Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum …….wr…….wb…….

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan
kesempatan ,serta shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW besereta keluarga nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah makalah FISIOLOGI TUMBUHAN yang
berjudul IMBIBISI, tugas ini disusun sebagai tugas harian untuk persentasi di depan dan
untuk mendapatkan hasil dalam bentuk nilai yang akan diberikan oleh dosen pembimbing.

Kami menyadari sepenuh nya bahwa tugas ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu penuis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dan
membangun demi kesempurnaan tugas ini.

Dalam proses penyelesaian tugas ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besar nya
kepada bapak. IRMA SURYANI. S.Pd. M.Pd, selaku dosen pembimbing mata kuliah tersebut.

Demikianlah tugas ini kami susun semoga bermamfa’at bagi kami dan pembaca pada
masa-masa yang akan datang.

Wassalam

KELOMPOK V

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………….………………………….i

DAFTAR ISI .................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………..…...iii

1.1. Latar belakang ………………………...………………..1

BAB II PEMBAHASAN …….……………………………………2

2.1. Imbibisi ………..…………………..…………….4

2.2. Air ………………………….……………….5

2.3. Peristiwa imbibisi pada biji ………………………….……………....7

2.4. Sistem sirkulasi inmbibisi ……………………………………….....9

BAB III PENUTUP …………..……………………………..IV

3.1. Kesimpulan …………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Imbibisi merupakan penyerapan air oleh imbiban. Contoh: penyerapan air oleh benih
Proses awal perkecambahan benih akan membesar, kulit benih pecah, berkecambah ditandai
oleh keluarnya radikula dari dalam benih.
syarat terjadinya imbibisi:
Perbedaan Ψ antara benih dengan larutan, dimana Ψ benih < Ψ larutan ada tarik menarik
yang spesifik antara air dengan benih. Benih memiliki partikel koloid yang merupakan
matriks, bersifat hidrofil berupa protein, pati, selulose.
Benih kering memiliki Ψ sangat rendah. Hubungan antara Ψ dengan komponen penyusun: Ψ
= Ψm + Ψp
Volume air yang diserap + volume biji mula-mula > volume biji setelah menyerap air,
sebagian air telah digunakan untuk menjalankan proses metabolism.
Proses metabolime: aktivasi enzim, hidrolisis cadangan makanan, respirasi

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. IMBIBISI
Imbibisi merupakan salah satu proses difusi yang terjadi pada tanaman. Imbibisi
merupakan masuknya air pada ruang interseluler dari konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi. Proses imbibisi tidak melibatkan membrane seperti pada peristiwa osmosis.
Imbibisi terjadi karena permukaan-permukaan struktur mikroskopik dalam sel tumbuhan,
seperti selulosa, butir pati, protein, dan bahan lainnya yang dapat menarik dan memegang
molekul-molekul air dengan gaya tarik antar molekul.
Contoh:
Penyerapan air oleh benih Proses awal perkecambahan benih akan membesar, kulit benih
pecah, berkecambah ditandai oleh keluarnya radikula dari dalam benih.

1. Syarat terjadinya imbibisi:


- Perbedaan antara benih dengan larutan, dimana benih larutan ada tarik menarik
yang spesifik antara air dengan benih
- Benih memiliki partikel koloid yang merupakan matriks, bersifat hidrofil berupa
protein, pati, selulose
- Benih kering memiliki sangat rendah. Hubungan antara dengan komponen
penyusun: = m + p
- Volume air yang diserap + volume biji mula-mula volume biji setelah menyerap
air, sebagian air telah digunakan untuk menjalankan proses metabolism
- Proses metabolime: aktivasi enzim, hidrolisis cadangan makanan, respirasi

2. Plasmolisis
Peristiwa terlepasnya membran plasma dari dinding sel karena terjadinya eksoosmosis
(sel ditempatkan dalam larutan yang hipertonik)
Apakah sel yang mengalami plasmolisis bisa pulih kembali? Bisa, asalkan plasmolisis
belum parah dan lingkungan sel segera berubah menjadi hipotonik terhadap cairan sel
sehingga terjadi endoosmosis, yang akhirnya sel mengalami deplasmolisis.

iv
B. AIR
BM air: 34, relatif kecil. Adanya ikatan hidrogen yang sangat kuat pada molekul air
menyebabkan seolah-olah BM air sangat besar Titik beku air 0oC, titik didih 100oC,
memiliki sifat anomali. Molekul lain dengan BM kecil seperti itu, pada suhu 0oC sudah
menguap.
Contoh H2S, titik bekunya – 80oC, titik didihnya – 61Oc.

1. Peranan Air
Air sangat penting bagi kehidupan tanaman, peranannya:

1. Merupakan 90 – 95% penyusun tubuh tanaman


2. Aktivator enzim
3. Pereaksi dalam reaksi hidrolisis
4. Sumber H dalam fotosintesis
5. Penghasil O2 dalam fotosintesis
6. Pelarut dan pembawa berbagai senyawa
7. Menjaga p sel yang penting untuk pembelahan, pembesaran,
pemanjangan sel, mengatur bukaan stomata, gerakan daun dan bunga
(misal epinasti)
8. Pemacu respirasi
9. Mengatur keluarmasuknya zat terlarut ke dan dari sel
10. Mendukung tegaknya tanaman, terutama pada tanaman herbaceus
11. Agensia penyebaran benih tanaman
12. Mempertahankan suhu tanaman tetap konstan pada saat cahaya penuh

2. Macam-Macam Air:

- Air gravitasi
berada di pori makro tanah, diikat sangat lemah oleh partikel
tanah, dengan cepat turun ke lapisan yang lebih dalam, tidak dapat dimanfaatkan
tanaman.
- Air kapiler
terdapat di pori mikro tanah, melapisi butiran tanah, diikat longgar oleh partikel
tanah, dapat dilepaskan oleh perakaran, dapat diserap akar
- Air higroskopis

v
air yang menempati posisi sangat dekat dengan partikel tanah, diikat sangat kuat,
akar tidak mampu memutus ikatan, tidak dapat diserap akar.

3. Air Tersedia Bagi Tanaman


Air kapiler batas atas kapasitas lapangan ( = - 0,3 bar), batas bawah titik layu
permanen (= - 15 bar). Batasan air kapiler bagi Agronom: batas atas sama seperti
batasan air kapiler di atas (= - 0,3 bar), tetapi batas bawah tidak jelas karena tingkat
ketahanan tanaman terhadap kekeringan berbeda tergantung jenis tanamannya.
Bagi tanaman yang tidak tahan kering (misal bayam), bisa saja batas bawahnya > - 15
bar Bagi tanaman yang tahan kering (misal kaktus, kurma, dll), bisa saja batas
bawahnya - 15 bar.

Kapasitas lapangan adalah kandungan lengas tanah pada saat setelah semua air
gravitasi terbuang, sehingga yang tersisa di dalam tanah tinggal air kapiler
Waktu penghilangan air gravitasi dari partikel tanah berbeda-beda tergantung kepada
komposisi fraksi penyusun tanah tersebut. Tanah yang didominasi fraksi lempung
(misal tanah latosol) butuh waktu lama untuk menghilangkan air gravitasi (> 4 hari).

Tanah yang didominasi fraksi pasir (misal tanah regosol) butuh waktu lebih singkat
untuk menghilangkan air gravitasi (1 – 3 hari). Titik layu tetap: kandungan lengas
tanah yang menyebabkan tanaman yang tumbuh di atasnya mengalami layu tetap
(tidak bisa segar kembali meskipun ke dalam tanah ditambah lengasnya/ tidak bisa
segar kembali meskipun tanaman ditempatkan ke dalah ruangan yang jenuh uap air)
Kenapa? Karena plasmolisis yang terjadi pada sel tanaman sudah lanjut dan sel
terlanjur mati, meskipun tanaman disiram deplasmolisis tidak akan terjadi, tanaman
mati

vi
C. PERISTIWA IMBIBISI PADA BIJI
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke
seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang)
penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian
tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses pengangkutan
dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem.

Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2,
air dan unsur hara. Kecuali gas O2 dan CO2 zat diserap dalam bentuk larutan ion.
Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena adanya proses, difusi, osmosis,
transpor aktif, dan imbibisi.

Peristiwa imbibisi juga bisa dikatakan sebagai suatu proses penyusupan atau
peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan
mengembang. Misalnya masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang
direndam dalam air beberapa jam. Perbedaan antara osmosis dan imbibisi yaitu pada
imbibisi terdapat adsorban. Ada dua kondisi yang diperlukan untuk terjadinya imbibisi
adalah adanya gradient potensial air antara permukaan adsorban dengan senyawa yang
diimbibisi dan adanya afinitas antara komponen adsorban dengan senyawa yang
diimbibisi.
Imbibisi dipengaruhi oleh dua factor, yaitu temperature dan potensial osmosis senyawa
yang diimbibisi.

Temperatur tidak mempengaruhi kecapatan imbibisi, sedangkan potensial


osmosis dapat mempengaruhi kedua-duanya. Saat biji kacang hijau yang kering direndam
dalam air, air akan masuk ke ruang antarsel penyusun endosperm secara osmosis.
Peristiwa tersebut termasuk peristiwa imbibisi.
Kecepatan imbibisi berbanding lurus dengan kenaikan suhu dan berbanding terbalik
dengan kenaikan konsentrasi zat. Berdasarkan data yang kami dapatkan, terdapat
kesesuaian hasil yang diperoleh dengan nilai yang paling tinggi didapatkan dari kacang
yang direndam pada Aquadest (7,78 x 10-5).

Selain itu, sebagian besar nilai kecepatan yang didapat dengan larutan Sukrosa
0,5 M lebih besar dari hasil yang menggunakan larutan sukrosa 1 M.
Jika dilihat dari aspek kenaikan suhu, terdapat beberapa ketidaksesuaian dengan teori yang

vii
sudah ada, seperti dapat dilihat dari data hasil larutan sukrosa 0,5 M dan 1 M. untuk
larutan sukrosa 0,5 M terdapat ketidaksesuaian pada suhu 40oC, sedangkan untuk larutan
sukrosa tedapat ketidaksesuaian dari suhu 40oC dab 60oC. Hal ini mungkin disebabkan
oleh waktu pemansan (penangasan) yang kurang tepat, atau adanya kekeliruan dalam
penghitungan (pengolahan) data yang diperoleh.

viii
D. SISTEM SIRKULASI IMBIBISI
Maksud dari sistem sirkulasi imbibisi adalah untuk mengontakkan sebanyak mungkin
air dengan menambah kuantitas imbibisi air ke stasiun gilingan. Dasar pertimbangan pertama
yaitu tetap mengingat bahwa setiap penambahan air perlu diuapkan kembali yang dalam hal
ini merupakan suatu ekstra biaya. Sedangkan dasar pertimbangan kedua, bahwa dari gilingan
akhir dan didepannya kandungan % brix niranya masih relatif rendah, misalnya % brix nira
gilingan akhir 4.50, maka berarti yang 95,50 % adalah air. Demikian pula untuk nira yang
berasal dari gilingan sebelumnya.

Cara melakukan sistem sirkulasi imbibisi adalah sebagai berikut : nira yang berasal
dari gilingan akhir yang biasanya semua dialirkan ke ampas gilingan sebelumnya, maka
dengan sistem sirkulasi imbibisi ini tidak semuanya dialirkan ke ampas yang akan masuk ke
gilingan didepannya, tetapi sebagian dialirkan lagi ke gilingan akhir. Demikian seterusnya
untuk nira yang berasal dari gilingan didepannya. Tentunya dengan mengingat pertimbangan
lain, yaitu sejauh mana gilingan tidak boleh selip dan kadar air ampas akhir tetap harus dijaga
seperti semula.

ix
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
- Imbibisi merupakan salah satu proses difusi yang terjadi pada tanaman. Imbibisi
merupakan masuknya air pada ruang interseluler dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi

- Macam-Macam Air:
o Air gravitasi
o Air kapiler
o Air higroskopis

- Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh


bagian tubuh tumbuhan.

- Faktor yang berpengaruh terhadap ekstraksi gilingan diantaranya adalah imbibisi.


Oleh karena itu, setiap upaya sehubungan dengan imbibisi yang memberikan dampak
positif terhadap kenaikan ekstraksi, tentunya layak mendapat perhatian. Sehubungan
dengan pemakaian imbibisi, maka sistem sirkulasi imbibisi merupakan salah satu
alternatif yang layak diuji dan dicoba lebih optimal untuk dikembangkan.

x
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Fisiologi tumbuhan .www.chickscope.beckman.uiuc.edu. diakses pada


tanggal 12 apriel 2012.

Anonim. 2010 Panji Adventure - http://panji-kusuma.blogspot.com. diakses pada tanggal 12


apriel 2012.

Anonim. 2011. Imbibisi. http://id.shvoong.com. diakses pada tanggal 12 apriel 2012.

xi

Anda mungkin juga menyukai