Anda di halaman 1dari 15

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Ekonomi Makro Islam Iin Muyasarah, M.E.

KESEIMBANGAN UMUM ISLAMI DAN ANALISIS IS-LM


Oleh:
Kelompok X

Nama NPM
Ahmad Musfida Afif 20.15.0198
Muhammad Shiddiq 20.15.0217

ISTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM MARTAPURA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

2022/2023
KATA PENGANTAR

Bissmillaahirrahmaanirrahiim, Segala puji bagi Allah SWT yang telah


memberikan nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar
kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan
sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari Ibu Iin Muyasarah, M.E.
selaku dosen pengampu mata kuliah. Ekonomi Makro Islam. Dan tak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada teman-teman dan pihak-pihak lain yang turut serta
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan.


Oleh karena itu dengan senang hati kami menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Namun demikian,
penulis sudah berusaha menyajikan makalah ini dengan sebaik mungkin. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Martapura, 10 Mei 2022

Kelompok X

i
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Pendahuluan ......................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3

A. Keseimbangan di pasar uang .............................................................. 3


B. Keseimbangan dalam fungsi saving, investment, dan income ........... 4
C. Keseimbangan mode analisis IS-LM dalam islam (Aggregat
supply, Aggregat demand dan Aggregat equilibrium) ....................... 6

BAB III PENUTUP .................................................................................... 10

A.Kesimpulan ........................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada awal kemunculan islam, sistem perekonomian saat itu masih tergolong
sederhana dikarenakan belum terdapat sistem perbankan dan juga masih kurangnya
penggunaan uang. Dan saat itu kebijakan moneter kurang diperlukan karena tidak
terdapat alasan yang menandai bahwa akan dilakukannya perubahan-perubahan
terhadap penawaran uang yang melalui kebijakan diskresioner. Sehingga pada masa
itu, keseimbangan pasar uang dan pasar barang hanya masih bergantung pada
transaksi tunai yang ada. Dengan artian bahwa uang di tukarkan dengan sesuatu yang
benar-benar dapat memberikan nilai tambah bagi sistem perekonomian. Adapun
transaksi yang lain yang berupa judi dan riba akan tetapi hal ini di dalam islam
dilarangsehingga keseimbangan antara arus uang dan juga barang/jasa bisa
dipertahankan. Oleh karena itu, perputaran uang dalam periode tertentu sama dengan
nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam jangka waktu yang sama pula.

Pada saat itu pihak pemerintah menciptakan sebuah sistem yang dimana sistem
tersebut terhubung juga dengan kumsumsi, tabungan dan investasi sehingga hal
tersebut menjadi intsrumen bagi kebijakan moneter. Dan pada titik lain, sistem ini
juga dapat memberikan dukungan bagi keseimbangan uang dan barang.

Kita telah mengetahui bahwasannya peran uang bagi kegiatan ekonomi manusia
hampir tidak ada yang tidak membutuhkan uang. Akan tetapi peran uang sangatlah
dibutuhkan, uang dan ekonomi manusia semua hampir berkaitan dengan uang.
Analisis permintaan uang sangat dibutuhkan atau bahkan sangat perlu untuk
dilakukan karena hal 5 itu dapat memberikan dukungan bagi kebijakan-kebijkan yang
di ambil oleh pihak pemerintah.

Dalam perekonomian tentunya kita tidak asing lagi dengan istilah uang, barang
dan pasar. Ketiga hal tersebut saling berkaitan satu sama lain. Uang adalah alat
perantaraan untuk melancarkan kegiatan tukar menukar dan perdagangan.

Dalam ekonomi pembagian pasar dibagi menjadi dua yaitu pasar barang dan
pasar uang. Idealnya kajian mengenai pasar barang dan pasar uang ini bisa masuk
menjadi bagian kajian makroekonomi yang Islami. Namun, ada hal-hal yang
menjadikannya tidak sesuai atau bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Sehingga

1
disinilah bahasan mengenai konsep IS-LM dalam konvensional dan mengakomodir
sejumlah pemikiran yang mencoba membawa kajian tentang pasar uang dan pasar
barang ini dalam sebuah analisis yang Islami akan dibahas.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu keseimbangan di pasar uang?

2. Bagaimana Keseimbangan dalam fungsi saving, investment, dan income?

3. Bagaimana Keseimbangan mode analisis IS-LM dalam islam (Aggregat supply,


Aggregat demand dan Aggregat equilibrium)?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Apa itu keseimbangan di pasar uang.


2. Untuk mengetahui Bagaimana Keseimbangan dalam fungsi saving, investment,
dan income.
3. Untuk mengetahui Bagaimana Keseimbangan mode analisis IS-LM dalam
islam (Aggregat supply, Aggregat demand dan Aggregat equilibrium).

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Keseimbangan di pasar uang

Keseimbangan pasar uang atau money market equilibrium adalah


keseimbangan antara uang yang diminta oleh masyarakat untuk berbagai motif sama
dengan jumlah uang beredar atau penawaran uang pada masyarakat tersebut.
Keseimbangan pasar ditunjukkan oleh suatu kurva yang disebut kurva L-M.

Kurva L-M adalah sebuah garis (kurva) yang menunjukkan berbagai hubungan
antara tingkat suku bunga dengan pendapatan nasional dalam kondisi keseimbangan
di pasar uang.

Dalam ekonomi konvensional, pasar uang akan berada dalam keseimbangan


apabila penawaran akan uang (ms) sama dengan permintaan akan uang (md). Dalam
analisis keseimbangan di pasar uang digunakan suatu kurva yang disebut kurva LM.
Kurva LM adalah tempat kedudukan titik-titik yang menghubungkan tingkat bunga
(i) dan pendapatan nasional (Y), dimana pasar uang dalam keadaan seimbang.
(Suprayitno, 2005).

Sebagaimana kita ketahui bahwa penawaran akan uang (Ms) adalah ditentukan
oleh pemerintah atau dinyatakan tetap. Menurut Mankiw perubahan pendapatan akan
mempengaruhi permintaan akan uang. Apabila pendapatan naik, maka expenditure
akan mengalami kenaikan, sehingga masyarakat banyak melakukan transaksi yangg
menggunakan uang. Sehingga, kenaikan pendapatan akan mengakibatkan kenaikan
permintaan akan uang.

Dalam pembahasan mengenai analisa keseimbangan pasar uang tidak dapat


dilepaskan dengan pembahasan mengenai permintaan (Md) dan penawaran akan uang
(Ms). Pasar uang akan berada dalam keseimbangan apabila penawaran akan uang
(Ms) sama dengan permintaan akan uang (Md). Di dalam analisa Keynes dijelaskan
bahwa permintaan akan uang (Md) oleh masyarakat karena dipengaruhi oleh 3 tujuan
(motif), yaitu motif transaksi, motif berjaga-jaga dan motif spekulasi. Dari ketiga
morif tersebut akan digambarkan model keseimbangan pasar uang (analisa LM)
sehingga akan terbentuk fungsi LM yang menggambarkan hubungan antara tingkat
pendapatan nasional pada berbagai kemungkinan tingkat bunga yang memenuhi
syarat keseimbangan (equilibrium) dalam pasar uang.

3
Di dalam menentukan fungsi LM, terlebih dahulu harus diasumsikan bahwa
jumlah uang beredar dalam perekonomian diasumsikan sebagai variabel eksogen.

Menurut teori yang dikemukakan oleh Keynes yang merupakan sebuah


pengembangan teori klasik, menyatakan bahwa permintaan uang berdasarkan
kepadamotif orang yang memegang uang. Teori klasik itu menyatakan bahwasannya
pemengang uang merupakan sesuatu yang bertujuan untuk transaksi saja.

Dalam ekonomi Islam, fungsi uang yang diakui hanya sebagai alat tukar,
medium of exchange, unit of account.Uang itu sendiri tidak memberikan
kegunaan/manfaat, akan tetapi fungsi uanglah yang memberikan kegunaan. Uang
menjadi berguna jika ditukar dengan benda yang nyata atau jika digunakan untuk
membeli jasa. Oleh karena itu uang tidak bisa menjadi komoditi/barang yang dapat
diperdagangkan. Senada dengan pendapat sebelumnya, Mahbubi Ali menyatakan
bahwa dalam Islam uang hanya berfungsi sebagai alat tukar. Jadi uang adalah sesuatu
yang terus mengalir dalam perekonomian, atau lebih dikenal sebagai flow
conceptKonsep ini berbeda dengan sistem perekonomian kapitalis, di mana uang
dipandang tidak saja sebagai alat tukar yang sah (legal tender ) melainkan juga
dipandang sebagai komoditas.

Didalam konsep ekonomi islam uang merupakan sesuatu yang dimiliki oleh
masyarakat ( Money is Public Goods). Maka barang siapapun yang melakukan
penimbunan uang atau dibiarkan tidak produktif maka itu artinya mereka mengurangi
jumlah mata uang yang beredar yang bisa membuat kegiatan ekonomi macet.

B. Keseimbangan dalam fungsi saving, investment, dan income

Keseimbangan di pasar barang terjadi ketika belanja agregat (aggregate


expenditure—AE) sama dengan produksi nasional (Y). Belanja agregat terdiri dari
komponen domestik, mencakup konsumsi (C), investasi (I) dan belanja pemerintah
(G), dan komponen asing berupa ekspor neto (NX), yakni nilai ekspor dikurangi nilai
impor (NX = X—M).

Belanja agregat hanya akan sama dengan produksi nasional jika seluruh
tabungan disalurkan menjadi investasi. Tabungan nasional (national saving) dibentuk
oleh dua komponen: tabungan swasta dan tabungan pemerintah. Tabungan swasta
merupakan sisa dari pendapatan neto pajak setelah dikurangi konsumsi (PS = Y – T –
C). Tabungan pemerintah dibentuk dari surplus anggaran karena pendapatan pajak
melebihi belanja pemerintah (GS = T – G).

4
Y=C+I+G

Y=C+S+T

C + S + T = C+ I + G

S + (T – G) = I

Dalam perekonomian bunga, interaksi tabungan dan investasi merupakan


interaksi permintaan dan penawaran modal dengan bunga sebagai harga. Tingkat
bunga akan mengarah pada tingkat di mana terjadi keseimbangan tabungan nasional
dan investasi. Kenaikan pendapatan nasional akan meningkatkan nilai tabungan pada
berbagai tingkat suku bunga. Akibatnya, terjadi kelebihan pasokan modal pada
tingkat bunga yang berlaku.

Untuk bersaing menawarkan modalnya, penawar bersedia mengurangi suku


bunga yang ia terima. Tingkat bunga akan turun hingga permintaan modal sama
dengan pasokan. Dalam panel pendapatan-bunga, hubungan di atas digambarkan
sebagai kurva IS. Kurva ini mewakili tingkat bunga yang dapat menyeimbangkan
tabungan dan investasi pada berbagai tingkat pendapatan.

Dalam perekonomian nonbunga, permintaan dan penawaran modal dipengaruhi


secara positif oleh tingkat imbal harapan. Naiknya tingkat imbal harapan yang
disebabkan penurunan pajak atau pemberantasan korupsi akan mendorong
perusahaan memperbesar pembelian barang-barang modal. Perusahaan akan mencari
modal untuk membiayai investasinya. Pada sisi pemilik modal, kenaikan tingkat
imbal harapan mendorong mereka mengalokasikan lebih besar tabungan mereka
untuk investasi sekalipun rasio bagi hasil tidak berubah.

Jika tingkat imbal harapan dari investasi naik, penawaran dan permintaan
modal akan naik secara simultan pada rasio bagi hasil tetap. Walau sama positif,
elastisitas penawaran modal kurang dari elastisitas permintaan modal karena tingkat
imbal hanya berpengaruh kecil pada tabungan. Tabungan seseorang lebih banyak
dipengaruhi oleh pendapatannya. Akibatnya, selisih tabungan dan investasi mengecil
dan permintaan agregat meningkat. Permintaan dan penawaran modal dipengaruhi
secara berbeda oleh rasio bagi hasil. Penawaran modal semakin besar jika rasio bagi
hasil meningkat karena imbal harapan bagi pemilik modal meningkat. Sebaliknya,
peningkatan rasio bagi hasil akan mengurangi imbal harapan bagi pemilik perusahaan
sehingga permintaan akan turun. Interaksi permintaan dan penawaran modal akan
membawa rasio bagi hasil pada tingkat yang menyeimbangkan keduanya.

5
C. Keseimbangan mode analisis IS-LM dalam islam (Aggregat supply, Aggregat
demand dan Aggregat equilibrium)

IS-LM terdiri dari IS dan LM. IS adalah Invesment Saving yang berarti pasar
barang sedangkan LM adalah Liquidity Money yang berarti pasar uang. Model IS-
LM menjelaskan interaksi antara dua pasar, yaitu pasar barang dan pasar uang.

Model IS-LM awalnya dikembangkan oleh oleh Hicks (1937), sebagai


interpretasinya atas buku Keynes ”The General Theory” (1936). Menurut Hicks yang
dimaksud Keynes dengan keseimbangan ekonomi adalah keseimbangan bersamaan
(joint equilibrium) pasar barang-jasa dan pasar uang-modal. Interpretasi Hicks ini
dikembangkan lebih lanjut oleh Alvin P. Hansen (1940 an), karena itu model IS-LM
disebut pula sebagai model sintesis Hicks-Hansen (Hicks-Hansen Synthesis), yang
sampai sekarang masih merupakan alat analisis kebijakan ekonomi makro yang
penting.

Teori-teori ekonomi makro yang dikategorikan sebagai keseimbangan


KlasikKeynes adalah teori yang memadukan aliran-aliran pemikiran Klasik dengan
Keynes. Salah satu yang terkenal adalah analisis model IS dan LM (IS dan LM
Model), model tersebut menjelaskan bahwa kondisi keseimbangan ekonomi
(keseimbangan umum) akan tercapai bila pasar barang-jasa dan pasar uang-modal
secara simultan berada dalam keseimbangan.

Keseimbangan pasar barang-jasa tercapai bila penawaran barang dan jasa


(agregat supply) telah sama dengan permintaannya (agregat demand), pada saat itu
tingkat tabungan (saving) yang mewakili sisi penawaran agregat, telah sama dengan
investasi (investment) yang mewakili sisi permintaan agregat. Kondisi ini
digambarkan oleh sebuah kurva yang disebut kurva ( IS curve ), nama kurva IS
dikaitkan dengan kondisi dimana I = investment sama dengan S = saving ( I = S ).

Keseimbangan pasar uang-modal tercapai bila permintaan uang (liquidity


preference disingkat L) telah sama dengan penawaran uang (money supply, disingkat
M). Secara grafis kondisi keseimbangan pasar uang dan modal digambarkan oleh
kurva LM ( LM Curve ). Nama kurva LM juga dikaitkan dengan kondisi dimana
permintaan uang = penawaran uang atau jumlah uang beredar ( L = M ).

Keseimbangan ekonomi tercapai bila pasar barang-jasa dan pasar uang-modal


secara bersamaan telah mencapai keseimbangan ( I = S dan L = M ). Secara grafis hal
itu tercapai ketika kurva IS berpotongan dengan kurva LM ( IS = LM ). Ide Klasik

6
yang dimaksudkan adalah keyakinan bahwa pasar akan dapat mencapai kondisi
keseimbangan. Ide Keynes yang dimaksudkan adalah fungsi uang sebagai alat
transaksi dan spekulasi. Jadi dalam analisis IS-LM uang tidaklah netral seperti
pandangan klasik, namun demikian pasar akan tetap mampu mencapai keseimbangan.

Dari penjelasan diatas secara implisit tercermin asumsi-asumsi pokok yang


mendasari model IS-LM yaitu :

a. Pasar akan selalu berada dalam kondisi keseimbangan, sehingga dapat dikatakan
kondisi keseimbangan adalah kondisi dimana di setiap pasar permintaan telah
sama dengan penawaran.

b. Fungsi uang adalah sebagai alat transaksi dan spekulasi, dengan demikian
permintaan uang (demand for money) dapat ditulis dengan MD = Mt + MSP.
Dimana MD adalah total permintaan uang yang terdiri atas permintaan uang untuk
transaksi = Mt dan untuk spekulasi = MSP. Untuk selanjutnya notasi untuk
permintaan uang adalah L. Penawaran uang = MS ditentukan oleh kebijakan
pemerintah. Karena fungsi penawaran uang adalah eksogenus, untuk selanjutnya
penawaran uang atau jumlah uang beredar dinotasikan M.

c. Berlakunya hukum Walras, yang menyatakan bila dalam perekonomian terdapat


sejumlah n pasar dan sebanyak n-1 pasar telah mencapai keseimbangan, maka
pasar ke n pastilah telah mencapai keseimbangan, atau bila pasar barang-jasa dan
pasar uangmodal telah berada dalam keseimbangan, maka pasar tenaga kerja telah
pula mencapai keseimbangan.

d. Perekonomian adalah perekonomian tertutup, dengan demikian perekonomian


tidak melakukan transaksi dengan dunia internasional. Karena itu pengeluaran
agregat, AE = C+I+G dalam pembahasan berikut peran pemerintah diabaikan
sementara, sehingga AE = C + I. Perekonomian yang tertutup menyebabkan total
penghasilan (total produksi) yang tidak dikonsumsi, ditabung didalam negeri, Y =
C + S.

e. Model komparatif statis, model IS-LM yang dibahas selanjutnya adalah komparatif
statis yang mengabaikan dimensi perubahan dari waktu ke waktu. Analisis yang
dilakukan adalah perubahan dari satu kondisi keseimbangan ke kondisi
keseimbangan yang lainnya.

Tujuan analisis IS-LM untuk melihat :

7
a. Bagaimana kebijaksanaan moneter bekerja, kebijaksanaan moneter mengarah pada
tingkat bunga ( r ) dan jumlah uang beredar ( M ).

b. Bagaimana kebijaksanaan moneter dan fiskal bekerja secara bersamaan,


kebijaksanaan fiskal mengarah pada pengeluaran dan penerimaan negara atau
pemerintah.

c. Bagaimana pengaruh tingkat bunga terhadap agregat demand. AD = C + I + G +


Nx.dimana I dipengaruhi oleh tingkat bunga.

Keseimbangan dapat terjadi apabila pasar barang berada dalam keseimbangan


dan keadaan itu pula dipasar uang berada dalam keseimbangan. Dalam keadaan
kesimbangan ini besarnya pendapatan nasional ( Y ) dan tingkat bunga ( i ) yang
terjadi akan mencerminkan pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i)
keseimbangan baik dipasar barang maupun dipasar uang.

Keseimbangan antara pasar barang dan pasar uang dalam perekonomian Islam
menurut Khan, secara grafis direpsentasikan dengan terjadinya perpotongan antara
kurva IS, yang menggambarkan keseimbangan di pasar barang dengan kurva LAM,
keseimbangan di pasar uang. Perpotongan antara kedua kurva ini menunjukkan
tingkat bagi hasil, atau rasio profit sharing dengan pendapatan nasional. Bedanya
dengan keseimbangan kurva IS-LM konvensiomal adalah keberadaannya yang
menggantikan suku bunga (i). ilustrasi keseimbangan ini dalam analisis grafis adalah
sebagai berikut:

8
Berdasarkan gambar diatas, keseimbangan pasar barang dan pasar uang terjadi
pada saat pendapatan nasional, berada di posisi Yo dan rasio profit sharing sebesar
ao. hal ini memberikan dampak negatif terhadap minat pelaku bisnis untuk
berinvestasi. Sementara kurva LAM, di pengaruhi besaran A. jika nilai a rendah,
maka orang akan lebih senang memegang uang dalam bentuk tunai dan
memanfaatkannya dalam kegiatan yang sifatnya altruistic. Sebaliknya, jika a besar,
maka masyarakat akan melakukan investasi yang lebih besar dalam sejumlah aset-
aset finansial.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keseimbangan pasar uang atau money market equilibrium adalah


keseimbangan antara uang yang diminta oleh masyarakat untuk berbagai motif sama
dengan jumlah uang beredar atau penawaran uang pada masyarakat tersebut.
Keseimbangan pasar ditunjukkan oleh suatu kurva yang disebut kurva L-M.

Kurva L-M adalah sebuah garis (kurva) yang menunjukkan berbagai hubungan
antara tingkat suku bunga dengan pendapatan nasional dalam kondisi keseimbangan
di pasar uang.

Dalam ekonomi Islam, fungsi uang yang diakui hanya sebagai alat tukar,
medium of exchange, unit of account.Uang itu sendiri tidak memberikan
kegunaan/manfaat, akan tetapi fungsi uanglah yang memberikan kegunaan. Uang
menjadi berguna jika ditukar dengan benda yang nyata atau jika digunakan untuk
membeli jasa. Oleh karena itu uang tidak bisa menjadi komoditi/barang yang dapat
diperdagangkan.

Dalam perekonomian nonbunga, permintaan dan penawaran modal dipengaruhi


secara positif oleh tingkat imbal harapan. Naiknya tingkat imbal harapan yang
disebabkan penurunan pajak atau pemberantasan korupsi akan mendorong
perusahaan memperbesar pembelian barang-barang modal. Perusahaan akan mencari
modal untuk membiayai investasinya. Pada sisi pemilik modal, kenaikan tingkat
imbal harapan mendorong mereka mengalokasikan lebih besar tabungan mereka
untuk investasi sekalipun rasio bagi hasil tidak berubah.

Jika tingkat imbal harapan dari investasi naik, penawaran dan permintaan
modal akan naik secara simultan pada rasio bagi hasil tetap. Walau sama positif,
elastisitas penawaran modal kurang dari elastisitas permintaan modal karena tingkat
imbal hanya berpengaruh kecil pada tabungan. Tabungan seseorang lebih banyak
dipengaruhi oleh pendapatannya. Akibatnya, selisih tabungan dan investasi mengecil
dan permintaan agregat meningkat. Permintaan dan penawaran modal dipengaruhi
secara berbeda oleh rasio bagi hasil. Penawaran modal semakin besar jika rasio bagi
hasil meningkat karena imbal harapan bagi pemilik modal meningkat. Sebaliknya,
peningkatan rasio bagi hasil akan mengurangi imbal harapan bagi pemilik perusahaan

10
sehingga permintaan akan turun. Interaksi permintaan dan penawaran modal akan
membawa rasio bagi hasil pada tingkat yang menyeimbangkan keduanya.

Model IS-LM awalnya dikembangkan oleh oleh Hicks (1937), sebagai


interpretasinya atas buku Keynes ”The General Theory” (1936). Menurut Hicks yang
dimaksud Keynes dengan keseimbangan ekonomi adalah keseimbangan bersamaan
(joint equilibrium) pasar barang-jasa dan pasar uang-modal. Interpretasi Hicks ini
dikembangkan lebih lanjut oleh Alvin P. Hansen (1940 an), karena itu model IS-LM
disebut pula sebagai model sintesis Hicks-Hansen (Hicks-Hansen Synthesis), yang
sampai sekarang masih merupakan alat analisis kebijakan ekonomi makro yang
penting.

Keseimbangan antara pasar barang dan pasar uang dalam perekonomian Islam
menurut Khan, secara grafis direpsentasikan dengan terjadinya perpotongan antara
kurva IS, yang menggambarkan keseimbangan di pasar barang dengan kurva LAM,
keseimbangan di pasar uang. Perpotongan antara kedua kurva ini menunjukkan
tingkat bagi hasil, atau rasio profit sharing dengan pendapatan nasional. Bedanya
dengan keseimbangan kurva IS-LM konvensiomal adalah keberadaannya yang
menggantikan suku bunga.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ardra.biz. Keseimbangan pasar barang dan uang: Analisis kurva IS-LM, rumus cara
perhitungan contoh soal. Diakses pada 10 Mei 2022, dari
https://ardra.biz/topik/pengertian-dan-contoh-keseimbangan-pasar-uang/

Virel, N. (2008). Keseimbangan Pasar Barang Dan Uang: Kurva Is–Lm Dalam
Ekonomi Konvensional.

Kumba Digdowiseiso. Ekonomi Makro. BUKU DIKTAT.

Ekonomi Makro. Diakses pada 10 mei 2022, dari


http://repository.unas.ac.id/657/1/Diktat%20Ekonomi%20Makro.pdf

Adiwarman A.Karim, Ekonomi Makro Islam, Cet. Ke-7,(Jakarta: PT. RajaGrafindo


Persada,2014)

Herispon. (2009). Ekonomi Makro. Pekanbaru: Researchgate

Adinugraha, H. H., Effendi, B., Rohmawati, I., & Khazani, A. N. (2021). Ekonomi
Makro Islam. Penerbit NEM.

Mirnawati, Ardina Rasti dkk. 2022. MODEL ANALISIS IS-LM DALAM


PERSPEKTIF ISLAM. Makalah.

http://kikisusanti26.blogspot.com/2015/03/teori-keseimbangan-umum-dalam-
islam_12.html?m=1

12

Anda mungkin juga menyukai