Anda di halaman 1dari 24

KESEIMBANGAN AGREGAT PASAR

BARANG DAN PASAR UANG


BUKU AJAR

PENULIS:

1 ELLEN KEZIA ALLO


SALSABILA SOPIA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan buku ajar ini. Adapun
maksud dan tujuan pembuatan buku ajar ini adalah guna memenuhi tugas mata kuliah
“Ekonomi Makro”. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga buku ajar ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Pada buku ajar ini akan dibahas mengenai Keseimbangan Agregat
Pasar Barang dan Pasar Uang. Kami menyadari bahwa dalam penulisan buku ajar ini masih
jauh dari kata sempurma. Maka, dari itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap buku ajar ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak, terutama mahasiswa Prodi Kewirausahaan.

Makassar, 4 Juni 2023

Penyusun

2
PRAKATA

Hadirnya buku ajar ini dengan judul Keseimbangan Agregat Pasar Barang dan
Pasar Uang yang disusun oleh Ellen Kezia Allo dan Salsabila Sopia sangat penting untuk
dibaca dan diterapkan khususnya dalam hal kepentingan ekonomi didunia saat ini.

Buku ajar ini terdiri atas 3 bab yang ditulis oleh kedua penulis. Pada bab pertama itu
membahas mengenai keseimbang Agregat pasar barang dan pasar uang. Kemudian pada Bab
2 membahas mengenai Tinjauan umum tentang Pasar uang dan pasar barang, pengertian
pasar uang dan pasar barang, motif memegang uang, fungsi serta ciri-ciri pasar uang,
Kemudian pada bab 3 menjelaskan mengenai dua kaitan penting antara pasar barang dan
pasar uang.

3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
PRAKATA.................................................................................................................................3
DAFTAR ISI..............................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................5
A. Latar Belakang.............................................................................................................5
B. Soal Latihan.................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................7
A. Tinjauan Umum Tentang Pasar Uang.........................................................................7
B. Tinjauan Umum Tentang Pasar Barang....................................................................11
C. Pengertian pasar barang dan uang.............................................................................13
D. Soal Latihan...............................................................................................................20
BAB III HUBUNGAN ANTARA PASAR BARANG DAN PASAR UANG......................21
A. Kesimpulan................................................................................................................21
GLOSARIUM..........................................................................................................................23
INDEKS...................................................................................................................................24
BIOGRAFI PENULIS.............................................................................................................25

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar barang dan pasar uang merupakan dua komponen penting dalam
perekonomian suatu negara. Pasar barang mencakup semua transaksi ekonomi
yang melibatkan barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen dan
dikonsumsi oleh konsumen. Sementara itu, pasar uang mencakup semua
transaksi keuangan yang melibatkan uang, seperti pengeluaran pemerintah,
investasi, dan tabungan Keseimbangan agregat pasar barang dan pasar uang
merupakan salah satu konsep dasar dalam teori ekonomi makro. Keseimbangan
ini terjadi ketika jumlah output barang dan jasa yang dihasilkan di pasar barang
sama dengan jumlah uang yang beredar di pasar uang.
Ketika keseimbangan agregat tercapai, maka perekonomian berada dalam
kondisi stabil, dengan tingkat inflasi yang rendah dan pengangguran yang
minim. Namun, jika keseimbangan ini terganggu, maka perekonomian dapat
mengalami masalah seperti inflasi yang tinggi atau pengangguran yang
meningkat.
Oleh karena itu, penting bagi para ekonom dan pembuat kebijakan untuk
memahami konsep keseimbangan agregat pasar barang dan pasar uang serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam buku ini, akan dibahas tentang
konsep keseimbangan agregat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,
termasuk pengaruh kebijakan moneter dan fiskal. Selain itu, akan dibahas juga
tentang hubungan antara keseimbangan agregat dengan tingkat inflasi dan
pengangguran dalam perekonomian.
Selain itu, dalam makalah ini juga akan dibahas tentang peran bank
sentral dalam menjaga keseimbangan antara pasar barang dan pasar uang
melalui kebijakan moneter. Bank sentral memiliki peran penting dalam menjaga

5
stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi, dan dapat menggunakan berbagai
alat kebijakan moneter, seperti suku bunga dan operasi pasar terbuka, untuk
mempengaruhi keseimbangan pada pasar uang.
Makalah ini juga akan membahas tentang dampak kebijakan fiskal dan
moneter terhadap perekonomian, termasuk konsekuensi dari kebijakan inflasi,
deflasi, dan pengangguran. Selain itu, akan dibahas juga mengenai efek dari
ketidakseimbangan antara pasar barang dan pasar uang terhadap neraca
perdagangan dan nilai tukar mata uang.
Dalam rangka untuk mendukung analisis dan pemahaman yang lebih baik
mengenai keseimbangan agregat pasar barang dan pasar uang, makalah ini akan
menguraikan beberapa teori ekonomi makro yang relevan, seperti teori klasik,
teori Keynesian, dan teori Monetarisme. Teori-teori ini memberikan perspektif
yang berbeda mengenai keseimbangan antara pasar barang dan pasar uang dan
bagaimana pemerintah dan bank sentral dapat mengelola ekonomi untuk
mencapai keseimbangan yang optimal.

B. Soal Latihan
1. Sebutkan dua komponen penting dalam perekonomian suatu negara?
2. Jelaskan fungsi dari pasar uang ?
3. Bagaimana peran bank sentral dalam menjaga keseimbangan antara pasar
barang dan pasar uang melalui kebijakan moneter?
4. Apa dampak kebijakan fiskal dan moneter terhadap perekonomian dan
bagaimana konsekuensinya pada inflasi, deflasi, dan pengangguran?
5. Apa saja teori ekonomi makro yang relevan untuk mengelola
keseimbangan agregat pasar barang dan pasar uang dan bagaimana
pemerintah dan bank sentral dapat mengelola ekonomi untuk mencapai
keseimbangan yang optimal?

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tinjauan Umum Tentang Pasar Uang


1. Pengertian Pasar Uang

Pasar uang adalah pertemuan antara permintaan akan uang (MD) dengan penawaran
uang (MS) ataupun kegiatan bertemunya permintaan dan penawaran dana-dana berupa pusat-
pusat berharga, yang mempunyai jangka waktu kurang dari satu tahun. Jadi, pasar uang
merupakan mekanisme yang dirancang untuk mempertemukan pihak yang dimiliki surplus
dana dengan pihak yang mengalami deficit MD adalah kebutuhan masyarakat akan uang
tunai untuk menunjang kegiatan ekonominya. MS adalah jumlah uang yang disediakan oleh
pemerintah dan bank-bank, yaitu seluruh uang Kartal dan uang Giral yang beredar. Di pasar
uang, penawaran akan uang bertemu dengan permintaan akan uang, dan pertemuan tersebut
merupakan penentu "harga/nilai" dari uang.

Menurut Keynes, harga uang adalah harga yang harus dibayar untuk penggunaan
uang, yang tidak lain adalah tingkat bunga. Penawaran akan uang ditentukan oleh penguasa
moneter, sehingga identik dengan jumlah uang yang beredar. Permintaan akan uang
merupakan fokus/inti dari teori Keynes. Yaitu Keynes mengatakan seseorang memegang
uang (atau meminta uang tunai) karena ia mempunyai tujuan-tujuan atau motif tertentu dalam
menggunakan uang tersebut.

2. Motif Memegang atau Menggunakan Uang


a. Motif Transaksi

Motif transaksi timbul karena dalam perekonomian penggunaan uang untuk alat tukar
menukar. Yaitu terdapat kebutuhan menyelesaikan transaksi-transaksi dengan menggunakan
uang. Pada saat transaksi masih dilakukan dengan barter barang atau jasa maka tidak
dibutuhkan alat likuid berupa uang. Uang tunai yang digunakan masyarakat tergantung pada:

1) Volume transaksi
2) Tingkat harga umum.

Keynes berpendapat sama dengan teori klasik yaitu volume transaksi erat kaitannya
dengan jumlah barang/jasa yang diproduksi, sehingga :

7
Md = k.P.Q

Dimana : k = konstanta.

P = harga.

Q = Volume transaksi

b. Motif berjaga-jaga.

Motif Berjaga-jaga, hal ini Keynes membedakan permintaan akan uang untuk tujuan
melakukan pembayaran-pembayaran yang tidak reguler atau yang diluar rencana dari
transaksi normal atau rutin. Misal untuk pembayaran keadaan darurat seperti kecelakaan,
sakit, dan pembayaran tidak terduga lainnya. Orang akan mendapat manfaat dengan
memegang uang untuk menghadapi keadaan-keadaan yang tidak terduga tersebut. Karena
sifat uang yang liquid atau mudah untuk ditukar dengan barang atau sebagai alat pembayaran
lainnya. Permintaan akan uang untuk motif transaksi dan berjaga-jaga tidak menyimpang dari
teori klasik, yaitu memandang kebutuhan akan uang berdasarkan fungsi sebagai alat tukar.

c. Motif spekulasi.

Motif ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan seandainya pemegang uang


tersebut dapat meramal apa yang terjadi di masa depan dengan tepat. Permintaan untuk
spekulasi adalah permintaan akan uang tunai untuk tujuan memperoleh keuntungan. Caranya
adalah dengan “berspekulasi” dalam pasar obligasi (surat berharga). Apabila harga obligasi
diharapkan untuk naik di masa mendatang, maka orang akan membeli obligasi dengan uang
tunainya hari ini. Ini berarti uang tunai yang saat ini untuk berspekulasi akan berkurang.
Sebaliknya, apabila harga obligasi diharapkan turun, maka permintaannya akan uang tunai
saat ini akan bertambah (obligasi dijual).
K = rP, maka P = K/r

Dimana : K = hasil pertahun yang diterima.


P = harga pasar atau nilai sekarang.
r = tingkat bunga.

Hubungan antara harga obligasi dan tingkat bunga yang berlaku adalah berkebalikan.
Harga obligasi naik sama saja artinya dengan tingkat bunga turun. Sebaliknya, harga obligasi
turun berarti tingkat bunga naik. Bila harga obligasi diharapkan naik, ini berarti bahwa harga
obligasi saat ini dianggap terlalu rendah. Bila harga obligasi diharapkan turun, ini berarti

8
bahwa harga obligasi saat ini dirasa terlalu tinggi. Keynes mengatakan bahwa permintaan
akan uang untuk spekulasi saat ini tinggi apabila tingkat bunga saat ini (dirasa) rendah dan
permintaan untuk spekulasi saat ini rendah apabila tingkat bunga untuk spekulasi mempunyai
hubungan yang berkebalikan dengan tingkat bunga (saat ini). Ini adalah inti teori moneter
Keynes.
Md = [kQ + Ѳ (r)]P atau Md/P =kQ + Ѳr

Dimana : Md/P = permintaan akan uang secara riil.

kQ = permintaan akan uang untuk berjaga-jaga (dinyatakan suatu proporsi k dari pendapatan
nasional riil atau tingkat output Q).

Ѳr = permintaan akan uang untuk motif spekulasi (dinyatakan sebagai fungsi dari tingkat
bunga)

Fungsi permintaan akan uang tersebut disebut Liquidity Preference, yaitu Md=f(Q,r).

Di Pasar Uang, Liquidity Preference bertemu dengan penawaran akan uang dan menentukan
“harga” dari penggunaan uang, yaitu Tingkat Bunga.Tingkat bunga merupakan penghubung
utama antara pasar uang dengan pasar barang, sebab tingkat bunga menentukan berapa
pengeluaran investasi yang direncanakan oleh investor dan selanjutnya pengeluaran investasi
ini menentukantingkatpermintaanagregat.
Penghubung lain antara kedua pasar ini adalah tingkat harga (P) dan output (Q), karena
variabel ini mempengaruhi Liquidity Preference (MD). Jadi hubungan antara kedua pasar
tersebut adalah timbal balik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teori Keynes di pasar uang yaitu:

1)      Teori tersebut lebih sesuai untuk Negara yang mempunyai lembaga pasar uang
yang telah berkembang atau negara maju.
2)      Kekuasaan pemerintah mengendalikan Ms atau uang beredar tidaklah
selangsung atau semudah yang digambarkan dalam teori diatas.
Pemerintah hanya bisa mengendalikan uang kartal, sedangkan uang giral diciptakan
oleh sektor perbankan. Uang giral dipengaruhi oleh pemerintah melalui kebijakan kredit,
tingkat bunga, kebijakan perbankan.

9
3. Fungsi Pasar Uang

Pasar uang dalam peranannya memiliki fungsi yang harus ditempuh dan dijalankan pasar
uang. Fungsi pasar uang antara lain sebagai berikut :

a. Sebagai perantara perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek 


b. Sumber modal bagi perusahaan yang akan melakukan investasi
c. Penghimpun dana surat-surat yang berharga jangka pendek
d. Sebagai perantara bagi investor yang berada di luar negeri dalam menyalurkan
kredit jangka pendek kepada perusahaan-perusahaan di indonesia 
e.Sebagai sarana alternatif lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan non
keuangan

4. Ciri-Ciri Pasar Uang

Pasar uang memiliki karekteristik atau ciri-ciri. Ciri-ciri pasar uang antara lain sebagai
berikut :
a. Tidak terikat dalam tempat tertentu
b. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek
c. Dalam mekanisme pasar ditekankan pertemuan antara pihak yang kelebihan dana dan
pihak yang membutuhkan dana 

5. Sumber Pasar Uang

Dana-dana yang diperjualbelikan di pasar uang dapat berasal dari


a. Kelebihan uang kas dari Badan Usaha milik Negara (BUMN) 
b. Kelebihan uang kas dari perusahaan yang belum digunakan 
c. Kelebihan uang kas dari berbagai bank
6. Bentuk-Bentuk Surat Berharga Pasar Uang
Adapun surat-surat berharga yang diperjualbelikan di Indonesia saat ini antara lain sebagai
berikut :
a. SBI (Sertifikat Bank Indonesia) pada prinsipnya merupakan surat berharga yang
diterbitkan Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka pendek dan diperjualbelikan
dengan diskonto
b. SBPU (Surat Berharga Pasar Uang) adalah surat-surat berharga jangka pendek yang
diperjualbelikan secara diskonto dengan Bank Indonesia atau lemba diskonto yang ditunjuk
oleh BI 

10
c. Sertifikat Deposito merupakan deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat
diperdagangkan 
d. Commercial Paper, adalah promes yang tidak disertai jaminan yang diterbitkan oleh
perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar
uang. 
e. Call Money merupakan pinjaman uang selama 24 jam atau satu minggu oleh bank kepada
lembaga-lembaga keuangan 
f. Repurchase Agreemnt merupakan transaksi jual beli surat berharga disertai perjanjian
bahwa penjual akan membeli kembali surat berharga yang dijual pada waktu dan harga
tertentu
g. Banker's Acceptance adalah wesel berjangka yang digunakan eksportir atau importir atas
bank untuk membayar barang atau valuta asing.
B. Tinjauan Umum Tentang Pasar Barang
1. Pengertian Pasar Barang
Pasar barang adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan permintaan
barang dan jasa. Pasar barang sering diistilahkan dengan sektor riil Pasar barang adalah pasar
dimana semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dan dalam jangka waktu
tertentu.
Permintaan dalam pasar barang merupakan agregasi dari semua permintaan akan
barang dan jasa di dalam negeri, sementara yang menjadi penawarannya adalah semua barang
dan jasa yang diproduksi dalam negeri. Dalam ekonomi konvensional, kesimbangan umum
dapat terjadi apabila pasar barang dan pasar uang ada di dalam keseimbangan. Dalam
keadaan keseimbangan umum ini besarnya pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i)
yang terjadi akan mencerminkan pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) yang
seimbang baik di pasar barang maupun di pasar uang. Namun, dalam ekonomi Islam, system
bunga dihapuskan.
Kurva IS menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang
muncul di pasar barang dan jasa. Kurva IS juga menyatakan “investasi” dan “tabungan”.
Dengan asumsi perekonomian tertutup, dimana ekspor adalah nol, maka pengeluaran yang
direncanakan sebagai jumlah konsumsi C, investasi yang direncanakan I, dan pembelian
pemerintah G.
E=C+I+G
Dimana : C = C(Y – T)

11
Persamaan ini menunjukkan bahwa konsumsi tergantung pada pendapatan disposibel (Y – T),
yang merupakan pendapatan total Y dikurangi pajak T. Diasumsikan investasi yang
direncanakan adalah tetap I, dan kebijakan fiskal-tingkat pembelian dan pajak pemerintah-
adalah tetap G dan T. Sehingga dikombinasikan menjadi :
E = C(Y – T) + I + G
Selanjutnya perekonomian berada dalam keseimbangan (equilibrium) ketika
pengeluaran aktual sama dengan pengeluaran yang direncanakan. Asumsi ini didasarkan pada
gagasan bahwa ketika rencana orang-orang telah direalisasikan, mereka tidak mempunyai
alasan untuk mengubah apa yang mereka lakukan. Mengingat Y sebagai GDP aktual tidak
hanya pendapatan total tetapi juga pengeluaran total atas barang dan jasa, sehingga dapat
ditulis kondisi keseimbangan sebagai :
Pengeluaran Aktual = Pengeluaran Yang Direncanakan
Y = E
Dapat disimpulkan, kurva IS menunjukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat
pendapatan yang konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk barang dan jasa.
Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan terhadap barang
dan jasa menggeser kurva IS ke kanan. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang
mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kiri.

2.   Kemungkinanan Kelebihan Produksi


Keynes menolak hukum Say. Suatu waktu tertentu daya beli masyarakat memang
tersedia dalam jumlah yang cukup untuk membeli barang/jasa yang diproduksikan. Tetapi
daya beli yang dimiliki masyarakat tersebut tidak selalu harus sama dengan daya beli yang
betul-betul dibelanjakan oleh masyarakat di pasar barang. Dengan kata lain, sebagian dari
daya beli tersebut diterjemahkan sebagai permintaan efektif, namun sebagian yang lain dari
daya beli tersebut akan digunakan ditabung oleh masyarakat. Menabung tidak menambah
permintaan efektif dimasyarakat.

3.   Kemungkinan Kekurangan Produksi

Keadaan sebaliknya, yaitu kekurangan produktif secara umum juga mungkin terjadi.
Kalau para produsen ternyata memutuskan untuk melakukan investasi dalam jumlah lebih
besar daripada daya beli yang ditabung oleh masyarakat, maka permintaan efektif di pasar
barang menjadi terlalu besar dibanding nilai output yang tersedia dipasar.

12
a. Besar kecilnya permintaan efektif (total) sangat tergantung pada keputusan para konsumen
(rumah tangga) mengenai besar pengeluaran konsumsinya dan keputusan para produsen
mengenai besarnya investasi yang mereka ingin laksanakan dalam periode tersebut.
b. Mengenai keputusan pengeluaran konsumsi rumah tangga, Keynes berpendapat bahwa
keputusan tersebut cukup stabil dan biasanya hanya berubah apabila tingkat pendapatan
rumah tangga berubah. Yang sulit diterka justru pada perilaku produsen dalam pengeluaran
investasinya. Padahal pengeluaran investasi sangat menentukan gejolak GDP (dan ada
kesempatan kerja).

C. Pengertian pasar barang dan uang


Pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu
Negara dan dalam jangka waktu tertentu. Permintaan dalam pasar barang merupakan agregasi
dari semua permintaan akan barang dan jasa didalam negeri, sementara yang menjadi
penawarannya adalah semua barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri.
Pasar barang/komoditi atau dikenal dengan Bursa komoditi adalah pasar yang kegiatannya
mempertemukan antara penjual dan pembeli untuk memperjualbelikan barang-barang
komoditi misalnya kopi, kedelai, kakao, gula, jagung, tembakau, karet, CPO (crude palm oil),
emas, perak, tembaga, dan lainnya. Kegiatan ekonomi yang tergolong pasar barang :

a.       Pasar barang nyata/riil : Pasar yang hanya menjual barang dalam bentuk dan fisik yang
jelas contoh pasar Kebayoran lama dan pasar Senin

b.      Pasar barang abstrak pasar yang menjual produk tidak terlihat secara fisik, contoh : pasar
komuditas atau komudity yang menjual barang semu seperti Pasar Karet dan Pasar
Tembakau.

Pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau surat-surat
berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat
disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Pasar uang sering juga disebut pasar kredit
jangka pendek. Pasar Uang merupakan pertemuan demand dan supply dana jangka pendek.
Dalam pasar uang, valuta asing diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor impor, hutang
luar negeri.

Pasar Uang tradingnya dilakukan melalui Bursa atau Stock Exchange, Pasar Uang sifatnya
abstrak, tidak ada tempat khusus seperti halnya dengan Pasar Modal, transaksi pada Pasar
Uang dilakukan secara OTC (Over The Counter Market), dilakukan oleh setiap peserta

13
(partisipan) melalui Desk atau Dealing Room masing-masing peserta. Contoh kegiatan Pasar
Uang adalah : SBI, SPBU, Sertifikat Deposito.
a. SBI (Sertifikat Bank Indonesia) Sertifikat Bank Indonesia merupakan jenis surat berharga 
yang dikeluarkan oleh bank indonesia selaku bank sentral, yang dimaksudkan untuk dibeli
oleh bank umum dengan nilai nominal yang sangat besar. Tujuan bank Indonesia
mengelurkan sertifikat tersebut adalah mengurangi peredaran uang didalam masyarakat.

b. SPBU (Surat Berharga Pasar Uang) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh bank
umum dan hanya dibeli oleh bank Indonesia dengan nilai nominal yang cukup besar. Tujuan
adanya SBPU ini adalah menigkatkan likuiditas bank umum dan untuk menekan laju inflasi.

c. Sertifikat deposito merupakan semacam surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank
dalamnilai nominal tertentu sebagai suart atas unjuk.

Keterkaitan Antara Pasar Barang Dengan Pasar Uang


 

Ada dua keterkaitan antara pasar barang dan pasar uang:

a. Pendapatan dan Permintaan Uang

Permintaan uang tergantung pada pendapatan. Pada saat output (pendapatan) agregat (Y)
meningkat, jumlah transaksi yang memerlukan penggunaan uang meningkat pula. Pendapatan
yang ditentukan di pasar barang, memiliki pengaruh besar atas permintaan uang di pasar
uang”

b. Belanja Investasi yang direncanakan dan Tingkat Bunga Belanja Investasi yang
direncanakan (I) bergantung pada tingkat bunga (r). semakin tinggi tingkat bunga, semakin
rendah tingkat belanja investasi yang direncanakan.

Investasi, Tingkat Bunga dan Pasar Barang


Ketika tingkat bunga turun, Investasi yang direncanakan naik. Ketika tingkat bunga naik,
Investasi yang direncanakan turun. Alasan dari efek ini, ingatlah bahwa Investasi adalah
pembelian modal baru oleh perusahaan. Keputusan perusahaan untuk berinvestasi pada suatu
proyek bergantung pada apakah laba yang diharapkan dari proyek tersebut seuai dengan
biaya. Biasanya, biaya proyek investasi yang besar adalah biaya bunga.

Uang yang dipertimbangkan untuk menjalankan proyek umumnya dipinjam dan dilunasi
kembali pada periode yang lebih lama. Biaya rill proyek investasi bergantung sebagian pada
tingkat bunga—biaya meminjam. Ketika tingkat bunga naik, uang menjadi lebih mahal dan
sedikit proyek yang mungkin dijalankan. Kenaikkan tingkat bunga, ceteris peribus,

14
cenderung mengurangi tingkat belanja investasi yang direncanaka. Ketika tingkat bunga
turun, akan lebuh murah meminjam uang dan lebih banyak proyek invetasi yang mungkin
dijalankan, penurunan tingkat bunga citeris paribus, cenderung menaikkan tingkat belanja
investasi yang direncanakan.

Hubungan antara tingkat bunga dan investasi yang direncanaka diilustrasikan oleh kurva
permintaan yang melandai turun:“Semakin tinggi tingkat bunga, semakin rendah pula tingkat
Investasi yang direncanakan.” Investasi yang direncanakan bergantung pada tingkat bunga
untuk mempertimbangkan pengaruh hubungan ini terhadap pengeluaran agregat yang
direncanakan (AE).

AE ≡ C + I + G

Banyak tingkat I yang mungkin terjadi, masing – masing berhubungan dengan tingkat bunga
yang berbeda. Ketika tingkat bunga berubah, investasi yang direncanakan berubah pula. Oleh
sebab itu, perubahan tingkat bunga (r) juga menyebabkan perubahan belanja total yang
direncanakan (C + I + G).  Efek perubahan tingkat bunga meliputi :

a. Tingkat bunga yang lebih tinggi (r) menghambat investasi yang direncanakan (I)

b. Investasi yang direncanakan adalah bagian dari pengeluaran agregat yang direncanakan
(AE)

c. Oleh sebab itu, ketika tingkat bunga naik, pengeluaran agregat yang direncanakan (AE)
pada segala tingkat pendapatan turun.

d. Akhirnya, penurunan pengeluaran agregat yang direncanakan menurunkan output


(pendapatan) ekuilibrium (Y) sebesar pengganda penurunan awal investasi yang
direncanakan.

Permintaan Uang, Output (Pendapatan) Agregat dan Pasar Uang


Tingkat bunga mempengaruhi tingkat belanja investasi yang direncanakan sehingga juga
mempengaruhi pasar barang. Sekarang kita lihat cara pasar barang mempengaruhi pasar
uang. Peningkatan tingkat bunga meningkatkan biaya peluang memegang uang yang tak
berbunga (jika dibandingkan dengan obligasi berbunga), yang mendorong orang untuk
menyimpan lebih banyak dana dalam obligasi dan lebih sedikit dalam saldo rekening cek.

Permintaan uang bergantung tingkat pendapatan dalam perekonomian. Lebih banyak


pendapatan berarti lebih banyak transaksi, dan peningkatan volume transaksi menyiratkan

15
permintaan uang yang lebih besar. Seiring semakin banyaknya orang menghasilkan
pendapatan yang lebih tinggi dan membeli lebih banyak, lebih banyak uang yang akan
diminta untuk memenuhi volume transaksi yang meningkat. Akibatnya peningkatan
pendapatan menggeser kurva permintaan uang ke kanan.

Alasan utama dalam memegang uang dalam ekonomi adalah karena motif transaksi dan motif
berjaga-jaga adalah. Spekulasi tidak akan pernah ada. Dengan demikian permintaan uang
untuk tujuan spekulasi (sebagai fungsi tingkat bunga) menjadi nol dalam ekonomi Islam.
Oleh karena itu, permintaan uang dalam ekonomi islam berhubungan dengan tingkat
pendapatan. Besarnya persediaan uang tunai akan berhubungan dengan pendapatan dan
frekuensi pengeluaran.

Hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang
dinyatakan dengan Kurva LM. Teori preferensi likuiditas menyatakan bahwa tingkat bunga
menyesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan untuk aset perekonomian
yang paling likuid, yaitu uang. Jika M menyatakan penawaran uang dan P menyatakan
tingkat harga, maka M/P adalah penawaran dari keseimbangan uang riil. Teori preferensi
likuisditas mengasumsikan adanya penawaran uang riil tetap. Penawaran uang M adalah
variabel kebijakan eksogen yang dipilih oleh bank sentral. Tingkat harga P juga merupakan
variabel eksogen dalam model ini (dianggap tingkat harga adalah tertentu (given) karena
model IS-LM menjelaskan jangka pendek ketika tingkat harga adalah tetap). Asumsi ini
menunjukkan bahwa penawaran uang riil adalah tetap dan biasanya tidak tergantung pada
tingkat bunga.

Teori preferensi likuiditas menegaskan bahwa tingkat bunga adalah sebuah


determinan dari berapa banyak uang yang ingin dipegang orang. Alasannya adalah bahwa
tingkat bunga adalah biaya peluang (opportunity cost) dari memegang uang: biaya yang harus
ditanggung akrena memegang aset dalam bentuk uang, yang tidak mendapat bunga baik
dalam bentuk deposito atau obligasi. Ketika tingkat bunga naik, orang-orang hanya ingin
memegang lebih sedikit uang. Jadi rumus permintaan terhadap uang riil adalah :

C. (M/P)d = L (r)
Dimana fungsi L(r) menunjukkan bahwa jumlah uang yang diminta tergantung pada
tingkat bunga. Tingkat bunga adalah biaya dari memegang uang, sehingga semakin tinggi
tingkat bunga semakin rendah jumlah keseimbangan uang riil yang diminta. Untuk
menjelaskan berapa tingkat bunga yang berlkau dalam perekonomian, maka dikombinasikan

16
penawaran dan permintaan terhadap uang riil. Menurut teori preferensi likuiditas, tingkat
bunga menyesuaikan untuk menyeimbangkan pasar uang. Pada tingkat bunga keseimbangan,
jumlah uang riil yang diminta sama dengan jumlah penawarannya.
Bagaimana tingkat bunga mencapai keseimbangan penawaran dan permintaan uang?
Penyesuaian terjadi karena kapan pun pasar uang tidak berada dalam keseimbangan, orang-
orang berusaha menyesuaikan portofolio aset mereka dan dalam prosesnya, mengubah
tingkat bunga.
Tingkat pendapatan mempengaruhi permintaan terhadap uang. Ketika pendapatan
tinggi, pengeluaran juga tinggi, sehingga masyarakat terlibat dalam lebih banyak transaksi
yang mensyaratkan penggunaan uang. Jadi, uang yang lebih banyak menunjukkan permintaan
uang yang lebih besar. Dapat dituliskan dalam fungsi permintaan uang sebagai berikut :
(M/P)d = L(r,y)
Kurva LM menggambarkan hubungan di antara tingkat pendapatan dan tingkat
bunga. Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin tinggi permintaan terhadap keseimbangan
uang riil, dan semakin tinggi tingkat bunga keseimbangan. Karena itu, kurva LM miring ke
atas.
Penurunan dalam penawaran dari keseimbangan riil menaikkan tingkat bunga yang
menyeimbangkan pasar uang. Maka penurunan dalam keseimbangan riil menggeser kurva
LM ke atas. Jadi kurva LM menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat pendapatan
yang konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk keseimbangan uang riil. Kurva LM
digambar untuk penawaran dari keseimbangan uang riil tertentu. Penurunan dalam
penawaran dari keseimbangan uang riil menggeser kurva LM ke atas. Kenaikan dalam
penawaran dari keseimbangan uang riil menggeser kurva LM ke bawah.
Tingkat bunga ekuilibrium adalah titik dimana kuantitas uang yang diminta sama
dengan kuantitas uang yang ditawarkan. Tingkat ekuilibrium tingkat bunga tidak ditentukan
secara eksklusif di pasar uang. Perubahan output (pendapatan) agregat (Y), yang terjadi di
pasar barang, menggeser kurva permintaan uang dan menyebabkan perubahan dalam tingkat
bunga. Tingkat Y yang lebih rendah akan menyebabkan tingkat ekuilibrium r lebih tinggi
pula.
Equilibrium Pada Pasar Barang dan Pasar Uang
Equilibrium Pasar Barang
Equilibrium atau Keseimbangan pasar barang tercapai bila penawaran barang dan jasa
telah sama dengan permintaannya. Pada kondisi ini, total produksi sama dengan total
pengeluaran.

17
Y=AE
C+S=C+I
S=I
f(Y) = f(r)

Kurva IS didefinisikan sebagai kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai


tingkat bunga dengan pendapatan nasional yang menjamin (memungkinkan) pasar barang
dalam keadaan seimbang.

Kita mengetahui bahwa dalam pasar barang ada tingkat ekuilibrium output
(pendapatn) agregat (Y) untuk tiap nilai tingkat bunga (r). untuk nilai r tertentu, kita bisa
menentukan nilai ekuilibrium Y. Nilai ekuilibrium Y turun ketika r naik dan naik ketika r
turun. Oleh sebab itu, ada hubungan negative antara ekuilibrium Y dengan r. Alasan
hubungan negative ini adalah hubungan negative antara investasi yang direncanakan dengan
tingkat bunga. Ketika tingkat bunga naik, investasi yang direncanakan (I) turun, dan
penurunan dalam I ini menyebabkan penurunan nilai ekuilibrium Y.

Kurva IS ialah kurva yang menunjukkan keseimbangan antara pendapatan nasional


dan tingkat bunga di pasar barang. Untuk model perekonomian sederhana (dua
sektor),persamaan kurva IS dapat dbentuk dengan menyamakan investasi (I, investment)
terhadap persamaan tabungan ( S, saving )

Kurva IS berslope negatif, sebab pada tingkat bunga (i) tinggi maka investasi (I)
rendah sehingga permintaan agregat (Z) rendah maka P dan Q juga rendah. Atau sebaliknya.

Kita juga mengetahui dari analisis sebelumnya dalam pasar barang, bahwa ketika
pembelian pemerintah (G) meningkat dengan tingkat bunga konstan, nilai ekuilibrium Y
naik. Ini berarti kurva IS bergeser ke kanan ketika G meningkat. Dengan r sama dan nilai G
lebih tinggi, nilai ekuilibrium Y lebih besar. Ketika G turun, kurva IS bergeser ke kiri.
Tercapainya keseimbangan di atas adalah keseimbangan dari satu sisi pasar yaitu sisi
permintaan.Keseimbangan pasar barang akan tercapai apabila permintaan agregat sama
dengan penawaran agregat (bertemu dalam satu titik/berpotongan).

Equilibrium Dalam Pasar Uang


Keseimbangan pasar uang tercapai bila permintaan uang (L) telah sama dengan penawaran
uang (M). Jadi, L = M

18
Kurva LM menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang
konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk keseimbangan uan griil.

Kurva LM menggambarkan hubungan diantara tingkat pendapatan dan tingkat bunga.


Semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin tinggi permintaan terhadap keseimbangan uang
riil, dan semakin tinggi tingkat bunga  keseimbangan. Karena itu, kurva LM  miring keatas.

Kurva LM  ialah kurva yang menunjukkan   keseimbangan antara pendapatan


nasional dan tingkat bunga di pasar uang. Persamaan kurva LM dapat dibentuk dengan
menyamakan persamaan permintaan akan uang ( L, liquidity preference ) terhadap persamaan
penewaran uang ( M, money supply ).

Kurva LM berslope positif, melalui mekanisme “pasar uang” diketahui adanya


hubungan searah antara output produksi (Q) dengan tingkat bunga (i).

Pada pasar uang, ada nilai ekuilibrium tingkat bunga (r) untuk tiap nilai output
(pendapatan) agregat (Y). nilai ekuilibrium r ditentukan pada tingkat di mana kuantitas uang
yang diminta sama dengan kuantitas uang yang ditawarkan. Untuk nilai Y tertentu, kita bisa
menentukan nilai ekuilibrium r di pasar uang.nilai ekuilibrium r naik ketika Y naik dan turun
ketika Y turun—hubungan positif anata nilai ekuilibrium r dan Y. Alasan hubungn positif ini
adalah hubungan positif anatara permintaan uang dan Y. Ketika Y naik, permintaan uang
naik karena lebih banyak uang yang diminta untuk volume transaksi yang meningkat dalam
perekonomian. Peningkatan permintaan uang meningkatkan nilai r—sehingga tercapai
hubungan positif antara nilai ekuilibrium r dan Y. Hubungan positif tersebut dapat dilihat dari
kurva LM:

Ketika penawaran uang (Ms) meningkat dengan dengan tingkat konstan Y, nilai
ekuilibrium r turun, maka kurva bergeser ke kanan ketika Ms naik. Dengan Y yang sama dan
nilai Ms yang lebih tinggi, nilai ekuilibrium r lebih rendah. Ketika M s turun, kurva LM
bergeser ke kiri. 

Equilibrium Pada Kedua Pasar (Pasar Barang Dan Pasar Uang)


Diagram IS-ML adalah kurva IS dan ML bersama sama dalam satu grafik. Titik
dimana kedua kurva berpotongan adalah titik di mana ekuilibrium terjadi pada kedua pasar,
pasar barang maupun pasar uang.

Merupakan titik pertemuan IS dan LM yang menggambarkan keseimbangan pasar barang dan
pasar uang secara bersama-sama (simultan)

19
Peningkatan pembelian pemerintah (G)

Nilai ekuilibrium Y dan r dipengaruhi oleh perubaha G—kebijakan fiscal.


Peningkatan G menyebabkan nilai ekuilibrium Y dan r yang lebih tinggi. Diilustrasikan
dalam grafik :

Penurunan G menyebabkan nilai ekuilibrium Y dan r lebih rendah karena tingkat G


yang lebih rendah menyebabkan kurva IS bergeser ke kiri.

Peningkatan penawaran uang (Ms)

Nilai ekuilibrium Y dan r terpengaruh oleh perubahan Ms—kebijakan Moneter.


Peningkatan Ms menggeser kuva LM ke kanan, oleh sebab itu peningkatan Ms menyebabkan
nilai ekuilibrium yang lebih tinggi dari Y dan nilai kesetimbangan r yang lebih rendah.
Diilustrasikan dalam grafik.

Penurunan Ms menyebabkan nilai ekuilibrium Y yang lebih rendah dan nilai


ekuilibrium r yang lebih tinggi karena penawaran uang yang menurun menyebabkan kurva
LM bergeser ke kiri. Diagram IS-LM adalah cara yang bermanfaat untuk melihat efek
perubahan kebijakan fiscal dan moneter pada output (pendapatan) agregat dan tingkat bunga
melalui pergeseran ke dua kurva.

Keseimbangan umum terjadi apabila pasar barang dan pasar uang berada dalam
keseimbangan secara bersama-sama. Dari keseimbangan tersebut diperoleh keseimbangan
pendapatan nasional dan keseimbangan tingkat bunga. Seperti penjelasan yang
terdahulu, keseimbangan pasar barang dicerminkan oleh Kurva IS dan keseimbangan
pasar uang dicerminkan oleh Kurva LM Keseimbangan Umum IS-LM Kurva IS adalah
kurva yang mewakili peristiwa yang terjadi di sektor riil atau pasar barang. Slope
(kemiringan) dari kurva ini adalah negatif. Sementara itu kurva LM adalah kurva yang
mewakili peristiwa yang terjadi di sector keuangan atau pasar uang. Slope kurva LM
adalah positip. Kedua kurva akan berpotongan pada satu titik.

D. Soal Latihan

1. Apa pengertian pasar uang dan pasar barang ?


2. Apa saja yang menjadi motif memegang atau menggunakan uang?
3. Jelaskan fungsi dari pasar uang ?
4. Sebutkan ciri-ciri pasar uang ?
5. Tuliskan bentuk-bentuk surat berharga pasar uang ?
20
BAB III
HUBUNGAN ANTARA PASAR BARANG DAN PASAR UANG
A. Kesimpulan

Pasar barang dan pasar uang tidak beoperasi secara indipenden. Kejadian di pasar uang
memiliki pengaruh besar atas pasar barang, dan kejadian di pasar barang memiliki pengaruh
besar ata pasar uang.
Dua kaitan penting antara pasar barang dengan pasar uang. Tingkat output
(pendapatan) agregat (Y), yang ditentukan di pasar barang, menentukan volume transaksi tiap
priode sehingga mempengaruhi permintaan uang di pasar uang, dan tingkat bunga (r), yang
ditentukan di pasar uang, mempengaruhi tingkat belanja investasi yang direncanakan di pasar
barang.
Pengertian Pasar Uang, pasar uang adalah pasar tempat atau kegiatan bertemunya
permintaan dan penawaran dana-dana berupa pusat-pusat berharga, yang mempunyai jangka
waktu kurang dari satu tahun. Jadi, pasar uang merupakan mekanisme yang dirancang untuk
mempertemukan pihak yang dimiliki surplus dana dengan pihak yang mengalami defisit. 
Pasar barang adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan permintaan barang dan
jasa. Pasar barang sering diistilahkan dengan sektor riil Pasar barang adalah pasar dimana
semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dan dalam jangka waktu tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
Du Mairy, Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi 
, Yogyakarta : BPFE, 2004.
http://hpweblog.wordpress.com/2012/10/19/pasar-barang-dan-pasar-uang-model-
islam/
http://anisamoetzh.blogspot.com/2013/12/keseimbangan-pasar-uang-dan-pasar-
barang.html
19

21
GLOSARIUM

Agregat Jumlah keseluruhan suatu objek dalam


perekonomian.
Equilibirium Kondisi dimana penawaran dan permintaan berada
pada kondisi yang seimbang.
Fiskal Segala urusan yang bekernan dengan pajak atau
pendapatan negara.
Inflasi Kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan
terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Kebijakan Moneter Sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank
sentral dalam bentuk pengaturan persediaan uang
untuk mencapai tujuan tertentu.
Liquidity Preference Faktor-faktor yang menentukan jumlah uang yang
ingin disimpan oleh individu atau masyarakat.

22
INDEKS

A I
Agregat, 2, 3, 15, 23 Investasi, 14, 15

B K
Barang, 2, 3, 4, 11, 14, 17, 19 Kurva, 11, 16, 17, 18, 20

D U
Deposito, 11, 13
Uang, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 21

E
ekonomi, 3

23
BIOGRAFI PENULIS

Ellen Kezia Allo, lahir di Makale pada 09 November 2004 dan


menetap di Tana Toraja. Hobinya adalah menyanyi. Penulis
menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Inpres Rembon dan
melanjutkan pendidikan di SMP Advent Mebali 1, setelah
melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Advent Mebali.
Sekarang, tengah menempuh studi di Universitas Negeri
Makassar pada jurusan Kewirausahaan, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis.

Salsabila Sopia, lahir di Makassar pada 10 oktober 2003,


sekarang menetap di Makassar. Hobinya adalah bersepeda.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Inpres unggulan
BTN Pemda dan melanjutkan pendidikan di SMP negeri 24
Makassar, setelah itu melanjutkan pendidikan menengah atas di
SMA Negeri 11 Makassar. Sekarang penulis tengah menempuh
pendidikan studi di Universitas Negeri Makassar dengan
jurusan Kewirausahaan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

24

Anda mungkin juga menyukai