Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat. Makalah ini membahas secara
singkat tentang “ perekonomian bangsa “
Penulisan makalah ini adalah merupakan salah satu tugas mata kuliah “Hubungan Industrial”
yang diberikan oleh Bapak Dr. Muhammad Shofiyuddin SE, M.Si
Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran
penyusunan makalah ini. Makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna baik dari bentuk
penyusunannya maupun materinya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis khususnya

Pekalongan, 15 November 2022

Penulis

DAFTAR ISI

1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1

DAFTAR ISI...................................................................................................................................2

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

latar belakang...............................................................................................................................4

Rumusan masalah........................................................................................................................5

Tujuan..........................................................................................................................................6

BAB II.............................................................................................................................................7

PEMBAHASAN..............................................................................................................................7

1.1 Pertumbuhan ekonomi...........................................................................................................7

1.2 Arti petumbuhan ekonomi.....................................................................................................8

1.3 Teori dan model pertumbuhan...............................................................................................8

1.4 Potensi ekonomi...................................................................................................................10

2.Sistem ekonomi.......................................................................................................................11

2.1 sistem ekonomi sosialis........................................................................................................12

2.2 sistem ekonomi campuran....................................................................................................13

2.3 Dinamika perekonomian......................................................................................................13

3. Ketimpangan Ekonomi (Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan)....................................14

3.1. Konsep dan Definisi Kemiskinan.......................................................................................14

3.2 Garis Kemiskinan.................................................................................................................15

3.3 Sejumlah Indikator...............................................................................................................15

BAB III..........................................................................................................................................17

PENUTUP.....................................................................................................................................17

2
1.1 Kesimpulan..........................................................................................................................17

1.2 Saran.....................................................................................................................................18

Daftar pustaka................................................................................................................................18

BAB I

PENDAHULUAN

latar belakang
Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa atau negara dapat terlihat dengan pertumbuhan dan
pendapatan negara tersebut. Meskipun bukan merupakan satusatunya ukuran unutk menilai
pertumbuhan ekonomi Output suatu bangsa. Pendapatan bukan hanya berguna unutk menilai

3
perkembangan ekonomi suatu negara dari waktu ke waktu. Tetapi juga membandingkan dengan
negara lain. Disamping itu, dari pendapatan nasional selanjutnya pula diperoleh pertumbuhan
ekonomi dan pendapatan negara.Segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan khususnya
kehidupan manusia tentunya mengalami sebuah perkembangan atau suatu perubahan.
Disetiap daerah yang memiliki masyarakat majemuk akan mengalami sebuah perubahan baik
secara lambat maupun secara cepat. Perkembangan atau perubahan ini merupakan hal yang wajar
yang terjadi dikalangan kehidupan masyarakat, hal ini disebabkan karena setiap individu dalam
masyarakat memiliki suatu keinginan yang tidak terbatas, sehingga dengan adanya keinginan
tersebut mendorong suatu masyarakat tertentu untuk membuat perubahan-perubahan. Perubahan
yang dilakukan oleh suatu masyarakat semata-mata hanya ingin membuat suatu daerah yang
mereka tempati agar lebih maju. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat sudah ada sejak
zaman dahulu kala, perubahan akan terjadi dengan adanya usaha-usaha masyarakat setempat.
Masalah ekonomi yang ada di Indonesia selalu menjadi perhatian bagi masyarakat. Segala
sesuatu cara dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan dan memecahkan permasalahan tersebut
tetapi kenyataannya kemiskinan yang dialami masyarakat Indonesia terus bertambah.
Kesejahteraannya belum stabil masih minim atau belum maksimal layaknya negara maju.
Perekonomian merupakan suatu aktivitas ekonomi dalam kehidupan manusia di mana di dalam
perkembangannya perekonomian selalu mengalami transformasi dan inovasi. Perekonomian di
suatu negara akan mengalami pertumbuhan dengan seiring berjalannya waktu. Kondisi ini dapat
dijadikan sebagai tolak ukur kesuksesan dalam suatu negara. Negara dengan pendapatan yang
tinggi dapat dikatakan sebagai negara maju dengan kreativitas dan inovasi yang dimiliki
masyarakat dapat membantu untuk meningkatkan stabilitas ekonomi negara. Hal itu mendorong
suatu negara untuk berusaha dan meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh masyarakatnya.
Keberanian dan kemandirian dalam usaha untuk meningkatkan nilai kehidupan ekonomi dapat
dijadikan sebagai acuan agar suatu negara dapat berkembang. Upaya untuk mendorong
masyarakat dari kemiskinan bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Karena akan berdampak
pada perilaku dan semangat dalam menjalani kehidupan.
Kemandirian ekonomi menjadi faktor dalam pembangunan ekonomi negara yaitu dengan
meningkatkan kegiatan ekonomi yang didukung oleh lingkungan dan kreativitas untuk
menciptakan suatu dengan menerapkan ide-ide baru dalam kehidupan ekonomi. Kemandirian
dapat dilihat dari perekonomian yang seakan terbuka dan terintegrasi dengan perekonomian

4
global, daya saing ,dan kemakmuran rakyat. Rakyat lah yang menjadi pusat dalam pembangunan
dan pengembangan ekonomi didukung dengan kualitas dari masyarakatnya sendiri dalam suatu
negara.

Rumusan masalah
Kemandirian adalah suatu konsep yang sering dihubungkan dengan pembangunan dalam konsep
ini program-program pembangunan dirancang secara sistematis agar individu mampu
masyarakat menjadi subjek dari pembangunan.
Pemerintah Indonesia melakukan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait fiskal dan
moneter seperti Bank Indonesia otoritas jasa keuangan dan lembaga penjamin simpanan.
Pemerintah akan terus melakukan kebijakan yang tepat dalam memperbaiki dan memperkuat
fundamental ekonomi Indonesia. Berbagai kebijakan tersebut diharapkan dapat membuat
Indonesia mempunyai daya tahan tinggi dalam menghadapi gejolak lingkungan global maupun
perubahan di dalam negeri yang seringkali tidak terduga. Namun walaupun sudah melakukan
kebijakan ekonomi yang tepat di dalam era global ini suka atau tidak suka, ada faktor-faktor
yang penting yang berada di luar kendali Indonesia. Kan dari tersebut berada pada negara yang
secara sistem ekonomi sangat kuat. Oleh karena itu diperlukan kemandirian ekonomi yang
terutama bersumber dari dalam negeri agar Indonesia mampu bertahan apabila terjadi goncangan
lingkungan global.
Untuk dapat mandiri secara ekonomi terdapat beberapa hal fundamental yang perlu diperbaiki
secara berkelanjutan. Hal tersebut adalah peningkatan produktivitas dan daya saing, pendalaman
jasa keuangan yang inklusif serta reformasi struktural. Diharapkan perbaikan tersebut akan
membawa Indonesia menjadi semakin mandiri dan tidak mudah tergoncang oleh perubahan
global yang sekaligus menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang yang mampu
menjadi pemain utama dalam persaingan perdagangan global. Untuk mencapai kemandirian
ekonomi dalam jangka menengah panjang, upaya reformasi struktural terus dilakukan melalui
penerbitan berbagai kebijakan, salah satunya adalah undang-undang cipta kerja. Disusun untuk
mendorong penciptaan lapangan kerja, mempermudah pembukaan usaha-usaha baru,
meningkatkan investasi,serta mengatasi berbagai masalah tumpang tindih regulasi dan
mengakibatkan ketidakpastian hukum. Perlu adanya penguatan dari infrastruktur, pemberdayaan,

5
peningkatan skill, keterampilan dan teknologi yang memiliki potensi sebagai pertumbuhan dalam
pendapatan.

Tujuan
1. Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi
2. Untuk mengetahui sistem ekonomi
3. Untuk mengetahui ketimpangan ekonomi

BAB II

PEMBAHASAN

1.Pertumbuhan Ekonomi

6
1.1 Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan nilai serta jumlah produksi barang dan jasa yang
dihitung suatu negara dalam suatu kurun waktu tertentu berdasarkan kepada beberapa indikator.
Misalnya naiknya pendapatan nasional, pendapatan perkapita, jumlah tenaga kerja yang lebih
besar dari jumlah pengangguran, serta berkurangnya tingkat kemiskinan.
Pertumbuhan ekonomi juga dapat diartikan sebagai proses perubahan yang secara
berkesinambungan menuju kondisi yang lebih baik dalam kondisi perekonomian suatu negara.
Ekonomi suatu negara sendiri dapat dikatakan bertumbuh jika kegiatan ekonomi masyarakatnya
berdampak langsung kepada kenaikan produksi barang dan jasanya.
Dengan mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi pemerintah kemudian dapat membuat
perencanaan mengenai penerimaan negara dan pembangunan kedepannya.sementara bagi para
pelaku sektor usaha tingkat pertumbuhan ekonomi, dapat dijadikan sebagai dasar dalam
membuat rencana perkembangan produk serta sumber dayanya.

1.2 Arti petumbuhan ekonomi


Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama atau suatu
keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan. Selain dari
sisi permintaan (konsumsi), dari sisi penawaran,pertumbuhan penduduk juga membutuhkan
pertumbuhan kesempatan kerja(sumber pendapatan). Pertumbuhan ekonomi tanpa dibarengi
dengan penambahan kesempatan kerja akan mengakibatkan ketimpangan dalam pembagian dari
penambahan pendapatan tersebut (ceteris paribus), yang selanjutnya akann menciptakan suatu
kondisi pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan kemiskinan.

1.3 Teori dan model pertumbuhan


A. Teori dan model pertumbuhan neoklasik
Teori pertumbuhan ekonomi ini sebenarnya merupakan perkembangan dari teori klasik yang
telah lebih dulu dikenalkan oleh adams smith. Tokoh yang mengemukakannya adalah dua
ekonom senior bernama roberts solow dan T.w. swan. Oleh karena itu, teori ini dikenal pula
sebagai model pertumbuhan ekonomi solow-swan. Aliran neoklasik memusatkan teorinya pada
tiga faktor yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi, yakni modal, tenaga kerja, dan
perkembangan tekonologi. Teori ini meyakini bahwa peningkatan jumlah tenaga kerja dapat
meningkatkan pendapatan perkapita. Namun, tanpa adanya teknologi modern yang berkembang,

7
peningkatan tersebut tidak akan dapat memberikan hasil positif terhadap pertumbuhan ekonomi
secara nasional.
B. Teori modern dan model pertumbuhan endogen
Teori pertumbuhan endogen berpendapat bahwa investasi dalam SDM, inovasi, dan pengetahuan
merupakan kontributor yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Teori ini juga berfokus
pada eksternalitas positif dan efek limpahan dari ekonomi berbasis pengetahuan yang akan
mengarah pada pembangunan ekonomi.
Teori pertumbuhan endogen terutama berpendapat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi jangka
panjang tergantung pada langkah-langkah kebijakan. Misalnya subsidi untuk penelitian dan
pengembangan atau pendidikan meningkatkan tingkat pertumbuhan dalam beberapa model
pertumbuhan endogen dengan meningkatkan insentif untuk inovasi.
C. Pertumbuhan TEF (total faktor produksi)
Berdasarkan studi-studi empiris mengenai pertumbuhan ekonomi dan sumber- sumbernya, Pack
dan Page menyatakan bahwa terdapat dua sumber utama
pertumbuhan, yakni pertumbuhan yang bersumber dari peningkatan dan pertumbuhan yang
didorong oleh pertumbuhan produktivitas.
Sumber pertumbuhan output yang berasal dari peningkatan produktivitas dari input-
input produksi dapat dihitung secara parsial, yakni dari masing-masing input
atau totalnya dari semua input.
Ada 3 faktor penentu proses produksi atau pertumbuhan :
1. Sumber daya alam
2. Sumber daya manusia
3. Barang modal
D. Teori pertumbuhan david ricardo
Menurut teori ini pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh SDA (dalam arti tanah) yang terbatas
jumlahnya, dan jumlah penduduk yang menghasilkan jumlah tenaga kerja yang menyesuaikan
diri dengan tingkat upah, diatas atu dibawah tingkat upah alamiah (minimal). Perubahan
teknologi menyebabkan produktivitas tenaga kerja meningkat.
E. Teori pertumbuhan dari Thomas robert malthus
Menurutnya, ukuran keberhasilan pembangunan suatu perekonomian adalah kesejahteraan
negara, yakni jika PDB potensialnya meningkat. Pertumbuhan penduduk adalah akibat dari

8
proses pembangunan. Namun pertambahan penduduk tidak bisa terjadi tanpa peningkatan
kesejahteraan yang sebanding. Jika tingkat akumulasi modal meningkat, permintaan atas tenaga
kerja juga meningkat. Kondisi demikian mendorong pertumbuhan penduduk.
F. Friedrich list (1789-1846)
Teori pertumbuhan ekonomi yang dijelaskan oleh Friedrich list membagi pertumbuhan ekonomi
yang terjadi disuatu negara berdasarkan cara produksi dan mata pencaharian masyarakat. Dalam
teori ini pertumbuhan ekonomi ditujukan secara bertahap atau bertingkat seperti sebuah tangga
sehingga disebut juga sebagai Stuffen theorien.
Terdapat empat fase pertumbuha ekonomi yaitu :
1. Masa berburu dan pengembaraan
Pada masa ini manusia masih hidup berpindah – pindah atau nomaden karena masih adanya
ketergantungan akan hewan perburuan dan tempat pencarian sumber makanan . Mereka akan
berpindah ketempat lain jika jumlah persediaan makanan didaerah tersebut telah habis,sehingga
dapat disimpulkan bahwa manusia masih hidup hanya untuk keperluan pribadinya,yaitu
makanan.
2. Masa berternak dan bertani
Setelah menemukan cara berternak hewan dan juga bertani,manusiapun mulai tinggal menetap
disuatu tempat.Mereka membudidayakan hewan-hewan ternak dan melakukan pertanian untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Masa bertani dan kerajinan
Pada masa ini , masyarakatnya mulai mencoba membuat peralatan yang digunakan untuk
membantu kegiatan pertanian,sehingga terciptalah alat-alat pertukangan dan juga pandai besi.
4. Masa industri dan perniagaan
Seiring dengan kerajinan yang semakin besar,maka manusia mulai melakukan perniagaan
terhadap barang kerajinaanya.Teknologi pada masa ini juga sudah mengalami kemajuan dan
perdagangan sudah dalam tingkat nasional bahkan internasional dengan didukungnya trasportasi
yang memadai.

G. Teori dependensi
Teori tentang komunikasi masa yang menyatakan bahwa semakin seseorang tergantung pada
suatu media untuk memenuhi kebutuhanya, maka media tersebut menjadi semakin penting untuk

9
orang itu.Teori dependensi lebih menitik beratkan pada persoalan keterbelakangan dan
pembangunan negara dunia ketiga.

1.4 Potensi ekonomi


Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi tinggi potensi yang mulai
diperhatikan dunia internasional. Indonesia negara dengan ekonomi paling besar di Asia
tenggara. Indonesia sebagai sebuah negara dengan pertumbuhan penduduk yang besar dan kaya
dengan sumber daya alam yang bisa menjadi peluang memajukan perekonomian. Sumber daya
manusia yang melimpah juga bisa menjadi potensi sekaligus menciptakan peluang pasar yang
bisa menggerakkan perekonomian. Selain bertumpu pada faktor sumber daya alam Indonesia
juga tumbuh dengan ditopang oleh besarnya konsumsi domestik yang besar. Namun harus
diingat bahwa negara Indonesia perlu meningkatkan pembangun manusia secara bertahap dan
berkesinambungan yaitu, dengan cara meningkatkan konsumsi masyarakat.
Peningkatan konsumsi bergantung pada peningkatan pendapatan, dan peningkatan peningkatan
pendapatan sangat bergantung pada produksinya. Maka dari itu sudah semestinya masyarakat
turut serta dalam membangun ekonomi dengan cara meningkatkan produksi. Untuk mengatasi
hal ini perlu adanya pembangunan ekonomi seperti dengan memberdayakan UMKM. Dengan
mengetahui tujuan dan sasaran pembangunan serta kekuatan dan kelemahannya maka strategi
pengembangan potensi yang ada akan lebih terarah dan strategi tersebut akan menjadi pedoman
bagi pemerintah atau siapa saja yang akan melakukan melaksanakan kegiatan usaha di mana
saja. Dengan adanya globalisasi ekonomi Indonesia sebagai negara berkembang harus
mempunyai kesiapan dalam menghadapi persaingan dengan negara-negara lain terlebih lagi
kesiapan bersaing dalam bidang ekonomi. Perekonomian yang stabil dan jika bersaing tentunya
menjadi hal yang sangat penting dalam menghadapi globalisasi. Kestabilan ekonomi tidak hanya
dibangun dengan pembangunan perekonomian regional di beberapa wilayah yang mempunyai
potensi cukup tinggi.
Indonesia juga memiliki potensi dan peluang menjadi negara besar dalam kekuatan ekonomi
dunia. Indonesia berpotensi menjadi negara maju setidaknya akan tercapai pada 2030 .
Setidaknya ada 4 faktor potensial yang akan menopang laju perekonomian Indonesia pada masa
mendatang yakni pelayanan konsumen atau jasa, pertanian dan perikanan, sumber daya alam,
serta selain itu ada faktor yang mendorong Indonesia menjadi negara industri maju yaitu tingkat

10
pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai paling stabil di dunia dan pertumbuhan ekonomi
ditopang oleh peningkatan produktivitas.

2.Sistem ekonomi
Untuk mengatasi masalah ekonomi yang bersifat fundamental (what, how dan for whom) setiap
masyarakat mempunyai cara yang berbeda dalam memecahkannya sesuai dengan sistem
ekonomi yang dianutnya. Cara suatu masyarakat mengatur kehidupan ekonominya disebut
sistem ekonomi atau tata ekonomi. Ada pula yang mengartikan bahwa system ekonomi itu
merupakan keseluruhan lembaga ekonomi yang dilaksanakan atau dipergunakan oleh suatu
bangsa atau negara dalam melakukan kegiatan ekonominya. Lembaga ekonomi yang
dimaksudkan adalah berupa pedoman, aturan atau kaidah yang dipergunakan masyarakat dalam
melakukan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi dan konsumsi). Lembaga ekonomi tersebut
ada yang bersifat tertulis seperti undang-undang, peraturan pemerintah, instruksi presiden, dan
sebagainya. Ada yang bersifat tidak tertulis seperti kebiasaan, adat-istiadat, cara-cara yang biasa
dilakukan suatu masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi. Perangkat kelembagaan ini
meliputi cara kerja, mekanisme hubungan hukum, peraturan-peraturan perekonomian, dan
norma-norma lain yang tertulis maupun tidak tertulis yang berkaitan dengan kegiatan
ekonominya. Suatu sistem ekonomi
merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan bermasyarakat pada suatu negara atau
bangsa. Sistem ekonomi yang dianut suatu negara biasanya bersifat khas.
Untuk membedakannya dengan sistem ekonomi yang diterapkan oleh negara lain, bisa
digunakan sudut pandang yang menyangkut :
1. Sistem pemilikan sumber daya atau faktor-faktor produksi
2. Kebebasan masyarakat untuk saling berkompetisi satu sama lain
3. Peranan pemerintah dalam mengatur kehidupan ekonomi

2.1 sistem ekonomi sosialis


Kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam sistem ekonomi kapitalis, telah menyebabkan
munculnya paham baru yang menentang paham tersebut. Paham baru ini dikenal dengan sistem
ekonomi sosialis atau sistem ekonomi terpimpin.Sistem ekonomi sosialis merupakan suatu

11
sistem ekonomi di mana sebagian besar barang-barang modal/faktor-faktor produksi, dikuasai
oleh negara yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai keseluruhan.
Berbeda dengan kapitalisme yang menitik beratkan pada pandangan hidup individualisme,
sosialisme menitik beratkan pada pandangan kolektivisme. Kolektivisme adalah pandangan yang
mengajarkan bahwa di samping setiap orang sebagai warga masyarakat, masyarakat sebagai
keseluruhan merupakan satuan tersendiri yang mempunyai kepentingan yang hendaknya
dipenuhi terlebih dahulu daripada kepentingan perseorangan. Sistem ekonomi ini dipraktekkan di
negara-negara komunis, di mana pemerintah sepenuhnya menentukan corak kegiatan ekonomi
yang akan dilakukan. Perencanaan dilakukan meliputi hampir semua aspek kehidupan ekonomi.
Karena itu, sistem ini sering juga disebut ekonomi komando (command economy) atau sistem
ekonomi yang diatur oleh perintah dari pusat. Sekalipun sistem ekonomi ini dapat lebih
menjamin adanya pemerataan pembagian pendapatan, namun sistem ekonomi ini telah
mengorbankan kemerdekaan manusia secara pribadi. Hak milik pribadi atas alat-alat produksi
tidak ada, sehingga menyebabkan kurangnya dorongan untuk bekerja secara produktif.

2.2 sistem ekonomi campuran


Dalam kenyataanya, kedua bentuk sistem ekonomi tersebut (kapitalis maupun sosialis), tidak ada
yang murni, yang ada adalah bentuk campuran dari kedua sistem tersebut. Dalam sistem
ekonomi campuran, pemerintah ikut campur dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Namun
demikian, campur tangan tersebut tidak menghapus kegiatan ekonomi yang diselenggarakan oleh
pihak swasta. Sistem ekonomi campuran yang
diterapkan oleh banyak negara tidak selalu sama. Ada yang kadar kapitalismenya lebih tinggi
seperti Amerika Serikat, Hongkong, Singapura. Ada pula yang bobot sosialismenya lebih besar
seperti India. Untuk mengetahui apakah suatu negara condong ke arah sistem ekonomi liberal
atau sebaliknya, terdapat ukuran yang disebut “indeks kebebasan ekonomi“ yang dikembangkan
oleh Milton Friedman dkk yang tergabung dalam “Economic Freedom Network“. Indeks ini
dibangun atas 17 komponen, diantaranya menyangkut aspek operasi (campur tangan) pemerintah
dan struktur ekonomi.

12
2.3 Dinamika perekonomian
a. Model Perekonomian Tertutup.
Para pelaku perekonomian ini, khususnya Produsen dan Konsumen, secara sederhana akan
melakukan kegiatan dalam penjualan dan pembelian di pasar yang saling melengkapi untuk
memenuhi kebutuhan dan kepentingannya masing-masing. Dalam transaksi pasar tersebut,
mereka akan terikat dengan kontrak dagang atau kesepakatan jual beli, dan kemudian
ditetapkanlah harga jual atau harga beli dari kegiatan tersebut. Untuk memfasilitasi kegiatan
produksi dan kegiatan konsumsi ini secara efektif maka sistem perekonomian kita memerlukan
Lembaga perbankan dan lembaga keuangan lainnya seperti pasar modal, lembaga asuransi,
lembaga penjamin, pegadaian atau lembaga keuangan mikro yang terdapat di daerah pedesaan.
Lembaga Perbankan peranannya sangat vital untuk mengumpulkan dana-dana yang ada di
masyarakat, yang selanjutnya mereka akan melakukan pengalokasian dana tersebut melalui
pemberian fasilitas perkreditan atau jasa perbankan lainnya.
b. Model Perekonomian Terbuka.
Sejauh ini kita masih memperlakukan sistem kegiatan ekonomi pasar secara tertutup. Artinya
kita belum memasukkan peran luar negeri dalam sistem ekonomi tersebut. Memang banyak
model ekonomi yang membagi sistem ekonomi tersebut ke dalam “sistem ekonomi tertutup” dan
“sistem ekonomi terbuka”. Pada sistem ekonomi yang terbuka, kita melihat kemungkinan dari
produsen untuk melakukan kegiatan ekspor barang dan produk dagangan dengan tujuan pasar-
pasar di negara lain atau sebaliknya melakukan kegiatan impor atas bahan mentah dan bahan
penolong serta mesin atau barang jadi dari luar negara.
c. Mengukur Kinerja Perekonomian
Melalui pemahaman konsep sistem perekonomian circular flow seperti diatas kita kemudian
dapat segera mengetahui sejauh mana kegiatan perekonomian di suatu masyarakat memang
secara nyata telah menunjukkan perkembangannya dengan baik atau sebaliknya.
d. Sebagai analogi dalam konteks perusahaan, kita mengenal Laporan Rugi Laba (income
statement) yang dipublikasikan oleh perusahaan pada awal akhir triwulan pertama. Laporan Rugi
Laba ini merupakan potret kinerja perusahaan dalam melakukan kegiatannya selama satu tahun
berjalan. Jika perusahaan memperoleh laba, sebagian dapat dibagikan dalam bentuk pembagian
deviden dan sisanya dapat ditahan sebagai tambahan modal perusahaan dalam Neraca Kekayaan
Perusahaan (balance sheet).

13
Demikian pula halnya pada perekonomian suatu negara. Perkembangan kegiatan ekonomi di
negara tersebut dapat dinilai kinerjanya untuk satu tahun fiskal tertentu. Seperti halnya dengan
analogi Laporan Rugi Laba, para ekonom kemudian sering menggunakan konsep Produk
Domestik Bruto (PDB) untuk melihat dan mengukur sejauh mana kinerja para pelaku ekonomi
tersebut (produsen, konsumen, lembaga perbankan dan pemerintah) telah sukses menghasilkan
nilai tambah atau memberikan kontribusi positif pada sistem perekonomian nasional dalam satu
tahun, khususnya dalam kerangka sistem perekomian tertutup.

3. Ketimpangan Ekonomi (Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan)


3.1. Konsep dan Definisi Kemiskinan
Di dalam bidang ekonomi, besarnya kemiskinan diukur dengan tanpa mengacu kepada garis
kemiskinan. konsep yang mengacu kepada suatu standar penilaian/pengukuran yang ditetapkan
secara subjektif oleh masyarakat atau pemerintah (dalam kasus Indonesia, oleh Badan Pusat
statistic (BPS), yang umum disebutkan garis kemiskinan adalah kemiskinan relatif. Ukurannya
tidak didasarkan pada garis kemiskinan, tetapi oleh standar kehidupan minimum yang
dibutuhkan oleh setiap orang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya(makanan dan non makanan)
adalah kemiskinan absolut. Ada sejumlah pendekatan menentukan kriteria kemiskinan (BPS,
2016 a) yakni pendekatan kebutuhan dasar (pengeluaran konsumsi minimum (Misalnya dalam
rupiah) yang dibutuhkan untuk membeli makanan dan non makanan seperti kesehatan,
pendidikan, rumah, pakaian dan transportasi), Pendekatan non moneter (Misalnya luas dan jenis
lantai rumah tinggal, ketersediaan air bersih,jenis jamban dan kepemilikan aset).

3.2 Garis Kemiskinan


Di Indonesia, garis kemiskinan (dalam rupiah) merupakan penjumlahan dari garis kemiskinan
makanan (gkm) dan garis kemiskinan non makanan (GKNM) penduduk yang memiliki rata-rata
pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan dikategorikan sebagai Penduduk
miskin. GKS merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan
dengan 2100 kilo kalori per kapita per hari. GKN adalah kebutuhan minimum untuk perumahan,,
pendidikan dan kesehatan.

14
3.3 Sejumlah Indikator
Besar kecilnya kemiskinan di suatu wilayah bisa dilihat dengan memakai sejumlah alar ukur
yang disebut sebagai indikator indikator kemiskinan. Pada dasarnya,tidak ada perbedaan dalam
indikator-indikator kemiskinan antara perkotaan dan perdesaan terkecuali menyangkut aspek-
aspek kehidupan perkotaan yang tidak ada di pedesaan.

Di negara maju kehidupan masyarakat pedesaan termasuk bentuk-bentuk kegiatan ekonomi


sudah maju tidak ada lagi perbedaan yang signifikan antara pedesaan dan perkotaan ciri yang
dimaksud tersebut adalah Misalnya kepemilikan kendaraan pribadi menurut model, Merak dan
umur mobil, atau akses ke rumah sakit.
Indikator-indikator utama kemiskinan adalah SBB:
1. Pendapatan/konsumsi per minggu/bulan/tahun
Yang paling umum digunakan untuk mengukur apakah seseorang itu miskin atau tidak adalah
Jumlah pendapatan dari hasil kerja/usaha rata-rata per minggu bulan atau pertahun.
2. Aset
Jumlah Nilai aset seperti tanah, rumah/gedung dan Aset lain lainnya yang bergerak juga bisa
digunakan sebagai salah satu indikator kemiskinan
3. Total Kekayaan
Jumlah kekayaan seseorang adalah per definisi jumlah dari semua aset yang dimiliki orang itu
ditambah dengan Jumlah pendapatan yang didapatkan dari segala sumber termasuk sebagai
pekerja atau pegawai.
4. Makanan yang dikonsumsi
Makanan sebagai salah satu indikator harus terutama melihat pada dua hal, yakni porsi dan
kualitas dari makanan yang dikonsumsi. landasan teori adalah sebagai berikut makanan orang
miskin lebih banyak memakai pendapatannya untuk konsumsi makanan daripada non makanan
seperti pakaian sepatu atau mobil.
5. Tempat Tinggal
Tempat tinggal bisa dalam arti rumah dan lokasi di mana Rumah itu berada yang harus
difokuskan adalah bentuk dan kualitas. landasan teorinya adalah pada umumnya bentuk dari
rumah dimiliki orang miskin lebih kecil dan sederhana dibanding rumah orang kaya.
6. Pendidikan Formal
Digunakan sebagai indikator-indikator kemiskinan dari aspek pendidikan adalah salah angka

15
melek huruf penduduk berumur 15 tahun ke atas, rata-rata sekolah penduduk usia 15 tahun ke
atas, angka partisipasi sekolah jumlah anak yang terdaftar di sekolah atau indeks pembangunan
manusia (IPM).

7. Infrastruktur Dasar Rumah Tangga


Yang dimaksud infrastruktur dasar rumah tangga adalah seperti air bersih, sanitasi layak,listrik
yang cukup, telekomunikasi dan telepon yang baik

8. Kesehatan
Untuk menggambarkan kemiskinan di wilayah atau masyarakat dua komponen penting dari
aspek kesehatan yang harus diukur.komponen pertama adalah akses kepelayanan kesehatan yang
layak atau baik.komponen kedua adalah kondisi kesehatan rata-rat masyarakat.

16
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengatur dan
mengalokasikan sumber daya, jasa dan barang yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut.Tujuan utama dari kegiatan ekonomi adalah untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Kebutuhan tersebut digunakan untuk saat ini dan masa datang. Ketika
seseorang bekerja dan mendapatkan uang, dia dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.

Makna dari kemandirian di sini adalah kemampuan memenuhi kebutuhan barang dan jasa atas
kemampuan produksi nasional oleh anak bangsanya sendiri. Ini dihasilkan oleh strategi
pembangunan ekonomi dimana negara mengutamakan kepentingan ekonomi nasional di atas
kepentingan asing. Untuk itu diperlukan kapasitas pemerintahan maupun para pelaku ekonomi.
Dengan demikian tercapai swasembada, khususnya di bidang pangan, sandang, energi, obat-
obatan, alat kesehatan, vaksin dan seterusnya yang ditopang kapasitas finansial serta penguasaan
teknologi anak bangsanya. Kemandirian haruslah berujung pada akumulasi devisa yang makin
besar dan makin kuat sehingga menghasilkan kemandirian finansial dengan mengurangi
ketergantungan pada utang luar negeri. Untuk mengurangi ketergantungan pada utang dan
keahlian asing yaitu dengan meningkatkan kapasitas pemerintahan bersama pelaku ekonomi
pemerintah menciptakan regulasi dan menyediakan infrastruktur yang memadai.

1.2 Saran
Dalam menciptakan atau menuju ekonomi Indonesia yang mandiri di sini perlu adanya dukungan
dan pemerintah yang bekerjasama dengan rakyat untuk memajukan pengembangan kemandirian
ekonomi agar lebih baik. Bisa melalui dengan melakukan pengembangan produk lokal unggul
UMKM dengan peraturan dan ketentuan pendukung pelaksanaan perubahan mindset.

17
Daftar pustaka
https://en-m-wikipedia-org.translate.goog/wiki/Endogenous_growth_theory?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc,sc

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/teori-pertumbuhan-ekonomi-menurut-frederich-
list-8234/

http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1624/5/108530033_file5.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/197108171998021-
SARDIN/tiga_teori_perubahan_sosial__modernisasi%2C_ketergantungan%2C__a.pdf

http://repository.upi-yai.ac.id/3290/1/DIKTAT%20BAHAN%20AJAR%20PAK%20JONI.pdf

https://berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/kamus/file/kamus-315.pdf

https://www.akseleran.co.id/blog/teori-pertumbuhan-ekonomi/#:~:text=Teori
%20Neoklasik&text=Aliran%20Neoklasik%20memusatkan%20teorinya%20pada,dapat
%20meningkatkan%20pendapatan%20per%20kapita

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pertumbuhan-ekonomi/

18

Anda mungkin juga menyukai