MATEMATIKA DASAR
A. Pernyataan/Proposisi
Perhatikan contoh kalimat di bawah ini!
1. Apa yang sedang kamu bawa?
2. Bandung adalah Ibukota Indonesia
3. Minum obat itu segera!
4. Semua makhluk hidup akan mati
5. Ahmad adalah anak yang rajin
6. Lukisan itu indah
Contoh:
p: saya mengerjakan PR Matematika
Negasi atau ingkaran dari pernyataan p di atas adalah ~p
~p : saya tidak mengerjakan PR Matematika
2. Konjungsi
Konjungsi merupakan perangkai dasar yang digunakan untuk membuat
kalimat majemuk dengan cara menggabungkan dua pernyataan
menggunakan kata “dan”.
Simbol konjungsi adalah “^”
Perhatikan contoh pernyataan:
Hasna sedang belajar dan mendengarkan musik
Pernyataan tersebut ekuivalen dengan “Hasna sedang belajar” dan
sekaligus “Hasna sedang mendengarkan musik”.
Jika Hasna benar sedang belajar dan mendengarkan musik, maka
pernyataan tersebut benar. Akan tetapi jika Hasna sedang belajar
tetapi tidak sedang mendengarkan musik atau Hasna tidak
sedang belajar namun mendengarkan musik atau kemungkinan
lainnya Hasna tidak sedang belajar dan tidak juga sedang
mendengarkan musik maka ketiga pernyataan majemuk tersebut
bernilai salah.
Definisi 1.3.
Misalkan p dan q adalah 2 buah pernyataan.
Pernyataan p dan q (konjungsi p dan q)
dilambangkan dengan p^q, bernilai benar
hanya jika kedua pernyataan p dan q bernilai
benar.
Tabel Kebenaran
p q p^q
B B B
B S S
S B S
S S S
Contoh:
Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut ini.
15 adalah bilangan genap dan habis habis dibagi 5
Penyelesaian:
Nilai kebenaran dari pernyataan tunggalnya:
p: 15 adalah bilangan genap (bernilai salah)
q: 15 habis dibagi 5 (bernilai benar)
S^B maka nilai kebenaran dari pernyataan majemuknya adalah salah
3. Disjungsi
Disjungsi merupakan perangkai dasar yang digunakan untuk membuat
kalimat majemuk dengan cara menggabungkan dua pernyataan
menggunakan kata “atau”.
Simbol konjungsi adalah “v”
Perhatikan contoh pernyataan:
Rania makan roti atau minum susu
Jika benar Rania sedang makan roti dan minum susu, maka pernyataan
di atas bernilai benar. Juga bernilai benar pernyataan tersebut jika
ternyata Rania sedang makan roti tapi tidak sedang minum susu, atau
jika ternyata Rania tidak makan roti tapi sedang minum susu.
Pernyataan tersebut hanya bernilai alah jika ternyata Rania tidak
sedang makan roti dan juga tidak sedang minum susu.
Definisi 1.4.
Misalkan p dan q adalah 2 buah pernyataan.
Pernyataan p dan q (disjungsi p dan q)
dilambangkan dengan p v q, bernilai benar
hanya jika sekurang-kurangnya satu
pernyataan penyusunnya bernilai benar
Contoh:
15 adalah bilangan genap atau bilangan prima
Penyelesaian:
Nilai kebenaran dari pernyataan tunggalnya:
p: 15 adalah bilangan genap (bernilai salah)
q: 15 adalah bilangan prima (bernilai salah)
SvB maka nilai kebenaran dari pernyataan majemuknya adalah salah
4. Implikasi
Implikasi merupakan perangkai dasar yang digunakan untuk membuat
kalimat majemuk dengan cara menggabungkan dua pernyataan
menggunakan kata “jika… maka…”.
Simbol konjungsi adalah “→”
Perhatikan contoh pernyataan:
Jika Budi lulus ujian maka Budi akan membeli sepeda.
Fakta 1: Budi lulus ujian dan Budi membeli sepeda
Fakta 2: Budi lulus ujian , tetapi Budi tidak membeli sepeda
Fakta 3: Budi tidak lulus ujian , tetapi Budi membeli sepeda
Fakta 4: Budi tidak lulus ujian dan Budi tidak membeli sepeda
Jika fakta 1 yang terjadi maka pernyatan di atas bernilai benar sedangkan
jika fakta 2 yang terjadi maka pernyataan di atas bernilai salah, karena
keadaan Budi lulus ujian menjadi syarat untuk terjadinya Budi membeli
sepeda. Jika fakta 3 dan 4 yang terjadi, maka pernyataan di atas bernilai
benar, karena keadaan Budi membeli sepeda atau tidak membeli sepeda
tidak menjadi akibat karena tidak lulus ujian
Definisi 1.5.
Pernyataan majemuk jika p maka q disebut
pernyataan bersyarat, dilambangkan sebagai
𝑝 → 𝑞 bernilai salah hanya jika p bernilai
dan q bernilai salah
Tabel Kebenaran
5. Biimplikasi
Biimplikasi merupakan perangkai dasar yang digunakan untuk membuat
kalimat majemuk dengan cara menggabungkan dua pernyataan
menggunakan kata “jika dan hanya jika”.
Simbol konjungsi adalah “↔”
Perhatikan contoh pernyataan:
Ali adalah mahasiswa UIN jika dan hanya jika Ali lulus tes masuk
Pernyataan ini bernilai benar jika ternyata Ali adalah mahasiswa UIN
maka Ali lulus ujian masuk dan jika Ali lulus ujian masuk maka Ali
adalah mahasiswa UIN.
𝑝 ↔ 𝑞 bernilai benar jika 𝑝 → 𝑞 bernilai benar dan 𝑞 → 𝑝 bernilai
benar.
Definisi 1.6.
Misalkan p dan q adalah dua pernyataan.
Pernyataan p jika dan hanya jika q, disebut
pernyataan dwisyarat, dilambangkan dengan
𝑝 ↔ 𝑞, bernilai benar hanya jika p dan q
memiliki nilai kebenaran yang sama
Contoh:
Tentukan nilai kebenaran daari pernyataan-pernyataan berikut ini.
1. 1 adalah bilangan prima jika dan hanya jika 7 bukan bilangan prima
2. 6 habis dibagi 3 jika dan hanya jika 4 bilangan ganjil
3. 8 bilangan genap jika dan hanya jika 3 bilangan ganjil
4. Segiempat ABCD adalah bangun persegi jika dan hanya jika
keempat sisinya sama panjang
5. Segitiga ABC adalah sama kaki jika dan hanya jika kedua sisi
segitiga ABC sama panjang
D. Negasi dari Pernyataan Majemuk
1. Negasi Suatu Konjungsi
~ 𝑝 ˄ 𝑞 ≡ ~𝑝 ˅ ~𝑞
Tabel Kebenarannya:
p q ~𝒑 ~𝒒 𝒑˄𝒒 ~(𝒑 ˄ 𝒒) ~𝒑 ˅ ~𝒒
B B S S B S S
B S S B S B B
S B B S S B B
S S B B S B B
* *
2. Negasi Suatu Disjungsi
~ 𝑝 ˅ 𝑞 ≡ ~𝑝 ˄ ~𝑞
Tabel Kebenarannya:
p q ~𝒑 ~𝒒 𝒑˅𝒒 ~(𝒑 ˅ 𝒒) ~𝒑 ˄ ~𝒒
B B S S B S S
B S S B B S S
S B B S B S S
S S B B S B B
* *
3. Negasi Suatu Implikasi
~ 𝑝 → 𝑞 ≡ 𝑝 ˄ ~𝑞
Tabel Kebenarannya:
p q ~𝒑 ~𝒒 𝒑→𝒒 ~(𝒑 → 𝒒) 𝒑 ˄ ~𝒒
B B S S B S S
B S S B S B B
S B B S B S S
S S B B B S S
* *
4. Negasi Suatu Biimplikasi
~ 𝑝 ↔ 𝑞 ≡ (𝑝 ˄ ~𝑞)˅ (𝑞 ˄ ~𝑝)
Tabel Kebenarannya:
p q ~𝒑~𝒒 𝒑 ↔ 𝒒 ~(𝒑 ↔ 𝒒) 𝒑 ˄ ~𝒒 𝒒˄~𝒑 (𝒑 ˄ ~𝒒)˅(𝒒˄~𝒑)
B B S S B S S S S
B S S B S B B S B
S B B S S B S B B
S S B B B S S S S
* *
E. Membuat Tabel Kebenaran
❑ Tabel kebenaran memuat nilai kebenaran dari
pernyataan majemuk yang mungkin terdiri dari dua, tiga,
atau lebih pernyataan tunggal
❑ 2 pernyataan tunggal = 4 kemungkinan
1. Pernyataan pertama bernilai benar (B) dan pernyataan
kedua bernilai benar (B)
2. Pernyataan pertama bernilai benar (B) dan pernyataan
kedua bernilai salah (S)
3. Pernyataan pertama bernilai salah (S) dan pernyataan
kedua bernilai benar (B)
4. Pernyataan pertama bernilai salah (S) dan pernyataan
kedua bernilai salah (S)
Seandainya pernyataan-pernyataan tunggalnya p
dan q, maka tabel kebenarannya adalah sebagai
berikut:
p q
B B
B S
S B
S S
❑3 pernyataan tunggal = 8 kemungkinan
Seandainya pernyataan-pernyataan tunggalnya p, q, dan r,
maka tabel kebenarannya adalah sebagai berikut:
p q r
B B B
B B S
B S B
B S S
S B B
S B S
S S B
S S S
p 𝒒 𝒑→𝒒 𝒒→𝒑 (𝒑 → 𝒒) ↔ (𝒒 → 𝒑)
B B B B B
B S S B S
S B B S S
S S B B B
*
(𝑝˄𝑞)˄~(𝑝˅𝑞)
G. Kesetaraan Dua Pernyataan
Perhatikan tabel kebenaran di bawah ini.
p ~𝒑 q ~𝒒 𝒑˄𝒒 ~(𝒑˄𝒒) ~𝒑˅~𝒒
B S B S B S S
B S S B S B B
S B B S S B B
S B S B S B B
* *
Contoh:
Jika p(x) = 1 + x > 5 didefinisikan pada A = himpunan bilangan
asli, maka p(x) bernilai benar untuk x = 5, 6, 7, .. .
Contoh:
Contoh:
Jika air laut surut setelah gempa di laut, maka tsunami datang.
Tsunami datang
Jadi, air laut surut setelah gempa di laut
Definisi 1.9.
Pernyataan q dikatakan implikasi logik dari pernyataan p,
jika dan hanya jika pernyataan bersyarat 𝑝 → 𝑞
merupakan suatu tautologi
Penyelesaian:
Pernyataan disimbolkan terlebih dahulu
Jika hari ini hujan, maka tanaman basah 𝑝→𝑞
Tanaman basah q
Jadi hari ini hujan p
p q r 𝒑→𝒒 𝒒→𝒓 p→ 𝒓
B B B B B B
B B S B S S
B S B S B B
B S S S B S
S B B B B B
S B S B S B
S S B B B B
S S S B B B
Silogisme dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑝→𝑞
𝑞→𝑟
∴𝑝→𝑟
Jika premis-premisnya bernilai benar maka kesimpulannya juga benar.
Tabel Kebenarannya
p q r 𝒑→𝒒 𝒒→𝒓 p→ 𝒓 (𝒑 → 𝒒)˄(𝒒 → 𝒓) (𝒑 → 𝒒)˄(𝒒 → 𝒓) → (𝒑 → 𝒓)
B B B B B B B B
B B S B S S S B
B S B S B B B B
B S S S B S S B
S B B B B B B B
S B S B S B S B
S S B B B B B B
S S S B B B B B
*
Contoh
Jika Ali lulus tes SKD, maka ia harus mengikuti tes SKB
Jika Ali harus mengikuti tes SKB, maka ia harus ke Pusbangtendik
Ali lulus tes SKD
Jadi, Ali harus ke Pusbangtendik
Misalkan:
Jika Ali lulus tes SKD, maka ia harus mengikuti tes SKB = 𝑝 → 𝑞
Jika Ali harus mengikuti tes SKB, maka ia harus ke Pusbangtendik = 𝑞 → 𝑟
Ali lulus tes SKD = p
Jadi, Ali harus ke Pusbangtendik = ∴ 𝑟
𝑝→𝑞
𝑞→𝑟
𝑝
∴𝑟
1. p→q Pr (Premis)
2. q→r Pr
3. p Pr/ ∴ 𝑟
4. q 1,3 MP
5. r 2,4 MP
Misalkan:
Jika adik sudah berangkat ke sekolah, ibu berangkat ke kantor = 𝑝 → 𝑞
Adik dan kakak sudah berangkat ke sekolah = 𝑝˄𝑟
Jadi, ibu berangkat berangkat ke kantor = ∴ 𝑞
𝑝→𝑞
𝑝˄𝑟
∴𝑞
1. p→q Pr (Premis)
2. 𝑝˄𝑟 Pr/ ∴ 𝑞
3. p 2 Simp
4. q 1,3 MP