DI BUAT :
NIM : 105361100220
KELAS : MATEMATIKA 1
MATA KULIAH
SEMESTER 1
Dalam Bahasa Indonesia kata hubung yang sering kita gunakan adalah adalah kata
kata “tidak”,”dan”,”atau”,”jika” ,”maka”,”hanya jika” dan lainnya. Dalam pelajaran
logika (matematika),kata kata itu disebut kata hubung kalimat ,ada lima macam kata hubung
kalimat yaitu negasi, konjungsi, disjungsi, kondisional, dan bikondisional. Yang akan kita
bahan kali ini adalah kata hubung kalimat kondisional dan bikondisional
Kondisional Bikondisional
(Implikasi) (biimpikasi)
Kata hubung
kalimat
Konjungsi Disjungsi
Negasi
Definisi : implikasi p → q bernilai benar jika anteseden salah atau konsekuen benar.
Implikasi yang akan kita bahsa disini bukanlah implikasi yang yang di jumpai
dalam percakapan sehari hari ( implikasi ordinary),tetapi implikasi yang akan kita
bahs kali ini adalah menentukan nilai kebenaran dari anteseden dan konsekuen yang
disebut sebagai implikasi material.
Contoh
p q p→q
B B B
B S S
S B B
S S B
Implikasi terdiri dari beberapa macam yaitu konvers, invers, dan kontraposisi
p→ q q→ p
konvers
Berikut ini adalah tabel kebenaran dari konvers, invers, dan kontraposisi dari implikasi
1. Jika suatu bendera adalah bendera RI maka ada warna merah pada bendera itu.
Sehingga :
p : Bendera RI
Jika suatu bendera ada warna merahnya maka bendera tersebut adalah bendera
RI (q → p) atau konvers dari implikasi p → q.
2. Inversnya, yaitu ~p → ~q
Jika suatu bendera bukan bendera RI maka pada bendera tersebut tidak ada
warna merahnya (~p→ ~q) atau invers dari implikasi p → q.
Jika suatu bendera tidak ada warna merahnya, maka bendera tersebut bukan
bendera RI (~q → ~p) atau kontraposisi dari implikasi p → q.
2. Jika Najwa Shihab rajin belajar membaca buku maka Najwa Shihab cerdas
Bentuk umum suatu implikasi adalah p → q
Sehingga :
p : Najwa shihab rajin membaca buku
q : Najwa Shihab cerdas
1. Konversnya, yaitu q → p
Jika Najwa Shihab cerdas maka Najwa Shihab rajin membaca buku ,(q → p)
atau konvers dari implikasi p → q.
2. Inversnya, yaitu ~p → ~q
Jika Najwa Shihab tidak rajin membaca buku maka Najwa Shihab tidak
cerdas. (~p→ ~q) atau invers dari implikasi p → q.
3. Kontraposisinya, yaitu ~q →~p
Jika Najwa Shihab tidak cerdas maka Najwa Shihab tidak rajin membaca
buku.
2. Bikondisional ( biimplikasi atau pernyataan bersyarat ganda)
Definisi : pernyataan bikondisional bernilai benar hanya jika komponen komponennya
bernilai sama
Pernyataan p dan pernyataan q dapat dirangkai dengan menggunakan kata hubung
“jika dan hanya jika” sehingga diperoleh pernyataan baru yang berbentuk “p jika dan
hanya jika q”. Pernyataan yang dirangkai dengan cara seperti itu
disebut biimplikasi atau implikasi dwiarah. Biimplikasi “p jika dan hanya jika q”
dapat ditulis dengan lambang berikut.
p ⇔ q
1. p ⇔ q dinyatakan benar, jika τ(p) = τ(q) (dibaca: p dan q mempunyai nilai kebenaran
yang sama).
2. p ⇔ q dinyatakan salah, jika τ(p) ≠ τ(q) (dibaca: p dan q mempunyai nilai kebenaran
yang tidak sama).
Berikut adalah tabel kebenaran dari biimplikasi
p q p ⇔ q
B B B
B S S
S B S
S S B
CONTOH
p q (p˄q) (p˄q) ⇒ q
B B B B
B S S B
S B S B
S S S B
suatu bentuk yang merupakan tautologi bilamana dan hanya bilamana pada
lajur dengan bentuk tersebut yang tampak hanya B seperti pada tabel di atas.
2. Kontradiksi
Definisi : suatu pernyataan yang bernilai salah untuk semua kemungkinan dari
premis premisnya
Kontradiksi merupakan kebalikan dari tautologi yaitu suatu bentuk pernyataan
yang hanya mempunyai contoh substansi yang salah, atau sebuah pernyataan
majemuk yang salah dalam segala hal tanpa memandang nilai kebenaran dari
komponen-komponennya. Untuk membuktikan apakah suatu pernyataan
tersebut kontradiksi, maka ada dua cara yang digunakan. Cara pertama dengan
menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan bernilai F atau salah
maka disebut kontradiksi, dan cara kedua yaitu dengan melakukan penjabaran
atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi
Logika
Berikut ini adalah tabel kebenaran dari kontradiksi :
p q p p ˄q p˄( p ˄q)
B B S S S
B S S S S
S B B B S
S S B S S
3. EKUIVALEN
Definisi : dua buah pernyataan dikatakan ekuivalen (berekuivalensi logis) jika
kedua penyataan itu mempunyai nilai kebenaran yang sama.
Pernyataan p ekivalen dengan pernyataan q dapat ditulis sebagai p ≡ q . Sifat
sifat pernyataan yang ekuivalen ( berekivalen logis ) adalah
a. p ≡ q
b. jika p ≡ q maka q≡ p
c. jika p ≡ q dan q ≡ r maka p ≡ r
contohnya ( p ˅q ) ≡ p ˄ q
p q pvq p q p˄ q
(p v q)
B B B S S S S
B S B S S B S
S B B S B S S
S S S B B B B
Contoh
Jika p : matahari adalah pusat tata surya
Dan q : matahari adalah benda langit
maka(p v q) : matahari adalah pusat tata surya dan benda langit
(p v q) : tidak benar matahari adalah pusat tata surya dan benda
langit
p : tidak benar matahari adalah pusat tata surya
q : tidak benar matahari adalah banda langit
p˄ q : tidak benar matahari adalah pusat tata surya atau tidak benar
matahari adalah benda langit.
Berikut adalah hukum hukum dari ekuivalen
Hukum-hukum ekuivalen:
a. Hukum Komutatif g. Hukum Involusi / Negasi Ganda
p ʌ q ≡ q ʌ p ~(~p) ≡ p
p v q ≡ q v p
b. Hukum Distributif h. Hukum Idempoten
p ʌ (q v r) ≡ (p ʌ q) v (p ʌ r) p ʌ p ≡ p
p v (q ʌ r) ≡ (p v q) ʌ (p v r) p v p ≡ p
c. Hukum Asosiatif i. Hukum De Morgan
(p ʌ q) ʌ r ≡ p ʌ (q ʌ r) ~( p ʌ q ) ≡ ~p v ~q
(p v q) v r ≡ p v (q v r) ~( p v q ) ≡ ~p ʌ ~q
d. Hukum Identitas j. Hukum Absorbsi / Penyerapan
p ʌ T ≡ p p v (p ʌ q) ≡ p
p v F ≡ p p ʌ (p v q) ≡ p
e. Hukum Dominasi / Ikatan k. Hukum True dan False
p v T ≡ T ~T ≡ F
p v F ≡ F ~F ≡ T