MAKALAH
Disampaikan Pada Kegiatan Workshop Guru BK SMA
Se Kabupaten Kudus
Selasa, Tanggal 10 September 2013
Oleh :
Drs. H. M A S T U R, M.Pd.,Kons.
Kepala SMP 2 Jati Kudus
Koordinator MGP SMP/MTs. Kab. Kudus
A. Latar Belakang
Pelayanan Bimbingan dan Konseling merupakan bantuan yang
diberikan kepada setiap individu baik yang mempunyai masalah maupun yang
tidak mempunyai masalah, dalam rangka membantu individu tersebut
memahami dirinya, lingkungan dan merencanakan masa depan. Di dalam
memberikan layanan kepada individu harus dilakukan oleh orang yang
profesional dan secara profesional. Agar dalam melaksanakan pelayanan
konseling dapat melakukan secara profesional maka ada beberapa kompetensi
yang harus dikuasai oleh konselor, di antaranya bahwa konselor harus mampu
memahami kebutuhan dan permasalahan nyata yang dialami oleh individu
( Klien ) yang menjadi sasaran pelayanan konseling.
Untuk mengungkap data-data yang diperlukan dari klien dapat
dilakukan melalui kegiatan pengukuran sebagai upaya untuk menganalisa
kebutuhan (need assesment) klien dengan menggunakan alat ukur atau
instrumen tertentu. Yang mana kegiatan ini biasa juga disebut Aplikasi
Instrumentasi.
Dalam Konseling, kondisi individu, terutama orang-orang yang
potensial atau sedang menjadi klien memiliki berbagai hal yang perlu
diungkapkan. Ketepatan pemahaman, penyingkapan dan perlakuan konselor
terhadap individu ( Klien ) yang dimaksud sangat tergantung pada hasil
pengungkapan kondisi diri individu tersebut. Pengungkapan kondisi diri klien
dilakukan melalui Aplikasi Instrumentasi, baik melalui instrument tes maupun
non tes. Hasil aplikasi instrumentasi ini kemudian ditafsirkan, disikapi dan
digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap klien dalam bentuk layanan
konseling dan/atau kegiatan pendukung lainnya.
Berhubung dengan pentingnya hasil aplikasi instrumentasi dalam
konseling, maka kegiatan dengan menggunakan instrumen itu harus dilakukan
dengan cermat, disertai penggunaan yang tepat hasil-hasilnya. Pemilihan
instrumen dan pelaksanaan pengukuran yang cermat, penafsiran yang akurat
atas hasil-hasilnya, akan memberikan sumbangan yang amat berharga bagi
pelayanan bantuan terhadap klien.
B. Pengertian dan Tujuan
1
1. Tujuan Umum
Tujuan umum aplikasi instrumentasi (Al) adalah diperolehnya data
hasil pengukuran tentang kondisi tertentu klien. Data ini kemudian
digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menyelenggarakan layanan
bimbingan dan konseling dan atau menjadi isi dari layanan yang
dimaksudkan. Dengan menggunakan data tersebut penyelenggaraan
layanan konseling terhadap klien akan lebih efektif dan eflsien.
2. Tujuan Khusus
Dikaitkan dengan fungsi-fungsi konseling, kegiatan Aplikasi
A. Persiapan.
Kegiatan aplikasi instrumentasi dimulai dengan kajian yang cukup
mendalam tentang perlunya suatu instrumen diaplikasikan terhadap
seseorang atau sekelompok responden. Keserasian antara responden dan
instrumen menjadi hal yang paling menentukan. Agar pelaksanaan
kegiatan aplikasi instrumentasi berjalan lancar dan profesional konselor
perlu melakukan beberapa kegiatan persiapan diantaranya adalah :
a. Mempelajari dan memahami kembali isi dan bentuk instrument yang
dipakai secara mendalam dan menyeluruh
b. Mengidentifikasi karakteristik responden
c. Melihat kesesuaian antara instrumen dan responden
d. Menyiapkan diri untuk mampu menyelenggarakan pengadministrasian
instrumen
e. Memahami dan dapat melaksanakan cara pengolahan jawaban-jawaban
responden
f. Memahami dan dapat melaksanakan penafsiran terhadap hasil-hasil
instrumentasi
g. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan pihak-pihak yang mempunyai
kewenangan menyelenggarakan tes psikologis, dalam hal ini konselor
yang telah menjalani pelatihan dan memperoleh sertifikat kewenangan.
h. Berkoordinasi dengan pihak sekolah agar pelaksanaan tes psikologis
dapat berjalan dengan lancar
BAB. III
APLIKASI INSTRUMENTASI DCM ( DAFTAR CEK MASALAH )
A. Gambaran Umum
DCM ( Daftar Cek Masalah ) adalah daftar yang berisi pernyataan-
pernyataan yang merupakan masalah yang diasumsikan biasa dialami oleh
individu dalam tingkat perkembangan tertentu. DCM digunakan untuk
mengungkap masalah-masalah yang dialami oleh individu, dengan merangsang
atau memancing individu untuk pengutaraan masalah yang pernah atau sedang
dialaminya.
Penggunaan Hasil
Setelah pengolahan data angket DCM ini, akan diperoleh suatu gambaran
yang berkaitan dengan permasalahan dan kebutuhan nyata siswa, yang selanjutnya
digunakan sebagai acuan dalam merencanakan layanan-layanan yang akan
10
12
15
Sistem Aplikasi DCM yang Penyusun buat ini bukan satu-satunya alat
yang bisa gunakan dalam melakukan analisis kebutuhan ( Need Assesment ) siswa.
Banyak alat-alat serupa yang diciptakan oleh Para Ahli atau Guru Pembimbing
yang lain yang amat peduli terhadap kemajuan dalam Bimbingan dan Konseling.
Alat bantu analisis DCM ini disusun semata-mata untuk mempermudah Bapak/Ibu
Guru Pembimbing dalam menganalisis DCM. Penggunaan dan pengembangan
lebih lanjut sepenuhnya diserahkan kepada Bapak/Ibu Guru Pembimbing. Sadar
akan keterbatasan penyusun dalam pembuatan Alat bantu ini, maka kritik dan
saran senantiasa kami harapkan demi untuk pengembangan dan penyempurnaan
lebih lanjut.
---ooo000ooo---
DAFTAR PUSTAKA
Anastasi, Anne dan Urbina, Susana. 2006. Tes Psikologi ( Terjemahan ). Jakarta:
PT. Indeks.
Komalasari, Gantina, dkk. 2011. Assesmen Teknik Non Tes dalam Perspektif BK
Komprehensif. Jakarta: PT. Indeks.
Mastur. 2009 : Laporan Program Dan Praktik Aplikasi Instrumentasi Bimbingan
dan Konseling. FIP , BK / PPK Universitas Negeri Semarang.
Prayitno, Mungin, dkk. 2002. Pelayanan Bimbingan dan Konseling Berbasis
Kompetensi. Jakarata: Pusat kurikulum Balitbang Depdiknas.
Prayitno. 2005. Aplikasi Instrumentasi BK. Padang : FIP Universitas Negeri
Padang.
Rahardjo, Susilo dan Gudnanto. 2011. Pemahaman Individu Teknik Non Tes.
Kudus: Nora Media Enterprise.
Sutoyo, Anwar, 2012. Pemahaman Individu. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Sutoyo, A. & Supriyo. 2008. Buku ajar pemahaman individu. Pendidikan dan
Latihan Profesi Guru (PLPG) Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun
2008 Bimbingan Konseling. Semarang: Panitia Sertifikasi Guru Rayon
XII Universitas Negeri Semarang.
Walgito, B. 2004. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier). Yogyakarta: CV.
Andi Offset.
16