Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)

STIT AL-AMIN INDRAMAYU


TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Menuju Kemandirian Desa

Desa : Bugis Tua


Kecamatan : Anjatan
Kabupaten : Indaramyu

No. Nama Mahasiswa NIM/NPM Prodi

1. Abdus Salam PGMI


2. Reni Jayanti 19.03.0010 PIAUD
3. Masturoh 19.03.0014 PIAUD
4. Ahmad Isa Maulana 19,01.0003 PAI
5. Siti Maria 19.03,0031 PIAUD
6. Etin Supriatin 19.03.0013 PIAUD
7. Nisa Hanifah 19.01.0040 PAI
8. Siti Maryam 19.01.0018 PAI
9. Muthmainnah 16.06.0009 PAI
10. Abduloh 19.01.0001 PAI
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
STIT AL-AMIN INDRAMAYU TAHUN AKADEMIK 2021/2022

LEMBAR PENGESAHAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)


TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Desa : Bugis Tua
Kecamatan : Anjatan
Kabupaten : Indramayu
Ketua Kelompok Bugis Tua Sekretaris Kelompok Bugis Tua

ABDULOH NINING NURHASANAH


NIM/NPM : 19.01,0001 NIM/NPM : 2021.01.02.0035

Mengetahui :
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

Abdul Somad, S.Pd.I, M.Pd


NIDN. :

Menyetujui dan Mengesahkan :

Ketua LPPM, Ketua Pelaksana KKN,

MUH. ARIPIN NURMANTORO DUL WAHID


NIDN. 0428078502

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)


STKIP AL-AMIN INDRAMAYU
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, sebab
hanya atas kemurahan-Nya kami mampu menyelesaikan laporan dengan tema
“Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Menuju Kemandirian Desa”.

Maksud dari penyusunan laporan ini adalah sebagai acuan serta mendorong
pemerintahan lebih bersih dari segala tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme.
Begitu juga pentingnya peran masyarakat dalam mengawasi anggaran dana desa
agar lebih transparan.

Ucapan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada beberapa pihak yang
berjasa atas terselesaikannya laporan ini. Terutama kepada dosen pembimbing
serta seluruh perangkat dan warga Desa Bugis Tua. Kami sadar jika pembuatan
laporan ini belum sempurna. Sehingga kami sangat menerima segala bentuk
kritikan membangun. Semoga dengan selesainya laporan ini mampu memberikan
manfaat untuk para pembaca.

Kegiatan KKN cukup penting untuk menopang berbagai aspek kehidupan di


masyarakat. Setiap kegiatan tentu disesuaikan dengan kepentingan serta kondisi
daerah yang dituju.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1. Maksud
1.2.2. Tujuan
a. Bagi Mahasiswa
b. Bagi Masyarakat
c. Bagi Lembaga Mitra
d. Bagi Perguruan Tinggi
BAB II DATA DAN POTENSI DESA
2.1 Sejarah Desa
2.2 Hasil Observasi Kelompok Mahasiswa
2.3 Rencana Program
BAB III SASARAN PROGRAM KKN
3.1. Tempat dan Jadwal Pelaksanaan
3.2. Hasil yang diharapkan
BAB IV TAHAP PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN KKN
4.1. Pelaksanaan Peningkatan Sumberdaya Manusia Masyarakat
Desa
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan
5.2. Saran
LAMPIRAN - LAMPIRAN
- Foto Kegiatan
- Daftar Inventarisasi Masalah
- Rencana Program Kegiatan
- BukuTamu Khusus & Umum
- Kuisioner Survey Desa
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang KKN

Mengingat keanekaragaman masyarakat Indonesia, paradigma keilmuan di


Indonesia harus mencari jalan atau karakternya sendiri. Membangun tradisi
keilmuan yang setia pada kenyataan hidup masyarakat Indonesia perlu
ditekankan. Oleh karenanya perguruan tinggi selain memberikan fungsi pendidikan
bagi mahasiswanya juga harus membantu menyelesaikan problem masyarakat
demi peradaban mereka yang lebih baik. Dapat dikatakan bahwa Ilmu tanpa
praktek itu kosong, praktek tanpa ilmu itu kerdil. Dalam sejarah pendidikan tinggi di
Indonesia, gagasan integral terkait dengan pengabdian pada masyarakat desa
bukan hal baru. Pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) yang dirintis
pelaksanaaanya sejak tahun akademik 1971/1972 di beberapa perguruan tinggi,
kini telah dicoba pelaksanaannya oleh hampir seluruh perguruan tinggi di
Indonesia.

KKN bagi mahasiswa pertama-tama justru bukan pada program yang dilakukan,
namun juga terbentuknya pengalaman dan ikatan batin mahasiswa pada
masyarakat. Sangat berbahaya kalau mahasiswa yang merupakan calon
pemimpin masa depan malah tidak mengenal rakyatnya. Memang mereka tidak
harus kembali ke desa, mereka bisa jadi apa saja, tapi tetap harus memiliki
orientasi pedesaan. Pentingnya orientasi pedesaan semata-mata karena fakta
bahwa 80 persen wilayah Indonesia merupakan wilayah perdesaan. Di sisi lain
Sivitas akademik mesti secara sungguh-sungguh berguru pada rakyat yang justru
terbukti memiliki daya tahan dan daya juang paling tangguh dalam sejarah
Indonesia. KKN dilaksanakan guna meningkatkan relevansi pendidikan tinggi
dengan kebutuhan masyarakat, dengan tujuan memberi pendidikan pelengkap
bagi mahasiswa sekaligus membantu masyarakat melancarkan pembangunan di
lokasi KKN dilaksanakan. Bagi mahasiswa peserta, KKN seharusnya dirasakan
sebagai pengalaman belajar, suatu pengalaman belajar yang tidak dapat diperoleh
di dalam kampus. Bagi mahasiswa peserta, KKN seharusnya dirasakan sebagai
pengalaman belajar, suatu pengalaman belajar yang tidak dapat diperoleh di
dalam kampus. Dengan mengikuti KKN mahasiswa seharusnya memiliki
pengetahuan baru, perasaan baru, kemampuan baru, dan kesadaran baru tentang
problem dan bagaimana memecahkan yang dihadapi masyarakat akan
bangsanya, tentang tanah airnya dan tentang bagaimana seharusnya dirinya
berperan lebih jauh demi pembangunan negrinya.

Terdapat tiga unsur penting yang terkandung, yaitu: pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Sebagai kegiatan yang bermuatan pendidikan,
KKN membawa mahasiswa peserta untuk berkenalan secara langsung dengan
masyarakat dan permasalahannya, serta membantu mencari solusi dengan
pendekatan interdisipliner. Sebagai kegiatan yang bermuatan penelitian,
mahasiswa diajak melakukan pemahaman dan analisis potensi masyarakat
(dengan bantuan dosen pembimbing) sehingga mampu memberikan sumbangan
pemikiran kritis atas solusinya. Sebagai kegiatan pengabdian masyarakat, KKN
dapat menjadi wahana mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni
bagi pemecahan masalah dan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, KKN
dapat dimaknai sebagai bentuk pengintegrasian kegiatan intrakurikuler pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa secara
interdisipliner.

Perencanaan program KKN dilakukan bersama dengan fihak-fihak yang


berkepentingan bagi pengembangan masyarakat dimana KKN akan dilakukan
(Pemda, swasta, unsur masyarakat) sebagai perencanaan bersama, sehingga
pada pelaksanaannyapun juga menjadi tanggung jawab bersama dari yang terlibat
merencakanannya. Agar terarah dan mendatangkan manfaat bagi masyarakat
secara optimal, maka diawali dengan pelaksanaan needs assesment dan
penyusunan data based yang menjadi sumber acuan perencanaan program dan
evaluasi KKN.

1.2 Maksud dan Tujuan KKN


1.2.1 Maksud
Mewujudkan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu bidang
pengabdian kepada masyarakat.
1.2.2 Tujuan
a. Bagi Mahasiswa
1. Membantu mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang dipelajari secara langsung yang sesuai dengan teori
sehingga memberi manfaat bagi masyarakat
2. Membekali mahasiswa kemampuan pendekatan masyarakat dan
membentuk sikap serta perilaku untuk senantiasa peka terhadap
persoalan yang dihadapi masyarakat
3. Memberi pengalaman belajar mahasiswa dalam kehidupan masyarakat
dan mendewasakan kepribadian dan memperluas wawasan mahasiswa
4. Melatih mahasiswa belajar bersama masyarakat untuk berpartisipasi dan
berkontribusi dalam pembangunan.
b. Bagi Masyarakat
1. Membantu pemberdayaan masyarakat melalui penerapan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni sebagai upaya mencapai
kesejahteraan.
2. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga untuk merencanakan serta
melaksanakan 2. pengembangan masyarakat.
3. Meningkatkan kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak dalam
menyelesaikan  permasalahan.
c. Bagi Lembaga mitra
1. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam
pemberdayaan daerah.
2. Membentuk kader-kader pemberdayaan masyarakat.
d. Bagi Perguruan Tinggi
1. Perguruan Tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan
pengetahuan, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi
mahasiswa dengan masyarakat. Dengan demikian, kurikulum
perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan dinamika masyarakat.
2. Perguruan Tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah
atau lembaga lainnya dalam pengembangan IPTEKS.
3. Perguruan Tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih
bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah di
masyarakat.
BAB II
DATA DAN POTENSI DESA
2.1 Sejarah Desa
Di Wilayah Kabupaten Indramayu Jawa Barat, Tepatnya di Kecamatan
Anjatan terdapat sebuah Desa yang bernama Desa Bugistua, desa ini pada
dasarnya merupakan pemekaran dari Desa Bugis yang juga terletak di bawah
Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu.
Desa Bugistua dengan luas Wilayah ± 726,304 Hektar yang terdiri dari 4
Dusun dengan 05 Rukun Warga (RW) dan 18 Rukun Tetangga (RT) dengan batas
wilayah sebagai berikut :
Batas Desa Kecamatan
Utara Bugis Anjatan
Selatan Tumaritis Haurgeulis
Timur Salamdarm Anjatan
a
Barat Jatireja Compreng  Subang
Penamaan Bugis dalam menamai desa tersebut dikarenakan pendiri
pertama desa tersebut merupakan seorang pengembara yang berasal dari Suku
Bugis (Sulawesi Selatan), menurut penuturan sesepuh desa setempat beliau
dipanggil dengan sebutan Ki Daeng Morontolo. Tidak ada kejelasan mengenai
tahun dan asal-usul Ki Daeng Morontolo ini, sehingga beliau menetap di Desa
Bugis. Ada kemungkinan beliau merupakan salah satu Prajurit bayaran Kesultanan
Mataram yang diterjunkan dalam penyerangan ke Jakarta pada masa Sultan
Agung 1628 Masehi.
Setelah peperangan usai beliau dimungkinkan kemudian memilih untuk
tidak kembali ke Mataram (Jawa Tengah/Yogyakarta) maupun ke tempat
kelahirannya Bugis. Meskipun demikian, Desa Bugistua diresmikan menjadi
pemerintahan desa baru pada sekitar tahun 1917 Masehi dibawah kekuasaan
Hindia Belanda.
Adapun para Kuwu atau Kepala desa yang pernah memerintah adalah sebagai
berikut:
 Cari Periode : 1917-1919  Abdul Saleh Periode : 1968-1970
 Karmun Periode : 1919-1922  Ahmad Basuki Periode : 1970-
 Darpen Periode : 1922-1923 1974
 Timol Periode : 1913-1923  Abdul Kadir Periode : 1974-1976
 Wanis Periode : 1923-1929  M. Ropingi Periode : 1976-1978
 Sarkeh Periode : 1929-1929  Karda .S Periode : 1978-1983
 Tarkinah Periode : 1929-1935  Cucu Carkiyan Periode : 1983-
 Wanis Periode : 1935-1943 1988
 Parnata Periode : 1943-1953  Sunoto Periode : 1988-1988
 Sumbadra Periode : 1953-1966  Sutrisno Periode : 1988-1997
 Wasjan Jumar Periode : 1966-  Mujaerin Periode : 1997-2007
1967  Kontari Periode : 2007-2013
 Sul’an Periode : 1967-1967  Dadang Ruhyadi Periode : 2014-
 Wasjan Jumar Periode : 1967- 2014
1967  Muhammad Asep Periode : 2015-
2021

2.2 Hasil Observasi Kelompok Mahasiswa


Desa Bugis Tua merupakan desa yang berada di Kecamatan Anjatan,
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Setelah melakukan survey, observasi, dan
silahturahmi dengan warga serta tokoh masyarakat, Kami mendapatkan data yang
kemudian diolah untuk menyusun perencanaan program. Kami berusaha
merancang program yang sesuai dengan potensi dan masalah yang timbul di
lingkungan pengabdian berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan.
Dari hasil pengamatan dengan metode wawancara yang dilakukan dengan
perangkat desa, para warga dan para pemuda serta tokoh masyarakat, penulis
mendapatkan informasi yang cukup lengkap terkait dengan keadaan di Desa Bugis
Tua . Dari informasi yang di dapatkan menunjukan bahwa warga Desa Bugis Tua
sebagian besar berprofesi sebagai petani dan tenaga pendidik. Menurut
Pengamatan yang ada, penghasilan yang didapat dari para petani dapat
menghidupi konsumsi mereka. Selebihnya mereka memiliki kecenderungan untuk
menggunakan uang tersebut untuk hal-hal yang lebih menguntungkan. Terkadang
dari penghasilan tersebut masyarakat yang menginginkan keuntungan berlebih
dari hasil keuangan yang ada. Setelah ditelaah lebih dalam masyarakat Bugis Tua
sudah beberapa kali mengembangkan Bisnis baru namun pada akhirnya gagal dan
mengalami kebangkrutan dan harus mulai lagi dari awal

Anak-anak pada umumnya adalah berusia SD hingga SMP, kecendurungan


merkea adalah rajin untuk memperoleh ilmu baru. Namun jika ditanya banyak yang
belum mengerti cita-cita, dan mereka memiliki kecendurangan hidup ditinggalkan.
Sehingga di sini diperlukan proses yang baik untuk membenahi itu semua sejak
dini.

Keadaan Masjid di Bugis Tua sendiri terbilang sudah bagus keberadaannya,


fasilitas yang ada sudah bisa dibilang lengkap. Namun yang patut disayangkan di
sini adalah tidak adanya sistem pencatatan arus kas, inventarisasi, catatan
administrasi masjid dan lain-lain. Selain itu ditemukan bahwa terkadang masyrakat
meminjam perlengkapan dari masjid tanpa adanya prosedur khusus tertentu.

Berdasarkan permasalahan yang ada di atas, dapat dirumuskan bahwa untuk


membenahi pengetahuan seputar UMKM dibutuhkan sosialiasi terkait
Kewirausahaan dan Penyuluhan Pertanian. Untuk membenahi masjid maka
diperlukan pembenahan seputar pengadministrasian masjid dan diperlukan
pembukuan atasnya.
2.3 Rencana Program
RENCANA PROGRAM KEGIATAN DI BUGIS TUA
TAHUN 2022
Desa : Bugis Tua Kecamatan : Anjatan Kabupaten : Indramayu

Pelaksanaan kegiatan Masalah yang Pemecahan Saran/


No Rencana kegiatan
Hari/Tgl Waktu timbul masalah pendapat DPL
25 Mei 2022 s/d 14 Juni
1 Rumah Belajar Bersama 09:00 – 10:30
2022
27 Mei – 03 Juni – 10 Juni
2 Jum’at Bersih 07:30 – 10:00
2022
3 Penyuluhan Pertanian 03 Juni 2022 13:00 – 16:00
4 Pelatihan Kewirausahaan 31 Mei 2022 13:00 – 16:00
KIP (Kajian Intensif 28 Mei – 04 Juni – 12 Juni
5 20:00 – 22:30
Pemuda) 2022
6 Kunjungan Mushola 05 Juni – 15 Juni 2022 17:30 – 19:30
7 Isbat Nikah 30 Juni 2022 13:00 – 17:00
Indramayu, 15 Juni 2022
Ketua Kelompok KKN Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kuwu Bugis Tua

Abduloh Abdul Somad, M.Pd H. Rustaka


BAB III
SASARAN PROGRAM KKN
3.1. Tempat dan Jadwal Pelaksanaan
1. Program Rumah Belajar Bersama
A. Calistung : Rabu, 25 Mei 2022 s/d Selasa, 14 Juni 2022 (09:00 – 10:30)
B. Sempoa : Rabu, 25 Mei 2022 s/d Selasa, 14 Juni 2022 (10:30 – 12:00)
C. B. Inggris : Rabu, 25 Mei 2022 s/d Selasa, 14 Juni 2022 (13:00 – 14:30)
2. Program Jum’at Bersih : Jum’at, 27 Mei – 03 Juni – 10 Juni 2022 (07:30 –
10:00)
3. Penyuluhan Pertanian : Jum’at, 03 Juni 2022 (13:00 – 16:00)
4. Pelatihan Kewirausahaan : Selasa, 31 Mei 2022 (13:00 – 16:00)
5. KIP (Kajian Intensif Pemuda) : Sabtu, 28 Mei – 04 Juni – 11 Juni 2022 (20:00 – 03:30)
6. Kunjungan Mushola : Minggu, 05 Juni – Rabu, 15 Juni 2022 (17:30 – 19:30)
7. Isbat Nikah : Kamis, 15 Juni 2022 (13:00 – 17:00)

3.2 Hasil Yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dari KKN di Desa Bugis Tua adalah:
1.Masyarakat Desa Bugis Tua, dapat menciptakan Masyarakat yang inovatif
2.Mampu membina generasi muda Bugis Tua agar bisa lebih berprestasi.
3.Meningkatkan solidaritas warga Desa Bugis Tua dengan Pihak luar.
4.Meningkatnya mutu hasil pertanian dan mampu mengatasi masalah yang terjadi.
2.Diharapkan terjadi sinergi antara masyarakat, pemda, pemdes dan perguruan
tinggi.
3.Diharapkan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan
masalah yang terjadi di masyarakat dan sosialisasi dalam kelompok sosial.
BAB IV
TAHAP PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN KKN
4.1. Pelaksanaan Peningkatan Sumberdaya Manusia Masyarakat Desa Bugis
Tua
1.   Pelaksanaan KKN dimulai dari penerjunan peserta oleh Rektor STIT & STKIP
Al Amin Indramayu
2.    Pelaksanaan KKN harus mengacu pada program kerja yang sudah disepakati
bersama DPL
3.    Adapun tahapan kegiatan dalam KKN Tematik Pemberdayaan adalah sebagai
berikut:

a)   Konsolidasi  
1)   Pada fase konsolidasi, dilakukan orientasi peningkatan wawasan mengenai
tema kegiatan dan hidup di tengah masyarakat, wawasan kerja kelompok,
pembagian wilayah kerja, pembentukan organisasi kerja, sosialisasi dan koordinasi
antar mahasiswa di bawah bimbingan DPL. Kegiatan ini merupakan materi
kegiatan akademik yang ditujukan untuk membangun softskills mahasiswa dan
mempersiapkan pelaksanaan tahapan kegiatan KKN selanjutnya. Setiap
mahasiswa peserta KKN wajib mengikuti kegiatan orientasi yang dilaksanakan
oleh DPL. Keterlibatan dan partisipasi mahasiswa pada tahapan ini dievaluasi oleh
DPL dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari evaluasi kinerja mahasiswa.

2)   Observasi
Selanjutnya mahasiswa melakukan observasi untuk pemutakhiran data dan
menggali informasi terkini. Pada tahap selanjutnya, mahasiswa bersama
masyarakat dan mitra kerja terkait melakukan analisis permasalahan dan potensi
(identifikasi masalah dan alternatif solusi), dan pengambilan keputusan mengenai
rancangan penyelesaian masalah atau pengembangan berkelanjutan melalui
program pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam bentuk
diskusi yang dikoordinir oleh koordinator dan DPL. Observasi ini juga dilakukan
untuk mengidentifkasi masalah berdasarkan hasil pendataan dan
menginventarisasi kelembagaan dengan melihat status atau kondisinya serta
kegiatan yang dilaksanakan, termasuk dukungan serta sumber-sumber yang bisa
dimanfaatkan.

b)   Penyusunan Program Kerja


Program kerja disusun berdasarkan hasil observasi, pendataan dan pemetaan
sasaran. Substansinya adalah pokok-pokok kegiatan pemberdayaan komunitas
dalam 4 bidang sesuai arahan panitia KKN atau LPPM, yang secara praktis dapat
dilakukan oleh masyarakat setempat secara bertahap. Dalam penyusunan
program ini direncanakan pula jadwal waktu, bentuk kegiatan, anggota mahasiswa
yang ditugasi sebagai pendamping, serta masyarakat sebagai pelaksana. Dalam
penyusunan kegiatan, pengurus atau calon pengurus bersama kader dilibatkan
secara aktif. Mahasiswa bertindak sebagai fasilitator yang dinamis
Program kerja yang disusun tersebut bersifat sementara karena masih perlu
dikonfrmasikan kepada seluruh anggota masyarakat melalui sarasehan atau
lokakarya mini.
4.2. Pelaksanaan Program Kerja Yang Telah terbentuk
NO. NAMA KEGIATAN HARI/TANGGAL WAKTU TEMPAT SASARAN MANFAAT
# Selasa, 17 Mei Warga Setempat,
Menggali Informasi &
Inventarisir Masalah s/d Selasa, 24 09:00 – 17:00 Desa Bugis Tua Tokoh Masyarakat, Potensi yang ada di
Mei 2022 Aparat Desa Desa
1. Bedeng Satu,
Memberikan materi
Rabu, 25 Mei Kandang Sapi, Anak-anak usia dini
tambahan serta metode
Rumah Belajar Bersama 09:00 – 16:30
2022 s/d Selasa, Bugis Tua, (05 – 15) belajar yang baru
14 Juni 2022 Salamdarma
2. 27 Mei – 03 Juni Mushola & Masjid Mushola & Masjid Membesihkan tempat
07:30 – 10:00 ibadah dan halaman
Jum’at Bersih – 10 Juni 2022 Desa Bugis Tua Desa Bugis Tua
tempat pendidikan
3. Memberikan
pemahaman tentang
pertanian dan
memberikan peluang
Penyuluhan Pertanian 03 Juni 2022 13:00 – 16:00 Balai Desa Bugis Petani, Buruh serta metode yang
terbarukan dalam
Tua pertanian serta
membuka jalur
perdaganan hasil tani
agar maksimal
4. 31 Mei 2022 13:00 – 16:00 memberikan peluang
agar mampu bersaing
Pendidikan & Pelatihan Balai Desa Bugis Pengusaha, Petani, dengan pangsa pasar
yang lebih besar dalam
Kewirausahaan Tua Buruh, Anak Muda
berwiusaha dengan
terus berinovasi
5. Membangkitkan
KIP (Kajian Intensif Karang Taruna, kembali gairah
kepemudaan pada
Pemuda) – TWP (Temu Balai Desa Bugis Anak Muda, anak-anak muda agar
28 Mei – 04 Juni
20:00 – 22:30 Tua terus menghidupi
Wicara Pemuda) – 12 Juni 2022 Perangkat Desa
desanya dengan terus
semangat membangun
dan berinovasi pada
potensi desanya
6. Mensosialisasikan
Kunjungan Mushola Mushola Bugis Tiap-Tiap Mushola program kerja yang
05 Juni – 15 Juni akan di laksankan untuk
17:30 – 19:30
2022 Tua yang ada di Bugis kegiatan yang akan
Tua dilaksankan di desa

7. Memberikan legalitas
Pasangan yang pada pernikahan
masyarakat yang belum
sudah menikah terdaftar secara Negara
Patrol namun belum namun sudah sah
30 Juni 2022 13:00 – 17:00 secara agama,
Isbat Nikah memiliki buku nikah Memdapatkan
dan belum resmi kemudahan pada setap
prosedur yang
secara negara memerlukan keterangan
buku nikah (legalitas
secara negara)
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Dengan menyimak pada permasalahan yang terjadi di Desa Bugis Tua dapat
kita tarik kesimpulan bahwa Desa Bugis Tua masih memerlukan perhatian yang
serius dari pemerintah baik oleh pemerintah daerah maupun oleh pemerintah
provinsi terutama di bidang administrasi pemerintahan desa, bidang
pemberdayaan Bugis Tua yang perlu di berikan perhatian lebih begitupun dengan
bidang-bidang lainnya yang memerlukan tindakan nyata dan perhatian juga dari
semua pihak.Kehadiran mahasiswa KKN STIT & STKIP Al Amin Indramayu hanya
sebagai fasilitator untuk membantu masyarakat maupun pihak kantor desa dalam
upaya pemecahan masalah masyarakat yang setidaknya akan membawa
perubahan yang membangun masyarakat yang setidaknya mampu menjalankan
dengan baik bukan saja untuk masyarakat tetapi juga dalam rangka menjalankan
Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diharapkan mampu dirasakan oleh mahasiswa
KKN sendiri.

5.2. Saran
Untuk semua pihak agar mampu memberikan perhatian dan memikirkan
pembanguan desa sebagai pangkal pembangunan nasional. Dan program KKN
harus terus dijalankan, melirik pada desa-desa yang tertinggal yang sekiranya
masih memerlukan perhatian dan upaya perubahan kearah yang lebih baik.
Kepada pemerintahan, instansi-instansi terkait agar kiranya memperhatikan
aspirasi dari kalangan masyarakat bawah, mendukung program-program yang
berorientasi pada pembangunan desa, program KKN hanya salah satunya, untuk
terus mendukung dan berharap bukan hanya moril tetapi tindakan nyata melalui
upaya realisasi program dan aspirasi masyarakat demi menuju desa yang
BERMARTABAT.

Anda mungkin juga menyukai