Anda di halaman 1dari 9

Resume 2 Evaluasi Belajar Matematika

1 Widya Mariska (20205036)


PPS Matematika UNP

TAKSONOMI BLOOM
A. Sejarah Taksonomi Bloom
 Secara bahasa taksonomi diambil dari bahasa Yunani yaitu tassein dan nomos. Tassein yang berarti
untuk mengelompokkan dan nomos yang berarti aturan. Jadi secara etimologi taksonomi dapat
diartikan sebagai hukum yang mengatur sesuatu.
 Benjamin Bloom (21 February 1913 – 13 September 1999) adalah seorang ahli psikologi pendidikan
Amerika yang memberikan sumbangan pemikiran yang cukup berarti, yaitu mengklasifikasikan
tujuan pembelajaran (classification of educational objectives) dan teori belajar tuntas (the
theory of mastery learning). Bloom dikenal sebagai konsultan dan aktivis internasional di bidang
pendidikan dan berhasil membuat perubahan besar dalam sistem pendidikan di India.
 Sejarah taksonomi bloom bermula ketika awal tahun 1950-an dalam Konferensi Asosiasi Psikolog
Amerika, Bloom dan kawan-kawan mengemukakan bahwa dari evaluasi hasil belajar yang banyak
disusun di sekolah, ternyata persentase terbanyak butir soal yang diajukan hanya meminta siswa
untuk mengutarakan hapalan mereka. Konferensi tersebut merupakan lanjutan dari konferensi yang
dilakukan pada tahun 1948. Menurut Bloom, hapalan sebenarnya merupakan tingkat terendah dalam
kemampuan berpikir (thinking behaviors). Masih banyak level lain yang lebih tinggi yang harus
dicapai agar proses pembelajaran dapat menghasilkan siswa yang kompeten di bidangnya. Akhirnya
pada tahun 1956, Bloom, Englehart, Furst, Hill dan Krathwohl berhasil mengenalkan kerangka konsep
kemampuan berpikir yang dinamakan Taxonomy Bloom.
 Konsepnya taksonomi bloom adalah struktur hierarki (bertingkat) yang mengidentifikasikan
keterampilan berpikir mulai dari jenjang yang rendah hingga yang tinggi. Taksonomi Bloom adalah
struktur hierarkhi yang mengidentifikasikan skills mulai dari tingkat yang rendah hingga yang tinggi.
Tentunya untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, level yang rendah harus dipenuhi lebih dulu.
Dalam kerangka konsep ini, tujuan pendidikan oleh Bloom dibagi menjadi tiga domain/ranah
kemampuan intelektual (intellectual behaviors) yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

B. Taksonomi Bloom Sebelum Direvisi


1) Ranah Kognitif (Cognitif Domain)
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom,
segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif.
Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai
dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Ranah kognitif adalah
ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Tiga level pertama (terbawah) merupakan
Lower Order Thinking Skills, sedangkan tiga level berikutnya Higher Order Thinking Skill.
Namun demikian pembuatan level ini bukan berarti bahwa lower level tidak penting.
Justru lower order thinking skill ini harus dilalui dulu untuk naik ke tingkat berikutnya.

a) Pengetahuan/hafalan/ingatan (Knowledge)
 Merupakan kemampuan menyebutkan atau menjelaskan kembali. Dalam jenjang
kemampuan ini seseorang dituntut untuk dapat mengenali atau mengetahui
adanya konsep, fakta atau istilah-istilah dan lain sebagainya tanpa harus mengerti
atau dapat menggunakannya.
Resume 2 Evaluasi Belajar Matematika
2 Widya Mariska (20205036)
PPS Matematika UNP

 Kata kunci sebagai berikut: menyebutkan, menunujukkan, mengenal, mengingat


kembali, menyebutkan definisi, memilih dan menyatakan.
b. Pemahaman (Comprehension)
 Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami
sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Kemampuan memahami
instruksi/masalah, menginterpretasikan dan menyatakan kembali dengan kata-kata
sendiri.
 Kata kunci sebagai berikut: Menerangkan, menjelaskan , menguraikan,
membedakan, menginterpretasikan, merumuskan, memperkirakan, meramalkan,
menggeneralisir, menterjemahkan, mengubah, memberi contoh, memperluas,
menyatakan kembali, menganalogikan, merangkum
c. Apikasi (Application)
 Aplikasi adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-
ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus,
teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkret. Kemampuan
menggunakan konsep dalam praktek atau situasi yang baru.
 Kata kunci sebagai berikut: Menerapkan, mengubah, menghitung, melengkapi,
menemukan. membuktikan, menggunakan, mendemonstrasikan, memanipulasi,
memodifikasi, menyesuaikan, menunjukkan, mengoperasikan, menyiapkan,
menyediakan, menghasilkan.
d. Analisis (Analysis)
 Kemampuan memisahkan konsep kedalam beberapa komponen untuk
memperoleh pemahaman yang lebih luas atas dampak komponen – komponen
terhadap konsep tersebut secara utuh.
 Kata kunci sebagai berikut: Menganalisa, mendiskriminasikan, membuat skema
/diagram, membedakan, membandingkan, mengkontraskan, memisahkan,
membagi, menghubungkan, menunjukan hubungan antara variabel, memilih,
memecah menjadi beberapa bagian, menyisihkan, mempertentangkan.
e. Sintesis (Syntesis)
 Sintesis merupakan Kemampuan merangkai atau menyusun kembali komponen
komponen dalam rangka menciptakan arti/pemahaman/ struktur baru.
 Kata kunci sebagai berikut: Mengkategorikan mengkombinasikan, mengatur
memodifikasi, mendisain, mengintegrasikan, mengorganisir, mengkompilasi,
mengarang, menciptakan, menyusun kembali, menulis kembali, merancang,
merangkai, merevisi, menghubungkan, merekonstruksi, menyimpulkan,
mempolakan
f. Evaluasi (Evaluation)
 Evaluasi (evaluation) adalah merupakan jenjang berpikir paling tinggi dalam
ranah kognitif menurut taksonomi bloom. Evaluasi disini merupakan kemampuan
seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide, atau
Resume 2 Evaluasi Belajar Matematika
3 Widya Mariska (20205036)
PPS Matematika UNP

kemampuan mengambil keputusan. Kemampuan mengevaluasi dan menilai


sesuatu berdasarkan norma, acuan atau kriteria.
 Kata kunci sebagai berikut: Mengkaji ulang, membandingkan, menyimpulkan,
mengkritik,mengkontraskan, mempertentangkan menjustifikasi, mempertahankan,
mengevaluasi, membuktikan, memperhitungkan, menghasilkan, menyesuaikan,
mengkoreksi, melengkapi, menemukan.

2) Ranah Afektif (Afektive Domain)


Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif
mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.
Pandangan atau pendapat (opinion)
Apabila mau mengukur aspek afektif yang berhubungan dengan pandangan siswa maka
pertanyaan yang disusun menghendaki respon yang melibatkan ekspresi, perasaan, atau
pendapat pribadi siswa terhadap hal-hal yang relatif sederhana tetapi bukan fakta.

Sikap atau Nilai (attitude, value)

Dalam penilaian afektif tentang sikap ini, siswa di tanya mengenai responnya yang melibatkan
sikap atau nilai telah mendalam disanubarinya, dan guru meminta dia untuk mempertahankan
pendapatnya. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai
tingkah laku. Seperti perhatiannnya terhadap mata pelajaran, kedisiplinannya dalam mengikuti
mata pelajaran, motivasinya yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai pelajaran yang
diterimanya, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap guru dan sebagainya. Ranah afektif
menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:

a) receiving
 Kemampuan untuk menunjukkan atensi dan penghargaan terhadap orang lain .
 Kata kunci: menanyakan, mengikuti, memberi, menahan / mengendalikan diri,
mengidentifikasi, memperhatikan, menjawab.
b) responding
 Kemampuan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan selalu termotivasi untuk segera
bereaksi dan mengambil tindakan atas suatu kejadian.
 Kata kunci: Menjawab, membantu, mentaati, memenuhi, menyetujui, mendiskusikan,
melakukan, memilih, menyajikan, mempresentasikan, melaporkan, menceritakan,
menulis, menginterpretasikan, menyelesaikan, mempraktekkan.
c) valuing
 Kemampuan menunjukkan nilai yang dianut untuk membedakan mana yang baik dan
kurang baik terhadap suatu kejadian/obyek, dan nilai tersebut diekspresikan dalam
perilaku.
 Kata kunci: Menunjukkan, mendemonstrasikan, memilih, membedakan, mengikuti,
meminta, memenuhi, menjelaskan, membentuk, berinisiatif,melaksanakan,
memprakarsai, menjustifikasi, mengusulkan, melaporkan, menginterpretasikan,
membenarkan, menolak, menyatakan / mempertahankan pendapat,
Resume 2 Evaluasi Belajar Matematika
4 Widya Mariska (20205036)
PPS Matematika UNP

d) organization
 Kemampuan membentuk sistem nilai dan budaya organisasi dengan
mengharmonisasikan perbedaan nilai.
 Kata kunci: Mentaati, mematuhi, merancang, mengatur, mengidentifikasikan,
mengkombinasikan, mengorganisisr, merumuskan, menyamakan, mempertahankan,
menghubungkan, mengintegrasikan, menjelaskan, mengaitkan, menggabungkan,
memperbaiki, menyepakati, menyusun, menyempurnakan, menyatukan pendapat,
menyesuaikan, melengkapi, membandingkan, memodifikasi
e) characterization by evalue or value complex.
 Kemampuan mengendalikan perilaku berdasarkan nilai yang dianut dan memperbaiki
hubungan intrapersonal, interpersonal dan social.
 Kata kunci: Melakukan, melaksanakan, memperlihatkan membedakan, memisahkan,
menunjukkan, mempengaruhi, mendengarkan, memodifikasi, mempraktekkan,
mengusulkan, merevisi, memperbaiki, membatasi, mempertanyakan, mempersoalkan,
menyatakan, bertindak, Membuktikan, mempertimbangkan.

3) Ranah Psikomotor (Psychomotor Domain)


Ranah Psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motorik dan
kemampuan fisik. Ketrampilan ini dapat diasah jika sering melakukannya. Perkembangan tersebut
dpat diukur sudut kecepatan, ketepatan, jarak, cara/teknik pelaksanaan. Ada tujuh kategori dalam
ranah psikomotorik mulai dari tingkat yang sederhana hingga tingkat yang rumit.
Resume 2 Evaluasi Belajar Matematika
5 Widya Mariska (20205036)
PPS Matematika UNP

C. Taksonomi Bloom Sesudah Direvisi


 Pada tahun 1994, salah seorang murid Bloom yaitu Lorin Anderson Krathwohl dan para
ahli psikologi aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi Bloom agar sesuai dengan
kemajuan zaman. Hasil perbaikan tersebut baru dipublikasikan pada tahun 2001 dengan
nama Revisi Taksonomi Bloom.
 Mungkin banyak orang bertanya mengapa buku hebat Taksonomi Bloom harus direvisi?
Ada beberapa alasan mengapa Handbook Taksonomi Bloom perlu direvisi, yakni:
1) pertama, terdapat kebutuhan untuk mengarahkan kembali fokus para pendidik pada
handbook, bukan sekedar sebagai dokumen sejarah, melainkan juga sebagai karya
yang dalam banyak hal telah “mendahului” zamannya (Rohwer dan Sloane, 1994)
Resume 2 Evaluasi Belajar Matematika
6 Widya Mariska (20205036)
PPS Matematika UNP

2) kedua adalah adanya kebutuhan untuk memadukan pengetahuan pengetahuan dan


pemikiran-pemikiran baru dalam sebuah kerangka kategorisasi tujuan pendidikan.
Masyarakat dunia telah banyak berubah sejak tahun 1956, dan perubahan-
perubahan ini mempengaruhi cara berpikir dan praktik pendidikan.
3) ketiga adalah taksonomi merupakan sebuah kerangka berpikir khusus yang menjadi
dasar untuk mengklasifikasikan tujuan-tujuan pendidikan. rumusan tujuan
pendidikan harus memuat dua dimensi yaitu dimensi pertama untuk menunjukkan
jenis perilaku siswa dengan menggunakan kata kerja dan dimensi kedua untuk
menunjukkan isi pembelajaran dengan menggunakan kata benda.
4) keempat yaitu proporsi yang tidak sebanding dalam penggunaan taksonomi
pendidikan untuk perencanaan kurikulum dan pembelajaran dengan penggunaan
taksonomi pendidikan untuk asesmen.
5) kelima adalah pada kerangka pikir taksonomi karya Benjamin Bloom lebih
menekankan enam kategorinya (pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis, dan evaluasi) daripada sub-subkategorinya.
6) keenam adalah ketidakseimbangan proporsi sub kategori dari taksonomi Bloom.
Kategori pengetahuan dan komprehensi memiliki banyak subkategori namun empat
kategori lainnya hanya memiliki sedikit subkategori.
7) ketujuh adalah taksonomi Bloom versi aslinya lebih ditujukan untuk dosen-dosen,
padahal dalam dunia pendidikan tidak hanya dosen yang berperan untuk
merencanakan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian.
 Perubahan ini dilakukan dengan memberi versi baru pada ranah kognitif yaitu dimensi
proses kognitif dan dimensi pengetahuan kognitif (Anderson, 2010). Selanjutnya ada
empat kategori dalam dimensi pengetahuan kognitif yaitu :
1) Pengetahuan faktual (factual knowledge), adalah pengetahuan dasar yang harus
diketahui peserta didik sehingga peserta didik mampu memahami suatu masalah
atau memecahkan masalah tersebut. Fakta-fakta yang spesifik adalah fakta-fakta
yang dapat disendirikan sebagai elemen-elemen yang terpisah dan berdiri sendiri.
Setiap bidang kajian mengandung peristiwa, lokasi, orang, tanggal, dan detail-detail
lain yang mempresentasikan pengetahuan penting tentang bidang itu.
2) Pengetahuan konseptual (conceptual knowledge), adalah pengetahuan-
pengetahuan dasar yang saling berhubungan dan dengan struktur yang lebih besar
sehingga dapat digunakan secara bersama-sama dan mencakup pengetahuan
tentang kategori.
3) Pengetahuan prosedural (procedural knowledge), adalah pengetahuan mengenai
bagaimana untuk melakukan sesuatu; metode untuk mencari sesuatu, suatu
pengetahuan yang mengutamakan kemampuan, algoritma, teknik dan metode. Jika
pengetahuan faktual dan pengetahuan konseptual mewakili pertanyaan-pertanyaan
“apa”, pengetahuan prosedural bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan
“bagaimana”.
Resume 2 Evaluasi Belajar Matematika
7 Widya Mariska (20205036)
PPS Matematika UNP

4) Pengetahuan metakognisi (metacognitive knowledge), adalah pengetahuan yang


melibatkan pengetahuan kognitif secara umum. Metakognisi juga dapat diartikan
sebagai suatu kesadaran tentang kognitif diri sendiri, bagaimana kognitif dalam diri
kita itu bisa berjalan serta bagaimana kita mengaturnya.
 Sedangkan pada dimensi proses kognitif juga dibagi menjadi enam tingkatan yaitu:

 Kata Operasional dari dimensi proses taksonomi Bloom


1) Mengingat : Mengenali, daftar, menjelaskan, mengidentifikasi, mengambil,
penamaan, mencari, menemukan
2) Memahami: meringkas, menyimpulkan, parafrase, mengklasifikasi,
membandingkan, menjelaskan, mencontohkan
3) Menerapkan: Menerapkan, melaksanakan, menggunakan, melaksanakan
4) Menganalisis: Membandingkan, mengorganisir, dekonstruksi, menghubungkan,
menguraikan, menemukan, penataan, mengintegrasikan
5) Mengevaluasi: Memeriksa, hypothesising, mengkritisi, percobaan, penilaian,
pengujian, Mendeteksi, Monitoring
6) Menciptakan: merancang, membangun, perencanaan, menghasilkan,
menciptakan, merancang, membuat

D. Penerapan Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Matematika


Langkah-langkah yang harus digunakan dalam menerapkan Taksonomi Bloom adalah
sebagai berikut:
1. Tentukan tujuan pembelajaran
2. Tentukan kompetensi dasar pembelajaran yang ingin dicapai, apakah peningkatan
knowledge, skills atau attitude. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan karakteristik mata
pelajaran, dan peserta didik
3. Tentukan ranah kemampuan intelektual sesuai dengan kompetensi pembelajaran.
a) Ranah kognitif
Tentukan tingkatan taksonomi, apakah pada tingkatan Mengingat, Memahami,
Menerapkan, Menganalisis, Menilai, Membuat.
b) Ranah Psikomotorik
Resume 2 Evaluasi Belajar Matematika
8 Widya Mariska (20205036)
PPS Matematika UNP

Kategorikan ranah tersebut, apakah termasuk Persepi, Kesiapan, Reaksi yang


diarahkan, Reaksi natural (mekanisme), Adaptasi, Reaksi yang kompleks Kreativitas.
c) Ranah Afektif
Kategorikan ranah tersebut, apakah termasuk penerimaan, Responsif, Nilai yang
dianut (Nilai diri), Organisasi dan Karakterisasi.
Gunakan kata kerja kunci yang sesuai, untuk menjelaskan instruksi kedalaman materi,
baik pada tujuan program diklat, kompetensi dasar dan indikator pencapaian.
Contoh Bentuk-Bentuk Soal Matematika yang Menggunakan Taksonomi Bloom

Aspek Geometri (Matematika kelas VIII SMP semester 2)

1. Mengingat

Sebutkan dua bentuk bangun ruang. Catatlah komponen-komponen bangun itu!

2. Memahami

Sebutkan barang-barang di sekitarmu yang mempunyai bentuk-bentuk bangun itu!

3. Menerapkan
Gambarlah bangun-bangun tersebut dan tentukan ukurannya. Hitunglah luas permukaan dan
volum bangun itu.

4. Menganalisa

Unsur-unsur apakah yang harus diketahui supaya kamu dapat menenukan volume dan luas
permukaan bangun tersebut? Catatlah!

5. Mengevaluasi

Jelaskan alasan mengapa barang-barang yang kamu contohkan mengambil bentuk bangun-
bangun itu.

6. Menciptakan

Ciptakan barang-barang yang mengambil bentuk bangun-bangun ruang yang kamu sebutkan
sebelumnya. Gambar desainnya dan berilah keterangan yang menjelaskan ukuran barang-
barang itu dan manfaatya.
Resume 2 Evaluasi Belajar Matematika
9 Widya Mariska (20205036)
PPS Matematika UNP

Anda mungkin juga menyukai