1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karna atas berkat
Rahmat dan Karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun
makalah yang kami susun ini berjudul tentang “Masalah Penelitian”.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Sukma Adelina Ray, M.Pd., sebagai Dosen
Pembimbing mata kuliah Penelitian Kuantitatif. Kami menyadari bahwa makalah yang kami
susun ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
serta mendukung sangat kami harapkan dari pihak pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi semua pihak pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
variael, yaitu variabel bebas (indipendent variable) dan variabel terikat / tergantung
(dependent variable).
6. Pemilihan masalah hendaklah mempertimbangkan faktor biaya yang digunakan.
7. Data dapat dikumpulkan dengan capat, tepat dan benar.
Dari sisi lain perlu pula mendapat perhatian mengenai data yang mempunyai validitas
internal dan eksternal. Validitas internal berkaitan dengan seberapa jauh hasil
penelitian merupakan fungsi dari perlakuan. Validitas eksternal merujuk pada tingkat
dimana dapat menggeneralisasi hasil temuan suatu penelitian untuk dapat menjelaskan
atau meramalkan kejadian-kejadianyang serupa.
8. Masalah itu hendaklah sesuatu yang aktual dan hangat pada waktu penelitian
diadakan.
9. Yang dijadikan masalah hendaklah sesuatu yang baru dan telah diwajar untuk
diteliti atau akan menemukan bentuk baru dari sesuatu yang telah ada.
10. Pemilihan masalah hendaklah mempertimbangkan waktu yang tersedia.
11. Untuk peneliti pemula sebaiknya lebih hati-hati dalam memilih masalah.
3
3. Sumber Kepustakaan: buku Teks, Jurnal, Laporan Penelitian Membaca buku teks,
jurnal maupun laporan penelitian, selain dapat memperkaya khasanah pengetahuan,
juga dapat dijadikan sebagai sumber bahan identifikasi masalah yang memberi
rekomendasi untuk melakukan penelitian lanjutan.
4. Forum Pertemuan Ilmiah dan Diskusi
Hasil pertemuan ilmiah dan diskusi dengan orang yang lebih berpengalaman atau para
pakar di bidangnya dapat membuka wawasan dan pandangan lain untuk memperoleh
identifikasi masalah yang direncanakan sebagai bahan untuk menyusun skripsi atau
tesis.
5. Observasi atau pengalaman langsung dalam praktek Hasil observasi dan
pengalaman langsung juga merupakan sumber yang masalah yang potensial dijadikan
dalam merencanakan suatu penelitian.
6. Perubahan Paradigma dalam pendidikan Paradigma pendidikan yang selalu berubah
dan berkembang dari masa ke masa dalam berbagai hal seperti kurikulum, media dan
metode pembelajaran dapat dijadikan sumber berbagai identifikasi masalah untuk
penelitian.
7. Fenomena Pendidikan dalam kelas, luar kelas dan di Masyarakat Fenomena
pendidikan yang terjadi baik dalam kelas, luar kelas maupun dalam masyarakat dapat
mendorong peneliti untuk menjadikannya sebagai sumber masalah yang dapat
diangkat dalam suatu penelitian.
8. Deduksi dari teori
Terdapatnya deduksi dari teori yang sudah ada ataupun merupakan cabang studi yang
sedang dikembangkan.
Hal-hal yang dapat dipermasalahkan dalam penelitian adalah masalah atau peluang,
dimana pendefinisiannya harus jelas baik keluasannya maupun kedalamannya.
Masalah diartikan sebagai suatu situasi dimana suatu fakta yang terjadi sudah
menyimpang dari batas-batas toleransi yang diharapkan.
Peluang merupakan suatu kondisi eksternal yang menguntungkan jika dapat diraih
dengan usaha-usaha tertentu, tetapi juga dapat menjadi ancaman bila peluang itu dapat
dimanfaatkan oleh pesaing.
4
khusus ,lebih sederhana dan gejalanya akan lebih muda kita amati karna dengan
pembatasan masalah maka seorang peneliti akan lebih focus dan terarah sehingga tau
kemana akan melangkah selanjutnya dan apa tindakan selanjutnya . (tahir ,2011:19)
”Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah atau membatasi ruang lingkup
masalah yang terlalu luas / lebar sehingga penelitian lebih bisa fokus untuk dilakukan.
Hal ini dilakukan agar pembahasan tidak terlalu luas kepada aspek-aspek yang jauh
dari relevan sehingga penelitian bisa lebih fokus untuk dilakukan. Dari sekian banyak
masalah tersebut dipilihlah satu atau dua masalah yang akan dipermasalahkan, tentu
yang akan diteliti (lazim disebut dengan batasan masalah). Batasan masalah jadinya
berati pemilihan satu atau dua masalah dari beberapa masalah yang sudah
teridentifikasi.
Batasan masalah itu dalam arti lain sebenarnya menegaskan atau memperjelas yang
menjadi masalah. Dengan kata lain, merumuskan pengertian dan menegaskannya
dengan dukungan data-data hasil penelitian pendahuluan seperti apa “sosok” masalah
tersebut. Misal, jika yang dipilih mengenai “prestasi kerja karyawan yang rendah”
dipaparkanlah (dideskripsikanlah) “kerendahan” prestasi kerja itu seperti apa
(misalnya kehadiran kerja seberapa rendah, keseriusan kerja seberapa rendah,
kuantitas hasil kerja seberapa rendah, kualitas kerja seberapa rendah).
Dapat pula batasan masalah itu dalam arti batasan pengertian masalah, yaitu
menegaskan secara operasional (definisi operasional) masalah tersebut yang akan
memudahkan untuk melakukan penelitian (pengumpulan data) tentangnya. Misal,
dalam contoh di atas, prestasi kerja mengandung aspek kehadiran kerja (ketepatan
waktu kerja), keseriusan atau kesungguhan kerja (benar-benar melakukan kegiatan
kerja ataukah malas-malasan dan buang-buang waktu, banyak menganggur), kuantitas
hasil kerja (banyaknya karya yang dihasilkan berbanding waktu yang tersedia), dan
kualitas hasil kerja (kerapihan, kecermatan dsb dari hasil karya).
Pilihan makna yang mana yang akan diikuti sebenarnya tidak masalah. Idealnya:
(1) membatasi (memilih satu atau dua) masalah yang akan diteliti (pilih satu atau dua
dari yang sudah diidentifikasi),
(2) menegaskan pengertiannya, dan
(3) memaparkan data-data yang memberikan gambaran lebih rinci mengenai
“sosoknya.”. Seperti dalam contoh : Jadi, jika masalahnya berupa “prestasi kerja
5
karyawan yang rendah” (yang dipilih dari, misalnya: kreativitas kerja yang rendah,
kemampuan berinisiatif yang rendah, kerja sama (kolegialitas) yang rendah, loyalitas
yang rendah, dan lainnya), maka yang akan diteliti (dipilih, dibatasi) tentu mengenai
kerendahan prestasi kerja karyawan, bukan mengenai faktor penyebab rendahnya
prestasi kerja karyawan, atau upaya memotivasi karyawan. Jika yang jadi masalah
kekurangan fasilitas (sarana prasarana) pendidikan, maka yang disebutkan (dituliskan)
adalah bahwa yang akan diteliti (dipilih, dibatasi) adalah masalah kekurangan
fasilitas, bukan pengelolaan fasilitas.” (amel,2010)
“Contoh
Buatlah pembatasan masalah dari judul di bawah ini.
Judul :
Pelaksanaan Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam UpayaPembentukan
Wawasan Kebangsaan pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Delanggu
Tahun Pelajaran 2007/2008
Pembatasan masalah :
Suatu penelitian agar tidak terjadi kesalah pahaman yang terlalu jauh haruslah
ditentukan pembatasan masalah penelitian. Adapun pembatasan masalah dalam
penelitian ini antara lain:
1. Objek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian ini adalah pelaksanaan pengajaran pendidikan
kewarganegaraan dalam upaya pembentukan wawasan kebangsaan pada siswa kelas
VIII SMP Muhammadiyah 4 Delanggu Tahun Pelajaran 2007/2008.
2. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah guru pendidikan kewarganegaraan kelas
VIII SMP Muhammadiyah 4 Delanggu Tahun Pelajaran 2007/2008.” (admin,2009)
Identifikasi masalah
“ Identifikasi masalah berarti mengenali masalah yaitu dengan cara mendaftar faktor –
faktor yang berupa permasalahan.mengidentifikasi masalah – masalah penelitian
bukan sekedar mendaftar jumlah masalah tetapi juga kegiatan ini lebih daripada itu
karena masalah yang telah dipilih hendaknya memiliki nilai yang sangat penting atau
signifikansi untuk dipecahkan” (Setyosari,2012:64)
6
“Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling
penting diantara proses lain. Masalah penelitian akan menentukan kualitas dari
penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian
atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa kita temukan lewat studi literatur
atau lewat pengamatan lapangan. Beberapa hal yang dijadikan sebagai sumber
masalah adalah :
1.Bacaan
Bacaan yang berasal dari jurnal-jurnal penelitian yang berasal dari laporan hasil-hasil
penelitian yang dapat dijadikan sumber masalah, karena laporan penelitian yang baik
tentunya mencantumkan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut, yang berkaitan
dengan penelitian tersebut. Suatu penelitian sering tidak mampu memecahkan semua
masalah yang ada, karena keterbatasan penelitian. Hal ini menuntut adanya penelitian
lebih lanjut dengan mengangkat masalah-masalah yang belum terjawab.
Selain jurnal penelitian, bacaan lain yang bersifat umum juga dapat dijadikan sumber
masalah misalnya buku-buku bacaan terutama buku bacaan yang mendeskripsikan
gejala-gejala dalam suatu kehidupan yang menyangkut dimensi sains dan teknologi
atau bacaan yang berupa tulisan yang dimuat dimedia cetak.
2.PertemuanIlmiah
Masalah dapat diperoleh melalui pertemuan-pertemuan ilmiah, seperti seminar,
diskusi. Lokakarya, konfrensi dan sebagainya. Dengan pertemuan ilmiah dapat
muncul berbagai permasalahan yang memerlukan jawaban melalui penelitian.
3.Pernyataan Pemegang Kekuasaan (Otoritas)
Orang yang mempunyai kekuasaan atau otoritas cenderung menjadi figure yang
dianut oleh orang-orang yang ada dibawahnya. Sesuatu yang diungkapkan oleh
pemegang otoritas tersebut dapat dijadikan sumber masalah. Pemegang otoritas di sini
dapat bersifat formal dan non formal.
4.Observasi(Pengamatan)
Pengamatan yang dilakukan seseorang tentang sesuatu yang direncanakan ataupun
yang tidak direncanakan, baik secara sepintas ataupun dalam jangka waktu yang
cukup lama, dapat melahirkan suatu masalah. Contoh : Seorang pendidik menemukan
masalah dengan melihat (mengamati) sikap dan perilaku siswanya dalam proses
belajar mengajar.
7
5.Wawancara dan Angket
Melalui wawancara kepada masyarakat mengenai sesuatu kondisi aktual di lapangan
dapat menemukan masalah apa yang sekarang dihadapi masyarakat tertentu.
Demikian juga dengan menyebarkan angket kepada masyarakat akan dapat
menemukan apa sebenarnya masalah yang dirasakan masyarakat tersebut. Kegiatan
ini dilakukan biasanya sebagai studi awal untuk mengadakan penjajakan tentang
permasalahan yang ada di lapangan dan juga untuk menyakinkan adanya
permasalahan-permasalahan di masyarakat
faktor diatas dapat saling mempengaruhi dalam melahirkan suatu masalah penelitian,
dapat juga berdiri sendiri dalam mencetuskan suatu masalah. Jadi untuk
mengindentifikasi masalah dapat melalui sumber-sumber masalah di atas. Sumber-
sumber masalah tersebut dapat saling berinteraksi dalam menentukan masalah
penelitian, dapat juga melalui salah satu sumbersaja.
Setelah masalah diindentifikasi, selanjutnya perlu dipilih dan ditentukan masalah yang
akan diangkat dalam suatu penelitian” (amel : 2010)
Identifikasi masalah sebenarnya dilakukan untuk menemukan ruang lingkup masalah
tertentu dalam ruang lingkup masalah tersebut misalnya ditentukan bahwa masalah
tersebut dalam bidang pendidikan,kemudian dipilih sala satu masalah sesuai dengan
kemampuan peneliti baik dari segi pelaksanaan ataupun kurikulumnya (tahir,2011:19)
8
BAB III
SIMPULAN
Memahami dan memilih masalah yang wajar untuk diteliti bukanlah semata-mata
mencabut sesuatu yang kelihatannya kurang berarti dan rusak dalam suatu wacana
kehidupan. Sesuatu itu hendaklah dilihat dalam kontek dan realitasnya, ditelusuri,
diamati, dibandingkan, dan dibedakan, dengan menggunakan berbagai kriteria.
Masalah penelitian merupakan masalah atau isu yang menuntun pada keharusan
dilaksanakannya penelitian tersebut. Masalah ini bisa muncul dari berbagai sumber. Ia
bisa bersumber dari pengalaman yang pernah dirasakan peneliti dalam kehidupan
pribadi atau tempat kerjanya. Ia juga bisa berasal dari perdebatan ekstensif dalam
literature-literatur. Ia juga bisa muncul dari perdebatan kebijakan di pemerintahan
atau antara para eksekutif kenamaan. Intinya, sumber-sumber masalah penelitian bisa
jadi sangat beragam. Berbagai sumber, dari mana permasalahan penelitian dapat
digali, diidentifikasi dan dikembangkan, antara lain dari:
1. Pengalaman Pribadi
2. Lanjutan atau Perluasan Penelitian
3. Sumber Kepustakaan
4. Forum Pertemuan Ilmiah dan Diskusi
5. Observasi atau pengalaman langsung
6. Perubahan Paradigma
7. Fenomena Pendidikan dalam kelas, luar kelas dan di Masyarakat
8. Deduksi dari teori
Pembatasan masalah berkaitan dengan pemilihan masalah dari berbagai masalah yang
telah diidentifikasikan .Dengan demikian masalah akan dibatasi menjadi lebih
khusus ,lebih sederhana dan gejalanya akan lebih muda kita amati karna dengan
pembatasan masalah maka seorang peneliti akan lebih focus dan terarah sehingga tau
kemana akan melangkah selanjutnya dan apa tindakan selanjutnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10