Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR KURIKULUM


Diajukan Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum
Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu: Eko Sutono, S. Ag., M.Pd.I.

Disusun oleh :
Kelompok 1

1. DANINGKEM NIM: 20.01.0012


2. INDAH MUSLIMAH NIM: 20.01.0018
3. PUTRI HULWAH NIM: 20.01.0030
4. WARSIAH NIM: 20.01.0040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
AL AMIN INDRAMAYU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. Sang pencipta alam semesta,
manusia, dan kehidupan. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi
Muhammad Saw. Yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah sampai
zaman terang-benderang seperti saat ini. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “ Konsep Dasar Kurikulum” tidak kurang dari
pada waktu yang telah ditetapkan.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain untuk memenuhi
salah satu dari sekian kewajiban mata kuliah Pengembangan Kurikulum,
serta merupakan bentuk tanggung jawab penulis pada tugas yang diberikan.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian
makalah baik secara langsung maupun tidak langsung.
Demikian pengantar yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf jika
dalam penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa kami nanti
dalam upaya evaluasi diri.

Indramayu, Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................1
D. Manfaat............................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Pengertian Kurikulum...................................................................................2
B. Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum......................................3
C. Fungsi Kurikulum.........................................................................................7
D. Kedudukan Kurikulum Dalam Pendidikan...................................................8
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan,
dan sekaligus digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar pada berbagai jenis dan tingkat sekolah. Kurikulum menjadi dasar
dan cermin falsafah pandangan hidup suatu bangsa, akan diarahkan kemana
dan bagaimana bentuk kehidupan bangsa ini di masa depan, semua itu
ditentukan dan digambarkan dalam suatu kurikulum pendidikan.

Kurikulum haruslah dinamis dan terus berkembang untuk menyesuaikan


berbagai perkembangan yang terjadi pada masyarakat dunia dan haruslah
menetapkan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis mengambil rumusan
masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Pengertian Kurikulum?


2. Bagaimana Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum?
3. Bagaimana Fungsi Kurikulum?
4. Bagaimana Kedudukan Kurikulum Dalam Pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis mengambil tujuan
masalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum


2. Untuk mengetahui komponen-komponen pengembangan kurikulum
3. Untuk mengetahui fungsi kurikulum
4. Untuk mengetahui kedudukan kurikulum dalam pendidikan
D. Manfaat
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca
khususnya pada mahasiswa Al Amin.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
1. Secara Etimologis
Webster’s Third New International Distionery menyebutkan
Curriculum berasal dari kata curere dalam bahasa latin Currerre yang
berarti :
a. Berlari cepat
b. Tergesa-gesa
c. Menjalani
Currerre dikata bendakan menjadi Curriculum yang berarti:
a. Lari cepat, pacuan, balapan berkereta, berkuda, berkaki
b. Perjalanan, suatu pengalaman tanda berhenti
c. Lapangan perlombaan, gelanggang, jalan
Menurut satuan pelajaran SPG yang dibuat oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Kurikulum berasal dari bahasa Yunani
yang berarti “jarak yang ditempuh”. Semula dipakai dalam dunia
olahraga.
2. Pengertian secara tradisional :
Pertengahan abad ke XX pengertian kurikulum berkembang dan
dipakai dalam dunia pendidikan yang berarti “sejumlah pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik untuk kenaikan kelas atau ijazah”.
Pengertian tradisional ini telah diterapkan dalam penyusunan
kurikulum seperti Kurikulum SD dengan nama “Rencana Pelajaran
Sekolah Rakyat” tahun 1927 sampai pada tahun 1964 yang isinya
sejumlah mata pelajaran yang diberikan pada kelas I s.d. kelas VI.
3. Pengertian modern :
Menurut Soedijarto, sebuah pengalaman Pemikiran Bagi Prosedur
Perencanaan dan Pengembangan; kurikulum Perguruan Tinggi, BP3K
Departeman Pendidikan dan Kebudayaan tahu 1975 ”Segala
pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisir

2
untuk diatasi oleh peserta didik/mahasiswa untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan bagi suatu lembaga pendidikan”.
Dari berbagai pengertian kurikulum diatas penulis menyimpulkan
bahwa Kurikulum adalah merupakan suatu usaha terencana dan
terorganisir untuk menciptakan suatu pengalaman belajar pada peserta
didik dibawah tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan untuk
mencapai suatu tujuan.
B. Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum
1. Tujuan Kurikulum
Tujuan kurikulum tiap satuan pendidikan harus mengacu ke arah
pencapaian tujuan pendidikan nasional, Dalam skala yang lebih
luas, kurikulum merupakan suatu alat pendidikan dalam rangka
pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Kurikulum
menyediakan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk
mengalami proses pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai
target tujuan pendidikan nasional khususnya dan sumber daya
manusia yang berkualitas umumnya. Tujuan ini dikategorikan
sebagai tujuan umum kurikulum.
Setiap mata ajaran mempunyai tujuan sendiri dan berbeda dengan
tujuan yang hendak dicapai oleh mata ajaran lainnya. Tujuan
mata ajaran merupakan penjabaran dari tujuan kurikulum dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
2. Materi Kurikulum
Materi kurikulum pada hakikatnya adalah isi kurikulum. Dalam
Undang-undang Pendidikan tentang Sistem Pendidikan Nasional telah
ditetapkan, bahwa "Isi kurikulum merupakan bahan kajian dan
pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan
yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan
nasional". Sesuai dengan rumusan tersebut, isi kurikulum
dikembangkan dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Materi kurikulum berupa bahan pembelajaran yang terdiri dari bahan
kajian atau topik-topik pelajaran yang dapat dikaji oleh peserta didik

3
dalam proses belajar dan pembelajaran;
b. Materi kurikulum mengacu pada pencapaian tujuan
masing-masing, satuan pendidikan. Perbedaan dalam ruang lingkup
dan urutan bahan pelajaran disebabkan oleh perbedaan tujuan satuan
pendidikan tersebut;
c. Materi kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional. Dalam hal ini, tujuan pendidikan nasional merupakan
target tertinggi yang hendak dicapai melalui penyampaian materi
kurikulum.
3. Metode Kurikulum
Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi
pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Metode atau strategi
pembelajaran menempati fungsi yang penting dalam kurikulum, karena
memuat tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh peserta didik dan guru.
Karena itu, penyusunannya hendaknya berdasarkan analisa tugas yang
mengacu pada tujuan kurikulum dan berdasarkan perilaku awal peserta
didik. Dalam hubungan ini, ada tiga alternatif pendekatan yang dapat
digunakan, yakni :
a. Pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran, di mana materi
pembelajaran terutama bersumber dari mata ajaran.
Penyampaiannya dilakukan melalui komunikasi antara guru dan
peserta didik. Guru sebagai penyampai pesan atau komunikator.
Peserta didik sebagai penerima pesan. Bahan pelajaran adalah
pesan itu sendiri. Dalam rangkaian komunikasi tersebut dapat
digunakan berbagai metode mengajar.
b. Pendekatan yang berpusat pada peserta didik. Pembelajaran
dilaksanakan berdasarkan kebutuhan, minat dan kemampuan
peserta didik. Dalam pendekatan ini lebih banyak digunakan
metode dalam rangka individualisasi pembelajaran. Seperti belajar
mandiri, belajar modular, paket belajar dan sebagainya.
c. Pendekatan yang berorientasi pada kehidupan masyarakat.
Pendekatan ini bertujuan mengintegrasikan sekolah dan masyarakat

4
dan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Prosedur yang
ditempuh ialah dengan mengundang masyarakat ke sekolah atau
peserta didik berkunjung ke masyarakat. Metode yang digunakan
terdiri dari : karyawisata, nara sumber, kerja pengalaman, survei,
proyek pengabdian/pelayanan masyarakat, berkemah dan unit.
4. Organisasi Kurikulum
Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang masing-
masing memiliki ciri-cirinya sendiri sebagai berikut:
a. Mata Pelajaran Terpisah-pisah (isolated subjects)
Kurikulum terdiri dari sejumlah mata ajaran yang terpisah-
pisah, seperti : Sejarah, Bahasa Indonesia, dan sebagainya.
Tiap mata ajaran disampaikan sendiri-sendiri tanpa ada
hubungannya dengan mata ajaran lainnya. Masing-masing
diberikan pada waktu tertentu, dan tidak mempertimbangkan
minat, kebutuhan, dan kemampuan peserta didik, semua materi
diberikan sama.
b. Mata Ajaran-Mata Ajaran Berkorelasi (correlated).
Korelasi diadakan sebagai upaya untuk mengurangi
kelemahan-kelemahan sebagai akibat pemisahan mata ajaran.
Prosedur yang ditempuh ialah menyampaikan pokok-pokok yang
saling berkorelasi guna memudahkan siswa memahami pelajaran
tersebut. Contohnya, dalam pengajaran Sejarah dan Ilmu Bumi,
masing-masing diberikan dalam waktu yang berbeda, tetapi
isi/materi dihubungkan dengan hal yang sama, atau dengan pusat
minat. Cara lain, ialah pada waktu guru mengajarkan Sejarah
dengan topik tertentu, di korelasikan dengan masalah tertentu
dalam mata ajaran ilmu Bumi.
c. Bidang Studi (broadfield)
Beberapa mata ajaran yang sejenis dan memiliki ciri-ciri
yang sama dikorelasikan/difungsikan dalam satu bidang
pengajaran, misalnya Bidang Studi Bahasa, meliputi membaca,
bercerita, mengarang, bercakap-cakap, dan sebagainya. Demikian

5
pula bidang studi lainnya, sepertl IPS, IPA, MATEMATIKA, dan
lain-lain. Salah satu mata ajaran dapat dijadikan "core-subject",
sedangkan mata ajaran lainnya dikorelasikan dengan cor tersebut.
d. Program yang Berpusat pada Anak (Childecentered Program)
Program ini adalah orientasi baru di mana kurikulum dititik
beratkan pada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan pada mata
ajaran. Guru menyiapkan program yang meliputi kegiatan-
kegiatan yang menyajikan kehidupan anak, misalnya ekskursi,
cerita. Dengan cara memperkaya dan memperluas macam-macam
kegiatan, peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dan
keterampilan. Cara lain untuk melaksanakan kurikulum ini, ialah
pengajaran dimulai dari kelompok peserta didik yang belajar,
kemudian guru bersama peserta didik tersebut menyusun program
bagi mereka. Para peserta didik akan memperoleh pengalaman
melalui program ini.
5. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena kurikulum
adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Dengan
evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang
penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik.
Berdasarkan informasi itu dapat dibuat keputusan tentang kurikulum itu
sendiri, pembelajaran, kesulitan dan upaya bimbingan yang perlu
dilakukan.
Aspek-aspek yang perlu dinilai bertitik tolak dari aspek-aspek
tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan kurikulum, tujuan
pembelajaran dan tujuan belajar peserta didik. Setiap aspek yang dinilai
berpangkal pada kemampuan-kemampuan apa yang hendak
dikembangkan, sedangkan tiap kemampuan itu mengandung unsur-
unsur pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai. Penetapan aspek
yang dinilai mengacu pada kriteria keberhasilan yang telah ditentukan
dalam kurikulum tersebut.

6
Jenis penilaian yang dilaksanakan tergantung pada tujuan
diselenggarakannya penilaian tersebut. Misalnya, penilaian formatif
dimaksudkan untuk mengetahui kemajuan peserta didik dan dalam
upaya melakukan perbaikan yang dibutuhkan. Berbeda dengan
penilaian summatif yang bermaksud menilai kemajuan peserta didik
setelah satu semester atau dalam periode tertentu, untuk mengetahui
perkembangan peserta didik secara menyeluruh.
Persyaratan suatu instrumen penilaian, ialah validitas, reliabilitas,
objektivitas, kepraktisan, pembedaan, syarat-syarat ini dijelaskan lebih
lanjut pada bab evaluasi belajar dan pembelajaran.
C. Fungsi Kurikulum
Fungsi Kurikulum ditinjau dari tiga segi :
1. Fungsi bagi sekolah yang bersangkutan
Ada dua macam fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan:
 Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan

 Dijadikan pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan pendidikan


yang dilaksanakan disekolah.
2. Fungsi bagi sekolah tingkat diatasnya
Kurikulum dapat berfungsi sebagai pengontrol atau pemelihara
keseimbangan proses pendidikan. Dengan mengetahui kurikulum
sekolah pada tingkat tertentu, maka kurikulum pada tingkat diatasnya
dapat mengadakan penyesuaian. Misalnya : Jika suatu bidang study
telah diberikan pada kurikulum sekolah ditingkat bawah, harus
dipertimbangkan lagi pemilihanya pada kurikulum ditingkat atas
terutama dalam hal pemilihan bahan pengajaran.
Penyesuaian bahan tersebut dimaksudkan untuk menghindari
keterulagan penyampaian yang bisa berakibat pemborosan waktu dan
lebih penting lagi adalah untuk menjaga kesinambungan bahan
pengajaran itu.
3. Fungsi bagi masyarakat
Pada umumnya sekolah mempersiapkan peserta didik untuk terjun
dimasyarakat atau tegasnya untuk bekerja dengan keterampilan profesi

7
yang dimilikinya. Oleh karena itu, kurikulum sekolah haruslah
mengetahui atau mencerminkan hal-hal yang menjadi kebutuhan
masyarakat. untuk itu perlu kerja sama antara pihak sekolah dengan
pihak luar dalam hal pembenahan kurikulum yang diharapkan.
D. Kedudukan Kurikulum Dalam Pendidikan
Tugas utama seorang guru adalah membimbing, mengajar, serta
melatih peserta didik secara profesional sehingga dapat mengantarkan
peserta didiknya kepada pencapaian tujuan pendidikan. Sehingga untuk
melaksanakan tugas tersebut guru berpedoman pada suatu alat yang
disebut kurikulum
Kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan disekolah. Hal
ini berarti bahwa kurikulum merupakan bagaian yang tak tepisahkan dari
pendidikan atau pembelajaran.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran sangat
penting. Landasan pengembangan kurikulum seperti sebuah pondasi bangunan.
Persoalan mengembangkan isi dan bahan pelajaran serta bagaiman cara belajar
peserta didik bukanlah suatu proses yang sederhana, sebab menentukan isi atau
muatan kurikulum harus berangkat dari visi, misi, serta tujuan yang ingin
dicapai. Sedangkan menentukan tujuan erat kaitannya dengan persoalan sistem
nilai dan keutuhan masyarakat.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis
mengharapkan keritikan dan sarannya demi terlancarnya penulisan
makalah berikutnya.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita khususnya pada mata
kuliah pengembangan Kurikulum.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.


Hamalik, Oemar, 1990, Pengembangan Kurikulum (Dasar-dasar dan
Pengembangannya), CV. Mandar Maju, Bandung
Soetopo, Hendyat dan Soemanto, Wasty, 1991, Pembinaan dan
Pengembangan Kurikulum sebagai substansi problem administrasi
pendidikan, CV. Bumi Aksara, Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai