Dosen Pengampu :
Oleh Kelompok 5 :
PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2021
1
KATA PENGANTAR
Kami ucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
hidayah dan rahmat-Nya sehingga pada kesempatan kali ini kami dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah Ekonomi Mikro, Universitas Jember Tahun 2021 yang membahas tentang materi
“Eksternalitas dan Barang Publik”. Tujuan kami menulis makalah ini untuk memenuhi tugas
dari Ibu Lisana Oktavisanti Mardiyana, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Ekonomi Mikro. Selain itu juga, maksud dari pembutan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan serta wawasan khususnya tentang materi ini bagi kami dan juga pembaca.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu perekonomian modern, setiap aktivitas mempunyai keterkaitan dengan
aktivitas lainnya. Apabila semua keterkaitan antara suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya
dilaksanakan melalui mekanisme pasar atau melalui suatu sistem, maka keterkaitan antar
berbagai aktivitas tersebut tidak menimbulkan masalah. Akan tetapi banyak pula keterkaitan
antar kegiatan yang tidak melalui mekanisme pasar sehingga timbul berbagai macam
masalah. Keterkaitan suatu kegiatan dengan kegiatan lain yang tidak melalui mekanisme
pasar adalah apa yang disebut dengan eksternalitas.
Secara umum dapat dikatakan bahwa eksternalitas adalah suatu efek samping dari
suatu tindakan pihak tertentu terhadap pihak lain, baik dampak yang menguntungkan maupun
yang merugikan. Dalam literatur asing, efek samping mempunyai istilah seperti : external
effects, externalities, neighboorhood effects, side effects, spillover effects (Mishan, 1990).
Efek samping dari suatu kegiatan atau transaksi ekonomi bisa positif (positive external
effects, external economic) maupun negatif (negative external effects, external diseconomic).
Dalam kenyataannya, baik dampak negatif maupun efek positif bisa terjadi secara
bersamaan dan simultan. Dampak yang menguntungkan misalnya seseorang yang
membangun sesuatu pemandangan yang indah dan bagus pada lokasi tertentu mempunyai
dampak positif bagi orang sekitar yang melewati lokasi tersebut. Sedangkan dampak negative
misalnya polusi udara, air dan suara. Ada juga ekternalitas yang dikenal sebagai eksternalitas
yang berkaitan dengan uang (pecuniary externalities) yang muncul ketika dampak
eksternalitas itu disebabkan oleh meningkatnya harga. Misalnya, suatu perusahaan didirikan
pada lokasi tertentu atau kompleks perumahan baru dibangun, maka harga tanah tersebut
akan melonjak tinggi. Meningkatnya harga tanah tersebut menimbulkan dampak external
yang negatif terhadap konsumen lain yang ingin membeli tanah disekitar daerah tersebut.
Dalam contoh di atas efek tersebut dalam perubahan harga tanah, dimana kesejahteraan
masyarakat berubah tetapi perubahan itu akan kembali ke keadaan keseimbangan karena
setiap barang akan menyamakan rasio harga-harga barang dengan marginal rate of
substitution (MRS). Jadi, suatu fakta bahwa tindakan seseorang dapat mempengaruhi orang
lain tidaklah berarti adanya kegagalan pasar selama pengaruh tersebut tercermin dalam harga-
harga sehingga tidak terjadi ketidak efisienan dalam perekonomian. Jadi, yang dimaksud
dengan eksternalitas hanyalah apabila tindakan seseorang mempunyai dampak terhadap
1
orang lain atau segolongan orang lain tanpa adanya kompensasi apapun juga sehingga timbul
inefisiensi dalam alokasi faktor produksi.
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Eksternalitas
Eksternalitas adalah kerugian atau keuntungan yang diderita atau dinikmati pelaku
ekonomi karena tindakan pelaku ekonomi lain yang tidak tercermin dalam harga pasar.
Berbagai pendapat mengemukakan teorinya tentang pengertian eksternalitas. Pendapat oleh
Rosen (1988) menyatakan bahwa eksternalitas terjadi ketika aktivitas suatu satu kesatuan
mempengaruhi kesejahteraan kesatuan yang lain yang terjadi diluar mekanisme pasar (non
market mechanism). Tidak seperti pengaruh yang ditransmisikan melalui mekanisme harga
pasar, eksternalitas dapat mempengaruhi efisiensi ekonomi.
Fisher (1996) mengatakan bahwa eksternalitas terjadi bila satu aktivitas pelaku
ekonomi (baik produksi maupun konsumsi) mempengaruhi kesejahteraan pelaku ekonomi
lain dan peristiwa yang ada terjadi di luar mekanisme pasar. Sehingga ketika terjadi
eksternalitas, maka privat choice oleh konsumen dan produsen dalam private markets
umumnya tidak menghasilkan sesuatu yang secara ekonomi efisien. Berdasarkan pada
pemahaman di atas dapat dijelaskan bahwa dalam perspektif teoritis. Eksternalitas terjadi
karena adanya perbedaan antara marginal sosial dan private cost suatu barang. Dalam kasus
kerusakan lingkungan menimbulkan negative externality karena tidak adanya unsur 10 biaya
tambahan dalam bentuk social cost yang masuk dalam komponen harga barang akhir. Oleh
karena itu diperlukan government intervention dalam bentuk penetapan pajak atau subsidi
guna mengkoreksi dampakdampak dari eksternalitas (Verhoef dan Nijkamp 2000) dalam
Ansky (2010).
3
timbulnya eksternalitas dan ketidakefisienan dari alokasi sumber daya sebagai akibat dari
adanya faktor diatas diuraikan satu per satu berikut ini
4
2.3 Eksternalitas negatif dan positif dalam produksi maupun konsumsi
2.3.1 Eksternalitas negatif dari produksi
Pengertian eksternalitas negatif lebih kurang adalah efek samping yang negatif dari
suatu tindakan dari pelaku ekonomi (katakanlah suatu perusahaan) yang di derita oleh
pihak yang tidak terlibat dalam tindakan ekonomi tersebut (bystander). Misalnya pada
umumnya pabrik akan mengeluarkan asap. Yang secara umum dapat dikatakan bahwa
setiap tindakan ekonomi berpotensi membawa efek samping, yang permasalahannya
hanya pada tingkat gangguannya saja. Dengan demikian, pelarangan secara total akan
menghentikan kegiatan ekonomi pada sektor usaha ini. dengan adanya efek negatif ini
maka biaya tidak hanya ditanggung oleh perusahaan yang bersangkutan. Total biaya
(internal perusahaan dan eksternal perusahaan) biasa disebut sebagai biaya sosial (social
cost). dengan adanya hal tersebut mak biaya ekternal dapat dibuat menjadi internal
sehingga menjadi biaya perusahaan yang tercantum dalam dokumen akuntansi. dengan
demikian biaya total perusahaan menjadi lebih tinggi dan dengan sendirinya akan
menaikan harga jual produk yang dihasilkan.
Robot adalah ujung tombak dari kemajuan tekhnologi yang mutakhir. Sebuah
perusahaan yang mampu membuat robot, akan berkesempatan besar menemukan
rancangan-rancangan rekayasa baru yang serba lebih baik. Rancangan ini tidak hanya akan
menguntungkan perusahaan yang bersangkutan, namun juga masyarakat secara
keseluruhan karena pada akhrnya rancangan itu akan menjadi pengetahuan umum yang
bermanfaat.
5
2.3.3 Eksternalitas dalam konsumsi
Sejauh ini, eksternalitas yang telah kita bahas hanya eksternalitas yang berkaitan
dengan kegiatan produksi. Selain itu masih ada eksternalitas yang terkandung dalam
kegiatan konsumsi. Konsumsi minuman beralkohol, misalnya, mengandung eksternalitas
negatif jika si peminum lantas mengemudikan mobil dalam keadaan mabuk atau setengah
mabuk, sehingga membahayakan pemakai jalan lainnya. Eksternalitas dalam konsumsi ini
juga ada yang bersifat positif. Contohnya adalah konsumsi pendidikan. Semakin banyak
orang yang terdidik, masyarakat atau pemerintahnya akan diuntungkan. Pemerintah akan
lebih mudah merekrut tenaga-tenaga cakap, sehingga pemerintah lebih mampu
menjalankan fungsinya dalam melayani masyarakat.
6
tidak merugikan orang lain. Dalam bahasa ekonomi, ajaran agama itu meminta kita untuk
melakukan internalisasi eksternalitas.
Contoh lain solusi swasta, adalah derma atau amal yang seringkali sengaja
diorganisasikan untuk mengatasi suatu eksternalitas. Contohnya adalah Sierra Club,
sebuah organisasi sosial swasta yang sengaja dibentuk untuk turut melestarikan
lingkungan hidup. Organisasi ini mengandalkan pemasukannya dari donasi pihak-pihak
yang bersimpati atau iuran anggota. Hal ini sebagai contoh untuk eksternalitas negatif.
Sedangkan untuk eksternalitas positif, kita mengetahui banyak perguruan tinggi yang
membentuk yayasan yang menghimpun sumbangan dari para alumni, perusahaan, atau
pihak-pihak lain, untuk kemudian disalurkan sebagai beasiswa.
7
2.4.2 Teorema coase
Ada sebuah pemikiran yang disebut teorema Coase (Coase therem) mengambil nama
perumusnya, yakni ekonom Ronald Coase-yang menyatakan bahwa solusi swasta bisa
sangat efektif seandainya memenuhi satu syarat. Syarat itu adalah pihak-pihak yang
berkepentingan dapat melakukan negosiasi atau merundingkan langkah-langkah
penanggulangan masalah eksternalitas yang ada diantara mereka, tanpa menimbulkan
biaya khusus yang memberatkan alokasi sumber daya yang sudah ada. Menurut teorema
Coase, hanya jika syarat itu terpenuhi, maka pihak swasta itu akan mampu mengatasi
masalah eksternalitas dan meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya.
2.5.1 Regulasi
Pemerintah dapat mengatasi suatu eksternalitas dengan melarang atau mewajibkan
perilaku tertentu dari pihak-pihak tertentu. Sebagai contoh, untuk mengatasi kebiasaan
membuang limbah beracun ke sungai, yang biaya sosialnya jauh lebih besar dari pada
keuntungan pihak-pihak yang melakukannya, pemerintah dapat menyatakannya sebagai
8
tindakan kriminal dan akan mengadili serta menghukum pelakunya. Dalam kasus ini
pemerintah menggunakan regulasi atau pendekatan komando dan kontrol untuk
melenyapkan eksternalitas tadi.
Namun kasus-kasus polusi umumnya tidak sesederhanana itu. Tuntutan para pecinta
lingkungan untuk menghapuskan segala bentuk polusi, sesungguhnya tidak mungkin
terpenuhi, karana polusi merupakan efek sampingan tak terelakkan dari kegiatan produksi
industri. Contoh yang sederhana, semua kendaraan bemotor sesungguhnya mengeluarkan
polusi. Jika polusi ini hendak dihapus sepenuhnya, maka segala bentuk kendaraan
bermotor harus dilarang oleh pemerintah, dan hal ini tidak mungkin dilakukan. Jadi, yang
harus diupayakan bukan penghapusan polusi secara total, melainkan pembatasan polusi
hingga ambang tertentu, sehingga tidak terlalu merusak lingkungan namun tidak juga
menghalangi kegiatan produksi. Untuk menentukan ambang aman tersebut, kita harus
menghitung segala untung ruginya secara cermat.
Para ekonom umumnya lebih menyukai pajak Pigovian dari pada regulasi sebagai
cara untuk mengendalikan polusi, karena biaya penerapan pajak itu lebih murah bagi
masyarakat secara keseluruhan.
9
Pemerintah biasanya menyediakan barang-barang publik. Sektor swasta enggan memasoknya
karena tidak menguntungkan. Bisnis sulit untuk mengumpulkan pendapatan dari konsumen.
Meskipun demikian, beberapa individu atau organisasi sukarela juga dapat menyediakannya,
namun pada skala yang terbatas.
2.7.2 Nonexludable
Ketika pemerintah telah menyediakan barang publik, mereka tersedia bagi semua
orang. Anda tidak bisa mencegah orang lain dari menggunakan dan mendapat manfaat dari
barang tersebut. Jadi, barang publik tersedia bagi semua orang, baik pembayar maupun
nonpembayar. Itu kemudian memunculkan pengendara bebas (free riders), di mana mereka
dapat mengkonsumsi dan memperoleh manfaat tanpa membayarnya. Contohnya adalah
jalan raya. Baik pembayar pajak maupun bukan sama-sama mendapatkan manfaat.
10
Udara bersih. Udara bersih tersedia di mana-mana. Anda dan tetangga anda sama-
sama menikmatinya. Dan, anda tentu saja tidak akan membuat sebuah kotak pemisah
antara udara bersih milik anda dan milik tetangga rumah.
Lampu jalan. Baik pengendara maupun warga sekitar mendapat manfaat dari cahaya
lampu jalan. Warga mungkin iuran untuk membeli dan menyediakan lampu tersebut.
Begitu juga, pengendara mobil atau sepeda motor yang melewati jalan tersebut dapat
menikmatinya tanpa harus membayar iuran.
Jaringan radio atau televisi. Begitu sinyal radio atau televisi disiarkan, semua orang
dapat mengaksesnya. Sulit untuk menghentikan seseorang untuk menerimanya. Selain
itu, ketika anda mendengarkan radio atau menonton televisi, itu tidak mencegah orang
lain untuk menggunakannya juga juga.
11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ketika suatu transaksi antara pembeli dan penjual secara langsung memengaruhi
pihak ketiga, efek ini disebut suatu eksternalitas. Eksternalitas negatif seperti polusi,
menyebabkan jumlah optimal secara sosial dalam pasar kurang dari jumlah
keseimbangannya. Eksternalitas positif, seperti imbas teknologi, menyebabkan jumlah
optimal secara sosial lebih dari jumlah keseimbanganya.
Pihak-pihak yang terkena efek dari eksternalitas dapat menyelesaikan masalah mereka
sendiri. Sebagai contoh ketika suatu bisnis menghasilkan eksternalitas bagi bisnis lain
keduanya dapat menginternalisasikan eksternalitas itu dengan cara merger. Alternatifnya
pihak pihak yang berkepentingan dapat mengatasi masalah itu dengan mengalokasikan
kontrak. Menurut teori macoase, jika orang-orang dapat melakukan tawar menawar tanpa
memakan biaya, maka mereka selau dapat mencapai kesepakatan yang dapat mengalokasikan
sumber daya dengan efisien. Akan tetapi pada banyak kasus, mencapai sesuatu kesempatan
antara banyak pihak berkepentingan sulit terjadi, sehingga trorema coase tidak berlaku.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://kuantannet.blogspot.com/2016/12/makalah-eksternalitas-dan-barang-publik.html?m=1
http://akusuccess.blogspot.com/2014/03/makalah-ekonomi- mikro-barang-publik-dan.html
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/7882/BAB%20II.pdf?sequence=3&i
sAllowed=y
https://ditawahyupermata.wordpress.com/ekonomi-publik/ekternalitas/faktor-faktor-
eksternalitas/
https://cerdasco.com/barang-publik/
13