Nama NPM
Ahmad Musfida Afif 20.15.0198
Muhammad Shiddiq 20.15.0217
2022/2023
KATA PENGANTAR
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari Ibu Iin Muyasarah, M.E.
selaku dosen pengampu mata kuliah. Ekonomi Makro Islam. Dan tak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada teman-teman dan pihak-pihak lain yang turut serta
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kelompok X
i
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR .................................................................................... i
A. Pendahuluan ......................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................... 2
A.Kesimpulan ........................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awal kemunculan islam, sistem perekonomian saat itu masih tergolong
sederhana dikarenakan belum terdapat sistem perbankan dan juga masih kurangnya
penggunaan uang. Dan saat itu kebijakan moneter kurang diperlukan karena tidak
terdapat alasan yang menandai bahwa akan dilakukannya perubahan-perubahan
terhadap penawaran uang yang melalui kebijakan diskresioner. Sehingga pada masa
itu, keseimbangan pasar uang dan pasar barang hanya masih bergantung pada
transaksi tunai yang ada. Dengan artian bahwa uang di tukarkan dengan sesuatu yang
benar-benar dapat memberikan nilai tambah bagi sistem perekonomian. Adapun
transaksi yang lain yang berupa judi dan riba akan tetapi hal ini di dalam islam
dilarangsehingga keseimbangan antara arus uang dan juga barang/jasa bisa
dipertahankan. Oleh karena itu, perputaran uang dalam periode tertentu sama dengan
nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam jangka waktu yang sama pula.
Pada saat itu pihak pemerintah menciptakan sebuah sistem yang dimana sistem
tersebut terhubung juga dengan kumsumsi, tabungan dan investasi sehingga hal
tersebut menjadi intsrumen bagi kebijakan moneter. Dan pada titik lain, sistem ini
juga dapat memberikan dukungan bagi keseimbangan uang dan barang.
Kita telah mengetahui bahwasannya peran uang bagi kegiatan ekonomi manusia
hampir tidak ada yang tidak membutuhkan uang. Akan tetapi peran uang sangatlah
dibutuhkan, uang dan ekonomi manusia semua hampir berkaitan dengan uang.
Analisis permintaan uang sangat dibutuhkan atau bahkan sangat perlu untuk
dilakukan karena hal 5 itu dapat memberikan dukungan bagi kebijakan-kebijkan yang
di ambil oleh pihak pemerintah.
Dalam perekonomian tentunya kita tidak asing lagi dengan istilah uang, barang
dan pasar. Ketiga hal tersebut saling berkaitan satu sama lain. Uang adalah alat
perantaraan untuk melancarkan kegiatan tukar menukar dan perdagangan.
Dalam ekonomi pembagian pasar dibagi menjadi dua yaitu pasar barang dan
pasar uang. Idealnya kajian mengenai pasar barang dan pasar uang ini bisa masuk
menjadi bagian kajian makroekonomi yang Islami. Namun, ada hal-hal yang
menjadikannya tidak sesuai atau bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Sehingga
1
disinilah bahasan mengenai konsep IS-LM dalam konvensional dan mengakomodir
sejumlah pemikiran yang mencoba membawa kajian tentang pasar uang dan pasar
barang ini dalam sebuah analisis yang Islami akan dibahas.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kurva L-M adalah sebuah garis (kurva) yang menunjukkan berbagai hubungan
antara tingkat suku bunga dengan pendapatan nasional dalam kondisi keseimbangan
di pasar uang.
Sebagaimana kita ketahui bahwa penawaran akan uang (Ms) adalah ditentukan
oleh pemerintah atau dinyatakan tetap. Menurut Mankiw perubahan pendapatan akan
mempengaruhi permintaan akan uang. Apabila pendapatan naik, maka expenditure
akan mengalami kenaikan, sehingga masyarakat banyak melakukan transaksi yangg
menggunakan uang. Sehingga, kenaikan pendapatan akan mengakibatkan kenaikan
permintaan akan uang.
3
Di dalam menentukan fungsi LM, terlebih dahulu harus diasumsikan bahwa
jumlah uang beredar dalam perekonomian diasumsikan sebagai variabel eksogen.
Dalam ekonomi Islam, fungsi uang yang diakui hanya sebagai alat tukar,
medium of exchange, unit of account.Uang itu sendiri tidak memberikan
kegunaan/manfaat, akan tetapi fungsi uanglah yang memberikan kegunaan. Uang
menjadi berguna jika ditukar dengan benda yang nyata atau jika digunakan untuk
membeli jasa. Oleh karena itu uang tidak bisa menjadi komoditi/barang yang dapat
diperdagangkan. Senada dengan pendapat sebelumnya, Mahbubi Ali menyatakan
bahwa dalam Islam uang hanya berfungsi sebagai alat tukar. Jadi uang adalah sesuatu
yang terus mengalir dalam perekonomian, atau lebih dikenal sebagai flow
conceptKonsep ini berbeda dengan sistem perekonomian kapitalis, di mana uang
dipandang tidak saja sebagai alat tukar yang sah (legal tender ) melainkan juga
dipandang sebagai komoditas.
Didalam konsep ekonomi islam uang merupakan sesuatu yang dimiliki oleh
masyarakat ( Money is Public Goods). Maka barang siapapun yang melakukan
penimbunan uang atau dibiarkan tidak produktif maka itu artinya mereka mengurangi
jumlah mata uang yang beredar yang bisa membuat kegiatan ekonomi macet.
Belanja agregat hanya akan sama dengan produksi nasional jika seluruh
tabungan disalurkan menjadi investasi. Tabungan nasional (national saving) dibentuk
oleh dua komponen: tabungan swasta dan tabungan pemerintah. Tabungan swasta
merupakan sisa dari pendapatan neto pajak setelah dikurangi konsumsi (PS = Y – T –
C). Tabungan pemerintah dibentuk dari surplus anggaran karena pendapatan pajak
melebihi belanja pemerintah (GS = T – G).
4
Y=C+I+G
Y=C+S+T
C + S + T = C+ I + G
S + (T – G) = I
Jika tingkat imbal harapan dari investasi naik, penawaran dan permintaan
modal akan naik secara simultan pada rasio bagi hasil tetap. Walau sama positif,
elastisitas penawaran modal kurang dari elastisitas permintaan modal karena tingkat
imbal hanya berpengaruh kecil pada tabungan. Tabungan seseorang lebih banyak
dipengaruhi oleh pendapatannya. Akibatnya, selisih tabungan dan investasi mengecil
dan permintaan agregat meningkat. Permintaan dan penawaran modal dipengaruhi
secara berbeda oleh rasio bagi hasil. Penawaran modal semakin besar jika rasio bagi
hasil meningkat karena imbal harapan bagi pemilik modal meningkat. Sebaliknya,
peningkatan rasio bagi hasil akan mengurangi imbal harapan bagi pemilik perusahaan
sehingga permintaan akan turun. Interaksi permintaan dan penawaran modal akan
membawa rasio bagi hasil pada tingkat yang menyeimbangkan keduanya.
5
C. Keseimbangan mode analisis IS-LM dalam islam (Aggregat supply, Aggregat
demand dan Aggregat equilibrium)
IS-LM terdiri dari IS dan LM. IS adalah Invesment Saving yang berarti pasar
barang sedangkan LM adalah Liquidity Money yang berarti pasar uang. Model IS-
LM menjelaskan interaksi antara dua pasar, yaitu pasar barang dan pasar uang.
6
yang dimaksudkan adalah keyakinan bahwa pasar akan dapat mencapai kondisi
keseimbangan. Ide Keynes yang dimaksudkan adalah fungsi uang sebagai alat
transaksi dan spekulasi. Jadi dalam analisis IS-LM uang tidaklah netral seperti
pandangan klasik, namun demikian pasar akan tetap mampu mencapai keseimbangan.
a. Pasar akan selalu berada dalam kondisi keseimbangan, sehingga dapat dikatakan
kondisi keseimbangan adalah kondisi dimana di setiap pasar permintaan telah
sama dengan penawaran.
b. Fungsi uang adalah sebagai alat transaksi dan spekulasi, dengan demikian
permintaan uang (demand for money) dapat ditulis dengan MD = Mt + MSP.
Dimana MD adalah total permintaan uang yang terdiri atas permintaan uang untuk
transaksi = Mt dan untuk spekulasi = MSP. Untuk selanjutnya notasi untuk
permintaan uang adalah L. Penawaran uang = MS ditentukan oleh kebijakan
pemerintah. Karena fungsi penawaran uang adalah eksogenus, untuk selanjutnya
penawaran uang atau jumlah uang beredar dinotasikan M.
e. Model komparatif statis, model IS-LM yang dibahas selanjutnya adalah komparatif
statis yang mengabaikan dimensi perubahan dari waktu ke waktu. Analisis yang
dilakukan adalah perubahan dari satu kondisi keseimbangan ke kondisi
keseimbangan yang lainnya.
7
a. Bagaimana kebijaksanaan moneter bekerja, kebijaksanaan moneter mengarah pada
tingkat bunga ( r ) dan jumlah uang beredar ( M ).
Keseimbangan antara pasar barang dan pasar uang dalam perekonomian Islam
menurut Khan, secara grafis direpsentasikan dengan terjadinya perpotongan antara
kurva IS, yang menggambarkan keseimbangan di pasar barang dengan kurva LAM,
keseimbangan di pasar uang. Perpotongan antara kedua kurva ini menunjukkan
tingkat bagi hasil, atau rasio profit sharing dengan pendapatan nasional. Bedanya
dengan keseimbangan kurva IS-LM konvensiomal adalah keberadaannya yang
menggantikan suku bunga (i). ilustrasi keseimbangan ini dalam analisis grafis adalah
sebagai berikut:
8
Berdasarkan gambar diatas, keseimbangan pasar barang dan pasar uang terjadi
pada saat pendapatan nasional, berada di posisi Yo dan rasio profit sharing sebesar
ao. hal ini memberikan dampak negatif terhadap minat pelaku bisnis untuk
berinvestasi. Sementara kurva LAM, di pengaruhi besaran A. jika nilai a rendah,
maka orang akan lebih senang memegang uang dalam bentuk tunai dan
memanfaatkannya dalam kegiatan yang sifatnya altruistic. Sebaliknya, jika a besar,
maka masyarakat akan melakukan investasi yang lebih besar dalam sejumlah aset-
aset finansial.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurva L-M adalah sebuah garis (kurva) yang menunjukkan berbagai hubungan
antara tingkat suku bunga dengan pendapatan nasional dalam kondisi keseimbangan
di pasar uang.
Dalam ekonomi Islam, fungsi uang yang diakui hanya sebagai alat tukar,
medium of exchange, unit of account.Uang itu sendiri tidak memberikan
kegunaan/manfaat, akan tetapi fungsi uanglah yang memberikan kegunaan. Uang
menjadi berguna jika ditukar dengan benda yang nyata atau jika digunakan untuk
membeli jasa. Oleh karena itu uang tidak bisa menjadi komoditi/barang yang dapat
diperdagangkan.
Jika tingkat imbal harapan dari investasi naik, penawaran dan permintaan
modal akan naik secara simultan pada rasio bagi hasil tetap. Walau sama positif,
elastisitas penawaran modal kurang dari elastisitas permintaan modal karena tingkat
imbal hanya berpengaruh kecil pada tabungan. Tabungan seseorang lebih banyak
dipengaruhi oleh pendapatannya. Akibatnya, selisih tabungan dan investasi mengecil
dan permintaan agregat meningkat. Permintaan dan penawaran modal dipengaruhi
secara berbeda oleh rasio bagi hasil. Penawaran modal semakin besar jika rasio bagi
hasil meningkat karena imbal harapan bagi pemilik modal meningkat. Sebaliknya,
peningkatan rasio bagi hasil akan mengurangi imbal harapan bagi pemilik perusahaan
10
sehingga permintaan akan turun. Interaksi permintaan dan penawaran modal akan
membawa rasio bagi hasil pada tingkat yang menyeimbangkan keduanya.
Keseimbangan antara pasar barang dan pasar uang dalam perekonomian Islam
menurut Khan, secara grafis direpsentasikan dengan terjadinya perpotongan antara
kurva IS, yang menggambarkan keseimbangan di pasar barang dengan kurva LAM,
keseimbangan di pasar uang. Perpotongan antara kedua kurva ini menunjukkan
tingkat bagi hasil, atau rasio profit sharing dengan pendapatan nasional. Bedanya
dengan keseimbangan kurva IS-LM konvensiomal adalah keberadaannya yang
menggantikan suku bunga.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ardra.biz. Keseimbangan pasar barang dan uang: Analisis kurva IS-LM, rumus cara
perhitungan contoh soal. Diakses pada 10 Mei 2022, dari
https://ardra.biz/topik/pengertian-dan-contoh-keseimbangan-pasar-uang/
Virel, N. (2008). Keseimbangan Pasar Barang Dan Uang: Kurva Is–Lm Dalam
Ekonomi Konvensional.
Adinugraha, H. H., Effendi, B., Rohmawati, I., & Khazani, A. N. (2021). Ekonomi
Makro Islam. Penerbit NEM.
http://kikisusanti26.blogspot.com/2015/03/teori-keseimbangan-umum-dalam-
islam_12.html?m=1
12