Anda di halaman 1dari 8

Makalah :

REPTILIA

Disusun Oleh :
AZQRIEL FEBRIAN DWI MUHARAM
AL JUMRAN
DINO
MUHAMMAD HAIQAL
Latar belakang

Vertebrata merupakan subfilum dari Chordata yang memiliki anggota yang cukup
besar dan paling dikenal. Tubuh dibagi menjadi 3 bagian yang cukup jelas : kepala, badan
dan ekor. Kepala dengan rangka dalam, carnium, didalamnya terdapat otak, karena
mempunyai carnium. Vertebrata terbagi menjadi enam kelas, kelas Cyclostomata, kelas
Pisces, kelas Amfibi, kelas Reptilia, kelas Aves, dan kelas Mamalia.
Kata Reptilia berasal dari kata Reptum yang berarti melata. Reptilia merupakan kelompok
hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru. Ciri umum kelas
ini yang membedakan dengan kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya ditutp oleh kulit
kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada beberapa anggota
ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau melakukan pergantian kulit baik secara
total maupun sebagian. Pengelupasan secara total misalnya pada anggota subordo Ophidia
dan pengelupasan sebagaian pada sub-ordo Lacerdhilia. Sedangkan pada ordo Chelonia dan
Crocodilia sisiknya hampir tidak pernah mengalami pergantian atau pengkelupasan. Kulit
pada Reptil memiliki sedikit sekali kelenjar kulit.
Reptilia di bagi menjadi 4 ordo, yaitu Rhyncocephalia (contohnya : Tuatara), chelonia
(contohnya : penyu,kura-kura dan bulus,) Squmata (contohnya : Serpentes, Lacertilia, dan
Amphisbaena) dan Crocodilia ( contohnya Buaya, Aligator, Senyulong, dan Caiman).

A. Ciri dan Karakteristik Reptil

Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah
dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan
empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik.
Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptil adalah hewan darat pertama
yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru atau pulmo. Dari segi evolusinya
reptilian berasal dari amphibi dan selanjutnya reptilian akan terjadi burung dan mamalia
(history evolusinya)Pada zaman mesozoik reptilian merupakan kelompok vertebrata yang
dominant.
Beberapa anggota reptilia baru muncul pada akhir periode trias, tetapi beberapa anggota yang
lain lenyap pada masa itu juga.Dibandingkan dengan amphibi reptilia terbilang lebih maju
hidup didarat. Hal ini dikarenakan:
Adanya cangkang pada telur dan adanya amnion pada embrio sehingga menjamin
perlindungan terhadap bahaya kekeringan pada telur-telur yang diletakkan didarat.
Sisik epidermis yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh fisik (misal luka) dan
juga sebagai pelindung terhadap kekeringan.
Selain itu reptilia merupakan binatang merayap yang tubuhnya ditutupi oleh kulit (Kadang-
kadang sebagai sisik) dari zat tanduk. Kulit atau sisik tidak berlendir karena sangat sedikit
mempunyai kelenjar pada kulit.

Ciri-ciri hewan reptilia adalah seperti berikut :


1.Bertulang belakang maka dikelompokkan dalam sub Phyllum Vertebrata.
2. Kulit bersisik kering (dilindungi kulit dengan lapisan bahan tanduk).
3. Bernafas dengan paru-paru.
4. Biasanya bertelur dan telur bercangkang keras yang kemudian dikenal dengan Ovovivipar
5. Beberapa reptilia mempunyai empat kaki dan beberapa lagi tidak berkaki.
6. Poikilotermis (Berdarah dingin) : Suhu badan berubah mengikut suhu disekitarnya. Karena
reptilia berdarah dingin, maka mereka tidak dapat mengontrol suhu badan mereka.
7. Hewan reptilia mempunyai kulit yang bersisik yang terdiri dari selaput bertulang atau
bergading.
B. Klasifikasi Reptil

Reptilia dibedakan menjadi empat ordo, yaitu Squamata, Testudinata, Crocodilia, dan
Rhynchocephala.
1. Ordo Squomata
Ordo ini memiliki tubuh yang ditutupi sisik epdermis bertanduk yang secara periodic
mengelupas sebagian atau keseluruhan. Osteodem biasanya tidak ada tapi pada beberapa jenis
Squamata terdapat pada kepala dan temat lain. Kepala pada dasarnya tipe diapsid. Arcade
bawah tidak sempurna atau tidak ada arkade atas juga sering demikian. Tidak memiliki tulang
kuadratojugal (penghubung tulang kuadrat dan jugal) sehingga memungkinkan terjadinya
gerakan kinetis (pergerakan tengkorak akibat posisi tulang kuadrat).
Contohnya :Phyton molurus (ular sawah)

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Serpentes
Famili : Phitonidae
Genus : Phyton
Species : Phyton molurus

2. Ordo Testudinata (Chelonia)


Spesies pada ordo ini memiliki tubuh bulat pipih dan umumnya relative besar,
terbungkus oleh perisai. Perisai sebelah dorsal cembung yang disebut carapace, dan perisai
sebelah ventral datra yang disebut plastron. Kedua bagian perisai itu digabungkan pada
bagian lateral bawah, dibungkus oleh kulit dengan lapisan zat tanduk tebal, tidak mempunyai
gigi, tetapi rahang berkulit tanduk sebagai penggantinya. Tulang kuadrat pada kranium
mempunyai hubungan bebas dengan rahang bawah, sehingga rahang bawah mudah
digerakkan. Tulang belakang toraks dan tulang costae (rusuk) biasanya menjadi satu dengan
perisai, termasuk hewan ovipar. Telurnya diletakkan dalam lubang pasir atau tanah.
Ekstrimitas sebagai alat gerak baik didarat atau di air. Ordo Testudinata dibagi 2 family:
a. Familia : Chelonidae
Species : penyu hijau (Chelonia Mydas)

b. Familia : Tryonychidae
Species : Kura-kura al-dabra

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Testudines
Subordo : Cryptodira
Famili : Testudinidae
Genus : Geochelone
Species : Geochelone gigantean

3. Ordo Crocodilia/Loricata
Tubuh panjang, kepala besar dan runcing, rahang kuat dan gigi tumpul. Kaki pendek dengan
jari-jari berselaput tebal, ekor panjang, kulit tebal, jantung terbagi atas 4 ruangan terpisah.
Ovipar, telinga berlubang kecil.
Contoh :Crocodilus Americanus.
Klasifikasi Crocodylus porosus
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Crocodylia
Famili : Crocodylidae
Genus : Crocodylus
Species : Crocodylus porosus

4. Ordo Rhynchocepholia
Yang masih hidup sampai sekarang mempunyai bentuk serupa kadal, berkulit tanduk dan
bersisik, bergranula, punggungnya berduri pendek. Tulang rahangnya mudah digerakkan.
Contoh yang masih hidup di Australia.
Contoh :Sphenodon punctatum (tuatara).

Klasifikasi Sphenodon punctatum


Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Rhynchocepholia
Famili : Rhynchocepholidae
Genus : Sphenodon
Species : Sphenodon punctatum

C.Sistem Pencernaan Reptilia

Pada umumnya Reptil adalah karnivora (pemakan daging). Reptil tidak mengunyah
makanan mereka. Reptil karnivora menelan binatang-binatang kecil dan serangga utuh tanpa
masticating, sedangkan reptil herbivora menghadapi masalah yang sama, hanya dengan
tanaman. Mencerna binatang utuh, tulang, bulu dan semua, dapat menjadi beban pada sistem
pencernaanSaluran pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka.
Kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, pankreas dan hati.
1. Rongga mulut, disokong oleh rahang atas dan rahang bawah. Pada masing-masing rahang
terdapat gigi-gigi yang terbentuk kerucut. Gigi menempel pada gusi dan sedikit melengkung
kearah rongga mulut. Khususnya pada ular berbisa akan tumbuh gigi yang dapat
menghasilkan racun yang terdapat pada rongga mulut. Pada buaya giginya bisa mengalami 50
kali pergantian. Pada reptile tidak mengunyah makanannya jadi giginya berfungsi sebagai
penangkap mangsa. Pada rongga mulut terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan
ujung bercabang dua. Pada Reptilian pemakan insecta memiliki lidah yang dapat dijulurkan,
sedangkan pada buaya dan kura-kura lidahnya relative kecil dan tidak dapat dijulurkan. Lidah
ular berbentuk pembuluh yang terbungkus oleh selaput dan terletak dibagian rahang bawah.
Memiliki kelenjar mukoid yang sekretnya berfungsi agar rongga mulut tetap basah dan dapat
dengan mudah menelan mangsanya. Pada ular kelenjar labia bermodifikasi menjadi kelenjar
poison yang bermuara di kantung yang terletak di daerah gigi taring dan dikeluarkan melalui
gigi tersebut.
2. Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran di belakang rongga mulut
yangbmenyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Di dalam esopagus tidak terjadi
proses pencernaan.
3. Lambung (ventrikulus) merupakan tempat penampungan makanan dan pencernaan
makanan berupa saluran pencernaan yang membesar dibelakang esophagus. Disini makanan
baru mengalami proses pencernaan. Pada bagian fundus pylorus makanan dicerna secara
mekanik dan kimia.
4. Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Dalam usus
halus terjadi proses penyerapan dan sisanya menuju ke rectum, kemudian diteruskan ke
kloaka untuk dibuang. Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk tubuhnya.
5. Kelenjar pencernaan, terdiri atas hati dan pancreas. Empedu yang dihasilkan oleh hati
ditampung di dalam kantong yang disebut vesica fellea. Hati tediri dari dua lobus yaitu
sinister dan dexter yang berwarna coklat kemerahan. Kantong empedu terletak pada tepi
sebelah kanan hati. Pancreas pada reptile terletak diantara lambung dan duodenum. Pankreas
berbentuk pipih dan berwarna kekuning-kuningan.

D.Sistem Reproduksi Reptilia

a. Jantan
1) Memiliki alat kelamin khusus : HEMIPENIS
2) Sepasang testis
3) Memiliki epididymis
4) Memiliki vas deferens
b. Betina
1) Memiliki sepasang ovarium
2) Memiliki saluran telur (oviduk)
3) Berakhir pada saluran kloaka
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang
fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar,
namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter
atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari
cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam
ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan
menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung
berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas
deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh
satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat
kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke
dalam saluran kelamin betina.
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui
oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan
mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis
reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur
terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai jenis
buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali ke
daratan ketika meletakkan telurnya.

E .Sistem Ekskresi Reptilia

Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan satu-
satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.Reptil yang hidup di darat sisa
hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat
berwarna putih.

F.Peranan Reptilia dalam Kehidupan Manusi

1. Daging kura-kura dan penyu sering dijadikan sebagai bahan makanan


2. Banyak jenis kura-kura yang ditangkap untuk diperdagangkan sebagai hewan peliharaan
3. Ular kobra yang amat berbisa dan ular sanca berbelit kerap digunakan dalam pertunjukan-
pertunjukan keberanian
4. Kulit beberapa jenis ular dan buaya memiliki nilai yang tinggi sebagai bahan perhiasaan,
sepatu, dan tas
5. Ular membantu manusia dalam mengontrol populasi tikus di sawah dan di kebun.

Kesimpulan

Reptilia adalah sebuah kelompok vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang
menutupi tubuhnya.
Reptilia dibedakan menjadi 4 ordo, yaitu Squomata, Testudinata, Crocodilia, dan
Rhynchocephala.
Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka. Kelenjar
pencernaaan terdiri atas kelenjar ludah, pankreas dan hati.
Sistem reproduksi pada reptilia terjadi melalui fertilisasi internal.
Sistem ekskresi pada reptilia berupa ginjal, paru-paru, kulit, dan kloaka.
DAFTAR PUSTAKA

Makalah Reptilia. 2012. Reptilia. Rifanifanfan.blogspot.com/2012/11/makalah-reptilia.html.


21 April 2015.
Sistem Reproduksi Reptil. 2010. Reptil. Mokoagow.blogspot.com/2010/12/sistem-
reproduksi-reptil.html. 21 April 2015.
Amin M. 2009. Biologi SMA/MA Kelas X. Jakarta : PT. Bumi Aksara a

Anda mungkin juga menyukai