Anda di halaman 1dari 32

“MAKALAH”

“EKSTERNALITAS”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah pengantar ilmu ekonomi

Disusun Oleh:
Nur Cahyani Oliviya Oktaviani Silfa Muhtar
Ahmad (E1123016) Moniaga (E1123009) (E1123002)

PRODI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO

2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan dan menyusun makalah tentang “Eksternalitas”
Untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar ilmu ekonomi
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini. semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Gorontalo, 26 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................. 3
BAB 2 PEMBAHASAN ...................................................................................... 4
2.1 Pengertian Agroforetri ............................................................................. 4
2.2 Jenis Eksternalitas ................................................................................... 7
2.3 Manfaat Eksternalitas Bagi Masyarakat. .................................................. 12
2.4 Faktor – Faktor Penyebab Eksternalitas ................................................... 13
2.5 Dampak Eksternalitas Terhadap Efisiensi Pasar ....................................... 15
2.6 Pengendalian Eksternalitas ...................................................................... 16
2.7 Teori Eksternalitas ................................................................................... 18
2.8 Studi Kasus Eksternalitas Konsumsi ........................................................ 20
2.9 Studi Kasus Eksternalitas Negatif ............................................................ 22
2.10 Studi Kasus Eksternalitas Positif ............................................................. 23
2.11 Kebijakan Dan Solusi Untuk Eksternalitas ............................................... 25
BAB 3 PENUTUP ................................................................................................ 28
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 28
3.2 Saran ...................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 29

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekonomi adalah ilmu yang memeriksa perilaku individu, bisnis, dan
masyarakat dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan. Dalam perjalanan menjalankan aktivitas ekonomi,
sering kali terdapat dampak yang tak hanya dirasakan oleh pelaku ekonomi itu
sendiri, melainkan juga oleh pihak ketiga yang tidak terlibat dalam transaksi
tersebut. Dampak inilah yang dikenal sebagai eksternalitas. Dalam lingkup
ekonomi, eksternalitas adalah fenomena yang mencerminkan bahwa tindakan
individu atau organisasi bisa memberikan konsekuensi positif atau negatif kepada
pihak lain tanpa adanya kompensasi yang memadai.
Eksternalitas menjadi topik yang sangat penting dalam ekonomi karena dapat
mempengaruhi efisiensi alokasi sumber daya, distribusi pendapatan, dan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Tindakan individu atau perusahaan
yang menghasilkan eksternalitas dapat menyebabkan pasar tidak beroperasi
dengan sempurna, mengingat harga tidak mencerminkan seluruh biaya atau
manfaat dari tindakan tersebut. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang
eksternalitas menjadi kunci dalam perumusan kebijakan ekonomi yang efektif.
Eksternalitas dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Eksternalitas positif terjadi
ketika tindakan individu atau organisasi memberikan manfaat kepada pihak ketiga
tanpa kompensasi yang memadai. Sebaliknya, eksternalitas negatif adalah ketika
tindakan tersebut menghasilkan dampak negatif bagi pihak ketiga. Dampak dari
eksternalitas ini dapat berkaitan dengan beragam sektor ekonomi, mulai dari
lingkungan hingga kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, penanganan
eksternalitas menjadi perhatian utama dalam merancang kebijakan yang
berkelanjutan.
Tingginya dampak eksternalitas negatif, seperti polusi udara dan kerusakan
lingkungan, telah mendorong upaya-upaya untuk mengendalikan dan mengurangi
dampak negatif ini. Di sisi lain, eksternalitas positif, seperti penelitian dan inovasi
teknologi, menunjukkan pentingnya merancang insentif untuk mendorong

1
tindakan yang memberikan manfaat kepada pihak ketiga. Dalam konteks global
yang semakin kompleks, pemahaman tentang eksternalitas menjadi penting dalam
menangani tantangan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang dihadapi dunia saat
ini.
Dalam makalah ini, kami akan membahas eksternalitas secara lebih mendalam,
menguraikan berbagai aspeknya, dampaknya terhadap pasar, serta berbagai solusi
dan kebijakan yang dapat diambil untuk mengatasi eksternalitas. Dengan
pemahaman yang kuat tentang konsep ini, diharapkan kita dapat lebih baik dalam
merancang kebijakan yang berkelanjutan dan dapat memaksimalkan kesejahteraan
masyarakat secara keseluruhan.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan Masalah dalam makalah ini adalah
1. Apa Pengertian Eksternalitas?
2. Apa Jenis Eksternalitas?
3. Apa Manfaat Eksternalitas Bagi Masyarakat?
4. Apa saja Faktor – Faktor Penyebab Eksternalitas?
5. Apa Dampak Eksternalitas Terhadap Efisiensi Pasar?
6. Bagaimana Pengendalian Eksternalitas?
7. Apa Teori Eksternalitas?
8. Bagaimana Studi Kasus Eksternaliras Konsumsi?
9. Bagaimana Studi Kasus Eksternalitas Negatif?
10. Bagaimana Studi Kasus Eksternalitas Positif?
11. Bagaimana Kebijakan Dan Solusi Untuk Eksternalitas?

1.3 Tujuan Penulisan


Makalah ini bertujuan :
1. Untuk Mengetahui Pengertian Eksternalitas
2. Untuk Mengetahui Jenis Eksternalitas
3. Untuk Mengetahui Manfaat Eksternalitas Bagi Masyarakat.
4. Untuk Mengetahui Faktor – Faktor Penyebab Eksternalitas

2
5. Untuk Mengetahui Dampak Eksternalitas Terhadap Efisiensi Pasar
6. Untuk Mengetahui Pengendalian Eksternalitas
7. Untuk Mengetahui Teori Eksternalitas
8. Untuk Mengetahui Studi Kasus Eksternaliras Konsumsi.
9. Untuk Mengetahui Studi Kasus Eksternalitas Negatif
10. Untuk Mengetahui Studi Kasus Eksternalitas Positif
11. Untuk Mengetahui Kebijakan Dan Solusi Untuk Eksternalitas

1.4 Manfaat Penulisan


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada:
1. Pendidikan, sebagai salah satu kajian Tentang Eksternalitas
2. Penulis/pembaca, untuk terus menggali topik lebih luas dan relevan dalam
penelitian ini, dan juga membaca penelitian terdahulu sebagai bahan
perbandingan.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Eksternalitas
Menurut pendapat nama besar ekonomi Alfred Marshall menyatakan bahwa
eksternalitas timbul ketika suatu variable yang dikontrol oleh suatu agen ekonomi
tertentu menganggu fungsi utilitas (fungsi kegunaan) agen ekonomi lain. Istilah
ini merujuk pada suatu pengertian bahwa suatubarang dapat menghasilkan
manfaat atau biaya yang belum tercakup pada perhitungan proses produksi dari
barang tersebut. Demikian juga, kegiatan konsumsi suatu barang oleh seseorang
dapat meningkatkan nilai guna pada pemiliknya atau orang lain.atau bisa
menimbulkan dampak negatif pada orang lain yang berarti menurunkan daya guna
orang yang bukan pemilik dari barang yang dikonsumsi tersebut. Adanya manfaat,
biaya, penurunan atau peningkatan nilai guna yang ditimbulkan oleh suatu
kegiatan produksi atau konsumsi yang belum dikalkulasi disebut sebagai output
eksternal. Dikatakan eksternal karena mekanisme pasar tidak/belum bisa
memasukkan semua biaya atau manfaat tersebut, sehingga dianggap sebagai biaya
atau manfaat sosial . Artinya, harga barang yang diproduksi atau yang dikonsumsi
belum mencerminkan nilai/harga sesungguhnya dari barang tersebut karena
adanya dampak-dampak eskternalitas yang tidak/belum dapat dikalkulasi.
Eksternalitas, dalam konteks ekonomi, merujuk pada dampak atau efek samping
dari aktivitas ekonomi yang tidak tercermin dalam biaya atau manfaat langsung
dari individu atau entitas yang terlibat dalam aktivitas tersebut. Eksternalitas dapat
berupa dampak positif atau negatif.
1. Eksternalitas Positif: Ini terjadi ketika aktivitas ekonomi seseorang atau
perusahaan memberikan manfaat tambahan kepada individu atau entitas
lain tanpa biaya yang sesuai. Contoh eksternalitas positif adalah ketika

4
perusahaan mengurangi polusi udara melalui teknologi bersihnya, yang
memberikan manfaat kesehatan masyarakat yang lebih luas.
2. Eksternalitas Negatif: Ini terjadi ketika aktivitas ekonomi menyebabkan
kerugian atau dampak negatif pada individu atau entitas lain tanpa biaya
yang sesuai. Contoh eksternalitas negatif adalah ketika pabrik melepaskan
polutan ke sungai, yang dapat merusak ekosistem air dan kesehatan
penduduk yang bergantung pada sumber air tersebut.
Eksternalitas adalah salah satu konsep penting dalam ekonomi lingkungan dan
sering menjadi dasar untuk mendiskusikan regulasi dan kebijakan lingkungan.
Pengelolaan eksternalitas dapat melibatkan pajak, subsidi, regulasi, atau insentif
lainnya untuk mendorong individu atau perusahaan agar mempertimbangkan
dampak eksternalitas dalam keputusan ekonomi mereka. Hal ini bertujuan untuk
mempromosikan efisiensi ekonomi dan meminimalkan dampak negatif pada
masyarakat dan lingkungan.
Pendapat oleh Rosen (1988) menyatakan bahwa eksternalitas terjrjadi di adi
ketika aktivitas suatau satu kesatuan mempengaruhi kesejahteraan kesatuan yang
lain yang terjadi diluar mekanisme pasar (non market mechanism). Tidak seperti
pengaruh yang ditransmisikan melalui mekanisme harga pasar, eksternalitas dapat
mempengaruhi efisiensi ekonomi.21 Fisher (1996) mengatakan bahwa
eksternalitas terjadi bila satu aktivitas pelaku ekonomi (baik produksi maupun
konsumsi) mempengaruhi kesejahteraan pelaku ekonomi lain dan peristiwa yang
ada terjadi di luar mekanisme pasar. Sehingga ketika terjadi eksternalitas, maka
private choices oleh konsumen dan produsen dalam private markets umumnya
tidak menghasilkan sesuatu yang efisien secara ekonomi. Menurut Fauzi (2010)
yang dikutip oleh Vivin Veronika, menyatakan bahwa eksternalitas definisikan
sebagai dampak (positif atau negatif), atau dalam bahasa formal ekonomi sebagai
net cost atau benefit, dari tindakan satu pihak terhadap pihak lain. Eksternalitas
5
merupakan fenomena yang dihadapi setiap sehari-hari, tidak hanya terbatas pada
pengelolaan sumber daya alam. Dalam kaitannya dengan sumber daya alam,
eksternalitas sangat penting untuk diketahui karena eksternalitas akan
menyebabkan alokasi sumber daya yang tidak efisien. Eksternalitas dapat
dijelaskan dalam kurva berikut ini:

Marginal private cost digambarkan dengan kurva MPC, dimana equilibrium


diperoleh pada perpotongan antara kurva MSB (marginal social benefit) dengan
kurva MPC yaitu pada kuantitas QA dan harga PA. private cost perusahaan atau
individu tidak selalu sama dengan total cost masyarakat (social cost) untuk produk,
jasa, atau kegiatan yang dihasilkan, digambarkan dengan kurva MSC (marginal
social cost). Perbedaan antara private cost dan social cost dari produk, jasa atau
keinginan ini disebut external cost, digambarkan dengan kurva MEC (marginal
external cost). Pencemaran adalah salah satu external cost dari roduk. External
cost secara langsung berhubung dengan produksi barang atau jasa, tetapi tidak
dibebankan langsung oleh produsen. Ketika external cost muncul karena biaya
lingkungan yang tidak dibayar, dapat mengakibatkan kegagalan pasar dan
efisiensi ekonomi. 23 Secara umum dapat dikatakan bahwa eksternalitas adalah
suatu efek samping dari suatu tindakan pihak tertentu terhadap pihak lain, baik
dampak yang menguntungkan maupun merugikan. Eksternalitas tejadi hanya
6
apabila tindakan suatu pihak mempunyai dampak terhadap pihak lain tanpa
adanya kompensasi. Dalam hal terjadi eksternalitas yang menimbulkan kegagalan
pasar ini, pemerintah diharapkan untuk melakukan campur tangan mengingat
salah satu fungsi pemerintah sebagai stabilisator dalam perekonomian.

2.2 Jenis Eksternalitas


Eksternalitas dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan sifat dan
dampaknya. Berikut adalah beberapa jenis eksternalitas yang umum:
1. Eksternalitas Konsumsi:
 Eksternalitas positif konsumsi: Ini terjadi ketika individu atau
kelompok menerima manfaat tambahan dari aktivitas konsumsi
orang lain. Contohnya adalah seseorang yang mendengarkan
konser musik di dekatnya dan merasa senang tanpa harus
membayar tiket.
 Eksternalitas negatif konsumsi: Terjadi ketika aktivitas konsumsi
individu atau kelompok memberikan dampak negatif pada orang
lain. Contohnya adalah perokok pasif yang terpapar asap rokok
orang lain.
2. Eksternalitas Produksi:
 Eksternalitas positif produksi: Terjadi ketika perusahaan atau
individu yang berproduksi memberikan manfaat tambahan kepada
orang lain tanpa biaya yang sesuai. Contohnya, perusahaan yang
mempekerjakan banyak pekerja dan memberikan pelatihan yang
meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal.
 Eksternalitas negatif produksi: Ini terjadi ketika aktivitas produksi
menyebabkan kerugian atau dampak negatif pada orang lain atau

7
lingkungan. Contohnya adalah polusi udara atau limbah industri
yang merusak kualitas udara atau air.
3. Eksternalitas Produksi dan Konsumsi Gabungan:
 Eksternalitas positif produksi dan konsumsi: Terjadi ketika
aktivitas ekonomi memberikan manfaat tambahan kepada orang
lain pada kedua sisi proses produksi dan konsumsi. Contohnya
adalah pengembangan teknologi energi terbarukan yang
mengurangi emisi karbon dan menghasilkan energi yang bersih.
 Eksternalitas negatif produksi dan konsumsi: Terjadi ketika
aktivitas ekonomi menghasilkan dampak negatif pada orang lain
pada kedua sisi produksi dan konsumsi. Contohnya adalah
produksi dan konsumsi minuman beralkohol yang dapat
menyebabkan peningkatan kasus kecelakaan lalu lintas dan
masalah kesehatan.
4. Eksternalitas Teknologi:
 Eksternalitas positif teknologi: Terjadi ketika pengembangan atau
penggunaan teknologi baru memberikan manfaat tambahan kepada
masyarakat atau industri secara luas. Contohnya adalah penemuan
antibiotik yang mengubah praktik medis dan menyelamatkan
banyak nyawa.
 Eksternalitas negatif teknologi: Terjadi ketika teknologi baru
memiliki dampak negatif yang tidak diantisipasi pada masyarakat
atau lingkungan. Contohnya adalah penggunaan pestisida yang
menyebabkan kerusakan ekosistem dan dampak kesehatan.
Eksternalitas adalah konsep yang penting dalam ekonomi dan sering menjadi
pertimbangan dalam perumusan kebijakan untuk mengatasi dampak negatif dan
mempromosikan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan.
8
Jenis – jenis eksternalitas dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Jenis-jenis eksternalitas ditinjau dari segi dampaknya dibagi menjadi dua
yaitu:
1) Eksternalitas Positif .
Eksternalitas positif adalah apabila dampak dari suatu tindakan terhadap orang
lain yang tidak memberikan komposisi menguntungkan contoh dalam hal ini
adalah imunisasi terhadap suatu penyakit yang dilakukan akan menimbulkan
kemungkinan terjangkitnya penyakit tersebut dalam masyarakat menjadi kecil.24
Ekternalitas positif adalah dampak yang menguntungkan dari suatu tindakan yang
dilakukan oleh suatu pihak terhadap pihak lain tanpa adanya kompensasi dari
pihak yang diuntungkan. Meskipun banyak pasar dimana biaya social melebihi
biaya pribadi, ada pula pasar – pasar yang justru sebaliknya, yakni baiaya pribadi
(private cost) para produsen lebih besar dari biaya sosialnya (social cost). Di pasar
inilah, ekternlaitasnya bersifat posotif, dalam arti menguntungkan pihak lain
(selain produsen dan konsumen). Misalnya pengusaha madu memlihara lebah
untuk menghasilkan madu, maka lebah akan mencari madu dan menguntungkan
pengusaha anggrek padahal pengusaha madu tak memperhatikan eksternalitas
yang positif mana yang ditimbulkan sehingga menyebabkan kecenderungan
menentukan tingkat produksi yang terlalu rendah dilihat dari efisiensi seluruh
masyarakat.
Eksternalitas positif adalah tindakan suatu pihak yang memberikan manfaat bagi
pihak lain, tetapi manfaat tersebut tidak dialokasikan didalam pasar. Jika kegiatan
dari beberapa pihak menghasilkan manfaat bagi pihak lain yang menerima
manfaat tersebut tidak membayar atau memberikan harga atas manfaat tersebut
maka nilai sebenarnya dari kegitan tersebut tidak tercermin dalam kegiatan pasar.
Contoh dari eksternalitas positif ini adalah dengan adanya suntikan antobodi
terhadap suatu penyakit, maka suntikan tersebut selain bermanfaat bagi orang
9
yang bersangkutan juga bermanfaat bagi orang lain yakni tidak tertular penyakit.
Pada eksternalitas positif, biaya produksi lebih besar daripada biaya social,
sehingga barang yang dihasilkan lebih sedikit dari jumlah yang dianggap efisien
oleh masyarakat

2) Eksternalitas Negatif
Eksternalitas negatif adalah biaya yang dikenakan pada orang lain di luar sistem
pasar sebagai produk dari kegiatan produktif. Contoh dari eksternalitas negatif
adalah pencemaran lingkungan. Misalnya di daerah industri, pabrik-pabrik sering
mencemari udara dan orang-orang di sekitarnya harus menderita konsekuensi
negatif dari udara yang tercemar meskipun mereka tidak ada hubungannya dengan
memproduksi polusi. Contoh eksternalitas negatif adalah ketika seseorang
merokok dan orang yang berada disampingnya mencium asap rokok tersebut. Itu
berarti orang yang mencium asap rokok tersebut menerima dampak negatif atau
dengan kata lain dirugikan karena tindakan orang yang merokok tersebut
Eksternalitas negatif terjadi apabila dampak dari suatu kegiatan terhadap orang
lain yang tidak menerima kompensasi sifatnya merugikan, contohnya pengendara
kendaraan montor mengeluarkan asap yang dapat menimbulkan dampak berupa
udara kotor yang dihirup oleh orang yang berada disekitarnya.26 Pada
eksternalitas negatif, biaya produksi yang diperhitungkan oleh pengusaha lebih
kecil dibandingkan dengan biaya yang diderita oleh masyarakat atau biaya sosial
dibandingkan dengan biaya sosial (social cost). Eksternalitas terutama ditinjau
untuk mempertahankan kesejahteraan masyarakat (social welfare) manakala yang
terjadi adalah eksternalitas negatif, dan menciptakan pasar yang sehat dengan
memperhatahankan nilai surplus wajar bagi produsen manakala yang terjadi
adalah eksternalitas positif.

10
Dampak dari eksternalitas positif dan negatif masing- masing juga dapat terjadi
dalam dua kegiatan ekonomi yaitu produksi dan konsumsi, yang dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a) Eksternalitas positif dari produksi
Eksternalitas positif adalah dampak yang menguntungkan dari suatu
tindakan yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap pihak lain tanpa adanya
kompensasi dari pihak yang diuntungkan. Meskipun banyak pasar dimana
biaya sosial melebihi biaya pribadi, ada pula pasar-pasar yang justru
sebaliknya, yakni biaya pribadi (pivate cost) para produsen lebih besar dari
biaya sosialnya sosialnya (social cost). Di pasar inilah, eksternalitasnya
bersifat positif, dalam arti menguntungkan pihak lain (selain produsen dan
konsumen). Misalnya pengusaha madu memlihara lebah untuk
menghasilkan madu, maka lebah akan mencari madu dan menguntungkan
pengusaha anggrek padahal pengusaha madu tak memperhatikan
eksternalitas yang positif yang ditimbulkan sehingga menyebabkan
kecenderungan menentukan tingkat produksi yang terlalu rendah dilihat dari
efisiensi seluruh masyarakat.
b) Eksternalitas negatif dari produksi
Eksternalitas negatif lebih kurang adalah efek samping yang negatif dari
suatu tindakan dari pelaku ekonomi (katakanlah suatu perusahaan) yang
diderita oleh pihak yang diderita oleh pihak yang tidak terlibat dalam
tindakan ekonomi tersebut. Misalnya jika pabrik gula menghasilkan polusi,
perusahaan tersebut dalam kegiatannya tidak akan memperhitungkan biaya
yang harus dikeluarkan oleh pihak luar ataupun keuntungan yang didapat
dan pihak luar.
c) Eksternalitas positif dalam konsumsi

11
Sejauh ini, eksternalitasb yang telah kita bahas hanya eksternalitas yang
terkandung dalam kegiatan konsusmsi. Eksternalitas dalam konsumsi ini
juga ada yang posistif. Contohnya adalah konsumsi pendidikan. Semkain
banyak orang yang terdidik, masyarakat atau pemerintahnya akan
diuntungkan. Pemerintah akan merekkrut tenaga-tenaga cakap, sehingga
pemerintah lebih mampu menjalankan fungsinya dalam menalyani
masyarakat.
d) Eksternalitas negatif dalam konsumsi
Merupakan konsusmsi barang yang mengakibatkan kerugian yang harus
ditanggung oleh pihak lain. Konsumsi minuman berakohol misalnya,
mengandung eksternalitas negatif jika si peminum lantas mengemudikan
mobil dala, kecelakaan mabuk atau setengah mabuk, sehingga
membahayakan pemakaian jalan lainnya.

2.3 Manfaat Eksternalitas Bagi Masyarakat.


Eksternalitas bagi masyarakat dapat berupa manfaat (benefit to society) maupun
beban atau biaya (cost on society) dikarenakan adanya aktivitas produksi dan
konsumsi. Manfaat maupun beban ini tidak hanya dirasakan olehorang yang
berkepentingan langsung dengan perusahaan tersebut seperti pemilik, konsumen,
pekerja, pemerintah atau masyarakat yang berhubungan langsung dengan
perusahaan tersebut, namun juga dirasakan oleh masyarakat lain yang tidak ada
hubungan langsung dengan aktivitas dan keberadaan perusahaan tersebut.
Limpahan (spill over) dari manfaat atau beban kemasyarakatan yang
berkepentingan dengan aktivitas tersebut dinamakan dengan eksternalitas, atau
dampak keberadaan suatu aktivitas produksi maupun konsumsi pada masyarakat
luas yang tidak berhubungan atau punya kepentingan langsung dengan aktivitas
tersebut. Manfaat bagi masyarakat yang dihasilkan oleh aktivitas produksi pihak
12
lain adalah mendorong timbulnya inovasi dimasyarakat, penciptaan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat, pengalokasian sumber daya lebih efisien,
pengembangan sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan di sektor
industri. Walaupun aktivitas produksi menimbulkan mafaat bagi masyarakat yang
biasanya dapat dikur dengan hitungan nilai tambah (value added) namun manfaat
yang timbul karena aktivitas produksi pihak lain akan menyebabkan hilangnya
sebagai potensi kesejahteraan (the loss of public wealfare) yang dapat dinikmati
masyarakat.
Manfaat bagi masyarakat yang dihasilkan oleh kmegiatan konsumsi pihak lain
adalah mendorong timbulnya keingintahuan di masyarakat, mendorong timbulnya
inovasi di masyarakat, penciptaan pilihan baru bagi masyarakat, merawat
kesehatan (preventif-vaksinasi), transportasi umum, taman yang indah dan
menarik, mandi secara teratur. Manfaat yang diterima masyarakat karena adanya
aktivitas konsumsi terjadi bila :
Marginal Social Benefit (MSB) > Marginal Privat Benefit (MPB)
Walaupun aktivitas konsumsi menimbulkan kepuasan bagi konsumen, dan
merupakan pemicu aktivitas produksi, namun manfaat bagi yang timbul karena
konsumsi pihak lain ini juga akan memicu hilangnya sebagian potensi
kesejahteraan (the loss of public welfare) yang dapat diraih masyarakat.

2.4 Faktor – Faktor Penyebab Eksternalitas


Eksternalitas timbul pada dasarnya karena aktivitas manusia yang tidak
mengikuti prinsip-prinsip ekonomi, yang berwawasan lingkungan. Dalam
pandangan ekonomi, eksternalitas dan ketidakefisienan timbul karena salah satu
atau lebih dari prinsip-prinsip alokasi sumber daya yang efisien tidak terpenuhi.
Karakteristik barang atau sumber daya publik, ketidaksempurnaan pasar,
kegagalan pemerintah merupakan keadaan dimana unsur hak pemikiran atau
13
pengusahaan sumber daya (property rights) tidak terpenuhi. Sejauh semua faktor
ini tidak ditangani dengan baik, maka eskternalitas dan ketidakefisienan ini tidak
bisa dihindari. Faktor-faktor penyebab eksternalitas yaitu sebagai berikut:
1) Keberadaan barang public
Karena sifat barang publik yang tidak eklusif dan merupakan konsumsi
umum. Keadaan seperti akhirnya cenderung mengakibatkan berkurangnya
intensif atau rangsangan untuk memberikan konstribusi terhadap penyediaan
dan pengelolaan barang publik. Kalaupun ada konstribusi maka sumbangan
itu tidaklah cukup besar untuk membiayai penyediaan barang publik yang
efisien, karena masyarakat cenderung memberikan nilai yang lebih rendah
dari yang seharusnya (undervalued).
2) Sumber daya bersama
Keberadaan sumber daya bersama (common resources) atau akses terbuka
terhadap sumber daya tertentu ini tidak jauh berbeda dengan keberadaan
barang public diatas. Sumber-sumber daya milik bersama, sama halnya
dengan barang-barang publik, tidak eksludabel. Sumber-sumber daya ini
terbuka bagi siapa saja yang ingin memanfaatkannya, dan Cuma-Cuma.
Namun tidak seperti barang publik, sumber daya milik bersama memiliki
sifat bersaing. Pemanfaatnya oleh seseorang akan mengurangi peluang bagi
orang lain untuk melakukan hal yang sama. Jadi, keberadaan sumber daya
milik bersamaini, pemerintah juga perlu mempertimbangkan seberapa
banyak pemanfaatanya yang efisien. Contoh klasik tentang bagaimana
eksternalitas terjadi pada kasus sumberdaya bersama.
3) Ketidaksempurnaan pasar
Masalah lingkungan bisa juga terjadi ketika salah satu partisipan didalam
suatu tukar menukar hak-hak kepemilikan (property rights) mampu
mempengaruhi hasil yang terjadi (outcome). Hal ini bisa terjadi pada pasar
14
yang tidak sempurna (imperfect market) seperti pada kasus monopoli
(penjual tunggal).
4) Kegagalan pemerintah
Sumber ketidakefisienan dan eksternalitas tidak saja diakibatkan oleh
kegagalan pasar tetapi juga karena keagagalan pemerintah (goverment
failure). Kegagalan pemerintah banyak diakibatkan tarikan kepentingan
pemerintah sendiri atau kelompok tertentu kelompok tertentu (interst groups)
yang tidak mendorong efisiensi. Kelompok tertentu ini memanfaatkan
pemerintah untuk mencari keuntungan (rent seeking) melalui proses politik.

2.5 Dampak Eksternalitas Terhadap Efisiensi Pasar


Eksternalitas dapat memiliki dampak signifikan terhadap efisiensi pasar, dan ini
dapat mempengaruhi alokasi sumber daya dan kesejahteraan masyarakat. Dampak
eksternalitas terhadap efisiensi pasar dapat dibagi menjadi dua situasi:
1. Eksternalitas Negatif: Ketika terdapat eksternalitas negatif dalam suatu
aktivitas ekonomi (seperti polusi), pasar cenderung menghasilkan kurang
dari jumlah barang atau layanan yang diinginkan dari sudut pandang
kesejahteraan masyarakat. Hal ini terjadi karena biaya eksternal (kerugian
yang ditimbulkan oleh dampak negatif, misalnya dampak polusi) tidak
tercermin dalam harga pasar. Dalam situasi ini, pasar cenderung
menghasilkan lebih banyak dari produk yang menghasilkan eksternalitas
negatif, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan menurun.
Untuk meningkatkan efisiensi pasar dalam kasus eksternalitas negatif, beberapa
tindakan dapat diambil, seperti:
 Pemberian pajak pada aktivitas yang menghasilkan eksternalitas
negatif (pajak pigou).
 Regulasi lingkungan yang membatasi emisi atau dampak negatif.
15
 Pengenalan teknologi bersih dan praktik ramah lingkungan.
2. Eksternalitas Positif: Ketika terdapat eksternalitas positif dalam suatu
aktivitas ekonomi (seperti pendidikan yang memberikan manfaat sosial
yang lebih besar daripada manfaat pribadi), pasar mungkin menghasilkan
kurang dari jumlah barang atau layanan yang diinginkan oleh masyarakat.
Pasar tidak memberikan insentif yang cukup untuk konsumsi atau
produksi barang-barang dengan eksternalitas positif, karena manfaat sosial
tambahan tidak tercermin dalam harga pasar. Dalam situasi ini,
kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan dengan meningkatkan
konsumsi atau produksi barang atau layanan yang menghasilkan
eksternalitas positif.
Tindakan untuk meningkatkan efisiensi pasar dalam kasus eksternalitas positif
dapat mencakup:
 Pemberian subsidi atau insentif untuk konsumsi atau produksi
barang-barang dengan eksternalitas positif.
 Investasi dalam pendidikan, penelitian, dan pengembangan
teknologi yang dapat menghasilkan manfaat positif bagi
masyarakat.
Dengan tindakan yang tepat, pemerintah dan pasar dapat bekerja sama untuk
mengatasi dampak eksternalitas dan meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya,
sehingga mencapai kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Dalam banyak
kasus, campur tangan pemerintah melalui regulasi, pajak, atau subsidi diperlukan
untuk memperbaiki alokasi sumber daya dan mengatasi eksternalitas.

2.6 Pengendalian Eksternalitas


Pengendalian eksternalitas adalah tindakan yang diambil oleh pemerintah atau
entitas lain untuk mengurangi atau mengatasi dampak eksternalitas dalam
16
aktivitas ekonomi. Tujuannya adalah untuk mempromosikan efisiensi ekonomi,
melindungi lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berikut
adalah beberapa cara pengendalian eksternalitas:
1. Pajak Eksternalitas (Pajak Pigou):
 Pajak pigou dikenakan pada aktivitas ekonomi yang menghasilkan
eksternalitas negatif, seperti polusi.
 Pajak ini meningkatkan biaya produksi dan cenderung mengurangi
tingkat aktivitas yang menghasilkan dampak negatif.
 Tujuannya adalah menginternalisasi biaya eksternal ke dalam harga
pasar sehingga produsen dan konsumen mempertimbangkan
dampak eksternalitas dalam keputusan mereka.
2. Subsidi Eksternalitas:
 Subsidi dapat diberikan kepada aktivitas yang menghasilkan
eksternalitas positif, seperti pendidikan atau investasi dalam
teknologi bersih.
 Subsidi ini memberikan insentif tambahan kepada produsen atau
konsumen untuk meningkatkan produksi atau konsumsi barang
atau layanan dengan manfaat sosial tambahan.
3. Regulasi Lingkungan:
 Regulasi lingkungan dapat digunakan untuk mengendalikan emisi
polusi, penggunaan sumber daya alam, dan perlindungan ekosistem.
 Peraturan ini menetapkan standar emisi, batasan penggunaan
sumber daya, dan persyaratan perlindungan lingkungan lainnya.
4. Izin Emisi dan Perdagangan Karbon:
 Sistem izin emisi membatasi jumlah polusi yang dapat dihasilkan
oleh perusahaan atau industri tertentu.

17
 Izin perdagangan karbon memungkinkan perusahaan yang
mematuhi batasan emisi untuk menjual izin mereka kepada
perusahaan lain yang melebihi batasan emisi.
5. Pemantauan dan Penegakan Hukum:
 Penting untuk memiliki lembaga pemantauan dan penegakan
hukum yang efektif untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi
lingkungan dan pajak eksternalitas.
6. Inovasi Teknologi:
 Pengembangan teknologi bersih dan ramah lingkungan dapat
mengurangi dampak eksternalitas negatif.
 Pemerintah dan sektor swasta dapat memberikan insentif untuk
penelitian dan pengembangan teknologi baru yang lebih
berkelanjutan.
7. Kesadaran Masyarakat:
 Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
lingkungan dan konsekuensi eksternalitas dapat membantu
mengurangi perilaku yang merugikan.
Pengendalian eksternalitas adalah alat penting dalam mengelola dampak negatif
dan positif dari aktivitas ekonomi. Pendekatan yang diambil tergantung pada sifat
eksternalitas dan kondisi pasar yang ada. Dengan tindakan yang tepat, dampak
eksternalitas dapat dikelola dengan lebih baik, dan masyarakat dapat merasakan
manfaatnya.

2.7 Teori Eksternalitas


Teori eksternalitas adalah teori ekonomi yang mempelajari dampak eksternal
atau efek samping yang muncul dari aktivitas ekonomi terhadap pihak-pihak yang
tidak terlibat dalam transaksi pasar tersebut. Teori ini membahas cara eksternalitas
18
dapat memengaruhi alokasi sumber daya dan efisiensi pasar. Ada beberapa aspek
utama dalam teori eksternalitas:
1. Eksternalitas Negatif dan Positif:
 Eksternalitas negatif terjadi ketika aktivitas ekonomi menghasilkan
dampak negatif pada pihak-pihak lain yang tidak terlibat dalam
transaksi. Contoh umumnya adalah polusi udara atau air.
 Eksternalitas positif terjadi ketika aktivitas ekonomi menghasilkan
manfaat positif bagi pihak-pihak lain yang tidak terlibat dalam
transaksi. Contoh eksternalitas positif termasuk pendidikan yang
menghasilkan tenaga kerja yang lebih terampil atau inovasi yang
memberikan manfaat sosial yang lebih besar.
2. Internalisasi Eksternalitas:
 Salah satu tujuan utama dalam teori eksternalitas adalah
internalisasi eksternalitas, yaitu upaya untuk membuat pihak yang
terlibat dalam aktivitas ekonomi mempertimbangkan dampak
eksternalitas dalam keputusan mereka.
 Hal ini bisa dicapai melalui pajak pada aktivitas yang
menghasilkan eksternalitas negatif (pajak pigou) atau subsidi untuk
aktivitas yang menghasilkan eksternalitas positif.
3. Efisiensi Pasar:
 Teori eksternalitas sering berhubungan dengan konsep efisiensi
pasar. Pasar dikatakan efisien jika alokasi sumber daya
memaksimalkan kesejahteraan masyarakat.
 Dalam kasus eksternalitas, pasar cenderung tidak menghasilkan
alokasi sumber daya yang efisien karena biaya atau manfaat
eksternal tidak tercermin dalam harga pasar.
4. Peran Pemerintah:
19
 Teori eksternalitas menekankan peran pemerintah dalam
mengendalikan dampak eksternalitas. Pemerintah dapat
mengintervensi dalam pasar dengan cara mengatur atau
memperbaiki alokasi sumber daya untuk memperhitungkan
eksternalitas.
5. Keberlanjutan Lingkungan:
 Teori eksternalitas juga berkaitan dengan isu-isu keberlanjutan
lingkungan. Dampak eksternalitas negatif pada lingkungan
seringkali merupakan perhatian utama dalam teori ini.
Teori eksternalitas penting dalam ekonomi karena membantu menjelaskan
mengapa pasar tidak selalu mencapai alokasi sumber daya yang optimal dan
mengapa campur tangan pemerintah sering diperlukan untuk memperbaiki situasi
ini. Ini juga memainkan peran penting dalam perumusan kebijakan lingkungan
dan sosial yang berusaha mengendalikan dampak eksternalitas demi kesejahteraan
masyarakat yang lebih baik.

2.8 Studi Kasus Eksternalitas Konsumsi


Studi Kasus: Merokok dalam Ruangan Publik
Deskripsi: Di sebuah kota besar, beberapa restoran, bar, dan klub malam
memungkinkan merokok dalam ruangan publik mereka. Aktivitas merokok dalam
ruangan ini menghasilkan asap rokok yang mengandung zat-zat berbahaya dan
beracun. Pelanggan yang tidak merokok, serta karyawan yang bekerja di tempat-
tempat ini, secara tidak langsung terpapar asap rokok ini.
Dampak Eksternalitas Negatif:
1. Dampak Kesehatan: Individu yang terpapar asap rokok dalam ruangan ini
berisiko mengalami masalah kesehatan, seperti penyakit pernapasan, alergi,
dan peningkatan risiko kanker paru-paru.
20
2. Biaya Kesehatan yang Meningkat: Dampak kesehatan negatif ini dapat
mengakibatkan peningkatan biaya perawatan kesehatan bagi individu yang
terpapar asap rokok.
3. Kualitas Udara yang Buruk: Kualitas udara dalam ruangan yang
memperbolehkan merokok menjadi lebih buruk, mengurangi kenyamanan
pengunjung yang tidak merokok.
Dampak pada Efisiensi Pasar: Pasar tidak mencerminkan biaya eksternal yang
dihasilkan oleh merokok dalam ruangan. Biaya kesehatan dan kerugian kualitas
hidup yang disebabkan oleh paparan asap rokok tidak tercermin dalam harga
makanan, minuman, atau hiburan yang disediakan oleh tempat-tempat tersebut.
Akibatnya, pelanggan dan pemilik tempat mungkin tidak mempertimbangkan
dampak negatif pada kesehatan dan kualitas udara saat memutuskan untuk
merokok dalam ruangan publik.
Solusi dan Pengendalian Eksternalitas: Untuk mengatasi eksternalitas negatif ini,
langkah-langkah berikut dapat diambil:
1. Larangan Merokok dalam Ruangan Publik: Pemerintah dapat
mengeluarkan peraturan yang melarang merokok dalam ruangan publik,
termasuk restoran, bar, dan klub malam. Ini akan mengurangi eksposur
asap rokok bagi mereka yang tidak merokok.
2. Pajak Tinggi pada Produk Tembakau: Pajak yang tinggi pada produk
tembakau dapat mengurangi konsumsi tembakau secara keseluruhan dan
memberikan insentif bagi individu untuk berhenti merokok.
3. Kampanye Kesadaran Kesehatan: Meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang risiko merokok dan dampak negatifnya dapat membantu
mengurangi perilaku merokok.

21
Dengan tindakan ini, dampak eksternalitas negatif dari merokok dalam ruangan
publik dapat dikelola dengan lebih baik, dan kesejahteraan masyarakat dapat
ditingkatkan dengan melindungi kesehatan dan kualitas udara.

2.9 Studi Kasus Eksternalitas Negatif


Berikut adalah contoh studi kasus tentang eksternalitas negatif, yang mencakup
dampak negatif dari suatu aktivitas ekonomi pada pihak-pihak yang tidak terlibat
dalam transaksi:
Studi Kasus: Polusi Udara dari Pabrik
Deskripsi: Di sebuah kota industri, terdapat sebuah pabrik besar yang
memproduksi barang dengan menggunakan mesin-mesin berat. Pabrik ini
menghasilkan polusi udara dalam jumlah yang signifikan sebagai dampak
sampingan dari produksi mereka. Polusi udara ini termasuk emisi gas beracun dan
partikel halus yang dapat berdampak buruk pada kualitas udara dan kesehatan
masyarakat di sekitarnya.
Dampak Eksternalitas Negatif:
1. Kualitas Udara yang Buruk: Polusi udara dari pabrik ini mengurangi
kualitas udara di sekitarnya, yang dapat mengakibatkan masalah
pernapasan, alergi, dan kondisi kesehatan lainnya bagi penduduk setempat.
2. Kerusakan Lingkungan: Gas beracun dan partikel halus yang dilepaskan
ke atmosfer dapat merusak ekosistem, termasuk tumbuhan dan hewan.
Dampak pada Efisiensi Pasar: Pasar tidak mencerminkan biaya eksternal yang
diakibatkan oleh polusi udara. Biaya kesehatan dan kerusakan lingkungan yang
ditimbulkan oleh polusi tidak tercermin dalam harga produk yang dihasilkan oleh
pabrik. Akibatnya, pabrik cenderung tidak mempertimbangkan dampak negatifnya
saat memutuskan tingkat produksi. Hal ini dapat mengakibatkan overproduksi dan
dampak negatif pada kesejahteraan masyarakat.
22
Solusi dan Pengendalian Eksternalitas: Untuk mengatasi eksternalitas negatif ini,
langkah-langkah berikut dapat diambil:
1. Pajak Polusi: Pemerintah dapat memberlakukan pajak pada emisi polusi
dari pabrik tersebut. Dengan demikian, biaya eksternal akan tercermin
dalam harga produk mereka, dan pabrik akan memiliki insentif untuk
mengurangi polusi.
2. Regulasi Lingkungan: Pemerintah juga dapat menerapkan regulasi ketat
yang mengatur emisi polusi pabrik dan menetapkan batasan standar emisi
yang harus diikuti oleh pabrik.
3. Teknologi Bersih: Mendorong pabrik untuk mengadopsi teknologi bersih
yang mengurangi emisi polusi dan memberikan insentif atau bantuan
keuangan untuk investasi dalam teknologi ini.
4. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang dampak polusi udara dan pentingnya lingkungan yang
bersih untuk mendukung perubahan perilaku dan tindakan yang lebih
berkelanjutan.
Dengan pengendalian eksternalitas negatif ini, kualitas udara dan kesehatan
masyarakat di sekitar pabrik dapat ditingkatkan sementara efisiensi ekonomi juga
diperbaiki.

2.10 Studi Kasus Eksternalitas Positif


Berikut adalah contoh studi kasus tentang eksternalitas positif, yang mencakup
dampak positif dari suatu aktivitas ekonomi pada pihak-pihak yang tidak terlibat
dalam transaksi:
Studi Kasus: Investasi dalam Pendidikan
Deskripsi: Sebuah negara telah mengalokasikan anggaran besar untuk
meningkatkan sistem pendidikan publiknya. Investasi ini mencakup peningkatan
23
fasilitas sekolah, penggajian guru yang berkualitas, dan penyediaan akses
pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat.
Dampak Eksternalitas Positif:
1. Tenaga Kerja yang Lebih Terampil: Investasi dalam pendidikan
meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan tenaga kerja. Ini
bukan hanya bermanfaat bagi individu yang mendapat pendidikan, tetapi
juga memberikan manfaat bagi masyarakat dalam bentuk tenaga kerja
yang lebih terampil dan produktif.
2. Inovasi dan Pertumbuhan Ekonomi: Tenaga kerja yang lebih terampil
cenderung berkontribusi pada inovasi dan pertumbuhan ekonomi yang
lebih cepat. Keterampilan yang diperoleh dari pendidikan lebih mungkin
untuk menciptakan nilai tambah dalam berbagai sektor ekonomi.
Dampak pada Efisiensi Pasar: Investasi dalam pendidikan menciptakan
eksternalitas positif dalam bentuk tenaga kerja yang lebih terampil dan
berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Namun, pasar mungkin tidak
memberikan insentif yang cukup untuk pendidikan yang memungkinkan
penghargaan penuh dari manfaat eksternalitas ini.
Solusi dan Pengendalian Eksternalitas: Untuk memaksimalkan manfaat dari
eksternalitas positif dalam investasi pendidikan, langkah-langkah berikut dapat
diambil:
1. Subsidi Pendidikan: Pemerintah dapat memberikan subsidi atau bantuan
pendidikan kepada individu atau keluarga yang mungkin menghadapi
hambatan finansial dalam mengakses pendidikan berkualitas.
2. Peningkatan Akses Pendidikan: Membangun lebih banyak sekolah dan
meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas dapat membantu
meningkatkan dampak positif eksternalitas.

24
3. Program Pelatihan dan Pendidikan Keselarasan dengan Pasar Kerja:
Investasi dalam pendidikan harus diselaraskan dengan kebutuhan pasar
kerja untuk memastikan bahwa tenaga kerja yang lebih terampil dapat
diterapkan secara efektif dalam berbagai sektor ekonomi.
Dengan tindakan ini, dampak positif eksternalitas dari investasi dalam
pendidikan dapat ditingkatkan, memungkinkan masyarakat untuk merasakan
manfaat dari tenaga kerja yang lebih terampil dan pertumbuhan ekonomi yang
lebih kuat.

2.11 Kebijakan Dan Solusi Untuk Eksternalitas


Kebijakan dan solusi untuk mengatasi eksternalitas, baik yang positif maupun
negatif, dapat bervariasi tergantung pada jenis eksternalitas dan situasi yang ada.
Berikut adalah beberapa kebijakan dan solusi yang umumnya digunakan untuk
mengatasi eksternalitas:
1. Pajak dan Subsidi:
 Pajak Eksternalitas (Pajak Pigou): Pemerintah dapat memberlakukan pajak
pada aktivitas yang menghasilkan eksternalitas negatif, seperti polusi atau
merokok. Ini membuat biaya eksternal menjadi bagian dari biaya total
aktivitas tersebut.
 Subsidi Eksternalitas: Pemerintah dapat memberikan subsidi kepada
aktivitas yang menghasilkan eksternalitas positif, seperti pendidikan,
teknologi bersih, atau investasi dalam energi terbarukan.
2. Regulasi Lingkungan:
 Pemerintah dapat mengatur emisi dan perilaku yang menghasilkan dampak
negatif pada lingkungan. Ini dapat mencakup standar emisi, pembatasan
penggunaan sumber daya alam, dan persyaratan teknologi bersih.
3. Izin Emisi dan Perdagangan Karbon:
25
 Sistem izin emisi membatasi jumlah polusi yang dapat dihasilkan oleh
perusahaan atau industri tertentu. Izin perdagangan karbon memungkinkan
perusahaan yang mematuhi batasan emisi untuk menjual izin mereka
kepada perusahaan lain yang melebihi batasan emisi.
4. Teknologi Bersih dan Inovasi:
 Mendorong pengembangan dan adopsi teknologi bersih dapat membantu
mengurangi dampak eksternalitas negatif. Ini dapat melibatkan insentif
fiskal atau regulasi yang mendukung inovasi teknologi.
5. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat:
 Meningkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang eksternalitas
dan dampaknya dapat membantu mengubah perilaku individu dan
perusahaan.
6. Penegakan Hukum:
 Penting untuk memiliki penegakan hukum yang efektif untuk memastikan
kepatuhan terhadap regulasi lingkungan dan pajak eksternalitas.
7. Kebijakan Fiskal dan Moneter:
 Pemerintah dapat menggunakan kebijakan fiskal dan moneter untuk
mempengaruhi perilaku ekonomi. Misalnya, memberikan insentif pajak
untuk pembelian kendaraan ramah lingkungan atau mengatur suku bunga
yang memengaruhi keputusan investasi dalam teknologi bersih.
8. Kesepakatan Internasional:
 Beberapa eksternalitas, seperti perubahan iklim, memerlukan tindakan
internasional. Kesepakatan global, seperti Protokol Kyoto dan
Kesepakatan Paris, dapat digunakan untuk mengkoordinasikan upaya
pengurangan emisi karbon.
Solusi yang tepat akan sangat tergantung pada konteks spesifik dan jenis
eksternalitas yang harus diatasi. Biasanya, kombinasi dari beberapa kebijakan dan
26
solusi adalah yang paling efektif dalam mengendalikan dampak eksternalitas dan
mempromosikan kesejahteraan masyarakat serta keberlanjutan lingkungan.

27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan pada Bab Sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa
Eksternalitas adalah konsep yang penting dalam ekonomi dan memiliki implikasi
penting dalam perencanaan kebijakan dan analisis dampak sosial. Memahami
jenis eksternalitas, dampaknya terhadap efisiensi pasar, dan berbagai pendekatan
kebijakan untuk mengatasi eksternalitas adalah kunci untuk mencapai hasil
ekonomi yang lebih baik dan kebijakan yang lebih efektif. Dengan pemahaman
yang mendalam tentang eksternalitas, kita dapat mengambil tindakan yang lebih
baik untuk menciptakan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan sejahtera.

3.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun
dari para pembaca.

28
DAFTAR PUSTAKA
Agoes Parera, S. E., SH, M., & MH, A. (2021). Pengantar Ilmu Ekonomi. Bumi
Aksara.
Batilmurik, R. W., & Purwadinata, S. (2021). Pengantar Ilmu Ekonomi Kajian
Teoritis dan Praktis Mengatasi Masalah Pokok Perekonomian.
Hasanah, E. U., Danang Sunyoto, S. H., & SE, M. (2013). Pengantar Ilmu
Ekonomi Makro. Media Pressindo.
Hasoloan, J. (2010). Pengantar ilmu ekonomi. Deepublish.
Safri, H. (2018). Pengantar Ilmu Ekonomi. Lembaga Penerbit Kampus IAIN
Palopo, 3-4.
Septiana, A. (2021). Pengantar Ilmu Ekonomi Dasar-Dasar Ekonomi Mikro &
Ekonomi Makro.

29

Anda mungkin juga menyukai