Anda di halaman 1dari 23

KESEIMBANGAN SIMULTAN

PASAR BARANG DAN UANG

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Makro Islam II
Yang Diampu Oleh Bapak Dr. Herlan Firmansyah, S.Pd.,M.Pd.,ME

Disusun Oleh : Kelompok 4


Kelas : 6B Ekonomi Syari’ah

1. Lulu Nuraziza (6020221053)


2. Maya Rostiana (6020221056)
3. Mohammad Rizky (6020221058)
4. Santi Puspita (6020221005)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS SURYAKANCANA

CIANJUR

2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah


SWT kerena atas berkah dan rahmat-Nya penulis telah dapat menyelesaikan
makalah dengan judul "Keseimbangan Simultan Pasar Barang dan Uang”
dengan baik dan lancar . Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW. Tidak lupa kepada keluarganya, sahabatnya
dan kita selaku umatnya semoga mendapat syafaat darinya. Makalah ini penulis
buat berisikan pembahasan mengenai Pasar Barang dan Uang

Penulisan dan penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan


berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen
mata kuliah terkait. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Demikian makalah ini penulis buat semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua, khususnya dalam meningkatkan pemahaman tentang menggunakan akal
kita untuk berpikir. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaannya, sehingga mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
demi kesempurnaan makalah ini.

Cianjur, 13 April 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah….........................................................................................2

1.3. Tujuan…...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1. Pengertian Pasar Tenaga Kerja.........................................................................3

2.2 Pasar Tenaga Kerja Teori Keynes....................................................................3

2.3 Rekapitulasi Proses Makro Keynes...................................................................7

2.4 Pendekatan IS-LM.............................................................................................9

2.5 Fungsi dan Manfaat Pasar Tenaga Kerja.........................................................13

BAB III KESIMPULAN.......................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awal kemunculan islam, sistem perekonomian saat itu masih

tergolong sederhana dikarenakan belum terdapat sistem perbankan dan juga

masih kurangnya penggunaan uang. Dan saat itu kebijakan moneter kurang

diperlukan karena tidak terdapat alasan yang menandai bahwa akan

dilakukannya perubahan-perubahan terhadap penawaran uang yang melalui

kebijakan diskresioner. Sehingga pada masa itu, keseimbangan pasar uang dan

pasar barang hanya masih bergantung pada transaksi tunai yang ada. Dengan

artian bahwa uang di tukarkan dengan sesuatu yang benar-benar dapat

memberikan nilai tambah bagi sistem perekonomian. Adapun transaksi yang

lain yang berupa judi dan riba akan tetapi hal ini di dalam islam

dilarangsehingga keseimbangan antara arus uang dan juga barang/jasa bisa

dipertahankan. Oleh karena itu, perputaran uang dalam periode tertentu sama

dengan nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam jangka waktu yang sama

pula.

Pada saat itu pihak pemerintah menciptakan sebuah sistem yang dimana

sistem tersebut terhubung juga dengan kumsumsi, tabungan dan investasi

sehingga hal tersebut menjadi intsrumen bagi kebijakan moneter. Dan pada

titik lain, sistem ini juga dapat memberikan dukungan bagi keseimbangan

uang dan barang.

Kita telah mengetahui bahwasannya peran uang bagi kegiatan ekonomi

manusia hampir tidak ada yang tidak membutuhkan uang. Akan tetapi peran

uang sangatlah dibutuhkan, uang dan ekonomi manusia semua hampir


1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan pasar barang?
2. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan pasar uang?
3. Bagaimana menentukan titik keseimbangan pasar barang dan pasar uang?
4. Perubahan perubahan apa yang terjadi dalam keseimbangan pasar barang
dan uang
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari pasar tenaga kerja
2. Mengetahui pasar tenaga kerja menurut teori Keynes
3. Mengetahui rekapitulasi prses makro Keynes
4. Mengetahui pendekatan IS-LM
5. Mengetahui fungsi dan manfaat dari pasar tenaga kerja

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Tenaga Kerja

Pasar Tenaga Kerja adalah seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku untuk


mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja, atau proses terjadinya
penempatan dan atau hubungan kerja melalui penyediaan dan penempatan tenaga
kerja. Pelaku-pelaku yang dimaksud di sini adalah pengusaha, pencari kerja dan
pihak ketiga yang membantu pengusaha dan pencari kerja untuk dapat saling
berhubungan.

Pasar tenaga kerja juga dapat diartikan sebagai suatu pasar yang
mempertemukan penjual dan pembeli tenaga kerja. Sebagai penjual tenaga kerja
di pasar ini adalah para pencari kerja (Pemilik Tenaga Kerja), sedangkan
pembelinya adalah orang-orang / lembaga yang memerlukan tenaga kerja. Pasar
tenaga kerja disajikan dengan maksud untuk mengkoordinasikan pertemuan antara
para pencari kerja dan orang-orang atau lembaga-lembag ayang membutuhkan
tenaga kerja. Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari
perusahaan,maka pasar tenaga kerja ini dirasakan dapat memberikan jalan keluar
bagi perusahaan untuk memenuhinya.Dengan demikian tidak terkesan hanya
pencari kerja yang mendapat keuntungan dari adanya pasar ini. Untuk
menciptakan kondisi yang sinergi antara kedua belah pihak, yaitu antara penjual
dan pemberi tenaga kerja maka diperlukan kerjasama yang baik antara semua
pihak terkait, penjual yaitu tenaga kerja, pembeli tenaga kerja.

2.2 Pasar Tenaga Kerja Teori Keynes

Menurut Boediono (2001) Konsepsi Keynes mengenai bekerjanya pasar


tenaga kerja berbeda dengan konsepsi kaum Klasik, khususnya dalam hal
kemungkinan bahwa pengangguran bisa berlarut-larut.

3
Kaum Klasik mengenal tiga macam pengangguran:

a. Pengangguran yang timbul karena pergeseran tingkat output dari berbagai


sektor dan bersifat sementara (frictional unemployment).
b. Pengangguran musiman, yang datang dan hilang menurut musim (seasonal
unemployment).
c. Pengangguran yang “dibuat” orang, misalnya dengan adanya peraturan
upah minimum atau tindakan dari serikat buruh yang berusaha
mempertahankan tingkat upah di atas tingkat yang mempertemukan
permintaan dan penawaran tenaga kerja (pengangguran semacam ini
disebut institutional unemployment).

Dalam “dunia Klasik”, semua harga-harga (termasuk tenaga kerja, yaitu


upah) fleksibel keatas maupun kebawah dan semua pelaku ekonomi bereaksi
secara cepat dan rasional terhadap perubahan harga tersebut. Dalam keadaan
seperti ini semua penyimpangan dari posisi “full employment” hanya bersifat
sementara. Sebagai contoh kita lihat gambar 8.1 berikut :

Seandainya, pada mulanya kita berada pada posisi E dengan tingkat output
QF yang menyerap seluruh angkatan kerja (yang bersedia bekerja) atau tingkat
output “full-employment”. Kemudian karena sesuatu hal, permintaan agregat tiba-
tiba turun dari Z ke Z1. Reaksi pertama dari perekonomian kita adalah
menurunnya tingkat output ke Q1 (atau gerakan dari E ke G) yang diikuti dengan
adanya pengangguran tenaga kerja.

4
Tetapi pengangguran ini harus bersifat sementara, karena (dengan adanya
harga-harga dan upah yang fleksibel dan reaksi spontan dari pelaku-pelaku
ekonomi) adanya para penganggur atau kelebihan jumlah tenaga kerja yang
menawarkan diri untuk bekerja akan mendorong tingkat upah turun. Menurunnya
tingkat upah berarti menurunnya biaya marginal (Marginal Cost) untuk
menghasilkan output.

Dengan lain perkataan, karena harga salah satu input variabelnya menjadi
lebih murah, maka biaya totalnya (dan juga biaya marginalnya) turun. Akibatnya
kurva penawaran agregat juga bergeser ke bawah. Tingkat upah akan turun terus
selama masih ada yang menganggur, dan kurva penawaran agregat juga terus
bergeser ke bawah.

Proses ini akan berhenti bila semua orang telah bekerja kembali, atau
dengan lain perkataan bila tingkat output “full employment” tercapai kembali. Ini
ditunjukkan oleh gerakan dari G ke F. Posisi keseimbangan baru ini ditandai oleh
(a) tercapainya “full employment”, (b) tingkat harga-harga dan tingkat upah yang
lebih rendah.

Logika Klasik ini, apabila kita terima anggapan-anggapan dasarnya, tidak


bisa dibuktikan salah. Sumbangan Keynes di bidang ini terutama terletak pada
peringatannya kepada kita bahwa anggapan-anggapan dasar kaum Klasik,
khususnya mengenai fleksibilitas sempurna dari harga-harga dan tingkat upah dan
reaksi yang cepat dan rasional dari para pelaku ekonomi, tidak selalu cocok
dengan kenyataan.

Proses menuju equilibrium yang baru, dalam kenyataan, memakan waktu


yang kadang-kadang cukup lama, tergantung kepada berapa besar hambatan-
hambatan yang merintangi proses tersebut. Hambatan-hambatan ini termasuk: (a)
ketegaran dan fleksibilitas yang tidak sempurna dari harga-harga dan (terutama)
upah, meskipun pengangguran ada dimana-mana, dan (b) kelambatan reaksi para
pelaku ekonomi (produsen, konsumen, buruh) terhadap situasi ekonomi yang baru
karena, misalnya tidak diperolehnya informasi yang cukup mengenai situasi yang

5
baru ini. (Ingat bahwa seseorang bertindak hanya apabila ia memperoleh
informasi tertentu yang menunjukkan bahwa untuk kepentingannyalah ia perlu
bertindak lain dari pada apa yang dilakukannya).

Dan informasi yang relevan bagi keputusan/tindakan ekonomi seseorang


adalah informasi yang menyangkut perubahan harga-harga dan situasi pasar. Ingat
pula bahwa situasi semacam ini seringkali tidak bisa diperoleh dengan cuma-
cuma. Misalnya seseorang harus membayar ongkos beca dan harus meluangkan
waktuwaktu datang ke Kantor Penempatan Tenaga Kerja apabila ia menginginkan
informasi mengenai lowongan pekerjaan).

Pengaruh dari adanya hambatan-hambatan semacam ini adalah bahwa


proses gerakan dari G ke F dalam gambar 8.1 diatas mungkin cukup lama, yang
berarti bahwa seseorang bisa menganggur sampai bertahun-tahun. Kasus
hambatan yang sering dikaitkan dengan nama Keynes (tapi jelas bukan satu-
satunya hambatan yang ada atau yang dibicarakan oleh Keynes) adalah adanya
ketegaran tingkat upah (nominal) untuk turun, meskipun pada masa depresi dan
pengangguran masal.

Dalam keadaan seperti ini proses Klasik ke arah posisi “full employment”
tidak berjalan. Kalau kita kembali ke gambar 8.1, hal ini berarti bahwa kurva S
tidak turun kebawah, yang berarti bahwa perekonomian kita akan tetap berada
pada posisi G, dengan jumlah penganguran yang tidak akan pernah berkurang.

Dari segi kebijaksanaan, konsepsi Keynes tersebut diatas menyarankan


bahwa seyogyanya pemerintah tidak mengandalkan pada proses “alamiah” dari
kaum Klasik. Untuk membawa perekonomiannya pada posisi “full employment”,
pemerintah harus aktif melakukan sesuatu, dan bukannya hanya menunggu
bekerjanya proses “alamiah” tersebut. Satu tindakan yang bisa diambil pemerintah
dalam mengahadapi keadaan depresi dan pengangguran adalah menggeser
kembali Z1 ke Z0. dan salah satu cara yang paling efektif untuk mencapai itu,
menurut Keynes, adalah meningkatkan pengeluaran pemerintah (G). Kenaikan G,
melalui proses multiplier, akan menaikkan permintaan agregat Z.

6
Apakah sasaran tersebut bisa juga dicapai dengan cara meningkatkan
unsur lain dari Z, yaitu C dan I, jawabnya adalah bisa. Hanya saja untuk
meningkatkan C atau I (atau kedua-duanya) pemerintah hanya bisa melalui cara-
cara yang tidak langsung, misalnya, melalui “penurunan pajak dan tingkat bunga”,
sehingga pengaruhnya terhadap Z kurang bisa diandalkan karena tergantung pada
lebih banyak faktor-faktor di luar kekuasaan langsung pemerintah.

Bagaimana dengan keadaan yang sebalikya, yaitu bila Z naik terlalu cepat
(bergeser ke kanan atas)? Ini akan menimbulkan inflasi. Tindakan pemerintah,
tentunya harus sebaliknya daripada tindakan untuk mengatasi depresi. Sekarang G
harus diturunkan melalui misalnya pengurangan pos-pos pengeluaran pemerintah
tertentu dalam APBN. Mungkin pula tindakan tersebut perlu diperkuat dengan
menaikkan pajak dan tingkat bunga dan tindakan-tindakan pengendalian moneter
(pengendalian jumlah uang yang beredar) apabila kecenderungan bagi Z untuk
naik dengan cepat adalah terlalu kuat.

2.3 Rekapitulasi Proses Makro Keynes

Kita telah bahas satu demi satu bekerjanya ketiga pasar makro dalam
perekonomian tertutup: pasar barang, pasar uang dan pasar tenaga kerja. Kita lihat
pula adanya kait-mengait antara pasar satu dengan yang lain. Adanya kait-mengait
dan saling pengaruh-mempengaruhi (interdepedence) antara pasar satu dengan
yang lain merupakan ciri khas dari tori makro Keynes.

Suatu perekonomian dikatakan mencapai suatu posisi keseimbangan


umum general equilibrium secara makro apabila (dan hanya apabila) semua pasar
ada pada posisi equilibriumnya secara bersama-sama atau secara simultan. Untuk
memperjelas proses ke arah general equilibrium ini, kita akan ulangi sekali lagi
secara singkat bekerjanya masing-masing pasar dan sekaligus kita tonjolkan kait
mengaitnya serta arah proses penyesuaiannya menuju ke posisi keseimbangan
umum. Yang paling fundamental dalam teori Keynes adalah konsepsinya
mengenai aliran kegiatan di dalam suatu perekonomian (lihat gambar 8.2 berikut).

7
Kegiatan produksi (Q) menciptakan penghasilan (Y) bagi para pemilik
faktor produksi, yang selanjutnya akan membelanjakan sebesar Z untuk membeli
barang-barang. Aliran pengeluaran (Z) ini akan diterima oleh sektor produksi
sebagai hasil penjualan outputnya, yang kemudian akan dibayarkan kepada para
pemilik faktor produksi sebagai penghasilan (Y). Demikan seterusnya, proses ini
berjalan tiada hentinya selama ada kegiatan ekonomi.

Sebagai catatan tambahan, bisa disebutkan di sini bahwa bila kita ukur
besarnya masing-masing aliran setiap (misalnya) tahun, kita akan memperoleh
angka statistik yang disebut Pengeluaran Domestik Bruto atau Gross Domestic
Expenditure (GDE) bagi Z, Prduksi Domestik Bruto atau Gross Domestic Product
(GDP) bagi Q, dan Pendapatan Domestik Bruto atau Gross Domestic Income
(GDI) bagi Y.

Menurut Keynes, di antara ketiga aliran tesebut yang paling menentukan


atau yang secara aktif menentukan aliran-aliran lain adalah Z, yaitu GDE atau
pengeluaran agregat atau permintaan agregat. Kita telah uraikan sebelumnya
bagaimana Z bisa bergejolak naik atau turun. Bila Z bergejolak (naik misalnya)
akan diikuti oleh Q (yang cenderung untuk naik) dan kemudian oleh Y (yang juga
naik).

Jadi Z adalah unsur aktif dari aliran perputaran tersebut, sedang Q dan Y
mengikutinya. Ini adalah esensi dari aspek teori Keynes yang menggarisbawahi
pentingnya pengelolaan permintaan agregat atau aggregate demand management
untuk pengendalian kestabilan makro suatu perekonomian.

8
Selanjutnya, Keynes,mengenal tiga pasar untuk suatu perekonomian
tertutup: pasar barang, pasar uang dan pasar tenaga kerja. Dari ketiga pasar
tersebut yang merupakan unsur aktif dalam proses penyesuaian ke arah
keseimbangan umum adalah pasar barang dan pasar uang, sedangkan pasar tenaga
kerja (setidak- tidaknya dalam rumusan yang sederhana dari teori Keynes)
hanyalah mengikuti apa yang terjadi di pasar barang.

Bila output yang diproduksikan (Q) naik, maka jumlah orang yang
dipekerjakan (N) juga naik. (Ini bisa dikaitkan dengan konsep Fungsi Produksi,
yang menyatakan bahwa menaikkan output hanya bisa dicapai apabila input
(tenaga kerja) ditingkatkan penggunaannya).

2.4 Pendekatan IS-LM

Ada cara lain untuk menjelaskan proses keseimbangan umum dalam teori
Keynes. Cara ini disebut “pendekatan IS-LM” dan diperkenalkan untuk pertama
kali oleh ekonom kenamaan inggris, John Hicks, pada tahun 1937. Pendekatan IS-
LM kemudian menjadi sangat populer dan seolah-olah telah menjadi cara standar
untuk menyajikan tori makro Keynes dalam buku-buku teks.

Yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa pendekatan IS-LM hanyalah


salah satu cara menyajikan proses keseimbangan umum Keynes dan bukan teori
lain mengenai proses keseimbangan umum. Pendekatan ini disajikan di sini untuk
lebih mempertajam pengertian kita mengenai proses tersebut.

Kita mulai dengan melihat di pasar barang. Posisi keseimbangannya


tercapai apabila permintaan agregat sama dengan penawaran agregat. Menurut
pendekatan yang kita gunakan di atas, pada posisi ini dicapai tingkat harga dan
tingkat output keseimbangan (P*, Q*). Untuk setiap tingkat permintaan agregat
(Z) ada satu pasang P dan Q yang merupakan tingkat harga dan output
kesimbangan baru (P*, Q* baru). Demikian pula apabila, misalnya, G berubah
(tetapi di sini kita anggap G tidak berubah agar contoh kita menjadi sederhana dan
hakekat dari pendekatan IS-LM ini menjadi lebih jelas). Kita bisa mencoba
berbagai I dan menanyakan P dan Q keseimbangan yang dihasilkannya. Tetapi I
itu sendiri, dalam
9
teori Keynes, ditentukan oleh kurva MEC dan tingkat bunga (r). kalau kurva MEC
kita anggap tertentu posisinya, maka I ditentukan oleh berapa r.

Jadi untuk setiap tingkat r, kita memperoleh suatu tingkat I tertentu dan,
melalui proses multiplier, menentukan suatu tingakat z tertentu. Dengan
diketahuinya tingkat Z ini kita bisa menentukan tingkat P dan Q
keseimbangannya. Kita bisa mencoba proses ini untuk berbagai tingkat r, dan kita
peroleh informasi sebagai berikut:

Apabila berbagai nilai r dan nilai Q* (keseimbangan) ini kita gambar


dengan r pada sumbu vertikal dan Q* pada sumbu mendatar, maka kita peroleh
kurva yang bentuknya kurang lebih sebagai berikut:

Kurva tersebut menelusuri berbagai tingkat r dan Q yang memenuhi syarat


keseimbangan di pasar barang. Kurva ini disebut kurva IS, untuk
mengingatkan kita bahwa setiap titik pada kurva ini menjamin bahwa
pengeluaran investasi (I)

10
yang diinginkan oleh para investor persis sama dengan jumlah tabungan (S) yang
disisihkan oleh sektor Rumah Tangga.

Keseimbangan antara S (saving) dan I tidak lain adalah juga


keseimbangan antara permintaan agregat atau pengeluaran agregat (Z) dengan
pendapatan agregat (Y), yaitu keseimbangan pada sisi permintaan di pasar barang
(Apa yang diperoleh sebagai pendapatan Y = C + S persis sama dengan apa yang
ingin dibelanjakan oleh masyarakat Z = C + S sehingga S = I). Mengapa kurva IS
mempunyai slope negatif? Memang harus demikian, sebab pada tingkat r yang
tinggi, I rendah, sehingga Z rendah, dan ini cenderung menghasilkan P* dan Q*
yang rendah. Sebaliknya, tingkat r yang rendah menghasilkan I dan Z dan P* dan
Q* yang tinggi. Jadi tingkat r berkaitan dengan Q* dengan arah yang berlawanan
(slope negatif).

Sekarang kita melihat di pasar uang.di sini kurva permintaan akan uang
(liquidity preference) bertemu dengan kurva penawaran akan uang dan
menentukan tingkat bunga (r). Ingat bahwa posisi permmintaan akan uang
dipengaruhi oleh nilai P dan Q (karena P dan Q menentukan permintaan akan
uang untuk tujuan transaksi; hal ini terlihat pula dalam gambar 8.4 di atas).

Untuk setiap nilai P dan Q terdapat suatu kurva liquidity preference


dengan posisi tertentu. Apabila Q naik, maka kurva liquidity preference bergeser
ke kanan karena kebutuhan (permintaan) akan uang untuk transaksi meningkat.
Pergeseran kurva liquidity preference ke kanan (dengan anggapan MS tetap)
mengakibatkan r naik. Jadi melaui pasar uang kita melihat adanya hubungan yang
searah antara Q dan r. kita bisa mencoba berbagai nilai Q dan memperoleh nilai r
yang memenuhi syarat kesinambungan di pasar uang, dan kita bisa memperoleh
data sebagai berikut:

11
Apabila digambar dalam bidang r dan Q kita peroleh kurva yang menaik
(slope positif) sebagai berikut:

Kurva ini disebut kurva LM, untuk mengingatkan kita bahwa titik-titik
pada kurva ini menjamin keseimbangan antara permintaan akan uang (L) dengan
penawaran uang (MS), atau kesinambungan di pasar uang.

Apabila sekarang kita ingin mengetahui posisi keseimbangan umum


perekomian kita, maka yang kita lakukan adalah mencari titik pertemuan antara
kurva IS dan kurva LM, sebab pada titik itulah (dan hanya pada titik itulah)
keseimbangan di pasar barang dan di pasar uang tercapai secara bersama-sama
(simultan).

12
Untuk perekonomian yang sama seperti yang digambarkan dalam gambar
8.4, maka posisi keseimbangan umum ini haruslah sama dengan apa yang
ditunjukkan oleh gambar 8.6, yaitu r0 dan Q*0. Dalam beberapa buku teks kurva
IS- LM digambar dengan sumbu yang mendatarnya Y, dan bukan Q. Perbedaan
ini sebenarnya bersumber pada penggunaan simbul yang berbeda: sumbu
mendatar Y tersebut diartikan sebagai tingkat pendapatan nasional riil, yaitu yang
diukur dengan harga konstan. Y dalam arti ini tidak berbeda dengan Q yang kita
maksudkan dalam kegiatan belajar ini. Sedangkan Y dalam kegiatan belajar ini
kita gunakan untuk mewakili pendapatan nasional nominal (yang dinyatakan pada
harga yang berlaku). Dalam banyak buku teks, pendapatan nasional (masyarakat)
nominal seringkali tidak dibicarakan, meskipun ini sebenarnya penting bagi
beberapa analisa (misalnya, mengenai inflasi).

2.5 Fungsi dan Manfaat Pasar Tenaga Kerja

Fungsi pasar kerja adalah mengalokasikan secara optimal tenaga kerja


diantara berbagai alternative pengguna dalam pekerjaan produktif, yang
memberikan pendapatan layak, perasaan tentram aman dari ancaman bahaya,
tidak kuatir akan kehilangan sumber penghidupan, serta memberikan rasa harga
diri dan kepastian hidup.

Fungsi pasar tenaga kerja ialah:

a. Sebagai Sarana Penyaluran Tenaga Kerja,


b. Sebagai sarana untuk mendapatkan informasi tentang ketenagakerjaan.

13
c. Sebagai sarana untuk mempertemukan pencari kerja dan orang atau
lembaga yang membutuhkan tenaga kerja.

Manfaat Bursa Tenaga Kerja yaitu

a. Dapat membantu para pencari kerja dalam memperoleh pekerjaan


sehingga dapat mengurangi penggangguran.
b. Dapat membantu orang-orang atau lembaga-lembaga yang memerlukan
tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja.
c. Dapat membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan
ketenagakerjaan

14
BAB III

KESIMPULAN

1. Pasar Tenaga Kerja adalah seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku untuk


mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja, atau proses terjadinya
penempatan dan atau hubungan kerja melalui penyediaan dan penempatan
tenaga kerja. Pelaku-pelaku yang dimaksud di sini adalah pengusaha, pencari
kerja dan pihak ketiga yang membantu pengusaha dan pencari kerja untuk
dapat saling berhubungan. Pasar tenaga kerja juga dapat diartikan sebagai suatu
pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli tenaga kerja. Sebagai penjual
tenaga kerja di pasar ini adalah para pencari kerja (Pemilik Tenaga Kerja),
sedangkan pembelinya adalah orang-orang / lembaga yang memerlukan tenaga
kerja.

2. Kaum klasik mengenal tiga macam pengangguran 1) Pengangguran yang


timbul karena adanya pergeseran tingkat output dan bersifat sementara
(frictional unemploement), 2) Pengangguran musiman (seasonal
unemployment), 3) pengangguran yang dibuat orang misal karena peraturan
pemerintah tetang upah minimum.
Menurut klasik semua harga termasuk upah tenaga kerja bergerak secara
fleksibel ke atas maupun ke bawah dan bereaksi secara cepat dan rasional
terhadap perubahan upah secara automatis akan kembali full employment.
Namun pada kenyataan full employment secara automatis tidak akan berjalan.
Keynes menyarankan pemerintah harus aktif melakukan sesuatu, bukannya
menunggu berkerjanya proses alamiah tersebut. Yaitu dengan menggeser
kembali dari Z1 ke Z0 Cara yang efektif adalah dengan meningkatkan
pengeluaran pemerintah (G) kenaikan G secara multiplier akan menaikkan
permintaan aggregate Z
3. Ciri khas teori Keynes adalah adanya saling kait mengait dan saling pengaruh
mempengaruhi (interdependence) antara ketiga pasar makro yaitu pasar
barang, pasar uang dan pasar tenaga kerja. Suatu perekonomian dikatan
mencapai keseimbangan umun (general equilibrium) apabila semua pasar ada
pada posisi ekuilibrium secara bersama-sama atau simultan. Konsepsi aliran
15
kegiatan suatu

16
perekonomian menurut teori Keynes yaitu kegiatan produksi (Q) menciptakan
penghasilan (Y), kemudian dibelanjakan sebesar Z untuk membeli barang dan
jasa Pengeluaran Domestik Bruto (Gross Domestic Expenditure/GDE) bagi Z,
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) bagi Q, dan
Pendapatan Domestik Bruto (Gross Domestic Income/GDI) bagi Y
4. Ada cara lain untuk menjelaskan proses keseimbangan pasar dalam teon
Keynes yaitu berdasarkan pendekatan IS-LM. Pendekatan IS-LM
diperkenalkan pertama kali oleh ekonom Inggris bernama John Hicks pada
tahun 1937. Selanjutnya pendekatan IS-LM menjadi cara standar menjelaskan
teori Keynes Pertama melihat keseimbangan pasar barang, posisi
keseimbangan tercapai apabila permintaan agregat sama dengan penawaran
agregat yaitu keseimbangan pada tingkat harga dan output (P*,Q*) Apabila ada
kenaikan I, maka keseimbangan akan berubah berupa P* dan Q yang baru
melalui proses income multiplier
5. Fungsi pasar tenaga kerja ialah:
a. Sebagai Sarana Penyaluran Tenaga Kerja,
b. Sebagai sarana untuk mendapatkan informasi tentang ketenagakerjaan.
c. Sebagai sarana untuk mempertemukan pencari kerja dan orang atau
lembaga yang membutuhkan tenaga kerja.

Manfaat Bursa Tenaga Kerja yaitu

a. Dapat membantu para pencari kerja dalam memperoleh pekerjaan


sehingga dapat mengurangi penggangguran.
b. Dapat membantu orang-orang atau lembaga-lembaga yang memerlukan
tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja.
c. Dapat membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan
ketenagakerjaan.

17
DAFTAR PUSAKA

Boediona "Ekonomi Makro", 1999


Ekawarna dan Fachruddiansyah. 2010. Pengantar Teori Ekonomi Makro.
Jakarta:GP Pres
Simanjuntak, Payaman. 2001. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.
LPFEUI Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar tenaga kerja

18

Anda mungkin juga menyukai