LOGIKA MATEMATIKA
1. Pernyataan
Pernyataan yaitu kalimat yang mempunyi nilai benar atau salah, tetapi dengan
pernyataan keduanya (Benar-salah). Sebuah kalimat tidak dapat ditentukan sebagai
pernyataan apabila kita tidak bisa menentukan kebenaran atau kesalahan dan bersifat
relatif. Dalam logika matematika terdapat dua jenis pernyataan, yaitu pernyataan
tertutup dan pernyataan terbuka.
Pernyataan tertutup adalah kalimat pernyataan yang sudah bisa dipastikan nilai
benar/salah nya.
pernyataan terbuka adalah kalimat pernyataan yang belum dapat dipastikan nilai
benar/salah nya.
Contoh :
3. Konjungsi
Konjungsi yaitu pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata
hubung “dan” atau disimbolkan dengan “^”. Pernyataan konjungsi hanya memiliki nilai
benar jika kedua pernyataan di dalamnya bernilai benar. Jika salah satu pernyataan
bernilai salah, maka pernyataan konjungsi juga bernilai salah.
Contoh :
Contoh Soal 1 :
Jika, p : Ima anak pandai
q : Ima anak cekatan
maka p ∧ q : Ima anak pandai dan cekatan
Pernyataan p ∧ q bernilai benar jika Ima benar-benar anak pandai dan benar-
benar anak cekatan
Contoh soal 2:
Jika, p : 12 habis dibagi 3 (benar)
q : 15 habis dibagi 2 (salah)
maka p ∧ q : 12 habis dibagi 3 dan 15 habis dibagi 2 (salah)
Contoh:
1. p : 5 + 3 = 8 (benar)
q : 8 adalah bilangan genap (benar)
maka p v q : 5 + 3 = 8 atau 8 adalah bilangan genap (benar)
2. p : 5 + 3 v 8 (salah)
q : 8 bukan bilangan genap (salah)
maka p v q : 5 + 3 v 8 atau 8 bukan bilangan genap (salah)
Dalam kehidupan sehari-hari, kata “atau” dapat berarti salah satu atau kedua-
duanya, dapat pula berarti salah satu tetapi tidak kedua-duanya.
Berdasarkan pengertian di atas, dua buah pernyataan yang dihubungkan dengan
”atau” merupakan disjungsi dari kedua pernyataan semula. Dari pengertian kata “atau”
di atas maka muncul dua macam disjungsi yaitu sebagai berikut.
a) Disjungsi inklusif,
yaitu dua pernyataan yang bernilai benar apabila paling sedikit satu dari
keduanya bernilai benar yang diberi simbol “∨". Untuk disjungsi inklusif dua pernyataan
p atau q ditulis p ∨ q. sebagai contoh sekarang perhatikan pernyataan berikut ini, “Andi
seorang siswa yang pintar atau seorang atlit berbakat”. Pernyataan itu akan
menimbulkan penafsiran “Andi seorang siswa yang pintar, atau seorang atlit yang
berbakat, mungkin kedua-duanya”. Pernyataan dengan tafsiran seperti itu merupakan
contoh disjungsi inklusif.
Untuk contoh yang lain perhatian contoh berikut ini.
1) Persegi memiliki empat sisi atau empat sudut.
2) Adi membawa pensil atau bolpoin.
Tabel kebenaran disjungsi inklusif di berikan sebagai berikut.
b) Disjungsi eksklusif
Disjungsi eksklusif, yaitu dua pernyataan bernilai benar apabila hanya satu dari
dua pernyataan bernilai benar yang diberi simbol “⊻”. Disjungsi eksklusif dua
pernyataan p dan q ditulis p ⊻ q. Sekarang perhatikan pernyataan sebelumnya lagi,
“Andi seorang siswa yang pintar atau seorang atlit berbakat”. Pernyataan itu akan
menimbulkan penafsiran “Andi seorang siswa yang pintar, atau seorang atlit yang
berbakat, tetapi tidak kedua-duanya (dipilih salah satu)”. Pernyataan dengan tafsiran
seperti itu merupakan contoh disjungsi eksklusif. Untuk contoh yang lain perhatikan
contoh berikut ini.
1) Andika lahir di Bali atau di Surabaya
2) Dua garis pada satu bidang sejajar atau berpotongan.
Tabel kebenaran disjungsi ekslusif di berikan sebagai berikut.
Catatan : Jika dalam suatu soal tidak diberikan keterangan, maka disjungsi yang
dimaksud adalah disjungsi inklusif.
5. Implikasi
Implikasi yaitu pernyataan majemuk yang diawali dengan kata jika dan
dihubungkan dengan kata hubung “maka” yang disimbolkan dengan “=>”. Misal “p =>
q” dibaca “p maka q”.
Contoh :
a. p : 5 + 3 = 8 (benar)
q : 8 adalah bilangan genap (benar)
maka p => q : 5 + 3 = 8 atau 8 adalah bilangan genap (benar)
b. p : 5 + 3 8 (salah)
q : 8 bukan bilangan genap (salah)
maka p => q : 5 + 3 8 atau 8 bukan bilangan genap (salah)
6. Biimplikasi
Biimplikasi yaitu bentuk kompleks sari implikasi yang berarti “jika dan hanya jika” yang
disimbolkan dengan “<=>”. Misal p <=> q dibaca “p jika dan hanya jika q”. Biimplikasi
bernilai benar apabila anteseden dan konsekuen kedua-duanya bernilai benar atau
kedua-duanya bernilai salah. Jika tidak demikian maka biimplikasi bernilai salah.
Contoh:
Jika:
p : Saya memakai mantel
q : saya merasa dingin
jadi, p ⇔ q = “Saya memakai mantel jika dan hanya jika saya merasa dingin”.
Pengertian kita adalah “Jika saya memakai mantel maka saya merasa dingin” dan
juga “Jika saya merasa dingin maka saya memakai mantel”. Terlihat bahwa jika saya
memakai mantel merupakan syarat perlu dan cukup bagi saya merasa dingin, dan saya
merasa dingin merupakan syarat perlu dan cukup bagi saya memakai mantel. Terlihat
bahwa kedua peristiwa itu terjadi serentak.
7. Konvers
Konvers merupakan kebalikan dari implikasi yaitu ditandai dengan pertukaran letak.
Misalkan “p => q” , maka koners nya adalah “q => p”.
8. Invers
Invers adalah lawan dari implikasi. Dalam invers, pernyataan yang terdapat pada
pernyataan majemuk merupakan negasi dari pernyataan pada implikasi. Misal p => q,
maka inversnya adalah ” ~p => ~q”
9. Kontraposisi
Sementara kontraposisi merupakan kebalikan daripada invers sama halnya dengan
konvers, hanya pernyataan majemuknya merupakan negasi atau ingkaran. Misalkan
invers “~p => ~q” . Maka kontraposisi nya adalah “~q => ~p”
Modus ponens
premis 1 : p →q
premis 2 : p ( modus ponens)
__________________
Kesimpulan: q
Arti Modus Ponens adalah “jika diketahui p → q dan p, maka bisa ditarik kesimpulan q“.
sebagai contoh :
Modus Tollens
premis 1 : p →q
premis 2 : ~q ( modus tollens)
__________________
Kesimpulan: ~p
Modus Tollens berarti “jika diketahu p → q dan ~q, maka bisa ditarik kesimpulan ~p“.
sebagai contoh :
Silogisme
premis 1 : p→q
premis 2 : q → r ( silogisme)
_________________
Kesimpulan: p →r
Silogisme berarti “jika diketahui p → q dan q→r, maka bisa ditarik kesimpulan p→r“.
sebagai contoh :
Premis 1 : Jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok naik.
Premis 2 : Jika harga bahan pokok naik maka semua orang tidak senang.
__________________________________________________
Kesimpulan: Jika harga BBM naik, maka semua orang tidak senang.