Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“KEKUATAN EKONOMI DAN SOSIOEKONOMI”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Dan Bisnis Global

Dosen Pengampu : Neni Triana M.,S.E.,M.M

Oleh :

Devi Agustin (211310204)

Afriana (211310187)

Siska Pratiwi (211310068)

Chintiya Manisha Indah (211310214)

Abel Julisentia (211310213)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MANAJEMEN

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, karena dengan ridho-Nya Makalah

Ekonomi Dan Bisnis Global yang berjudul “Kekuatan Ekonomi Dan Sosioekonomi” dapat

terselesaikan.

Tim Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tentunya tidak terlepas dari

bantuan, saran, kritik dan kerjasama dari tim penulis sehingga makalah ini dapat

terselesaikan. Tim Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, Tim Penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan

bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat memberikan

manfaat bagi para pembacanya.

Pontianak, 05 Juni 2023

Tim Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................................2

1.3 TUJUAN PENELITIAN..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3

2.1 Analisis Ekonomi Internasional.......................................................................................3

2.2 Dimensi Ekonomi dan Relevansi Pada Bisnis Internasional............................................5

2.3 Usaha Kecil Pada Perekonomian Global..........................................................................9

BAB III PENUTUP..................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11

3.2 Saran...............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

STUDI KASUS………………………………………………………………………………14

BAB I

2
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Negara merupakan suatu badan tertinggi yang memiliki kewenangan untuk mengatur perihal
yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas serta berkewajiban
mensejahterakan,melindungi dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam salah satu
fungsinya,negara harus bisa menjadi kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya.

Dalam keterkaitan dengan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya,suatu negara pasti
melakukan kegiatan bisnis demi menopang dan memenuhi kebutuhan seluruh rakyatnya.
Mulai dari bisnis yang dibangun oleh pemerintah secara langsung untuk masyarakat atau
bisnis yang dibangun oleh pengusaha yang nantinya akan didukung oleh pemerintah.

Dalam berbisnis,sebuah negara tidak hanya akan meliputi lingkup kecil atau lingkup regional.
Karena segala kebutuhan tidak bisa dipenuhi sendiri oleh setiap negara,maka sebuah negara
perlu melakukan kegiatan bisnis secara internasional. Yaitu bisnis yang dilakukan antara
negara satu ke negara lain. Hal ini juga disebabkan perbedaan kebutuhan setiap negara satu
dengan yang lain.

Dalam bisnis internasional,seorang,pengusaha juga mampu melakukan persaingan di negara


asing tersebut. Untuk mengestimasi potensi pasar dan pemberian masukan pada bidang-
bidang fungsional lain di perusahaan,seorang pengusaha juga perlu mengenali ukuran dan
tingkat perubahan faktor-faktor ekonomi dan sosioekonomi.

1.2 RUMUSAN MASALAH

3
1. Bagaimana analisis ekonomi dalam internasional ?

2 .Bagaimana dimensi ekonomi dan relevansinya dalam bisnis internasional ?

3. Bagaimana usaha kecil dalam perekenomian global ?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN

1. Untuk mengetahui dan memahami analisis ekonomi dalam internasional.

2. Untuk mengetahui dan memahami dimensi ekonomi dan relevansinya dalam bisnis internasional.

3. Untuk mengetahui dan memahami usaha kecil dalam perekonomian.

BAB II

4
PEMBAHASAN

Bisnis Internasional (International Bussines) terdiri dari transaksi bisnis antara pihak -
pihak yang berasal dari satu Negara. Contoh transaksi bisnis Internasional meliputi pembelian
material disuatu Negarabdan mengirimkannya ke negara lain untuk diproses dan dirakit,
mengirim produk jadinya dari satu negara ke negara lain untuk dijual secara ritel,
membangun pabrik di negara asing untuk memanfaatkan biaya tenaga kerja yang lebih
rendah, atau meminjam uang dari bank disuatu negara untuk membiayai operasi dinegara
lain. Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi seperti ini dapat meliputi individu swasta,
perusahaan individual, kelompok perusahaan, atau badan instansi pemerintah.

Ada berbagai kegiatan dalam bisnis internasional, diantaranya ekspor, impor, waralaba,
kontrak manajer lisensi.

2.1 Analisis Ekonomi Internasional

Globalisasi telah menghasilkan banyak peluang bagi para pengusaha lama maupun
pengusaha baru. Perusahaan dapat memperbanyak pendapatan dan laba mereka dengan
menjuala ke seluruh dunia dan atau mengurangi biaya mereka dengan memproduksi di
negara-negara dimana input utama berada, termasuk tenaga kerja yang murah.

Pada saat yang sama, globalisasi telah menciptakan ancaman baru bagi bisnis yang
terbiasa mendominasi pasar domestic mereka. Perusahaan-perusahaan asing telah memasuki
banyak industri di negara-negara berkembang, proses ini mengubah industri domestic
khawatir mengenai dampak kompetisi asing pada perusahaan mereka.

Ketika perusahaan masuk ke pasar mancanegara, analisis ekonomi menjadi lebih


kompleks karena manajer harus melakukan kegiatan operasional dalam dua lingkungan baru
yaitu asing dan internasional. Dalam lingkungan asing, ada banyak perekonomian, bukan
hanya satu, dan negara-negara tersebut sangat beragam. Karena adanya perbedaan-perbedaan
tersebut, kebijakan yang didesain untuk kondisi ekonomi disuatu pasar mungkin tidak cocok
untuk dipasar lain.

Sebagai contoh, kantor pusat mungkin mengharuskan kantor cabang menjaga pasokan
seminimal mungkin, dan direktur keuangan mungkin akan memutuskan bahwa mereka hanya

5
membuat pinjaman yang didenominasi dalam mata uang asing karena suku bunganya lenih
menguntungkan. Untuk negara-negara yang tingkat inflasinya rendah (0 hingga 15%).
Kebijakan-kebijakan ini biasanya berfungsi dengan baik. Tetapi bagaimana dengan negara-
negara seperti Zimbabwe, yang menunjukkan tingkat inflasinya melonjak hingga 138.000%
pada tahun 2008, atau lebih dari 370% perhari.

Negara maju adalah nama yang diberikan kepada negara-negara industri atau pasca
industri, negara yang berbasis jasa yang telah mencapai pendapatan perkapita yang tinggi.
Negara-negara yang diklasifikasi sebagai negara maju secara ekonomi biasanya terdiri dari
negara-negara Eropa bagian barat, Jepang, Australia, Selandia baru, Kanada, Israel, Korea
Selatan dan Amerika Serikat. Istilah negara berkembang adalah klasifikasi untuk negara-
negara dengan pendapatan lebih rendah yang secara teknis kurang maju. Skenario yang
paling tidak diinginkan adalah anak perusahaan dinegara-negara tersebut, memiliki kas atau
pinjaman yang didenominasi dalam mata uang asing, sehingga kebijakan untuk pasar dengan
tingkat inflasi tinggi hanya kebalikan dari kebijakan yang diterapkan dengan negara-negara
tingkat inflasi rendah. Disamping memonitor lingkungan asing, analisis harus tetap
mengetahui tindakan-tindakan yang dilakukan oleh komponen lingkungan internasional,
seperti kelompok-kelompok regional ( Uni Eropa, Central American Free Trade Agreement)
dan organisasi internasional (PBB, International Monetary Fund, dan Word Trade
Organitation). Perusahaan Amerika sangat memperhatikan perkembangan Uni Eropa dalam
mencapai tujuannya dan dampak dari hal tersebut pada perdagangan Uni Eropa dan Amerika
Serikat.

Ketika manajer beralih dari bisnis domestik ke internasional mereka menghadapi


pasar dengan perbedaan yang lebih besar dalam tingkat perkembangan ekonomi
dibandingkan dengan yang telah mereka kerjakan selama ini. Hal ini sangat penting untuk
dipahami karena tingkat perkembangan suatu negara berdampak pada semua aspek bisnis
termasuk pemasaran, produksi dan keuangan. Meskipun negara sangat berbeda dalam
kaitannya dengan perkembangan ekonomi, kita secara umum mengelompokkan dalam
kategori berdasarkan tingkat perkembangan ekonominya.

Perusahaan-perusahaan tersebut juga mengikuti dengan seksama kemajuan PBB


dalam pengembangan standart polusi dunia, standart dan lain sebagainya. Tindakan-tindakan
tersebut dapat berpengaruh serius terhadap perusahaan. Analisis ekonomi internasional harus
menyediakan data-data ekonomi, baik secara aktual maupun perspekstif pasar. Sebagai

6
bagian dari penilaian kekuatan daya saing, banyak perusahaan memonitor jalannya
perusahaan dari data-data hasi observasi.

Dalam bisnis internasional, terdapat perdagangan internasional yang dilakukan oleh


negara satu dengan negara lainnya. Perdagangan internasional memumngkinkan terjadinya
pertukaran mata uang, kebudayaan, teknologi, politik dan perkembangan ekonomi. Ada
banyak sekali keuntungan yang dapat diperoleh dari kegiatan ini. Berikut ini beberapa
keuntungan melakukan perdagangan internasional :

1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi didalam negeri

2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

3. Memperluas pasar-pasar industri dalam negeri

4. Menggunakan teknologi modern dan meningkatkan produktivitas

Salah satu dampak dari globalisasi ekonomi adalah inflasi. Karena banyak barang-barang dari
luar negeri yang masuk dengan harga yang lebih murah daripada barang didalam negeri.
Secara umum inflasi berarti kenaikan tingkat harga secara umum dari barang komoditas dan
jasa selama satu periode waktu tertentu. Inflasi dapat dianggap sebagai fenomena monument
karena terjadinya penurunan nilai unit perhitungan moneter terhadap suatu komunitas.

2.2 Dimensi Ekonomi dan Relevansinya Pada Bisnis Internasional

Dalam suatu perekonomian pasar keinginan konsumen penting perannya dalam


menentukan corak kegiatan ekonomi. Keinginan konsumen akan memberikan petunjuk dalam
perusahaan dalam menentukan jenis-jenis barang dan jasa yang perlu diproduksi di pasar.
Dengan kata lain, keinginan konsumen akan menjawab persoalan pokok yang pertama yaitu
barang apakah yang perlu diproduksi di pasar.

Oleh karna keinginan konsumen dalam pasar tidak terbatas, sedangkan faktor-faktor
produksi terbatas maka perusahaan-perusahaan harus memikirkan cara terbaik dan cara yang
paling efisien untuk mengatasi masalah pokok kedua yaitu bagaimana barang-barang yang
diperlukan rumah tangga dalam perekonomian akan diproduksikan. Corak kegiatan ekonomi
yang akan diwujudkan dalam suatu perekonomian pasar bebas terutama ditentukan oleh
interaksi didalam sektor perusahaan dan sektor rumah tangga di pasar barang.

7
1. Dimensi Sosioekonomi

Definisi lengkap potensi pasar juga harus mencakup informasi detail mengenai sifat-
sifat fisik populasi seperti yang diukur oleh dimensi sosioekonomi. Kita akan mulai bagaian
ini dengan analisis mengenai populasi total.

Populasi total indikator paling umum dari ukuran pasar yang potensial, adalah
karakteristik pertama dari populasi yang diperiksa oleh analisis. Untuk produk-produk tidak
termasuk dalam kategori ini, jumlah populasi yang besar dan populasi yang semangkin
bertambah tampaknya tidak menandakan adanya ekspensi pasar langsung, tetapi jika
pendapatan mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu, pada akhirnya dari sebagian
populasi akan menjadi konsumen. Informasi tentang kecepatan terjadinya dapat diperoleh
dengan membandingkan populasi dan pertumbuhan ekonomi.

Penyebaran usia karena sedikitnya produk yang dibeli oleh setiap orang.
Mengidentifikasi segmen penduduk yang paling mungin membeli produk mereka. Bagi
beberapa perusahaan, usi merupakan faktor penting ukuran pasar, tetapi penyebaran
kelompok usia di populasi sangat bervariasi, umumnya karena tingkat kelahiran yang tinggi,
negara-negara berkembang memiliki lebih banyak penduduk mudah dibandingkan dengan
negara-negara industri.

Kekhawatiran negara maju berkurangnya jumlah anggota warga disambut baik oleh
beberapa negara di Afrika dan Timur Tengah, dimana tingkat kesuburan mencapai tujuh anak
per satu orang wanita. Tetapi, penurunan tingkat kelahiran memunculkan kekhawatiran di
negara-negara maju. Bank dunia melaporkan bahwa tingkat kesuburan di negara-negara
tersebut dibawah jumlah penggantian 2,1 anak. Pensiun dini dan fakta bahwa pensiun hidup
lebih lama juga menekan sistem jaminan sosial dibanyak negara. Di negara-negara maju,
bukan hanya biaya sistem jaminan sosial yang meningkatkan jumlah pensiun, tetapi juga
karena lebih sedikit orang yang bekerja dan membayar pajak ke dalam sistem untuk
membantu mereka. Meskipun demikian di negara-negara berkembang hal sebaliknya yang
terjadi.

Tingginya angka kelahiran akan mengakibatkan meningkatnya populasi usia muda,


dan hal ini menurukan rasio ketergantungan dan biaya yang dibebankan kepada pekerja untuk
mendukung sistem.

2. Dimensi Sosial Ekonomi Lain

8
Dimensi sosial ekonomi lain dapat memberikan informasi yang berguna bagi
manajemen. Peningkatan jumlah wanita yang bekerja misalnya, sangat penting bagi pemasar
sebab hal ini dapat berimbas kepada peningkatan pendapatan keluarga, sebuah pasar yang
lebih besar untuk produk-produk kenyamanan dan kebutuhan untuk mengubah bauran
promosi. Manajer personalia tertarik pada peningkatan ini sebab hal ini berimbas kepada
peningkatan pasokan tenaga kerja dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini juga menandakan
bahwa perubahan dalam proses produksi, fasilitas pegawai, dan kebijakan manajemen
personalia mungkin dibutuhkan.

3. Dimensi Industri

Tiap perusahaan merasa khawatir dengan berita-berita ekonomi pada umumnya sebab
hal tersebut berdampak pada pembelian konsumen, harga bahan baku, dan kepuasan
investasi, tetapi beberapa faktor tertentu lebih penting dibandingkan yang lain untuk suatu
industri tertentu atau bagi bidang fugsional tertentu disebuah perusahaan. Manajer
menginginkan data yang bukan hanya mengenai industri perusahaan tetapi juga mengenai
industri yang memasok dan membeli dari perusahaan. Beberapa sumber terdapat dalam usaha
kecil dalam perekonomian global, “menggunakan internet untuk riset ekonomi”, ini mungkin
bermanfaat untuk memperoleh data tersebut.

2.3 Usaha kecil dalam Perekonomian Global

Produksi adalah menambah kegunaan nilai guna suatu barang. Kegunaan suatu barang
akan bertambah apabila memberika manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Produksi
dalam skala mikro juga dilakukan denga biaya yang kecil dan hasil produksi yang kecil.
Sehingga usha mikro sering kali kesulitan memasuki pasar global karena kalah bersaing
dengan perusahaan-perusahaan besar. Usaha mikro harus bisa berkembang, terus
memperbaiki kualitas dan kuantitas agar kelak bisa memasuki pasar global.

Menggunakan internet untuk reset ekonomi, memiliki bisnis kecil dan tidak memiliki
dana untuk menyewa analisis ekonomi. Namun, membutuhkan data ekonomi dan
sosioekonomi untuk membantu merencanakan ekspensi pasar sama seperti yang dibutuhkan
oleh perusahaan multinasional besar.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

10
1. Sebuah analisis ekonomi di suatu perusahaan akan semakin kompleks Ketika dia
melakukan operasional dalam dua lingkungan yang baru. Dan dalam setiap negara itu
memiliki sistem perekonomian masing-masing. Oleh sebab itu, terkadang kebijakan yang
dibuat itu tidak tentu bisa langsung cocok dengan kondisi pasar yang lain.

2. Dimensi ekonomi dan relevansinya pada bisnis International meliputi :

a) Dimensi sosioekonomi, yang mengukur petonsi pasar yang harus mencakup


informasi detail mengenai sifat-sifat fisik populasi. Contohnya populasi total,
penyebaran usia dan kekhawatiran negara maju.
b) Dimensi social ekonomi lain, yang memberikan informasi berguna bagi
manajemen dimana informasi tersebut belum termasuk informasi dalam
dimensi sebelumnya.
c) Dimensi industri, dalam dimensi ini lebih membutuhkan berbagai data
perusahaan dan memperkirakan dampak berita-berita ekonomi terhadap
perusahaan.

3. Usaha kecil dalam perekonomian global yaitu dengan cara menggunakan internet untuk
riset ekonomi dalam keadaan anda memiliki bisnis kecil dan tidak memiliki dana untuk
menyewa analisis ekonomi. Bisa dilakukan adalah anda mendapatkan informasi dari internet
mengenai cara melakukan bisnis di suatu negara yang anda inginkan. Pencarian cepat
menggunakan mesin internet akan menggunakan banyak sumber informasi anda. Misalnya
anda dapat memperoleh laporan online tentang apa yang penting dilakukan saat berbisnis di
negara tersebut. Dengan informasi yang anda dapatkan di situs tersebut, anda seharusnya bisa
memutuskan apakah anda ingin bergerak menuju pasar internasional baru ini.

3.2 Saran

Kami juga menyadari sepenuhnya di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan masih jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata

11
yang kurang beerkenan. Harapan kami agar dengan ditulisnya makalah ini pembeaca semakin
memahami ekonomi internasional, dimensi ekonomi serta relevansinya dan usaha kecil dalam
perekonomian global di kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Ball ,Donald A. dkk, .2014.Bisnis Internasional. Jakarta: Salemba Empat.


Griffin, Ricky W. dan Michael W. Pustay. 2015. Bisnis Internasional Sebuah
Prespektif Manajerial Edisi 8. Jakarta Selatan: Salemba Empat.

12
Hill, Charles W. L. dkk. 2014. Bisnis Internasional: Prespektif Asia Buku 1. Jakarta
Selatan: Salemba Empat.
Karim, Adiwarman A.. 2015. Ekonomi Makro Islami Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Subagyo, Rokhmat. 2016. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: Alim’s Publishing.
Sukirno, Sadono. 2013. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga.  Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sukirno, Sadono. 2015. Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

13
STUDI KASUS

“DENGAN KETAHANAN EKONOMI KUAT, INDONESIA SIAP MENGHADAPI

TEKANAN EKONOMI GLOBAL”

Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa situasi tahun 2022 diproyeksikan akan semakin
memburuk dibandingkan dengan tahun 2021. Pandemi Covid-19 yang belum terselesaikan
dan perang yang sedang berlangsung di Ukraina kemungkinan akan memperburuk kerawanan
terhadap krisis pangan dunia saat ini. Selain itu, krisis pupuk yang membayangi juga
berpotensi memperburuk dan memperpanjang krisis pangan hingga tahun 2023 dan
setelahnya.

Penyebaran seluruh mekanisme pembiayaan yang tersedia diperlukan untuk


menyelamatkan kehidupan dan memperkuat stabilitas keuangan dan sosial, terutama di
negara-negara berpenghasilan rendah dan berkembang. Selain itu, kebijakan makroekonomi
yang baik juga menjadi fundamental untuk membantu banyak negara menghadapi krisis.
Pentingnya pertanian untuk pertumbuhan, pengurangan kemiskinan, ketahanan pangan dan
gizi, serta menegaskan kembali perlunya investasi jangka panjang di sektor pertanian di
negara-negara berkembang dengan mempertimbangkan dampak volatilitas terhadap
ketahanan pangan.

Ketahanan ekonomi Indonesia yang kuat tercermin dari data Laporan Pemerintah tentang
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Semester I Tahun  Anggaran
2022. Pertumbuhan ekonomi Triwulan I mencapai 5,0 persen dan hingga akhir semester I
tahun 2022 diperkirakan tumbuh pada kisaran 4,9 persen s.d 5,2 persen. Tren pertumbuhan
ini diperkirakan akan terus membaik sepanjang tahun 2022 di tengah risiko ketidakpastian
global yang meningkat. Sampai dengan semester I tahun 2022, laju inflasi mencapai 4,35
persen terutama dipicu gejolak harga komoditas global sebagai dampak pemulihan ekonomi
dan naiknya tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Realisasi pendapatan negara semester
I mencapai sebesar Rp1.317,2 triliun atau tumbuh 48,5 persen atau mencapai 58,1 persen dari
target Pagu Perpres Nomor 98 Tahun 2022. Dan realisasi belanja negara mencapai Rp1.243,6
triliun atau lebih tinggi 6,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dari gambaran kinerja APBN pada semester I tahun 2022 dan proyeksi perekonomian
pada semester II tahun 2022, diharapkan fleksibilitas APBN dapat merespon dinamika

14
perekonomian global dan menjaga proses pemulihan ekonomi. Outlook Pendapatan negara
pada tahun 2022 diperkirakan mencapai Rp2.436,9 triliun  atau 107,5 persen dari pagu
Perpres Nomor 98 Tahun 2022. Pembiayaan anggaran dalam semester II tahun 2022 akan
dilakukan secara terukur, responsif, dan antisipatif untuk tetap dapat menjaga kesehatan
fiskal APBN dan mempertimbangkan dinamika yang terjadi.

Langkah atau kebijakan Pemerintah dalam mengantisipasi dampak tekanan global melalui
APBN yaitu Pemerintah Indonesia bersama DPR RI merespon secara cepat dengan
menetapkan Kebijakan Antisipatif APBN 2022 untuk Menjaga Momentum Pertumbuhan
Ekonomi, Daya Beli Masyarakat, dan Kesehatan APBN. Perekonomian Indonesia mampu
tumbuh sebesar 5,01 persen (yoy), ditopang oleh membaiknya konsumsi rumah tangga
seiring meningkatnya aktivitas masyarakat. Kondisi fundamental ekonomi lainnya di
Indonesia juga relatif sehat yang terpantau dari relatif stabilnya pergerakan nilai tukar dan
kinerja bursa (IHSG) yang terjaga. Kondisi fundamental ekonomi lainnya di Indonesia juga
relatif sehat yang terpantau dari relatif stabilnya pergerakan nilai tukar dan kinerja bursa
(IHSG) yang terjaga.

Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Indonesia optimis dapat melalui
tekanan ekonomi global secara baik karena memiliki ketahanan ekonomi yang kuat. Hal ini
dapat terlihat dari capaian pendapatan negara terutama dikontribusikan oleh kinerja positif
perpajakan maupun pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang didorong oleh pemulihan
ekonomi domestik yang semakin kuat, membaiknya kinerja ekspor-impor, dan meningkatnya
harga komoditas secara signifikan. Adanya tren peningkatan harga komoditas, laju
pertumbuhan ekonomi yang meningkat, dan permintaan yang terus membaik, serta low-based
effect pada tahun sebelumnya. Selain itu, penerimaan kepabeanan dan cukai, menunjukkan
kinerja positif terjadi pada semua komponen. Hal tersebut dipengaruhi oleh efektivitas
kebijakan penyesuaian tarif, relaksasi daerah wisata, penguatan pengawasan barang ilegal,
aktivitas ekspor-impor yang mulai pulih, dan peningkatan harga komoditas. Kinerja positif
PNBP pada semester I tahun 2022 utamanya dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas
terutama harga minyak bumi, mineral dan batubara yang mendorong meningkatnya
pendapatan negara bukan pajak sumber daya alam (PNBP SDA). Begitupun dengan PNBP
non-SDA utamanya didorong oleh peningkatan pendapatan kekayaan negara yang dipisahkan
(KND) dari setoran dividen akibat dampak dari membaiknya kinerja BUMN, serta
meningkatnya beberapa layanan PNBP Kementerian/Lembaga. Untuk ketahanan daya beli
15
masyarakat, Pemerintah akan menyalurkan (Bantuan Tunai Langsung) BLT tambahan untuk
mengantisipasi kenaikan harga minyak goreng pada Semester II tahun 2022.

16

Anda mungkin juga menyukai