Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

PENGANTAR ILMU EKONOMI

“UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN”

DOSEN PEMBIMBING:

SISCA VAULINA,SP,MP

Disusun oleh:

Kelompok 1

1.RIZKI ARLI PRAMANA ADITYA

2.RHAMADANI GINTING

3.ALFIKAR FIRDAUS SIRAIT

4.IMAM MUNTHE

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur disampaikan atas kehadirat Allah
SWT, shalawat dan salam juga disampaikan kepada junjungan
Nabi besar Muhammad SAW. Dalam makalah ini kami membahas
mengenai jenis jenis pasar yang ada di indonesia Dalam rangka
melengkapi tugas dari mata kuliah “PENGANTAR ILMU EKONOMI
” pada program studi ILMU EKONOMI.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa


makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari cara
penulisan maupun isinya. Semoga semua ini bisa memberikan
sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik
lagi. Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi


semua pembaca.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................... 2
C. TUJUAN MASALAH......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN…………………............................................................3
A. PENGERTIAN UANG .........................................................................1
B. FUNGSI DAN KARAKTERISTIK …………………………………..2
C. UANG BERDASARKAN NILAINYA……………………………….6
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASING-MASING UANG
LOGAM DAN UANG KERTAS……………………………………..8
E. PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN…………………………11
F. FUNGSI LEMBAGA KEUANGAN………………………………13
G. KEKUATAN DAN KELEMAHAN UANG DAN LEMBAGA
KEUANGAN………………………………………………………15
H. KARAKTERISTIK UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN…….17

BAB III
PENUTUP...........................................................................................20
KESIMPULAN....................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

kepingan logam yang dicetak dan dicap yang pengaruhnya


amat besardalam kehidupan manusia.. Dalam kegiatan
ekonomi, uang mempunyai peranananyang sangat penting.
Dengan adanya uang kegiatan ekonomi masyarakat
menjadilebih lancar. Uang digunakan oleh masyarakat
untuk membeli barang atau jasa yangdibutuhkan. Uang juga
digunakan untuk menyimpan kekayaan dan untuk
membayarhutang. Apa yang terjadi jika di dunia ini tidak
ada uang? Tentu manusia menjadirepot. Jika tidak ada uang,
kita mungkin akan membayar iuran sekolah dengankelapa,
beras, ayam, kambing atau barang lainnya. Oleh karena itu
semakin besar jumlah uang yang diperoleh maka makin
puaslah seseorang karena barang yangdiperolehnya akan
semakin banyak.Sistem keuangan modern dengan uang
kertas, uang logam, cek, dan kartu kredittidak tercipta
dalam sekejap mata. Uang sebagai alat pembayaran yang
sah tidaktercipta dalam waktu yang sekejap Diperlukan
waktu berabad.
abad sampai orangmenemukan sistem keuangan seperti
pada zaman modern seperti ini. Melihat semakin
berkembangnya uang dan semakin banyaknya peredaran
uang di Negara kita,sangatlah penting adanya lembaga

1
keuangan di Negara kita, entah itu sebagai
tempatmenyimpan atau meminjam guna membuka usaha
demi meningkatkan taraf hidupmasyarkatBerdasarkan hal
tersebut di atas maka penulis tertarik untuk menulis
makalahmengenai “ UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN “

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian tentangUANG DAN LEMBAGA KEUANGAN
2. Jenis jenis UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN
3. Karakteristik UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN
4. Kelemahan dan kekuatan UANG DAN LEMBAGA
KEUANGAN

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengertianUANG
DAN LEMBAGA KEUANGAN
2. Untuk Mengetahui karakteristik UANG DAN LEMBAGA
KEUANGAN
3. Untuk mengetahui KEKUATAN DAN KELEMAHAN UANG
DAN LEMBAGA KEUANGAN

2
BAB II
PEMBAHASAN

.A PENGERTIAN UANG
Dalam ilmu ekonomi modern, uang adalah sesuatu yang
tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi
pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga
lainnya juga untuk pembayaran hutang. Beberapa ahli juga
menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.

Kesimpulannya uang adalah suatu benda yang diterima secara


umum oleh masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan
melakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa, serta
pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun
kekayaan. Jika melihat bahan pembuatan uang, maka jenis uang
bisa dibagi menjadi dua berdasarkan bahannya, yaitu:

Pada awalnya di Indonesia, uang diterbitkan oleh pemerintah


Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun
1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang
dicabut.

Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank


Indonesia, sebagai satu-satunya lembaga yang berhak

i
menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan uang itu
disebut dengan hak oktroi.

Pembahasan mengenai keuangan Indonesia dalam ranah politik


sendiri dapat Grameds pelajari pada buku Kuasa Uang karya
Burhanuddin Muhtadi.

B. FUNGSI DAN KARAKTERISTIK UANG


Apabila kita berbicara soal keuangan dan manajemen
keuangan maka pembicaraan tidak akan terlepas dari
permasalahan uang. Menurut Ebert dan Griffin (2009), uang
memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai alat pertukaran yang sah, dapat
menyimpan nilai, dan dapat mengukur nilai barang dan jasa. Uang
memang memiliki beberapa fungsi. Pertama, uang berfungsi
sebagai perantara dalam tukar-menukar, yang berarti uang
memfasilitasi transaksi dalam perekonomian dan mengurangi
permasalahan dalam sistem barter. Kedua, uang sebagai unit
penghitung atau penjelas, yaitu standar penghitungan untuk
mengukur nilai barang dan jasa. Ketiga, uang bertindak sebagai
penyimpan nilai sementara, yaitu sebagai metode untuk
mengakumulasikan kekayaan sampai dengan dibutuhkan untuk
melakukan pembelian. Uang mempunyai likuiditas yang
memudahkan dan mempercepat orang melakukan transaksi. Uang
segera tersedia untuk pembelian produk atau membayar utang.

ii
Uang memiliki beberapa karakteristik, yaitu portability,
divisibility, durability, stability, dan difficulty in counterfeiting.
Portability adalah kemudahan uang untuk dibawa ke mena pun.
Divisibility adalah kemudahan untuk dipecah menjadi lebih kecil
nilainya sehingga dapat ditukarkan atau digunakan untuk
membeli berbagai macam barang. Durability adalah kemampuan
uang untuk berkurang atau bertambah nilainya. Stability adalah

kemampuan uang untuk tetap stabil dan dapat diprediksi dengan


baik. Difficulty in counterfeiting adalah uang sulit ditiru dan selalu
dijaga agar tidak terjadi pemalsuan uang.
Berdasarkan karakteristiknya, pasar keuangan dapat dibagi
berdasarkan jatuh tempo instrumennya, prioritas
pengembaliannya, urutan transaksinya, dan organisasi pasarnya.
Berdasarkan waktu jatuh temponya, pasar keuangan dibedakan
menjadi pasar uang dan pasar modal. Pasar uang adalah pasar
keuangan yang menransaksikan sekuritas atau instrumen yang
memiliki waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun. Pasar modal
adalah pasar keuangan yang menransaksikan sekuritas atau
instrumen yang memilki waktu jatuh tempo lebih dari satu tahun.
Berdasarkan prioritas pengembaliannya, pasar keuangan
dibedakan menjadi pasar obligasi (debt market) dan pasar ekuitas
(equity market). Instrumen utang memberikan penghasilan tetap,
sedangkan instrumen ekuitas merupakan klaim terhadap
penghasilan bersih dan aset perusahaan. Perusahaan harus
membayar kewajiban utang dan pajaknya terlebih dahulu
sebelum membayarkan deviden kepada pemegang ekuitas. Selain

iii
mendapatkan prioritas dalam pembayarannya, perusahaan harus
tetap melunasi kewajiban utangnya kepada pemberi pinjaman
dalam kondisi perusahaan untung maupun rugi. Sementara itu,
dengan instrumen ekuitas, para pemberi pinjaman atau pemegang
saham akan memperoleh deviden sebesar share dari keuntungan
bersih dan aset perusahaan. Bila perusahaan tidak menghasilkan
keuntungan bersih maka pemegang saham tidak akan
mendapatkan deviden.
Sementara itu, berdasarkan urutan transaksinya, pasar
keuangan dibedakan menjadi pasar primer dan pasar sekunder.
Perusahaan yang akan menerbitkan sekuritas, membeli jasa bank
investasi yang tugasnya melakukan proses penjaminan emisi,
yaitu menggaransi harga sekuritas dan menjualnya ke
masyarakat. Penjualan perdana sekuritas terjadi di pasar primer,
yaitu sekuritas dibeli oleh investor pelanggan bank investasi yang
bersangkutan. Sekutitas yang dibeli di pasar primer dijual kembali
kepada masyarakat di pasar sekunder. Fungsi pasar sekunder
adalah membuat sekuritas menjadi likuid. Kondisi pasar sekunder
sangat relevan untuk menentukan harga perdana (Initial Public
Offering, IPO) di pasar primer. Contoh pasar sekunder adalah
pasar valuta asing.

iv
1. Jenis Uang Berdasarkan Bahan Pembuatnya

Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua,


yaitu uang logam dan uang kertas.

a.uang logam
Uang logam terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak
karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan
stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah
hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih
kecil tanpa mengurangi nilai. Uang logam memiliki tiga macam
nilai, yaitu:

 Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang,


misalnya berapa nilai emas dan perak yang digunakan
untuk mata uang.
 Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang
atau cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya
seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp.
500,00).
 Nilai tukar (riil), nilai tukar adalah kemampuan uang untuk
dapat ditukarkan dengan suatu barang (daya beli uang).
Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat ditukarkan dengan
sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan
dengan semangkuk bakso).

v
b. uang kertas
Selanjutnya Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas
dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran
yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank
Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam
bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan
lainnya (yang menyerupai kertas).

C.Uang Berdasarkan Nilainya


Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full
bodied money) dan uang tanda (token money):

Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang


berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang menjadi perhatian para
ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat
berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan
banyaknya teori uang yang disampaikan oleh beberapa ahli. Teori
uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang
dinamis.

1. Teori Uang Statis


Teori Uang Statis disebut statis karena tidak mempersoalkan
perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.
Yang termasuk teori uang statis adalah:

vi
 Teori Nominalisme – Uang diterima berdasarkan nilai daya
belinya.
 Teori Negara – Asal mula uang karena negara, apabila
negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat
bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena
adanya kepastian dari negara berupa undang-undang
pembayaran yang disahkan.
 Teori Metalisme (Intrinsik) – Uang bersifat seperti barang,
nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai
logam yang dijadikan uang itu. Contoh: uang emas dan uang
perak.
 Teori Konvensi (Perjanjian) – Teori ini menyatakan bahwa
uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk
mempermudah pertukaran.

2. Teori Uang Dinamis


Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam
nilai uang. Teori dinamis diantaranya:

 Teori Persediaan Kas – Teori ini dilihat dari jumlah uang


yang tidak dibelikan barang-barang.
 Teori Ongkos Produksi – Teori ini menyatakan nilai uang
dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu
dapat dipandang sebagai barang.

vii
 Teori Kuantitas dari David Ricardo – Teori ini menyatakan
bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung
pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang
berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan
menurun menjadi setengah dari semula, dan juga
sebaliknya.
 Teori Kuantitas dari Irving Fisher – Teori yang telah
dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving
Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran
uang, barang dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhi
nilai uang.

D. Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Uang Logam


dan Uang Kertas

1.Kelebihan Uang Kertas:


Uang kertas praktis digunakan, mudah dibawa karena
bobotnya ringan jika dibandingkan dengan uang logam. Beberapa
kelebihan uang kertas berikut ini bisa Anda gunakan sesuai
dengan kebutuhan:

 Uang kertas bisa digunakan untuk transaksi dengan


denominasi besar. Untuk transaksi Rp. 1 juta saja jika
menggunakan uang koin, bisa butuh 1 kantong plastik untuk
membayarnya.

viii
 Salah satu kemudahan uang kertas jika digunakan untuk
transaksi besar tersebut adalah lebih mudah dihitung (bisa
lebih cepat) dibandingkan uang logam. Dengan bentuknya
yang tipis dan memiliki denominasi besar-besar, sejumlah
uang akan lebih cepat dihitung jika berbentuk uang kertas
 Bentuknya yang tipis (walaupun bentuk uang kertas lebih
lebar dari uang logam)sehingga ringkas, bisa dilipat untuk
dimasukkan kedalam dompet. Sedangkan uang logam akan
terasa berat jika dalam jumlah banyak.

2. Kekurangan Uang Kertas:

Uang kertas terbuat dari bahan utama kapas, berbentuk tipis


sehingga lebih mudah rusak, terbakar dan tentu saja tidak tahan
lama. Anda harus lebih hati-hati dalam memperlakukan uang
kertas karena sifatnya yang mudah rusak dan nominalnya tinggi
tersebut. Selain itu kelemahan uang kertas berikut membuat Anda
harus lebih berhati-hati dalam menyimpannya:

 Sebagai alat bayar, uang senantiasa dibawa kemana-mana


sehingga penggunaan sehari-hari seperti dilipat-lipat,
ditekuk-tekuk, dan dipindah-tangan harus lebih hati-hati
karena bisa membuatnya lecek, kumal, dan kotor. Belum

ix
 lagi banyak kasus uang kertas rusak akibat lupa ikut
terendam di dalam saku pakaian.
 Uang kertas juga rawan dipalsukan, dan lebih mudah hilang
karena bentuknya yang tipis tersebut.
 Tranksaksi dengan uang kertas tidak cocok untuk pecahan
kecil, padahal dalam banyak kasus sehari-hari, kita sering
melakukan transaksi kecil dengan uang recehan.
3. Kelebihan Uang Logam
Uang logam biasa juga disebut uang koin, terbuat dari logam
alumunium, kuningan, dan nikel. Sifat logam adalah keras dan
tidak mudah rusak sehingga lebih tahan lama. Penyimpanan yang
baik bisa membuat uang logam tahan sampai puluhan tahun
lamanya.

Walaupun banyak kelemahan jika dibandingkan dengan uang


kertas untuk transaksi besar, sebenarnya uang logam juga banyak
dibutuhkan karena beberapa keunggulan berikut ini:

 Uang logam tidak mudah rusak biar pun penggunaannya


sangat sering dan ceroboh, misalnya lupa terendam air di
saku celana. Karena transaksi sehari-hari lebih banyak
menggunakan pecahan kecil, maka tujuan pemerintah
mencetak nominal kecil dengan uang logam, biar tidak
mudah rusak meskipun digunakan sehari-hari.

x
 Karena bentuk uang koin yang memiliki denominasi kecil,
maka jenis uang ini bisa memudahkan jual beli, misalnya
untuk transkasi di pasar dengan harga Rp1.300. Transaksi
ini tentu saja tidak bisa dilakukan dengan uang kertas
sepenuhnya karena kita idak mempunyai uang kertas
nominal Rp200,00. Jika tetap menggunakan uang kertas
maka harus ada uang kembalian dalam bentuk uang logam,
yaitu uang kertas Rp2.000, kembalian uang logam Rp800.
 Uang logam tidak mudah hilang karena bobotnya berat dan
kalau jatuh akan berbunyi sehingga memudahkan pemilik
uang untuk mengetahui lokasi uang logam tersebut.
 Uang logam jarang dan tidak mudah dipalsukan karena
nominalnya kecil dan bahan logamnya juga mahal.
 Selain fungsi utama uang logam diatas, ternyata uang ini
juga memiliki manfaat lain diluar transaksi barang misalnya
saja untuk kerokan saat masuk angin, menggosok hologram
voucher berhadiah, media solidaritas koin peduli, pendingin
laptop, dan lain sebagainya.

4. Kekurangan Uang Logam


Sebenarnya uang logam tidak terlalu sering digunakan dalam
transaksi di jaman modern seperti ini. Oelh karena itu produksi
uang logam tidak sebanyak uang kertas. Selain itu, beberapa
kekurangan uang logam berikut ini bisa menjadi pertimbangan
buat kita dalam memanfaatkannya sesuai kebutuhan:

xi
 Bahan baku uang logam lebih bernilai dan banyak
digunakan untuk membuat barang selain uang sehingga
makin lama bahannya makin langka. Logam pembuat uang
logam adalah alumunium, kuningan, dan nikel.
 Bobot uang logam cukup berat sehingga membuat orang
malas membawa kemana-mana apalagi dalam jumlah
banyak.
 Selain berat, nominalnya juga kecil yang membuatnya tidak
praktis untuk dibawa-bawa, misalnya untuk nominal
Rp100.000 uang kertas bisa satu lembar, sedangkan uang
logam bisa sekantong.
 Butuh waktu lama untuk menghitung karena dominasinya
kecil-kecil.

E.PENGERTIAN LEMBAGA UANG


Lembaga Keuangan merupakan badan usaha atau institusi di
bidang jasa keuangan yang bergerak dengan cara memberikan
fasilitas jasa layanan keuangan, menghimpun dana dari
masyarakat, dan menyalurkannya kembali untuk pendanaan ke
berbagai kegiatan keuangan yang mempengaruhi jalannya
perekonomian. Tak hanya itu, Lembaga Keuangan juga perlu
memutar arus uang dalam perekonomian dengan mendapatkan
keuntungan dalam bentuk bunga atau persentase.

xii
Kegiatan usaha dalam Lembaga Keuangan pun berbagai
macam, seperti memberikan jasa layanan keuangan, memberikan

pinjaman, penyertaan modal, dan lain sebagainya. Walau


demikian, dalam operasionalnya, Lembaga Keuangan hanya
menjalankan salah satu atau dua kegiatan usaha sekaligus.
Contoh proses pengumpulan dana yang dilakukan oleh Lembaga
Keuangan yang cukup konvensional antara lain, seperti
penyediaan layanan penyimpanan dana (tabungan) dan contoh
dari kegiatan proses penyaluran dana, yaitu penyediaan jasa
pinjaman (kredit).
Pendirian sebuah Lembaga Keuangan juga harus mengikuti
prosedur menurut Undang-Undang yang berlaku. Otoritas Jasa
Keuangan dan lembaga lainnya perlu ikut memberikan
pengawasan terhadap kegiatan di berbagai Lembaga Keuangan.
Pengawasan dan regulasi yang ketat diperlukan untuk
menciptakan bisnis jasa keuangan yang sehat untuk masyarakat.

F. Fungsi Lembaga Keuangan


Lembaga Keuangan mempunyai berbagai fungsi yang berkaitan
erat dengan keseharian masyarakat. Kehadirannya memberi
dampak baik bagi kehidupan masyarakat, sehingga jadi lebih
berkualitas. Namun, fungsi Lembaga Keuangan sendiri cukup
berbeda-beda, tergantung dari jenis lembaganya. Meski begitu,
berikut beberapa fungsi Lembaga Keuangan secara umum. Baik
Lembaga Keuangan Bank maupun Non-Bank.

xiii
1. Memberikan jaminan keamanan penyimpanan uang
Lembaga Keuangan yang berdiri di bawah hukum Indonesia,
tentunya segala kegiatannya akan diawasi dan aktivitas bisnisnya
harus sesuai dengan aturan yang ada. Salah satu aturannya, yaitu
memberikan jaminan moral dan hukum pada nasabah agar
mereka merasa aman dan percaya, bahwa dana yang mereka
miliki tersimpan secara utuh. Kemudian akan dikembalikan saat
jatuh temponya tiba, misalnya untuk tabungan deposito.

2. Memberikan informasi pada nasabah


Masyarakat yang menggunakan jasa Lembaga Keuangan wajib
mendapatkan informasi lengkap tentang produk keuangan yang
digunakannya. Melalui Lembaga Keuangan, nasabah dapat
menerima informasi yang telah diberikan dan pengetahuan
sejelas-jelasnya untuk kepentingannya.

Misalnya, saat nasabah ingin mengambil produk KPR, pihak bank


wajib memberikan informasi tentang produk KPR dari A sampai Z.
Supaya nasabah paham bagaimana sistem KPR yang berlaku di
sana dan bisa mengikutinya dengan baik.

3. Melancarkan pertukaran produk yang menggunakan


kredit dan uang tunai

xiv
Lembaga Keuangan pun berfungsi melancarkan jasa pertukaran
produk yang mencakup barang dan jasa menggunakan sistem
kredit atau uang tunai. Misalnya, nasabah yang ingin memiliki
rumah dapat melakukan pembayaran melalui KPR lewat Bank.

4. Sebagai alat transaksi untuk segala kegiatan


Lembaga Keuangan juga berfungsi menyediakan alat transaksi
yang bisa digunakan di mana saja untuk berbagai macam
keperluan. Contohnya, seperti transfer antar bank, pembayaran
tagihan harian, hingga ke pembayaran untuk belanja.

G.KEKUATAN DAN KELEMAHAN UANG DAN LEMBAGA


KEUANGAN

1.KEKUATAN
 Meningkatkan aksesibilitas ke jasa keuangan. Keuangan
mikro membantu masyarakat kecil untuk menjadi mandiri
secara finansial, sedangkan bank biasanya enggan karena
risikonya terlalu tinggi.
 Penciptaan lapangan kerja. Penggunaan keuangan mikro
yang efektif dapat membantu menciptakan peluang kerja
baru, dengan efek menguntungkan pada masyarakat secara
keseluruhan.
 Kesejahteraan sosial. Mereka yang berhasil menerima
keuangan mikro kecil kemungkinannya untuk
mengeluarkan anak-anak mereka dari sekolah. Ini juga

xv
memungkinkan penerima akses yang lebih baik ke layanan
perawatan kesehatan untuk keluarga mereka.

2.KELEMAHAN LEMBAGA KEUANGAN


 Kurang etis. Para kritikus mengklaim bahwa keuangan
mikro adalah operasi yang tidak etis dari para pemberi
pinjaman karena penyedia adalah organisasi yang
berorientasi keuntungan, yang mana pada akhirnya dapat
bertindak seperti rentenir tetapi legal secara hukum.
 Keuangan terbatas. Skema keuangan mikro hanya
menawarkan sejumlah kecil uang kepada peminjam
mengingat risiko gagal bayar yang tinggi.
 Kelayakan terbatas. Tidak semua individu miskin memenuhi
syarat untuk keuangan mikro. Penyedia keuangan mikro
harus meminimalkan risiko mereka sendiri dengan
memastikan peminjam memiliki kemampuan untuk
membayar kembali pinjaman mereka.

xvi
H. KARAKTERISTIK UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN
Kegiatan utama lembaga keuangan adalah menjadi perantara
antara unit surplus dengan unit defisit, sehingga karakteristik dari
lembaga keuangan berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang
bergerak di sektor riil atau sektor yang memproduksi barang dan
jasa.
Karakteristik ini amat penting untuk diperhatikan, karena
menjadi sumber keberhasilan sekaligus kegagalan
operasionalnya. Karakteristik tersebut antara lain:
1. Sangat mengandalkan kepercayaan. Bisinis financial
Institution adalah bisnis kepercayaan. Jika suatu lembaga
keuangan tidak mendapatkan kepercayaan masyarakat,
maka fungsi utama dari lembaga keuangan itu tidak akan
terwujud.
2. Dominannya aktiva dan pasiva finansial. Perbedaan
perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dengan
perusahaan yang memproduksi barang dan jasa adalah
pada neraca perusahaan dimana pada perusahaan keuangan
didominasi oleh aktiva dan pasiva finansial, sedangkan
perusahaan yang memproduksi barang dan jasa di dominasi
oleh aktiva dan pasiva non finansial.
3. Beroperasi berdasarkan prinsip transformasi aset. Yang
dimaksud dengan transformasi aset adalah lembaga
keuangan mengubah kewajiban yang diperoleh akibat
menawarkan produknya menjadi aktiva produktif.

xvii
4. Kewajiban lembaga keuangan berupa dana masyarakat yang
dikumpulkan dalam bentuk deposito atau bentuk simpanan
lain, kemudian disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk
kredit.
5. Persaingan non harga. Dalam pasar keuangan, harga jasa
keuangan yang ditawarkan (tingkat bunga) bukanlah satu-
satunya daya tarik, melainkan ada faktor kepercayaan yang
lebih memiliki daya tarik bagi pengguna jasa lembaga
keuangan.
6. Membutuhkan sumber daya manusia berkualitas tinggi.
Pengelolaan lembaga keuangan penuh dengan resiko-resiko
dari kesalahan pengelolaan. Oleh karena itu diperlukan SDM
yang berkualitas tinggi, sehingga dapat mengurangi resiko
kesalahan pengelolaan tersebut.

Karakteristik sebuah Lembaga Keuangan dapat dilihat dari hal-


hal sebagai berikut:
 Dalam menerima titipan dan investasi, Lembaga Keuangan
Syariah harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas
Syariah;
 Hubungan antara investor (penyimpan dana), pengguna
dana, dan Lembaga Keuangan Syariah sebagai intermediary
institution (lembaga perantara), berdasarkan kemitraan,
bukan hubungan debitur-kreditur;

xviii
 Bisnis Lembaga Keuangan Syariah bukan hanya
berdasarkan profit orianted, tetapi juga falah orianted,
yakni kemakmuran di dunia dan kebahagiaan di akhirat;
 Konsep yang digunakan dalam transaksi Lembaga Syariah
berdasarkan prinsip kemitraan bagi hasil, jual beli atau
sewa menyewa guna transaksi komersial, dan pinjam-
meminjam (qardh/ kredit) guna transaksi sosial;
 Lembaga Keuangan Syariah hanya melakukan investasi
yang halal dan tidak menimbulkan kemudharatan serta
tidak merugikan syiar Islam.

xix
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Uang adalah suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang
dapat digunakansebagai alat pembayaran yang sah dalam
berbagai transaksi dan berlaku di dalamwilayah tertentu. Para
ahli dan pemikir ekonomi biasanya memberikan maknayang
berbeda-beda mengenai uang. Meskipun demikian, pengertian
umum uangadalah sama, yakni benda yang digunakan sebagai alat
pembayaran yang sah.2. Syarat-syarat uang adalah sebagai
berikut.Diterima umum (acceptability), Mudah disimpan, Mudah
diangkut atau mudahdibawa (portable), Mudah dibagi-bagi, Tidak
mudah rusak (durability),Mempunyai kestabilan nilai (stability of
value), Harus ada kontinuitas.3. Fungsi uang yang sedemikian
penting itu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:fungsi primer,
fungsi sekunder, dan fungsi dinamis.4. Ada dua lembaga keuangan
yang penting, yakni bank dan lembaga keuangan bukan bank.
Usaha pokok bank adalah (a) menghimpun dana dari masyarakat;
(b) memberikan kredit kepada masyarakat; (c) memberikan jasa-
jasa lalu lintas pembayaran.

xx
DAFTAR PUSTAKA

Subroto, Djoko. Daru Wahyuni. 2008 . Ilmu Pengetahuan


Sosial Ekonomi 3.Jakarta : Bumi Aksara.
Deliarnov, Drs,. M. Sc. Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi.
2007.Pekanbaru : Erlangga.
Suyanto. Nurhadi. 2007. Ilmu Pengetahuan social
Ekonomi.Yogyakarta :Erlangga.8. http://www.google.com. 31
April 2010. Uang dan Lembaga Keuangan

xxi
xxii

Anda mungkin juga menyukai