Anda di halaman 1dari 10

NAMA : ………………………......

KELAS : XI ………

LOGIKA MATEMATIKA

Kompetensi Dasar :
3.22 Menentukan masalah kontekstual yang berkaitan dengan logika matematika (pernyataan
sederhana, negasi pernyataan sederhana, pernyataan majemuk, negasi pernyataan
majemuk dan penarikan kesimpulan)
4.22 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan logika matematika (pernyataan sederhana,
negasi pernyataan sederhana, pernyataan majemuk, negasi pernyataan majemuk dan
penarikan kesimpulan)

1. Pernyataan dan kalimat terbuka

Dalam membicarakan sesuatu , orang memerlukan bahasa, salah satu unsur penting dalam
bahasa adalah “ kalimat” , yaitu rangkaian kata yang mempunyai arti dan disusun menurut
aturan tertentu. Dalam matematika dikenal 2 macam kalimat yaitu : kalimat deklaratif
(pernyataan) dan kalimat non deklaratif.
Kalimat non deklaratif : kalimat yag tidak dapat ditentukan nilai
kebenarannya.
Kalimat deklaratif (Pernyataan) : Kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah,tetapi
tidak sekaligus keduanya.
Contoh :
1. Bandung Ibu kota Jawa Barat. (Pernyataan bernilai benar)
2. 3 + 6 = 8 (Pernyataan yang bernilai salah)
3. Semua bilangan prima adalah ganjil. (Pernyataan yang bernilai salah)
4. Ambillah barang itu ! (bukan pernyataan)
5. Bunga itu sangat indah. (bukan pernyataan)

Kalimat terbuka : Kalimat yang belum dapat di tentukan nilai kebenarannya


(biasanya menggunakan variabel / peubah).
Contoh:
1. 3 + x = 6
2. x2 + 4x + 4 = 0
Kalimat terbuka memuat variabel, yang akan berubah menjadi pernyataan jika variabelnya
diganti oleh salah satu anggota semesta pembicaraan
Contoh: x2 + 5x - 24 = 0
Kalimat tersebut menjadi pernyataan yang benar jika x diganti –8 atau 3 ,
Himpunan {-8 , 3} disebut himpunan penyelesaian dari kalimat terbuka x2 + 4x + 4 = 0

1. Negasi (Ingkaran)
Suatu pernyataan yang menyangkal atau membantah suatu pernyataan dikenal dengan
Negasi/ingkaran.
Ingkaran dari pernyataan p dilambangkan dengan  p, Jika p bernilai benar maka p bernilai
salah atau sebaliknya.

ketentuan tentang nilai kebenaran dari ingkaran , disajikan dalam tabel berikut

p p
B S
S B

Tabel Negasi/Ingkaran dari suatu pernyataan


Pernyataan Negasi/ Ingkaran
Semua ........... Ada/ Beberapa ........... tidak ............
Ada/ Beberapa ........... Semua ...... tidak .......
Sama dengan (=) Tidak sama dengan (≠)
Lebih dari ( > ) Kurang dari atau sama dengan ( ≤ )
Lebih dari atau sama dengan ( ≥ ) Kurang dari ( < )
Kurang dari ( < ) Lebih dari atau sama dengan ( ≥ )
Kurang dari atau sama dengan ( ≤ ) Lebih dari ( > )

Contoh :
1. Jika p : “ 12321 habis dibagi 3”
p:
2. Jika p : Semua burung pandai terbang
p:
p :
2. p : ada ikan yang bernapas dengan paru-paru.
p:

LATIHAN 1
1. Tentukan apakah kalimat-kalimat berikut yang merupakan pernyataan benar, pernyataan
salah, kalimat terbuka atau bukan pernyataan
a. Dasar negara Republik Indonesia adalah Pancasila
b. Jumlah sudut-sudut dalam suatu segitiga adalah 180o
c. Bondan seorang siswa yang pandai
d. P adalah bilangan yang habis dibagi 7
e. Seratus sebelas merupakan bilangan prima
f. Semua hewan berkaki empat adalah pemakan daging
g. Belah ketupat memiliki panjang diagonal yang sama
h. Turki adalah salah satu negara yang terletak di Benua Amerika
i. Pulau Jawa terdiri atas enam provinsi
j. Ada nilai x untuk 4x – 3 = 9
2. Buatlah negasi dari pernyataan berikut
a. 1 + 1 = 2
b. Serang adalah ibu kota Provinsi Banten
c. Frida memakai kacamata
d. Semua ikan bernapas dengan insang
e. Ada bilangan cacah yang bukan bilangan asli
Jawab :

3. Pernyataan majemuk ( pernyataan komposisi)


Suatu pernyataan tunggal dapat dinyatakan dalam lambang , misalnya p , q , r dan
sebagainya. Dua pernyataan tunggal atau lebih dapat gabungkan menjadi satu pernyataan
majemuk atau pernyataan komposisi dengan menggunakan kata hubung Logika tertentu.
A. Konjungsi
Dua pernyataan tunggal p dan q dapat di komposisi dengan menggunakan kata hubung
“dan” untuk membentuk pernyataan majemuk yang di sebut Konjungsi dari p dan q. Konjungsi
dari p dan q dilambangkan dengan “p  q “ (dibaca p dan q)

P q pq
B B B
B S S
S B S
S S S
B. Disjungsi
Dua pernyataan tunggal p dan q dapat di komposisi dengan menggunakan kata hubung
“atau” untuk membentuk pernyataan majemuk yang di sebut Disjungsi dari
p dan q. Disjungsi dari p dan q dilambangkan dengan “p  q “ (dibaca p atau q)

P q pq
B B B
B S B
S B B
S S S

C. Implikasi atau pernyataan bersyarat


Dua pernyataan tunggal p dan q dapat di komposisi dengan menggunakan kata hubung
“Jika …. Maka …. ” untuk membentuk pernyataan majemuk yang di sebut Implikasi atau
pernyataan bersyarat. Implikasi :” Jika p maka q “ dilambangkan dengan “p  q “ (dibaca
Jika p maka q)
Ketentuan tersebut dapat dinyatakan dalam tabel kebenaran sebagai berikut:

p q pq
B B B
B S S
S B B
S S B

D. Biimplikasi atau Ekuivalensi (Implikasi dwi arah ).


Dari dua pernyataan p dan q yang diketahui dapat dibuat pernyataan majemuk dalam bentuk “ p
jika dan hanya jika q” yang disebut dengan BiImplikasi atau ekuivalensi (Implikasi dwi
arah ).
Ekuivalensi “P jika dan hanya jika q” dinyatakan dengan lambang “ p  q “
Ketentuan tentang nilai kebenaran suatu BiImplikasi , disajikan dalam tabel berikut :

p q p q
B B B
B S S
S B S
S S B

Dari tabel kebenaran dapat kita ketahui bahwa :


Ekuivalensi p  q benar jika , p dan q mempunyai nilai kebenaran yang sama , jika p dan q
mempunyai nilai kebenaran yang berlawan maka Biimplikasi p  q bernilai salah.
Contoh :
1. Diketahui pernyataan berikut.
P : cuaca hari ini tidak cerah
Q : Ali lulus ujian
Tulis pernyataan majemuk yang dinotasikan sebagai berikut:
a. p ᴧ q :
b. p V q :
c. p → q :
d. p↔ q :
2. Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut
a. Bunga mawar pasti berwarna merah dan hujan tidak akan terjadi di malam hari

b. 11 adalah bilangan prima atau 10 adalah kelipatan 5

c. Jikan ada hewan berkaki empat maka ayam berkaki empat

d. Manusia dapat hidup jika dan hanya jika ada oksigen

LATIHAN 2

1. Tentukan nilai kebenaran dari tiap pernyataan berikut ini


a. 2
Log 16 = 3 dan Cos 30o = 1/23
b. 2 + 3 = 5 atau Cos 180o = 0
c. Jika 7 bukan bilangan prima maka 7 bilangan ganjil.
d. 2 + 5  7 jika dan hanya jika 7 bilangan genap
2. Diketahui pernyataan :
p : saya lulus ujian
q : semua keluarga bahagia
r : saya melanjutkan ke perguruan tinggi
t : saya bekerja
Buat pernyataan berikut :
a. P ᴧ q :

b. vt :

c. → :

d. q ↔t :

e. ↔t :

3. Negasi Pernyataan Majemuk


a. (p  q)  ( p   q )
b. (p  q)  ( p   q )
c. (p  q)  ( p   q )
d. (p ↔ q)   p ↔ q

Contoh :
a. Ingkaran dari : “ Hari ini hujan dan angin bertiup kencang “
Adalah : “ Hari ini tidak hujan atau angin bertiup tidak kencang”
b. Ingkaran dari:”2 + 2 = 5 atau 5 bilangan prima “
Adalah : ……………………………………………………………………………..
c. Ingkaran dari “ Jika hari hujan maka jalan basah”
Adalah :
d. Ingkaran dari :” Ujian dibatalkan jika dan hanya jika hari ini hujan”
Adalah :

4. Tabel Kebenaran
Contoh :
Tentukan nilai kebenaran yang mungkin dengan menggunakan table kebenaran dari
pernyataan majemuk berikut.
(p  q)  p
P q p q p q (p  q) (p  q)  p

LATIHAN 3
1. Tentukan negasi dari pernyataan majemuk berikut:
a. Mangga mengandung vitamin A dan C
b. Asti pergi berlibur dan berbelanja di supermarket
c. Semua guru hadir atau ada siswa yang terlambat
d. Jika ada hewan berkaki empat, maka ayam berkaki empat
e. Jika 3 bilangan prima maka 3 bilangan ganjil
f. Segitiga sama kaki jika dan hanya jika memiliki panjang sisi yang sama

2. Buat tabel kebenaran dari pernyataan majemuk berikut


a. p  q
b. (p  q)  q
Jawab:

5. Konvers , Invers dan Kontraposisi

Dari suati Implikasi p  q dapat di susun pernyataan baru bentuk


(i) q p disebut konvers
(ii) p  q disebut Invers
(iii) q  p disebut Kontraposisi
Hubungan antara konvers, invers, dan kontra posisi dapat ditunjukkan dengan tabel berikut ini.

Implikasi Konvers Invers Kontraposisi


p q p q p q q p p  q q  p
B B S S B B B B
B S S B S B B S
S B B S B S S B
S S B B B B B B

Nilai logisnya sama


Contoh :
Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari implikasi berikut
“Jika 2 + 4 > 5, maka 5 merupakan bilangan prima”
Jawab :
Konvers :
Invers :
Kontraposisi :

6. Penarikan kesimpulan (Argumentasi)

Salah satu penerapan logika matematika adalah pada penarikan kesimpulan atau argumentasi
berdasarkan beberapa premis yaitu pernyataan yang diketahui bernilai benar. Dengan
menggunakan prinsip-prinsip logika dapat ditemukan kesimpulan dari premis-premis yang
diajukan. Penarikan kesimpulan yang bernilai benar dinyatakan berlaku / sah / valid , yaitu jika
semua premisnya benar maka kesimpulannya juga benar.
Ada beberapa prinsiplogika yaitu ;

a. Modus Ponens
Modus ponens adalah suatu argumentasi yang bentuknyadapat dinyatakan seperti di bawah ini:

p q premis
p premis
-------------------------
 q Konklusi
Contoh :
Premis 1 : Jika seseorang menjadi pengusaha, maka ia memiliki banyak karyawan.
Premis 2 : Ahmad seorang pengusaha
Konklusi : Ahmad …………………………………………………………….

b. Modus Tollens
Modus Tollens adalah suatu argumentasi yang bentuknya dapat dinyatakan sebagai
berikut:
p q premis
q premis
-------------------------
 p Konklusi
Contoh:
Premis 1 : Jika saya sakit, maka saya berobat ke dokter
Premis 2 : Saya tidak berobat ke dokter
Konklusi :

c. Silogisme

P  q premis
q  r premis
------------------
P  q konklusi
Contoh :
Premis 1 : Jika hari ini hujan, maka udara dingin
Premis 2 : Jika udara dingin maka saya memakai jaket
Konklusi :

LATIHAN 4
1. Buatlah konvers . invers dan kontraposisi dari tiap implikasi berikut.
a. Jika n bilangan ganjil maka n2 bilangan ganjil
b. Jika x =5 maka x2 = 25
c. Jika dua segitiga mempunyai besar sudut-sudut yang sama maka sisi sisi yang sesuai
sebanding.
d. x < 1  x2 < 1

2. Tuliskan konklusi/kesimpulan dari pernyataan-pernyataan berikut:


a. Premis 1 : Jika saya rajin berolahraga, maka saya tidak sakit
Premis 2 : Saya sakit
Konklusi :

b. Premis 1 : Jika terjadi bulan purnama, maka permukaaan air laut naik
Premis 2 : Permukaan air laut tidak naik
Konklusi :

c. Premis 1 : Jika terjadi inflasi, maka harga barang naik.


Premis 2 : Harga barang stabil
Konklusi :

d. Premis 1 : Jika saya tidak makan, maka saya sakit.


Premis 2 : Jika saya sakit, maka saya tidak dapat bekerja
Konklusi :

e. Premis 1 : Jika para elite politik tegang, maka nilai rupiah turun.
Premis 2 : Jika nilai rupiah turun, maka harga barang naik.
Konklusi :

Anda mungkin juga menyukai