Anda di halaman 1dari 20

Contoh Laporan Observasi BK

Laporan Observasi BK

Berikut ini admin akan sharing tentang laporan observasi BK. Pasti yang baca ini
adik angkatan admin terus lagi ada tugas untuk observasi kan? Ingat ya buat referensi aja
bukan untuk dikumpulin ke dosen. Terimakasih dan semoga bermanfaat.
LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA PELAKSANAAN BK DI
SMK NEGERI 2 PURWOREJO

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah bimbingan dan konseling

Disusun oleh:
Defi Sri Harwati (7101413194)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Laporan
Observasi Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 2 Puworejo. Laporan
ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan, sehingga laporan observasi ini bisa selesai tepat pada waktunya. Laporan
observasi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kesalahan-kesalahan, terutama
dalam segi penyusunan, bahasa, dan penulisannya. Untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya laporan observasi ini.
Semoga, laporan observasi ini memberi banyak pengetahuan dan gambaran mengenai
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dan bisa bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................... i
Kata Pengantar....................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................ iii
BAB I ........................................................... Pendahuluan 1
A. Latar Belakang Penugasan............................................ 1
B. Profil Sekolah .............................................................. 1
C. Profil BK di Sekolah..................................................... 2
D. Rumusan Masalah........................................................ 2
E. Tujuan.......................................................................... 3
F. Manfaat ....................................................................... 3
BAB II Temuan Hasil Pendataan dan Informasi................ 4
A.Transkip Wawancara.................................................... 4
BAB III Kajian Teori tentang BK........................................ 9
A.Pengertian BK............................................................... 9
B. Latar Belakang Perlunya BK........................................ 10
C. Asas-Asas BK.............................................................. 11
D.Fungsi BK..................................................................... 11
E. Bidang BK.................................................................... 12
BAB IV Analisis dan Pembahasan....................................... 14
A.Analisis Pelaksanaan BK di SMK N 2 Purworejo........ 14
BAB IV Penutup................................................................... 21
A.Simpulan...................................................................... 21
B. Saran............................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA............................................................ 22
LAMPIRAN.......................................................................... 23
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang yang
ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun
dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri
dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu yang ada dan dapat dikembangkan
berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sedangkan pengertian konseling adalah suatu
proses memberi bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli
(yang disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (disebut
klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
Bimbingan dan konseling merupakan layanan dalam sekolah yang bertujuan untuk
membentuk dan memantapkan pribadi-pribadi yang baik pada siswa, juga membantu
proses perkembangan siswa dengan segala macam hambatannya. Dalam suatu sekolah
dengan sekolah yang lainnya mempunyai cara yang berbeda dalam memberikan
pelayanan ini, entah itu dalam hal fasilitas, teknik maupun yang lainnya. Observasi ini
bertujuan untuk mencari tahu tentang bagaimana pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
konseling di SMK N 2 Purworejo.

B. Profil Sekolah dan Profil BK di Sekolah


Profil SMK N 2 Purworejo
1. Profil Gambaran Umum
a. Nama :SMK Negeri 2 Purworejo
b. Alamat : Jl. Krajan No 1 Semawungdaleman, Kutoarjo
c. Status : Negeri
d. Provinsi : Jawa Tengah
e. Kabupaten : Purworejo
2. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi Sekolah

“Terciptanya daya manusia yang beriman dan taqwa, profesional, mandiri, berwawasan
lingkungan, dan mampu bersaing di era global.”
b. Misi Sekolah
1. Memberi keahlian kepada tamatan SMK Negeri 2 Purworejo agar berkualitas unggul,
sehingga mampu menjadi tenaga profesional pada dunia kerja dan berwawasan
linkungan.
2. Mengoptimalkan sumber daya dan dana yang ada agar tamatan memiliki etos kerja
sehingga mampu bersaing secara mandiri, berwawasan lingkungan dalam bidang
akuntansi, administrasi perkantoran, pemasaran, dan akomodasi perhotelan.
3. Memberikan beka kepada tamatan agardapat menigkatkan ilmu dan keterampilandengan
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan kompetensi keahlian-
keahliannya.
PROFIL BK di SMK N 2 Purworejo
1. Koordinator : Pratiwi Astuti
2. Guru BK : Ida safitri
3. Guru BK : Marfuah
4. Guru BK : Kitin
5. Guru BK : Mardhani

Di dalam ruang bimbingan dan konseling SMK N 2 Purworejo terdapat ruang


konseling individu, ruang arsip dan juga ruang diskusi kelompok.

C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sistem layanan bimbingan dan konseling di SMK N 2 Purworejo?
2. Bagaimana pelaksanaan keenam bidang bimbingan bimbingan dan konseling di SMK
N 2 Purworejo?

D. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami bagaimana sistem layanan bimbingan dan konseling di
SMK N 2 Purworejo.
2. Mengetahui dan memahami bagaimana pelaksanaan keenam bidang bimbingan
bimbingan dan konseling di SMK N 2 Purworejo.

E. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis
Mahasiswa menjadi tahu dan paham bagaimana sistem layanan bimbingan dan
konseling di SMK N 2 Purworejo. Mahasiswa juga menjadi tahu dan paham bagaimana
pelaksanaan keenam bidang bimbingan bimbingan dan konseling di SMK N 2 Purworejo.
Sehingga akan sadar bagaimana pentingnya layanan Bimbingan dan Konseling dalam
dunia pendidikan.
2. Manfaat Praktis
Setelah tahu dan paham bagaimana sistem layanan bimbingan dan konseling serta
bagaimana pelaksanaan keenam bidang bimbingan dan konseling di SMK N 2 Purworejo
diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang sudah didapatkan dalam dunia kerja
nanti, yaitu saat menjadi guru kelak. Serta diharapkan mahasiswa mampu menganalisis
kekurangan penerapan bimbingan dan konseling di sekolah dan mampu memberi solusi
terbaik dalam implementasi di dunia kerja nanti dengan mempertahankan yang sudah
baik.
BAB II
TEMUAN HASIL PENDATAAN DAN INFORMASI

A.Hasil Wawancara
Penanya : Assalamualaikum Wr.Wb
Narasumber : Wa’alaikumsalam Wr.Wb
Penanya : Saya mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang ingin melakukan
observasi tentang pelaksanaan BK di SMK N 2 Purworejo. Dalam melaksanakan
observasi ini saya akan bertanya seputar bimbingan dan konseling di SMK N 2
Purworejo kepada Bapak. Apakah Bapak berkenan?
Narasumber : Iya tentu saja. Silakan dimulai saja!
Penanya : Iya Pak, apa jabatan atau posisi bapak di BK?
Narasumber : Saya menjabat sebagai guru BK.
Penanya : Ada berapa guru BK di SMK N 2 Purworejo, dan bagaimana struktur
organisasinya?
Narasumber : Disini tidak ada struktur organisasinya, kami hanya terdiri dari satu
koordinator dan 4 guru BK. Koordinator ada Bu Pratiwi, sedangkan guru BK ada
saya sendiri, Bu Ida, Bu Marfuah, dan Bu Kitin.
Penanya : Lalu apakah semua guru BK lulusan S1 bimbingan dan konseling?
Narasumber : Tidak, Bu Pratiwi, Bu Ida, dan Bu Marfuah lulusan dari BK, tetapi saya
dari psikologi pendidikan, sedangkan Bu Kitin S1 akuntansi tetapi sertifikasinya
mengambil bimbingan dan konseling.
Penanya :Berarti Bapak bukan lulusan BK ya Pak, apakah Bapak mengalami
kesulitan ketika Bapak sekarang mengampu BK?
Narasumber : Psikologi pendidikan dan BK sebenarnya saling berkaitan, bisa dibilang
juga bimbingan dan konseling merupakan bagian dari psikologi pendidikan, jadi
tidak begitu berbeda, masalah kejiiwaan, psikologi pendidikan lebih luas dari
bimbingan dan konseling. Tetapi jujur waktu pertama, saya mengalami kesulitan,
mungkin karena masih kurang pengetahuan tentang bimbingan dan konseling dan
masih memerlukan adaptasi juga. Saya terus belajar dan juga banyak bertanya
kepada guru BK lainnya yang lebih ahli sampai saya bisa mendalami dan
menikmati jabatan saya sebagai guru BK.
Penanya : Apakah di SMK N 2 Purworejo menggunakan kurikulum 2013
pak?
Narasumber : Kelas X dan kelas XI sudah, tetapi kelas XII masih menggunakan
KTSP.
Penanya : Berarti sudah tidak ada jam untuk BK masuk ke kelas lagi pak?
Narasumber : Tidak, hanya kelas XII yang masih ada jam BK
Penanya : Apakah menurut Bapak pelayanan BK tetap bisa efektif walaupun
tanpa ada jam masuk kelas pak?
Narasumber : Sangat tidak efektif. Pelayanan BK menjadi tidak maksimal. Untuk
memberi pelayanan bimbingan dan konseling, harus ada keterdekatan antara yang
dibimbing dan pembimbing, kalau tidak ada jam BK, bagaimana siswa bisa
mengenal guru-guru BK, bagaimana juga guru BK dekat dengan para siswa?
Penanya : Lalu bagaimana usaha dari BK untuk mengatasi hal tersebut?
Narasumber : Sampai saat ini, kami kadang meminta jam kepada salah satu guru
untuk masuk ke kelas, tetapi kalau terlalu sering kami juga tidak enak. Kami
sendiri masih mengalami kesulitan untuk mendekati siswa-siswa dan masih
mencari cara bagaimana agar tetap memaksimalkan pelayanan bimbingan dan
konseling walaupun tidak ada jam untuk masuk ke kelas.
Penanya : Berarti pelayanan BK hanya dari mereka-mereka yang ke ruang
BK saja ya pak?
Narasumber : Sampai saat ini iya, dan itu kebanyakan dari kelas XII yang masih ada
jam BK.
Penanya : Kira-kira berapa rata-rata siswa yang datang ke BK setiap harimya
pak?
Narasumber : Ya rata-rata tiga-emapatan siswa, tetapi setiap hari pasti ada.
Penanya : Berarti setiap hari guru BK stand by di ruang BK ya pak?
Narasumber : Tentu saja iya.
Penanya : Dari siswa-siswa yang datang ke BK itu lebih banyak yang
konsultasi apa yang bermasalah pak?
Narasumber : Kami belum pernah mempresentasekan, tetapi sepertinya seimbang.
Penanya : Kebanyakan siswa itu beranggapan bahwa BK itu tempatnya siswa
bermasalah, padahal hal tersebut salah ya pak, mungkin itu salah satu faktor
mengapa masih jarang siswa yang datang ke BK untuk berkonsultasi, kira-kira
menurut Bapak bagaimana untuk menghapus anggapan tersebut dari para siswa
pak?
Narasumber :Nah itu, seharusnya kita harus mendekati mereka, menjelaskan kepada
mereka tentang pelayanan BK yang sesungguhnya, apalagi mereka yang baru
masuk ke SMA/SMK, di SMP itu lebih kental anggapan bahwa BK itu tempatnya
siswa bermasalah. Seharusnya cara yang tepat ya dengan adanya jam BK dan
menjelaskannya pada saat itu, tetapi sekarang menjadi sangat sulit, kami hanya
memberikan pengetahuan BK dari masa orientasi siswa saja, jadi itu masih
menjadi PR bagi kami.
Penanya :Di BK itu ada enam bidang bimbingan ya pak, ada bidang
kehidupan pribadi, bidang sosial, bidang belajar, bidang karir, bidang kehidupan
berkeluarga dan bidang keberagamaan. Bagaimana pelayanan ke-6 bidang
layanan tersebut pada siswa pak?
Narasumber :Kalau di kelas XII kami menggunakan acuan RPP dan setiap pertemuan
kami memberikan materi yang di dalamnya mengandung ke-6 bidang layanan
tersebut. Tetapi untuk sekarang, yang tidak ada jam BK ya hanya melalui
konsultasi apabila ada siswa yang datang dan menanyakan tentang ke-6 bidang
tersebut.
Penanya : Kalau dari konsultasi, paling banyak mereka bertanya tentang
bidang apa pak?
Narasumber : Beragam si, tetapi lebih banyak di bidang karir,terutama yang kelas XII,
bidang lainnya juga ada, seperti siswa yang ingin pindah agama, siswa yang ingin
mengembangkan bakatnya, siswa yang sedang mempunyai masalah dengan
temannya dan masih banyak yang lainnya.
Penanya :Berkaitan dengan layanan di bidang karir, apakah dari sekolah ada
kerja sama dengan pihak luar pak?
Narasumber :Tentu saja ada, kami juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan
untuk menyalurkan lulusan ke sana, dan untuk siswa yang ingin melanjutkan
pendidikan, banyak dari universitas-universitas baik negeri maupun swasta yang
melakukan sosialisasi disini, nanti juga setiap tahunnya kami membuka expo dan
di dalamnya banyak stand-stand dari berbagai universitas.
Penanya : Selain enam bidang bimbingan juga ada kegiatan pendukung yang
diantaranya adalah alih tangan kasus dan kunjungan rumah. Apakah pernah ada
kasus yang tidak bisa diatasi oleh BK kemudian di alih tangankan pak?
Narasumber : Ada, tetapi kami tidak bisa mengatakan kasusnya. Apabila memang ada
kasus yang kami sudah tidak bisa mengatasi, kami tidak bisa memaksakan, pasti
kami langsung mengalihkannya kepada yang lebih ahli.
Penanya : Kalau kunjungan rumah, apakah sering dilakukan pak?
Narasumber : Iya sering, ada beberapa siswa yang sering tidak berangakat sekolah,
sehingga kami mengunjungi kerumahnya untuk mencari tahu sebenarnya ada
faktor apa.
Penanya :Apakah kebanyakan orang tua dari siswa juga mengetahui bahwa
anaknya tidak masuk sekolah pak?
Narasumber : Ada yang iya dan ada yang tidak. Tetapi kebanyakan tidak, mereka
tahunya anak mereka berangkat sekolah setiap hari, tetapi ternyata tidak.
Penanya :Lalu apakah dari kunjunagn rumah tersebut berhasil mengubah
perilaku siswa yang bermasalah tersebut pak?
Narasumber :Ada yang berhasil dan bahkan siswa menjadi rajin sekolah dan belajar,
tetapi ada juga yang tidak, ada yang akhirnya keluar sekolah karena faktor
tertentu.
Penanya :Seperti itu ya pak. Itu saja yang kami tanyakan, terima kasih atas
waktu dan informasi yang bapak berikan.
Narasumber : Iya sama-sama.
BAB III
KAJIAN TEORI TENTANG BK

A.Pengertian Bimbingan dan Konseling


Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang yang
ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun
dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri
dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu yang ada dan dapat dikembangkan
berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sedangkan pengertian konseling adalah suatu
proses memberi bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli
(yang disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (disebut
klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
Bimbingan dan Konseling mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaanya
yaitu terletak pada tujuan yang hendak dicapai, yaitu sama-sama berusaha untuk
memandirikan individu, sama-sama diterapkan dalam program persekolahan dan sama-
sama mengikuti norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat tempat kedua
kegiatan itu diselenggarakan. Sedangkan perbedaannya terletak pada segi isi kegiatan dan
tenaga yang menyelenggarakan. Dari segi isi, bimbingan lebih banyak bersangkut paut
dengan usaha pemberian informasi dan kegiatan pengumpilan data tentang siswa dan
lebih menekankan pada fungsi pencegahan. Sedangkan konseling merupakan bantuan
yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara konselor dan klien. Dilihat dari segi
tenaga yang menyelenggarakan, bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua, guru, wali
kelas, kepala sekolah, dan orang-orang dewasa lainnya kepada individu yang
memerlukannya. Sedangkan konseling hanya dapat dilakukan oleh tenaga yang telah
terdidik dan terlatih. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa konseling itu merupakan
bentuk khusus dari bimbingan.

B. Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling


1. Latar Belakang Psikologis
Dalam proses pendidikan di sekolah, siswa sebagai subjek didik, merupakan
pribadi-pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya. Siswa sebagai individu yang
dinamis dan berada dalam proses perkembangan, memiliki kebutuhan dan dinamika
dalam interaksinya dengan lingkungannya. Sebagai pribadi yang unik, terdapat perbedaan
individual antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Hal tersebut merupakan
beberapa aspek psikologis dalam pendidikan yang bersumber dari siswa sebagai subjek
didik dan dapat menimbulkan berbagai masalah. Timbulnya masalah-masalah psikologis
menuntut adanya upaya pemecahan melalui layanan bimbingan dan konseling.
2. Latar Belakang Sosial
Derasnya perubahan sosial dan makin kompleksnya keadaan masyarakat akan
meningkatkan derajat rasa tidak aman bagi remaja dan pemuda. Kehidupan yang terlalu
berorientasi pada kemajuan dalam bidang material telah menelantarkan supra empiris
manusia sehingga terjadi pemiskinan ruhaniyah dalam dirinya. Kondisi ini sangat
kondusif bagi berkembangnya masalah-masalah pribadi yang terekspresikan dalam
suasana psikologis yang kurang nyaman seperti perasaan cemas, stress, perasaan terasing
serta sering terjadi penyimpangan moral dalam sistem nilai. Atas dasar keadaan tersebut
sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan harus bertanggung jawab untuk mendidik dan
menyiapkan siswa agar berhasil menyesuaikan diri. Oleh karena itu, sangatlah diperlukan
adanya layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
3. Latar Belakang Pedagogis
Pendidikan diartikan sebagai suatu usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian
yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Tujuan inti dari pendidikan adalah perkembangan kepribadian secara optimal sesuai
dengan potensi masing-masing. Untuk menuju tercapainya pribadi yang berkembang,
maka kegiatan pendidikan hendaknya bersifat menyeluruh yang tidak hanya berupa
kegiatan pengajaran, akan tetapi juga diberikan layanan-layanan untuk mengembangkan
kepribadian mereka, yaitu melalui adanya layanan bimbinga dan konseling.

C.Asas-asas Bimbingan dan Konseling


Dalam menyelenggarakan layanan BK di sekolah hendaknya mengacu pada asas-
asas bimbingan dan konseling. Asas-asas BK merupakan ketentuan-ketentuan yang harus
diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan itu. Apabila asas-asas itu diikuti dan
terselenggara dengan baik dapat diharapkan proses pelayanan mengarah pada pencapaian
tujuan yang diharapkan, sebaliknya apabila asas-asa itu diabaikan sangat dikhawatirkan
kegiatan yang terlaksana itu akan berlawanan dengan tujuan bimbingan dan konseling.
Asas-asas yang dimaksudkan adalah asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan,
kekinian, kemandirian, kegiatan, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih
tangan, dan tut wuri handayani.

D.Fungsi Bimbingan dan Konseling


1. Fungsi Pemahaman
Dengan fungsi ini memungkinkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
peningkatan perkembangan dari kehidupan konseli memahami berbagai hal yang
essensial berkenaan dengan perkembangan dan kehidupan klien. Pemahaman yang paling
perlu dihasilkan oleh pelayanan bimbingan dan konseling adalah pemahaman tentang diri
konseli beserta permasalahannya oleh konseli sendiri dan oleh pihak-pihak lain yang
membantu klien, termasuk juga pemahaman tentang lingkungan diri klien.
2. Fungsi Pencegahan
Layanan bimbingan dan konseling dapat berfungsi pencegahan artinya merupakan
usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Bagi konselor profesional yang misi
tugasnya dipenuhi dengan perjuangan untuk menyingkirkan berbagai masalah yang dapat
menghambat perkembangan individu, pencegahan tidak sekedar merupakan ide yang
bagus, tetapi adalah suatu keharusan yang bersifat etis. Oleh karena itu fungsi
pencegahan bagi konselor merupakan bagian dari tugas yang sangat penting.
3. Fungsi Pengentasan
Walaupun fungsi pemahaman dan pencegahan telah dilakukan, namun mungkin
saja konseli masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Individu yang mengalami
masalah akan merasa ada sesuatu yang tidak nyaman pada dirinya dan akan datang pada
konselor dengan tujuan untuk dientaskannya masalah tersebut. Disinilah fungsi
pengentasan itu berperan.
4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling yang diberikan dapat
membantu para konseli dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya
secara mantap, terarah dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini, hal-hal yang dipandang
positif dijaga agar tetap baik dan mantap.

E. Bidang Bimbingan
1. Bidang Kehidupan Pribadi
Yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai,
dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, sesuai dengan
karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
2. Bidang Kehidupan Sosial
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai
serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman
sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
3. Bidang Kegiatan Belajar
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan
belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah dan belajar secara mandiri.
4. Bidang Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pemantapan Karir
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai
informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
5. Bidang Kehidupan Berkeluarga
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam merencanakan kehidupan
keluarga dan keragaman persoalan persiapan membentuk keluarga.
6. Bidang Kehidupan Keberagaman
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik untuk memantapkan diri dalam
memahami dan melaksanakan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan pribadi dan sosial.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bimbingan dan Konseling di SMK N 2 Purworejo belum ada struktur


organisasinya. Bimbingan dan konseling disini hanya terdiri dari satu koordinator dan
empat guru BK di bawahnya. Koordinatornya adalah Ibu Pratiwi Astuti, sedangkan ketiga
guru BK adalah Ibu Ida, Ibu Marfuah, Ibu Kitin, dan Pak Mardhani.
Latar belakang pendidikan guru BK di SMK N 2 Purworejo tidak hanya dari
lulusan jurusan bimbingan dan konseling saja, tetapi ada yang dari prodi psikologi
pendidikan dan ada yang dari prodi akuntansi, tetapi sertifikasinya mengambil bimbingan
dan konseling. Hal ini berkaitan dengan salah satu asas pelaksanaan bimbingan dan
konseling, yaitu asas keahlian.
Asas keahlian merupakan usaha bimbingan dan konseling dilakukan secara
teratur, sistematik dan dengan menggunakan prosedur, teknik serta alat yang memadai.
Asas keahlian ini akan menjamin keberhasilan usaha bimbingan dan konseling dan
selanjutnya keberhasilan bimbingan dan konseling akan meningkatkan kepercayaan
masyarakat. Dengan penerapan asas keahlian ini akan menunjukkan bahwa pelayanan
bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional yang diselenggarakan oleh tenaga
ahli khusus dididik untuk melaksanakan pekerjaan itu. Inti dari asas keahlian ini adalah
bahwa pelayanan bimbingan dan konseling merupakan pekerjaan yang harus dilakukan
oleh orang-orang yang berpendidikan khusus tentang bimbingan dan konseling agar
usaha pelayanan ini dapat berjalan sebagaimana mestinya dan mendapat kepercayaan dari
masyarakat.
Apabila seorang konselor atau guru BK berasal dari latar belakang pendidikan
yang bukan jurusan bimbingan dan konseling, maka guru tersebut tentunya harus segera
menyesuaikan dan berusaha untuk mendalami tentang bimbingan dan konseling agar bisa
setara dengan mereka yang berlatar belakang pendidikan dari bimbingan dan konseling.
Seperti narasumber yang saya wawancarai merupakan guru BK yang berasal dari lulusan
prodi psikologi pendidikan. Beliau mengatakan bahwa untuk pertama kali harus mengajar
bimbingan dan konseling Beliau mengalami kesulitan dan hambatan. Mungkin karena
masih kurang pengetahuan dan belum terbiasa, walaupun menurut beliau psikologi dan
bimbingan dan konseling mempunyai kaitan dan bahkan bimbingan dan konseling
merupakan bagian dari psikologi. Secara kejiwaan, psikologi lebih mendalami daripada
bimbingan dan konseling. Untuk itu beliau terus belajar dan banyak bertanya dan
berdiskusi dengan sesama guru BK yang lebih ahli agar bisa mengejar pengetahuan yang
belum beliau kuasai dan bisa menjadi tenaga yang benar-benar ahli.
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling terdapat enam bidang layanan, yaitu
bidang pribadi, bidang sosial, bidang belajar, belajar karier, bidang berkeluarga dan
bidang keberagamaan. Masing-masing bidang ini mempunyai cara tersendiri untuk
memaksimalkan bidang layanan tersebut. Pelaksanan ke enam bidang layanan ini di SMK
N 2 Purworejo dilakukan melalui materi saat jam bimbingan dan konseling di kelas dan
memalui konsultasi atau konseling di ruang BK.
Saat masih menggunakan kurikulum KTSP, semua kelas mendapat jam pelajaran
bimbingan dan konseling. Jam di pembelajaran di kelas ini dimanfaatkan guru BK untuk
mengenali siswa-siswinya dan mengajak mereka untuk bisa akrab dan sering pergi ke
ruang BK ketika mengalami kesulitan atau butuh konsultasi. Selain itu kegiatan inti dari
pembelajaran di kelas ini adalah memberikan materi tentang layanan bimbingan dan
konseling. Materi yang diberikan menggunakan panduan rencana pembelajaran yang
dibuat sendiri oleh guru bimbingan dan konseling. Materi yang diberikan berupa
beberapa topik permasalahan yang di setiap topik ini mengandung beberapa jenis bidang
layanan, jenis layanan dan fungsi layanan bimbingan dan konseling. Seperti yang saya
baca dari contoh RPP di kelas X selama satu semester terdapat delapan topik
permasalahan, yaitu sebagai berikut:
1. Orientasi Sekolah. Pada topik permasalahan ini mengandung bidang bimbingan pribadi
dan bidang bimbingan belajar. Jenis layanannya adalah layanan orientasi dan merupakan
fungsi layanan pemahaman. Pada topik permasalahan ini siswa akan diberi materi tentang
pengenalan sekolah seperti pengenalan tentang fasilitas sekolah, struktur organisasi
sekolah, guru dan karyawan beserta tugas dan wewenangnya, serta visi dan misi sekolah.
Topik orientasi sekolah ini biasanya dilaksanakan atau diberikan pada saat awal ajaran
baru.
2. Hak dan Kewajiban Siswa. Tata tertib sekolah. Bidang bimbingan yang terkandung
dalam topik ini adalah bidang bimbingan pribadi, sosial dan belajar. Merupakan jenis
layanan informasi dan merupakan fungsi pemahaman. Disini siswa akan diberi materi
tentang hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah dan bagaimana mereka harus
mematuhi tata tertib dengan segala konsekuensinya.
3. Pemahaman Diri. Bidang bimbingan yang terkandung di dalamnya adalah bidang
bimbingan pribadi. Termasuk jenis layanan informasi dan merupakan fungsi pemahaman.
Disini materi yang diberikan adalah tentang bagaimana mengenal dan memahami
karakteristik diri sendiri. Topik permasalahan ini hanya berorientasi pada bidang
bimbingan pribadi. Siswa akan diberi arahan untuk mengenali diri dengan bakat yang
mereka punyai dan memahami kelebihan dan kekurangan apa yang mereka miliki.
4. Konsep Diri. Bidang bimbingan yang terkandung di dalamnya adalah bidang bimbingan
pribadi dan sosial. Jenis layanan informasi dan merupakan fungsi pemahaman. Pada topik
ini siswa akan diberi materi tentang pengertian konsep diri dan apa saja unsur-unsur dari
konsep diri, apa saja konsep diri yang positif dan apa saja konsep diri yang negatif.
5. Nilai-Nilai Kehidupan. Bidang bimbingan yang terkandung di dalamnya adalah bidang
bimbingan pribadi, sosial dan karir. Merupakan jenis layanan informasi dan fungsi
layanan pemahaman dan pencegahan. Disini siswa akan diberi materi tentang nilai-nilai
kehidupan, bagaimana bersosialisasi dengan nilai-nilai kehidupan dan bagaimana
mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai kehidupan.
6. Eksplorasi Dan Potensi Dasar. Bidang layanan yang terkandung dalam topik ini adalah
bidang bimbingan pribadi dan belajar. Jenis layanan informasi dan merupakan fungsi
layanan pemahaman. Pada topik ini siswa akan diberi materi tentang paradigma belajar
yang benar, bagaimana mengenali potensi dasar untuk belajar dan cara menyusun rencana
pengembangan potensi dasar.
7. Evaluasi Diri Setiap Waktu. Bidang bimbingan yang terkandung di dalamnya adalah
bidang bimbingan pribadi, sosial dan belajar. Jenis layanan konten dan merupakan fungsi
pemahaman, pencegahan dan pengentasan. Pada topik ini siswa diberi materi tentang cara
mengevaluasi prestasi pada semester sebalumnya, mengevaluasi sikap dan perilakunya
selama ini, mengevaluasi kegiatannya dalam beribadah dan menyusun rencana dan
strategi pengembangan dirinya.
8. Psikologi Remaja. Bidang bimbingan yang ada di dalamnya adalah bidang bimbingan
pribadi dan sosial, jenis layanan informasi dan merupakan fungsi layanan pemahaman,
pencegahan dan pengentasan. Pada topik ini siswa akan diberi materi tentang mengenali
ciri-ciri perkembangan remaja, tugas-tugas perkembangan remaja, dan masalah-masalah
yang mungkin akan dihadapi remaja. Dari kedelapan topik permasalahan tersebut, bidang
bimbingan pribadi selalu terkandung di dalamnya, hal ini berarti bahwa bidang
bimbingan pribadi merupakan bidang bimbingan yang paling penting bagi siswa dan
bidang bimbingan yang paling ditonjolkan.
Materi tersebut diberikan agar siswa mempunyai pengetahuan dan gambaran
mengenai bidang layanan bimbingan dan konseling, sehingga nanti ketika mereka
mengalami kesulitan mereka bisa berkonsultasi langsung dengan guru BK. Jadi
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas berupa materi yang
didalamnya mengandung bidang-bidang bimbingan dan layanan-layanan bimbingan,
serta dijelaskan pula fungsi bimbingan dan konseling apa yang terdapat dalam materi
tersebut.
Selain melalui pembelajaran di kelas, pelayanan bimbingan dan konseling juga
diberikan kepada siswa-siswa yang datang ke ruang BK untuk konsultasi atau
mendiskusikan sesuatu, dan juga diberikan melalui penyelesaian masalah-masalah yang
terjadi di sekolah. Di SMK N 2 Purworejo, rata-rata setiap harinya ada 3-4 orang yang
datang ke ruang BK, entah itu untuk konsultasi ataupun karena masalah. Bidang
bimbingan yang paling sering di konsultasikan adalah pribadi dan karier. Tetapi bidang
bimbingan yang lain juga sering di konsultasikan juga. Yang paling jarang adalah bidang
bimbingan untuk kehidupan berkeluarga.
Pada bidang kehidupan pribadi, yang biasa dikonsultasikan oleh siswa adalah
mengenai pengembangan bakat, konsultasi memilih jurusan, masalah pribadi yang
berkaitan dengan emosi dan masih banyak yang lainnya. Disini guru BK mencoba untuk
menyelesaikan dan memberika arahan kepada siswa tentang masalah-masalah yang
mereka hadapi, ataupun hal-hal yang mereka tanyakan tanpa adanya paksaan. Misalnya
sudah pernah ada siswa yang sebenarnya dia mempunyai bakat, akan tetapi dia tidak tau
bagaimana untuk mengembangkannya. Dari pihak BK tidak pernah memaksa anak
tersebut harus mengikuti ekstrakurikuler ini atau itu, tetapi mereka hanya membiarkan
anak tersebut untuk mencoba memilih dan menghubungkan kegiatan apa yang harus dia
pilih sesuai dengan bakat yang dia miliki.
Pada bidang bimbingan sosial, yang sering terjadi adalah masalah akibat adanya
interaksi atau komunikasi yang salah pada siswa-siswa. Terkadang dalam berinteraksi
terdapat salah kata atau sikap yang entah itu sengaja atau tidak terkadang menyinggung
atau menyakiti orang lain. Hal inilah yang akhirnya menimbulkan salah paham dan
mendatangkan konflik. Pernah terjadi perkelahian antar siswa yang hanya disebabkan
oleh perkataan salah satu siswa yang akhirnya membuat siswa yang lain menjadi marah.
Guru BK disini memanggil kedua belah pihak dan mendamaikan mereka dengan cara
meluruskan masalah apa yang sebenarnya terjadi, menjelaskan bahwa mereka hanya
salah paham dan setelah itu juga meberikan arahan bagaimana seharusnya bersikap dan
berkata yang sopan santun agar setiap tindakan dan sikap kita tidak menimbulkan orang
lain tersinggung dan mendatangkan masalah.
Pada bidang bimbingan belajar, yang sering di tanyakan siswa adalah tentang cara
belajar yang efektif dan benar. Banyak siswa yang mengeluh bahwa mereka tidak bisa
memanaj waktu mereka untuk belajar dan susah berkonsentrasi dalam belajar. Dari pihak
BK memberikan arahan bahwa siswa harus membuat jadwal belajar, dan memberi saran
agar mereka bisa berkonsentrasi dalam belajar, seperti memberikan saran tempat-tempat
belajar yang baik, bagaimana mencari suasana tempat belajar yang baik, dan lain
sebagainya.
Bidang bimbingan karier merupakan bidang bimbingan yang paling sering
ditanyakan dan di konsultasikan siswa, terutama siswa-siswa kelas XII. Mereka sering
mengalami kebingungan akan masa depan mereka, apakah memilih kerja atau
melanjutkan studi. Ada banyak faktor yang menjadi pertimbangan mereka dan sering kali
ditanyakan pada guru BK. Disini guru BK memberikan saran bagimana mereka
seharusnya mengambil keputusan dilihat dari faktor-faktor dan keadaan masing-masing
siswa. Bagaimana mereka harus memilih jurusan bagi mereka yang ingin melanjutkan
studi, dan pada bidang bimbingan ini guru BK menjalin kerjasama dengan pihak luar,
yaitu universitas-universitas baik itu negeri maupun swasta dan perusahaan-perusahaan
tertentu. Bagi mereka yang akan melanjutkan studi, sekolah menerima adanya sosialisasi
dari berbagi universitas agar siswa-siswa tahu bagimana gambaran universitas tertentu
dan apa saja jurusan yang dapat mereka pilih. Sedangkan bagi siswa-siswa yang memilih
untuk bekerja, pihak sekolah juga menyalurkan siswa-siswa mereka pada perusahaan-
perusahaan tertentu.
Pada bidang bimbingan kehidupan berkeluarga belum pernah ada siswa yang
berkonsultasi tentang itu. Sedangkan pada bidang bimbingan keberagamaan, pernah ada
siswa yang berkonsultasi ingin pindah agama. Menurut narasumber, sebenarnya
pelayanan di ruang BK dengan cara siswa datang dan berkonsultasi pada guru BK itu
lebih efektif dan lebih mudah dalam memberikan bimbingan dan membantu
mengembangkan kepribadian mereka, karena bisa lebih intensif dan leluasa, akan tetapi
kesadaran siswa dan keinginan siswa untuk ke ruang BK masih rendah. Banyak yang
masih menganggap bahwa ruang BK merupakan tempatnya siswa-siswa yang
bermasalah.
Perubahan kurikulum ini menyebabkan tidak ada lagi jam BK untuk masuk ke
kelas. Sehingga kelas X dan kelas XI tidak diberi materi tentang BK di kelas. Hal ini
menyebabkan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah menjadi kurang efektif dan
sangat tidak maksimal. Pelayanan bimbingan dan konseling hanya mengandalkan dari
pelayanan di ruang BK saja, itu pun kalau siswa-siswa mau datang ke ruang BK. Padahal
masih banyak siswa yang enggan untuk berkonsultasi ke ruang BK karena menganggap
bahwa ruang BK merupakan tempatnya orang yang bermasalah.
Kebanyakan siswa yang datang ke ruang BK adalah siswa kelas XII karena hanya
kelas XII yang saat ini masih ada jam pelajaran bimbingan dan konseling. Guru-guru BK
mengaku bahwa mereka mengalami kesulitan. Sekarang, BK hanya diberi waktu untuk
mengenalkan tentang BK kepada siswa pada saat masa orientasi siswa saja. Ini dirasa
kurang cukup. Dalam melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling, harus ada yang
namanya keterdekatan antara siswa dengan konselor atau guru BK. Bagaimana
keterdekatan ini terbentuk jika siswa-siswanya sendiri tidak mengenal guru BK, kurang
mengerti dan memahami bagaimana sebenarnya pelayanan BK di sekolah. Hal inilah
yang masih di pikirkan oleh guru BK.
Tantangan yang harus dihadapi oleh guru BK saat ini adalah bagaimana
mendekati peserta didik, bagaimana peserta didik memahami pelayanan bimbingan dan
konseling yang sebenarnya, dan merubah paradigma peserta didik tentang ruang BK
adalah tempatnya peserta didik bermasalah tanpa ada jam masuk kelas dan pemberian
materi. Selama ini usaha yang dilakukan guru BK adalah meminta jam pelajaran dari
guru mata pelajaran. Mereka selalu bertanya dengan guru mata pelajaran yang lain,
apakah ada jam pelajaran yang sisa, ataupun ada guru yang tidak bisa hadir ke kelas, lalu
jam tersebut mereka gunakan untuk memberi sedikit materi tentang bimbingan dan
konseling.
Akan tetapi hal ini tidak bisa dilakukan secara terus-menerus karena mata
pelajaran lain juga tidak bisa dimintai jam terus dan tidak selalu ada kelas yang kosong.
Untuk mendekati peserta didik pun sangat sulit jika tidak ada pertemuan dalam
pembelajaran di kelas. Guru BK tidak mungkin mendekati seluruh peserta didiknya satu
persatu. Padahal di SMK N 2 Purworejo, setiap guru BK ditanggung jawabi untuk 200
siswa. Jadi perubahan kurikulum ini benar-benar membuat pelayanan bimbingan dan
konseling tidak bisa maksimal dan membuat BK harus berpikir lebih keras bagaimana
mereka bisa melaksanakan tugas mereka dengan maksimal.
BAB V
PENUTUP
A.Simpulan
Layanan bimbingan dan konseling di SMK N 2 Purworejo dilaksanakan melalui
dua cara, yaitu melalui pembelajaran/materi yang diberikan pada jam pelajaran
bimbingan dan konseling, dan melalui konsultasi/layanan bimbingan melalui ruang BK.
Dalam pemberian materi, guru BK menggunakan RPP yang dibuat sendiri sebagai acuan.
Setiap materi/ dalam BK disebut topik permasalahan. Di dalamnya mengandung enam
bidang bimbingan dan disebutkan termasuk dalam fungsi bimbingan dan konseling yang
mana.
Setiap hari pasti ada siswa yang ke ruang BK, entah itu ingin konsultasi atau karena
ada masalah. Rata-rata ada 3-4 siswa yang datang. Hal yang dikonsultasikan siswa juga
beragam, dimulai dari masalah pribadi sampai masalah keberagamaan. Semua bidang
bimbingan hampir pernah dikonsultasikan. Yang paling sering adalah di bidang karier,
terutama untuk kelas XII. Paling jarang yang di konsultasikan adalah bidang kehidupan
berkeluarga.
Perubahan kurikulum dari KTSP menjadi kurikulum 2013 membuat layanan
bimbingan dan konseling mengalami hambatan dan tidak bisa memberikan layanan
secara maksimal, karena pada kurikulum 2013 tidak ada lagi jam untuk BK. Pelayanan
hanya melalui konsultasi di ruang BK serta keterdekatan antara siswa dan guru BK juga
menjadi terhambat.
B. Saran
1. Saran untuk Guru Pembimbing
- Mengadakan sosialisasi tentang bimbingan dan konseling setelah jam sekolah selesai
atau di hari libur beberapa kali.
2. Saran untuk Guru Mata Pelajaran
- Lebih perhatian kepada siswa.
- Ikut mencari tahu apakah ada masalah yang sedang dihadapi siswa apa bilaada siswa
yang tidak masuk tanpa alasan
DAFTAR PUSTAKA

Erman Amti & Marjohan. 1992/1993. Bimbingan dan Konseling. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktirat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan
Prayitno dan Erman Amti. 1999. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta
W.S. Winkel. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo
Sukardi Dewa Ketut. 2000. Pengantar Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
Jakarta: Rineka Cipta
http://belajarpsikologi.com/pengertian-bimbingan-dan-konseling/

Anda mungkin juga menyukai