Anda di halaman 1dari 12

MATERI

LOGIKA

”Ditulis untuk Memenuhi Tugasr Mata Kuliah Pemprograman Komputer”

Dosen Pembimbing : Saleh, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh

Siti Rohima Isnaini

Riski Suci Sukmawati

Minarni

Tiara Ayustika Tawulo

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2018
LOGIKA
1. Kalimat Terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai
kebenaraanya. Ciri dasar kalimat terbuka adalah adanya peubah atau variabel.
Contoh :
a. 2x + 3 = 9
b. 5 + n adalah bilangan prima
c. Kota A adalah ibukota provinsi jawa tengah
(https://shennydwia.wordpress.com/2013/11/19/rangkuman)

2. Pernyataan

Pernyataan adalah kalimat yang mengandung nilai benar atau salah tetapi tidak
sekaligus kedua-duanya. Contoh :
a. Hasil kali 5 dan 4 adalah 20
b. Semua unggas dapat terbang
c. Ada bilangan prima yang genap
a dan c adalah pernyataan yang bernilai benar, sedangkan b penyataan yang bernilai
salah.
Contoh kalimat yang bukan pernyataan :
a. Semoga nanti engkau naik kelas
b. Tolong tutupkan pintu itu
c. Apakah ali sudah makan ?

Suatu pernyataan dinotasikan dengan huruf kecil seperti p, q, r dsb. Misalnya :


P : Semua bilangan prima adalah ganjil
q : Jakarta ibukota Indonesia

Ada 2 dasar untuk menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan yaitu :


Dasar empiris : jika nilai kebenaran ditentukan dengan pengamatan pada saat
tertentu.
Contoh :
* Rambut adik panjang
* Besok pagi cuaca cerah
Dasar tidak empiris : jika nilai kebenaran ditentukan menurut kaidah atau hukum
tertentu. Jadi nilai mutlak tidak terikat oleh waktu dan tempat.
Contoh :
* Jumlah sudut dalam segitiga adalah 1800
* Tugu muda terletak di kota Semarang
(https://shennydwia.wordpress.com/2013/11/19/rangkuman)

3. Ingkaran dari Pernyataan


Ingkaran atau negasi dari suatu pernyataan adalah pernyataan yang
mengingkari pernyataan semula.
Ingkaran dari pernyataan 2p dinotasikan ~ p dibaca “ bukan p” atau “tidak p”.
Tabel kebenarannya sebagai berikut.

Contoh :
a. p : Ayah pergi ke pasar
~ p : Ayah tidak pergi ke p22asar
b. q : 2 + 5 < 102
~ q : 2 + 5 10
(https://shennydwia.wordpress.com/2013/11/19/rangkuman)

4. Pernyataan Majemuk
a. Konjungsi
p dengan q dapat digabung dengan kata hubung logika “dan” sehingga
membentuk pernyataan majemuk “p dan q” yang disebut konjungsi. Konjungsi “p dan
q” dilambangkan dengan (p^q)
Dari tabel tersebut tampak bahwa konjungsi selalu bernilai benar jika kedua
pernyataan bernilai benar.

b. Disjungsi
Pernyataan p dengan q dapat digabung dengan kata hubung logika “atau”
sehingga membentuk pernyataan majemuk “p atau q” yang disebut (pvq)

Dari tabel tampak bahwa disjungsi hanya bernilai salah jika kedua pernyataan
bernilai salah.

c. Implikasi
Implikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “jika …. maka
…….”
Implikasi dari pernyataan p dan q dinotasikan dengan p=>q yang dibaca “jika p maka
q” atau “p jika hanya jika q” atau “p syarat perlu bagi q” atau “q syarat cukup bagi p”.
Dari implikasi p=>q, p disebut anteseden atau sebab atau hipotesa q disebut
konsekuen atau kesimpulan atau konklusi.
Dari tabel tersebut, tampak bahwa implikasi selalu bernilai salah jika sebabnya
benar dan akibatnya salah.
Contoh :
P : 5 + 4 = 7 (pernyataan salah)
q : Indonesia di benua eropa (pernyatan salah)
p=>q : Jika 5 + 4 = 7 maka Indonesia di benua eropa (pernyataan benar)
(https://www.pelajaran.id/2016/01/logika-matematika-pengertian-penjelasan-lengkap-
konsep-didalamnya.html)

d. Biimplikasi
Biimplikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “…….jika dan
hanya jika…………” dan dilambangkan .Biimplikasi dari pernyataan p dan q ditulis
pq yang dibaca p jika dan hanya jika q atau jika p maka q dan jika q maka p.
Dari tabel kebenaran tersebut, tampak bahwa biimplikasi akan bernilai benar jika
sebab dan akibatnya bernilai sama.

Contoh :
p : 3 + 10 =14 (pernyataan salah)
q : Persegi adalah segitiga (pernyataan salah)
p↔q : 3 + 10 = 14 jika dan hanya jika persegi adalah segitiga (pernyataan salah)
(https://www.pelajaran.id/2016/01/logika-matematika-pengertian-penjelasan-lengkap-
konsep-didalamnya.html)
5. Ekivalensi Peryataan Majemuk
Ekivalensi pernyataan majemuk adalah dua pernyataan majemuk yang berbeda
namun memiliki nilai kebenaran yang sama atau ekivalen.
(http://www.menghitung.com./logika-matematika/)

(https://shennydwia.wordpress.com/2013/11/19/rangkuman)

6. Tautologi dan Kontradiksi


a. Tautologi
Tautologi adalah proporsi majemuk yang selalu bernilai benar untuk semua
kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya. Sebuah
Tautologi yang memuat pernyataan Implikasi disebut Implikasi Logis.
Contoh :
Buktikan bahwa bentuk di bawah merupakan tautologi.
(p ʌ q) =>q
Penyelesaian :
Pembuktian dengan menggunakan tabel kebenaran dari pernyataan majemuk (p ʌ
q) =>q yaitu:
P Q (p ʌ q) (p ʌ q) =>q

B B B B

B S S B

S B S B

S S S B

Pada tabel di atas nampaklah bahwa kalimat majemuk (p ʌ q) =>q merupakan


Tautologi.
(https://wachyucha.wordpress.com/2016/08/30/logika-matematika-tautologi-
kontradisi-dan-kontingensi/)

b. Kontradiksi
Kontradiksi adalah proporsi majemuk yang selalu bernilai salah untuk semua
kemungkinan kombinasi nilai kebenaran dari proporsi-proporsi nilai
pembentuknya.
Contoh :
p ʌ ~p
P ~p p ʌ ~p
B S S
S B S
Pada tabel diatas nampaklah bahwa kalimat majemuk (p ʌ ~p) merupakan
kontradiksi.
(https://wachyucha.wordpress.com/2016/08/30/logika-matematika-tautologi-
kontradisi-dan-kontingensi/)

7. Konvers
Misalkan Konvers merupakan kebalikan dari implikasi yaitu ditandai dengan
pertukaran letak. “p => q” , maka konvers nya adalah “q => p”.
8. Invers
Invers adalah lawan dari implikasi. Dalam invers, pernyataan yang terdapat pada
pernyataan majemuk merupakan negasi dari pernyataan pada implikasi. Misal p => q,
maka inversnya adalah ” ~p => ~q”

9. Kontraposisi
Sementara kontraposisi merupakan kebalikan daripada invers sama halnya dengan
konvers, hanya pernyataan majemuknya merupakan negasi atau ingkaran. Misalkan
invers “~p => ~q” . Maka kontraposisi nya adalah “~q => ~p”

10. Kuantor Pernyataan


Pernyataan kuantor yaitu bentuk pernyataan yang didalamnya terdapat konsep
kuantitas. terdapat dua jenis kuantor, yaitu kuantor universal dan kuantor eksistensial.
 Kuantor universal digunakan dalam pernyataan yang menggunakan konsep setiap
atau semua

 Kuantor eksistensial digunakan dalam pernyataan yang mengandung konsep ada,


sebagian, beberapa, atau terdapat.

(https://www.pelajaran.id/2016/01/logika-matematika-pengertian-penjelasan-
lengkap-konsep-didalamnya.html)

11. Ingkaran dari pernyataan Berkuantor


Kuantor Universal
Negasi dari pernyataan berkuantor universal adalah:
~ [x, p(x)]  x, ~p(x)
Dibaca “ Ada x, sedemikian sehingga berlaku ~p(x)”.
Contoh :
Negasi dari pernyataan “Semua siswa memakai seragam pramuka”
adalah .....
Jawaban dari pertanyaan diatas ada 3 macam jenis, yaitu :
1).Tidak semua siswa memakai seragam pramuka.
2). Beberapa siswa tidak memakai seragam pramuka.
3). Ada siswa yang tidak memakai seragam pramuka.
Kuantor Eksistensial
Negasi dari pernyataan berkuantor eksistensial adalah :
~ [ x, p(x)]  x, ~p(x)
Dibaca “ Untuk setiap x, berlaku ~p(x)”.
Contoh :
Negasi dari pernyataan “Ada ular yang melahirkan” adalah.....
Ada dua jawaban yang sah yaitu :
a. Tidak ada ular yang melahirkan.
b. Semua ular tidak melahirkan.
(http://bimbelakademia.blogspot.com/2016/11/negasi-pernyataan-berkuantor.html)

12. Penarikan Kesimpulan


Kesimpulan dapat dilakukan dari beberapa pernyataan yang diketahui nilai
kebenarnya yang disebut premis. Kemudian dengan menggunakan prinsip-prinsip
yang ada diperoleh pernyataan yang baru yang disebut kesimpulan/konklusi yang
diturunkan dari premis yang ada. Penarikan kesimpulan seperti itu sering disebut
dengan argumentasi. Suatu argumentasi dikatakan sah Jika premis-premisnya benar
maka konklusinya juga benar. Terdapat 3 metode dalam penarikan kesimpulan, yaitu :
 Modus ponens

premis 1 : p →q
premis 2 : p ( modus ponens)
__________________
Kesimpulan: q

Arti Modus Ponens adalah “jika diketahui p → q dan p, maka bisa ditarik kesimpulan
q“.

contoh :
premis 1 : Jika paman datang ke desa adik akan merasa senang
premis 2 : Paman tidak datang
__________________
Kesimpulan: Adik tidak merasa senang
 Modus Tollens

premis 1 : p →q
premis 2 : ~q ( modus tollens)
__________________
Kesimpulan: ~p

Modus Tollens berarti “jika diketahu p → q dan ~q, maka bisa ditarik kesimpulan
~p“.

contoh :

premis 1 : Jika hari hujan, maka aku memakai payung


premis 2 : Aku memakai payung
___________________
Kesimpulan : Hari hujan

 Silogisme

premis 1 : p→q
premis 2 : q → r ( silogisme)
_________________
Kesimpulan: p →r

Silogisme berarti “jika diketahu p → q dan q→r, maka bisa ditarik kesimpulan p→r“.

contoh :

Premis 1 : Jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok naik.
Premis 2 : Jika harga bahan pokok naik maka semua orang tidak senang.
__________________________________________________
Kesimpulan: Jika harga BBM naik, maka semua orang tidak senang.

(https://www.pelajaran.id/2016/01/logika-matematika-pengertian-penjelasan-lengkap-
konsep-didalamnya.html)
LATIHAN

1. Jika diketahui p = hari ini hujan dan q = sama bolos sekolah, maka konjungsi dari
pernyataan tersebut adalah…
2. Diketahui pernyataan p : Andi juara kelas, q : ia mendapatkan hadiah, dan r : ibu
bahagia. Pernyataan “Jika Andi tidak mendapatkan hadiah, maka ia tidak naik kelas
dan ibu tidak bahagia” dapat dinyatakan dengan…
3. Negasi dari pernyataan beberapa hewan berkaki empat berkembang biak dengan
bertelur adalah..
4. Buktikan apakah (p ˄ q) → (p ˅ q) merupakan kontradiksi?
5. Buktikanlah ekivalensi pernyataan (~p ˅ q) ˄ (p ˅ ~q) dan pernyataan (p ↔ q)!
6. Buktikanlah apakah p → q senilai dengan ~p → ~q?
7. Jika p bernilai benar dan q benar, apakah pernyataan p ˅ q → ~q benar? Buktikan!
8. Penyataan “Jika saya rajin, maka saya lulus”, apakah mempunyai nilai kebenaran
yang sama dengan pernyataan “Saya tidak rajin atau saya lulus”? Berikan
pembuktiannya.
9. Buktikan bahwa pernyataan ((p → q) ˄ (r → q)) → (p ˅ r) → q adalah tautologi..
10. Diberikan pernyataan-pernyataan sebagai berikut.
(i) Jika penguasaan matematika remdah, maka sulit untuk menguasai IPA
(ii) IPA tidak sulit dikuasai atau IPTEK tidak berkembang
(iii) Jika IPTEK tidak berkembang, maka negara akan semakin tertinggal
Dari ketiga pernyataan di atas dapat disimpulkan...
PEMBAHASAN

1. Konjungsi adalah tanda hubung antar kalimat yang menggunakan kata “dan” dan
disimbolkan dengan “∧” Jadi konjungsi dari dua pernyataan diatas adalah “Hari ini hujan dan
Stanley bolos sekolah”

Anda mungkin juga menyukai