Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KESEIMBANGAN PASAR BARANG, PENDEKATAN IS &


FUNGSI-FUNGSI PENENTUAN KURVA IS
(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro Menengah)
Dosen Pengampu Roni Wiranata, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh kelompok 5 :


1. Alda Saharani (212004109)
2. Diah Ayu Febrianti (212004118)
3. Ummul Lailatus S (212004162)
4. David Tri Anggara (212003966)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUMAJANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat, karunia
serta hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Keseimbangan Pasar Barang, Pendekatan IS & Fungsi Penentu Kurva IS ”
sebagai salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Mikro Menengah. Ucapan
terimakasih kami haturkan kepada :
1. Bapak Roni Wiranata, S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Ekonomi Mikro Menengah.
2. Serta rekan-rekan yang bekerja sama dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan atau penulisannya. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari
dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk
lebih baik di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Lumajang, 20 Februari 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 4
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 4
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
1.3. Tujuan ........................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 5
2.1. Keseimbangan Pasar Barang ........................................................ 5
2.2. Pendekatan IS ............................................................................... 9
2.3. Fungsi-fungsi Penentuan Kurva IS ............................................ 11
BAB III PENUTUP ............................................................................... 16
3.1. Kesimpulan ............................................................................... 16
3.2. Saran ........................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 17

iii
4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam ilmu ekonomi, keseimbangan pasar (market equilibrium) terjadi
ketika orang bersedia untuk membeli (permintaan) sama dengan jumlah orang
yang bersedia untuk menjual (penawaran) pada harga tertentu. Dalam pasar uang,
keseimbangan tersebut dicapai ketika jumlah uang yang diminta sama dengan
jumlah uang yang ditawarkan, disebut sebagai harga keseimbangan atau harga
market-clearing. Harga ini disebut sebagai suku bunga keseimbangan atau suku
bunga market-clearing. Keseimbangan pasar dan harga atau suku bunga
keseimbangan sangat penting, karena ada kecenderungan pasar selalu menuju ke
arah kecenderungan tersebut.

Keseimbangan pasar dan harga atau suku bunga keseimbangan tercapai


manakala permintaan dan penawaran uang mencapai titik tertentu yang sama
(equilibrium). Permintaan dan penawaran uang memegang peranan penting dalam
kebijakan moneter disetiap perekonomian. Uang digunakan sebagai alat
pertukaran (medium of exchange) yaitu suatu barang atau bentuk kekayaan riil
(tangible asset) yang secara umum diterima sebagai pembayaran. Uang yang
dipegang juga dipergunakan sebagai penyimpan nilai walaupun mungkin peran ini
kecil didalam suatu perekonomian. Uang bisa dipergunakan sebagai alat pengukur
(medium of account), intinya harga biasanya dinyatakan dalam suatu satuan uang.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Keseimbangan Pasar Barang?
2. Bagaimana Pendekatan IS?
3. Apa Fungsi-fungsi Penentuan Kurva IS?
1.3. Tujuan
1. Memahami pengertian Keseimbangan Pasar Barang.
2. Memahami Pendekatan IS.
3. Memahami Fungsi-fungsi Penentuan Kurva IS.
5

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Keseimbangan Pasar Barang


Keseimbangan pada pasar barang (keseimbangan pada sektor riil),
menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan
penawaran barang dan jasa. Sisi penawaran menggambarkan kemampuan
perekonomian dalam menghasilkan barang dan jasa pada suatu periode tertentu.
Sisi permintaan menggambarkan pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku –
pelaku ekonomi antara lain sektor rumah tangga, sektor swsata, sektor pemerintah
dan sektor luar negeri. Pasar barang dikatakan seimbang apabila penawaran sama
dengan permintaan atau dengan kata lain pendapatan sama dengan pengeluaran.
Didalam keseimbangan pasar barang variabel-variabel yang digunakan terbagi
menjadi dua jenis variabel yaitu variabel endogen dan variabel eksogen. Variabel
endogen merupakan variabel yang besranya dipengaruhi oleh variabel lain
misalnya C, S, I, dan Tx (proposional). Sedangkan variabel eksogen adalah
variabel yang nilainya tidak dipengaruhi oleh variabel lain misalnya G, Tr, Tx
(pajak lumpsum).
Keseimbangan pasar adalah terbentuknya suatu harga keseimbangan,
harga keseimbangan itu adalah harga dimana konsumen atau produsen sama-sama
tidak ingin menambah atau mengurangi barang/jasa yang dujual atau dikonsumsi.
Selalu kamu ingat ya, kita bisa menyebut harga keseimbangan hanya jika
permintaan dan penawaran ada pada titik yang sama, tidak lebih, tidak kurang.
Karena jika harga ada di bawah harga keseimbangan, maka akan terjadi kelebihan
permintaan, karena permintaan akan meningkat akibat harga yang rendah, dan
kemudian penawaran menurun. Sebaliknya, jika harga pasar melebihi harga
keseimbangan maka akan terjadi kelebihan penawaran, tetapi konsumen enggan
membeli/jumlah permintaan menurun.
Kondisi keseimbangan pasar ini jika dinyatakan secara matematis dan
grafis akan menjadi seperti berikut ini :
Maka yang disebut dengan kurva keseimbangan pasar adalah seperti
berikut ini

Pada kondisi keseimbangan pasar (market equilibrium), kuantitas


permintaan (QD) akan sama dengan kuantitas penawaran (QS) atau terbentuk
kuantitas keseimbangan (QE). Harga yang diminta (PD) pun akan sama dengan
harga yang ditawarkan (PS) sehingga terbentuk harga keseimbangan (PE). Secara
grafik harga keseimbangan ini terjadi pada titik potong antara kurva permintaan
dengan kurva penawaran (titik E/titik equilibrium).

Contoh tukang bakso, biar berkelanjutan dan asyik, kita pake contoh
tukang bakso lagi ya. Pada contoh kasus bakso sebelumnya, dapat dilihat dalam
skedul/tabel permintaan dan penawaran bahwa harga keseimbangan adalah
Rp16.000,00 dan kuantitas keseimbangan adalah 160 mangkok.

6
Dengan demikian, bentuk kurva keseimbangan pasar bakso adalah seperti
berikut ini:

Untuk mencapai sebuah keseimbangan pasar, harus ada yang dilakukan


nih Squad. Biasanya pemerintah mengintervensi dengan beberapa kebijakan agar
keseimbangan pasar selalu terjaga, ada beberapa upaya yang dilakukan oleh
pemerintah, seperti berikut ini.

• PENGENDALIAN HARGA
Tujuan dari pengendalian harga adalah untuk melindungi konsumen atau
produsen. Bentuk kontrol harga yang paling umum digunakan adalah penetapan
harga dasar (price floor) dan harga maksimum (price ceilling).

7
A. Harga Dasar/Harga Terendah/Price Floor
Kebijakan ini dijalankan pemerintah saat ada barang/jasa yang
harga jualnya terlalu rendah, sehingga dapat merugikan produsen yang
menjual barang/jasa tersebut. Untuk membantu mengurangi kerugian
maka pemerintah menetapkan harga jual terendah barang/jasa tersebut,
walaupun namanya harga terendah, tapi pemerintah akan menetapkan
harga di atas harga itu.
Karena kebijakan ini, biasanya penjual akan memanfaatkan situasi
dengan menawarkan lebih banyak, sehingga akan ada kelebihan
penawaran (excess supply). Nah kalau ada kelebihan begini,
pemerintah akan membeli kelebihannya, disimpan dan dijual kemudian
hari.
B. Harga Tertinggi/Harga Maksimum/Price Ceilling
Nah kalau yang ini kebalikannya harga minimum. Pemerintah
menetapkan harga jual tertinggi sehingga barang/jasa masih bisa dibeli
oleh konsumen secara wajar. Harga tertinggi di sini adalah harga yang
ditetapkan oleh pemerintah dan itu merupakan patokan harga tertinggi
yang diperbolehkan. Jadi produsen boleh menjual di bawah atau sama
dengan harga itu, tetapi tidak boleh melebihi harga tersebut.
Nah kalau kebijakan ini nantinya akan menghasilkan kelebihan
permintaan, sehingga nantinya akan ada kekurangan pasokan barang
atau kelangkaan (shortage). Cara paling mudah untuk menangani hal
ini adalah dengan menjaga ketersediaan dan mengimport barang atau
mendorong peningkatan produksi.
Keseimbangan harga dan permintaan selalu di upayakan agar tidak
ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Pembeli dapat membeli
barang dengan wajar, dan penjual/produsen tetap mendapatkan untung
dari apa yang dibuat. Dengan ilmu pengetahuan yang kamu miliki
tentang materi ini, kamu bisa mengawasi setiap kebijakan yang
dikeluarkan pemerintah, serta bisa juga melihat kondisi ideal harga
yang ditawarkan pasar.

8
2.2. Pendekatan IS
Pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi
oleh suatu negara dan dalam jangka waktu tertentu. Permintaan dalam pasar
barang merupakan agregasi dari semua permintaan akan barang dan jasa di dalam
negeri, sedangkan yang menjadi penawarannya adalah semua barang dan jasa
yang diproduksi dalam negeri.

Kurva IS menunjukkan hubungan antara tingkat suku bunga serta tingkat


pendapatan yang muncul di pasar barang dan jasa pada kondisi keseimbangan.
Untuk mengembangkan hubungan ini akan dijelaskan terlebih dahulu model dasar
yang disebut perpotongan Keynesian (Keynesian Cross). Model ini merupakan
interpretasi paling sederhana dari teori pendapatan nasional Keynes dan
merupakan kerangka dasar untuk model IS-LM yang lebih kompleks dan realistis.

• Perpotongan Keynesian
Keynes menyatakan bahwa pendapatan total perekonomian dalam
jangka pendek sangat ditentukan oleh keinginan rumah tangga,
perusahaan, dan pemerintah dalam membelajakan pendapatannya.
Semakin banyak perusahaan menjual, semakin banyak output yang akan
mereka produksi dan semakin banyak pekerja yang akan diperkerjakan.
Pengeluaran yang direncanakan. Dalam perpotongan Keynesian kita harus
membedakan antara pengeluaran aktual dengan pengeluaran yang
direncanakan. Pengeluaran aktual (actual expenditure) merupakan jumlah
uang yang dikeluarkan rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah atas
barang dan jasa, yang sama dengan produk domestik bruto (PDB/GDP).
Sementara pengeluaran yang direncanakan (planned expenditure)
merupakan jumlah uang yang akan dikeluarkan rumah tangga, perusahaan,
dan pemerintah atas barang dan jasa. Dengan mengasumsikan
perekonomian tertutup, maka pengeluaran yang direncanakan (E) sebagai
jumlah dari konsumsi (C), investasi (1), dan belanja pemerintah (G).

9
Di mana fungsi konsumsi adalah C = C(Y - T) artinya konsumsi
tergantung pada pendapatan disposibel (Y - T) yang merupakan
pendapatan total dikurangi pajak. Untuk menyederhanakan masalah maka
investasi yang direncanakan adalah tetap (sebagai variabel eksogen),
sehingga:

Demikian juga untuk kebijakan fiskal yaitu pembelian pemerintah


dan pajak adalah tetap, sehingga:

Maka dari persamaan-persamaan di atas diperoleh bahwa


pengeluaran yang direncanakan merupakan fungsi dari pendapatan (Y),
tingkat investasi yang direncanakan (1), dan variabel kebijakan fiskal (G
dan T):

Perekonomian dikatakan berada dalam keseimbangan ketika


pengeluaran aktual sama dengan pengeluaran yang direncanakan.
Pengeluaran Aktual = Pengeluaran yang direncanakan Y = E

10
• Kebijakan Fiskal & Kurva IS
Analisa pasar barang (IS) perekonomian sudah dalam campur tangan
pemerintah melalui pengeluaran pemerintah (G), transfer (Tr), dan pajak
(Tx) sehingga dengan adanya kebijakan fiskal dapat menggeser kondisi
keseimbangan dalam pasar barang (Kurva IS). Posisi kurva IS akan
berubah apabila terjadi perubahan pada sektor riil (pasar barang),
perubahan sektor riil dapat terjadi sebagai akibat dari aktifitas kebijakan
pemerintah. Kebijakan pemerintah ditujukan untuk mempengaruhi sektor
riil disebut kebijakan fiskal.
Sifat kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka
mempengaruhi perekonomian digolongkan menjadi dua yaitu kebijakan
fiskal yang bersifat kontraktif dan kebijakan fiskal yang brsifat ekspansif.
Kebijakan fiskal yang bersifat kontraktif adalah berdampak pada
penurunan pendapatan sedangkan kebijakan fiskal yang bersifat ekspansif
adalah berdampak pada kenaikan pendapatan. Kebijakan fiskal yang
bersifat kontraktif akan menggeser kurva barang ke kiri bawah sedangkan
kebijakan fiskal yang bersifat ekspansif akan menggeser kurva barang ke
kanan atas. Pengaruh kebijakan fiskal terhadap kurva IS, apabila di sektor
pemerintah melakukan pengeluaran pemerintah yang terjadi sebesar G,
mengakibatkan keseimbangan dalam pasar barang akan bergeser ke kanan
atas dari I menjadi I + G.

2.3. Fungsi-fungsi Penentuan Kurva IS

• Fungsi Saving dan Fungsi Konsumsi


Karena fungsi investasi sangat berkaitan erat dengan fungsi saving dan
fungsi konsumsi maka kedua fungsi ini perlu dibahas dalam rangka menurunkan
fungsi IS. Pada umumnya fungsi konsumsi diasumsikan mempunyai persamaan
seperti berikut : C = a + cY, dimana a = besarnya pengeluaran konsumsi pada
pendapatan nasional sebesar nol; c = ∂C/∂Y = MPC = marginal propensity to
consume. Mengingat bahwa saving adalah bagian pendapatan yang tidak
dikonsumsi maka fungsi saving dapat di tulis : S = -a + sY, dimana –a = besarnya

11
tabungan pada pendapatan nasional sebesar nol; s = ∂S/∂Y = MPS = marginal
propensity to save . Nilai s = 1-c. Sebagai contoh, jika dipunyai persamaan fungsi
konsumsi : C = 40 + 0,6Y, dalam milyar rupih, maka perekonomian ini
mempunyai persamaan saving S = -40 + 0,4Y. Secara grafis, kedua fungsi
tersebut dapat dilihat pada GB. 3.13 terdahulu.
Kurva IS membantu menunjukkan bagaimana rencana belanja dari sektor
rumahtangga, perusahaan, dan pemerintah, sebagai pelaku ekonomi.
Sekarang kita akan membahas terbentuknya kurva IS, dengan
memperkenalkan satu instrumen lain, yakni tingkat suku bunga/interest rate (r).

❖ TINGKAT SUKU BUNGA (r).


Bagaimana tingkat suku bunga mempengaruhi besaran investasi?
Penjelasan sederhananya: misalnya perusahaan hendak
meningkatkan kapasitas output dengan menambah mesin produksi.
Perusahaan dihadapkan pada pilihan untuk menyewa atau membeli mesin
produksi secara kredit.
Jika saat itu tingkat suku bunga pinjaman sedang tinggi, maka
perusahaan cenderung memilih opsi lain atau menunda rencana, daripada
harus melakukan pembelian secara kredit.
Dalam hal ini, tingkat suku bunga bisa diperlakukan sebagai biaya
peminjaman atas instrumen investasi.
Bila digambarkan dalam sebuah persamaan, akan terlihat sebagai
berikut:

Keterangan:
• Seperti pada penjelasan diatas, I dan r mempunyai relasi negatif,
dimana jika r tinggi, I akan cenderung turun; demikian pula
sebaliknya.

12
Adapun kurva fungsi investasi tersebut bisa dilihat pada gambar
berikut :

Keterangan :
• Karena relasi I dan r negatif, maka kurva yang terbentuk ber'slope
negatif.
• Kenaikan tingkat suku bunga (dari r1 ke r2) akan menurunkan
tingkat investasi sebesar δI (dari I(r1) ke I(r2)).

❖ PENGARUH PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA PADA KURVA


KEYNESIAN CROSS.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, perubahan tingkat suku bunga
akan mengubah besaran investasi; maka kenaikan tingkat suku bunga
(Gambar 1.) juga akan menggeser kurva Planned Expenditure (PE) pada
kurva Keynesian Cross.
Adapun penjelasannya tersaji pada Gambar 2. berikut:

13
Keterangan:
• Penurunan investasi (Al) menggeser kurva Planned
Expenditure (PE) kebawah (dari PE1 ke PE2). Ingat! PE
=C+I+G.
• Akibatnya, terjadi pergeseran ekuilibrium income, output;
dari Y1 ke Y2.

❖ TERBENTUKNYA KURVA IS.


Kurva IS terbentuk dari relasi antara Gambar 1. (kurva fungsi
investasi dengan perubahan pada tingkat suku bunga) dengan Gambar
2. (pergeseran ekuilibrium pada kurva Keynesian Cross akibat
perubahan besaran investasi).
Secara sederhana bisa dikatakan jika kurva IS menggambarkan
kombinasi antara income (Y) dengan tingkat suku bunga (r), yang
merepresentasikan ekuilibrium di pasar barang (good markets).
Adapun terbentuknya kurva IS terlihat pada Gambar 3. dibawah ini:

Keterangan:
• Kurva IS menggambarkan keseluruhan perubahan dari kedua kurva
sebelumnya; dengan kata lain menunjukkan kombinasi ekuilibrium
di pasar barang.

14
Penurunan Kurva IS

• Keseimbangan pada pasar barang berakibat bahwa output merupakan fungsi


menurun dari tingkat suku bunga equilibrium.
• Hubungan ini digambarkan oleh Kurva IS yang mempunyai kemiringan ke
bawah.
• Keseimbangan di pasar barang berimplikasi bahwa meningkatnya suku bunga
cenderung untuk menurunkan output.

15
16

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Keseimbangan pada pasar barang (keseimbangan pada sektor riil),
menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan
penawaran barang dan jasa. Sisi penawaran menggambarkan kemampuan
perekonomian dalam menghasilkan barang dan jasa pada suatu periode tertentu.
Sisi permintaan menggambarkan pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku –
pelaku ekonomi antara lain sektor rumah tangga, sektor swsata, sektor pemerintah
dan sektor luar negeri. Pasar barang dikatakan seimbang apabila penawaran sama
dengan permintaan atau dengan kata lain pendapatan sama dengan pengeluaran.
Didalam keseimbangan pasar barang variabel-variabel yang digunakan terbagi
menjadi dua jenis variabel yaitu variabel endogen dan variabel eksogen.
Kurva IS menunjukkan hubungan antara tingkat suku bunga serta tingkat
pendapatan yang muncul di pasar barang dan jasa pada kondisi keseimbangan.
Untuk mengembangkan hubungan ini akan dijelaskan terlebih dahulu model dasar
yang disebut perpotongan Keynesian (Keynesian Cross). Model ini merupakan
interpretasi paling sederhana dari teori pendapatan nasional Keynes dan
merupakan kerangka dasar untuk model IS-LM yang lebih kompleks dan realistis.

3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa tulisan masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
kedepannya penulis akan lebih fokus dan lebih lagi dalam menjelaskan makalah
dengan menggunakan sumber-sumber yang lebih banyak dan pastinya dapat
dipertanggungjawabkan.
17

DAFTAR PUSTAKA

Alam, S. (2016). Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.


Asnah, Dyanasari. (2021). PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO.
Yogyakarta: DEEPUBLISH.
Mankiw, N. G. (2007). MACROECONOMICS. New York: Worth Publishers.
Rina Oktaviani, Tanti Novianti. (2016). Teori Makroekonomi 1. Bogor: IPB Press.
S, A. (2016). Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai