Disusun oleh:
Kelompok III
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. Sang pencipta alam semesta, manusia,
dan kehidupan. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah sampai zaman terang-benderang
seperti saat ini. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Filsafat Pendidikan
Islam “ Dengan judul “Pengertian Filsafat Pendidikan Islam”
Tidak kurang dari pada waktu yang telah ditetapkan.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain untuk memenuhi salah satu dari
sekian kewajiban mata kuliah Hadist Tarbawi serta merupakan bentuk tanggung jawab
penulis pada tugas yang diberikan.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Demikian pengantar yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf jika dalam penulisan dan
penyusunannya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
konstruktif akan senantiasa kami nanti dalam upaya evaluasi diri.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
A. Kesimpulan.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari zaman dahulu sampai sekarang, manusia tidak terlepas dari masalah-masalah
atau pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan yang mengganggu pikirannya. Tentu
saja untuk mengatasi hal tersebut, manusia perlu mencari jawaban yang bisa
memecahkan atau menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dalam hal ini
diperlukan logika atau nalar manusia yang membuat masalah tersebut terpecahkan
yang mana disebut dengan berfilsafat.
Filsafat dapat dikatakan sebagai usaha untuk memahami atau mengerti semesta
dalam hal makna (hakikat) dan nilai-nilainya (esensi) yang tidak cukup dijangkau
hanya dengan panca indera manusia sekalipun. Bidang filsafat sangatlah luas dan
mencakup secara keseluruhan sejauh dapat dijangkau oleh pikiran. Filsafat berusaha
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula dan sifat dasar alam
semesta tempat manusia hidup serta apa yang merupakan tujuan hidupnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang kami bahas adalah
sebagai berikut:
1
2. Bagaimana ruang lingkup filsafat pendidikan islam?
3. Bagaimana peranan filsafat pendidikan islam?
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu dari kata “philos” dan
“shopia”. Philos artinya cinta yang sangat mendalam, dan shopia artinya kearifan atau
kebijakan. Jadi, arti filsaafat secara harfiah adalah cinta yang sangat mendalam
terhadap kearifan atau kebijakan. Istilah filsafat sering dipergunakan secara popular
dalam kehidupan sehari-hari, baik secara sadar maupun tidak sadar. Dalam
penggunaan secara popular, filsafat dapat diartikan sebagai suatu pendirian
hidup (individu), dan dapat juga disebut pandangan hidup (masyarakat).
Pengertian filsafat menurut para filosof antara lain, menurut Plato ialah
“pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran asli.” Menurut Aristoteles
mengartikan filsafat sebagai “ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang
tergabung di dalamnya metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik, dan estetika.”
Sedangkan menurut Al-Farabi memaknai filsafat sebagai “pengetahuan tentang
hakikat sebagai yang sebenarnya”. Immanuel Kant mengartikan filsafat sebagai
“pengetahuan yang menjadi pangkal pokok segala pengetahuan yang tercakup di
dalamnya: apa yang dapat diketahui (metafisika), apa yang seharusnya diketahui
(etika), sampai di mana harapan kita (agama), apa itu manusia (antropologi).”
Orang-orang Yunani, lebih kurang 600 tahun SM, telah menyatakan bahwa
pendidikan ialah uasaha membantu manusia menjadi manusia. Ada dua kata yang
penting dalam kalimat itu, pertama “membantu” dan kedua “manusia”. Manusia perlu
dibantu agar ia berhasil menjadi manusia. Seseorang dapat dikatakan telah menjadi
manusia bila telah memiliki nilai (sifat) kemanusiaan. Itu menunjukkan bahwa
tidaklah mudah menjadi manusia. Karena itulah sejak dahulu banyak manusia gagal
menjadi manusia. Jadi, tujuan mendidik ialah me-manusia-kan manusia. Agar tujuan
itu dapat dicapai dan agar program dapat disusun maka cirri-ciri manusia yang telah
menjadi manusia itu haruslah jelas.
3
Makna pendidikan dapat dilihat dalam pengertian secara khusus dan pengertian
secara luas. Dalam arti khusus, Langeveld mengemukakan bahwa pendidikan adalah
bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk
mencapai kedewasaanya. Dalam arti luas, pendidikan merupakan usaha manusia
untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya, yang berlangsung sepanjang hayat.
Dalam GBHN 1973 dikemukakan pengertian pendidikan bahwa, “pendidikan pada
hakekatnya merupakan suatu usaha yang disadari untuk mengembangkan kepribadian
dan kemampuan manusia, yang dilaksanakan didalam maupun diluar sekolah, dan
berlangsung seumur hidup”.
4
Pendidikan islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum
agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran
Islam. Pedidikan Islam juga bisa diartikan bimbingan terhadap pertumbuhan rohani
dan jasmani menurut ajaran Islam dengan himah mengarahkan, mengajarkan, melatih,
mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.
Filsafat Pendidikan Islam juga bisa diartikan sebagai studi tentang pandangan
filosofis dari sistem dan aliran filsafat dalam Islam terhadap masalah-masalah
kependidikan dan bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
manusia Muslim dan umat Islam. Di samping itu, Filsafat Pendidikan Islam juga
merupakan studi tentang penggunaan dan penerapan metode dan sistem filsafat Islam
dalam memecahkan problematika pendidikan umat Islam, dan selanjutnya
memberikan arah dan tujuan yang jelas terhadap pelaksanaan pendidikan umat Islam.
5
B. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam
Dalam filsafat pendidikan Islam, selain ruang lingkup yang diterangkan di atas,
terdapat substansi pendidikan yang sangat penting, bahkan menentukan nilai sebuah
proses pendidikan, yaitu:
6
h. Ikhtiar dan takdir yang menjadi bagian dari rencana kehidupan
manusia dan kehendak Allah SWT yang pasti adanya.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik pemahaman bahwa ruang lingkup filsafat
pendidikan Islam berkaitan dengan pendekatan yang diterapkan adalah sebagai
berikut:
7
Senada dengan pendapat di atas, Zuhairini juga menyampaikan dan
mengklasifikasikan tentang beberapa faktor yang menjadi peran dan tanggung jawab
filsafat pendidikan Islam dalam memberikan solusi kepada permasalahan pada dunia
pendidikan Islam. Filsafat pendidikan Islam memberikan alternatif-alternatif
pemecahan terhadap problem-problem yang dihadapi oleh pendidikan Islam, antara
lain:
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
e. Memberikan pendalaman pemikiran tentang pendidikan dan hubungannya
dengan faktor-faktor spiritual, kebudayaan, sosial, ekonomi, politik dan
berbagai kehidupan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Nur Uhbiyati, Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 1997
10
[5] Jalaluddin, Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2013), 8.
[7] Nur Uhbiyati, Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia,
1997), 9.
[8] Abd. Aziz, Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009), 11.
[10] Abd. Aziz, Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009), 12.
[11] Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), 15.
[12] Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), 16.
[14] Abd. Aziz, Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009), 27.
[15] Abd. Aziz, Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009), 28-29.
11
12