Anda di halaman 1dari 16

MATERI STUDI KASUS DALAM BK

DOSEN PENGAMPU :

Iswati W., Dra., M.Pd.

Nama : Ita Rosita

NPM : 201801500099

Kelas : X6A-Ekstensi

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS INDRAPASTA PGRI

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


PERTEMUAN KE 1
SABTU, 6 MARET 2021

LATAR BELAKANG

Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, bukan


semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-undangan),
namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik, agar mampu
mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya.

Peserta didik sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses berkembang
atau menjadi (on becoming), yaitu berkembang kearah kematangan atau kemandirian, untuk
mencapai kematangan tersebut, peserta didik memerlukan bimbingan karena mereka masih
kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga
pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Di samping itu, terdapat suatu
keniscayaan bahwa proses perkembangan peserta didik tidak selalu berlang sung secara
mulus atau bebas dari masalah. Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak selalu
berjalan dalam alur linier, lurus, atau searah dengan potensi, harapan, dan nilai-nilai yang
diatur.

Setiap manusia yang hidup di dunia pastilah memiliki masalahnya masing–masing,


entah itu besar ataupun kecil, tak terkecuali siapapun. Dan semua orang pada umumnya
sangat membenci sekali dengan datangnya suatu masalah. Padahal jika kita amati dan telaah
lebih dalam lagi, setiap masalah, datang ketika kita berada dalam suatu proses untuk
mencapai suatu tujuan atau cita–cita. Semua itu adalah berbagai bentuk masalah yang
kemungkinan akan kita hadapi.

Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan usaha membantu peserta


didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan social, kegiatan belajar, serta
perencanaan dan pengembangan karier. Pelayanan bimbingan dan konseling memfasilitasi
pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok atau klasikal sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang
dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah
yang dihadapi peserta didik.
PENGERTIAN STUDI KASUS DALAM BK

Istilah Studi Kasus Terdiri Dari 2 Kata ,yaitu Studi Dan Kasus

 Arti kata studi Ialah Kajian , Telaah, Penelitian Dan Penyelidikan Ilmiah,
 Arti Dari Kasus Adalah soal , perkara, masalah, keadaan atau kondisi kasus yang
dialaminya.
Pengertian Studi Kasus Adalah Suatu Studi Yang Menyeluruh, Mendalam
(mengetahui latar belakang nya seperti dan objektif (sesuai realita,bisa diterima
secara logika dan tidak bisa dibuat-buat).

Arti Menyeluruh Meliputi Semua Jenis Informasi Yang Diperlukan baik


Kemmapuan Akademik Keadaan Sosial, Psikologi, Bakat, Minat ,sikap Keadaan
Fisik Dan Lingkunagn Keluarga

Studi kasus dapat juga berrati merupakan metode pengumpulan data secara
komprehensif yang meliputi aspek fisik dan psikologis individu, Dengan tujuan
memperoleh pemahaman secara mendalam dan komprehensif

Dalam literatur BK yang berbahasa inggris dikenal dengan istilah case history
dan case study

1. Case history adalah sebagai suatu sintesis tentang informasi yang dibuat
secara periodek yang sifatnya lebih rinci dari catatan kumulatif
2. Case Study adalah suatu Analisa intensif yang mencakup interpretasi dan
difokuskan pada dalam problem atau kesulitan penyesuain sosial seseoranng

Note : Case history dapat juga untuk suatu Teknik study tentang individu secara
komprehensif tentang latar belakang ,lingkungan hubungan antar pribadi dan
factor yang mempengaruhi perkembangan , Jadi studi kasus merupakan Teknik
yang lebih tepat dalam pelayan bimbingan oleh karna yang sifat nya
komprehensif dan menyeluruh

Tugas individu dalam menyelesaikan masalah (kasus) harus dapat memahami


tentang :
1. Memahami Latar Belakang masalah
2. Variable masalah
3. Analisa kebutuhan klien
4. Teori masalah
5. Data pribadi
6. Data penunjang
7. Diagnosa
8. Prognosa
9. Treatment
10. Rancangan pelaksanaan konseling
11. Pelaksanaan konseling
12. Evaluasi konseling
13. Tindak lanjut (rekomendasi)

TUJUAN STUDI KASUS adalah untuk memahami siswa sebagai individu


dalam keunikan nya dan dalam keseluruhan nya. Kemudian dari pemahaman diri
siswa yang mendalam konselor dapat membantu siswa untuk mencapai
penyesuaian yang lebih baik. dan dengan penyesuaian sendiri serta lingkungan
nya dan tercipta keselarasan dan kebahagiaan bagi siswa tersebut

SASARAN STUDI KASUS : Individu yang menunjukan gejala atau masalah


yang sering, sehingga memerlukan bantuan yang sering pula , yang biasanya
dipilih menjadi sasaran bagi suatu studi kasus adalah murid yang menjadi suatu
problem atau problem case, jadi seorang murid membutuhkan bantuan untuk
menyesuaikan diri dengan lebih baik , asal kondisi murid atau siswa atau konseli
dalam kondisi sehat tidak memiliki gangguan mental

KONSEP STUDI KASUS terdiri dari rancangan , tema , susunan, kerangka,


skema tatanan, bagian karakter dan jenisnya

JENIS JENIS STUDY KASUS ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

a. Studi kasus di sekolah : masalah yang tidak selesai perlu diteliti dan pelajari
dengan saksama dan terperinci, contoh masalah : pengajaran, belajar,
Pendidikan , Pekerjaan , penggunakan waktu senggang , masalah sosial ,
masalah pribadi , masalah fisik,, perilaaku siswa
b. Studi kasus dimasyarakat : berhubungan dinamika kehidupan di dalam
masyarakat pada umumnya dilatarbelakangi oleh budaya , agama , suku ,
teknologi, partai politik , bhukum perdata/ pidana , bangsa
c. Studi kasus dikeluarga : terjadi diantara anggota keluarga yang memiliki
hubungan keluarga seperti ikatan dalam perkawinan dan satu darah/ saudara
kandung, sepupu , keponakan ,ipar dan sebsgainya , lalu masalah pola
pengasuhan , warisan , kematian , perceraian , perkawinan

FUNGSI STUDI KASUS dalam layanan bimbingan konseling disekolah


adalah sebagai alat yang digunakan dalam usaha konselor melakukan
pemahaman terhadap individu yang mengalami suatu permasalaham atau
mengalami kasus tertentu.
TUJUAN MAHASISWA mempelajari matakuliah studi kasus dalam BK
diharapkan mahasiwa memahami atau memiliki :
1. Pengertian , Karakteristik dan contoh contoh studi kasus
2. Permasalahan yang terkandung dalam suatu kasus dikaitkan dengan
3. Jika tentang berat ringan nya suatu kasus dengan kondisi
4. Sikap tentang berat ringannya kasus
5. Wawasan tentang upaya pemahaman seluk beluk dan sumber pokok
permasalahan serta penanganan kasus pada umumnya
6. Wawasan tentang unsur unsur kognisi, afeksi , dan perlakuan penyikapan
terhadap kasus

TAHAPAN KONSELING studi kasus adalah sebagai berikut

1. Membuat deskripsi kasus


2. Identifikasi kasus
3. Diagnosa
4. Prognosa yaitu Menyusun dan menetapkan bantuan apa yang harus
diberikan kepada klien dalam mengatasi masalah yang dihadapi klien
5. Terapi yaitu pemberian bantuan kepada klien sesuai dengan prognosisnya
6. Evaluasi yaitu penilaian untuk mengetahui berhadsil atau tidaknya
bantuan yang telah diberikan konselor kepada klien
7. Tindak lanjut apabila masalah klien berhasil di selesaikan maka siswa
harus dipantau 3 bulan lamanya
CATATAN TAMBAHAN

Pengertian Bimbingan dan Konseling

Suatu proses pemberian bantuan. (Kenapa dikatakan proses? karena memerlukan waktu yang
lama tidak cepat ya) pengertian bimbingan dan konseling adalah suatu proses pemberian
bantuan dan layanan dari guru pembimbing atau dari seorang konselor, kalau guru
pembimbing kepada siswa, kalau konselor pada konsumen yang bermasalah secara
sistematis dan terus-menerus agar siswa/klien dapat mencapai dan memahami dirinya (self-
understanding), menerima dirinya (self-acceptance) dan bisa mengarahkan dirinya (self-
direction Direction dan yang keempat mereka dapat merealisasikan dirinya (self-realization)
sesuai dengan kompetensinya untuk melakukan baik di dalam sekolah dalam keluarga
sekolah dan masyarakat

Hubungan antara bimbingan dan konseling

Konseling merupakan jantung hati bimbingan atau bisa juga dikatakan inti dari bimbingan,
alat atau teknik dari bimbingan dalam membantu menyelesaikan masalah siswa secara
menyeluruh. Oleh sebab itu hubungan bimbingan dan konseling tidak dapat dipisahkan dan
sangat erat satu dengan lainnya
PERTEMUAN KE 2
13 MARET 2021

A. BEBERAPA ALASAN YANG DIGUNAKAN SEGABAI BAHAN PERTIMBANGAN


UNTUK MENGADAKAN STUDI KASUS, YAITU :
1. Guru pembimbing menemukan permasalahan khusus atau istimewa yang dialami
oleh siswa.
2. Guru pembimbing ingin mengetahui secara menyeluruh dan mendalam tentang
kasus itu, terutama berkenaan dengan sumber penyebabnya dan jenis masalah
yang dihadapi siswa itu
3. Untuk segera dibantu atau diatasi masalah yang tengah dihadapi siswa itu
4. Temuan yang diperoleh melalui pengalaman guru pembimbing itu digunakan
juga sebagai dasar teori yang menangani permasalahan siswa lain
B. LANGKAH-LANGKAH DALAM UPAYA MENGANI KASUS :
1. Pemahaman terhadap suatu kasus perlu dilakukan secara menyeluruh, mendalaam
dan objektif. Menyeluruh artinya meliputi semua jenis informasi yang diperlukan
baik kemampuan akademik , keadaan sosial, psikologis, termasuk bakat, minat ,
sikap, keadaan fisik, informasi , informasi lingkungan keluarga. Informasi itu
dapat dipelajari dengan berbagai cara termasuk wawancara konseling , kunjungan
rumah , observasi, dan catatan kumulatif. Penjelajahan jenis informasi melalui
cara itu bukan saja menambah pemahaman yang lebih luas melainkan juga
pemahaman yang semakin mendalam ,pemahaman secara objektif artinya suatu
informasi atau data yang terkumpul haruslah akurat dan objektif.
Untuk maksud diatas Upaya yang perlu dilakukan guru pembimbing adalah
sebagai berikut :
a. Mengenali Gejala:
Yang dimaksud gejala dalam pegertian ini ialah hal atau keadaan yang
merupakan tanda-tanda adanya suatu masalah. Tanda-tanda itu berupa
informasi atau data ttg tingkah laku siswa yang diterima oleh guru
pembimbing. Oleh karena itu informasi atau data dijadikan dasar untuk
membuat deskripsisi kasus. Sbgmn contoh dibawah ini:
Contoh Gejala: Ada seorang siswa yg berperilaku / yg menunjukkan
gejala: jarangmasuk sekolah, sering terlamabat melanggar, melanggar tata
tertib sekolah dan suka berbohongan.
Pertama-tama tentu kita mengamati adanya suatu gejala, gejala itu
mungkin ditemukan / diperoleh dgn beberapa cara:
1. Guru pembimbing menemukan sendiri gejala itu
2. Guru pelajaran memberikan informasi adanya siswa yg bermasalah kpd
guru pembimbing
3. Wali kelas meminta bantuan guru pembimbing menangani maslah
berdasarkan informasi yang diterimanya antara lain: siswa, guru ataupun
pihak tata usaha

b. Membuat deskripsi kasus:


Setelah gejala itu dipahami oleh guru pembimbing kemudian dibuatkan
suatu deskripsis kasusnya secara objyektif sederhana tetapi cukup jelas.
Contoh Kasusnya: seorang siswa SMA kelas 3 IPS Laki-laki,
menunjukkan gejala jarang masuk sekolah, sering melanggar tata tertib
sekolah, prestasi belajar nya rendah. Siswa tsb. sering memnbolos terutama
dalam menghadapi pljrn mtk. Pada akhir tahun lalu yang bersangkutan
termasuk salah seorang yg dipermasalahkan kenaikan kelasnya. Di rumah
Siswa tsb. tdk punya tempat belajar sendiri, ia belajar di tempat tidurnya, ia
banyak membantu kegiatan keluarga sehingga sering kali terlambat masuk
sekolah.
Dengan kata lain menunjukkan bahwa siswa yg bersangkutan adalah
anak ke enam dari sebelas bersaudara. Tiga orang saudaranya sd berada di
perguruan tinggi dan salah seorang adiknya juga dikelas 3 IPA di sekolah yg
sama. Siswa yang bersangkutan sebenarnya kurang berminat pada bidang studi
IPA, dalam menyelesaiakn salah satu tugas rumahnya pernah terjadi bentrok
dgn salah seorang gurunya.
c. Mengelompokkan bidang permasalahan.
Setelah deksripsi kasus dibuat dipelajari lebih lanjut aspek ataupun
bidang-bidang masalah yg mungkin dapat ditemukan dalam deskripsi kasus
itu. Kemudian ditentukan sifat masalahnya menyangkut masalah pribadi,
sosial, belajar, ataupun masalah karir.
a. Masalah yg dialami siswa di SMA dapat dibedakan atas 4 bidang yaitu:
1. (masalah siswa dalam hal pribadi), pada kasus tsb. terlihat masalah
siswa yang bertalian dengan masalah pribadi yang berkaitan dgn
moralitas dalam hal pribadi :
 Melanggar tata tertib sekolah
 Membolos
 Terlambat masuk sekolah
 Kurang peduli terhadap lingkungan
2. (masalah siswa dalam hal hubungan sosial) yang berkaitan dengan
sosisal dalam kasus tsb. ialah:
 Bentrok dengan guru
 Mau menang sendiri
3. (masalah siswa dalam hal belajar) yang melanggar tata tertib sekolah:
 Prestasi belajarnya rendah
 Kurang berminat terhadap bidang studi IPA
 Bentrok dengan salah seorang guru
 Sering terlambat masuk sekolah
4. (masalah siswa dalam hal karier) masih belum dapat menentukan
pilihan jurusan, Belum mempunyai pilihan lanjutan studi, , masih
bingung dengan pilihan karir
b. Format untuk melihat masalah siswa menurut bidang bimbingan: Format
itu digunakan sbg suatu tehnik untuk membantu para guru pembimbing
untuk memerikas, apakah permasalahan yg dialami siswa itu meliputi
bidang-bidang tertentu. Kemudian setap bidang masalah (butir 1-4) dapat
dikenali gejalanya meliputi (a,b,c).
Contoh Format:
Nama Kasus :…………………………
Jenis kelamin : L/P
Kelas :
1. Masalah Pribadi :
a. Melanggar tata tertib sekolah b. Membolos c. Kurang peduli lingkungan, dll
2. Masalah sosial :
a. bentrok dengan guru b. mau menang sendiri c …….dst.
3. Masalah belajar :
a. Prestasi belajar menurun b. kurang berminat terhadap bidang studi c. bentrok dengan guru,
dll
4. Masalah Karier :
a. Belum dapat mentukan pilihan jurusan b……….. c.dst

d. Membuat Rincian Sebab dan akibat suatu kasus:


Bidang masalah yang sudah dikelompokkan itu dijabarkan dengan cara mengembangkan
ide-ide atau konsep2 menjadi lebih rinci agar lebih mudah memahami permasalahannya
secara cermat. Dibawah ini akan dipaparkan contoh-contoh rincian permasalahan dalam suatu
kasus. kemudian, disajikan perkiraan sumber penyebabnya serta perkiraan akibat yang
mungkin timbul jika kasus itu tidak ditangani.
Kemungkinan penyebab dan akibat suatu kasus. Salah satu langkah yg perlu dilakukan
oleh guru pembimbing untuk menangani KASUS seorang siswa ialah mengetahui
kemungkinan sumber pennyebab masalahnya sebagai latar belakang kasus atau aspek
diagnosis dari suatu kasus. Aspek diagnosis itu adalah tinjauan ke masa yang lampau yang
diduga menjadi sumber penyebab timbulnya suatu masalah pada diri siswa.
Setiap permasalahan yg terdapat pada diri siswa itu tentu ada penyebabnya. Ada dua
pertimbangan paling tidak yang dapat digunakan untuk dapat diduga menjadi sumber
penyebab itu, yaitu: pengalaman empiris dan kajian secara teroritis. Semakin tepat langkah
dalam membuat keputusan diagnosis ini semakin memungkinkan tepat nya langkah aspek
prognosis dan hal itu akan memungkinkan semakin tepat pula bantuan-bantuan yg diberikan
untuk mengatasi masalah.
PERTEMUAN KE 3
20 MARET 2021

Membuat perkiraan kemungkinanan atau aspek diagnosis sesuatu kasus perlu


dilakukan oleh guru pembimbing. Dengan memmbuat diagnosis ini guru pembimbing dapat
meramalkan kemungkinan keberhasilan melalui sesuatu bentuk usaha bantuan yang dapat
ditempuh. Guru pembimbing atau apa kemungkinan akibat yang lebih buruk dapat terjadi
apabila kasus dibiarkan tanpa interpensi guru pembimbing . adanya jabatan masalah yang
terinci itu dapat membantu guru pembimbing untuk membuat perkiraan kemungkinan sumber
penyebab masalah itu muncul.
Perkiraan kemungkinan sumber penyebab itu membantu kita menjelajahi jenis
informasi yang di kumpulkan. Sumber informasi yang perlu dikumpulkan dan Teknik atau
alat yang digunakan dapat ditentukan pengumpulan informai atau data.
Dibawah ini berturut turut disajikan rincian gejala perkiraan penyebab (aspek
diagnosis) serta kemungkinan akibat akibat (aspek prognosis) dari setiap kasus atau masalah.
Masalah itu meliputi gejala bolos, melanggar tata tertib, prestasi belajar rendah, kurang
berminat pada bidang studi , bentrok dengan guru dan terlambat masuk sekolah.
Apakah gejala yang terdapat pada kasus diatas ? ada 6 gejala yang menjadi
permasalahan pada kasus di atas yaitu sebagai berikut :
1. Jarang masuk sekolah atau sering membolos
2. Sering melanggar tata tertib sekolah
3. Prestasi belajarnya rendah
4. Kurang berminat terhadap bidang studi IPA
5. Bentrok dengan salah seorang guru
6. Sering terlambat masuk sekolah

1. Membolos pada kasus tersebut makna atau rincian membolos adalah sebagai
berikut :
(1) Berhari hari tidak masuk kelas , (2) tidak masuk sekolah tanpa izin (3) Sering
keluar pada jam pelajaran tertentu , (4) tidak masuk Kembali setelah minta izin , (5)
masuk sekolah berganti hari , (6) mengajak teman teman untuk keluar pada mata
pelajaran yang tidak disenangi, (7) minta izin keluar dengan berpura pura sakit atau alas
an lainnya, mengirimkan surat izin tidak masuk dengan alas an yang dibuat-buat , (9)
tidak masuk kelas setelah jam istirahat.
Kemungkinan sumber penyebab membolos sekolah : (1) Tidak senang dengan sikap
dan perilaku guru (2) merasa kurang mendapatkan perhatian dari guru , (3) merasa
dibeda bedakan oleh guru (4) merasa dipojokkan oleh guru (5) proses belajar mengajar
mebosankan ( 6) merasa gagal dalam belajar (7) kurang berminat terhadap mata
pelajaran (8) terpengaruh oleh teman yang suka membolos (9) takut masuk karna tidak
membuat tugas (10) tidak membayar kewajiban spp tepat pada waktunya
Kemungkinan akibat muncul : (1) Minat terhadap pelajaran akan semakin kurang (2)
gagal dalam ujian (3) hasil belajar yang diperoleh tidak sesuai dengan potensi yang
dimiliki (4) tidak naik kelas (5) penguasaan terhadap materi pelajaran tertinggal dari
teman-teman lainnya (6) dikeluarkan dari sekolah

2. Melanggar tata tertib pada kasus tersebut


Makna atau rincian melanggar tata tertib sebagai berikut: (1) Sejumlah tata tertib
sekolah tidak dipatuhi misalnya tentang kehadiran di sekolah, baju seragam, tempat
duduk dalam kelas pindah pindah, penyelesaian dalam tugas-tugas (2) pelanggaran
tersebut kelihatannya bukan tanpa disengaja (3) pelanggran tersebut dilakukan berkali-
kali.
Kemungkinan sumber penyebab kasus tersebut adalah (1) Tidak begitu memahami
kegunaan masing-masing aturan atau tata tertib yang berlaku disekolah, hal itu terjadi
mungkin karna aturan tersebut tidak di diskusikan dengan siswa sehingga siswa hampir
terpaksa mengikutinya (2) siswa yang bersangkutan terbiasa hidup terlalu bebas baik
dirumah mauoun dimasyarakat (3) tindakan yang dilakukan terhadap pelanggaran
tetrtentu terlalu keras sehingga siswa mereaksi tidak wajar (negative) (4) ciri khusus
perkembangan remaja yang agak sukar diatur tetapi belum dapat mengatur diri sendiri
(5) ketidak sukaan pada mata pelajaran tertentu dilampiaskan pada pelanggaran terhadap
tata tertib sekolah
Kemungkinan akibat yang muncul sebagai berikut (1) Tingkah laku siswa emakin tak
terkendali (2) terjadi perenggangan hubungan antara guru dan murid (3) suasana sekolah
dirasakan kurang menyenangkan bagi siswa (4) proses belajar mengajar terganggu (5)
kegiatan belajar siswa terganggu (6) nilai rendah (7) tidak naik kelas dikeluarkan dari
sekolah
3. Prestasi belajarnya rendah sebgai berikut :
Makna atau rincian prestasi belajar rendah ialah sebagai berikut : (1) Nilai rapot
banyak merah nya (2) nilai tugas dan ulangan rendah (3) dari waktu kewaktu nilai
menurun ,(4) mendapat peringkat di bahwa rata rata atau berbagai setiap pelajaran
belajar , (5) mendapat peringkat dibawah rata rata untuk keseluruhan murid dalam satu
kelas
Pada kasus tersebut prestasi belajar rendah adalah sebagai berikut : (1) Tingkat
kecerdasan siswa dibawah rata rata (2) Malas belajar (3) kurang minat dan Latihan (4)
kekurangan sarana belajaar (5) suasana sosio emosional dirumah kurang mendukung
untuk belajar dengan baik (6) proses belajar mengajar disekolahg kurang meungkinkan
siswa belajar dengan baik
Kemungkinan akibat yang muncul (1) Minat belajar semakin berkurang (2) tidak naik
kelas (3) dikeluarkan dari sekolah (4) frustasi yang mendalam (5) tidak mampu
melanjutkan sekolah (6) kesulitan mencari pekerjaan

4. Kurang berminat bidang Pada Bidang Studi tertentu pada kasus tersebut
Makna atau rincian kurang berminat pada bidang studi tertentu ialah : (1) tidak dapat
memusatkan perhatian untuk mempelajari terkait pada bidang studi tersebut (2)
berusaha tidak mengikuti mata pelajaran yang bersangkutan dengan bidang studi
tersebut (3) tidak mengerjakan tugas-tugas
Kemungkinan sumber penyebab ialah (1) tidak memiliki bakat dalam bidang tersebut
(2) lingkungan tidak menyokong untuk pengembangan bidang tersebut (3) proses
belajar mengajar untuk bidang tersebut tidak menyenagkan (4) hubungan dengan guru
kurang menyenangkangkn (5) siswa sudah berusaha sekuat tenaga tetapi hasilnya selalu
rendah (6) dorongan dari guru dan sekolah kurang (7) sarana belajar kurang menunjang
(8) memilih bidang tersebut karna ikut ikutan atau dari dorongan org tua atau org lain
Kemungkinan akibat yang muncul (1) pindah jurusan (2) terjadi ketidak sesuain
antara keinginan orang tua dan siswa (3) kegiatan belajar untuk bidang studi lain
menjadi terganggu

5. Bentrok dengan guru pada kasus tersebut


Makna atau rincian bentrok dengan guru ialah (1) tidak mengikuti pelajaran dengan
guru tersebut (2) tidak mau bertemu dengan guru tersebut (3) jika bertemu tidak mau
menegur guru tersebut (4) memakai kata kata atau bersikap tidak sopan terhadap guru
tersebut (5) mempengaruhi kawan kawan nya untuk bersikap serupa terhadap guru
tersebut
Kemungkinan sumber penyababnya : (1) tidak menyukai bidang studi yang diajarkan
oleh guru tersebut (2) siswa membuat kesalahan dan Ketika ditegur oleh guru tersebut
siswa tidak mau menerima teguran tersebut (3) berwaktak temeberang (4) kurang
memahami aturan dan sopan santun yang berlaku dis sekolah (5) aturan dan sopan
santun dilingkungan rumah berbeda di lingkungan sekolah
Kemungkinan akibat yang muncul (1) memperoleh nilai dengan guru yang
bersangkutan (2) hubungan dan kegiatan dengan gguru lain terganggu (3) tidak naik
kelas (4)dikeluarkan dari sekolah

6. Sering terlambat masuk sekolah


Makna atau rincian terlambat masuk sekolah (1) Sering terlambat masuk kelas pada saat
mata pelajaran sudah mulai (2) memakai waktu istirahat melebihi waktu yang
ditentukan (3) sengaja melambat lambat kan diri masuk kelas meskipun tau jam
pelajaran sudah dimulai
Kemungkinan sumber penyebab : (1) jarak antar sekolah dan rumah jauh (2) kesulitan
kendaraan (3) terlalu banyak kegiatan dirumah membantu orang tua (4) terlambat
bangun (5 )gangguan Kesehatan( 6) tidak menyukai suasana sekolah( 7) tidak menyukai
satu atau lebih mata pelajaran (8 ) tidak menyiapkan pekerjaan rumah (PR (9) kurang
mempunyai persiapan untuk pelajaran dikelas (10) terlalu asik dengan kegitan diluar
sekolah
Kemungkinan akibat yang muncul (1) nilai rendah (2) tidak naik kelas (3)hubungan
dengan guru terganggu (4) hubungan dengan kawan sekelas terganggu (5) kegiatan
diluar sekolah tidak terkendali

PENGUMPULAN DATA
Dalam kegiatan pengumpulan data ini ada 3 hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Jenis informasi atau data apa yang dikumpulkan apakah kemampuan akademik ,
sikap atau kepribadian, bakat, minat, data keluarga , perkembangan Kesehatan dan
sebagainya. Arah penjelajahan kegiatan pengumpulan informasi atau data itu banyak
tergantung pada perkiraan sumber penyebab yang dibuat tentang suatu kasus.
Misalnya dalam kasus membolos yang digambarkan oleh siswa tersebut
diperkiraakan sumber penyebab timbulmya suatu masalah (aspek diagnosis)
terhadap sebanyak 10 butir ,
Maka informasi data yang dikumpulkan untuk menjawab persoalan. apakah
benar siswa tersebut membolos (1) tidak senang kepada sikap atau perilaku guru (2)
merasa kurang mendapatkan perhatian dari guru(3) merasa dibeda bedakan oleh
guru (4) merasa di pojokan oleh guru (5) proses belajar mengajar membosankan (6)
merasa gagal dalam belajar (7) kurang berminat pada mata pelajaran , (8)
terpengaruhi oleh teman yang suka membolos , (9) takut masuk karna tidak
membuat tugas ,(10) tidak membayar kewajiban spp tepat waktunya
Penjelajahan jenis informasi terhadap 10 butir itulah yang perlu dikumpulkan,
temuan dari hasil penjelajahan itu lah sebagai informasi untuk memastikan
memastikan diagnosis yang sebenarnya. Diagnos inilah yang dijadikan pedoman
untuk membuat jenis bantuan yang diberikan untuk mengatasi sikap membolos
siswa tersebut
2. Siapa atau apa yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi atau data. Yang
Dimaksud dengan sumber informasi atau data disini ialah orang atau dokumentasi
yang dapat memberi informasi yang diperlukan untuk keperluan diagnosis dan
penetuan jenis atau pertolongan kepada kasus tersebut
Yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi disini adalah
- Siswa Yang Bersangkutan
- Teman Teman Sekelas
- Guru Mata Pelajaran
- Wali Kelas
- Orang Tua Siswa
- Dokumen Pembayaran Spp Pada Tata Usaha
3. Dengan cara atau Teknik apa jenis informasi atau data tersebut data
diperoleh? Apakah melalui Teknik tes atau Teknik non tes.
Teknik tes disini meliputi : a. tes intelegensi , b. tes bakat , c. tes minat d. tes sikap
Sedang kegiatan data yang dilakukan Teknik nontes meliputi : wawancara, observasi
, kuesioner , dokumentasi , sosiometri , skala sikap .

Anda mungkin juga menyukai