendi. Menyegarkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi. Membantu
menghilangkan depresi dan kecemasan.
c. Jasmine (Jasminum Grandiflorum)
Berasal dari bagian bunga. Bermanfaat untuk mengurangi depresi dan rasa cemas.
Menyejukkan, meningkatkan kepekaan, kejernihan pikiran, ketenangan,
menghangatkan emosi, membantu keteraturan sistem pernafasan dan mengurangi
iritasi karena batuk. Bersifat sebagai afrodisiak dan dapat dipakai untuk perawat
kulit kering dan kulit sensitif.
d. Mawar (Rosa Centifolia)
Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga. Menyeimbangkan fungsi-fungsi
tubuh, membangkitkan semangat, memperbaiki suasana hati (relaksasi),
menenangkan, antidepresan. Bersifat sebagai antioksidan dan penguat jantung.
Dapat dipakai sebagai inhaler pada penderita asma dan sebagai perawatan pada
kulit sensitif, kulit kering, dan kulit alergi.
e.Green Tea (CamelliaSinensis)
Berasal dari bagian daun, bersifat sebagai antioksidan kuat dan antiradikal bebas.
Menenangkan pikiran. Membangkitkan semangat, memperbaiki konsentrasi.
Dapat dipakai untuk melembutkan dan melindungi kulit. Membantu
menyeimbangkan fungsi sel tubuh, meningkatkan fungsi liver, membantu
menguraikan asam lemak, menurunkan kadar gula dalam darah, melancarkan
sistem pencernaan dan urin. Menurunkan kadar kolesterol, memperbaiki sistem
peredaran darah, dapat mengatasi tekanan darah tinggi, membantu mengeluarkan
dahak dan membersihkan paru.
f. Lavender(Lavendula Augustfolia)
Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga, salah satu minyak terapi yang
popular dipakai sebagai antiseptik dan penyembuhan luka. Mempunyai efek
relaksasi maupun perangsang, menenangkan kecemasan dan depresi. Minyak
lavender digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, gangguan menstruasi,
sumbatan pada hidung dan sakit tenggorokan karena influenza. Menghilangkan
sakit kepala, nyeri sendi, dan nyeri lainnya. Mengatasi radang kulit akibat gigitan
serangga, bisul, bercak, ruam, dan luka bakar. Merangsang pertumbuhan sel untuk
regenerasi pada kulit yang luka. Dapat untuk mengatasi jamur pada kulit.
g. Pine(Pinus Sylvestris)
Berasal dari bagian bunga dan buah. Aromaterapi cemara bermanfaat untuk
mengatasi gangguan paru-paru seperti influenza, sakit tenggorokan, bronchitis,
tuberculosisdan radang paru-paru (pneumonia). Banyak digunakan sebagai bahan
membuat sabun karena efek aroma dan sifat desinfektan. Merangsang tubuh untuk
membentuk mukosa, sehingga dipakai untuk radang tenggorokan (laryngitis).
Dapat dipakai sebagai antiseptik dan antibakteri. Bermanfaat untuk membantu
perawatan infeksi saluran urin dan ginjal, melancarkan buang air kecil dan
peredaran darah. Dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka di kulit
dan iritasi kulit. Aroma cemara memberikan kesegaran dan membangkitkan
semangat. Sangat berguna untuk mengatasi kelelahan fisik dan mental.
2.4 Manfaat
a. Membantu meringankan Stress
Paling populer dari aromaterapi adalah untuk menghilangkan stres. Senyawa
aromatik dari berbagai minyak esensial yang berbeda dikenal sebagai
relaksan, dan bisa membantu untuk menenangkan pikiran dan menghilangkan
kecemasan. Beberapa minyak esensial terbaik untuk menghilangkan stres
adalah minyak lemon, minyak esensial lavender, bergamot, peppermint,
vetiver, dan ylang. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa minyak lemon
bisa meningkatkan mood dan mengurangi kemarahan.
b. Antidepresan
Aromaterapi juga sangat umum digunakan untuk menghilangkan perasaan
depresi, karena efek samping lebih ringan daripada antidepresan farmasi.
Sementara aromaterapi berguna untuk pengobatan, psikiater juga tetap
diperlukan untuk menilai apakah depresi masih berlanjut atau memburuk.
Minyak esensial yang digunakan untuk mengurangi depresi yang banyak
disarankan ahli adalah minyak peppermint, chamomile, lavender, dan melati.
c. Meningkatkan memori
Alzheimer masih dianggap sebagai penyakit yang tak tersembuhkan, namun
ada cara tertentu untuk mengurangi atau memperlambat perkembangannya.
Aromaterapi juga sering menjadi sebagai alternatif untuk pengobatan
tambahan bagi pasien demensia Alzheimer. Studi telah menunjukkan khasiat
aromaterapi pada pasien yang lebih muda dapat meningkatkan kapasitas
memori mereka dalam jangka waktu tertentu setelah perawatan. Minyak Sage
adalah minyak yang paling sering direkomendasikan untuk efek
meningkatkan memori.
d. Meningkatkan jumlah Energi
Stimulan seperti kafein, nikotin, pil energi, atau zat lain bisa menmberikan
efek yang sangat merusak pada tubuh. Sementara diet dan olahraga juga bisa
membantu, namun banyak orang menggunakan aromaterapi untuk
memperoleh sedikit rasa lebih semangat. Banyak minyak esensial yang
dikenal berguna untuk meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan energi,
dan merangsang tubuh dan pikiran tanpa efek samping yang berbahaya.
Minyak esensial yang terbaik untuk mendorong energi termasuk lada hitam,
kapulaga, kayu manis, minyak cengkeh, angelica, melati, pohon teh, dan
rosemary.
e. Penyembuhan dan Pemulihan
Banyak minyak esensial yang bermanfaat untuk menstimulasi peningkatan
penyembuhan luka atau penyakit. Hal ini bisa disebabkan oleh karena
peningkatan aliran oksigen dan peredaran darah kepada luka yang perlu
disembuhkan. Sifat anti mikroba dari minyak esensial tertentu juga bisa
menjaga tubuh terlindungi selama tahap penyembuhan. Beberapa minyak
esensial yang paling populer untuk mempercepat proses penyembuhan
termasuk lavender, calendula, rosehip, Everlasting, dan minyak buckthorn.
Sejumlah orang bahkan menggunakan aromaterapi lebih dari sekedar
menyembuhkan luka, tapi juga untuk mengurangi tingkat keparahan dan
ketidaknyamanan karena masalah kulit seperti psoriasis dan eksim.
f. Mengatasi sakit kepala
Aromaterapi bisa menjadi solusi yang bagus untuk menghilangkan sakit
kepala, sekaligus mengurangi stres, kecemasan, atau untuk mencegah sakit
kepala. Beberapa minyak esensial yang terkait dapat mengurangi sakit kepala
dan migrain adalah peppermint, eucalyptus, minyak esensial cendana, dan
minyak rosemary. Anda juga dapat mencampur minyak ini dengan minyak
pembawa dan menyebarkannya ke kulit, kulit kepala, leher, dan pelipis.
Beberapa minyak pembawa terbaik untuk sakit kepala termasuk minyak
almond, alpukat, kelapa, aprikot, dan minyak wijen.
g. Mengatasi Insomnia
Kurang tidur bisa memperburuk atau menyebabkan sejumlah masalah medis,
serta dapat menyebabkan rasa lelah dan kurang berenergi. Denngan demikian,
aromaterapi bisa membantu untuk mengatasi masalah sulit tidur atau
insomnia, sehingga bisa tidur lelap dan berkualitas. Beberapa minyak esensial
terbaik untuk mengatasi gangguan insomnia termasuk lavender, chamomile,
melati, benzoin, neroli, mawar, cendana, dan minyak esensial ylang ylang.
h. Sistem kekebalan tubuh
Lebih baik mencegah daripada mengobati!. Sebagian besar medis
mengatakan, aromaterapi bisa memberikan peningkatan sistem kekebalan
tubuh jika digunakan dengan benar. Efek antimikroba, efek anti jamur atau
antibakteri dari minyak esensial aromaterapi dapat melindungi Anda dari
sejumlah penyakit dan infeksi. Beberapa minyak yang paling efektif untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh termasuk oregano, kemenyan, lemon,
peppermint, kayu manis, dan minyak esensial eucalyptus.
i. Menghilangkan rasa nyeri
Analgesik yang biasa digunakan untuk mengobati rasa nyeri bisa memiliki
banyak efek samping pada tubuh. Nyeri adalah salah satu kondisi umum yang
bisa diatasi dengan aromaterapi. Minyak esensia termasuk lavender,
chamomile, clary sage, juniper, kayu putih, rosemary, dan minyak
peppermint, bisa digunakan untuk tujuan ini.
j. Mengatasi masalah pencernaan
Masalah pencernaan tertentu dapat diobati dengan aromaterapi, seperti
meringankan sembelit, gangguan pencernaan, kembung, dan mempercepat
metabolisme sehingga makanan bisa lebih cepat dicerna. Minyak esensial
jeruk biasanya yang terbaik untuk mengobati kondisi pencernaan, termasuk
lemon. Tetapi ada juga beberapa studi yang menyarankan jahe, adas,
chamomile, clary sage, dan lavender.
3.1 Kesimpulan
Aromaterapi dapat dipergunakan sebagai relaksan alternatif menghadapi
stres, dengan cara masuknya minyak atsiri ke dalam tubuh melalui inhalasi (cara
yang paling efektif), internal, dan penyerapan lewat kulit Setelah itu molekul-
molekul minyak atsiri akan diserap dan ikut terbawa oleh aliran darah dan limfatik
ke selumh tubuh untuk kemudian menimbulkan efek relaksasi dengan kerja sarna
sistem saraf dan sistem hormonal.
Aromaterapi dianggap lebih aman dibandingkan obat kimia sintetik karena
minyak atsiri yang digunakan berasal dari bahan alami yang walallpun bekerja
relatif lebih lambat namun efek sampingnya jauh lebih kecil dan tidak
menimbulkan ketergantungan serta gejala putus obat asalkan digunakan sesuai
indikasi, dosis, dan lama waktu pemakaiannya.
Ketika minyak yang beraroma sedatif terhirup oleh hidung dan
molekulnya terkunci pada silia hidung, timbul impuls yang ditransmisikan lewat
bulbus dan tractus olfactorius ke dalam sistem limbic (amigdala dan hipokampus).
Proses ini memicu respon memori dan emosional lewat hipotalamus, yang bekerja
sebagai pemancar dan regulator, kemudian impuls terkirim ke otak. Serabut
olfactorius membawa impuls ke bagian otak yang disebut nukleus raphe. Aroma
sedatif menyebabkan stimlliasi nuklells raphe dan akan melepaskan zat
nellrokimia serotonin, keadaan inilah yang menyebabkan timbulnya keadaan
relaksasi.
Beberapa bahan minyak aromaterapi antara lain Cendana / Sandalwood
(Santalum Album), Lemon (Citrus Lemon), Jasmine (Jasminum Grandiflorum),
Mawar (Rosa Centifolia), Green Tea (CamelliaSinensis), Lavender(Lavendula
Augustfolia), dan Pine(Pinus Sylvestris).
3.2 Saran
Dalam dunia keperawatan pengenalan lebih lanjut tentang aromaterapi
serta penggunaannya di masyarakat secara luas, tepat, dan benar untuk menekan
dan mengurangi efek negatif yang ditimbulkan obat-obatan kimia sintetik.
Penelitian lebih lanjut mengenai khasiat aromaterapi terhadap penyakit dapat
mengurangi dampak dari penyakit, antara lain asma, sinusitis, hipertensi, dan lain-
lain.
DAFTAR PUSTAKA
Deveraux C. 2003. Aromatheraphy: Essential Oil and How to Use Them. United
States: Tutle Publishing, pp: 73-75
Hutasoit, A.S. 2002. Panduan Praktik Pijat Aromaterapi Untuk Pemula. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Muchtaridi dan Moelyono. 2015. Aroma Terapi: Tinjauan Aspek Kimia
Medisinal. Yogyakarta: Graha Ilmu
Rho, Han, Kim, Lee. 2005. Effects of Aromatherapy Massage on Anxietas and
Self-Esteem in Korean Elderly Woman: A pilot Study.
InternationalJournal of Neurosciene, 116: 1447-1455