Anda di halaman 1dari 26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMKN 3 Banda Aceh

Mata Pelajaran :IPA

Kelas/Semester : XII/GENAP

Alokasi Waktu : 8 jam ( 4 x Pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam


menjaga keseimbangan lingkungan dan AMDAL

Kompetensi Dasar : Mengedentifikasi komponen ekosistem

I . Indikator :

_ Konsep-konsep dalam ekosistem di rumuskan dengan benar

_ Komponen ekosistem di identifikasi bedasarkan kelompok nya

_ Komponen biotik dan abiotik di identifikasikan bedasarkan fungsinya

_ Pola – pola interaksi dalam ekosistem di rumuskan dengan contoh

II . Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa dapat merumuskan konsep konsep dalam ekosistem dengan benar

2. Siswa dapat menguraikan macam ekosistem daratan dan ekosistem aquatik dengan contoh

3. Siswa dapat mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik serta fungsinya dengan contoh

4. Siswa dapat menguraikan defenisi individu, populasi dan komunitas dengan contoh

5. Siswa dapat mengidentifikasi tipe-tipe ekositem dengan contoh


6. Siswa dapat menguraikan pola-pola interaksi antar komponen biotik dengan contoh

7. Siswa dapat menguraikan peranan komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem
berdasarkan praktikum

III. Materi pembelajaran :

 Bencana alam

RINGKASAN MATERI BENCANA ALAM

 Pengertian bencana alam

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik,
seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia.

Jenis-jenis bencana alam

1. Banjir
2. Tanah longsor
3. Gunung berapi
4. Pemanasan global
5. Badai dan angin topan

BANJIR DAN TANAH LONGSOR

A. Pengertian Banjir dan Tanah Longsor


Banjir adalah peristiwa terjadinya peluapan air yang yang mengenamgi
permukaan tanah yang biasanya kering. Tanah longsor adalah pergerakan tanah dalam
jumlah besar. Tanah longsor biasanya terjadi di daerah yang terjal dan tidak stabil.
Material yang terbawa pada saat tanh longsor bias berupa tanah, bebatuan, dan lumpur.
Kecepatan luncur tanah longsor pada tebing terjal bias mencapai 75 km/jam.
B. Ciri-ciri akibat dari bencana banjir
1. Banjir biasanya terjadi saat hujan deras yang turun terus menerus sepanjang hari.
2. Air menggenangi tempat-tempat tertentu dengan ketinggian tertentu.
3. Banjir dapat mengakibatkan hanyutnya rumah-rumah, tanaman, hewan, dan manusia.
4. Banjir mengikis permukaan tanah sehingga terjadi endapan tanah di tempat-tempat
yang rendah.
5. Banjir dapat mendangkalkan sungai, kolam, atau danau.
6. Sesudah banjir, lingkungan menjadi kotor oleh endapan tanah dan sampah.
7. Banjir dapat menyebabkan korban jiwa, luka berat, luka ringan, atau hilangnya orang.
8. Banjir dapat menyebabkan kerugian yg besar baik secara moril maupun materil.

C. Jenis-jenis Banjir dan Tanah Longsor


 Banjir
1. Banjir sungai: terjadi karena air sungai meluap.
2. Banjir danau: terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
3. Banjir laut pasang: terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
 Tanah Longsor
1. Longsoran translansi: terjadi jika tanah dan batuan bergerak rata atau
bergelombang landai pada bidang gelincir.
2. Longsoran rotasi: terjadi jika tanah dan bantuan bergerak pada bidang gelincir
yang berbentuk cekung.
3. Longsor pergerakan blok atau longsoran translansi blok batu: terjadi jika
batuan berpindah pada bidang gelincir yang rata.
4. Longsoran rayapan tanah: longsoran butiran tanah kasar dan halus yang
bergerak lambat, bahkan kadang tidak dikenali.
5. Longsoran runtuhan batu: terjadi jika batuan atau material lain jatuh bebas ke
bawah. Biasanya terjadinya di lereng terjal dan menggantung di daerah pantai.
6. Longsoran aliran bahan rombakan: terjadi jika tanah terdorong oleh air. Aliran
tanah ini bias mencapai ribuan meter, terutama di daerah sekitar sungai dekat
gunung berapi,
D. Penyebab Banjir dan Tanah Longsor
Penyebab utama banjir dan tanah longsor adalah hujan deras yang turun terus-
menerus. Gejala alam lain yang dapat menyebabkan terjadinya banjir dan tanah longsor
adalah erosi.

Penyebab alami tanah longsor yang lain adalah gempa bumi. Geteran yang
ditimbulkan gempa bumi bias mengakibatkan tanah longsor pada lereng yang lemah.

E. Gejala Tanah Longsor


Beberapa gejala tanah longsor adalah:

 Ada retakan memanjang di tanah.


 Tiba-tiba muncul mata air di lereng yang keruh karena tercampur tanah dan
lumpur.
 Tiang dan pohon tiba-tiba menjadi mereng.
 Ada reruntuhan batuan atau kerikil dari tebing.
 Air sumur di daerah lereng menjadi keruh.
 Ada retakan di tembok rumah
 Pintu atau jendela rumah sulit dibuka karena bagunan terdorong oleh tanah yang
bergerak.
F. Dampak Yang terjadi karena banjir dan tanah longsor
1. Kerusakan suatu wilayah.
2. Menelan korban jiwa.
3. Merusak perekonomian suatu wilayah.
4. Merubah tata letak/ ruang suatu daerah yang terkena banjir.
5. Menghancurkan mata pencarian suatu wilayah.
6. Kehilangan tempat tinggal.
7. Dapat menimbulkan penyakit pada korban banjir

G. Antisipasi dari Banjir dan Tanah Longsor


1. Membuat rumah di daerah yang aman dari banjir, seperti di dataran tinggi.
2. Membuat rumah dengan fondasi yang kuat.
3. Membuang sampah pada tempatnya.
4. Membuat system drainase dengan baik.
5. Tidak menebang pohon secara sembarangan.
6. Membuat sawah dengan system terasering atau sengkaden.
7. Membersihkan saluran air dan selokan di sekitar rumah.
8. Membuat tanggul di sekitar sungai.
9. Menutup tanah yang retak agak air tidak masuk.
10. Tidak membuat rumah bangunan lain di lereng yang terjal atau di bawah tebing.
11. Jangan membuat sawah pada lereng di atas permukiman.
12. Menanami lahan kosong di sekitar rumah dan lereng gundul dengan pohon-
pohon.
13. Jika sering mengalami banjir, simpanlah surat-surat berharga dalam tempat yang
kedap air. Pasanglah panel listrik di tempat yang lebih tinggi.
14. Jika tinggal di daerah yang rawan banjir, lakukan persiapan untuk mengungsi.

GUNUNG MELETUS

H. Pengertian Gunung Meletus

Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di


dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma adalah
cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni
diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut
lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi
yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih,
sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Tidak semua gunung
berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif

I. Tipe-tipe Gunung Berapi

1. Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato atau strato volcano

Gunung berapi starato adalah gunung berapi tinggi yang berbentuk dari
aliran lava atau abu vulkanik yang mendingin dan menjadi keras. Kebanyakan
gunung berapi di dunia termasuk jenis gunung berapi strato. Letusan gunung
berapi strato bisa berupa lelehan batuan atau cair dan panas. Dinamakan gunung
berapi strato karena seringnya terjadinya lelehan yang kemudian menghasilkan
susunan berlapis-lapis yang terdiri dari beberapa jenis batuan.

2. Gunung berapi perisai atau shield volcano

Gunung berapi perisai adalah gunung berapi dengan lereng yang landai.
Gunung berapi ini berbentuk dari aliran lava yang pada saat diendapkan masih
bersifat cair sehingga tidak sempat terbentuk kerucut yang tinggi dan curam.
Indonesia tidak memiliki contoh gunung berapi perisai. Gunung perisai banyak
terdapat di Hawai dan Islandia.
3. Gunung berapi maar

Gunung berapi maar terbentuk karena ada letusan yang membentuk


lubang besar pada puncak. Lubang besar ini disebut kawah. Bentuk gunung api
maar seperti danau kering.

J. Klasifikasi Gunung Berapi Di Indonesia

Pusat Vulkanologi dan mitigasi Bencana Geologi mengklasifikasikan gunung berapi di


Indonesia berdasarkan waktu erupsi:

1. Tipe A

Gunung berapi yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya


satu kali sesudah tahun 1600.

2. Tipe B

Gunung berapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsi
magmatik, namun masil memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan
solfatara.

3. Tipe C

Bunung berapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, namun
masih tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola
pada tingkat lemah.

K. Ciri-ciri Gunung Berapi akan Meletus


Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, yaitu:

 Suhu di sekitar gunung naik.


 Mata air menjadi kering
 Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
 Tumbuhan di sekitar gunung layu
 Binatang di sekitar gunung bermigrasi

L. Kegunaan Gunung Berapi


Gunung berapi yang meletus menimbulkan bahaya bagi kita. Namun, gunung
berapi juga memberikan beberapa manfaat.
 Letusan gunung berapi meninggalkan abu vulkanik. Abu vulkanik yang mengendap
di tanah akan membuat tanah menjadi subur karena abu vulkanik mengandung
berbagai mineral yang diperlukan oleh tumbuhan. Karena itulah umumnya daerah
sekitar gunung berapi merupakan daerah yang subur.
 Sealain tanahnya sangat subur, daerah gunung berapi juga memilki bahan galian
batuan dan mineral. Bahan galian itu bisa dimanfaatkan untuk bahan bangunan dan
industri, seperti batuan untuk fondasi bagunan, pasir, batu apung, belerang, dan
bahan galian lainnya untuk keperluan industri.
 Daerah sekitar gunung berapi biasanya memiliki sumber mata air panas. Mata air
panas terebentuk jika air meresap ke dalam tanah dan bersentuhan dengan sumber
panas dari magma. Sumber mata air panas bisa menjadi salah satu objek wisata.
M. Tingkat Isyarat Gunung Berapi di Indonesia
NORMAL
 Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma.
 Level akitivitas dasar.
WASPADA
 Ada aktivitas apa pun bentuknya
 Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal.
 Peningkatan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik, dan
hidrotermal.
SIAGA
 Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau
menimbulkan bencana
 Peningkatan intensif kegiatan seismik.
 Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau
menunju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana.
 Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu
AWAS
 Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada dalam
keadaan kritis yang menimbulkan bencana.
 Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap.
 Letusan berpulang terjadi dalam waktu 24 jam.

N. Tindakan Antisipasi Jika Terjadinya Letusan Gunung Berapi dan Ketika


Terjadinya Gunung Meletus.
- Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi
1) Siapkan barang-barang yang akan dibutuhkan dalam pengungsian. Misalnya,
air minum, senter, kotak P3K, dan makanan tahan lama.
2) Kenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk
mengungsi.
3) Buat perencanaan penanganan bencana.
- Jika Terjadi Gunung Meletus
1) Gunakan masker untuk menutupi hidung dan mulutmu.
2) Gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau sejenisnya.
3) Gunakan pakaian yang bisa melindungi tubuhmu.
4) Lindungi dirimu dari abu letusan dan awan panas.
5) Tutupi wajah dengan tangan jika turun awan panas.
6) Hindari daerah yang rawan bencana seperti lereng gunung, lembah, dan
daerah aliran lahar.
7) Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.
8) Bawalah barang-barang yang akan dibutuhkan dalam keadaan darurat.
O. Dampak akibat gunung berapi
1) Memakan korban jiwa
2) Merusak rumah penduduk yang berada dekat dengan area gunung meletus
3) Mencemari lingkungan
4) Mengganggu kesehatan
5) Merusak mata pencarian
6) Merusak suatu daerah korban bencana gunung berapi
7) Kehilangan tempat tinggal

PEMANASAN GLOBAL

A. Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu
rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C atau – 1,8 °C
(1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change
(IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak
pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas
rumah kaca akibat aktivitas manusia"melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah
dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains
nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju
dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

B. Penyebab pemanasan global


a. Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi
tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba
permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan
Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini
berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap
terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air,
karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini
menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya
panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga
mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin
meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di
bawahnya. Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi,
karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C
(59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya semula, jika tidak ada
efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi.
Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan
mengakibatkan pemanasan global.

b. Pembakaran hutan

Pembakaran hutan juga memicu terjadinya pemanasan global. Akibat hasil pembakaran
hutan sehingga sisa-siasa pembakaran yang dikeluarkan akan mencemari lingkungan sehingga
carbon dioksida yang dihasilkan melebihi batas (over kapasity) sehingga tidak seimbang dengan
oksigen yang ada akibatnya bumi menjadi panas dan sangat mengacam mahluk hidup yang ada
di bumi.

c. Pembuangan hasil limbah industri

Limbah-limbah dari industri juga memicu pemanasan global. Karena limbah pabrik yang
dihasilkan juga mengandung zat-zat yang memicu terjadinya pemanasan global, akibatnya
limbah industri yang tidak ramah lingkungan akan mengakibatkan terjadinya pemanasan global.
d. Pembakaran bahan fosil

Konsentrasi CO2 di Mauna Loa: Pada awal 1896, para ilmuan beranggapan bahwa
membakar bahan bakar fosil akan mengubah komposisi atmosfer dan dapat meningkatkan suhu
rata-rata global. Hipotesis ini dikonfirmasi tahun 1957 ketika para peneliti yang bekerja pada
program penelitian global yaitu International Geophysical Year, mengambil sampel atmosfer
dari puncak gunung Mauna Loa di Hawai. Hasil pengukurannya menunjukkan terjadi
peningkatan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer. Setelah itu, komposisi dari atmosfer terus
diukur dengan cermat. Data-data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa memang terjadi
peningkatan konsentrasi dari gas-gas rumah kaca di atmosfer.
Dalam laporan yang dikeluarkannya tahun 2001, Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC) menyimpulkan bahwa suhu udara global telah meningkat 0,6 derajat Celsius (1
derajat Fahrenheit) sejak 1861. Panel setuju bahwa pemanasan tersebut terutama disebabkan oleh
aktivitas manusia yang menambah gas-gas rumah kaca ke atmosfer. IPCC memprediksi
peningkatan suhu rata-rata global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara
tahun 1990 dan 2100.
IPCC panel juga memperingatkan, bahwa meskipun konsentrasi gas di atmosfer tidak
bertambah lagi sejak tahun 2100, iklim tetap terus menghangat selama periode tertentu akibat
emisi yang telah dilepaskan sebelumnya. karbon dioksida akan tetap berada di atmosfer selama
seratus tahun atau lebih sebelum alam mampu menyerapnya kembali. Jika emisi gas rumah kaca
terus meningkat, para ahli memprediksi, konsentrasi karbondioksioda di atmosfer dapat
meningkat hingga tiga kali lipat pada awal abad ke-22 bila dibandingkan masa sebelum era
industri. Akibatnya, akan terjadi perubahan iklim secara dramatis. Walaupun sebenarnya
peristiwa perubahan iklim ini telah terjadi beberapa kali sepanjang sejarah Bumi, manusia akan
menghadapi masalah ini dengan risiko populasi yang sangat besar.

C. Dampak dari pemanasan global

1. Dapat menyebabkan perubahan iklim.


2. Meningkatnya panas suhu bumi.
3. Menyebabkan kemarau.
4. Menyebabkan mencairnnya es dikutup utara
5. Merusak bumi.
6. Menelan korban jiwa
7. Dapat menimbulkan penyakit

Badai dan Angin Topan

A. Pengertian Angin

Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena
adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara
tinggi ke bertekanan udara rendah.

Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan
sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara
dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi
lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran
naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.

B. Faktor-faktor penyebab terjadinya angin


Faktor terjadinya angin, yaitu:

 Gradien barometris
Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km.
Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.

 Letak tempat/lokasi

Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa.

 Tinggi lokasi
Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh
pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon,
dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi
suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
 Waktu
Di siang hari angin bergerak lebih cepat dari pada di malam hari.

C. Jenis-jenis Angin
1. Angin laut
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada
siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini biasa dimanfaatkan para
nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.

2. Angin darat
Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi
pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00. Angin jenis ini bermanfaat bagi
para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana.

3. Angin lembah
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang
biasa terjadi pada siang hari.

4. Angin Gunung
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang
terjadi pada malam hari.
5. Angin Fohn
Angin Fohn/angin jatuh adalah angin yang terjadi seusai hujan Orografis. angin yang
bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin Fohn terjadi
karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di
satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan
kering, karena uap air sudah dibuang pada saat hujan Orografis.

Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman
yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan
tubuhnya terhada serangan penyakit.

 badai dan angin topan

Penyebab badai adalah tingginya suhu permukaan laut.Perubahan di dalam energi


atmosfer mengakibatkan petir dan badai. Badai tropis ini berpusar dan bergerak dengan cepat
mengelilingi suatu pusat, yang sumbernya berada di daerah tropis.Pada saat terjadi angin ribut
ini, tekanan udara sangat rendah disertai angin kencang dengan kecepatan bisa mencapai 250
km/jam. Hal ini bisa terjadi di Indonesia maupun negara-negara lain. Di dunia, ada tiga tempat
pusat badai, yaitu di Samudera Atlantik, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik.Badai datang
secara tiba-tiba

 dampak yang ditimbulkan

 Dapat menelan korban jiwa


 Dapat merusak perekonomian
 Dapat merusak tempat tinggal
 Dapat merusak mata pencarian suatu wilayah
 Dapat merusak liungkungan.
 Dapat menimbulkan penyakit bagi manusia
IV. Srategi Pembelajaran

Metode pembalajaran

 Diskusi

 Ceramah

 Tanya jawab

Model Pembelajaran:

 Kooperatif Leaerning,Jigsaw,TGT dan Make a-match

Pendekatan:

 Inquiry

 Kontestual

V. Langkah- Langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal

1. pertemuan pertama

 Apersepsi: - guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan Siswa menerima
penjelasan berkenaan dengan materi yang akan dibahas.

 Motivasi
Guru Mengajukan pertanyaan kepada siswa,apakah kalian pernah merasakan bencana
alam…?? apa itu bencana alam…??

A. Kegiatan Inti

 Siswa diminta untuk duduk dalam kelompok yang telah dibagikan.

 Guru menjelaskan maksud pembelajaran.

 Tiap siswa dalam kelompok diberi tugas dengan bagian materi yang berbeda.

 Siswa dengan materi yang sama bertemu dikelompok baru sebagai (Team
Ahli), untuk mendiskusikan materi yang sama.

 Siswa sebagai team ahli, mempersentasikan hasil diskusinya.

 Setelah berdiskusi sebagai kelompok team ahli,setiap anggota kembali ke


kelompok asal dan berdiskusi dengan teman satu team mereka tentang sub bab
yang mereka kuasai secara bergantian.

 Guru memberi penguatan/ menjelaskan kembali materi yang belum dipahami


siswa.

B. Kegiatan Akhir

 Mengevaluasi siswa

 Guru membantu siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran

 Guru menutup kegiatan pembelajaran

2. Pertemuan kedua

A. Kegiatan Awal

 Apersepsi : Siswa menerima penjelasan berkenaan dengan materi yang akan


dibahas.

 Motivasi : apakah dengan menjaga alam, bencana alam tidak akan terjadi……?
B. Kegiatan Inti

 Guru menyajikan materi pembelajaran.

 Siswa duduk berdasarkan kelompok yang telah dibagikan.

 Guru membagikan media yang berkaitan dengan materi.

 Setiap kelompok mendeskripsikan gambar yang terdapat dimedia.

 Siswa menceritakan kronologi dari gambar tersebut.

 Siswa mempersentasikan hasil kerjanya.

 Guru memberikan penguatan terhadap hasil kerja siswa.

C. Kegiatan Akhir

 Evaluasi siswa

 Guru membantu siswa untuk membuat kesimpulan.

 Guru memberikan penghargaan kepada siswa.

 Guru menutup kegiatan pembelajaran.

3. Pertemuan ketiga

A. Pendahuluan

a. Apersepsi : Siswa menerima pelajaran berkenaan dengan materi yang akan dibahas.

b. Motivasi : Apakah bencana alam itu merugikan bagi kita……????

B. Kegiatan Inti

 Guru membagi siswa kedalam dua kelompok

 Guru menyiapkan beberapa kartu yang berkaitan dengan materi, satu bagian
kartu soal dan satu bagian kartu jawaban.
 Siswa mendapakan satu buah kartu.

 Setiap siswa memikirikan jawaban/ soal dari kartu yang dipegang.

 Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya
(soal/ jawaban).

 Siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.

 Siswa menuliskan soal/jawabannya di papan tulis.

C. Kegiatan akhir

 Guru memberikan penghargaan kepada siswa

 Guru menutup kegiatan pembelajaran

4. Pertemuan keempat

A. Pendahuluan

c. Apersepsi : Siswa menerima pelajaran berkenaan dengan materi yang akan dibahas.

d. Motivasi : bagaimanakah cara anda menangulangi bencana alam..???

B. Kegiatan Inti

 Siswa untuk duduk dalam kelompok yang telah dibagikan

 Guru memberikan 8 pertanyaan kepada setiap kelompok.

 Masing-masing kelompok memjawab pertanyaan yang diberikan, satu


pertanyaan dengan waktu 5 menit.

 Setelah selesai menjawab,guru segera memeriksa jawabanya dan membuat


skor jawaban yang diperoleh.
 Guru megumumkan skor nilai yang diperoleh masing-masing kelompok.

 Guru menjumlahkan semua skor setiap kelompok yang diperoleh dari semua
pertanyaan yang diberikan.

 Guru mengumumkan jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing


kelompok.

C. Kegiatan akhir

 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang kinerjanya baik

 Guru menutup kegiatan pembelajaran.

VI. Alat/Bahan/ Sumber

        Sumber dan bahan yang digunakan yaitu :

 Pasha,kaila. Ilmu Pengetahuan Alam SMK KTSP-2006

 Buku Seri Bencana Alam Di Indonesia

 Internet

VII. Penilaian

 Teknik penilaian :

 Tertulis

 Kinerja

 Lisan

 Bentuk penilaian :

 Individu
 Kelompok

 Bentuk istrumen

 uraian

 LKS

Lembar kerja siswa

Soal

1) Sebutkan jenis-jenis bencana alam yang anda ketahui…..?

2) Apakah bencana alam dapat kita cegah…..?

3) Apakah dengan menjaga alam, bencana tidak akan terjadi….?? Berikan alasan anda

4) Apakah penyebab terjadinya banjir, tanah longsor…??

5) Apa pentingnya bagi kita untuk menjaga alam….??

6) Sebutkan bencana alam apasajakah yang pernah terjadi diindonesia……???

7) Apa yang anda lakukan ketika terjadinya bencana alam…..??

8) Apakah dampak yang akan terjadi, kita terjadinya banjir, tanah longsor, gunung
meletus….??

Kunci jawaban

1) Jenis- jenis bencana alam : banjir, tanah longsor, gunung meletus, badai dan angin
topan, gempa bumi dan tsunami.

2) Bencana alam dapat kita cegah, yaitu dengan tidak merusak alam, misalnya tidak
merusak hutan, sehingga banjir, tanah longsor tidak akan terjadi. Dan melestarikannya,
dan tidak mencemari suatu lingkungan, sehingga bencana alam tidak akan terjadi.
3) Ya, dengan menjaga alam, bencana tidakakan terjadi, sehingga kita pun menjadi aman
dan nyaman, maka dari itu kita jangan merusak lingkugan kita dan jagan meryusak
hutan, dengan demikian bencana alam dapat diatasi.

4) Penyebab terjadinya banjir dan tanah longsor adalah akibat penebangan pohon dan
pembakaran hutan yang sembarangan sehingga bila air hujan turun, tanah tidak mampu
menyerap air, akibatnya terjadilah pengikisan tanah dan bisa menyebabkan tanah
longsor dan banjir, buang sampah diselokan dan sembarangan. Juga dapat
menyebabkan terjadinya banjir.

5) Dengan menjaga alam, bearti kita menyelamatkan paru-paru dunia, karena alam sangat
penting untuk mahluk hidup yang tinggal didalamnya,dan kita juga merasakan
keindahan. Keyamanan dan kesejukan, oleh sebab itu, kita perlu menjaga alam.

6) Bencana alam yang pernah terjadi diindonesia adalah: gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, tanah longsor, banjir dan badai.

7) Hal yang dilakukan ketika terjadinya bencana alam yaitu

 Menyelamatkan diri terlebih dahulu

 Menghindari tempat terjadinya bencana

 Megungsi ketempat yang lebih aman dan jauh dari tempat terjadinya bencana

 Menyelamatkan barang-barang berharga dll.

8) Dampak yang terjadi ketika terjadinya bencana alam yaitu:

 Bencana alam dapat menelan korban jiwa

 Bencana alam dapat merugikan suatu lingkungan, atau negara.

 Bencana alam dapat merusak bagunan,jalan atau rumah penduduk

 Bencana alam dapat merusak perekonomian

 Bencana alam dapat merusak hasil tani suatu penduduk.


Mengetahui, Banda Aceh,……………….
Kepala sekolah Guru bidang study

Saifullah S.pd Dra. Zubaidah


Nip: 19680411 196801 1003 Nip : 196412271990032003

Lembar Kerja Siswa

Nama :……………………………

Kelas :……………………………

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat dan benar pada kolom jawababan yang telah
tersedia, jawaban secara diagonal, mendatar,acak dan menurun.

Soal :

1. Penomena atau kejadian yang terjadi akibat aktivitas manusia dan aktifitas alam…..
2. Negara yang memiliki gunung berapi terbanyak adalah……..
3. Cairan pijar yang terdapat dalam lapisan bumi yang memiliki suhu yang sangat tinggi…..
4. ……angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari
dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00.

5. ……… proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
6. Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca salah
satunya adalah….
7. ……... material vulkanik yang biasanya berupa campuran batu, pasir dan kerikil akibat
adanya aliran air yang terjadi di lereng gunung (gunung berapi).
8. ……..peristiwa terbenamnya daratan oleh air. Peristiwa banjir timbul jika air
menggenangi daratan yang biasanya kering.
9. Bencana alam yang disebabkan oleh aktifitas manusia,salah satunya adalah…………..
10. Penyebab utama terjadinya banjir adalah……………..

P B A W S A D R C C A N A S I
B E E A I M A G M A P K N A N
I A M N O I W Q F W A A G Y D
R T U A C N Q A H Q S S I A O
O C N W N A P S J T G D N S N
P L B S A A N D K R F C L U E
I A K A T R S A L Y R X A K S
K R L D A T T A A U E F U A I
A V P A N B Y Z N L T G T W A
L A G S A T R X M G A B Q A T
T W H A H R F B K I L M W S A
R E A R L A T V H O Y O A T S
N R S I O I B N N P U R B U S
B Y D J N O N H B H I G S A A
E U I N G N M T Y J K U S F L
S H U A S A A Y T K M I R R A
C A R B O N D I O K S I D A N
S O A A R U I U O A L G R N I
A N H U J A N D E R A S I U M
GUNUNG MELETUS

Gambar peristiwa terjadinya gunung meletus….


Ceritakan peristiwa yang terjadi pada gambar diatas.....

selamat bekerja

Anda mungkin juga menyukai