Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN


“Pengenalan Masalah dan Analisis Masalah”

DOSEN PENGAMPU :
DR. BERTHA IRENI MUNDUNG,MP

NAMA KELOMPOK :
Ribka Kewas 21302128
Rachel k sanger 21302171
Patriella Taruk Allo 21302160
Richard Mokodompit 19302187
Praychi Cherel Wungkar 21302010
Sahdila kilapong 21302154
Qwin Turangan 21302110

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas tuntunan
dan penyertaan-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas MAKALAH YANG
BERJUDUL “Pengenalan Masalah dan Analisis Masalah” ini tepat pada waktuya. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen pada mata kuliah
Teori Pengambilan Keputusan selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan ,bagi para pembaca dan juga bagi penyusun.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu BERTHA IRENI MUNDUNG ,MP
selaku dosen mata kuliah Teori Pengambilan Keputusan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami dalam mata kuliah ini. kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna,oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempuraan makalah ini.

Tondano, 3 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN AWAL
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 3
A. Masalah dan Analisis Masalah ...................................................................................... 3
B. Tujuan dan Fungsi Analisis Masalah ............................................................................. 6
C. Cara Menganalisis Masalah Dalam Pengambilan Keputusan ......................................... 6
BAB III ............................................................................................................................... 11
PENUTUP .......................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan................................................................................................................. 11
B. Saran........................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seseorang yang baik sejatinya memiliki kemampuan untuk mengambil
keputusan yang tepat dalam setiap pilihan yang dihadapinya. Untuk itu kemampuan
atau keterampilan ini sangat perlu untuk ditumbuhkan dan dikembangkan sejak dini.
Kemampuan pengambilan keputusan ini dapat dikembangkan dengan berbagai upaya.
Selain kemampuan pengambilankeputusan, seseorang yang baik juga seyogianya
dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya secara mandiri dan juga bijak.
Setiap orang mempunyai masalah, baik itu masalah pribadi atau bahkan masalah
sosial yang melibatkan dirinya. Untuk itu, setiap orang harus mampu menghadapi dan
mengatasi masalah-masalah yang ada dalam kehidupannya.
Keterampilan membuat keputusan mengacu pada kemampuan sesorang untuk
melakukan proses pengambilan keputusan secara akurat. Satu langkah dari proses
pengambilan keputusan adalah kemampuan pembuat keputusan untuk mengenali
bahwa keputusan diperlukan dan mengidentifikasi alternatif yang sesuai sebelum
memilih salah satu alternatif yang ada. Proses pengambilan keputusan melibatkan
kondisi atau situasi, mengenali permasalahan yang ada dan mendefinisikan
permasalahan yang membutuhkan keputusan, menentukan alternatif, memilih
alternatif terbaik, dan menerapkannya. Selanjutnya, sebagai bagian dari proses
pengambilan keputusan, seseorang harus menentukan siapa yang akan membuat atau
berbagi dalam keputusan.
Seorang harus dapat menentukan suatu keputusan yang cepat dan tepat,
karena menunda keputusan dapat mempengaruhi organisasi secara negatif. Ketika
seseorang atau pemimpin membuat suatu keputusan, mereka harus mengumpulkan
semua informasi yang tersedia dari semua tingkat organisasi sesuai dengan situasi
perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Masalah dan Analisis Masalah ?
2. Apa saja tujuan dan fungsi dari analisis masalah?
3. Bagaimana menganalisis masalah dalam pengambilan keputusan?

1
C. Tujuan
Untuk membantu pembaca dan penyusun dalam memahami masalah dan cara
menganalisis masalah agar dapat mengambil keputusan dengan baik, tepat dan akurat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Masalah dan Analisis Masalah


Masalah (bahasa Inggris: problem) didefinisikan sebagai suatu pernyataan
tentang keadaan yang belum sesuai dengan yang diharapkan.Bisa juga diartikan kata
yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan
antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan.
a) Masalah biasanya dianggap sebagai suatu keadaan yang harus diselesaikan.
b) Umumnya masalah disadari ada saat seorang individu menyadari keadaan
yang ia hadapi tidak sesuai dengan keadaan yang diinginkan.
Masalah adalah ketika kenyataan yang terjadi atau realita, fakta tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Dalam beberapa literatur penelitian, masalah sering kali
didefinisikan sebagai sesuatu yang membutuhkan alternatif jawaban, artinya jawaban
masalah atau pemecahan masalah bisa lebih dari satu. Selanjutnya dengan kriteria
tertentu akan dipilih salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dan paling kecil
risikonya. Biasanya, alternatif jawaban tersebut bisa diidentifikasi jika seseorang telah
memiliki sejumlah data dan informasi yang berkaitan dengan masalah
bersangkutan.Pengertian Masalah menurut para ahli:
a) Pengertian Masalah Menurut Stoner (McMurtry dan Doris, 2010), masalah
merupakan adanya penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan,
antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan dan
kompetisi.
b) Menurut Suryabrata (McMurtry dan Doris, 2010) masalah merupakan
kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, antara kebutuhan dengan yang
tersedia, antara yang seharusnya dengan yang ada.
c) John Dewey dan Kerlinger (McMurtry dan Doris, 2010) dalam mendefinisikan
bahwa permasalahan adalah kesulitan yang dirasakan oleh orang awam
maupun peneliti, permasalahan juga dapat diartikan sebagai suatu yang
menghalangi mencapai tujuan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa masalah merupakan penyimpangan antara yag
direncanakan dengan kenyataan yang menimbulkan kesulitan bagi orang yang
menghadapinnya.

3
Permasalahan tidak dapat terjadi apabila tidak ada faktor-faktor yang
mempengaruhinya, untuk itu perlu adanya faktor penyebab yang dapat
menimbulkan suatu permasalahan:
1. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor terbesar penyebab terjadinya
masalah social. Krisis global dan PHK mulai terjadi di berbagai tempat dan
dapat memicu tindak kriminal. Masalah tersebut didorong adanya
ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara
layak, misalnya pengangguran, anak jalanan, dan lain lain.
2. Faktor Budaya
Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor budaya dipicu karena
adanya ketidaksesuaian pelaksanaan nilai, norma, dan kepentingan sosial
akibat adanya proses perubahan sosial dan pola masyarakat heterogen /
multikultural. Contoh masalah ini seperti, kenakalan remaja, konflik
antarsuku, diskriminasi gender, dan bahkan pengakuan hak milik kebudayaan
lintas negara. Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah sosial yang
disebabkan oleh faktor budaya. Masalah sosial ini, sulit dihilangkan karena
remaja suka mencoba hal - hal baru yang berdampak negatif seperti narkoba.
3. Faktor Biologis
Masalah ini dapat timbul akibat adanya ketidaksesuaian keadaan
lingkungan yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan kondisi biologis
masyarakat, seperti adanya wabah penyakit menular, virus penyakit baru, dan
makanan beracun. Penyakit menular dapat menimbulkan masalah sosial jika
penyakit tersebut sudah menyebar di suatu wilayah.
4. Faktor Psikologis
Aliran sesat banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat
walaupun sudah banyak yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran sesat masih
banyak bermunculan di masyarakat sampai saat ini. Selain aliran sesat, faktor
psikologis yang menjadi faktor timbulnya masalah sosial yaitu sakit jiwa,
lemah ingatan, sukar menyesuaikan diri, dan lain - lain. (Nuraziz, 2015)

Dalam setiap bidang kehidupan seseorang pasti ada beberapa masalah yang
timbul baik itu karena kesalahan yang diperbuat di waktu yang lalu atau bahkan
karena kesalahan yang bukan dari diri kita sendiri. Oleh karena itu, kita perlu
4
melakukan analisis suatu situasi atau masalah yang ada untuk menemukan cara yang
terbaik dalam menangani masalah (problem solving). Konsep dasar utama dalam
meningkatkan kemampuan kita dalam menganalisis masalah dan situasi adalah :
1. Melakukan klarifikasi terhadap masalah
Dalam mengatasi masalah, hal yang pertama harus kita lakukan adalah
memperhatikan lingkungan sekitar apabila ada sesuatu yang tidak benar yang
memungkinkan untuk timbul masalah. Melakukan apa yang kita tahu agar
tidak menimbulkan masalah yang lebih besar saat kita berhadapan dengan
masalah yang belum kita ketahui. Mencari informasi yang hilang dari kondisi
sekitar dan mencoba mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai
masalah atau kondisi yang dirasa tidak benar tersebut.
2. Memutuskan bagaimana cara untuk mengatasi masalah
Setelah mendapatkan informasi mengenai kondisi di sekitar kita, saat
ada sesuatu hal yang janggal dan berpotensi menimbulkan suatu masalah,
secepat mungkin kita harus mencari cara untuk mengatasinya dengan benar
agar masalah yang timbul tidak menjadi lebih besar. Memahami permasalahan
dan kondisi yang ada secara kritis dan detail sangat diperlukan dalam tahap
ini. Tidak hanya cara untuk mengatasi masalah yang harus kita pikirkan, kita
juga perlu untuk menghitung dampak apa saja yang mungkin timbul dalam
penanganan masalah ini.
3. Menganalisis masalah dan kondisi lebih dalam
Dalam tahap ini, kita perlu menyelesaikan beberapa pertanyaan untuk
menganalisis lebih dalam sebuah permasalahan. Apa penyebab timbulnya
masalah, Siapa yang mendapat dampak dari permasalahan tersebut? Kapan
masalah pertama terjadi dan kapan masalah tersebut menjadi lebih besar?
Masalah yang timbul apakah merupakan permasalahan yang baru atau sudah
pernah ada sebelumnya? Mengetahui hal ini dapat memberikan pemahaman
tentang mengapa masalah ini terjadi sekarang. Juga, semakin lama masalah,
semakin membudaya masalah itu dan semakin sulit untuk diselesaikan.Yang
menyebabkan masalah, dan yang dipengaruhi oleh itu? Berapa banyak, atau
sejauh mana, yang masalah ini terjadi.

Analisa Masalah/Situasi (Problem/Situation Analysis) kemampuan untuk


mengenal elemen elemen situasi dalam permasalahan dan memahami komponen

5
mana saja yang kritis; kemampuan untuk mengenal aktivitas kritis yang dilakukan –
agar dapat mengurutkan (breakdown) proses proses aktivitas tersebut dalam beberapa
komponen aktivitas.

B. Tujuan dan Fungsi Analisis Masalah


1. Tujuan analisis
Selain mengenal fungsi dari kegiatan analisis, kaitannya dengan seluk
beluk analisis, disebutkan bahwa ada tujuan analisis yang memang harus
diketahui. Secara umum, seseorang yang melakukan analisis nantinya
bertujuan untuk mendapatkan data rinci atas suatu hal dan akan dimanfaatkan
dalam berbagai keperluan oleh orang yang bersangkutan. tentu saja hal ini
cukup membangu dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
2. Fungsi analisis
Berbicara mengenai seluk beluk analisis tentu saja hal ini tidak lepas
dari yang namanya fungsi dari analisis itu sendiri. disebutkan bahwa analisis
nantinya akan membantu dalam mengumpulkan berbagai data rinci yang
nantinya akan ditindaklanjuti sesuai dengan kebutuhan. Kegiatan analisis
nantinya akan jauh lebih optimal ketika didasari oleh adanya pemikiran yang
kritis. Tanpa adanya pola pikir semacam itu, nantinya sebuah hasil dari
analisis bisa dikatakan jauh dari kata memuaskan.

C. Cara Menganalisis Masalah Dalam Pengambilan Keputusan


Analisis masalah adalah penyelidikan menyeluruh tentang penyebab insiden
tertentu. Analisis ini mengidentifikasi di mana perbaikan dapat dilakukan dalam
sistem, proses, prosedur, dan lainnya untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa
mendatang.
 Jenis-jenis analisis masalah:
a. Analisis sebab dan akibat
Analisis sebab akibat atau diagram tulang ikan berbentuk kerangka
ikan dengan perincian terkait yang bercabang dari masalah utama. Ini
melibatkan dua langkah utama: melihat ke depan dan melihat ke belakang.
Saat melihat ke belakang, fokusnya terletak pada mengidentifikasi di mana
potensi kesalahan dibuat atau uang hilang.Diagram menganalisis masalah
masa lalu dan mencegahnya terjadi di masa depan. Melihat ke depan
melibatkan menemukan solusi yang dapat ditindaklanjuti sebelum masalah

6
terjadi. Analisis situasi saat ini, temukan area masalah potensial dan atasi jika
perlu.
b. Analisis akar penyebab
Analisis ini menggambarkan berbagai pendekatan dan alat untuk
pemecahan masalah. Analisis ini lebih berfokus pada menemukan akar
penyebab masalah dan mengatasinya secara langsung. Pendekatan untuk
analisis akar penyebab termasuk peristiwa dan analisis faktor kasual, analisis
perubahan, analisis penghalang, pengawasan manajemen dan analisis pohon
risiko dan model Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan Kepner-
Tregoe.
 Analisis Masalah dan Pengambilan Keputusan
Analisis masalah dan pengambilan keputusan adalah dua konsep yang
terpisah, tetapi keduanya bekerja bersama. Secara tradisional, analisis masalah
terjadi terlebih dahulu. Ini melibatkan mendapatkan pemahaman yang lebih
dalam tentang situasi dan mengumpulkan informasi yang digunakan dalam proses
pengambilan keputusan akhir.
 Beberapa ciri analisis masalah antara lain:
 Masalah adalah penyimpangan kecil dari standar yang diharapkan.
 Masalah harus secara eksplisit dirinci dan dijelaskan.
 Deduksi penyebab masalah dari perubahan yang relevan.
 Tujuan analisis masalah, antara lain:
a. Memahami masalah secara jelas dan spesifik
b. Mempermudah menentukan prioritas masalah
c. Mempermudah penentuan alternatif pemecahan masalah.

Secara umum para pakar sepakat bahwa pengambilan keputusan meliputi


langkah-langkah antara lain; pemahaman terhadap masalah/identifikasi tujuan,
membaca kriteria, membuat prioritas kriteria, membuat alternatif, seleksi alternatif
yang mendekati solusi, menetapkan alternative,pelaksanaan,memodivikasi evaluasi
alternative.

1. Identifikasi Tujuan

7
Menentukan tujuan dan sasaran khusus dan mengukur hasilnya. Organisasi
memerlukan tujuan dan sasaran dalam setiap bidang dimana hasil karya
mempengaruahi efektivitas organisasi. Jika tujuan dan sasaran ditetapkan
secara memadai, maka ia akan menentukan hasil yang harus dicapai dan
ukuran yang digunakan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran tersebut.
Pendefinisian masalah serta identifikasi informasi yang dibutuhkan yang
berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan yang akan
diambil. Menetapkan tujuan dan sasaran khusus dan mengukur hasilnya
2. Membaca Kriteria
Mengidentifikasi persoalan.Buat satu set matriks perbandingan berpasangan.
Setiap elemen diatas level digunakan untuk membandingkan unsur – unsur di
level yang berada dibawahnya.
3. Membuat Prioritas Kriteria
Susun hirarki keputusan dengan menetapkan tujuan keputusan, lalu tujuan
dari tujuan perspektif tingkat menengah (melalui kriteria), lalu tingkat
terendah (yang berupa seperangkat alternatif).
4. Membuat Alternatif
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu
dipikirkan cara-cara pemecahannya. Cara pemecahan ini hendaknya selalu
diusahakan adanya alternatifalternatif beserta konsekuensinya, baik positif
maupun negatif. Oleh sebab itu, seorang pimpinan harus dapat mengadakan
perkiraan sebaik-baiknya. Untuk mengadakan perkiraan dibutuhkan adanya
informasi yang cukup dan metode perkiraan yang baik. Perkiraan itu terdiri
dari berbagai macam pengertian:
a) perkiraan dalam arti proyeksi, perkiraan yang mengarah pada
kecenderungan dari data yang telah terkumpul dan tersusun
secara kronologis;
b) perkiraan dalam arti prediksi, perkiraan yang dilakukan dengan
menggunakan analisis sebab akibat;
c) perkiraan dalam arti konjeksi, perkiraan yang didasarkan pada
kekuatan intuisi (perasaan). Intuisi di sini sifatnya subjektif,
artinya tergantung dari kemampuan seseorang untuk mengolah
perasaan.

8
Tujuan memilih alternatif adalah memecahkan persoalan supaya dapat
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Memilih
alternatif bukanlah pekerjaan yang mudah. Oleh karena itu didasari bahwa
dalam kebanyakan pengambilan keputusan, pemecahan yang optimal
seringkali tidak mungkin. Hal ini disebabkan karena pengambilan keputusan
tidak mungkin
5. Melakukan Uji Alternatif
Tahap ini merupakan suatu proses untuk merepresentasikan model sistem
yang akan dibangun berdasarkan pada asumsi yang telah ditetapkan. Dalam
tahap ini, suatu model dari masalah dibuat, diuji dan divalidasi. Melakukan
pengujian dan memilih keputusan terbaik berdasarkan kriteria tertentu yang
telah ditentukan dan mengarah kepada tujuan yang akan dicapai.
6. Menetapkan Alternatif
Fase ini merupakan bagian tersulit yang harus dilakukan oleh seorang
pengambil keputusan. Namun, dengan mengikuti prosedur yang runut dan
rinci dan berorientasi pada penyelesaian masalah, dapat diyakini akan
mengahsilkan keputusan yang memuaskan.Pemilihan satu alternatif yang
dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah tertentu dilakukan atas
dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi. Dalam pemilihan satu
alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini menentukan alternatif
yang dipakai akan berhasil atau sebaliknya. Pengambilan keputusan oleh
pimpinan, kaitannya dengan pemilihan alternatif pemecahan masalah, akan
melibatkan semua pihak yang terlibat. Hal ini karena kekuasaan pimpinan
tidak dapat dioperasionalkan apabila tidak didukung dan dibantu oleh seluruh
personal yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-beda.
Pimpinan harus mengembangkan konsep kerja sama antar personal agar
pelaksanaan alternatif pemecahan masalah lebih cepat dan mudah. Kerja
sama dapat diciptakan jika pimpinan memiliki keterampilan
7. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan keputusan berarti kita harus mampu menerima dampak
yang positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang negatif, kita juga
harus mempunyai alternatif yang lain. Pelaksanaan pengambilan keputusan
sering menjadi masalah karena keputusan yang mesti ditanggapi oleh banyak
orang malah ditangani oleh sedikit orang. Hal sebaliknya juga sering terjadi.
9
Keputusan yang seharusnya dapat ditangani oleh 2-3 orang diserahkan
kepada sebuah tim yang terdiri dari 40 orang atau lebih. Akibatnya timbul
perdebatan yang tak henti-hentinya. Jadi tentukan dulu cara pengambilan
keputusan yang paling cocok dengan situasi dan masalah yang ada: individu,
tim, musyawarah, voting, dan lain-lain
8. Memodivikasi Evaluasi Alternatif
Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur dampak
dari keputusan yang telah dibuat. Penilaian ulang perlu diadakan. Faktor-
faktor penentu yang akan dinilai harus diputuskan sejak awal dan tidak
setelah pelaksanaan berjalan. Dengan cara ini memang akan mudah terjadi
debat yang hangat, namun akurasi akan lebih terjamin.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah merupakan penyimpangan antara yang direncanakan dengan
kenyataan yang menimbulkan kesulitan bagi orang yang menghadapinnya. Dan
Analisa Masalah/Situasi (Problem/Situation Analysis) kemampuan untuk mengenal
elemen elemen situasi dalam permasalahan dan memahami komponen mana saja
yang kritis; kemampuan untuk mengenal aktivitas kritis yang dilakukan – agar dapat
mengurutkan (breakdown) proses proses aktivitas tersebut dalam beberapa komponen
aktivitas.

Analisis bertujuan untuk mendapatkan data rinci atas suatu hal dan akan
dimanfaatkan dalam berbagai keperluan oleh orang yang bersangkutan. tentu saja hal
ini cukup membangu dalam menyelesaikan suatu permasalahan.Dalam menganalisis
masalah kita dapat menggunakan analisis sebab akibat dan analisis akar penyebab.

B. Saran
Makalah ini memang belum sempurna dan perlu ditingkatkan untuk lebih
memahami tentang Pengenalan Masalah dan Analisis Masalah. Masih banyak
kekurangan yang dapat ditemukan pembaca maka diharapkan pembaca dapat
memakluminya.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dictio.id/t/bagaimana-cara-meningkatkan-kemampuan-analisis-masalah-atau-
situasi/6707
https://www.academia.edu/resource/work/63294034

https://idcloudhost.com/pengertian-analisis-pengertian-fungsi-tujuan-dan-manfaatnya/

https://accurate.id/marketing-manajemen/metodologi-untuk-pengambilan-keputusan/

file:///C:/Users/User/Downloads/JURNAL%20KDK%20II.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai