Anda di halaman 1dari 13

IDENTIFIKASI MASALAH

MAKALAH

Diajukan Guna Memenuhi Tugas


Mata kuliah Metodologi Penelitian
Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu: Sugiarti, S.S., M.A.

Disusun oleh:
IDA PURWANTI NIM: 20.01.0016
IMRO’ATUN AZIZAH NIM: 20.01.0017

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) AL-AMIN INDRAMAYU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Sang pencipta alam semesta,
manusia, dan kehidupan. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah sampai zaman
terang-benerang seperti saat ini. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Identifikasi Masalah".
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain untuk
memenuhi salah satu dari sekian kewajiban mata kuliah Metodologi Penelitian,
serta merupakan bentuk tanggung jawab penyusun pada tugas yang diberikan.
Pada kesempatan ini, penyusun juga ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Demikian pengantar yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf jika
dalam penulisan dan penyusununnya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa kami nanti dalam upaya
evaluasi diri.

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANGTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................4

B. Rumusan Masalah.........................................................................................5

BAB II......................................................................................................................6

PEMBAHASAN......................................................................................................6

A. Identifikasi Masalah......................................................................................6

B. Sumber Masalah............................................................................................7

C. Pemilihan Masalah........................................................................................9

D. Fokus atau Pembahasan Masalah................................................................10

BAB III..................................................................................................................12

PENUTUP..............................................................................................................12

A. Kesimpulan.................................................................................................12

B. Saran............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pengertian umum, masalah penelitian adalah suatu pertanyaan
atau pernyataan yang menyatakan tentang situasi yang memerlukan
pemecahan melalui penelitian. Secara lebih spesifik, masalah penelitian
merupakan pertanyaan yang menanyakan hubungan antar variable penelitian.
Pengertian lain menunjukkan bahwa masalah merupakan kesenjangan das
solle dengan das sain. Masalah juga dapat dikatakan sebagai kesenjangan
antara teori dan praktik.

Menurut Lincoln dan Cuba (Moleong, 1996:62) yaitu “masalah


penelitian adalah suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua
faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan”. Faktor
yang berhubungan itu dapat berupa konsep, data empirik, pengalaman, atau
unsur lainnya. Dengan kata lain masalah adalah hubungan antara dua
(beberapa) variable yang tidak atau belum jelas . Tujuan penelitian adalah
memecahkan masalah.
Rumusan masalah sangat tergantung pada tujuan penelitian. Pada
penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan masalah, maka
pertanyaannya standar yaitu berkenaan dengan what, who, why, where, when,
dan how-nya obyek penelitian. Sedangkan pada penelitian eksplanatif yang
bertujuan untuk memperoleh informasi tentang apakah perubahan suatu
variabel mempengaruhi variable lain. Maka pertanyaan yang biasanya
berkaitan untuk memperoleh informasi terutama mengenai pengaruh.
Misalnya: Bagaimanakah pembelajaran aktif dan penggunaan media CD
interaktif dalam pembelajaran PKn terhadap pembentukkan karakter
demokratis pada peserta didik di SMP Negeri 2 Mlati Sleman Yogyakarta.
Masalah merupakan sesuatu yang penting dan sentral dalam penelitian.
Penting, karena penelitian tidak mungkin dapat dilakukan tanpa ada masalah.
Dikatakan sentral, karena nyaris dalam seluruh tahapan penelitian, seperti latar
belakang masalah, tujuan penelitian, kajian teori, penyusunan instrumen
penelitian, kesimpulan, saran dan sebagainya, semuanya akan bermuara dari
permasalahan yang telah terlebih dahulu di rumuskan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apakah pengertian identifikasi masalah?
2. Bagaimana sumber dari suatu permasalahan?
3. Bagaimana cara memilih masalah?
4. Bagaimana fokus atau pembahasan masalah?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah
sebagai berikut :
1. Untuk memahami pengertian identifikasi masalah.
2. Untuk memahami sumber dari suatu permasalahan.
3. Untuk mengetahui cara memilih masalah.
4. Untuk mengetahui fokus atau pembahasan masalah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Identifikasi Masalah


Definisi masalah dari beberapa sumber yang berbeda adalah sebagai
berikut:
1. Masalah merupakan suatu kesulitan yang dirasakan, konkrit dan
memerlukan solusi. Suatu kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan
apa yang ada dalam kenyataan atau antara apa yang diperlukan dengan apa
yang tersedia atau antara harapan dengan kenyataan dan sebagainya
(Suryabrata, 2000).
2. Hal-hal yang dapat dipermasalahkan dalam penelitian merupakan masalah
atau peluang, dimana pendefinisiannya harus jelas baik keluasannya
maupun kedalamannya. Masalah diartikan sebagai suatu situasi dimana
suatu fakta yang terjadi sudah menyimpang dari batas-batas toleransi yang
diharapkan. Sedangkan peluang merupakan suatu kondisi eksternal yang
menguntungkan jika dapat diraih dengan usaha-usaha tertentu, tetapi juga
dapat menjadi ancaman bila peluang itu dapat dimanfaatkan oleh
pesaing(Subiyanto, 1999).
3. Persoalan/masalah juga dapat diartikan sebagai tafsir sesuatu yang
teramati lewat tanggap rasa, cerapan dan konsep yang ketiganya
merupakan cetusan alam fikir dan alam rasa (Notohadiprawiro, 2006).
Berdasarkan beberapa definisi diatas, masalah dalam penelitian yang
dimaksud ialah merupakan pangkal penelitian. Tidak akan ada penelitian jika
tidak ada persoalan. Persoalan/masalah ialah segala sesuatu yang dihadapi
atau dirasakan seseorang yang menimbulkan dalam diri orang yang
bersangkutan suatu keinginan atau kebutuhan untuk membahasnya, mencari
jawabannya atau menetapkan cara penyelesaiannya.
Identifikasi masalah berarti mengenali masalah yaitu dengan cara
mendaftar faktor-faktor yang berupa permasalahan. Mengidentifikasi masalah-
masalah penelitian bukan sekedar mendaftar jumlah masalah tetapi juga
kegiatan ini lebih daripada itu karena masalah yang telah dipilih hendaknya
memiliki nilai yang sangat penting atau signifikan untuk dipecahkan
(Setyosari, 2012).

Identifikasi masalah adalah pengenalan masalah atau inventarisir


masalah. Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh
dikatakan paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian akan
menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah
kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum
bisa kita temukan lewat studi literature atau lewat pengamatan lapangan
(observasi, survey atau wawancara, dsb.). Masalah penelitian bisa
didefinisikan sebagai pernyataan yang mempermasalahkan suatu variabel atau
hubungan antara variabel pada suatu fenomena. Sedangkan variabel itu sendiri
dapat didefinisikan sebagai pembeda antara satu dengan yang lain.

B. Sumber Masalah
Suatu penelitian dilakukan karena adanya masalah. Jadi, seseorang yang
akan melakukan penelitian harus menentukan masalah terlebih dahulu.
Sumber permasalahan berada di dalam lingkungan tempat pengamat
berada atau dapat berada di jasmani
pengamat. Menurut Purwanto (2008), upaya untuk melakukan pencarian dan
pendataan masalah-masalah yang akan dibahas dapat dilakukan dari sumber-
sumber masalah sebagai berikut:
1. Bacaan
Bacaan yang berasal dari jurnal-jurnal penelitian dan berasal dari
laporan hasil-hasil penelitian dapat dijadikan sumber masalah. Laporan
penelitian yang baik tentunya mencantumkan rekomendasi untuk
penelitian lebih lanjut, yang berkaitan dengan penelitian tersebut.
Suatu penelitian sering tidak mampu memecahkan semua masalah yang
ada, karena keterbatasan penelitian. Hal ini menuntut adanya penelitian
lebih lanjut dengan mengangkat masalah-masalah yang belum terjawab.
Selain jurnal penelitian, bacaan lain yang bersifat umum juga dapat
dijadikan sumber masalah misalnya buku-buku bacaan terutama buku
bacaan yang mendeskripsikan gejala-gejala dalam suatu kehidupan yang
menyangkut dimensi sains dan teknologi atau bacaan yang berupa tulisan
yang dimuat di media cetak.
2. Pengamatan sepintas/fakta di lapangan/observasi.
Pengamatan yang dilakukan seseorang tentang sesuatu yang
direncanakan ataupun yang tidak direncanakan, baik secara sepintas
ataupun dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat melahirkan suatu
masalah. Contoh: Seorang pendidik menemukan masalah dengan melihat
(mengamati) sikap dan perilaku siswanya dalam proses belajar mengajar.
3. Pengalaman.
Pengalaman dapat dikatakan sebagai guru yang paling baik. Tetapi
tidak semua pengalaman yang dimiliki seseorang itu positif, tetapi kadang
sebaliknya. Pengalaman seseorang baik yang diperolehnya sendiri maupun
dari orang lain,dapat dijadikan sumber masalah yang dapat dijawab
melalui penelitian.
4. Pertemuan Ilmiah
Masalah dapat diperoleh melalui pertemuan-pertemuan ilmiah,
seperti seminar, diskusi, lokakarya, konfrensi dan sebagainya. Dengan
pertemuan ilmiah dapat muncul berbagai permasalahan yang memerlukan
jawaban melalui penelitian.
5. Pernyataan pemegang otoritas.
Orang yang mempunyai kekuasaan atau otoritas cenderung
menjadi figure yang dianut oleh orang-orang yang ada dibawahnya.
Sesuatu yang diungkapkan oleh pemegang otoritas tersebut dapat
dijadikan sumber masalah. Pemegang otoritas disini dapat bersifat formal
dan non formal.
6. Perasaan Intuitif Pribadi
Secara intuitif manusia dapat melahirkan suatu masalah. Masalah
penelitian tersebut muncul dalam pikiran manusia pada saat-saat yang
tidak direncanakan
7. Wawancara dan Angket
Melalui wawancara kepada masyarakat mengenai sesuatu kondisi
aktual dilapangan dapat menemukan masalah apa yang sekarang dihadapi
masyarakat tertentu. Demikian juga dengan menyebarkan angket kepada
masyarakat akan dapat menemukan apa sebenarnya masalah yang
dirasakan masyarakat tersebut. Kegiatan ini dilakukan biasanya sebagai
studi awal untuk mengadakan penjajakan tentang permasalahan yang ada
di lapangan dan juga untuk meyakinkan adanya permasalahan-
permasalahan di masyarakat.

C. Pemilihan Masalah
Notohadiprawiro (2006) menjelaskan bahwa setelah masalah - masalah
di identifikasi, belum menjadi jaminan bahwa semua masalah tersebut layak
dan sesuai untuk di teliti. Sehingga perlu dipilih salah satu atau beberapa
masalah yang paling baik dan layak untuk di teliti. Untuk itu perlu
diperhatikan beberapa pertimbangan dalam memilih masalah yang akan
digunakan sebagai dasar penelitian. Berdasarkan Suryabrata (2000),
pertimbangan memilih masalah ini dapat dilakukan denan 2 arah, yaitu:
1. Dari arah masalahnya.
Pertimbangan kelayakan berdasarkan arah masalah atau sudut
obyektifnya atau nilai penelitiannya. Apakah penelitian memberikan
sumbangan kepada pengembangan dan penerapan IPTEKS atau
pemecahan masalah praktis?
2. Dari arah penelitinya.
Pertimbangan berdasarkan kelayakan dan kesesuaian penelitinya
menyangkut kelayakan biaya, waktu, sarana dan kemampuan keilmuan.
Sedangkan menurut Notohadiprawiro (2006), beberapa pertimbangan
dalam pemilihan masalah diuraikan menjadi 3 hal yaitu:
1) Pertimbangan Ilmiah
a. Apakah masalah tersebut dapat diteliti secara ilmiah? Yaitu masalah
yang realitasnya dapat diamati dan datanya tersedia dan dapat
dikumpulkan.
b. Apakah masalah tersebut memberikan manfaat dalam pengembangan
ilmu pengetahuan?
c. Dengan metode bagaimana masalah dapat diteliti?
2) Pertimbangan Non Ilmiah
a. Apa manfaat hasil penelitian bagi kepentingan praktis atau
masyarakat?
b. Apakah masalah terlalu peka untuk diteliti? Resistensi sosial,
budaya, ideologi.
3) Pertimbangan Peneliti
a. Penguasaan teori dan metodologi .
b. Minat peneliti terhadap masalah.
c. Kemampuan pengumpulan dan analisis data.
d. Ketersediaan waktu, dana dan sumber daya
Lebih lanjut, Notohadiprawiro (2006) menjelaskan bahwa
permasalahan dalam penelitian yang baik yaitu:
1. Bermanfaat, artinya mempunyai nilai dan kelayakan penelitian dari
segimanfaat/kontribusi dan berguna untuk mengembangkan suatu teori.
2. Fisibel/dapat dipecahkan (konkrit) dimana ada data dan
metode pemecahannya.
3. Dapat dilaksanakan yang meliputi kemampuan teori dari peneliti, waktu
yang tersedia, tenaga yang tersedia, dan dana yang tersedia.
4. Adanya faktor pendukung yang meliputi tersedianya data dan tersedianya
izin dari pihak yang berwenang.
5. Spesifik mengenai bidang tertentu (jelas ruang lingkup pembahasannya)
D. Fokus atau Pembahasan Masalah
Fokus penelitian merupakan suatu rangkaian bentuk susunan
permasalahan yang dijelaskan sebagai pusat atau pokok pembahasan di dalam
suatu topik penelitian. Adanya fokus penelitian ini memiliki harapan agar
penelitian memiliki fokus yang tepat, sehingga mampu mengumpulkan data dan
melakukan analisis data sesuai dengan tujuan penelitian.
Fokus penelitian juga dapat diartikan sebagai pusat konsentrasi dari
tujuan penelitian yang sedang dilakukan oleh seorang peneliti. Fokus penelitian
ini bermanfaat untuk menyusun sebuah laporan ilmiah, baik itu skripsi, tesis,
atau disertasi. Oleh sebab itu, fokus penelitian harus ditulis dan dijabarkan
secara eksplisit dengan tujuan untuk dapat mempermudah peneliti sebelum
mengadakan kegiatan observasi.
Pada umumnya, fokus penelitian ini merupakan garis besar dari
penelitian itu sendiri, sehingga dengan adanya fokus penelitian, maka proses
penelitian mulai dari observasi hingga analisis hasil penelitian bisa lebih terarah
dan sistematis.
Fokus penelitian ini memiliki fokus dan memiliki tujuan yakni
membatasi pengumpulan data sehingga dapat dipandang manfaatnya sebagai
reduksi data yang sudah diantisipasi sebelumnya dan merupakan pra-analisis
yang mengesampingkan berbagai variabel yang berkaitan untuk menghindari
pengumpulan data yang berlimpah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Identifikasi masalah adalah pengenalan masalah atau inventarisir masalah.
Masalah penelitian akan menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga
menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak.
Identifikasi masalah termasuk salah satu bagian penting dalam melakukan
penelitian.
2. Sumber dari suatu permasalahan antara lain bacaan, pengamatan sepintas /
fakta dilapangan / observasi, pengalaman, pertemuan ilmiah, pernyataan
pemegang otoritas, perasaan intuitif pribadi, wawancara dan angket.
3. Pertimbangan memilih masalah ini dapat dilakukan denan 2 arah, yaitu:
dari arah masalahnya dan ari arah penelitinya.
4. Fokus penelitian merupakan suatu rangkaian bentuk susunan
permasalahan yang dijelaskan sebagai pusat atau pokok pembahasan di
dalam suatu topik penelitian

B. Saran
Adapun saran yang bisa disampaikan antara lain :
1. Mengkaji lebih lanjut mengenai cara menidentifikasi masalah dan
merumuskan masalah sehingga dapat mengaplikasikannya dengan benar.
2. Mengaplikasikan prosedur dalam perumusan masalah agar suatu penelitian
dapat diterima baik oleh masyarakat sekitar.
DAFTAR PUSTAKA

Nootohadiprawiro, T. 2006.Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah.


Yogyakarta:Universitas Gajah Mada.
Subiyanto. 1999. Metode Penelitian Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN.
Setyosari Punaji. 2012.Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.
Jakarta: Kencana.
Indriantoro, N dan B. Supomo.1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Bisnis. Yogyakarta: BPFE.
Tahir Muh. 2011.Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan. Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Cholid Narbuko, dkk. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Hartono. 2011. Metodologi Penelitian. Pekanbaru: Zanafa Publishing.
Moleong, Lexy J.1996. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : Rosdakarya.
Singarimbun, Masri , Effendi, Sofian. 1989.Metode Penelitian Survai. Jakarta:
LP3ES

Anda mungkin juga menyukai