Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MANDIRI

EKONOMI MAKRO

ILMU DAN TEORI EKONOMI MAKRO PEREKONOMIAN


TERBUKA

Dosen : Heryenzus, S.kom., M.Si


Disusun Oleh:
Nama : Marnita Lase
NPM : 170910309
Prodi : Manajemen Bisnis
Fakultas : Ilmu Sosial dan Humaniora

UNIVERSITAS PUTERA BATAM


JULI 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi
para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Batam, 21 Juni 2018

Marnita Lase
Daftar Isi
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan..................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
Ilmu Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka...................................................................3
A. Arus Barang dan Modal Internasional...............................................................3
 Arus Barang : Ekspor, Impor, dan Ekspor Netto..........................................3
 Aliran Sumber Daya Keuangan : Arus Keluar..............................................4
 Persamaan Ekspor Neto dan Arus Keluar Modal Neto................................5
 Tabungan, Investasi, dan Hubungannya dengan Arus Intenasional............5
B. Harga Untuk Transaksi Internasional................................................................6
 Nilai Tukar Nominal........................................................................................6
 Nilai Tukar Riil.................................................................................................6
C. Teori Pertama Penentuan Nilai Tukar...............................................................6
 Logika Dasar dari Teori Paritas Daya Beli....................................................6
 Implikasi Teori Paritas Daya Beli...................................................................7
 Keterbatasan Teori Paritas Daya Beli............................................................7
Pertanyaan:.....................................................................................................................8
Teori Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka............................................................9
A. Penawaran dan Permintaan untuk Dana Pinjaman dan Pertukaran..............9
 Pasar Dana Pinjaman.......................................................................................9
 Pasar Pertukaran Valuta Asing....................................................................10
B. Keseimbangan Perekonomian Terbuka...........................................................11
 Arus keluar Modal Neto : kaitan antara kedua pasar.................................11
 Keseimbangan Simultan dalam Dua Pasar..................................................11
C. Bagaimana Kebijakan dan Peristiwa Memengaruhi Perekonomian Terbuka
11
 Defisit Anggaran Pemerintah........................................................................11
 Kebijakan Perdagangan................................................................................12
 Ketidakstabilan Politik dan Pelarian Modal................................................13
Pertanyaan:...................................................................................................................14
BAB III............................................................................................................................15
PENUTUP.......................................................................................................................15
KESIMPULAN:...........................................................................................................15
Daftar Pustaka..................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dengan


perdagangan internasional dalam rupa mengekspor barang atau jasa keluar negeri,
menginmpor barang atau jasa dari luar negeri, serta meminjam dan memberi
pinjaman pada pasar modal dunia. Untuk memahami sismtem ekonom terbuka,
variabel-variabel penting dalam makro ekonmi yang mengukur interaksi antar
negara harus terlebih dahulu dipahami. Arus barang dan jasa yang melintasi batas-
batas negara selau sesuai dengan arus dana merupakan sumber akumulasi modal.

Lalu untuk mengkaji determinan dana internasional ini, perlu


dikembangkan model dari perekonomian terbuka kecil yang berkaitan dengan
model perekonomian tertutup. Model tersebut menunjukkan faktor-faktor tang
menentukan apakah suatu negara donor atau negara pengutang di pasar dunia, dan
bagaimana kebijakan-kebijakan di dalam negeri dan luar negeri memengaruhi arus
modal dan barang.

Untuk membahas harga dimana sebuah negara melakukan pertukan di


pasar dunia perlu memperluas model. Juga ada faktor-faktor yang menentukan
harga barang-barang dosmetik relatif terhadap harga barang-barang dosmetik
dengan mata uang negara lain juga dapat ditentukan. Model ini juga menunjukan
bagaimana proteksonis atau kebjakan yang dirancang utnuk melindungi ndustri
domestik dari persaingan dengan industri asing, memengaruhi perdagangan
internasional dan kurs mata uang.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui arus barang dan modal internasional
2. Untuk mengetahui harga untuk transaksi internasional
3. Untuk mengetahui teori pertama penentuan nilai tukar
BAB II

PEMBAHASAN

Ilmu Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka


Makro ekonomi merupakan ilmu ekonomi secara luas termasuk inflasi,
pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan perekonomian dalam ilmu
ekonomi terbagi menjadi dua yaitu: pertama, perekonomian terbuka (open
economy) merupakan perekonomian yang berinteraksi secara bebas dengan
perekonomian negara lain. Kedua, perekonomian tertutup (closed economy)
perekonomian yang tidak berinteraksi degan perekonomian negara lain.
Perdagangan intrnasional memungkinkan orang-orang untuk menghasilkan
produk terbaik mereka dan mengonsumsi beragam barang dan jasa yang
dihasilkan seluruh dunia. Dalam salah satu konsep dari sepuluh prinsip ekonomi
menyebutkan bahwa perdagangan dapat membuat orang-orang lebih kaya, hal ini
karena dengan adanya perdagangan internasional maka akan dilakukan
spesialisasi dalam produksi barang dan jasa tertentu yang keunggulan komparatif
untuk memproduksinya dimiliki oleh negara-negara tersebut.

A. Arus Barang dan Modal Internasional

Berinteraksi dengan perekonomian lain (dalam perekonomian terbuka)


terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Membeli dan menjual barang dan jasa di pasar produk dunia


2. Membeli serta menjual aset modal, seperti saham dan surat obligasi di
pasar uang dunia.

 Arus Barang : Ekspor, Impor, dan Ekspor Netto


a. Ekspor (exports) adalah barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri
untuk di jual ke luar negeri.
b. Impor (Imports) adalah barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri
untuk dijual di dalam negeri.
c. Ekspor neto (net exports) adalah nilai ekspor sebuah negara dikurangi
dengan nilai impornya disebut juga sebagai neraca perdagangan (trade
balance).
d. Surplus perdagangan ( trade surplus) yaitu kelebihan ekspor dari pada
impor.
e. Defisit perdagangan (trade deficit) yaitu kelebihan impor daripada ekspor.
f. Perdagangan seimbang ( balanced trade) yaitu situasi dimana ekspor sama
dengan impor.

Banyak faktor yang memepengaruhi hal-hal diatas, faktor-faktor tersebut di


antaranya :

1. Selera konsumen untuk barang –barang produksi dalam dan luar negeri
2. Harga barang di dalam negeri dan luar negeri
3. Nilai tukar dimana orang-orang dapat menggunakan mata uang domestik
untuk membeli mata uang asing.
4. Pendapatan konsumen di dalam dan luar negeri
5. Biaya transportasi barang dari satu negara ke negara lain
6. Kebijakan pemerintah terhadap perdagangan internasional.

Variabel-variabel ini akan senantiasa berubah seiring dengan berjalannya waktu


oleh karena itu maka jumlah perdagangan internasional juga akan berubah-ubah.

 Aliran Sumber Daya Keuangan : Arus Keluar


Arus keluar modal neto (net capital outflow) merujuk pada pembelian aset
luar negeri oleh warga domestik dikurangi dengan pemebelian aset domestik oleh
warga luar negeri ( disebut juga investasi luar negeri neto). Ketika Indonesia
menanam saham di Cina maka hal ini akan meningkatkan arus keluar modal neto
Indonesia. Sedangkan ketika Indonesia menjual surat obligasi ke pasar luar negeri
dan masyarakat luar negeri membeli surat obligasi Indonesia maka hal ini akan
mengurangi arus keluar modal neto Indonesia.
Arus modal keluar negeri terbagi menjadi dua yaitu, arus modal keluar
negeri langung( investasi luar negeri langsung) –ketika suatu negara berinvestasi
langsung diluar negeri dan arus modal keluar negeri portfolio (investasi portfolio
luar negeri) suatu negara hanya menanam saham di luar negeri. Variabel yang
memengaruhi arus keluar modal neto yaitu:
1. Suku bunga riil yang dibayarkan atas aset luar negeri
2. Suku bunga riil yang dibayarkan atas aset domestik
3. Risiko ekonomi dan politik dalam memegang aset luar negeri
4. Kebijakan pemerintah yang memengaruhi kepemilkan aset domestik oleh
investor asing.

 Persamaan Ekspor Neto dan Arus Keluar Modal Neto

Ekspor neto mengukur ketidakseimbangan antara ekspor dan impor suatu


negara. Arus keluar modal neto mengukur ketidakseimbangan antara jumlah aset
asing yang dibeli oleh warga domestik dan jumlah aset domestik yang dibeli oleh
asing. Arus keluar modal neto (NCO) selalu sama denga ekspor neto (NX) :

NCO = NX

Persamaan ini muncul karena setiap transaksi yang memengaruhi salah


satu sisi persamaan ini juga memengaruhi sisi lain dengan jumlah yang sama. Hal
ini terjadi karena ekspor neto dan arus keluar modal neto –transaksi internasional-
merupakan pertukaran.

 Tabungan, Investasi, dan Hubungannya dengan Arus Intenasional

Ekspor neto merupakan salah satu komponen produk domestik bruto


(PDB) seperti yang telah dijelaskan pada pendapatan nasional, rumus PDB yaitu:

Y = C + I + G + NX

Tabungan nasional adalah pendapatan negara yang tersisa setelah


membayar konsumsi dan pembelian pemerintah. Persamaannya menjadi:

Y – C – G = I + NX

S = I + NX

Karena ekspor neto sama dengan arus keluar modal neto (NCO) maka
terdapat persamaan lagi yaitu:

S = I + NCO

Tabungan = Investasi + Arus Keluar Modal Neto

Persamaan ini menunjukkan bahwa tabungan suatu negara harus sama dengan
investasi domestiknya ditambah dengan arus keluar modal netonya. Dengan kata
lain, ketika warga domestik menyimpan pendapatannya untuk masa depan,
pendapatan tersebut dapat digunakan untuk membiayai akumulasi modal domestik
atau dapat digunakan untuk membiayai pembelian modal asing.
B. Harga Untuk Transaksi Internasional

 Nilai Tukar Nominal

Nilai tukar nominal (nominal exchange rate) adalah nilai yang digunakan
seseorang saat menukarkan mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain.
Ketika nilai tukar suatu negara berubah sehingga dapat membeli mata uang asing
lebih banyak, perubahan ini disebut dengan apresiasi (appreciation) peningkatan
nilai mata uang yang diukur oleh jumlah mata uang asing yang dapat dibeli.
Sedangkan ketika nilai mata uang suatu negara berubah sehingga hanya dapat
membeli mata uang lebih sedikit, perubahan ini disebut dengan depresiasi
(depreciation)-penurunan nilai mata uang yang diukur oleh jumlah mata uang
asing yang dapat dibeli.

 Nilai Tukar Riil

Nilai tukar riil (real exchange rate) adalah nilai yang digunakan seseorang
saat menukarkan barang dan jasa suatu negara denga barang dan jasa negara lain.
Nilai tukar riil dan nilai tukar nominal berkaitan erat. Keterkaitan antara nilai
tukar nominal dan nilai tukar riil dapat dirumuskan:

Nilai tukar riil = nilai tukar nominal x harga domestik/harga luar negeri

C. Teori Pertama Penentuan Nilai Tukar


Teori nilai tukar yang paling sederhana disebut dengan paritas daya beli
(purchasing-power parity). Teori ini menyatakan bahwa satu unit mata uang trentu
harus mampu membeli barang dalam jumlah yang sama di semua negara.

 Logika Dasar dari Teori Paritas Daya Beli

Teori paritas daya beli didasarkan pada prinsip yang disebut hukum satu
negara. Hukum ini menyatakan bahwa hukum suatu barang harus dijual dengan
harga yang sama di semua lokasi. Jika tidak, akan ada peluang keuntungan yang
tidak tereksploitasi.

Berdasarkan teori ini, suatu mata uang yang harus memiliki daya beli yang
sama di semua negara. Artinya, satu bath Thailand atau mata uang lain harus
dapat membeli barang dengan jumlah yang sama seperti halnya di negara lain,
seperti Jepang, sedangkan satu yen Jepang harus dapat membeli barang dengan
jumlah yang sama seperti halnya di negara lain seperti Thailand. Jelas, nama teori
ini telah menjelaskan defenisinya dengan baik. Paritas berati kesamaan dan daya
beli merujuk pada nilai uang. Paritas daya beli menyatakan bahwa satu unit semua
mata uang harus memiliki nilai riil yang sama disetiap negara.

 Implikasi Teori Paritas Daya Beli


 Jika daya beli mata uang selalu sama di negara asal dan negara lain, maka
nilai tukar tidak bisa berubah.
 Nilai tukar nominal antara mata uang dari dua negara harus mencerminkan
tingkat harga yang berbeda di kedua negara tersebut.
 Ketika bank sentral mencetak uang dalam jumlah banyak, uang kehilangan
nilainya untuk membeli barang dan jasa, serta untuk membeli mata uang
negara lain.

 Keterbatasan Teori Paritas Daya Beli

Teori paritas daya beli tidak sepenuhnya akurat. Artinya, nilai tuakr tidak
selalu bergerak untuk memastikan bahwa satu unit mata uang negara asal
memiliki nilai riil yang sama di semua negara. Ada dua alasan mengapa teori
paritas daya beli tidak selalu akuat.

1. Banyak barang yang tidak mudah untuk diperdagangkan;


2. Barang-barang yang dapat diperdagangkan sekalipun tidak selalu
merupakan barang subtitusi yang sempurna ketika diproduksi di
negara-negara yang berbeda.

Dengan kedua alasan diatas, paritas daya beli bukanlah teori penentuan nilai tukar
yang sempurna. Atas alasan ini, nilai tukar riil mengalami fluktuasi dari waktu ke
waktu. Namun, teori paritas daya beli merupakan langkah pertama dalam
memahami nilai tukar.
Pertanyaan:
1. Sebutkan apa yang dimaksud ekspor, impor dan ekspor neto!
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi arus barang di suatu negara!
3. Jelaskan maksud dari Persamaan Ekspor Neto dan Arus Keluar Modal
Neto!
4. Jelaskan perbedaan Nilai Tukar Riil dan Nilai Tukar Nominal!
5. Jelaskan alasan mengapa teori paritas daya beli tidak selalu akuat!
Teori Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka

A. Penawaran dan Permintaan untuk Dana Pinjaman dan


Pertukaran
Untuk memahami kekuatan yang ada dalam perekonomian terbuka, kita
akan memfokuskan perhatian pada penawaran dan permintaannpada dua jenis
pasar. Pasar pertama adalah pasar dana pinjaman yang mengoordinasikan
tabungan, investasi, dan aliran dana pinjaman di luar negeri (disebut denga arus
keluar modal neto). Pasar kedua adalah pasar untuk pertukaran valuta asing yang
mengoordinasikan orang-orang yang ingin menukarkan mata uang domestik
dengan mata uang negara lain.

 Pasar Dana Pinjaman

Seperti yang telah kita pelajari pada pembahasan sebelumnya mengenai


pasar dana pinjaman, jumlah dana pinjaman yang ditawarkan serta jumlah dana
pinjaman yang diminta bergantung pada tingkat suku bunga riil. Tingkat suku
bunga yang tinggi juga membuat pinjaman untuk proyek pembiayaan modal lebih
mahal. Dengan demikian, hal ini mematahkan semangat investasi dan mengurangi
jumlah dana pinjaman yang diminta.

Selain memengaruhi tabungan nasional dan investasi domestik, tingkat


suku bunga riil di sebuah negara memengaruhi arus keluar modal neto negara
tersebut. Untuk melihat mengapa hal ini terjadi, bayangkan dua reksadana satu
Singapura dan satu lagi di Hongkong memilih untuk membeli obligasi
pemerintahan di Singapura ataukah obligasi pemerintah Hongkong. Saat tingkat
suku bunga riil Singapura naik, obligasi Singapura menjadi lebih menarik untuk
kedua reksadana tersebut. Dengan demikian, kenaikan tingkat suku bunga riil
Singapura mematahkan semangat orang-orang Singapura untuk membeli aset di
luar negeri. Sebaliknya, mendorong pihak asing umtuk mebeli aset Singapura.
Untuk kedua alasan ini, tingkat suku bunga riil Singapura yang tinggi mengurangi
arus keluar modal neto Singapura.

Tingkat suku bunga menyesuaikan diri untuk bunga menyeimbangkan


penawaran dan permintaan dana pinjaman. Jika tingkat suku bunga di bawah titik
keseimbangan, jumlah dana pinjaman yang tersedia akan kurang dari jumlah
permintaan. Kekurangan dana pinjaman akan mendorong tingkat suku bunga naik.
Sebaliknya, jika tingkat suku bunga di atas titik keseimbangan, jumlah pinjaman
yang tersedia melebihi jumlah dana pinjaman yang teredia melebihi jumlah
permintaan. Kelebihan dana pinjaman ini akan mendorong tingkat suku bunga
turun. Pada tingkat suku bunga keseimbangan, penawaran dana pinjaman
seimbang dengan permintaannya. Artinya, pada tingkat suku bunga
keseimbangan, jumlah orang yang ingin menabung tepat sama dengan jumlah
investasi domestik dan arus keluar modal neto yang diinginkan.

 Pasar Pertukaran Valuta Asing

Pasar kedua dalam model kita tentang perekonomian terbuka adalah pasar
pertukaran valuta asing. Partisipan dalam pasar ini mempertukarkan mata uang
domestik dengan mata uang asing. Untuk memahami pasar pertukaran valuta
asing, kita mulai dengan identitas lain dari bab sebelumnya:

NCO = NX

Arus keluar modal neto = ekspor neto

Model kita tentang perekonomian terbuka memperlakukan dua sisi


identitas ini sebagai cerminan dua sisi pertukaran valuta asing. Arus keluar modal
neto mencerminkan jumlah penawaran uang untuk tujuan pembelian aset asing.
Sebagai contoh, ketika reksadana Singapura ingin membeli obligasi pemerintah
Hongkong, reksadana tersebut perlu menukarkan dolar Singapura menjadi dolar
Hongkong sehingga memenuhi dolar Singapura di pasar pertukaran valuta asing.
Ekspor neto mewakili jumlah permintaan mata uang asing untuk tujuan pembelian
ekspor neto barang dan jasa domestik. Sebagai contoh, ketika maskapai
penerbangan Malaysia ingin membeli pesawat yang dibuat oleh Boeing, maskapai
tersebut perlu menukarkan ringgit Malaysia dengan dolar AS sehingga hal ini
menuntut dolar AS ada di pasar pertukaran valuta asing.

Pada nilai berapakah penawaran dan permintaan pasar di pasar pertukaran


valuta asing seimbang? Jawabannya adalah nilai tukar riil. Nilai tukar riil adalah
harga relatif barang domestik dan barang luar negeri sehingga merupakan penentu
utama ekspor neto. Ketika nilai tukar di tanah air naik, barang domestik menjadi
relatif lebih mahal dibandingkan dengan barang luar negeri dan membuat barang
domestik menjadi kurang menarik untuk konsumen di dalam negeri ataupun di
luar negeri. Akibatnya, ekspor dari tanah air gagal, sedangkan impor ke dalam
negeri meningkat. Untuk kedua alasan tersebut, ekspor neto menurun. Oleh karena
itu, kenaikan nilai tukar riil mengurangi jumlah permintaan mata uang lokal di
pasar pertukaran valuta asing.

Nilai tukar riil menyesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan


permintaan mata uang lokal seperti harga setiap barang menyesuaikan
penawarandan permintaan untuk barang tersebut. Jika tingkat suku bunga riil di
bawah keseimbangan, jumlah penawaran mata uang lokal akan lebih sedikit dari
jumlah permintaan. Penurunan jumlah mata uang lokal akan mendorong kenaikan
nilai mata uang lokal. Sebaliknya, jika nilai tukar di atas titik keseimbangan,
jumlah mata uang lokal akan melebihi jumlah permintaan. Kelebihan mata uang
lokal akan menurunkan nilai mata uang lokal. Pada titik keseimbangan nilai tukar
riil, permintaan uang lokal dari luar negeri yang berasal dari ekspor neto barang
dan jasa domestik sama dengan penawaran mata uang lokal dari penduduk yang
berasal dari arus keluar modal neto domestik.

B. Keseimbangan Perekonomian Terbuka

 Arus keluar Modal Neto : kaitan antara kedua pasar

Arus keluar modal neto adalah variabel yang dapat menghubungkan pasar
dana pinjaman dan pasar pertukaran valuta asing. Di pasar dana pinjaman, arus
keluar modal neto adalah bagian dari permintaan. Seseorang yang ingin membeli
sebuah aset di luar negeri harus membayar pembelian ini dengan memperoleh
sumber dari pasar dana pinjaman. Di pasar pertukara valuta asing, arus keluar
modal neto merupakan sumber penawaran. Seseorang yang ingin membeli sebuah
aset di negara lain harus menyediakan mata uang untuk di tukar dengan mata uang
negara tersebut.

 Keseimbangan Simultan dalam Dua Pasar

Pasar dana pinjaman dan pasar pertukaran valuta asing menentukan dua
harga relatif tingkat suku bunga riil dan nilai tukar riil. Tingkat suku bunga riil
yang ditentukan adalah harga barang dan jasa sekarang relatif terhadap barang dan
jasa pada masa depan. Nilai tukar riil yang ditentukan adalah harga barang dan
jasa domestik terhadap barang dan jasa luar negeri. Kedua harga relatif ini
disesuaikan secara bersamaan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan
di dua pasar tersebut. Saat melakukan hal itu, mereka menentukan tabungan
nasional, investasi domestik, arus keluar modal neto, dan ekspor neto.

C. Bagaimana Kebijakan dan Peristiwa Memengaruhi


Perekonomian Terbuka

 Defisit Anggaran Pemerintah


Mari kita perhatikan efek defisit anggaran pemerintah dalam
perekonomian terbuka. Pertama, seperti pada perekonomian tertutup, pengaruh
awal dari defisit anggaran adalah pada tabungan nasional dan dengan demikian,
pada penawaran untuk dana pinjaman. Kedua, lagi-lagi seperti pada perekonomian
tertutup defisit anggaran merepresentasikan tabngan publik negatif sehingga
mengurangi tabungan nasional da mengurangi jumlah penawaran dana pinjaman.
Langkah ketiga dan terakhir adalah membandingkan keseimbangan lama
dengan keseimbangan baru. Defisit anggaran pemerintah berpengaruh pada pasar
dana pinjaman di tanah air. Dengan lebih sedikit dana yang tersedia untuk para
peminjam di pasar finansial lokal, tingkat suku bunga naik guna menyeimbangkan
penawaran dan permintaan. Dihadapkan pada tingkat suku bunga yang tinggi,
peminjam di pasar dana pinjaman memilih meminjamnlebih sedikit uang.
Khususnya, rumah tangga perusahaan dan perusahaan mengurangipembelian
barang modal mereka. Seperti pada perekonomian tertutup, defisit anggaran
membatasi investasi domestik. Dengan demikian, ketika defisit anggran
meningkat tingkat suku bunga, perilaku dalam dan luar negeri menyebabkan arus
keluar modal neto di dalam negeri menurun.
Bagaimana defisit anggaran memengaruhi psar pertukaran valuta asing?
Karena arus keluar modal neto brekurang, orang membutuhkan lebih sedikit mata
uang asing untuk membeli aset luar negeri, dan hal ni mendorong penurunan
jumlah penawaran mata uang lokal yag akan ditukarkan dengan mata uang asing.
Penurunan penawaran mata uang lokal menyebabkan nilai tukar riil naik. Artinya,
mata uang lokal menjadi menjadi lebih bernilai dibandingkan denga mata uang
asing. Kenaikan ini, akhirnya membuat barang domestik menjadi lebih mahal
daripada barang luar negeri. Karena orang-orang di dalam negeri ataupun diluar
negeri mengalihkanmpembelian mereka dari barang domestik yang lebih mahal,
ekspor dari dalam negeri menurun, sedangkan impor ke dalam negeri meningkat.
Untuk kedua alasan tersebut. Ekspor neto domestik menurun. Oleh karena itu,
pada perekonomian terbuka, defisit anggaran pemerintah menaikan tingkat suku
bunga riil, membatasi investasi domestik, menyebabkan nilai mata uang lokal
naik, dan mendorong neraca perdagangan kearah defisit.

 Kebijakan Perdagangan

Kebijakan perdagangan merupakan kebijakan pemerintah yang secara


langsung memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diimpor atau di ekspor oleh
suatu negara. Kebijakan perdagangan ada dalam berbagai bentuk. Salah satu jenis
kebijakan perdagangan yang umum adalah tariff pajak pada barang impor. Jenis
lainnya adalah kuota impor batasan jumlah barang tertentu yang dapat di produksi
di luar negeri dan di jual di dalam negeri. Kebijakan-kebijakan perdagangan lazim
diberlakukan di seluruh dunia meskipun terkadang bentuknya tersembunyi.
Sebagai contoh, pemerintah terkadang menekan eksportir asing mengurangi
jumlah barang yang dapat mereka jual di negaranya. Hal yang disebut dengan
pembatasan ekspor secara sukarela (voluntarily export retrictions) ini sebenarnya
tidak begitu sukarela dan sebenarnya merupakan salah satu bentuk kuota impor.
Kebijakan-kebijakan perdagangan tidak memengaruhi keseimbangan
perdagangan. Artinya, kebijakan yang langsung memengaruhi ekspor dan impor
tidak mengubah ekspor neto.

 Ketidakstabilan Politik dan Pelarian Modal

Pelarian modal pengurangan pada permintaan aset yang lebih besar dan
tiba-tiba yang terjadi di sebuah negara. Pengaruh pelarian modal dalam
perekonomian terbuka : pelarian modal dari sebuah negara meningakatkan tingakt
suku bunga negara tersebut dan menurunkan nilai mata uang negara tersebut di
pasar pertukaran valuta asing.
Pertanyaan:
1. Jelaskan kaitan antara kedua pasar pada perekonomian terbuka!
2. Jelasakan efek defisit anggaran pemerintah dalam perekonomian terbuka!
3. Bagaimana Kebijakan dan Peristiwa Memengaruhi Perekonomian Terbuka
4. Jelasakan yang dimaksud dengan kebijakan perdagangan!
5. Jelaskan penawaran dan permintaan di pasar dana pinjaman dan pasar
pertukaran valuta asing!
BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN:
Dalam bab ini kita telah melihat bagaimana perekonomian terbuka yang
kecil bekerja. Kita telah mengkaji faktor-faktor penentu arus dana internasional
untuk dana akumulasi modal dan arus barang serta jasa internasional.
Perekonomian yang kita pelajari adalah “kecil” dalam arti bahwa tingkat bunga
ditetapkan oleh pasar uang dunia. Yaitu kita telah mengasumsikan bahwa
perekonomian ini tidak mempengaruhi tingkat bunga dunia, dan bahwa
perekonomian bisa meminjam serta memberi pinjaman pada tingkat bunga dunia
dalam jumlah yang tidak terbatas.
Daftar Pustaka

Mankiw, Gregory.2006. Ekonomi Terbuka. Jakarta: Erlangga.

Sukirno, Sadono. 2009. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo
Boediono.

Anda mungkin juga menyukai