Anda di halaman 1dari 22

ARITMETIKA SOSIAL

KELOMPOK IV:

1. SRY HANDAYANI (105361101920)


2. ROSDIANA PABIANAN (105361102120)
3. NUR ISMI (105361102220)
4. SRI RESKI (105361102320)

JURUSAN : LINEAR 2020


SEMESTER : TIGA (3)

MATA KULIAH : TELAAH MATEMATIKA SMP


DOSEN PENGAMPUH : Dr. TAKDIRMIN,S.Pd.,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan karunia-Nyalah sehingga
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah ini dengan sebaik-baiknya yang berjudul
“ARITMATIKA SOSIAL“.

Adapun makalah matematika tentang aritmatika sosial ini telah penulis usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tanpa bantuan dari semua pihak makalah ini tidak
akan selesai. Penulis pun sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dalam penyusunan
kata-kata maupun penguasaan materi atau permasalahan yang diperlukan dalam makalah ini.

Oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima dan mengharapkan saran-saran dan kritikan
demi kesempurnaan makalah yang selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat
dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................5
1.3. Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A. PENGERTIAN DAN ISTILAH PERDAGANGAN......................................................6
2.1. Harga Pembelian...................................................................................................7
2.2. Harga Penjualan....................................................................................................8
2.3. Untung dan Rugi.................................................................................................10
2.4. Menentukan Persentase Untung dan Rugi...........................................................11
2.5. Rabat (Diskon)....................................................................................................14
2.6. Pajak...................................................................................................................15
2.7. Bruto, Neto, dan Tara..........................................................................................16
2.8. Persentase Tara dan Harga Bersih.......................................................................17
2.9. Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk..................................................................18
AB III.......................................................................................................................................21
PENUTUP................................................................................................................................21
3.1. Kesimpulan................................................................................................................21
3.2. Saran..........................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Aritmatika Sosial ialah materi matematika yang menyangkut kehidupan


sosial, terutama dalam penggunaan mata uang. Kehidupan manusia sangat
dekat dengan penggunaan mata uang, hampir setiap aktivitas berkaitan dengan
penggunaan uang, baik dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah tangga,
kegiatan usaha maupun dalam bidang pemerintahan. Uang juga menjadi
penentu nilai suatu barang.

Setelah mengalami proses, akhirnya manusia menemukan benda yang disebut


mata uang. Kegiatan jual beli dilakukan dengan memberi nilai atau harga terhadap
suatu barang dan jual beli dengan cara barter mulai ditinggalkan.
Sejalan dengan perkembangan dengan dalam kehidupan sehari-hari, kita
sering mendengar istilah-istilah perdagangan seperti Harga Pembelian, Harga
Penjualan, Untung dan Rugi. Demikian pula, istilah Rabat (Diskon), Pajak, Bruto,
Neto, Tara, Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk. Istilah-istilah ini merupakan bagian
dari matematika yang disebut Aritmatika Sosial, yaitu yang membahas perhitungan
keuangan dalam perdagangan dan kehidupan sehari-hari beserta aspek-aspeknya.
Makalah ini akan membahas tentang definisi Aritmatika Sosial. Selain itu
akan menjelaskan istilah yang berhubungan dengan Aritmatika Sosial yang dilengkapi
dengan contoh.
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja istilah yang berhubungan dengan aritmatika sosial?

1.3. Tujuan

1. Mengidentifikasi istilah yang berhubungan dengan Aritmatika Sosial yang


dilengkapi dengan contohnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN ISTILAH PERDAGANGAN

Aritmatika Sosial adalah materi matematika yang menyangkut kehidupan sosial, terutama
penggunaan mata uang. Dalam masyarakat modern, kehidupan manusia sangat dekat dengan
penggunaan mata uang. Hampir setiap aktivitas berkaitan dengan penggunaan uang, baik dalam
rangka memenuhi kehidupan rumah tangga, kegiatan usaha perorangan dan badan, maupun
dalam bidang pemerintahan.Uang juga menjadi penentu nilai suatu barang. Penggunaan uang
dalam suatu perdagangan merupakan suatu hal yang lazim kita jumpai. Uang merupakan alat
tukar atau alat pembayaran yang sah yang diterbitkan oleh pemerintah. Dalam suatu
perdagangan, pedagang menjual barang dagangannya kepada konsumen.Jumlah uang yang
diperoleh pedagang dari hasil penjualan barang itu dinamakan harga jual, sedangkan jumlah
yang harus dibelanjakan atau dibayarkan oleh pedagang untuk pengadaan barang tersebut
dinamakan harga beli.Seorang pedagang dikatakan untung atau mendapatkan laba, apabila harga
jualnya lebih besar dari harga belinya.Sebaliknya, bila harga jualnya lebih rendah dari harga
belinya, maka pedagang tersebut dikatakan rugi. Dan apabila harga jual sama dengan harga
belinya,maka dikatakan pula pokok atau impas. Apabila kita memiliki sejumlah uang yang
banyak, tentu kita mengharapkan agar uang itu tersimpan dengan aman, dan mungkin supaya
bertambah banyak.Untuk itu sebagian orang ada yang menyimpan uangnya di bank dapat berupa
tabanas, deposito, giro, dan sebagainya.Penyimpanan di bank ini selain aman juga ada lebihnya
berupa bunga atau jasa.Berapa persen bunga tersebut, tergantung dari besarnya uang yang
disimpan, lamanya menyimpan, dan macam simpanan.

Sebagian orang ada yang memanfaatkan uangnya dalam perdagangan. Ada yang jual beli
barang, jual beli surat berharga seperti efek, atau menyimpannya di perusahaan sebagai
saham.Dalam jual beli, istilah rabat atau diskon sudah tidak asing lagi.Dapat kita jumpai di toko
atau supermarket.Pemberian rabat dilakukan oleh pengusaha toko bertujuan untuk menarik minat
para pembeli atau konsumen agar membeli barang-barang yang dijualnya. Barang-barang yang
dijual di toko atau supermarket biasanya dikemas dalam suatu kemasan tertentu, maka kita akan
mengenal istilah-istilah bruto, tara, dan netto. Bruto adalah berat kotor suatu barang dengan
pelapisnya (kemasan atau pembungkus). Tara adalah potongan berat suatu barang berupa
pelapisnya (kemasan atau pembungkus).Netto adalah berat bersih (berat sebenarnya) suatu
barang. Toko atau supermarket, restoran, perusahaan, rumah tinggal, gaji pegawai atau
karyawan, tempat hiburan, dan lain-lain dikenakan wajib pajak.Pajak adalah potongan atau
kewajiban yang harus kita bayarkan pada kas negara dari suatu penghasilan yang kita peroleh
dengan besar bervariasi.

2.1. Harga Pembelian

Harga pembelian adalah harga atau biaya dari barang yang dibeli, misalnya
harga barang dari pabrik, grosir, atau tempat lainnya.
1. Rumus Harga Beli Jika Untung diketahui :
Harga Beli = Harga Jual – Untung
2. Rumus Harga Beli Jika Rugi diketahui :

Harga Beli = Harga Jual + Rugi

Contoh Soal :

1. Seorang pedagang sepatu menjual sepasang sepatu kepada konsumen


dengan harga Rp90.000,00. Jika pada penjualan sepasang sepatu itu
pedagang mendapat untung sebesar 25 %, berapakah harga Pembelian sepatu
itu dari pabriknya?

Untung =25%
Untung = 25% x Rp 90.000,00
= 25 x Rp 90.000,00
100
= Rp 22.500,00
Harga Beli = Harga Jual – Untung
= Rp90.000,00 – Rp22.500,00
= Rp67.500,00
Jadi, harga pembelian sepatu itu adalah Rp67.500,00
2. Seorang pedagang ayam memperoleh hasil penjualan
Rp440.000,00. Dari penjualan itu ternyata ia rugi 10%. Besar
modal pedagang ayam adalah….

Penyelesaian :

Rugi = 10%
Rugi = 10% x Rp440.000,00
= 10 x Rp440.000,00
100
= Rp44.000,00

= Rp440.000,00 + Rp44.000,00
= Rp484.000,00
Jadi, harga pembelian ayam atau modalnya adalah Rp484.000,00

2.2. Harga Penjualan

Harga Penjualan adalah harga dari barang yang dijual atau harga barang yang ditetapkan
oleh pedagang kepada pembeli.
Misalnya: Harga Jual Buku Tulis : Rp5.000,00 Harga Jual Cat Air : Rp30.000,00.
1. Rumus Harga Jual Jika Untung diketahui :
Harga Jual = Harga Beli + Untung
2. Rumus Harga Jual Jika Rugi diketahui :
Harga Jual = Harga Beli – Rugi

Contoh Soal :
Harga sebuah TV bekas adalah
1.
Rp625.000,00 kemudian diperbaiki dengan
biaya Rp125.000,00. Jika pedagang TV
mengharapkan untung 20%, maka TV tersebut
harus dijual dengan harga….
Penyelesaian :
Harga Beli = Rp625.000,00 + Harga perbaikan TV
= Rp625.000,00 + Rp125.000,00
= Rp750.000,00

= 20% x Rp750.000,00
= 20 x Rp750.000,00
100
= Rp150.000,00
Harga Jual = Harga Beli + Untung
= Rp750.000,00 + Rp150.000,00
= Rp900.000,00
Jadi, harga penjualan TV bekas adalah Rp900.000,00

2. Seorang pedagang membeli setengah lusin tas seharga Rp210.000,00. Karena ketinggalan
mode, pedagang merugi 10%. Harga jual tas per buahnya adalah…. Penyelesaian:
1 Lusin = 12 buah
½ Lusin = 6 buah

Rugi = 10%
= 10% x Rp210.000,00
= 10 x Rp210.000,00
100

= Rp210.000,00 – Rp21.000,00 6
= Rp189.000,00
6
= Rp31.500,00
Jadi, harga tas/buah adalah Rp31.500,00

4
2.3. Untung dan Rugi

2.3.1. Untung

Untung atau Laba adalah selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian
jika harga penjualan lebih dari harga pembelian.

Untung = Harga Penjualan – Harga Pembelian

Contoh Soal:
1. James membeli 30 batang pensil 2B seharga
Rp60.000,00. James menjualnya dengan harga
Rp2.500,00 per batang. Apakah James mendapat
untung atau rugi? Berapakah untung atau rugi yang
diterima James?
Penyelesaian:
Harga pembelian pensil 2B = Rp60.000,00
Harga penjualan pensil 2B = 30 x Rp2.500,00 = Rp75.000,00
Karena harga penjualan sangat besar, maka James mendapat untung.
Sehingga:
Untung = Rp75.000,00 – Rp60.000,00 = Rp15.000,00
Maka untung yang diterima James sebesar Rp15.000,00

2.3.2. Rugi

Rugi adalah selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian jika harga
penjualan kurang dari harga pembelian.

Rugi = Harga Pembelian – Harga Penjualan

Contoh soal:
Seorang tukang sayur membeli tomat seharga Rp10.000,00 per kg. Selanjutnya tukang
sayur tersebut ya dengan harga Rp6.000,00 kg. Apakah tukang sayur itu mendapat
untung atau rugi?
Penyelesaian:
Harga pembelian per kg = Rp10.000,00
Harga penjualan per kg = Rp6.000,00
Karena harga penjualan lebih kecil dari harga pembelian, maka tukang sayur tersebut
mendapatkan rugi, bukan untung.
Rugi = Rp10.000,00 – Rp6.000,00 = Rp4.000,00
Maka tukang sayur tersebut mendapatkan kerugian sebesar Rp 4.000,00.

2.4. Menentukan Persentase Untung dan Rugi

Pada Persentase Untung berarti Untung dibanding dengan Harga Pembelian, dan
Persentase Rugi berarti Rugi dibanding Harga Pembelian.

% Untung = Jumlah Untung x 100%


Harga Beli

% Rugi = Jumlah Rugi x 100%


Harga Beli

Contoh Soal:
1. Katie membeli komputer seharga Rp700.000,00. Komputer itu dijual dengan
harga Rp840.000,00. Berapa %kah keuntungannya?
Penyelesaian:
Keuntungan = Rp840.000,00 – Rp700.000,00 = Rp140.000,00
% Untung = Jumlah untung x 100%
Harga Beli
= Rp140.000,00 x 100%
Rp700.000,00
= 20%

2. Jill membeli televisi seharga Rp2.400.000,00. Karena rusak, Jill menjualnya dengan
harga Rp1.600.000,00. Berapa %kah kerugiannya?
Penyelesaian:
Rugi = Rp2.400.000,00 – Rp1.600.000,00 = Rp800.000,00
% ugi = Jumlah Rugi x 100%
Harga Beli
= Rp800.000,00 x 100%
Rp2.400.00,00
= 33.3 %

2.4.1. Menentukan Harga Pembelian dan Harga Penjualan jika Persentase Untung atau Rugi
Diketahui
a. Jika UNTUNG diketahui, maka berlaku sebagai berikut:

HARGA PENJUALAN = HARGA PEMBELIAN + UNTUNG


HARGA PEMBELIAN = HARGA PENJUALAN – UNTUNG

Contoh Soal:

Tio membeli sebuah sepeda motor dengan harga Rp6.500.000,00. Supaya untung10%
berapakah sepeda motor itu harus dijualnya?

Penyelesaian:
Untuk menjawab permasalahan tersebut maka harus
dihitung dulu besarnya keuntungan dalam rupiah sebagai
berikut :
Ingat, untung 10% artinya 10% dari harga
pembelian.
Jadi:
Untung = 10% x Rp6.500.000,00
= 10 x Rp6.500.000,00
100
= Rp650.000,00

Harga penjualan = Harga pembelian + Untung


= Rp6.500.000,00 + Rp650.000,00
= Rp7.150.000,00

7
Cara Lain:
Dalam bentuk persen, harga pembelian = 100%
Jadi, Harga penjualan = Harga pembelian + Untung
= 100% + 10%
= 110% Harga pembelian
= 110 x Rp6.500.000,00
100
= Rp7.150.000,00

b. Jika RUGI diketahui, maka berlaku sebagai berikut:

HARGA PENJUALAN = HARGA PEMBELIAN – RUGI


HARGA PEMBELIAN = HARGA PENJUALAN + RUGI

Contoh Soal:

Pak Ali adalah seorang pedagang pakaian, ia menjual 1


kodi baju dengan harga Rp600.000,00. Ternyata ia
mengalami kerugian sebesar 25%.

a. Berapa harga pembelian 1 kodi baju?


b. Berapa harga pembelian 1 buah baju?

Penyelesaian:
a. Harga penjualan (1 kodi) = Harga pembelian (1 kodi) – Rugi
= 100% - 25%
= 75% Harga pembelian (1 kodi)
= 75 x Harga pembelian (1 kodi)
100

Harga pembelian (1 kodi) = 100 x Harga penjualan (1 kodi)


75
= 100 x Rp600.000,00
75
8
= Rp800.000,00

b. Harga pembelian 1 baju = Harga pembelian 1 kodi : 20


= Rp800.000,00 : 20
= Rp40.000,00

2.5. Rabat (Diskon)

Rabat artinya potongan harga atau lebih dikenal dengan istilah diskon. Dalam
pemakaiannya terdapat perbedaan istilah antara rabat dan diskon. Istilah rabat digunakan oleh
produsen kepada grosir, agen atau pengecer. Sedangkan diskon digunakan oleh grosir, agen atau
pengecer kepada konsumen.

Contoh soal :

Sebuah toko buku membeli beberapa jenis buku pelajaran daris suatu penerbit. Buku
matematika dibeli sebanyak 50 buah dengan harga Rp5.000.000,00 dan memperoleh rabat
sebesar 20%. Berapa rupiah yang harus dibayar pemilik toko buku itu ?

Penyelesaian:
Harga beli (B) = Rp5.000.000,00
Rabat = 20% Rabat
pembelian buku = harga beli – rabat pembelian buku =
Rp5.000.000,00 – Rp1.000.000,00 =
Rp4.000.000,00
Jadi, pemilik toko buku harus membanyar kepada penerbit sebesar Rp4.000.000,00

2.6. Pajak

Pajak adalah statu kewajiban dari masyarakat untuk menterahkan sebagian kekayaannya
pada negara menurut peraturan yan di tetapkan oleh negara. Pegawai tetap maupun swasta negeri
dikenakan pajak dari penghasilan kena pajak yang disebut pajak penghasilan (PPh). Sedangkan
barang atau belanjaan dari pabrik, dealer, grosor, atau toko maka harga barangnya dikenakan
pajak yang disebut pajak pertambahan nilai (PPN).

Contoh Soal :
1. Seorang ibu mendapat gaji sebulan sebesar Rp1.000.000,00 dengan penghasilan tidak
kena pajak Rp400.000,00. Jika besar pajak penghasilan (PPh) adalah 10 % berapakah gaji
yang diterima ibu tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui :
Besar penghasilan = Rp1.000.000,00
Penghasilan tidak kena pajak = Rp400.000,00
Pengahasilan kena pajak = Rp1.000.000,00 – Rp400.000,00
= Rp600.000,00
Pajak penghasilan =10%
Ditanya : Gaji yang Diterima Ibu?
Jawab :

Besar pajak penghasilan = 10 %

= 10% x Rp600.000,00

= 10 x Rp600.000,00
100
= Rp60.000,00
Gaji yang diterima = Rp1000.000,00 – Rp60.000,00
= Rp940.000,00
Jadi, besar gaji yang diterima Ibu adalah Rp940.000,00

2.7. Bruto, Neto, dan Tara

Istilah bruto, neto dan tara sering digunakan pada permasalahan berat barang. Dalam
perdagangan, bruto berarti berat kotor, neto berarti berat bersih, dan tara sebagai potongan
berat.

BRUTO = NETO + TARA


NETO = BRUTO – TARA
TARA = BRUTO – NETO

Contoh Soal:
1. Ibu membeli 100 kg beras dengan Tara 10% dari Netonya. Berapakah Brutonya?
Penyelesaian:
Diketahui: Neto = 100 kg
Tara = 100 x 10% = 10 kg
Ditanya : Bruto?
Jawab : Bruto = Neto + Tara
= 100 kg + 10 kg
= 110 kg
Jadi, Brutonya adalah 110 kg.

2. Sebuah karung Pupuk bertuliskan Bruto 47 kg, Tara 0,5 kg. Berapakah Netonya?
Penyelesaian:
Diketahui: Bruto 47
kg Tara
0,5 kg
Ditanya : Neto?
Jawab :
Neto = Bruto – Tara
= 47 kg – 0,5 kg
= 46,5 kg
Jadi, Netonya adalah 46,5 kg.
3. Sebuah karung gabah bertuliskan Bruto 73 kg dan Neto 71,5 kg. Berapakah
Taranya?
Penyelesaian:
Diketahui: Bruto 73
kg
Neto 71,5 kg
Ditanya :
Tara? Jawab :
Tara = Bruto – Neto
= 73 kg – 71,5 kg
= 1,5 kg
Jadi, Taranya adalah 1,5 kg.

2.8. Persentase Tara dan Harga Bersih

TARA = % TARA x BRUTO

Harga Bersih = harga kotor – Rabat (diskon)


Harga kotor = harga sebelum didiskon
Harga bersih = harga setelah didiskon

Contoh Soal :

1. Pada sekarung besar tertulis Bruto 50 kg dan Neto 44,5 kg. Maka Tara dalam persen
adalah….
Penyelesaian:
Diketahui: Bruto = 50
kg
Neto = 44,5 kg
Ditanya : Tara dalam
persen?

= 50 kg – 44,5 kg
= 5,5 kg
= 5,5 X 100%
50
= 11%

2. Adi membeli pakaian di Ramayana seharga Rp300.000,00. Di Ramayana itu memberikan


diskon 25% untuk setiap pembelian. Berapakah uang yang harus ia bayar?
Penyelesaian:
Harga sebelum diskon = Rp300.000,00
Diskon 25% = 25% x Rp300.000,00 = Rp75.000,00
Harga setelah didiskon = Rp300.000,00 – Rp75.000,00 = Rp225.000,00
Jadi, Adi harus membayar = Rp225.000,00

12

2.9. Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk

2.9.1. Bunga Tunggal

Bunga Tunggal adalah BUNGA yang dihitung berdasarkan MODAL atau


Bunga Tunggal adalah bunga uang yang diperoleh pada setiap akhir jangka waktu
tertentu yang tidak mempengaruhi besarnya modal.
Rumus untuk menghitung modal akhir pada bunga tunggal:

M = Mo + b

M = Mo + s /100 . Mo atau M = Mo (1 + s/100)

Dengan M = Besarnya uang yang dikembalikan setelah satu periode

Mo = Besarnya modal yang di pinjamkan

s% = Suku bunga persatuan waktu

Jika modal Mo di bungakan selama n periode ( bulan atau tahun) dan suku
bunga s% (per bulan atau per tahun) dengan cara bunga tunggal, maka menentukan
besar modal itu beserta bunganya adalah

Mn = Mo (1+n.s)

Keterangan
Mn = Modal untuk periode ke-n

Mo = Besarnya modal yang dipinjamkan / modal awal

s = Suku bunga persatuan waktu

Contoh Soal:

Modal sebesar Rp2.000.000,00 dipinjamkan dengan perjanjian bunga tunggal.


Hitunglah besarnya bunga dan modal akhir, jika suku bunga per tahun lamanya
peminjaman adalah 15% dalam jangka waktu 8 bulan!

Penyelesaian:

Mo = Rp. 2.000.000,00

b ( dlm 1 thn ) = s x Mo = 15% x Rp2.000.000,00 = Rp300.000,00

b ( dlm 8 bln ) = s x Mo = 8/12 x Rp300.000,00 = Rp200.000,00

Jadi, modal seluruhnya atau modal akhir :

M = Mo + B

= Rp2.000.000,00 + Rp200.000,00

= Rp2.200.000,00

Atau:
M = Mo (1+n.s)

= Rp2.000.000 (1+ 8/12.15%)

= Rp2.000.000 (1,1)

= Rp2.200.000,00

2.9.2. Bunga Majemuk

Bunga Majemuk adalah BUNGA yang dihitung berdasarkan MODAL


dan BUNGA.
Mn= mo (1+bo)
Keterangan:

Mn = Jumlah total majemuk dalam periode ke n / nilai akhir modal

mo = Modal awal sebelum di tambah dengan bunga

bo = Bunga majemuk

14
Contoh Soal:

Pedagang beras antar pulau menyimpan uangnya sebesar Rp.


60.000.000,00 di Bank dengan bunga majemuk sebesar 12% per tahun.
Tentukan nilai akhir modal tersebut selama 6 bulan!

Penyelesaian:

mo = Rp60.000.000

bo (1 th) = 12%

bo (1 bln) = 12% / 12 = 1%

M6 = mo (1+ bo)

= Rp60.000.000 (1+1%)

= Rp60.000.000 (1+0,01)

= Rp60.000.000 (1,01)

= Rp63.691.209,04
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Makalah ini berisi tentang istilah yang berhubungan dengan Aritmatika Sosial yang
dilengkapi dengan contohnya. Adapun istilah yang dibahas di dalam makalah ini adalah
Harga Pembelian, Harga Penjualan, Untung dan Rugi. Demikian pula, istilah Rabat (Diskon),
Bruto, Neto, Tara, Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk. Istilah-istilah ini merupakan bagian
dari Matematika yang disebut Aritmetika Sosial, yaitu yang membahas perhitungan
keuangan dalam perdagangan dan kehidupan sehari-hari beserta aspek-aspeknya.

3.2. Saran

Para siswa harus mengerjakan banyak latihan soal yang berhubungan dengan
Aritmatika Sosial agar lebih mengerti dan memahami semua hal yang berkaitan dengan
Aritmatika Sosial. Apabila para siswa mengalami kendala/hambatan, diharapkan para siswa
bertanya kepada guru ataupun orang yang paham dan ahli dibidang Aritmatika Sosial agar
para siswa dapat mengerti dan tidak mempunyai kendala dalam memahami dan mengerti
semua hal yang berhubungan dengan Aritmatika Sosial.
DAFTAR PUSTAKA

Amalia. (2008). Aritmatika Sosial. [Online].


Tersedia:
http://amalia07.files.wordpress.com/2008/07/aritmetika-sosial.pdf. [Akses,11 April 2014;
20:00]

Anonim. Perhitungan Untung, Rugi, Bunga, Rabat, Bruto, Tara, dan Neto. [Online]. Tersedia:
http://p4tkmatematika.org/downloads/sd/aritmatikasosial.pdf [Akses,11 April 2014; 20:00]

Anonim. (2014). Subjek : Matematika / Materi : Aritmatika Sosial. [Online]. Tersedia:


http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Matematika/Materi:Aritmatika_Sosial. [Akses,11 April
2014; 20:00)

Anonim. (2014). Rangkuman Materi Aritmatika Sosial (Bimbingan Belajar FunMath). [Online].
Tersedia: http://made82math.files.wordpress.com/2014/01/modul-smp-kelas-7-aritmetika-
sosial.pdf [Akses,11 April 2014; 20:00]

Bassuqy, Tya. (2013). Resume Matematika “Aritmatika Sosial”. [Online].


Tersedia:
http://tyabassuqy.blogspot.com/2013/04/resume-matematika-aritmatika-sosial.html [Akses, 14
April 2014; 19:00]

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Matematika SMP/MTs Kelas
VII. Jakarta : Politeknik Negeri Media Kreatif.

Kurniawan. 2013. Mandiri: Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII (Jilid 1). Indonesia : Erlangga.

Sonhaji, Muhammad. (2011). Aritmatika Sosial. [Online].


Tersedia:
http://matematikasmpkelas7.blogspot.com/2011/10/aritmetika.html [Akses,11 April 2014;
20:00]

Anda mungkin juga menyukai