Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MENYUSUN INSTRUMEN IDENTIFIKASI MASALAH

Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling SD

Dosen Pengampu : Naili Rofiqoh, S.Psi., M.Si.

Disusun oleh : Kelompok 11

1. Ramandhani Imelia Andriani (201330000579)


2. Salma Nur Amila (201330000601)
3. Aniatus Sholikhah (201330000617)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb

Puji Syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan segala keterbatasan dan
kemampuan yang dimiliki. Shalawat serta salam tidak lupa penulis sampaikan
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabat beliau yang
kita tunggu syafa’atnya di hari akhir nanti.

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan


Konseling SD yaitu akan membahas tentang “Menyusun Instrumen Identifikasi
Masalah”. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu
mata kuliah Bimbingan Konseling SD ibu Naili Rofiqoh, S.Psi., M.Si. yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat, sehingga dalam pembuatan
makalah ini bisa diselesaikan dengan tepat waktu.
Akhirnya, kami tidak lupa memohon maaf apabila dalam makalah ini
masih banyak kekurangan. Kami berharap adanya kritik dan saran dari para
pembaca demi perbaikan dalam makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat,
Aamin.

Wassalamualaikum Wr Wb

Jepara, Desember 2021

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1

1.3 Tujuan Masalah.......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................2

2.1 Pengertian Identifikasi Masalah............................................................2

2.2 Jenis Instrumen Masalah........................................................................3

2.3 Daftar Cek Masalah (DCM)...................................................................4

BAB III PENUTUP .............................................................................................12

3.1 Kesimpulan............................................................................................12

3.2 Saran.......................................................................................................12

Daftar Pustaka......................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bimbingan konseling merupakan suatu jalan yang digunakan untuk
mengatasi dan menyelesaikan suatu masalah. Bimbingan dan konseling berguna
untuk membantu peserta didik baik secara individu maupun kelompok mengenai
permasalahan yang dihadapi agar terbentuk peserta didik yang mandiri dan bisa
berkembang kearah yang lebih baik. Psikologis erat hubungan nya dengan
pemahaman tingkah laku diri individu.
Untuk menjadikan peserta didik yang mandiri perlu dilakukan adanya
controlling terhadap masalah yang dapat memicu adanya hambatan dalam uasah
kemandirian peserta didik. Kelemahan pasti akan ditemui dalam diri peserta
didikm dan pasti akan membutuhkan suatu penyelesaian. Untuk menanggulangi
adanya hambatan tersebut perlu diketahui cara pengidentifikasian terhadap
masalah yang telah dihadapi peserta didik.
1.2 Rumusan Masalah
Dari adanya latar belakang diatas kami merumuskan beberapa masalah
yang perlu dibahas antara lain:
1. Apa pengertian identifikasi masalah?
2. Apa saja jenis instrumen masalah?
3. Bagaimana bentuk dari Daftar Cek Masalah (DCM)?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian identifikasi masalah
2. Untuk mengetahui jenis instrumen masalah
3. Untuk mengetahui bentuk dari Daftar Cek Masalah (DCM)

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Identifikasi Masalah


Identifikasi masalah terdiri dari dua suku kata, yakni identifikasi dan
masalah. Menurut JP Chaplin yang diterjemahkan Kartini Kartono yang dikutip
oleh Uttoro adalah proses pengenalan, menempatkan obyek atau individu dalam
suatu kelas sesuai dengan karakteristik tertentu. Sedangkan menurut ahli
psikoanalisis merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang, secara tidak
sadar, seluruhnya atau sebagian, atas dasar ikatan emosional dengan tokoh
tertentu, sehingga ia berperilaku atau membayangkan dirinya seakan-akan ia
adalah tokoh tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa identifikasi merupakan
pengenalan terhadap sesuatu dengan menempatkan objek atau individu seolah-
olah menjadi tokoh atau pemeran utama dalam keadaan tertentu.
Sedangkan masalah berdasarkan KBBI merupakan “sesuatu yang harus
diselesaikan”. menurut beberapa ahli yang cukup populer seperti Irmansyah
Effendi, Menurut Irmasyah Effendi, masalah adalah pelajaran ketika Anda sadar
sebagai kesadaran jiwa, Anda dapat melihat dengan mudah berbagai kelemahan
dan masalah dalam hidup Anda. Dan menurut Hudojo, masalah merupakan
pertanyaan kepada seseorang yang mana orang itu tidak memiliki hukum yang
dapat digunakan dengan segera untuk menemukan jawaban dari pertanyaan
tersebut. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan masalah merupakan
suatu kondisi dimana seseorang merasakan bahwa dirinya memiliki kelemahan
dalam menjalani hidup dan perlu jawaban untuk menyelesaikannya.
Jadi, Identifikasi masalah berarti mengenali masalah yaitu dengan cara
mendaftar faktor-faktor yang berupa permasalahan. Mengidentifikasi masalah-
masalah penelitian bukan sekedar mendaftar jumlah masalah tetapi juga
kegiatan ini lebih daripada itu karena masalah yang telah dipilih hendaknya

2
memiliki nilai yangsangat penting atau signifikansi untuk dipecahkan (Setyosari,
2012).
Identifikasi masalah dilakukan pasti memiliki sebuah tujuan antara lain :
1. Konselor dapat mengetahui diri pribadi konseli secara mendalam.
2. Berdasarkan informasi dan data-data mengenai konseli konselor
dapat memahami dan mengerti faktor penyebab masalah.
3. Konselor dapat menentukan dan memberikan layanan yang sesuai
dengan permasalahan konseli.
4. Konseli dapat terbantu untuk memahami permasalahannya.
5. Konselor lebih pekat terhadap permasalahan yang sedang dihadapi
konseli

2.2 Jenis Instrumen Masalah


Secara umum yang dimaksud dengan instrumen adalah suatu alat yang
memenuhi persyaratan akademis, sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk
mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel.
Dalam bidang penelitian, instrumen diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan
data mengenai variabel-variabel penelitian untuk kebutuhan penelitian. Adapun
dalam bidang pendidikan instrumen digunakan untuk mengukur prestasi belajar
siswa, faktor-faktor yang diduga mempunyai hubungan atau berpengaruh terhadap
hasil belajar, perkembangan hasil belajar siswa, keberhasilan proses belajar
mengajar guru, dan keberhasilan pencapaian suatu program.
Pada dasarnya instrumen dapat dibagi dua yaitu tes dan nontes.
Berdasarkan bentuk atau jenisnya, tes dibedakan menjadi tes uraian dan obyektif,
sedangkan nontes terdiri dari wawancara (interview), observasi, kunjungan
rumah, tes, konferensi kasus, dan alih tangan.
A. Instrumen Tes
Menurut Tohirin (2011: 223) “tes merupakan suatu metode penelitian
psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah
laku dan kehidupan psikologis seseorang, dengan menggunakan pengukuran yang
menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diukur”.

3
sebagai alat pengumpulan data memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Meramalkan atau memperkirakan (prediktif) tentang taraf prestasi
atau corak perilaku dikemudian hari
2. Mengadakan seleksi untuk menerima atau menempatkan individu
pada posisi tertentu,
3. Menentukan klasifikasi untuk menentukan dalam kelompok mana
seseorang sebaiknya dimasukkan
4. Mengadakan evaluasi.
Macam-Macam Bentuk Tes menurut Tohirin (2011: 224):
1. Tes hasil belajar (Achievement Test)
2. Tes kemampuan khusus atau tes bakat khusus
3. Tes minat
4. Tes kepribadian
Secara umum berbagai jenis tes diatas dapat membantu konselor tes
dalam:
1. Memperoleh dasar-dasar pertimbangan berkenaan dengan berbagai
masalah pada individu yang di tes, seperti masalah penyesuaian
dengan lingkungan, masalah prestasi atau hasil belajar, masalah
penempatan dan penyalur.
2. Memahami sebab-sebab terjadinya masalah diri individu.
3. Mengenali individu (misalnya peserta didik) yang memiliki
kemampuan yang sangat tinggi dan sangat rendah yang memerlukan
bantuan khusus.
4. Memperoleh gambaran tentang kecakapan, kemampuan, atau
keterampilan seseorang individu dalam bidang tertentu.

2.3 Daftar Cek Masalah (DCM)


Daftar Cek Masalah adalah daftar berisi pernyataan-pernyataan yang
merupakan masalah yang diasumsikan biasa dialami oleh individu dalam tingkat
perkembangan tertentu. DCM digunakan untuk mengungkap masalah-masalah

4
yang dialami oleh individu, dengan merangsang atau memancing individu untuk
mengutarakan masalah yang pernah atau sedang dialaminya. 
Beberapa aspek permasalahan yang diungkap lewat DCM BK ini adalah :
1. Kesehatan
2. Keadaan Penghidupan
3. Rekreasi dan Hobi
4. Kehidupan Keluarga
5. Agama dan Moral
6. Kehidupan Sosial dan Keaktifan Berorganisasi
7. Hubungan Pribadi
8. Muda-Mudi
9. Penyesuaian Terhadap Sekolah
10. Masa Depan dan Cita-cita Pendidikan Jabatan
Aspek tersebut dapat lebih dikembangkan lagi sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan Peserta didik. Berikut contoh pengembangan aspek yang dapat
diimplementasikan pada peserta didik SD

A. MASALAH KESEHATAN
1. Sering sakit sekarang
2. Jatung sering berdebar-debar
3. Sering keluar keringat dingin
4. Kesehatan saya sering terganggu
5. Pernah dioperasi
6. Merasa terlalu gemuk
7. Merasa terlalu kurus
8. Selalu kurang nafsu makan
9. Sering merasa mengantuk
10. Tidak bisa melihat jauh / dekat
11. Sering kurang / tidak dapat tidur
12. Merasa lelah dan tidak bersemangat
13. Makanan kurang memenuhi syarat-syarat kesehatan
14. Sering pusing  pening
15. Pandangan saya kurang
16. Mudah kaget dan gugup
17. Sering pingsan
18. Tekanan darah terlalu rendah

5
B. MASALAH KEHIDUPAN EKONOMI
1. Uang saku saya tidak mencukupi
2. Kekurangan buku-buku karena tidak mampu membeli
3. Terpaksa sambil bekerja karena ekonomi tidak mencukupi
4. Penerangan lampu di rumah kurang cukup
5. Sering berjalan kaki ke sekolah, padahal rumah jauh
6. Orang tua tidak mempunyai pekerjaan tetap
7. Uang sekolah saya terlalu tinggi
8. Terlalu banyak saudara yang harus dibiayai orang tua
9. Saya tidak pernah mendapat uang saku
10. Ayah dan ibu tidak hidup bersama
11. Keluarga saya hidup berantakan
12. Saya tidak puas dengan keadaan ekomomi keluarga
13. Saya ikut orang lain karena orang tua saya tidak mampu
14. Orang tua saya cukup mampu dan saya ingin segala keinginan
saya dicukupi
15. Saya tidak ingin orang tua terlalu mengekang.

C. MASALAH KELUARGA
1. Saya adalah anak tunggal
2. Saya adalah anak sulung (pertama)
3. Saya adalah anak bungsu  (terakhir)
4. Saya tidak ber-Ayah
5. Saya tidak ber-Ibu
6. Tidak hidup bersama orang tua
7. Selalu bertangkar dengan adik / akak
8. Di rumah terlalu sibuk membantu tugas-tugas orang tua
9. Pertentangan ayah dan ibu menggangu pikiran saya
10. Mata pencaharian orang tua mengganggu pikiran saya
11. Orang tua kurang memperhatikan saya
12. Orang tua mencampuri urusan saya
13. Sukar menyesuaikan diri dengan ayah
14. Sukar menyesuikan diri dengan ibu
15. Di rumah saya merasa kurang senang
16. Kehidupan di rumah kurang teratur
17. Keluarga kami kurang tolong menolong
18. Keluarga kami kurang akrab

D. MASALAH AGAMA DAN MORAL


1. Tidak dapat bersungguh-sungguh menerima pelajaran agama
2. Masih meragukan adanya Tuhan
3. Sering timbul keinginan berganti agama

6
4. Malas bersembahyang
5. Tidak bersungguh-sungguh mengerjakan ibadah
6. Kurang merasakan manfaat agama
7. Sering berdusta
8. Sering mengingkari janji
9. Sering tidak mengakui kesalahan
10. Sering iri hati
11. Ucapan dan perbuatan sering tidak sesuai
12. Sering mempermainkan orang lain
13. Mudah merasa iba terhadap penderintaan orang lain
14. Kurang adanya tenggang rasa dengan orang lain
15. Sering melupakan milik orang lain yang dipinjam
16. Merasa hormat dengan orang yang lebih tua
17. Sangat segan bergaul dengan wanita / pria yang agak ugal-ugalan
18. Kurang senang terhadap wanita / pria yang pendiam

E. MASALAH PRIBADI
1. Tidak suka bergaul dengan orang yang kedudukannya lebih rendah
2. Tidak suka bergaul dengan orang yang kedudukannya lebih tinggi
3. Sering merasa iri hati
4. Sukar mendapat kawan
5. Sering merasa curiga terhadap orang lain
6. Bersikap kaku dan tidak toleran
7. Bersikap dingin dalam bergaul
8. Sering menyesali diri sendiri
9. Merasa pesimis (tidak punya harapan)
10. Saya ingin lebih menarik

F. MASALAH HUBUNGAN SOSIAL DAN ORGANISASI


1. Tidak senang bermain dalam kelompok
2. gagal dalam usaha mencari kawan
3. Sukar bergaul
4. Merasa tidak disenangi kawan-kawan di luar sekolah
5. Takut mengenal orang lain
6. Sukar menyesuaikan diri dengan orang lain
7. Mudah tersinggung
8. Tidak pernah mengemukakan suatu pendapat
9. Sering bertentangan pendapat dengan orang lain
10. Sukar menerima kekalahan
11. Bingung bila berhadapan dengan orang banyak
12. Mudah merasa malu
13. Mudah marah

7
14. Sering tidak sabar
15. Sering tidak menempati janji
16. Tidak dapat menerima kritikan
17. Sukar berterus terang kepada orang lain
18. Lebih senang menjadi anggota daripada menjadi ketua
19. Merasa senang jika sendirian

G. MASALAH REKEREASI/ HOBI DAN PENGGUNAAN


WAKTU
1. Keinginan saya untuk rekreasi selalu terhalang
2. Waktu libur saya harus belajar
3. Lebih suka buku-buku hiburan daripada buku pelajaran
4. Setiap ada film baru saya nonton
5. Salah satu keluarga saya sering menghalangi hobi saya
6. Kesenangan membaca majalah / komik, sering menghabiskan
waktu belajar
7. Orang tua saya tidak pernah mengajak rekreasi
8. Sebagian besar waktu saya pakai untuk belajar
9. Waktu saya banyak terpakai untuk membatu orang tua
10. Saya tidak dapat menggunakan waktu luang saya
11. Waktu saya habis untuk mengobrol
12. Saya tidak senang rekreasi
13. Lebih senang di rumah daripada menyalurkan hobi di luar rumah

H. MASALAH PENYESUAIAN TERHADAP LINGKUNGAN


1. Sering merasa malas untuk masuk sekolah
2. Sering meninggalkan pelajaran
3. Sering membolos
4. Ingin pindah ke kelas lain
5. Ingin pindah sekolah
6. Sering merasa cemas bila ada ulangan
7. Bahan pelajaran sukar dikuasai
8. Ada beberapa pelajaran yang tidak saya senangi
9. Pelajaran di sekolah ini terlalu membosankan
10. Merasa tidak diperhatikan guru
11. Merasa kurang dimengerti guru
12. Peraturan sekolah terlalu menekan
13. Beberapa mata pelajaran kuanggap tidak perlu
14. Di dalam kelas tidak dapat memusatkan perhatian
15. Di dalam kelas saya sering melamun

8
16. Saya sering datang terlambat
17. Saya merasa dibenci oleh kawan-kawan di sekolah
18. Seorang kawan selalu menjengkelkan saya

I. MASALAH PENYESUAIAN TERHADAP KURIKULUM


1. Pelajaran sekolah terlalu berat
2. Pelajaran sekolah terlalu mudah
3. Sukar mendapatkan buku-buku pelajaran
4. Sulit mengerti buku pelajaran
5. Saya takut terhadap ulangan
6. Saya tidak suka belajar
7. Saya tidak berminat terhadap buku
8. Saya tidak senang belajar bersama
9. Sukar menangkap dan mengikuti pelajaran
10. Sering mendapat kesukaran dalam menyelesaikan pekerjaan rumah
11. Pekerjaan yang bersifat hitungan sukar bagi saya
12. Pelajaran yang bersifat hafalan sukar bagi saya
13. Merasa segan membaca buku perpustakaan

J. MASALAH MASA DEPAN YANG BERHUBUNGAN


DENGAN JABATAN
1. Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan setelah tamat SMP
2. Sukar / sulit menetapkan pilihan sekolah lanjutan
3. Kuatir tidak diterima di SMA Negeri
4. Ingin melajutkan ke sekolah yang lebih tinggi tetapi tidak ada biaya
5. Merasa pesimis  terhadap hari depan berhubung sulitnya mencari
pekerjaan
6. Kuatir nanti tidak dapat berdiri sendiri
7. Ingin mengetahui bakat dan kemampuan saya
8. Cita-cita saya tidak sesuai dengan kemampuan
9. Bingung menentukan sikap setelah lulus SMP nanti
10. Selalu berdebar jika mengingat masa depan
11. Ayah / ibu keras dalam mengarahkan cita-cita

K. MASALAH KEBIASAAN BELAJAR


1. Belajar kalau ada ulangan
2. Waktu belajar saya tidak teratur
3. Belajar hanya pada malam hari
4. Belajar hanya pada waktu siang hari
5. Sukar memusatkan perhatian pada waktu belajar
6. Sulit mengingat pelajaran yang telah dihafalkan
7. Sulit untuk memulai belajar

9
8. Sering merasa malas belajar
9. Kalau belajar sering merasa mengantuk
10. Kalau sedang belajar sering merasa terganggu oleh saudara
11. Belajar dengan cara menghafal
12. Belajar dengan cara membayangkan
13. Belajar dengan cara membuat ringkasan / singkata
14. Tidak dapat menerapkan cara belajar yang baik
15. Sering menyalin pekerjaan teman
16. Sering menyalin pekerjaan teman

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Identifikasi masalah merupakan suatu proses dimana seseorang tidak
hanya mengamati namun ikut menjadi seolah-olah yang mengalami masalah
(kelemahan dalam menjalani hidup). Dalam melakukan identifikasi terhadap
masalah dapat dilakukan dengan Tes dan Nontes (waancara, observasi, kunjungan
rumah, tes, konferensi kasus, dan alih tangan). Dari adanya masalah yang umum
terjadi dikalangan peserta didik dapat disusunlah sebuah Daftar Cek Masalah
(DCM) yang digunakan untuk mengelompokkan peserta didik sesuai dengan
masalah yang dialaminya.
3.2 Saran
Seperti yang diketahui BK dilakukan untuk menciptakan peserta
didik yang mandiri, peka terhadap kondisi dirinya sendiri, dan dapat
menyelesaikan masalah yang dialaminya. Untuk itu pengetahuan
mengenai identifikasi masalah, menyusun Daftar Cek Masalah dan
kecakapan menyusun strategi dalam konseling sangat diperlukan guna
memunculkan generasi yang peka terhadap diri sendiri dan mandiri dalam
memilih solusi.

11
Daftar Pustaka
http://etheses.iainkediri.ac.id/958/3/932106211-bab2.pdf
https://anisarizki1794.wordpress.com/2014/07/08/identifikasi-masalah-dalam-bk/
https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/files_dosen/modul/Pertemuan_8TAR.31903
20.pdf
Setyosari Punaji. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan
.Jakarta: Kencana.

12

Anda mungkin juga menyukai