TAKSONOMI BLOOM
A. Sejarah Taksonomi Bloom
Secara bahasa taksonomi diambil dari bahasa Yunani yaitu tassein dan nomos. Tassein yang berarti
untuk mengelompokkan dan nomos yang berarti aturan. Jadi secara etimologi taksonomi dapat
diartikan sebagai hukum yang mengatur sesuatu.
Benjamin Bloom (21 February 1913 – 13 September 1999) adalah seorang ahli psikologi pendidikan
Amerika yang memberikan sumbangan pemikiran yang cukup berarti, yaitu mengklasifikasikan
tujuan pembelajaran (classification of educational objectives) dan teori belajar tuntas (the
theory of mastery learning). Bloom dikenal sebagai konsultan dan aktivis internasional di bidang
pendidikan dan berhasil membuat perubahan besar dalam sistem pendidikan di India.
Sejarah taksonomi bloom bermula ketika awal tahun 1950-an dalam Konferensi Asosiasi Psikolog
Amerika, Bloom dan kawan-kawan mengemukakan bahwa dari evaluasi hasil belajar yang banyak
disusun di sekolah, ternyata persentase terbanyak butir soal yang diajukan hanya meminta siswa
untuk mengutarakan hapalan mereka. Konferensi tersebut merupakan lanjutan dari konferensi yang
dilakukan pada tahun 1948. Menurut Bloom, hapalan sebenarnya merupakan tingkat terendah dalam
kemampuan berpikir (thinking behaviors). Masih banyak level lain yang lebih tinggi yang harus
dicapai agar proses pembelajaran dapat menghasilkan siswa yang kompeten di bidangnya. Akhirnya
pada tahun 1956, Bloom, Englehart, Furst, Hill dan Krathwohl berhasil mengenalkan kerangka konsep
kemampuan berpikir yang dinamakan Taxonomy Bloom.
Konsepnya taksonomi bloom adalah struktur hierarki (bertingkat) yang mengidentifikasikan
keterampilan berpikir mulai dari jenjang yang rendah hingga yang tinggi. Taksonomi Bloom adalah
struktur hierarkhi yang mengidentifikasikan skills mulai dari tingkat yang rendah hingga yang tinggi.
Tentunya untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, level yang rendah harus dipenuhi lebih dulu.
Dalam kerangka konsep ini, tujuan pendidikan oleh Bloom dibagi menjadi tiga domain/ranah
kemampuan intelektual (intellectual behaviors) yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
a) Pengetahuan/hafalan/ingatan (Knowledge)
Merupakan kemampuan menyebutkan atau menjelaskan kembali. Dalam jenjang
kemampuan ini seseorang dituntut untuk dapat mengenali atau mengetahui
adanya konsep, fakta atau istilah-istilah dan lain sebagainya tanpa harus mengerti
atau dapat menggunakannya.
Resume 2 Evaluasi Belajar Matematika
2 Widya Mariska (20205036)
PPS Matematika UNP
Dalam penilaian afektif tentang sikap ini, siswa di tanya mengenai responnya yang melibatkan
sikap atau nilai telah mendalam disanubarinya, dan guru meminta dia untuk mempertahankan
pendapatnya. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai
tingkah laku. Seperti perhatiannnya terhadap mata pelajaran, kedisiplinannya dalam mengikuti
mata pelajaran, motivasinya yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai pelajaran yang
diterimanya, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap guru dan sebagainya. Ranah afektif
menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:
a) receiving
Kemampuan untuk menunjukkan atensi dan penghargaan terhadap orang lain .
Kata kunci: menanyakan, mengikuti, memberi, menahan / mengendalikan diri,
mengidentifikasi, memperhatikan, menjawab.
b) responding
Kemampuan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan selalu termotivasi untuk segera
bereaksi dan mengambil tindakan atas suatu kejadian.
Kata kunci: Menjawab, membantu, mentaati, memenuhi, menyetujui, mendiskusikan,
melakukan, memilih, menyajikan, mempresentasikan, melaporkan, menceritakan,
menulis, menginterpretasikan, menyelesaikan, mempraktekkan.
c) valuing
Kemampuan menunjukkan nilai yang dianut untuk membedakan mana yang baik dan
kurang baik terhadap suatu kejadian/obyek, dan nilai tersebut diekspresikan dalam
perilaku.
Kata kunci: Menunjukkan, mendemonstrasikan, memilih, membedakan, mengikuti,
meminta, memenuhi, menjelaskan, membentuk, berinisiatif,melaksanakan,
memprakarsai, menjustifikasi, mengusulkan, melaporkan, menginterpretasikan,
membenarkan, menolak, menyatakan / mempertahankan pendapat,
Resume 2 Evaluasi Belajar Matematika
4 Widya Mariska (20205036)
PPS Matematika UNP
d) organization
Kemampuan membentuk sistem nilai dan budaya organisasi dengan
mengharmonisasikan perbedaan nilai.
Kata kunci: Mentaati, mematuhi, merancang, mengatur, mengidentifikasikan,
mengkombinasikan, mengorganisisr, merumuskan, menyamakan, mempertahankan,
menghubungkan, mengintegrasikan, menjelaskan, mengaitkan, menggabungkan,
memperbaiki, menyepakati, menyusun, menyempurnakan, menyatukan pendapat,
menyesuaikan, melengkapi, membandingkan, memodifikasi
e) characterization by evalue or value complex.
Kemampuan mengendalikan perilaku berdasarkan nilai yang dianut dan memperbaiki
hubungan intrapersonal, interpersonal dan social.
Kata kunci: Melakukan, melaksanakan, memperlihatkan membedakan, memisahkan,
menunjukkan, mempengaruhi, mendengarkan, memodifikasi, mempraktekkan,
mengusulkan, merevisi, memperbaiki, membatasi, mempertanyakan, mempersoalkan,
menyatakan, bertindak, Membuktikan, mempertimbangkan.
1. Mengingat
2. Memahami
3. Menerapkan
Gambarlah bangun-bangun tersebut dan tentukan ukurannya. Hitunglah luas permukaan dan
volum bangun itu.
4. Menganalisa
Unsur-unsur apakah yang harus diketahui supaya kamu dapat menenukan volume dan luas
permukaan bangun tersebut? Catatlah!
5. Mengevaluasi
Jelaskan alasan mengapa barang-barang yang kamu contohkan mengambil bentuk bangun-
bangun itu.
6. Menciptakan
Ciptakan barang-barang yang mengambil bentuk bangun-bangun ruang yang kamu sebutkan
sebelumnya. Gambar desainnya dan berilah keterangan yang menjelaskan ukuran barang-
barang itu dan manfaatya.
Resume 2 Evaluasi Belajar Matematika
9 Widya Mariska (20205036)
PPS Matematika UNP