Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Diajukan Guna Memenuhi Tugas

Mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam

Dosen Pengampu: Suryawan Bagus Handoko, M.Pd.I.

Disusun oleh:

Kelompok III

ACEP NAJIDIN NIM: 20.01.0002

FARHAN NIM: 19.01.0010

PUTRI HULWAH NIM: 20.01.0030

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
AL-AMIN INDRAMAYU
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. Sang pencipta alam semesta, manusia,
dan kehidupan. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah sampai zaman terang-benderang
seperti saat ini. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Filsafat Pendidikan
Islam “ Dengan judul “Pengertian Filsafat Pendidikan Islam”
Tidak kurang dari pada waktu yang telah ditetapkan.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain untuk memenuhi salah satu dari
sekian kewajiban mata kuliah Hadist Tarbawi serta merupakan bentuk tanggung jawab
penulis pada tugas yang diberikan.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Demikian pengantar yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf jika dalam penulisan dan
penyusunannya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
konstruktif akan senantiasa kami nanti dalam upaya evaluasi diri.

Indramayu, 08 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan Masalah...............................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN........................................................................................................................3

A. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam..............................................................................3

B. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam......................................................................6

C. Peranan Filsafat Pendidikan Islam..................................................................................7

BAB III.......................................................................................................................................9

PENUTUP..................................................................................................................................9

A. Kesimpulan.....................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dari zaman dahulu sampai sekarang, manusia tidak terlepas dari masalah-masalah
atau pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan yang mengganggu pikirannya. Tentu
saja untuk mengatasi hal tersebut, manusia perlu mencari jawaban yang bisa
memecahkan atau menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dalam hal ini
diperlukan logika atau nalar manusia yang membuat masalah tersebut terpecahkan
yang mana disebut dengan berfilsafat.

Mengingat dominasi penggunaan nalar manusia dalam berfilsafat, maka kebenaran


yang dihasilkannya didasarkan atas penilaian kemampuan maksimal menurut nalar
manusia. Namun, karena nalar manusia bersifat terbatas, maka kebenaran yang
didapat bersifat relatif.

Filsafat dibutuhkan manusia dalam upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang


timbul dalam berbagai lapangan kehidupan. Jawaban itu merupakan hasil pemikiran
yang sistematis, integral, menyeluruh, dan mendasar. Jawaban seperti itu digunakan
untuk mengatasi masalah-masalah yang menyangkut berbagai bidang kehidupan
manusia, termasuk pendidikan.

Filsafat dapat dikatakan sebagai usaha untuk memahami atau mengerti semesta
dalam hal makna (hakikat) dan nilai-nilainya (esensi) yang tidak cukup dijangkau
hanya dengan panca indera manusia sekalipun. Bidang filsafat sangatlah luas dan
mencakup secara keseluruhan sejauh dapat dijangkau oleh pikiran. Filsafat berusaha
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula dan sifat dasar alam
semesta tempat manusia hidup serta apa yang merupakan tujuan hidupnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang kami bahas adalah
sebagai berikut:

1. Bagaimana pengertian filsafat pendidikan islam?

1
2. Bagaimana ruang lingkup filsafat pendidikan islam?
3. Bagaimana peranan filsafat pendidikan islam?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui pengertian filsafat pendidikan islam


2. Mengetahui ruang lingkup pendidikan islam
3. Mengetahui peranan filsafat pendidikan islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam

Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu dari kata “philos” dan
“shopia”. Philos artinya cinta yang sangat mendalam, dan shopia artinya kearifan atau
kebijakan. Jadi, arti filsaafat secara harfiah adalah cinta yang sangat mendalam
terhadap kearifan atau kebijakan. Istilah filsafat sering dipergunakan secara popular
dalam kehidupan sehari-hari, baik secara sadar maupun tidak sadar. Dalam
penggunaan secara popular, filsafat dapat diartikan sebagai suatu pendirian
hidup (individu), dan dapat juga disebut pandangan hidup (masyarakat).

Pengertian filsafat menurut para filosof antara lain, menurut Plato ialah
“pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran asli.” Menurut Aristoteles
mengartikan filsafat sebagai “ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang
tergabung di dalamnya metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik, dan estetika.”
Sedangkan menurut Al-Farabi memaknai filsafat sebagai “pengetahuan tentang
hakikat sebagai yang sebenarnya”. Immanuel Kant mengartikan filsafat sebagai
“pengetahuan yang menjadi pangkal pokok segala pengetahuan yang tercakup di
dalamnya: apa yang dapat diketahui (metafisika), apa yang seharusnya diketahui
(etika), sampai di mana harapan kita (agama), apa itu manusia (antropologi).”

Orang-orang Yunani, lebih kurang 600 tahun SM, telah menyatakan bahwa
pendidikan ialah uasaha membantu manusia menjadi manusia. Ada dua kata yang
penting dalam kalimat itu, pertama “membantu” dan kedua “manusia”. Manusia perlu
dibantu agar ia berhasil menjadi manusia. Seseorang dapat dikatakan telah menjadi
manusia bila telah memiliki nilai (sifat) kemanusiaan. Itu menunjukkan bahwa
tidaklah mudah menjadi manusia. Karena itulah sejak dahulu banyak manusia gagal
menjadi manusia. Jadi, tujuan mendidik ialah me-manusia-kan manusia. Agar tujuan
itu dapat dicapai dan agar program dapat disusun maka cirri-ciri manusia yang telah
menjadi manusia itu haruslah jelas.

3
Makna pendidikan dapat dilihat dalam pengertian secara khusus dan pengertian
secara luas. Dalam arti khusus, Langeveld mengemukakan bahwa pendidikan adalah
bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk
mencapai kedewasaanya. Dalam arti luas, pendidikan merupakan usaha manusia
untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya, yang berlangsung sepanjang hayat.
Dalam GBHN 1973 dikemukakan pengertian pendidikan bahwa, “pendidikan pada
hakekatnya merupakan suatu usaha yang disadari untuk mengembangkan kepribadian
dan kemampuan manusia, yang dilaksanakan didalam maupun diluar sekolah, dan
berlangsung seumur hidup”.

Lebih lanjut, Soegarda Poerwakawatja menguraikan bahwa pengertian pendidikan


dalam arti yang luas sebagai semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk
mengalihkan pengetahuan, pengalaman, kecakapan, dan keterampilannya kepada
generasi muda, sebagai usaha menyiapkan generasi muda agar dapat memahami
fungsi hidupnya, baik jasmani maupun rohani. Upaya ini dimaksudkan agar dapat
meningkatkan kedewasaan dan kemampuan anak untuk memikul tanggung jawab
moral dari segala perbuatannya. Proses pendidikan adalah proses perkembangan yang
bertujuan. Dan tujuan dari proses perkembangan itu secara alamiah ialah kedewasaan,
kematangan, dari kepribadian manusia. Dengan demikian, jelaslah bahwa pengertian
pendidikan itu erat kaitannya dengan masalah yang dihadapi dalam kehidupan
manusia.

Filsafat pendidikan menurut Al-Syaibany adalah “pelaksanaan pandangan falsafah


dan kaidah falsafah dalam bidang pendidikan. Filsafat itu mencerminkan satu dari
segi pelaksanaan falsafah umum dan menitikberatkan kepada pelaksanaan prinsip-
prinsip dan kepercayaan-kepercayaan yang menjadi dasar dari falsafah umum dalam
menyelesaikan masalah-masalah pendidikan secara praktis”. Selanjutnya Al-Syaibany
berpandangan bahwa filsafat pendidikan, seperti halnya filsafat umum, berusaha
mencari yang hak dan hakikat serta masalah yang berkaitan dengan proses
pendidikan. Filsafat pendidikan berusaha untuk mendalami konsep-konsep pendidikan
dan memahami sebab-sebab yang hakikidari masalah pendidikan. Filsafat pendidikan
berusaha juga membahas tentang segala yang mungkin mengarahkan proses
pendidikan.

4
Pendidikan islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum
agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran
Islam. Pedidikan Islam juga bisa diartikan bimbingan terhadap pertumbuhan rohani
dan jasmani menurut ajaran Islam dengan himah mengarahkan, mengajarkan, melatih,
mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.

Menurut Marimba, sebagaimana dikutip Bawani, Pendidikan Islam adalah


bimbingan jasmani-rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada
terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

Menurut definisi ini, ada tiga faktor yang mendukung pendidikan


Islam. Pertama, harus ada usaha untuk mengembangkan potensi jasmani dan rohani
yang dididik secara seimbang. Kedua, usaha tersebut didasarkan pada ajaran Islam,
terutama didasarkan pada al-Qur’an dan al-Hadits. Ketiga, usaha tersebut bertujuan
agar yang dididik pada akhirnya memiliki kepribadian utama menurut ukuran Islam
yang jelas. Maka pendidikan Islam itu adalah membimbing orang yang dididik
dengan berdasarkan ajaran Islam.

Dengan terungkapnya beberapa definisi tentang pendidikan Islam dan pendidikan


itu sendiri maka dapatlah kiranya menunjukkan kepada sebuah pengertian tentang
Filsafat Pendidikan Islam, yaitu seperti yang dinyatakan oleh Abdul Munir Mulkhan,
bahwa Filsafat Pendidikan Islam adalah usaha mencari asas-asas fundamental
pendidikan Islam.

Filsafat Pendidikan Islam juga bisa diartikan sebagai studi tentang pandangan
filosofis dari sistem dan aliran filsafat dalam Islam terhadap masalah-masalah
kependidikan dan bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
manusia Muslim dan umat Islam. Di samping itu, Filsafat Pendidikan Islam juga
merupakan studi tentang penggunaan dan penerapan metode dan sistem filsafat Islam
dalam memecahkan problematika pendidikan umat Islam, dan selanjutnya
memberikan arah dan tujuan yang jelas terhadap pelaksanaan pendidikan umat Islam.

Dari beberapa definisi di atas dapat pemakalah simpulkan bahwasannya Filsafat


Pendidikan Islam adalah “Usaha untuk membimbing manusia secara mendalam, baik
itu jasmani maupun rohani berdasarkan agama Islam supaya terbentuk pribadi yang
utama sesuai dengan ajaran Islam”.

5
B. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam

Filsafat pendidikan Islam merupakan pengetahuan yang memperbincangkan


masalah-masalah pendidikan Islam. Ruang lingkup filsafat pendidikan tidak akan jauh
dari beberapa hal di bawah ini:
1. Hakikat para pendidik dan anak didik.
2. Hakikat materi pendidikan dan metode penyampaian materi.
3. Hakikat tujuan pendidikan dan alat-alat pendidikan yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan.
4. Hakikat model-model pendidikan.
5. Hakikat lembaga formal dan nonformal dalam pendidikan.
6. Hakikat sistem pendidikan.
7. Hakikat evaluasi pendidikan.
8. Hakikat hasil-hasil pendidikan.

Dalam filsafat pendidikan Islam, selain ruang lingkup yang diterangkan di atas,
terdapat substansi pendidikan yang sangat penting, bahkan menentukan nilai sebuah
proses pendidikan, yaitu:

a. Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber ajaran dalam pendidikan


Islam.
b. Akhlak Nabi Muhammad SAW yang dapat dijadikan sebagai pelajaran
berharga untuk membentuk akhlak anak didik.
c. Keimanan kepada seluruh ajaran Islam yang dapat diterima oleh hati
dan akal yang sehat.
d. Kehidupan dunia yang oleh ajaran Islam dibebaskan
pengembangannya.
e. Alam semesta yang diciptakan untuk kemakmuran manusia.
f. Baik dan buruk.
g. Pahala dan dosa.

6
h. Ikhtiar dan takdir yang menjadi bagian dari rencana kehidupan
manusia dan kehendak Allah SWT yang pasti adanya.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik pemahaman bahwa ruang lingkup filsafat
pendidikan Islam berkaitan dengan pendekatan yang diterapkan adalah sebagai
berikut:

 Ontologi ilmu pendidikan, yang membahas hakikat substansi dan pola


organisasi ilmu pendidikan Islam.
 Epistemologi ilmu pendidikan, yang membahas hakikat objek formal dan
materi ilmu pendidikan Islam.
 Metodologi ilmu pendidikan, yang membahas hakikat cara-cara kerja dalam
menyusun ilmu pendidikan Islam.
 Aksiologi ilmu pendidikan, yang membahas hakikat nilai kegunaan teoritis
dan praktis ilmu pendidikan Islam.

C. Peranan Filsafat Pendidikan Islam

Peranan filsafat pendidikan Islam adalah harus mampu menjawab segala


permasalahan dalam bidang pendidikan, baik yang berkaitan dengan system cara
pengajarannya dan lain sebagainya, sebagaimana disebutkan oleh Omar Mohammad
al-Taumy al-Syaibany, bahwa filsafat pendidikan Islam harus mampu memberikan
kemanfaatan bagi khasanah pendidikan Islam berupa:

1. Membantu para perancang dan pelaksana pendidikan dalam membentuk


pemikiran yang benar terhadap proses pendidikan.
2. Memberi dasar bagi pengkajian pendidikan secara umum dan khusus.
3. Menjadi dasar penilaian pendidikan secara menyeluruh.
4. Memberi sandaran intelektual, bimbingan bagi pelaksana pendidikan untuk
menghadapi tantangan yang muncul dalam bidang pendidikan, sebagai
jawaban dari setiap permasalahan yang timbul dalam bidang pendidikan.
5. Memberikan pendalaman pemikiran tentang pendidikan dan hubungannya
dengan faktor-faktor spiritual, kebudayaan, sosial, ekonomi, politik dan
berbagai kehidupan lainnya.

7
Senada dengan pendapat di atas, Zuhairini juga menyampaikan dan
mengklasifikasikan tentang beberapa faktor yang menjadi peran dan tanggung jawab
filsafat pendidikan Islam dalam memberikan solusi kepada permasalahan pada dunia
pendidikan Islam. Filsafat pendidikan Islam memberikan alternatif-alternatif
pemecahan terhadap problem-problem yang dihadapi oleh pendidikan Islam, antara
lain:

a. Filsafat pendidikan Islam menunjukkan problem yang dihadapi oleh


pendidikan Islam, sebagai hasil dari pikiran yang mendalam dan berusaha
untuk memahami duduk masalahnya. Dengan analisa filsafat maka filsafat
pendidikan Islam bisa menunjukkan alternatif-alternatif pemecahannya.
b. Filsafat pendidikan Islam memberikan pandangan tertentu tentang manusia.
Pandangan tentang hakikat manusia tersebut berkaitan dengan tujuan hidup
manusia dan sekaligus juga merupakan tujuan pendidikan menurut Islam.
Sehingga filsafat pendidikan Islam berperan menjabarkan tujuan umum
pendidikan Islam dalam bentuk tujuan khusus yang operasional. Dan tujuan
yang operasional ini berperan untuk mengarahkan secara nyata gerak dan
aktivitas pelaksanaan pendidikaan.
c. Filsafat pendidikan Islam dengan analisanya terhadap hakikat hidup dan
kehidupan manusia, berkesimpulan bahwa manusia mempunyai potensi
pembawaan yang harus ditumbuhkan dan diperkembangkan. Filsafat
pendidikan Islam menunjukkan bahwa potensi pembawaan manusia tidak lain
adalah sifat-sifat Tuhan, atau al asma’ al-husna, dan dalam mengembangkan
sifat-sifat Tuhan tersebut dalam kehidupan kongret, tidak boleh mengarah
pada menodai dan merendahkan nama dan sifat Tuhan tersebut. Hal ini akan
memberikan petunjuk pembinaan kurikulum yang sesuai dan pengaturan
lingkungan yang diperlukan.
d. Filsafat pendidikan Islam, dalam analisanya terhadap masalah-
masalahnpendidikan Islam masa kini yang dihadapinya, akan dapat
memberikan informasi apakah proses pendidikan Islam yang berjalan selama
ini mampu mencapai tujuan pendidikan Islam yang ideal atau tidak. Dapat
merumuskan di mana letak kelemahannya dan dengan demikian bisa
memberikan alternatif-alternatif perbaikan pengembangannya.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Filsafat pendidikan islam adalah “usaha untuk membimbing manusia secara


mendalam, baik itu jasmani maupun rohani berdasarkan hukum-hukum agama
Islam supaya terbentuk pribadi yang utama sesuai dengan ajaran Islam”.
2. Ruang lingkup filsafat pendidikan islam berkaitan dengan pendekatan yang
diterapkan adalah sebagai berikut:
a. Ontologi ilmu pendidikan, yang membahas hakikat substansi dan pola
organisasi ilmu pendidikan Islam.
b. Epistemologi ilmu pendidikan, yang membahas hakikat objek formal dan
materi ilmu pendidikan Islam.
c. Metodologi ilmu pendidikan, yang membahas hakikat cara-cara kerja dalam
menyusun ilmu pendidikan Islam.
d. Aksiologi ilmu pendidikan, yang membahas hakikat nilai kegunaan teoritis
dan praktis ilmu pendidikan Islam.
3. Peranan filsafat pendidikan islam adalah memberikan kemanfaatan bagi khasanah
pendidikan Islam berupa:
a. Membantu para perancang dan pelaksana pendidikan dalam membentuk
pemikiran yang benar terhadap proses pendidikan.
b. Memberi dasar bagi pengkajian pendidikan secara umum dan khusus.
c. Menjadi dasar penilaian pendidikan secara menyeluruh.
d. Memberi sandaran intelektual, bimbingan bagi pelaksana pendidikan untuk
menghadapi tantangan yang muncul dalam bidang pendidikan, sebagai
jawaban dari setiap permasalahan yang timbul dalam bidang pendidikan.

9
e. Memberikan pendalaman pemikiran tentang pendidikan dan hubungannya
dengan faktor-faktor spiritual, kebudayaan, sosial, ekonomi, politik dan
berbagai kehidupan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Abd., Filsafat Pendidikan Islam, Yogyakarta: Teras, 2009

Basri, Hasan, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2009

Jalaluddin, Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,


2013

Mulkhan, Abdul Munir, Paradigma Intelektual Muslim; Pengantar Filosofis


Pendidikan islam dan Dakwah, Yogyakarta: Sipres, 1993

Nur Uhbiyati, Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 1997

Sadulloh, Uyoh, Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2014

Soegiono, Tamsil Muis, Filsafat Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012

Tafsir, Ahmad, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010

[1] Uyoh Sadulloh,Pengantar Filsafat Pendidikan,(Bandung: Alfabeta, 2014), 16.

[2] Soegiono, Tamsil Muis, Filsafat Pendidikan,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


2012), 5-6.

[3] Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


2010), 33.

[4] Uyoh Sadulloh,Pengantar Filsafat Pendidikan,(Bandung: Alfabeta, 2014), 54-56.

10
[5] Jalaluddin, Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2013), 8.

[6] Uyoh Sadulloh,Pengantar Filsafat Pendidikan,(Bandung: Alfabeta, 2014), 71-72.

[7] Nur Uhbiyati, Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia,
1997), 9.

[8] Abd. Aziz, Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009), 11.

[9] Abdul Munir Mulkhan, Paradigma Intelektual Muslim; Pengantar Filosofis


Pendidikan islam dan Dakwah, (Yogyakarta: Sipres, 1993), 69.

[10] Abd. Aziz, Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009), 12.

[11] Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), 15.

[12] Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), 16.

[13] Hasan Basri, 18 .

[14] Abd. Aziz, Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009), 27.

[15] Abd. Aziz, Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009), 28-29.

11
12

Anda mungkin juga menyukai