Disusun Oleh:
1. Agustin (2312110073)
2. Anggun Nurkayah (2312110050)
3. Laylea Anggraini (2312110044)
4. Mutiara Ningsih (2312110070)
5. Yolanda Restu L.S
MANAJEMEN
INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS
DARMAJAYA
BANDAR LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat berupa
kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Tentang Ekonomi
Terbuka. Salawat beriring salam kami ucapkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah
membawa kita semua dari alam kebodohan hingga ke alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Makalah Tentang Ekonomi Terbuka ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
pembaca serta dapat bermanfaat bagi kita semua. Kiranya Makalah Tentang Ekonomi Terbuka
ini dapat dijadikan pegangan terkait dengan materi bersangkutan. Dengan paparan materi,
penyajian, dan dengan bahasa yang sederhana diharapkan dapat membantu menguasai materi
dengan mudah.
Kami menyadari bahwa Makalah Tentang Ekonomi Terbuka ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan masukan dari pembaca sekalian untuk
penyempurnaan makalah kami yang akan datang. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 Pengertian Perekonomian Terbuka................................................................6
2.2 Sistem Perekonomian Terbuka Sudah Ada Sejak Zaman Dulu.....................6
2.3 Mekanisme Perekonomian Terbuka...............................................................6
1. Rumah tangga..............................................................................................7
2. Perusahaan....................................................................................................7
3. Pemerintah....................................................................................................8
4. Negara-negara lain........................................................................................8
2.4. Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka....................................8
2.5 Perekonomian Terbuka: Export – Impor.....................................................10
1. Ekspor (X)..................................................................................................10
2. Impor (M)...................................................................................................10
2.6 Faktor-faktor Penentu Ekspor dan Impor.....................................................10
A. Faktor-faktor yang Menentukan Ekspor....................................................10
B. Faktor-faktor yang Menentukan Impor......................................................11
2.7 Beberapa Penyebab Terjadinya Perdagangan Nasional dalam Sistem Perekonomian
Terbuka...............................................................................................................11
2.8 Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka.............................................12
2.9 Keseimbangan Dalam Perekonomian Terbuka............................................14
2.10 Pengertian, Manfaat, dan Faktor Pendorong Perdagangan Internasional. .15
A. Pengertian Perdagangan Internasional.......................................................15
B. Manfaat perdagangan internasional...........................................................16
C. Faktor pendorong.......................................................................................17
2.11 Teori Perdagangan Internasional................................................................17
a. Model Ricardian..........................................................................................17
b. Model Heckscher-Ohlin..............................................................................18
c. Model Faktor Spesifik.................................................................................18
d. Model Gravitasi..........................................................................................18
2.12 Kurs Valuta Asing......................................................................................19
2.13 Devisa.........................................................................................................21
BAB III..................................................................................................................23
PENUTUP..............................................................................................................23
3.1 Kesimpulan...................................................................................................23
3.2 Saran.............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
b. Model Heckscher-Ohlin
Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar
kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak
membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis
model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga
neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional.
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh
perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan
mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan
mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah
empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh
Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor
barang buruh intensif dibanding memiliki kecukupan modal.
c. Model Faktor Spesifik
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin
ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke
pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak
secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga
sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term
sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh
dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengednalian atas
imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam
kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk
industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk
menentukan pola pedagangan.
d. Model Gravitasi
Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisa yang lebih empiris dari pola
perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya,
menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran
ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan jarak dan
ukuran fisik diantara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh
analisa ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan
perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.
2.13 Devisa
Devisa adalah semua barang yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
internasional. Devisa terdiri atas valuta asing, yaitu mata uang yang dapat diterima oleh hampir
semua negara di dunia (seperti US Dollar ($), Yen Jepang, Euro, Poundsterling Inggris), emas,
surat berharga yang berlaku untuk pembayaran internasional, dan lainnya. Fungsi devisa. Pada
dasarnya devisa dapat berfungsi sebagai :
1. Alat pembayaran luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan seterusnya)
2. Alat pembayaran utang luar negeri.
3. Alat pembiayaan hubungan luar negeri, misalnya perjalanan dinas, biaya korps diplomatik
kedutaan dan konsultan, serta hibah (hadiah, bantuan) luar negeri.
4. Sebagai sumber pendapatan negara.
Devisa yang diperoleh suatu negara dapat berasal dari berbagai sumber. Berikut ini
beberapa sumber devisa.
1) Ekspor barang
Apabila suatu negara mengekspor barang ke negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh
devisa dari negara pengimpor berupa devisa. Semakin banyak barang yang diekspor, maka
devisa yang akan diperoleh juga semakin banyak.
2) Penerimaan jasa
Penerimaan jasa adalah penerimaan devisa yang berasal dari pengiriman jasa-jasa ke luar
negeri. Apabila suatu negara mengadakan atau menyelenggarakan jasa untuk negara lain,
maka negara tersebut akan memperoleh devisa. Misalnya Indonesia mengirimkan tenaga
kerjanya ke negara lain, berarti Indonesia akan memperoleh devisa atas jasa yang telah
digunakan oleh negara lain. Selain pengiriman jasa tenaga kerja, ekspor jasa dapat berupa
jasa pengiriman barang-barang ke luar negeri serta jasa dari pelabuhan dan bandar udara.
3) Penerimaan dari Turis mancanegara
Banyaknya turis yang datang ke Indonesia dapat menambah devisa negara. Turis-turis yang
datang dari negara lain, tentunya akan membawa uang dari negara asalnya. Akan tetapi uang
dari negaranya tidak bisa digunakan di Indonesia. Untuk itu, para turis harus menukarkan
uangnya menjadi mata uang rupiah. Penukaran uang asing menjadi uang rupiah akan menjadi
devisa bagi Indonesia. Semakin banyak turis mancanegara yang datang maka pemasukan
devisa akan semakin banyak.
4) Pinjaman luar negeri
Pinjaman luar negeri yang berupa uang, secara langsung dapat menambah devisa. Pinjaman
ini dapat digunakan untuk membayar semua pembiayaan ke luar negeri. Meskipun ada
kewajiban untuk mengembalikan, akan tetapi uang yang diperoleh dari luar negeri tetap akan
menambah devisa negara.
5) Bantuan luar negeri
Bantuan yang diperoleh dari luar negeri dapat berupa barang ataupun uang. Apabila
bantuannya berupa barang, maka hal ini dapat menghemat devisa negara. Mengapa? Karena
negara dapat memperoleh barang tanpa harus membayarnya. Sedangkan bantuan yang
berupa uang, otomatis dapat langsung menambah devisa negara.
6) Pungutan bea masuk
Bea masuk yang diperoleh dari pungutan biaya barang-barang luar negeri yang dimasukkan
ke Indonesia, dapat menambah devisa. Semakin banyak arus barang luar negeri yang masuk
ke Indonesia maka devisa yang diperoleh akan semakin banyak. Akan tetapi pada
kenyataannya, banyak barang-barang yang masuk tanpa ada izin (diselundupkan), sehingga
hal ini dapat mengurangi perolehan devisa bagi negara. Kiriman uang asing dari luar negeri
ke dalam negeri Jumlah TKI yang bekerja di luar negeri cukup banyak, sehingga dapat
memberikan sumbangan devisa ke negara kita cukup besar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam ilmu ekonomi makro kita mengenal empat pelaku ekonomi yaitu sektor rumah
tangga, sektor swasta, sektor pemerintah, dan sektor luar negeri . Perkembangan perekonomian
suatu negara tidak akan lepas dari perkembangan ekonomi internasional. Suatu negara akan
selalu tergantung pada perekonomian asing, karena tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan
oleh suatu negara dapat disediakan sendiri oleh perekonomian domestik. Suatu negara akan
melakukan perdagangan dengan negara lainnya berdasarkan keunggulan absolut (Absolute
Advantage) atau keunggulan komparatifnya Comparative Advantage).
Interaksi ekonomi antara perekonomian domestik dan luar negeri tidak hanya terjadi
dalam bentuk transaksi perdagangan barang dan jasa saja, melainkan juga dalam bentuk
masuknya modal/dana dari sektor luar negeri atau keluarnya modal/dana ke luar negeri. Catatan
yang menunjukkan nilai berbagai jenis transaksi yang terjadi antara suatu negara dengan negara
lainnya disebut dengan neraca pembayaran (Balance of Payment). Neraca pembayaran terdiri
dari transaksi berjalan (Current Account) dan Neraca Modal (Capital Account). Perekonomian
internasional melibatkan berbagai negara dengan berbagai jenis mata uang. Nilai dari berbagai
mata uang relatif berbeda bila kita bandingkan daya belinya dari tiap mata uang terhadap suatu
barang. Perbedaan daya beli tiap mata uang ini akan memberikan suatu nilai tukar atau kurs dari
tiap mata uang dunia. Sistem nilai tukar yang dianut oleh berbagai negara terdiri dari dua jenis,
yaituSistem Nilai Tukar Tetap (Fixed Rate) dan Sistem Nilai Tukar Mengambang (Floating
Rate).
Menurut Sadono Sukirno, peranan perdagangan luar negeri dalam meningkatkan
perekonomian adalah sebagai berikut: Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor produksi,
Memperluas pasar produksi dalam negeri, dan Mempertinggi produktivitas kegiatan ekonomi.
Diluar pendapat Sadono Sukirno, peranan perdagangan luar negeri juga dapat menambah relasi
sehingga masing-masing sektor sebagai pelaku ekonomi utama memiliki hubungan interaksi
relasi yang erat dalam menciptakan pendapatan dan pengeluaran, dan juga tentunya membuat
devisa Negara tersebut bertambah, sehingga kehidupan semua orang akan menjadi lebih baik dan
lebih sejahtera.
3.2 Saran
Apabila Indonesia ingin mendapat sisi positif dalam perdagangan Indonesia maka
Indonesia harus mampu melakukan kegiatan ekspor yang lebih banyak dibandingkan
dengan kegiatan impor.
Banyaknya masalah yang terjadi dengan adanya kegiatan ekspor impor ini sehingga
pemerintah dituntut untuk melakukan kebijakan yang benar dan tepat sasaran.
Seharusya pemerintah membuat keringanan peraturan bagi barang – barang ekspor dan
impor agar kegiatan tersebut lancar.
Untuk masyarakat agar semakin giat mengembangkan produksi dalam negeri agar dapat
berkembang ke negara luar, tanpa harus bergantung dari impor negara luar.
DAFTAR PUSTAKA
www.kemenperin.go.id/statistik/eximid.wikipedia.org/wiki/Ekspor
www.kemenperin.go.id/statistik
www.importexportplatform.com
Sukirno, Sodono. 2004. Makroekonomi Terori Pengantar. Edisi ketiga.
PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
http://www.scribd.com/doc/89141425/1/MASALAH-DALAM-EKSPOR-IMPOR.
http://www.tapike.com/2016/02/makalah-tentang-ekonomi-terbuka.html