Pd
LOGIKA MATEMATIKA
1. 3 + X = 6
2. X2 + 4X + 4 = 0
Kalimat terbuka memuat variabel, yang akan berubah menjadi pernyataan jika
variabelnya diganti oleh salah satu anggota semesta pembicaraan
Contoh:
1. X2 + 5X - 24 = 0
Kalimat tersebut menjadi pernyataan yang benar jika x diganti –8 atau 3 ,
Himpunan {-8 , 3} disebut himpunan penyelesaian dari kalimat terbuka X2 + 4X + 4
=0
2. Pernyataan majemuk ( pernyataan komposisi)
Suatu pernyataan tunggal dapat dinyatakan dalam lambang , misalnya p , q ,
r dan sebagainya. Dua pernyataan tunggal atau lebih dapat gabungkan menjadi
satu pernyataan majemuk atau pernyataan komposisi dengan menggunakan kata
hubung Logika tertentu.
Hal. 1
A. Konjungsi
Dua pernyataan tunggal p dan q dapat di komposisi dengan menggunakan
kata hubung “dan” untuk membentuk pernyataan majemuk yang di sebut
Konjungsi dari p dan q. Konjungsi dari p dan q dilambangkan dengan “p q “
(dibaca p dan q)
Nilai kebenaran suatu konjungsi di tentukan oleh pernyataan pernyataan
penyusunnya.
Jika pernyataan p bernilai benar dan pernyataan q bernilai benar maka p q
benar , jika tidak demikian maka p q bernilai salah.
Ketentuan tersebut dapat dinyatakan dalam tabel kebenaran sebagai berikut:
tabel konjungsi
p q p q
B B B “p q “ dibaca “p dan q”
B S S
S B S
S S S
B. Disjungsi
Dua pernyataan tunggal p dan q dapat di komposisi dengan menggunakan kata
hubung “atau” untuk membentuk pernyataan majemuk yang di sebut Disjungsi
dari
p dan q. Disjungsi dari p dan q dilambangkan dengan “p q “ (dibaca p atau q)
Nilai kebenaran suatu disjungsi di tentukan oleh pernyataan pernyataan
penyusunnya.
Jika pernyataan p bernilai benar atau pernyataan q bernilai benar atau kedua-
duanya bernilai benar maka p q benar , jika tidak demikian maka p q bernilai
salah.
Dengan kata lain disjungsi dua pernyataan bernilai salah hanya jika kedua
pernyataan penyusunnya bernilai salah.
Ketentuan tersebut dapat dinyatakan dalam tabel kebenaran sebagai berikut:
tabel disjungsi
p q p q
B B B
“p q “ dibaca “p atau q”
B S B
S B B
S S S
tabel implikasi
p q p q
B B B
“p q “ dibaca “Jika p maka q”
B S S
S B B
S S B
Contoh :
Hal. 3
tabel biimplikasi
p q p q
B B B
“ p q “ dibaca “P jika dan hanya jika q”
B S S
S B S
S S B
Contoh soal :
Tentukan nilai kebenaran dari :
1. 2 adalah bilangan prima dan 3 x 3 =6
2. 11 adalah bilangan ganjil atau 3 faktor dari 8
3. Jakarta ibukota jawa barat dan 2 x 5 = 12
4. Jika 120 sudut lancip maka 300 sudut tumpul
5. Jika 8 bilangan genap maka 8 x 2 = 10
6. 2 x 3 =6 jika dan hanya jika 15 bilangan prima
7. Jika ABCD persegi maka diagonal AC BD
Jawab
Caranya :
1. Caranya lihat kata penghubungnya “dan, atauy, jika
…maka, jika dan hanya jika
2. Setelah itu lihat tabel konjungsi, disjungsi, implikasi,
biimplikasi
3. Tentukan nilai benar atau salah
Latihan I
Contoh :
1. Jika P : “ 12321 habis dibagi 3”
maka: p : “ 12321 tidakhabis dibagi 3”
3. Jika p :2+5 7
maka p : 2 + 5 7
atau p : 2 + 5 7
ketentuan tentang nilai kebenaran dari ingkaran , disajikan dalam tabel berikut
P p
B S p dibaca “ingkaran p”
S B
Hal. 5
Kunci ingkaran/negasi
P p
Ada/beberapa x, y Semua x bukan y
Semua x, y Ada/beberap x bukan y
Contoh soal :
Tentukan ingkaran/negasi dari pernyataan berikut ini
Jawab :
1. : beberapa murid kelas I teknik listrik bukan laki – laki
: ada murid kelas I teknik listrik bukan laki – laki
: tidak semua murid kelas I teknik listrik adalah laki - laki
2. :2x5 7
: tidak benar bahwa 2 x 5 = 7
3. :5 3
4. :3 2
5. : semua harga barang tidak naik menjelang lebaran
: tidak ada harga barang naik menjelang lebaran
Hal. 6
Latihan 2
Tentukan ingkaran/negasi berikut :
1. Beberapa kepala negara adalah perempuan
2. ada bilangan prima adalah ganjil
3. semua ikan bernafas dengan insang
4. 9 6
5. X + 2 8
6. 5 + 7 10
7. Semua siswa memekai sepatu
Hal. 7