PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman hayati yang melimpah baik flora
maupun fauna.
Sehubungan dengan itu penulis terusik untuk memilih karya tulis yang berjudul “Keragaman
Hewani Vertebrata dan Invertebrata” Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan
vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah
tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh
membran amniotik. Sekarang ini mereka menghidupi setiap benua kecuali Antartika, dan saat ini
Ordo Squamata (kadal, ular dan amphisbaenia ("worm-lizards")): sekitar 7.900 spesies
Mayoritas reptil adalah ovipar (bertelur) meski beberapa spesies Squamata bersifat
vivipar (melahirkan). Reptil vivipar memberi makan janin mereka menggunakan sejenis plasenta
yang mirip dengan mamalia. Ukuran reptil bervariasi, dari yang berukuran hingga 1,6 cm (tokek
kecil, Sphaerodactylus ariasae) hingga berukuran 6 m dan mencapai berat 1 ton (buaya air asin,
Crocodylus porosus). Cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari reptil adalah
herpetologi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia merupakan
kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan peru-paru.
Reptilia merupakan hewan berdarah sejuk yang dibahagi kepada empat order yang masih
hidup. Reptilia boleh di dapati diseluruh dunia dari kawasan padang pasir yang kering, di
pusat bandar, sehingga beratus meter di dalam laut. Bagaimanapun reptilia tidak terdapat di
Disebabkan reptilia berdarah sejuk, mereka tidak dapat mengawal suhu badan
mereka. Haiwan reptilia mempunyai kulit yang bersisik atau berketul yang terdiri daripada
selaput bertulang atau bergading, mempunyai kaki yang pendek atau tidak mempunyai kaki
Telur reptilia mempunyai kuning telur berzat dan kulit telur yang kukuh seperti kulit.
Pengeraman dilakukan dengan menggunakan haba tanah samada telur diramkan di dalam
sarang seperti buaya, atau dalam tanah seperti penyu. Reptilia tidak mempunyai peringkat
larva. seperti amphibia. Telur reptilia juga mempunyai kulit liat dan tidak diselaputi gel.
Terdapat 5000-6000 spesies reptilia dalam empat order dan tiga sub-kelas.
2
A. CIRI-CIRI REPTILIA
Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan Kelas yang lain adalah seluruh
tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan
tubuhnya dan pada beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau
melakukan pergantian kulit baik secara total yaitu pada anggota Sub-ordo Ophidia dan
pengelupasan sebagian pada anggota Sub-ordo Lacertilia. Sedangkan pada Ordo Chelonia
dan Crocodilia sisiknya hampir tidak pernah mengalami pergantian atau pengelupasan.
3
B. FISIOLOGI REPTILIA
Reptilia termasuk dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda, akan tetapi pada
beberapa diantaranya tungkainya mengalami reduksi atau hilang sama sekali seperti pada
serpentes dan sebagian lacertilia. Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya
memiliki 5 jari atau pentadactylus dan setiap jarinya bercakar. Rangkanya pada reptilia
Semua Reptil bernafas dengan paru-paru. Jantung pada reptil memiliki 4 lobi, 2 atrium
dan 2 ventrikel. Pada beberapa reptil sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri tidak
sempurna sehingga darah kotor dan darah bersih masih bisa bercampur. Reptil merupakan hewan
berdarah dingin yaitu suhu tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan atau poikiloterm. Untuk
mengatur suhu tubuhnya, reptil melakukan mekanisme basking yaitu berjemur di bawah
sinarmatahari. Saluran ekskresi Kelas Reptilia berakhir pada kloaka. Ada dua tipe kloaka yang
spesifik untuk ordo-ordo reptilia. Kloaka dengan celah melintang terdapat pada Ordo Squamata
yaitu Sub-ordo Lacertilia dan Sub-ordo Ophidia. Kloaka dengan celah membujur yaitu terdapat
Pada anggota lacertilia, lidah berkembang baik dan dapat digunakan sebagai ciri penting
untuk identifikasi. Semua reptil memiliki gigi kecuali pada ordo testudinata. Pada saat jouvenile,
reptil memiliki gigi telur untuk merobek cangkang telur untuk menetas, yang kemudian gigi telur
tersebut akan tanggal dengan sendirinya saat mencapai dewasa. Beberapa jenis reptil memiliki
alat pendengaran dan ada yang yang dilengkapi telinga luar atupun tidak. Pada beberapa jenis
4
lainnya, alat pendengaran tidak berkembang. Mata pada reptil ada yang berkelopak dan ada yang
tidak memiliki kelopak mata. Kelopak mata pada reptil ada yang dapat digerakkan dan ada yang
tidak dapat digerakkan dan ada juga yang berubah menjadi lapisan transparan.
5
C.HABITAT REPTIL
Habitat dari Kelas Reptilia ini bermacam-macam. Ada yang merupakan hewan akuatik
seperi penyu dan beberapa jenis ular, semi akuatik yaitu Ordo Crocodilia dan beberapa anggota
Ordo Chelonia, beberapa Sub-ordo Ophidia, terrestrial yaitu pada kebanyakan Sub-kelas
Lacertilia dan Ophidia, bebepapa anggota Ordo Testudinata, sub terran pada sebagian kecil
anggota Sub-kelas Ophidia, dan arboreal pada sebagian kecil Sub-ordo Ophidia dan Lacertilia.
Kelas reptilia dibagai menjadi 4 ordo, yaitu Rhyncocephalia (contohnya: Tuatara) Testudinata /
Lacertilia, dan Amphisbaena) dan Crocodilia (contohnya: Buaya, Aligator, Senyulong, dan
Caiman).
6
D. REPRODUKSI REPTILIA
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang
fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun
ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal
Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil
betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk
menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di
sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis
Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-
balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan
kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui
oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan
7
mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis
reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai jenis
buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali ke
8
E. SISTEM YANG TERDAPAT PADA REPTILIA
1. Sistem Integument
adalah jaringan penutup permukaan, seperti kulit dan mukosa. Lapisan terluar dari integument
yang menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluh darah. Bagian ini mati, dan lama-
lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinisasi. Lapisan ini akan
ikut hilang apabila hewan berganti kulit. Pada calotes (bunglon) integument mengalami
modifikasi warna. Perubahan warna ini dikarenakan adanya granulea pigment dalam dermis yang
terkumpul atau menyebar karena pengaruh yang bermacam-macam. Pada calotes (bunglon)
perubahan ini relatif cepat, karena selalu dibawah kontrol sistem nervosum outonomicum.
2. Sistem Respirasi
Umumnya reptilia mempunyai trachea yang panjang dimana dindingnya disokong oleh
sejumlah cincin cartilago.Larinx terletak di ujung anterior trachea. Dinding larinx ini disokong
oleh cartilago cricoida dan cartilago anytenoidea. Kearah posterior trachea membentuk
percabangan (bifurcatio) menjadi bronchus kanan dan bronchus kiri, yang masing-masing
menuju ke pulmo kanan dan pulmo kiri. Pulmo lacertilia dan ophidia ialah relatif sederhana.
Pada beberapa bentuk, bagian internal pulma terbagi tidak sempurna menjadi 2 bagian, ialah
bagian anterior berdinding saccuter sedang bagian posterior berdinding licin, tidak vasculer dan
berfungsi terutama untuk reservoir. Pada ular umumnya pulmo mempunyai lekukan-lekukan
9
Sistem respirasi pada mabounya seperti ini sudah setingkat lebih tinggi bila dibandingkan
dengan respirasi rana Sp, yaitu rana Sp tidak mempunyai trachea sedang mabouya Sp. Jelas
sudah mempunyai trachea. Tractus respiratorius pada mabouya mulai dari cranial terdiri dari
Pada sistem pencernaan dibedakan antara tractus digestivus dan glandula digestoria.
1) Tractus Digesntivum terdiri dari cavum oris, pharynx, esophagus, vetriculus, intestinum tenve,
cecum, intestinum crassum dan cloaca. Didalam cavum oris terdapat dentes yang berbentuk
canus. Dentes ini berbentuk pleurodont, artinya menempel pada sisi samping gingiva, sedikit
melengkung ke arah medial cavum oris. Pada mabouya tidak kita jumpai dentes palatini. Selain
itu dalam cavum oris terdapat lingua yang berpangkal pada Os hyldeum di sebelah caudal cavum
2) Ventriculus pada mabouya ini berdinding musular yang tebal dari bentuk cylindris. Intestinum
crassum berfungsi sebagai rectum. Cecum merupakan batas antara instestinum tenve dan
intestinum crassum.
3) Glandula digestaria, terdiri dari hepar dan pancreas, empedu yang dihasilkan oleh hepar
ditampung kantong yang disebut vesica fellea. Hepar terdiri atas 2 lobi, yaitu sinister dan dekter
dan berwarna coklat kemerahan. Vesica fellea terletak pada tapi coudal lobus dexter hepatis.
Pancreas terletak dalam suatu lengkung antara ventriculus dan duodenum. Ductus cysticus dari
vesica fellea menuju jaringan pancreas bergabung dengan ductulli pancreatici, kemudian keluar
menjadi satu ductus yang besar disebut hepato-pancreaticus atau ductus choledochus yang
10
bermuara pada duodenum. Ventriculus terikat pada dinding tubuh dengan perantaraan suatu alat
penggantung yang disebut mesogastrium. Kemudian alat penggantung instestinum tenue disebut
permukaan dorsal hepar dan ventriculus terdapat suatu lipatan tipis yaitu omentum
4. Systema Cardiovasulate
atria, yaitu atrium dextrum dan sinistrum, 2 ventriculus yaitu ventriculus dexter serta ventriculus
sinister, dan sinus venosus. Atrium dextrum dipisah dengan atrium sinistrum oleh septum
atriarum. Antara atrium dan ventriculus ada sekat yang disebut apertura atriovenricularis dengan
katup valvula atrioventricularis. Ventriculus dexter dipisah dari ventriculus sinister oleh septum
ventriculorum ialah tidak sempurna sehingga darah di ventriculus dexter dan sinister untuk
Dari ventriculus dexter keluar areus aortae sinister yang membelok ke kiri, dan arteria
pulmanalis yang bercabang dua masing-masing ke pulmo. Dari ventruculus sinister keluar arcus
aortae dexter yang membelok ke kanan dan mempercabangkan sebuah arteria yang berjalan ke
arah cranial yaitu arteria carotis communis. Arteria carotis communis ini akan bercabang dua
menjadi arteria carotis communis dexter dan sinister yang masing-masing baik dexter maupun
sinister akan bercabang lagi menjadi arteria carotis externa dan interna.
11
Arteria carotis communis interna kiri akan membuat suatu hubungan dengan arcus aortae
sinister. Arcus aortae dexter dan sinister, masing-masing berjalan ke caudal dan keduanya
bertemu di medial untuk menjadi satu pembuluh yang besar disebut aorta dorsalis. Sebelum
kedua arcus aortae ini bertemu, arcus aortae dexter terlebih dulu mempercabangkan arteria
esophagus yang menuju ke esophagus, kemudian juga mempercabangkan arteria subelavia dexta
dan sinistra yang menuju ke extremitas anterior. Sinus venosus menerima darah dari vanae besar,
ialah vena cova superior dexta dan sinistra, dan vena cava inferior yang datang dari bagian
caudal tubuh setelah menerima vena hepatica terlebih dulu. Dari sinus venosus darah kemudian
menuju ke atrium dextrum. Yang masuk ke atrium sinistrum ialah vanae pulmonalis yang berisi
Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan
satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.Reptil yang hidup di darat
sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah
12
F.PEMBAGIAN ORDO
1. ORDO SQUMATA
Kulit dilapisi oleh epidermis yang menanduk atau yang dibungkus oleh zat tanduk.
Hubungan rahang bawah dengan tulang quadrat pada cranium bebas. Columna vertebralis adalah
Tubuh berbentuk silindris, mempunyai dua pasang extremitas, atau teredusir. Cingulum
anterior (pectoral girdle) dan cingulum posterior (pelvic girdle) tumbih baik. Makanannya
berupa insect atau invertebrata lainnya, ada yang herbivore. Terdapat didaerah tropis jumlah
Tubuh tidak memiliki extremitas, walaupun sisanya ditemukan pada species tertentu.
Mandibula (rahang bawah) terikat seluruhnya dengan ligament; gigi bulat panjang; diantara
species yang memiliki gigi taring, taring atas yang berfungsi alat penyuntik bias. Anggota sub
13
2.ORDO CROCODILIA/LORIGATA
Tubuh panjang, kepala besar dan meruncing, rahang kuat, dan gigi tumpul. Kaki pendek
dengan jari berselaput tebal (web) , ekor panjang, kulit tebal dan mengalami cornifacatio.
14
BAB III
PENUTUP
Reptilia merupakan hewan berdarah sejuk yang dibahagi kepada empat order yang
masih hidup. Reptilia boleh di dapati diseluruh dunia dari kawasan padang pasir yang kering,
di pusat bandar, sehingga beratus meter di dalam laut. Bagaimanapun reptilia tidak terdapat
Disebabkan reptilia berdarah sejuk, mereka tidak dapat mengawal suhu badan
mereka. Haiwan reptilia mempunyai kulit yang bersisik atau berketul yang terdiri daripada
selaput bertulang atau bergading, mempunyai kaki yang pendek atau tidak mempunyai kaki
15
DAFTAR PUSTAKA
http://antonoid.blogspot.com/2009/09/binatang-mamalia-dan-reptilia.html
Benton, Michel J.2004 Vertebrate Paleontology 3rd ed. Oxford: Blackwell Science Ltd.
http://www.ucmp.berkeley.edu/mesozoic/jurassic/jurasintro.html
http://www.ucmp.berkeley.edu/mesozoic/triassic/triassic.html
Lozano, George L. 1994. “Reptile” Diversity and Evolution. University of Otawa: Dept. Biology
16
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………. 2
A. Ciri-ciri reptilia………………………………………………………….. 3
B. Fisiologi reptilia…………………………………………………………. 4
C. Habitat reptilian…………………………………………………………. 6
D. Reproduksi reptilia……………………………………………………… 7
F. Pembagian ordo………………………………………………………..... 13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 16
17
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalh yang
Selawat beriringkan salam juga tidak lupa kami sampaikan kepada Nabi kita Muhammad
SAW, karena berkat kesabaran dan kegigihan beliaulah kita dapat menuntuk ilmu seperti
sekarang ini.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
yang telah bersedia meluangkan sedikit waktu untuk membimbing dan membantu kami dalam
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan
maupun isi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun sehingga kami dapat berkarya dengan lebih baik di masa yang
akan dating.
Akhirnya dengan satu harapan dari saya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
18
Penulis
Makalah
REPTILIA
Di
OLEH
Sufiana SS 0905170961
FAKULTAS MUHAMMADIAH
TADRIS BIOLOGI
2011/2012
19