Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PEMILIHAN MASALAH, LATAR BELAKANG, DAN PERUMUSAN

MASALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“METODOLOGI PENELITIAN”

Dosen Pengampu : Dr.Zuraidah,M.Si.

Disusun Oleh :

M Lutfi Ali Akbar (934127419)

Meta Prila Adelina (934124719)

Salsabilla Via Agustin (934125519)

JURUSAN EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-Nya kita
dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan kepada semua jalan yang lurus
berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam
semesta. Kami sangat besyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas dari
mata kuliah Metodologi Penelitian dengan judul “Pemilihan Masalah, Latar Belakang, Dan
Perumusan Masalah ”.Disamping itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu
Dr.Zuraidah,M.Si, . selaku Dosen Mata Kuliah Metodologi Penelitian, serta teman-teman yang
telah membantu kami selama pembuatan makalah berlangsung sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki kembali karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih terdapat banyak
kekurangannya.

Kediri, 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................

A. Latar Belakang ..................................................................................................


B. Rumusan Masalah ............................................................................................

BAB II PMBAHASAN......................................................................................................

A. Pengertian Identifikasi Masalah .............................................................................


B. Pengertian Latar Belakang Masalah........................................................................
C. Pengertian Rumusan Masalah.................................................................................

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................

A. KESUMPULAN ...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, dan analisis, data secara sistematis dan
obyektif untuk mendapatkan solusi atas suatu masalah. Sebelum memulai penelitian, si peneliti
harus terlebih dahulu membatasi penelitiannya agar tidak terlalu luas hingga menjadi tak terarah.
Setelah membatasi masalah, peneliti akan mulai menyusun latar belakang penelitian yang akan
menjadi terobosan untuk membuat contoh rumusan masalah dan tujuan penelitian
tersebut.Dilansir dari buku (Metode Penelitian: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
(Azwardi) (2018: 24-26), perumusan masalah merupakan upaya untuk menunjukkan secara
konkret berbagai pertanyaan penelitian terkait ruang lingkup masalah yang diteliti. Rumusan
masalah yang baik akan menunjukkan variabel-variabel beserta sifat hubungan dari variabel-
variabel itu, ditulis di dalam bentuk pertanyaan, dan dapat diuji secara empiris.

Sedangkan tujuan penelitian adalah jawaban yang akan diperoleh dari rumusan masalah. Maka
dari itu, tujuan penelitian harus sinkron dengan rumusan masalah. Apabila ada 3 rumusan
masalah, maka tujuan penelitiannya juga harus ada 3. Tujuan masalah dinyatakan di dalam
bentuk kalimat dengan konkret satu per satu sesuai ruang lingkup dan rumusan masalah.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian identifikasi masalah?
b. Bagaimana cara membuat identifikasi masalah?
c. Apa pengertian latar belakang masalah?
d. Apa saja bahan untuk menyusun latar belakang?
e. Apa saja tujuan latar belakang
f. Apa pengertian rumusan masalah?
g. Apa saja langkah- langkah perumusan masalah?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN IDENTIFIKASI MASALAH

Masalah penelitian atau topik penelitian berpengaruh terhadap kualitas penelitian. Artinya
masalah penelitian yang teridentifikasi dengan matang di awal akan menentukan penelitian yang
dihasilkan. Tak hanya itu, identifikasi masalah yang jelas menentukan apakah penelitian bisa
dilanjutkan atau tidak. Bila masalah atau topik yang diangkat tidak memenuhi kriteria maka
peneliti pun harus mencari topik lain yang lebih menarik dan penting.Secara umum, masalah
penelitian dapat diartikan sebagai pernyataan yang mempertanyakan tentang satu atau beberapa
variabel yang ada dalam suatu fenomena. Melansir ppbsi.unsiyah.ac.id, variabel adalah konsep
yang memuat nilai bervariasi, pembeda antara sesuatu dengan yang lain. Dalam suatu studi yang
menggunakan alur berpikir deduktif biasanya ditampilkan definisi operasional variabel.
Sementara itu, variabel dalam penelitian kualitatif seringkali disebut definisi konseptual.

Identifikasi masalah didefinisikan sebagai upaya untuk menjelaskan masalah dan membuat
penjelasan dapat diukur. Identifikasi ini dilakukan sebagai langkah awal penelitian. Jadi, secara
ringkas, identifikasi adalah mendefinisikan masalah penelitian. Selain itu, identifikasi masalah
juga dapat diartikan sebagai proses dan hasil pengenalan masalah atau inventarisasi masalah.
Makanya identifikasi ini menjadi langkah awal penelitian yang penting.

A. Pengertian Identifikasi Masalah Menurut Para Ahli

Supaya makin paham, kamu bisa memperhatikan pengertian identifikasi masalah menurut
dua ahli yakni Suriasumantri dan Amien Silalahi.

1. Suriasumantri

Menurut Suriasumantri, identifikasi masalah adalah tahap permulaan dari penguasaan


masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai suatu
masalah.
1

2. Amien Silalahi

Sedangkan menurut Amien Silalahi, identifikasi masalah adalah usaha untuk mendaftar
sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap suatu masalah yang sekiranya bisa ditemukan
jawabannya.

B. Bagian Identifikasi Masalah

dua bagian dalam identifikasi masalah. Jadi nggak cuma asal, identifikasi masalah pun
harus memuat dua bagian ini, yakni:

1. Identifikasi dengan Jelas Akar Penyebab Masalah

Identifikasi masalah harus memuat akar penyebab yang jelas. Di dalamnya memuat
asal-muasal masalah terjadi. Misalnya, kamu membahas masalah kemiskinan. Untuk
mengidentifikasi masalah tersebut, kamu harus menjelaskan faktor-faktor yang
menyebabkan kemiskinan seperti sempitnya lapangan pekerjaan, rendahnya upah, dan
sebagainya.

2. Mengembangkan Pernyataan Masalah Secara Rinci yang Mencakup Efek Masalah


pada Suatu Fenomena

Setelah mnejelasan penyebar masalah, kamu harus mengebangkanefek atau dampak


masalah tersebut secara lebish luas.Mengambil contoh sebelumnya, kamu harus
menerangkan dampak kemiskinan untuk kondisi perekonomian dalam lingkup
nasional. Jadi tak hanya sebatas menjelaskan penyebab masalah, identifikasi masalah
pun berisi tentang dampak masalah terhadap suatu fenomena tertentu.

C. Sumber untuk Mendapatkan Bahan Identifikasi Masalah

Sebelum berbicara tentang cara membuat identifikasi masalah, kamu harus tahu sumber-
sumber untuk mendapatkan bahan identifikasi. Masalah atau topik tidak datang begitu
saja. Kamu pun harus menemukannya dengan cara berpikir kritis. Sejauh ini, ada

1
Riyanto, Y. Melodologi Penelitian Pendidikan. (Penerbit SIC: Surabaya,2001)hlm64
beberapa sumber yang bisa kamu manfaatkan untuk menemukan masalah atau topik
tertentu sebagai objek penelitian, yaitu:

1. Perbanyak membaca literatur

Kamu bisa membaca banyak bahan seperti jurnal penelitian dan laporan penelitian.
Bacaan-bacaan tersebut memberikan masalah sekaligus dapat menginspirasimu. Ada
banyak bahan bacaan seperti buku, media cetak, media online, rilis, dan sebagainya.
Terpenting, bahan yang kamu baca memang dari sumber yang kredibel dan dapat
dipercaya.

2. Ikuti seminar atau diskusi untuk memperkaya wawasan

kamu bisa mengikuti pertemuan ilmiah seperti seminar atau diskusi. Selain wawasan
bertambah, kamu bisa lebih terbuka melihat situasi terkini. Sumber lainnya, kamu
bisa melakukan pengamatan atau observasi secara langsung. Dengan pengamatan
yang baik, kamu bisa melihat kondisi sekitar dengan lebih kritis.

3. Gunakan wawancara atau kuesioner untuk mendapatkan data

Selain sumber di atas, kamu bisa juga memanfaatkan wawancara dan angket atau
kuesioner. Misalnya, melalui wawancara kamu dapat menemukan masalah yang
dihadapi masyarakat tertentu. Demikian juga dengan menyebarkan angket, kamu bisa
mendapatkan gambaran tentang masalah yang tengah dialami orang lain. Melalui
pengalaman juga bisa lo, nggak jarang peneliti menemukan masalah atau topik
menarik lantaran ia sendiri yang mengalaminya. Asalkan didukung data dan argumen
yang kuat, pengalamanmu terhadap sesuatu bisa diteliti lebih dalam.
2

D. Cara Membuat Identifikasi Masalah


2
Lehmann, E.L. & Romano, J.P. Testing Statistical Hypotheses. (America: Springer: America,2005)hlm112
Sebelum mengidentifikasi masalah, peneliti perlu melakukan beberapa hal sebagai
berikut. Tujuannya agar identifikasi masalah yang didapatkan matang.

1. Memahami teori, fakta, dan ide tentang bidang atau topik tertentu yang dipilih
peneliti. Peneliti harus mengetahui penelitian dalam bidang tersebut dengan cara
mengulas literatur

2. Menumbuhkan keingintahuan agar peneliti mempunyai minat untuk meneliti topik


atau masalah tertentu.

3. Kehidupan dan hubungan yang dibangun oleh penelitian harus terkait dengan
kemajuan teknologi. Artinya, peneliti harus melek perkembangan teknologi dan
informasi.

4. Pengetahuan dan peneliti harus diperoleh melalui jurnal, majalah, dan buku baru.

5. Peneliti dapat menyusun survei saran untuk penelitian lebih lanjut yang diberikan
pada akhir laporan penelitian dan tinjauan proyek penelitian.

6. Ketika mengidentifikasi masalah pun tidak boleh sembarangan, ada beberapa hal
yang harus diperhitungkan. Contohnya, apabila masalah mengenai tujuan dan sasaran
yang diidentifikasi pada langkah sebelumnya tidak tercapai, apa yang akan dilakukan
oleh peneliti.

Kemudian, identifikasi masalah tidak boleh hanya fokus pada masalah atau tantangan
saja. Namun peneliti juga harus memikirkan kendala yang mungkin mencegah
tercapainya tujuan dan sasaran. Ditambah lagi, identifikasi harus didasarkan pada
pengamatan empiris, seperti data dan informasi yang diperoleh dari survei, wawancara,
dan studi dari berbagai sumber. Selanjutnya, identifikasi harus menghasilkan pernyataan
yang menggambarkan masalah yang dihadapi. Setelah menemukan masalah atau topik
menarik yang bakal diangkat, kamu harus mengikuti langkah-langkah berikut ini untuk
mengidentifikasi masalah:
3

3
Essays, UK. (November 2018). Research Onion – Explanation of the Concept. Retrieved from
https://www.ukessays.com/essays/sychology/explanation-ofthe-concept-of-research-onion-psychology-essay.php?
1. Identifikasi masalah secara umum

Langkah awal, kamu harus mendefinisikan masalah secara umum. Misalnya, kamu
bisa mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban dari pertanyaan semacam ini:
apakah berita negatif lebih menarik minat orang dibandingkan berita yang positif?

Kemudian, pertanyaan tersebut dipersempit lagi dengan pertanyaan, “Apakah berita


negatif seperti perampokan, korupsi menarik minat orang lebih dari berita positif
seperti pertumbuhan ekonomi negara?

2. Memahami sifat masalah

Langkah kedua adalah memahami sifat masalah. Cara terbaik untuk memahami masalah
adalah melakukan diskusi. Jadi berdiskusilah dengan orang-orang yang memiliki
pengetahuan yang baik perihal masalah yang kamu teliti.

3. Kumpulkan literatur yang tersedia

Kumpulkan semua penelitian terkait dengan masalah akan dikaji.langkah ketiga ini
akan membantu kamu untuk mempersempit masalah, mengidentifikasi kesenjangan
penelitian, memberikan ide-ide baru di bidang terkait, dan menentukan desain
penelitian.

4. Mengembangkan ide-ide melalui diskusi.

Diskusi selalu menghasilkan informasi yang bermanfaat. Berbagai ide baru dapat
dikembangkan. Sehingga identifikasi masalah yang kamu lakukan pun semakin
dalam. Peneliti harus mendiskusikan masalahnya dengan rekan dan orang lain yang
memiliki pengalaman yang cukup di bidang yang sama atau setidaknya pernah
menangani masalah yang sama.

5. Menyusun ulang masalah penelitian

Setelah identifikasi masalah dibuat, langkah berikutnya adalah baca dan susun
kembali masalah penelitian menjadi istilah operasional. Mengutip dari penelitian
vref=1
ilmiah.com, pertanyaan penelitian awal adalah mengapa produktivitas di Jepang jauh
lebih tinggi daripada di India?

Setelah masalah dipahami, literatur yang dibutuhkan sudah ada, dan diskusi tentang
masalah telah dilakukan maka pertanyaan disusun, “Faktor-faktor apa yang
bertanggung jawab atas produktivitas tenaga kerja yang lebih tinggi dari industri
manufaktur di Jepang selama dekade 1971 hingga 1980 dibandingkan industri
manufaktur di India?”

Menurut Perpres No. 16 Tahun 2018 Pasal 1 angka 34, penelitian adalah kegiatan
yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk
memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan
pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan
kemajuan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi. Untuk merancang penelitian yang
terarah, diperlukan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, tinjauan pustaka, hipotesis, pembatasan masalah, dan metodologi
penelitian yang matang dan jelas.

B. PENGERTIAN LATAR BELAKANG MASALAH


Latar Belakang masalah adalah informasi yang tersusun sistematis berkenaan
dengan fenomena dan masalah problematik yang menarik untuk di teliti. Masalah terjadi
saat harapan ideal akan sesuatu hal tidak sama dengan realita yang terjadi. Tidak semua
masalah adalah fenomena dan menarik. Masalah yang fenomenal adalah saat menjadi
perhatian banyak orang dan di bicarakan di berbagai kalangan di masyarakat. Latar
belakang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah dalam penelitian
ingin diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang digunakan untukkan untuk
menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan praktis.
4

Latar belakang masalah penelitian berisi informasi tentang suatu masalah dan atau
peluang yang dapat dipermasalahkan agar ditindaklanjuti lewat penelitian, termasuk hal-

4
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. (Cetakan Keduabelas, Alfabeta : Bandung,2011)hlm52
hal yang melatarbelakanginya (Husein Umar, 2001:238). Latar belakang masalah berisi
tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada suatu proyek penelitian,
tetapi dalam peristiwa itu, nampak adanya penyimpangan-penyimpangan dari standar
yang ada, baik standar keilmuan maupun aturan-aturan. Dalam latar belakang ini peneliti
harus melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis
masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan dan
menuliskan mengapa hal itu perlu diteliti (Sugiyono, 1999:302). Bagian latar belakang
masalah menjelaskan mengapa suatu penelitian dilaksanakan dan apa yang ingin dicapai
atau diketahui dari pelaksanaan penelitian tersebut. Fakta dan data yang mendukung
harus dicantumkan (Dermawan Wibisono, 2000:304). Banyak orang mengalami kesulitan
dalam memutuskan apa yang akan dimasukkan dalam latar belakang masalah, hasilhasil
penelitian apa yang perlu dikutip, mana yang akan diberikan dalam latar belakang
masalah dan mana yang tidak perlu. Jawabnya mudah, hanya bahanbahan yang mengarah
kepada hipotesislah yang digunakan. Bahan-bahan tersebut disusun menurut urutan yang
logis. (David Lindsay, 1986:8). Menurut Andrik Purwasito (2004), latar belakang
masalah setidaknya memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa saja yang menjadi perhatian anda untuk dijadikan suatu latar
belakang. Itulah yang disebut dengan latar belakang faktual (identifikasi masalah
yang relevan).
2. Informasi kasus, baik secara langsung lewat pengamatan di masyarakat maupun
lewat buku-buku referensi, dan hasil-hasil penelitian lain yang sejenis, ini disebut
latar belakang teoritis. Peneliti menghubungkan kasus yang satu dengan yang lain,
Bagaimana kasus-kasus kontemporer berhubungan dengan kasus-kasus terdahulu,
dan bagaimana antara teori-teori yang dapat menjelaskan fenomena perubahan
tersebut dari waktu ke waktu.
3. Tonggak problematik yang berisi berbagai persoalan yang akan dijawab dalam
bab-bab selanjutnya. Latar belakang memberi alur berpikir sehingga
mempermudah peneliti untuk mensistematisir persoalan yang ingin dipecahkan.

Setiap masalah yang akan dijawab sebaiknya diutarakan sebagai problematik


yang akan dibahas dalam bab-bab berikutnya. Hal-hal yang perlu dikemukakan dalam
latar belakang masalah adalah Mengapa peneliti memilih isu tertentu? Apa kegunaan
penelitian tersebut untuk kepentingan praktis atau teoretis? Agar peneliti dapat menyusun
latar belakang penelitiannya dengan baik maka dia harus membekali diri dengan banyak
informasi tentang isu penelitiannya baik yang berdimensi praktis dan teoritis. Seorang
peneliti dengan isu “motivasi kerja”, harus dapat menjelaskan mengapa dia meneliti isu
tersebut, apa akibat positif yang bisa ditimbulkan dari penelitian dengan isu tersebut.
Dalam latar belakang peneliti bisa saja mencantumkan data atau pendapat-pendapat orang
lain guna memperkuat alasan penelitiannya (Mustafa, 1997). Latar belakang masalah
berisi argumentasi mengapa penelitian ini penting dilakukan. Menggambarkan situasi dan
kondisi baik secara makro maupun mikro serta dilengkapi dengan fakta dan data-data
lapangan. Menunjukkan sebab- sebab muncul dan terjadinya masalah. Dikotomi, antara
apa yang seharusnya terjadi dan kenyataan yang ada. Munculnya kesenjangan antara apa
yang diharapkan dengan kenyataan. Mengemukakan Kajian teoritis dibandingkan dengan
fenomena yang ada, sehingga penelitian ini menjadi menarik, memberi manfaat besar dan
memang urgen untuk dilakukan (W. Gede Merta, 2004:11)

A. Tujuan Penyusunan Latar Belakang

Penyusunan latar belakang penelitian yang dilakukan secara ketat, rigid, seksama
dan akurat tersebut memiliki tujuan-tujuan yang memudahkan peneliti dalam
menjalankan penelitian selanjutnya. Secara umum latar belakang penelitian dapat
dijadikan sebagai peta jalan dan pedoman atau penunjuk arah bagi peneliti dalam
menjalankan penelitiannya. Isi latar belakang secara lengkap menggambar tiga komponen
yaitu Penyebab-Masalah-Dampak, sehingga akan memberikan manfaat untuk:
5

1. Menentukan kerangka teori yang tepat. Peneliti dapat mengeksplorasi teori-teori


yang berkaitan dengan masalah. Misalnya telah ditetapkan bahwa masalah
penelitiannya adalah perilaku berkendara tidak aman, maka peneliti diarahkan
untuk mengeksplorasi teori-teori yang berkaitan dengan perilaku tidak aman
tersebut. Jangan sampai peneliti masalah mengekspor teori kecelakaan lalulintas.

5
Amirin Tatang  M. Menyusun Rencana Penelitian. (PT. Raja Grafindo Persada : Jakart, 1995)hlm83
2. Menentukan kerangka konsep dan variabel penelitian. Peneliti dapat menentukan
variabel dependen (tergantung) dan variabel independen (tidak tergantung) yang
dibutuhkan dalam penelitian.
3. Mengarahkan definisi operasional. Jika konsep masalah sudah jelas maka peneliti
dapat dengan mudah menentukan definisi dari variabel yang dipilih, alat ukurnya,
cara ukurnya, hingga skala hasil ukurnya.
4. Menentukan hipotesa penelitian. Dari dugaan-dugaan penyebab yang dituliskan
dalam latar belakang, peneliti dapat menentukan hipotesis penelitian yang harus
diuji.
B. Menyusun Latar Belakang

Seperti halnya menyusun sebuah karya tulis, latar belakang penelitian dibaut
melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut adalah persiapan, penyusunan, dan
penyuntingan/editing.

1. Tahap Persiapan Latar belakang yang tersusun dengan baik dan rapi
membutuhkan persiapan yang matang. Apa sajakah yang harus disiapkan?
Kerangka logika Penyebab-Masalah-Dampak. Peneliti sudah
mempersiapkan apa yang menjadi masalah? Penyebabnya apa? Dan
bagaimana dampaknya. Laporan hasil penelitian terkini misalnya dari
Riskesdas, SDKI, jurnal hasil penelitian dan sebagainya. Buku teks yang
relevan dengan masalah penelitian. Dokumen lainnya yang relevan.
2. Tahap Penyusunan Urutan penyusunan latar belakang mengikuti kerangka
Penyebab-Masalah-Dampak. Urutannya dimulai dari Masalah, lalu
Penyebab, akhirnya Dampak. Susunan urutan ini tidak ada standarnya.
3. Tahap Penyuntingan. Bila latar belakang telah selesai, maka sebelum
melakukan editing dari sisi penulisan ejaan, tanda baca, kutipan, dan
sebagainya. Misalnya: Anda bisa meminta bantuan teman yang sama-sama
sedang menyusun skripsi juga untuk melakukan peninjauan.
C. PENGERTIAN RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah berbeda dengan identifikasi masalah. Kalau masalah yang sudah
teridentifikasi merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, sementara
rumusan masalah merupakan suatu kalimat pernyataan yang disusun berdasarkan adanya
masalah tersebut dan akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data dalam suatu proses
penelitian. Namun demikian terdapat kaitan erat antara suatu masalah dan rumusan masalah,
karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah yang teridentifikasi.
A. Pentingnya Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap penelitian yang
memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Tanpa perumusan
masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan
membuahkan hasil apa-apa. Perumusan masalah disebut juga sebagai research questions
atau research problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu
fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam
kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu
dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat. Mengingat
demikian pentingnya kedudukan perumusan masalah di dalam kegiatan penelitian,
sampai-sampai memunculkan suatu anggapan yang menyatakan bahwa kegiatan
melakukan perumusan masalah, merupakan kegiatan separuh dari penelitian itu sendiri.
Penentuan perumusan masalah sangat penting dan berfungsi dalam menetapkan:

a. Langkah awal yaitu untuk:


1. Mengembangkan Kerangka Konsep
2. Konseptualisasi dan Operasionalisasi
3. Desain Penelitian
b. Mengembangkan Kerangka Konsep
c. Konseptualisasi dan Operasionalisasi
d. Desain Penelitian.
Ada empat langkah yang perlu dilalui, yaitu langkah-langkah, persiapan,
konfirmasi awal, konfirmasi akhir, dan formulasi akhir. Pada langkah persiapan, hal-hal yang
perlu dikerjakan adalah sebagai berikut :
a. Formulasikan situasi problematik yang dihadapi (lihat kasus).
6
M.M. Sopiah, Sangadji Etta Mamang. Metodologi Penelitian “Pendekatan Praktis dalam Penelitian”. (CV Andi
Offset : Yogyakarta,2010)
b. Identifiksikan kesenjangan yang ada, misalnya: mereka sudah mendapat
pelajaran metodologi penelitian, tetapi kenyataannya kemampuan
meneliti mereka masih rendah.
c. Pelajari kepustakaan dan sumber informasi lain berkaitan dengan
kenyataan problematik di atas, kemudian jelaskan secara rinci dan luas
situasi kajiannya, sehingga semua hal yang mempengaruhi rendahnya
kemampuan meneliti seseorang dapat teramati.
d. Dari butir 3, pilihlah inti permasalahan apa yang paling utama atau yang
mempengaruhi sub masalah yang lain, kemudian dipertajam dan
diformulasikan dalam rumusan permasalahan penelitian, Misalnya:
“Apakah rendahnya kemampuan meneliti dosen bidang ilmu sosial
disebabkan oleh pemahaman dan penguasaan tentang ‘Metodologi
Penelitian’ yang kurang memadai?” Kalimat rumusan masalah ini dapat
juga dikembangkan sesuai dengan pemilihan metode penelitian dan jenis
data yang sesuai, seperti:
1. Identifikasi penguasaan metode penelitian dan kemampuan meneliti
dosen. (untuk pendekatan penelitian dengan metode deskriptif)
2. Hubungan antara penguasaan metode penelitian dengan
kemampuan meneliti dosen. (untuk pendekatan penelitian dengan metode Asosiatif/
korelasional)
3. Perbandingan penguasaan metode penelitian terhadap kemampuan
meneliti dosen. (untuk pendekatan penelitian dengan metode Komparatif)
Pemilihan kalimat rumusan masalah tersebut, disesuaikan dengan tujuan penelitian yang akan
dicapai dan tentu saja juga disesuaikan dengan jenis data yang diperoleh.
Merumuskan masalah yang sudah teridentifikasi dalam suatu penelitian tidak mudah. Ketika
rumusan masalah tidak jelas, maka penelitian menjadi sulit dipahami. Terlebih bila masalah
penelitian sering sekali dikacaukan dengan kekeliruan penulisan rumusan masalah dan
pertanyaan – pertanyaan yang harus dijawab peneliti untuk memahami atau menjelaskan masalah

tersebut. Belum lagi kompleksivitas ini ditambah dengan keharusan peneliti untuk mendorong
audiens agar tertarik dan mau lebih jauh membaca dan melihat manfaat atau pentingnya
penelitian. Memilih Masalah Penelitian sebaiknya peneliti harus:
a. Memastikan apakah masalah yang akan dipilih itu sudah atau akan ada jawabannya?
b. Mempertimbangkan relevansinya
c. Mempertimbangkan manfaat teoritisnya
d. Mempertimbangkan aspek aktualitas masalah
e. Mempertimbangkan jelajah atau wilayah pengembangan ilmu yang berkaitan.
Merumuskan masalah penelitian dirasakan sukar karena:
a. Peneliti mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan penelitian yang jelas.
b. Peneliti memperoleh sejumlah data dan berusaha untuk merumuskan masalah penelitian
sesuai dengan data yang tersedia.
c. Peneliti merumuskan masalah peneliti dalam bentuk terlalu umum dan ambiugitas
sehingga menyulitkan interprestasi hasil dan pembuatan kesimpulan penelitian.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Masalah penelitian atau topik penelitian berpengaruh terhadap kualitas penelitian.


Artinya masalah penelitian yang teridentifikasi dengan matang di awal akan menentukan
penelitian yang dihasilkan. Tak hanya itu, identifikasi masalah yang jelas menentukan apakah
penelitian bisa dilanjutkan atau tidak. Bila masalah atau topik yang diangkat tidak memenuhi
kriteria maka peneliti pun harus mencari topik lain yang lebih menarik dan penting.Secara
umum, masalah penelitian dapat diartikan sebagai pernyataan yang mempertanyakan tentang

7
Mardalis. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. (Bumi aksara: Jakarta,2010)hlm55
satu atau beberapa variabel yang ada dalam suatu fenomena. Selain itu, identifikasi masalah juga
dapat diartikan sebagai proses dan hasil pengenalan masalah atau inventarisasi masalah.
Makanya identifikasi ini menjadi langkah awal penelitian yang penting.

Latar Belakang masalah adalah informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan
fenomena dan masalah problematik yang menarik untuk di teliti.Masalah yang fenomenal adalah
saat menjadi perhatian banyak orang dan di bicarakan di berbagai kalangan di masyarakat.Latar
belakang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah dalam penelitian ingin
diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang digunakan untukkan untuk
menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan praktis.Dalam latar belakang ini
peneliti harus melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas. Dari dugaan-
dugaan penyebab yang dituliskan dalam latar belakang, peneliti dapat menentukan hipotesis
penelitian yang harus diuji.

Rumusan masalah berbeda dengan identifikasi masalah.Pada langkah persiapan, hal-hal


yang perlu dikerjakan adalah sebagai berikut : Formulasikan situasi problematik yang dihadapi
(lihat kasus). untuk pendekatan penelitian dengan metode Asosiatif/ korelasional) , Perbandingan
penguasaan metode penelitian terhadap kemampuan meneliti dosen. Terlebih bila masalah
penelitian sering sekali dikacaukan dengan kekeliruan penulisan rumusan masalah dan
pertanyaan – pertanyaan yang harus dijawab peneliti untuk memahami atau menjelaskan masalah
tersebut. Peneliti memperoleh sejumlah data dan berusaha untuk merumuskan masalah penelitian
sesuai dengan data yang tersedia.

DAFTAR PUSTAKA

Riyanto, Y. Melodologi Penelitian Pendidikan. (Penerbit SIC: Surabaya,2001)hlm64

Lehmann, E.L. & Romano, J.P. Testing Statistical Hypotheses. (America: Springer:
America,2005)hlm112

Essays, UK. (November 2018). Research Onion – Explanation of the Concept. Retrieved from
https://www.ukessays.com/essays/sychology/explanation-ofthe-concept-of-research-onion-
psychology-essay.php?vref=1
Amirin Tatang  M. Menyusun Rencana Penelitian. (PT. Raja Grafindo Persada : Jakart,
1995)hlm83

M.M. Sopiah, Sangadji Etta Mamang. Metodologi Penelitian “Pendekatan Praktis dalam
Penelitian”. (CV Andi Offset : Yogyakarta,2010)

Anda mungkin juga menyukai