Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat, karunia
serta hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Keseimbangan Pasar Barang, Pendekatan IS & Fungsi Penentu Kurva IS ”
sebagai salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Mikro Menengah. Ucapan
terimakasih kami haturkan kepada :
1. Bapak Roni Wiranata, S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Ekonomi Mikro Menengah.
2. Serta rekan-rekan yang bekerja sama dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan atau penulisannya. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari
dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk
lebih baik di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 4
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 4
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
1.3. Tujuan ........................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 5
2.1. Keseimbangan Pasar Barang ........................................................ 5
2.2. Pendekatan IS ............................................................................... 9
2.3. Fungsi-fungsi Penentuan Kurva IS ............................................ 11
BAB III PENUTUP ............................................................................... 16
3.1. Kesimpulan ............................................................................... 16
3.2. Saran ........................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 17
iii
4
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh tukang bakso, biar berkelanjutan dan asyik, kita pake contoh
tukang bakso lagi ya. Pada contoh kasus bakso sebelumnya, dapat dilihat dalam
skedul/tabel permintaan dan penawaran bahwa harga keseimbangan adalah
Rp16.000,00 dan kuantitas keseimbangan adalah 160 mangkok.
6
Dengan demikian, bentuk kurva keseimbangan pasar bakso adalah seperti
berikut ini:
• PENGENDALIAN HARGA
Tujuan dari pengendalian harga adalah untuk melindungi konsumen atau
produsen. Bentuk kontrol harga yang paling umum digunakan adalah penetapan
harga dasar (price floor) dan harga maksimum (price ceilling).
7
A. Harga Dasar/Harga Terendah/Price Floor
Kebijakan ini dijalankan pemerintah saat ada barang/jasa yang
harga jualnya terlalu rendah, sehingga dapat merugikan produsen yang
menjual barang/jasa tersebut. Untuk membantu mengurangi kerugian
maka pemerintah menetapkan harga jual terendah barang/jasa tersebut,
walaupun namanya harga terendah, tapi pemerintah akan menetapkan
harga di atas harga itu.
Karena kebijakan ini, biasanya penjual akan memanfaatkan situasi
dengan menawarkan lebih banyak, sehingga akan ada kelebihan
penawaran (excess supply). Nah kalau ada kelebihan begini,
pemerintah akan membeli kelebihannya, disimpan dan dijual kemudian
hari.
B. Harga Tertinggi/Harga Maksimum/Price Ceilling
Nah kalau yang ini kebalikannya harga minimum. Pemerintah
menetapkan harga jual tertinggi sehingga barang/jasa masih bisa dibeli
oleh konsumen secara wajar. Harga tertinggi di sini adalah harga yang
ditetapkan oleh pemerintah dan itu merupakan patokan harga tertinggi
yang diperbolehkan. Jadi produsen boleh menjual di bawah atau sama
dengan harga itu, tetapi tidak boleh melebihi harga tersebut.
Nah kalau kebijakan ini nantinya akan menghasilkan kelebihan
permintaan, sehingga nantinya akan ada kekurangan pasokan barang
atau kelangkaan (shortage). Cara paling mudah untuk menangani hal
ini adalah dengan menjaga ketersediaan dan mengimport barang atau
mendorong peningkatan produksi.
Keseimbangan harga dan permintaan selalu di upayakan agar tidak
ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Pembeli dapat membeli
barang dengan wajar, dan penjual/produsen tetap mendapatkan untung
dari apa yang dibuat. Dengan ilmu pengetahuan yang kamu miliki
tentang materi ini, kamu bisa mengawasi setiap kebijakan yang
dikeluarkan pemerintah, serta bisa juga melihat kondisi ideal harga
yang ditawarkan pasar.
8
2.2. Pendekatan IS
Pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi
oleh suatu negara dan dalam jangka waktu tertentu. Permintaan dalam pasar
barang merupakan agregasi dari semua permintaan akan barang dan jasa di dalam
negeri, sedangkan yang menjadi penawarannya adalah semua barang dan jasa
yang diproduksi dalam negeri.
• Perpotongan Keynesian
Keynes menyatakan bahwa pendapatan total perekonomian dalam
jangka pendek sangat ditentukan oleh keinginan rumah tangga,
perusahaan, dan pemerintah dalam membelajakan pendapatannya.
Semakin banyak perusahaan menjual, semakin banyak output yang akan
mereka produksi dan semakin banyak pekerja yang akan diperkerjakan.
Pengeluaran yang direncanakan. Dalam perpotongan Keynesian kita harus
membedakan antara pengeluaran aktual dengan pengeluaran yang
direncanakan. Pengeluaran aktual (actual expenditure) merupakan jumlah
uang yang dikeluarkan rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah atas
barang dan jasa, yang sama dengan produk domestik bruto (PDB/GDP).
Sementara pengeluaran yang direncanakan (planned expenditure)
merupakan jumlah uang yang akan dikeluarkan rumah tangga, perusahaan,
dan pemerintah atas barang dan jasa. Dengan mengasumsikan
perekonomian tertutup, maka pengeluaran yang direncanakan (E) sebagai
jumlah dari konsumsi (C), investasi (1), dan belanja pemerintah (G).
9
Di mana fungsi konsumsi adalah C = C(Y - T) artinya konsumsi
tergantung pada pendapatan disposibel (Y - T) yang merupakan
pendapatan total dikurangi pajak. Untuk menyederhanakan masalah maka
investasi yang direncanakan adalah tetap (sebagai variabel eksogen),
sehingga:
10
• Kebijakan Fiskal & Kurva IS
Analisa pasar barang (IS) perekonomian sudah dalam campur tangan
pemerintah melalui pengeluaran pemerintah (G), transfer (Tr), dan pajak
(Tx) sehingga dengan adanya kebijakan fiskal dapat menggeser kondisi
keseimbangan dalam pasar barang (Kurva IS). Posisi kurva IS akan
berubah apabila terjadi perubahan pada sektor riil (pasar barang),
perubahan sektor riil dapat terjadi sebagai akibat dari aktifitas kebijakan
pemerintah. Kebijakan pemerintah ditujukan untuk mempengaruhi sektor
riil disebut kebijakan fiskal.
Sifat kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka
mempengaruhi perekonomian digolongkan menjadi dua yaitu kebijakan
fiskal yang bersifat kontraktif dan kebijakan fiskal yang brsifat ekspansif.
Kebijakan fiskal yang bersifat kontraktif adalah berdampak pada
penurunan pendapatan sedangkan kebijakan fiskal yang bersifat ekspansif
adalah berdampak pada kenaikan pendapatan. Kebijakan fiskal yang
bersifat kontraktif akan menggeser kurva barang ke kiri bawah sedangkan
kebijakan fiskal yang bersifat ekspansif akan menggeser kurva barang ke
kanan atas. Pengaruh kebijakan fiskal terhadap kurva IS, apabila di sektor
pemerintah melakukan pengeluaran pemerintah yang terjadi sebesar G,
mengakibatkan keseimbangan dalam pasar barang akan bergeser ke kanan
atas dari I menjadi I + G.
11
tabungan pada pendapatan nasional sebesar nol; s = ∂S/∂Y = MPS = marginal
propensity to save . Nilai s = 1-c. Sebagai contoh, jika dipunyai persamaan fungsi
konsumsi : C = 40 + 0,6Y, dalam milyar rupih, maka perekonomian ini
mempunyai persamaan saving S = -40 + 0,4Y. Secara grafis, kedua fungsi
tersebut dapat dilihat pada GB. 3.13 terdahulu.
Kurva IS membantu menunjukkan bagaimana rencana belanja dari sektor
rumahtangga, perusahaan, dan pemerintah, sebagai pelaku ekonomi.
Sekarang kita akan membahas terbentuknya kurva IS, dengan
memperkenalkan satu instrumen lain, yakni tingkat suku bunga/interest rate (r).
Keterangan:
• Seperti pada penjelasan diatas, I dan r mempunyai relasi negatif,
dimana jika r tinggi, I akan cenderung turun; demikian pula
sebaliknya.
12
Adapun kurva fungsi investasi tersebut bisa dilihat pada gambar
berikut :
Keterangan :
• Karena relasi I dan r negatif, maka kurva yang terbentuk ber'slope
negatif.
• Kenaikan tingkat suku bunga (dari r1 ke r2) akan menurunkan
tingkat investasi sebesar δI (dari I(r1) ke I(r2)).
13
Keterangan:
• Penurunan investasi (Al) menggeser kurva Planned
Expenditure (PE) kebawah (dari PE1 ke PE2). Ingat! PE
=C+I+G.
• Akibatnya, terjadi pergeseran ekuilibrium income, output;
dari Y1 ke Y2.
Keterangan:
• Kurva IS menggambarkan keseluruhan perubahan dari kedua kurva
sebelumnya; dengan kata lain menunjukkan kombinasi ekuilibrium
di pasar barang.
14
Penurunan Kurva IS
15
16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Keseimbangan pada pasar barang (keseimbangan pada sektor riil),
menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan
penawaran barang dan jasa. Sisi penawaran menggambarkan kemampuan
perekonomian dalam menghasilkan barang dan jasa pada suatu periode tertentu.
Sisi permintaan menggambarkan pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku –
pelaku ekonomi antara lain sektor rumah tangga, sektor swsata, sektor pemerintah
dan sektor luar negeri. Pasar barang dikatakan seimbang apabila penawaran sama
dengan permintaan atau dengan kata lain pendapatan sama dengan pengeluaran.
Didalam keseimbangan pasar barang variabel-variabel yang digunakan terbagi
menjadi dua jenis variabel yaitu variabel endogen dan variabel eksogen.
Kurva IS menunjukkan hubungan antara tingkat suku bunga serta tingkat
pendapatan yang muncul di pasar barang dan jasa pada kondisi keseimbangan.
Untuk mengembangkan hubungan ini akan dijelaskan terlebih dahulu model dasar
yang disebut perpotongan Keynesian (Keynesian Cross). Model ini merupakan
interpretasi paling sederhana dari teori pendapatan nasional Keynes dan
merupakan kerangka dasar untuk model IS-LM yang lebih kompleks dan realistis.
3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa tulisan masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
kedepannya penulis akan lebih fokus dan lebih lagi dalam menjelaskan makalah
dengan menggunakan sumber-sumber yang lebih banyak dan pastinya dapat
dipertanggungjawabkan.
17
DAFTAR PUSTAKA