Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konseling Traumatik
Dosen Pengampu: Vasco Delano, M.Pd., Kons.
Disusun oleh:
Moch. Luqman Mursalat
(435200006)
B. Deskripsi Masalah
Klien adalah seorang perempuan yang mendapatkan perilaku pelecehan seksual di
transportasi umum, sehingga saat ini klien mengalami gangguan pikiran serta
ketakutan yang berlebih dan tidak ingin naik trnasportasi umum seorang diri,
harus ditemani teman atau keluarga.
C. Analisis Masalah
Dari hasil wawancara dengan klien, konselor dapat menganalisa; bahwa
permasalahan yang dialami klien JN adalah trauma. Klien merasa takut
dikemudian hari akan terjadi hal serupa. Adapun emosi yang muncul setelah
kejadian adalah sebagai berikut :
E. Pelaksanaan Layanan
B. Tahap Penjajakan
Setelah klien dan konselor berhasil memiliki persepsi yang sama, selanjutnya
konselor menggali informasi yang lebih dalam terhadap permasalahan yang dihadapi
klien.
Dari hasil yang didapat, klien mengalami trauma. Setelah mendapatkan
pelecehan seksual di transportasi umum. Sampai saat ini klien tidak berani naik
transportasi umum seorang diri.
C. Tahap Penafsiran
Dari hasil wawancara dengan klien, sebagai berikut ;
1. Wawancara Lisan
Pada awal pertemuan wawancara klien menunjukkan respon biasa saja. Karena
klien masih belum terlalu terbuka dengan konselor.
2. Role Play Revivikasi
Menghadirkan dan mengalami kembali emosi yang dialami pada saat kejadian.
Tujuan hal ini adalah agar klien dapat membangkitkan kembali trauma dan
klien berhasil mengenali dengan baik emosi-emosi yang terpendam.
3. Wawancara Tulisan
Klien berhasil untuk mengungkapkan emosinya terhadap kejadian yang
dialaminya. Emosi yang dimunculkan adalah sebagai berikut:
D. Tahap Pembinaan
Dalam tahap pembinaan, usaha yang dilakukan konselor adalah membantu klien
dengan cara:
1. Konseling Kelompok
Edukasi tentang trauma dan edukasi penanganan pasca trauma.
a. Edukasi Trauma
Definisi trauma adalah sebuah kejadian yang tidak terduga, tidak diharapkan
yang terjadi dimasa lampau, yang diresponi oleh seseorang dengan
intensitas emosi yang tinggi.
b. Edukasi Penanganan Pasca Trauma
Menjelaskan kepada klien tahapan-tahapan penanganan pasca trauma.
2. Konseling Pribadi
Setelah mengedukasi klien tentang trauma dan langkah-langkah penanganan
pasca trauma, konselor mendampingi klien untuk melakukan:
a. Emotional Acceptance
Klien dilatih untuk dapat menerima kejadian traumatis yang tidak dapat
diubah.
Klien dilatih untuk berdamai dengan keadaan , dengan cara melepaskan
emosi-emosi negatif. Hal ini dilakukan dengan cara klien dibimbing
untuk mengakui, menerima dan melepaskan emosi negatif.
b. Reframing
Klien dibimbing untuk mengubah sudut pandang klien, dengan
memberikan pemaknaan baru tentang kejadian traumatis yang pernah
dialami.
Perubahan sudut pandang klien yang diharapkan;
Sebelum Konseling
Klien marah, kecewa, jijik, terkejut / tidak menyangka dan merasa
menjadi korban
Sesudah Konseling
Klien mampu menerima dan berdamai dengan kejadian traumatis.
Klien mampu membangun sebuah pemahaman baru, mengapa pelaku
dapat melakukan pelecehan seksual, dan klien dapat lebih tegas sehingga
jika dikemudian hari mendapat perlakuan yang sama dapat melawan dan
melaporkan pelaku, agar tidak ada korban yang lain.
c. Forgiveness Therapy
Klien dilatih untuk mengampuni dirinya sendiri, karena tidak berusaha
untuk melawan kejadian tersebut. Sehingga klien dapat berdamai dengan
dirinya sendiri.
____________________ _____________________