Anda di halaman 1dari 17

NEED ASSESMENT

MELALUI APLIKASI INSTRUMENTASI


DCM ( DAFTAR CEK MASALAH )
DENGAN SISTEM KOMPUTER

MAKALAH
Disampaikan Pada Kegiatan Workshop Guru BK SMA
Se Kabupaten Kudus
Selasa, Tanggal 10 September 2013

Oleh :
Drs. H. M A S T U R, M.Pd.,Kons.
Kepala SMP 2 Jati Kudus
Koordinator MGP SMP/MTs. Kab. Kudus

: Need Assesment Melalui Aplikasi Instrumentasi DCM…….


BAB. I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan Bimbingan dan Konseling merupakan bantuan yang
diberikan kepada setiap individu baik yang mempunyai masalah maupun yang
tidak mempunyai masalah, dalam rangka membantu individu tersebut
memahami dirinya, lingkungan dan merencanakan masa depan. Di dalam
memberikan layanan kepada individu harus dilakukan oleh orang yang
profesional dan secara profesional. Agar dalam melaksanakan pelayanan
konseling dapat melakukan secara profesional maka ada beberapa kompetensi
yang harus dikuasai oleh konselor, di antaranya bahwa konselor harus mampu
memahami kebutuhan dan permasalahan nyata yang dialami oleh individu
( Klien ) yang menjadi sasaran pelayanan konseling.
Untuk mengungkap data-data yang diperlukan dari klien dapat
dilakukan melalui kegiatan pengukuran sebagai upaya untuk menganalisa
kebutuhan (need assesment) klien dengan menggunakan alat ukur atau
instrumen tertentu. Yang mana kegiatan ini biasa juga disebut Aplikasi
Instrumentasi.
Dalam Konseling, kondisi individu, terutama orang-orang yang
potensial atau sedang menjadi klien memiliki berbagai hal yang perlu
diungkapkan. Ketepatan pemahaman, penyingkapan dan perlakuan konselor
terhadap individu ( Klien ) yang dimaksud sangat tergantung pada hasil
pengungkapan kondisi diri individu tersebut. Pengungkapan kondisi diri klien
dilakukan melalui Aplikasi Instrumentasi, baik melalui instrument tes maupun
non tes. Hasil aplikasi instrumentasi ini kemudian ditafsirkan, disikapi dan
digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap klien dalam bentuk layanan
konseling dan/atau kegiatan pendukung lainnya.
Berhubung dengan pentingnya hasil aplikasi instrumentasi dalam
konseling, maka kegiatan dengan menggunakan instrumen itu harus dilakukan
dengan cermat, disertai penggunaan yang tepat hasil-hasilnya. Pemilihan
instrumen dan pelaksanaan pengukuran yang cermat, penafsiran yang akurat
atas hasil-hasilnya, akan memberikan sumbangan yang amat berharga bagi
pelayanan bantuan terhadap klien.
B. Pengertian dan Tujuan
1

: Need Assesment Melalui Aplikasi Instrumentasi DCM…….


Manusia sebagai individu menyimpan banyak arti yang terpendam
dan perlu untuk disingkapkan. Betapa banyaknya kondisi diri individu yang
perlu diolah, sementara itu masih tak terhingga banyaknya suatu hal ikhwal
yang belum diketahui apa dan bagaimana tentang salah satu sisi ( gejala ) diri
individu tersebut. Pengolahan terhadap gejala yang masih asing serta
penyingkapan terhadap hal-hal yang masih terpendam itu merupakan upaya
pengungkapan melalui kegiatan pengukuran. Hasil pengukuran itu lebih lanjut
ditafsirkan untuk dapat memperoleh makna tertentu dari apa yang telah
berhasil disingkapkan itu.
Upaya pengungkapan melalui kegiatan pengukuran (sering disebut
measurement atau assessment) itu dilakukan dengan memakai alat ukur atau
instrument tertentu. Oleh karenanya pengukuran yang dimaksudkan itu biasa
juga disebut Aplikasi Instrumentasi, artinya kegiatan menggunakan instrumen
untuk mengungkapkan kondisi sesuatu. Jelasnya Aplikasi Instrumentasi adalah
kegiatan untuk mengungkap dan mengumpulkan data tentang kondisi diri
individu ( Klien ) beserta lingkungannya secara terperinci. Pengungkapan dan
pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
instrumen, baik tes maupun non tes baik secara manual maupun komputerisasi.
Aplikasi Instrumentasi merupakan salah satu dari kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling. Secara utuh kegiatan pendukung
bimbingan dan konseling mencakup aplikasi instrumentasi, himpunan data,
konferensi kasus, kunjungan rumah, tampilan kepustakaan dan alih tangan
kasus.
Tujuan kegiatan aplikasi instrumentasi dalam layanan konseling ini
dapat dirinci dalam tujuan umum dan tujuan khusus , sebagai berikut :

1. Tujuan Umum
Tujuan umum aplikasi instrumentasi (Al) adalah diperolehnya data
hasil pengukuran tentang kondisi tertentu klien. Data ini kemudian
digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menyelenggarakan layanan
bimbingan dan konseling dan atau menjadi isi dari layanan yang
dimaksudkan. Dengan menggunakan data tersebut penyelenggaraan
layanan konseling terhadap klien akan lebih efektif dan eflsien.
2. Tujuan Khusus
Dikaitkan dengan fungsi-fungsi konseling, kegiatan Aplikasi

: Need Assesment Melalui Aplikasi Instrumentasi DCM…….


Instrumentasi (AI) didominasi oleh fungsi pemahaman. Data hasil aplikasi
instrumentasi digunakan untuk memahami kondisi klien, seperti potensi
dasar, bakat dan minat, kondisi diri dan lingkungan, masalah yang dialami
dan sebagainya. Pemahaman yang diperoleh melalui data yang
dimaksudkan itu digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya
membantu klien sesuai dengan kebutuhan dan (kemungkinan) masalah-
masalah yang dialami yang sesuai dengan fungsi pencegahan dan
pengentasan. Selanjutnya berdasarkan hasil Aplikasi Instrumentasi
konselor dapat berupaya mengembangkan potensi dan memelihara kondisi-
kondisi positif yang ada (fungsi pengembangan dan pemeliharaan). Di
samping itu, data yang terungkap mungkin juga dapat digunakan sebagai
bukti dalam rangka membela hak-hak klien (fungsi advokasi).

B. Ruang lingkup Aplikasi Instrumentasi Konseling


Sebagaimana dijelaskan di atas, aplikasi instrumentasi adalah
kegiatan pengungkapan data tentang diri individu ( klien ). Materi yang hendak
diungkapkan melalui instrumen atau lat ukur tertentu jenisnya bermacam-
macam. Khususnya untuk keperluan konseling, materi tersebut pada umumnya
menyangkut diri individu yang secara potensial memiliki sangkut paut dengan
pelayanan konseling, yaitu pada garis besarnya :
a. Kondisi fisik individu : keadaan jasmaniah dan kesehatan
b. Kondisi dasar psikologis : potensi dasar, bakat, minat dan sikap
c. Kondisi dinamik – fungsional psikologis
d. Kondisi kegiatan dan hasil belajar ( khusus bagi pelajar )
e. Kondisi hubungan social
f. Kondisi keluarga dan lingkungan
g. Kondisi arah pengembangan dan kenyataan karir
h. Permasalahan yang potensial dan/atau sedang dialami.
Hasil pengungkapan data diri individu tersebut semaksimal mungkin
dipergunakan untuk :
1. Perencanaan program kegiatan konseling
2. Penyelenggaraan layanan konseling, dan
3. Evaluasi hasil dan proses konseling

C. Persyaratan Konselor Untuk Melakukan Aplikasi Instrumentasi.


3

: Need Assesment Melalui Aplikasi Instrumentasi DCM…….


Dalam kegiatan aplikasi instrumentasi ada dua peran penting yang
harus dikuasai seorang konselor. Yaitu sebagai penyelenggara dan sebagai
pengguna hasil-hasilnya. Adalah sangat diharapkan konselor mampu sebagai
penyelenggara administrasi instrumen sekaligus sebagai pengguna hasil-
hasilnya. Ada kalanya konselor berperan sebagai pengguna, yaitu untuk
instrument tes psikologis yang pelaksanaannya di luar kewenangannya. Dalam
hal ini konselor perlu meminta bantuan psikolog atau seorang ahli yang sudah
memperoleh sertivikasi tes psikologis untuk menyelenggarakan instrumen
yang dimaksud, dan kemudian konselor menggunakan hasil-hasilnya untuk
keperluan layanan terhadap klien. Kerjasama seperti ini termasuk ke dalam
kolaborasi professional yang dapat menyuburkan kehidupan kedua profesi
( profesi konselor dan profesi psikolog ).
Konselor memiliki kewenangan untuk penyelenggaraan
instrumentasi non tes, yang memang pada umumnya lebih bersifat terbuka.
Meskipun demikian dalam penerapannya seorang konselor dituntut untuk
trampil dan betul-betul menguasai instrumen non tes yang digunakannya.
Untuk itu ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seorang konselor, agar
dapat menyelenggrakan instrumentasi non tes yang sesuai dengan syarat-syarat
pengukuran, yaitu :
a. Memahami isi dan bentuk instrumen yang dipakai secara mendalam dan
menyeluruh
b. Memahami dan dapat melaksanakan prosedur dan cara-cara
pengadministrasian instrumen.
c. Memahami dan dapat melaksanakan cara pengolahan jawaban responden.
d. Memahami dan dapat melaksanakan penafsiran terhadap hasil-hasil
instrumentasi.
e. Memperoleh ijin dari pihak yang memiliki kewenangan atas instrumen
tersebut.

Kegiatan aplikasi instrumentasi sangat mendukung kegiatan


pelayanan dan juga kegiatan pendukung konseling lainnya. Konselor harus
mampu mengefektifkan penggunaan hasil-hasil instrumentasi tersebut dalam
rangka sebesar-besarnya menyukseskan pelayanan kepada klien dan seluruh
individu yang menjadi tanggung jawab konselor. Untuk itu konselor hendaklah
memahami dan menguasai :
4

: Need Assesment Melalui Aplikasi Instrumentasi DCM…….


a. Isi materi, tujuan dan bentuk masing-masing instrumen.
b. Untuk siapa instrumen tersebut diaplikasikan.
c. Aspek teknis aplikasi instrumentasi : Pengadministrasian.
Pengolahan jawaban, dan Penafsiran hasil instrumentasi, serta Penyampain
hasil kepada responden.
d. Penggunaan hasil instrumentasi untuk pelayanan kepada
klien, serta penggunaan yang lebih luas untuk perencanaan dengan
pengembangan program konseling.
e. Penyimpanan hasil instrumentasi.

: Need Assesment Melalui Aplikasi Instrumentasi DCM…….


BAB. III
PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI

A. Persiapan.
Kegiatan aplikasi instrumentasi dimulai dengan kajian yang cukup
mendalam tentang perlunya suatu instrumen diaplikasikan terhadap
seseorang atau sekelompok responden. Keserasian antara responden dan
instrumen menjadi hal yang paling menentukan. Agar pelaksanaan
kegiatan aplikasi instrumentasi berjalan lancar dan profesional konselor
perlu melakukan beberapa kegiatan persiapan diantaranya adalah :
a. Mempelajari dan memahami kembali isi dan bentuk instrument yang
dipakai secara mendalam dan menyeluruh
b. Mengidentifikasi karakteristik responden
c. Melihat kesesuaian antara instrumen dan responden
d. Menyiapkan diri untuk mampu menyelenggarakan pengadministrasian
instrumen
e. Memahami dan dapat melaksanakan cara pengolahan jawaban-jawaban
responden
f. Memahami dan dapat melaksanakan penafsiran terhadap hasil-hasil
instrumentasi
g. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan pihak-pihak yang mempunyai
kewenangan menyelenggarakan tes psikologis, dalam hal ini konselor
yang telah menjalani pelatihan dan memperoleh sertifikat kewenangan.
h. Berkoordinasi dengan pihak sekolah agar pelaksanaan tes psikologis
dapat berjalan dengan lancar

B. Penetapan Sasaran Aplikasi Instrumentasi.


Responden adalah mereka yang mengerjakan instrumen baik tes
maupun non tes. Kondisi responden mencakup semua karakteristik diri (umur,
jenis kelamin, kondisi fisik dan psikologis, individual atau kelompok,
pendidikan, pekerjaan). Tidak semua instrumen cocok dan perlu digunakan
untuk semua responden, bahkan seringkali suatu instrumen hanya cocok untuk
responden tertentu. Konselor harus memilih instrumen sesuai dengan
karakteristik responden dan tujuan assessment agar memperoleh data yang
valid dan relevan dengan kebutuhan layanan.

: Need Assesment Melalui Aplikasi Instrumentasi DCM…….


C. Variasi Instrumen Yang Digunakan.
Mengingat pentingnya hasil aplikasi instrumentasi dalam
konseling, maka kegiatan dengan menggunakan instrumen harus dilakukan
dengan cermat, disertai penggunaan yang tepat hasil-hasilnya. Pemilihan
instrumen dan pelaksanaan pengukuran yang cermat, penafsiran yang akurat
atas hasil-hasilnya disertai perlakuan yang akurat terhadap klien, akan
merupakan sumbangan yang amat berharga bagi pelayanan bantuan terhadap
klien. Pada kegiatan aplikasi instrumentasi ini dapat dipilih beberapa variasi
instrumen, yakni:
1) Instrumen Non Tes
• DCM ( Daftar Cek Masalah ) , Sosiometri, Self Esteem and Locus Of
Control, Multiple Intelligent Inventory, AUM PTSDL, dll
2) Instrumen Tes :
• TIU ( Tes Intellegensi Umum ), DAT ( Deferntial Attitude Tes ),
EPPS ( Edward Personal Pearson ), Tes Kreplin, dll

BAB. III
APLIKASI INSTRUMENTASI DCM ( DAFTAR CEK MASALAH )

: Need Assesment Melalui Aplikasi Instrumentasi DCM…….


DENGAN SYSTEM KOMPUTER

A. Gambaran Umum
DCM ( Daftar Cek Masalah ) adalah daftar yang berisi pernyataan-
pernyataan yang merupakan masalah yang diasumsikan biasa dialami oleh
individu dalam tingkat perkembangan tertentu. DCM digunakan untuk
mengungkap masalah-masalah yang dialami oleh individu, dengan merangsang
atau memancing individu untuk pengutaraan masalah yang pernah atau sedang
dialaminya.

Fungsi dari DCM


a. Untuk memudahkan individu mengemukakan masalah yang pernah atau
sedang dihadapi.
b. Untuk mensistimatisasi jenis masalah yang ada pada individu agar
memudahkan analisa dan sintesa dengan data yang diperoleh dengan cara/alat
lain.
c. Untuk menyusun program pelayanan konseling agar sesuai dengan kebutuhan
dan permasalahan siswa ( Sebagai salah satu alat Need Assesment ).
Dalam hal ini Penulis merancang bentuk DCM sendiri yang merupakan
perpaduan dari contoh-contoh DCM yang sudah banyak digunakan di sekolah-
sekolah. DCM hasil rancangan Penulis ini terdiri dari 240 butir pernyataan dan 3
butir pertanyaan yang terbagi dalam 4 ( Empat ) bidang, sesuai dengan bidang
bimbingan yakni : Pribadi, Sosial, Belajar dan Karir.
Sedangkan aspek - aspek yang berusaha diungkap lewat DCM ini
meliputi 12 ( Dua Belas ) aspek , yaitu :
• Kesehatan
• Keadaan Ekonomi
• Kehidupan Keluarga
• Agama dan Moral
• Rekreasi dan Hobi
• Hubungan Pribadi
• Kehidupan Sosial dan Keaktifan Berorganisasi
• Masalah Remaja ( Muda Mudi )
• Penyesuaian Terhadap Sekolah
• Penyesuaian Terhadap Kurikulum
8

: Need Assesment Melalui Aplikasi Instrumentasi DCM…….


• Kebiasaan Belajar
• Masa Depan dan Cita-cita

Cara Pengerjaan DCM


a. Siswa diminta menuliskan identitasnya secara lengkap sesuai format isian
yang disediakan dalam lembarjawab DCM.
b. Siswa dipersilahkan membaca item-item yang di dalamnya berisi pernyataan-
pernyataan yang mengandung permasalahan-pennasalahan yang biasa dialami
oleh individu.
c. Siswa diminta menuliskan nomer item pernyataan di lembar jawab, jika
masalah tersebut sesuai dengan yang pemah dialami atau sedang dialami
d. Memotivasi siswa agar dapat mengerjakan dengan jujur, dengan memberikan
jaminan kerahasiaan akan semua jawabannya
e. Menginformasikan bahwa hasil DCM akan dijadikan acuan dalam
memberikan layanan (bantuan) pada siswa.
f. Waktu yang diberikan pada siswa setara dengan satu jam pelajaran, yakni 40
menit.

Pengolahan Bahan Instrumen


Dalam pengolahannya DCM ini dapat dianalisa secara kelompok dan
individu, sedangkan aspek yang dianalisa adalah per-butir masalah dan per-topik
masalah.

Langkah-langkah analisa secara individual adalah sebagai berikut :


a. Menjumlah item yang menjadi masalah individu pada setiap topik masalah.
b. Mencari presentasi per-topik masalah dengan cara mencari rasio antara jumlah
butir yang menjadi masalah dengan butir topik masalah.
 Nm  x100%
N
Nm : Jumlah butir yang menjadi masalah individu dalam setiap
Topik
N : Jumlah butir pada topik masalah tersebut.
c. Mencari jenjang ( rangking ) masalah dengan cara mengurutkan % topik
masalah mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil.

Langkah-langkah analisa sccara kelompok / klasikal adalah sebagai berikut:

: Need Assesment Melalui Aplikasi Instrumentasi DCM…….


a. Analisa per-butir masalah
• Menjumlahkan banyaknya siswa yang mempunyai butir masalah yang
sama un tuk setiap butir.
• Mencari prosentase masalah dengan cara mencari rasio antara banyaknya
siswa yang bermasalah untuk butir tertentu dengan jumlah siswa , dengan
menggunakan rumus :
 Nm  x100%
N
Nm : Banyaknya siswa yang bermasalah untuk butir tertentu.
N : Banyaknya siswa yang mengerjakan DCM
b. Analisa per-topik masalah
• Harus diketahui jumlah siswa yang mengerjakan DCM
• Harus diketahui jumlah butir yang menjadi masalah siswa (dicek)
• Menghitung Prosentase permasalahan topik
Nm
x100%
NxM
Nm : Jumlah butir masalah yang dicek
N : Jumlah siswa yang mengerjakan DCM
M : Jumlah butir soal dalam topik masalah
c. Mengkonversikan % masalah ke dalam predikat / derajat nilai A, B, C, D, dan
E sebagai berikut :
0% = A (Baik)
1 % -10 % = B (Cukup Baik)
11%-25% = C (Cukup)
26 % - 50 % = D (Kurang)
51 % -100 % = E (Kurang Sekali)
d. Memberikan asumsi bahwa yang berada dalam prosentase / derajat masalah
tertinggi sebagai masalah yang harus mendapat perhatian/pemecahan.

Penggunaan Hasil
Setelah pengolahan data angket DCM ini, akan diperoleh suatu gambaran
yang berkaitan dengan permasalahan dan kebutuhan nyata siswa, yang selanjutnya
digunakan sebagai acuan dalam merencanakan layanan-layanan yang akan

10

: Need Assesment Melalui Aplikasi Instrumentasi DCM…….


diberikan pada siswa

B. Efisiensi Analaisa Dengan Sistem Komputer.


Kalau kita mencermati langkah-langkah analisa DCM di atas, betapa
rumit dan membutuhkan banyak waktu dalam mengerjakannya. Dapat
dibayangkan berapa waktu yang digunakan kalau siswa asuh kita ada lebih dari 5
kelas dan setiap kelas ada 40 siswa. Barangkali bisa meghabiskan waktu
berminggu-minggu, lalu kapan kita membuat program layanan konselingnya ?
Untuk mengatasi semua itu Penulis merancang system aplikasi DCM
yang memudahkan dan mempercepat proses analisis hasil DCM. Dalam system ini
sudah diatur sedemikian rupa sehingga Guru Pembimbing sangat mudah dan cepat
mengolah hasil angket DCM. Beberapa fasilitas penulis sediakan dengan tampilan
yang mudah dikerjakan dan dipahami. Berikut ini penjelasan dari fasilitas yang
ada dalam system aplikasi DCM tersebut :

1. Halaman Cover / Menu Utama


Halaman ini berisi daftar isi dari seluruh file yang ada. Apabila Bapak/Ibu
ingin menuju ke halaman tertentu, cukup meng "KLIK" pada kotak pilihan
setelah pointer mouse berbentuk( telapak tangan ).

2. Halaman Petunjuk Operasional.


Bagian ini memuat petunjuk umum penggunaan alat ini. Apabila Bpk/Ibu
mengalami kesulitan dalam penggunaan alat ini, barangkali lewat bagian ini
Bpk/Ibu bisa mendapatkan petunjuk pengoperasian alat ini.

3. Halaman Soal DCM


Halaman ini berisi Soal DCM. Apabila Bapak/Ibu berkenan menggunakan
DCM pada anak asuh Bpk/Ibu, dapat mencetak dari halam ini, dengan
catatan : Tidak boleh dibolak - balik nomor soalnya. Hal ini karena terkait
dengan urutan soal yang telah terbagi sesuai dengan topik yang ada. Identitas
sekolah bisa diganti dengan identitas sekolah tempat bapak/ibu bekerja.
Dalam system Aplikasi DCM ini penulis menyusun soal sebanyak 240
soal/pernyataan yang terbagi dalam 12 topik masalah dan 4 bidang bimbingan.
Setiap topik masalah terdapat jumlah soal/pernyataan yang sama, yaitu 20
soal/pernyataan.

4. Halaman Petunjuk Operasional / Manual Guide.


Bagian ini memuat petunjuk umum penggunaan alat ini. Apabila Bpk/Ibu
11

: Need Assesment Melalui Aplikasi Instrumentasi DCM…….


mengalami kesulitan dalam penggunaan alat ini, barangkali lewat bagian ini
Bpk/Ibu bisa mendapatkan petunjuk pengoperasian alat ini.

5. Halaman Tabulasi Hasil.


Bagian ini merupakan bagian inti pekerjaan yang harus Bapak/Ibu laksanakan.
Dan pada halaman ini saja Bapak/Ibu mengisi seluruh data yang ada. Sedang
untuk data di halaman-halaman lain akan terisi dan terolah dengan sendirinya
secara otomatis. Untuk itu diperlukan ketelitian dalam pengisian tabel ini. Isi
data sekolah, dan tanggal pengisian/pelaksanaan pengambilan data.
Selanjutnya pada tabel silahkan Bapak Ibu Isi sesuai dengan data yang ada.
Untuk Nomor Urut, apabila bapak menghendaki bisa diganti dengan Nomor
Siswa Asuh. (selanjutnya nomor ini yang akan menjadi kunci dalam
memanggil data pada Profil Individual). Masukkan data dari lembar jawab
siswa ke dalam table ini, ketikkan nomor-nomor soal / pernyataan hasil
pengerjaan siswa di kolom-kolom table sesuai bagian masing-masing topik
masalah. Ingat : Jangan sampai salah memsukkan nomor soal, isikan di
kolom-kolom sesuai dengan TOPIK masing-masing.
Pada akhir kolom dalam tiap-tiap topik terdapat jumlah soal / pernyataan yang
dikerjakan siswa. Di kolom ini karena sudah diberi fungsi rumus, maka
dengan sendirinya akan muncul angka jumlah soal/pernyataan yang ditulis
siswa. Untuk itu hati-hati jangan sampai salah menekan tombol Del ( delete )
di kolom ini, karena akan menghilangkan fungsi rumus dan membuat data in
valid di halaman-halaman selanjutnya.

6. Halaman Profil Individu.


Pada Halaman ini, Bapak/ibu akan dapat mengetahui Profil Individual dari
masing-masing siswa, yang ditampilkan dalam bentuk Tabel Bidang dan
Frekwensi masalah, dan Grafik berdasar pada Topik permasalahan serta
Grafik berdasar Bidang masalah yang dialami siswa.
Untuk mengetahui Profil seorang siswa, Bapak/ Ibu cukup menuliskan
"NOMOR KLIEN" saja dengan mengganti nomor yang bertuliskan angka
merah. (Nomor ini adalah sesuai dengan Nomor pada Halaman Tabel yang
telah Bapak/Ibu Tuliskan). Dengan mengganti angka Nomor Klien ( angka
merah ), secara otomatis seluruh isi data akan berubah sesuai data yang
dimiliki siswa yang diketikkan nomornya tadi.
Mohon maaf, Bapak/Ibu hanya dapat menulis pada bagian "Nomor Klien"

12

: Need Assesment Melalui Aplikasi Instrumentasi DCM…….


saja. Selebihnya halaman ini telah di "PROTECT" untuk menghindari dan
mengamankan Formula yang ada, sehingga tidak terjadi kesalahan.
Apabila Bapak/Ibu ingin mencetak Profil Individual, dapat langsung diberikan
perintah Cetak (CONTROL + P) saja, sesuaikan ukuran kertas, dan margin
agar hasil cetakan dapat tampil dengan baik.

7. Halaman Profil Kelas/Kelompok.


Sama seperti Profil Individual, pada halaman ini Bapak Ibu dapat mengetahui
Profil masalah dari masing-masing kelas. Untuk mengetahui Profil masing-
masing kelas, yang perlu Bapak Ibu perhatikan adalah langkah berikut.
 Perhatikan kolom pada halaman ini, dimana ada panah-panah kecil yang
muncul dibawah nama kolom
 Untuk mengetahui Profil kelas yang diinginkan, Klik saja panah kecil
( Kode Filter ) yang berada di bawah kolom kelas.
 Ketika muncul daftar kelas yang ada, pilih kelas yang diinginkan, dengan
meng "KLIK" pada kotak kecil di kelas yang ingin di lihat.
 Jika menginginkan seluruh kelas muncul, Klik saja pada pilihan "ALL"
Bapak/Ibu hanya dapat melihat Profil tersebut dengan cara sebagaimana
prosedur di atas, tanpa bisa menambah data lain kecuali nama kelas di baigian
atas yang harus diisi sesuai kelas yang ditampilkan/dilihat. Pada bagian -
bagian lain di halaman ini telah di "PROTECT" untuk mengamankan Formula
yang ada, sehingga tidak terjadi kesalahan.

8. Halaman Analisis Butir Soal Per Kelas.


Pada halaman ini ditampilkan Analisis masalah untuk setiap butir
permasalahan yang terjadi pada masing-masing kelas. Bapak/Ibu dapat
mengetahui masalah-masalah mana yang perlu mendapat prioritas pelayanan,
yaitu masalah-masalah yang derajat masalahnya "D" ayau "E", dengan cara
Klik Tanda Panah Kecil pada kolom Derajat permasalahan, kemudian pilih
"D" atau "E" atau dua-duanya.
Derajat masalah tertinggi ini diasumsikan sebagai permasalahan siswa yang
perlu ditangani atau kebutuhan siswa yang harus dipenuhi.
Pada halaman ini Bapak/Ibu hanya bias menulis/mengganti nama kelas dan
jumlah siswa dari tiap-tiap kelas yang bapak/ibu ampu. Sedang pada bagian
lain terprotect untuk menghindari kerusakan formula/rumus.

9. Halaman Analisis Butir Soal Kelas Paralel.


13

: Need Assesment Melalui Aplikasi Instrumentasi DCM…….


Sama seperti pada halaman Analisis Butir Soal per kelas, pada halaman ini
ditampilkan Analisis per butir soal untuk seluruh kelas paralel. Gunakan Cara
yang sama untuk mengetahui Derajat Permasalahan yang ada.
Pada halaman ini Bapak/Ibu juga hanya bisa menulis/mengganti nama kelas di
bagian atas dan jumlah siswa secara parallel kelas yang bapak/ibu ampu, yang
terletak di bagian samping kanan tabel. Sedang pada bagian lain terprotect
untuk menghindari kerusakan formula/rumus.

10. Halaman Analisis Topik Per Kelas


Pada halaman ini ditampilkan Analisis masalah berdasar Topik permasalahan
yang terjadi pada masing-masing kelas. Juga dilengkapi Grafik per topic dan
per bidang masalah yang terletak di bagian bawah tabel. Kedua grafik ini
secara otomatis akan muncul/terbentuk dengan sendirinya.
Gunakan Cara yang sama untuk mengetahui Derajat Permasalahan yang ada
dan yang lainnya seperti pada halaman analisis per butir soal per kelas.

11. Halaman Analisis Topik Kelas Parelel.


Pada halaman ini ditampilkan Analisis masalah berdasar Topik permasalahan
yang terjadi pada seluruh kelas paralel. Juga dilengkapi Grafik per topic dan
per bidang masalah yang terletak di bagian bawah tabel. Kedua grafik ini
secara otomatis akan muncul/terbentuk dengan sendirinya. Dengan melihat
kedua grafik ini Guru pembimbing akan secara mudah menentukan asumsi
skala kebutuhan dan permasalahan siswa sebagai langkah penyusunan
program pelayanan konseling.
Gunakan Cara yang sama untuk mengetahui Derajat Permasalahan yang ada
dan yang lainnya seperti pada halaman analisis per butir soal kelas parallel.

12. Halaman Lembar Jawab.


Dalam hal ini Penyusun menyediakan 2 versi pilihan lembar jawab DCM,
yaitu : Lembar jawab Versi 1, dengan cara pengisian, Klien/responden
memberikan tanda "centhang" ( V ) pada nomor permasalahan yang dialami.
Lembar jawab Versi 2, dengan cara pengisian, Klien/responden menuliskan
nomor permasalahan yang dialami, pada kolom yang disediakan.

13. Halaman Daftar Siswa Asuh.


Halaman ini berisi daftar siswa asuh beserta kegiatan layanan konseling yang
semestinya diberikan kepada masing-masing siswa. Nama-nama siswa akan
muncul secara otomatis manakala bapak/ibu mengetikkan nama-nama
14

: Need Assesment Melalui Aplikasi Instrumentasi DCM…….


siswa/responden pada halaman tabulasi. Untuk pengisian jenis layanan
konseling dan kegiatan pendukung per siswa , bapak/ibu harus memberikan
tanda cek ( V ) pada jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung secara
cermat. Untuk pengisiannya bapak/ibu bisa mencermati halaman Profil Kelas,
dengan melihat jumlah masalah di masing-masing topic/bidang permasalahan.

14. Halaman Identifikasi Kebutuhan


Halaman ini berisi contoh penyusunan Identifikasi Kebutuhan.Identifikasi
Kebutuhan ini penyusunannya harus dibuat sendiri berdasarkan hasil analisis
DCM yang telah dilakukan. Dalam penyusunannya bapak/ibu bisa mencermati
dan mempertimbangkan hasil-hasil yang berada pada halaman Analisis per
butir soal per kelas, Analisis per butir soal kelas parelel, Analisis per topic per
kelas dan analisis per topic kelas parallel.

15. Halaman Kumpulan Materi Program.


Untuk memudahkan kerja bapak/ibu guru pembimbing, pada halaman ini
penyusun beri contoh Materi-materi Program Layanan Konseling. Contoh-
contoh materi ini bisa dipakai dan bisa juga tidak. Apabila bapak/ibu merasa
tidak cocok dengan contoh-contoh materi ini, bapak/ibu bisa mencari materi
dalam sumber-sumber yang lain.

Di samping itu pada masing-masing halaman Penyusun lengkapi juga


dengan fisilitas hyperlink yang memudahkan bapak/ibu guru pembimbing untuk
berpindah halaman yang dibutuhkan. Yaitu dengan meng klik kotak-kotak warna
pada bagian atas halaman yang sudah tertulis alamat halaman yang dituju. Agar
pada saat pencetakan halaman, kotak-kotak hyperlink ini tidak ikut tercetak maka
pada bagian kotak-kotak ini jangan dimasukkan print area .

15

: Need Assesment Melalui Aplikasi Instrumentasi DCM…….


BAB. IV
PENUTUP

Sistem Aplikasi DCM yang Penyusun buat ini bukan satu-satunya alat
yang bisa gunakan dalam melakukan analisis kebutuhan ( Need Assesment ) siswa.
Banyak alat-alat serupa yang diciptakan oleh Para Ahli atau Guru Pembimbing
yang lain yang amat peduli terhadap kemajuan dalam Bimbingan dan Konseling.
Alat bantu analisis DCM ini disusun semata-mata untuk mempermudah Bapak/Ibu
Guru Pembimbing dalam menganalisis DCM. Penggunaan dan pengembangan
lebih lanjut sepenuhnya diserahkan kepada Bapak/Ibu Guru Pembimbing. Sadar
akan keterbatasan penyusun dalam pembuatan Alat bantu ini, maka kritik dan
saran senantiasa kami harapkan demi untuk pengembangan dan penyempurnaan
lebih lanjut.

---ooo000ooo---

DAFTAR PUSTAKA

Anastasi, Anne dan Urbina, Susana. 2006. Tes Psikologi ( Terjemahan ). Jakarta:
PT. Indeks.
Komalasari, Gantina, dkk. 2011. Assesmen Teknik Non Tes dalam Perspektif BK
Komprehensif. Jakarta: PT. Indeks.
Mastur. 2009 : Laporan Program Dan Praktik Aplikasi Instrumentasi Bimbingan
dan Konseling. FIP , BK / PPK Universitas Negeri Semarang.
Prayitno, Mungin, dkk. 2002. Pelayanan Bimbingan dan Konseling Berbasis
Kompetensi. Jakarata: Pusat kurikulum Balitbang Depdiknas.
Prayitno. 2005. Aplikasi Instrumentasi BK. Padang : FIP Universitas Negeri
Padang.
Rahardjo, Susilo dan Gudnanto. 2011. Pemahaman Individu Teknik Non Tes.
Kudus: Nora Media Enterprise.
Sutoyo, Anwar, 2012. Pemahaman Individu. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Sutoyo, A. & Supriyo. 2008. Buku ajar pemahaman individu. Pendidikan dan
Latihan Profesi Guru (PLPG) Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun
2008 Bimbingan Konseling. Semarang: Panitia Sertifikasi Guru Rayon
XII Universitas Negeri Semarang.
Walgito, B. 2004. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier). Yogyakarta: CV.
Andi Offset.

16

: Need Assesment Melalui Aplikasi Instrumentasi DCM…….

Anda mungkin juga menyukai