Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN PEMASARAN INTERNASIONAL

“LINGKUNGAN EKONOMI DALAM PEMASARAN GLOBAL”


Dosen Pembimbing : Dr. Ni Made Wahyuni, S.E.M.Agb

OLEH KELOMPOK 2;

1. I Kadek Pebi Juliartha Mahendra (202032121001)

2. Ni Komang Yatiningrum (202032121192)

3. Ni Putu Imelda Rosita Dewi (202032121193)

4. Kadek Yuyun Luciana (202032121706)

5. I Kadek Dedik Wahyu Pangestu (202032121708)

6. I Komang Adi Sudirta (202032121709)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-

Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami

mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi

dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi. Penulis sangat berharap

semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan

dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam

penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.

Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca

demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, September 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan ekonomi global merupakan salah satu aspek yang sangat penting

dalam dunia bisnis saat ini. Perubahan yang konstan dalam faktor-faktor ekonomi

seperti suku bunga, inflasi, nilai tukar mata uang, dan kebijakan fiskal dari berbagai

negara dapat memiliki dampak yang signifikan pada perusahaan. Selain itu,

perkembangan teknologi juga memainkan peran penting dalam lingkungan ekonomi

global. Inovasi teknologi terus mendorong perubahan dalam cara perusahaan

beroperasi, memengaruhi efisiensi, dan menciptakan peluang-peluang baru untuk

pertumbuhan. Oleh karena itu, perusahaan harus terus memantau dan beradaptasi

dengan perubahan dalam lingkungan ekonomi global agar dapat tetap bersaing dan

berkembang.

Sementara itu, pemasaran global juga merupakan faktor kunci dalam strategi

bisnis. Globalisasi telah membuka peluang bagi perusahaan untuk mengeksplorasi

pasar di seluruh dunia. Namun, pasar global juga membawa tantangan yang

signifikan. Perubahan dalam perilaku konsumen dari berbagai budaya dan latar

belakang memerlukan penyesuaian strategi pemasaran. Perusahaan harus memahami

preferensi, nilai, dan norma budaya yang berbeda untuk berhasil menarik pelanggan

di pasar global. Selain itu, penggunaan media sosial dan teknologi digital telah
mengubah cara berkomunikasi dengan pelanggan, memperluas potensi jangkauan

global.

Ketika menggabungkan kedua aspek ini, kompleksitas bisnis semakin meningkat.

Perusahaan harus mempertimbangkan bagaimana perubahan dalam lingkungan

ekonomi global dapat memengaruhi strategi pemasaran. Perlu memutuskan kapan dan

di mana untuk berinvestasi, bagaimana mengelola risiko mata uang asing, dan

bagaimana berkomunikasi dengan pelanggan global dengan cara yang relevan.

Keputusan yang salah dalam salah satu aspek ini dapat memiliki dampak besar pada

kinerja dan keberlanjutan perusahaan di pasar global yang semakin terhubung dan

kompetitif.

Untuk berhasil dalam lingkungan bisnis global yang kompleks ini, perusahaan

harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor ekonomi global

yang memengaruhi industri mereka dan mengadopsi strategi pemasaran yang cerdas

dan terinformasi. Mungkin melibatkan kolaborasi dengan mitra global, penyesuaian

produk dan layanan, serta investasi dalam teknologi yang mendukung penetrasi pasar

yang lebih luas. Dengan demikian, dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan

oleh lingkungan ekonomi dan pemasaran global, sambil mengatasi tantangan yang

datang bersamaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Keterkaitan Ekonomi Global Mempengaruhi Stabilitas Ekonomi?


2. Apa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Daya Saing Negara dalam Ekonomi

Global?

3. Bagaimana Negara Berkembang Berkontribusi pada Ekonomi Global?

4. Apa Dampak Evolusi Perjanjian Perdagangan Internasional?

5. Bagaimana Teknologi Informasi Mempengaruhi Persaingan Global?

6. Peran Pengaturan Ekonomi Regional dalam Pertumbuhan Wilayah?

7. Apa Perusahaan Multinasional?

1.3 Tujuan Makalah

1. Menganalisis Dampak Keterkaitan Ekonomi Global terhadap Stabilitas Ekonomi.

2. Mengidentifikasi Faktor-faktor Kunci dalam Daya Saing Negara dalam Konteks

Ekonomi Global.

3. Mempelajari Kontribusi Negara Berkembang dalam Dinamika Ekonomi Global.

4. Mengkaji Evolusi Perjanjian Perdagangan Internasional dan Dampaknya.

5. Menganalisis Perubahan dalam Persaingan Global Akibat Teknologi Informasi.

6. Mengevaluasi Peran Pengaturan Ekonomi Regional dalam Pertumbuhan Wilayah.

7. Untuk mengetahui Perusahaan Multinasional pada Ekonomi dan Komunitas

Global.

1.4 Manfaat Makalah

a. Bagi Pembaca:
Pembaca akan mendapatkan manfaat berupa pemahaman yang lebih

mendalam tentang isu-isu ekonomi global yang relevan. Informasi yang

disajikan akan memberikan wawasan yang berguna dalam membuat

keputusan pribadi terkait dengan investasi, pekerjaan, atau pemahaman umum

tentang kondisi ekonomi global.

b. Bagi penulis, penelitian dan penulisan mengenai topik-topik ini akan

membantu dalam pengembangan pengetahuan pribadi. Ini adalah kesempatan

untuk mengasah keterampilan analisis, penelitian, dan komunikasi. Selain itu,

penulis juga dapat memberikan kontribusi pada pemahaman umum tentang

ekonomi global dan memperoleh pengakuan dalam bidang tersebut. Penulisan

ini dapat membantu penulis membangun reputasi sebagai ahli di bidang

ekonomi global dan mempersiapkan mereka untuk peluang karier yang lebih

baik.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keterkaitan Ekonomi Global

Teori ketergantungan ekonomi global adalah teori yang menjelaskan bahwa

kehidupan ekonomi negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan

ekspansi dari kehidupan ekonomi negara-negara lain, di mana negara-negara tertentu

ini hanya berperan sebagai penerima akibat saja. Teori ini mengandaikan bahwa

ekosistem ekonomi global berlangsung secara inheren dan adanya saling

ketergantungan antar negara menjadi keniscayaan agar suatu negara segera cepat

mengakselarasi pertumbuhan ekonominya.

Ada tiga penyebab utama mengapa negara-negara pinggiran sulit

mengembangkan ekonominya, menurut Teori Dependensi:

1) Pemisahan Tenaga Kerja

Penyebab pertama dalam teori ini adalah international division of

labor. Argumennya adalah bahwa negara inti dan negara sekitarnya

mendominasi industri teknologi. Negara-negara sekitar negara inti melayani

kepentingan ekonomi negara-negara inti. Sementara itu, negara pusat

pinggiran dan negara yang paling terpinggir banyak dicirikan oleh ekonomi

yang mengekstraksi sumber daya alam, ekonomi pertanian, dan tenaga kerja

murah. Negara-negara pusat pinggiran melayani kepentingan ekonomi negara

inti dan negara-negara sekitarnya. Adapun yang paling terpinggir melayani


ekonomi semua negara di atasnya. Semua negara terpinggir melayani

kepentingan negara-negara yang lebih kaya.

2) Pembagian Kelas

Penyebab kedua yang dikemukakan oleh para ahli teori

ketergantungan adalah class distinction. Negara di seluruh dunia dibagi

berdasarkan kekayaan. Ada negara kaya, dan ada negara miskin. Mereka yang

kaya bekerja sama untuk memastikan agar mereka tetap berkuasa dan

meningkatkan kekayaan mereka sendiri. Maka akan berusaha

mempertahankan sistem yang menguntungkan mereka.

3) Kapitalisme Global

Penyebab ketiga menjelaskan bahwa semua masyarakat berada di

dalam sistem global yang lebih luas atau global capitalism. Sistem ekonomi

liberal yang diciptakan negara-negara inti diterapkan dalam perdagangan dan

keuangan. Perusahaan multinasional dan bank, melayani elite kaya di negara-

negara inti. World Bank (Bank Dunia) dan International Monetary Fund atau

IMF (Dana Moneter Internasional) juga melayani kepentingan negara-negara

inti serta orang-orang di rantai teratas kapitalisme. Pembangunan atau

kesempatan yang sama tidak diberikan untuk negara-negara terpinggir.

Sebaliknya, sistem ini justru mendukung eksploitasi negara-negara terpinggir.


2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Daya Saing Negara

Faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja suatu negara dalam

ekonomi global adalah sebagai berikut:

1) Budaya Nasional

Budaya nasional memainkan peran penting dalam membentuk sikap, nilai,

dan perilaku masyarakat suatu negara. Ini dapat memengaruhi cara bisnis

dilakukan, komunikasi, dan hubungan antara pelaku bisnis. Budaya juga dapat

memengaruhi penerimaan inovasi dan perubahan dalam ekonomi.

2) Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi suatu negara, apakah itu ekonomi pasar bebas, ekonomi

terencana, atau campuran, akan mempengaruhi bagaimana sumber daya

dialokasikan dan bisnis diatur. Sistem ekonomi yang efisien dan transparan

dapat meningkatkan daya saing suatu negara.

3) Integrasi Ekonomi Regional

Keanggotaan dalam organisasi ekonomi regional seperti Uni Eropa atau

ASEAN dapat memengaruhi akses pasar dan kerja sama perdagangan suatu

negara. Ini juga dapat memengaruhi regulasi perdagangan dan investasi.

4) Daya Beli

Daya beli penduduk suatu negara berpengaruh pada permintaan barang dan

jasa. Negara dengan pendapatan per kapita yang tinggi cenderung memiliki

daya beli yang lebih besar, yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan

daya saing.
5) Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dengan keterampilan dan

pendidikan yang baik dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi. Hal ini

sangat penting dalam menghasilkan keunggulan daya saing.

6) Persekitaran Institusi

Institusi yang baik, termasuk hukum, regulasi, dan sistem pemerintahan yang

efisien, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bisnis. Negara dengan

institusi yang kuat cenderung lebih menarik bagi investasi asing dan

pertumbuhan ekonomi.

7) Iklim Ekonomi

Kondisi makroekonomi suatu negara, seperti inflasi yang rendah, stabilitas

mata uang, dan suku bunga yang moderat, dapat memengaruhi investasi dan

bisnis. Iklim ekonomi yang stabil mendukung pertumbuhan jangka panjang.

8) Kehadiran Platform Digital

Kemajuan teknologi digital dan kehadiran platform digital seperti e-

commerce, fintech, dan teknologi informasi dapat memengaruhi daya saing

suatu negara dalam ekonomi global. Ini dapat menciptakan peluang baru

untuk bisnis dan meningkatkan efisiensi. Semua faktor-faktor ini saling

terkait dan dapat berinteraksi dalam mempengaruhi daya saing suatu negara

dalam ekonomi global. Sebagai hasilnya, negara-negara sering berupaya

untuk meningkatkan berbagai aspek ini untuk mencapai pertumbuhan

ekonomi yang lebih baik dan daya saing yang lebih tinggi.
2.3 Kontribusinya Negara Berkembang Pada Ekonomi Global

Negara berkembang dapat meningkatkan kontribusinya pada ekonomi global

dengan cara-cara berikut;

1) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi:

Negara berkembang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya

dengan mengembangkan sektor-sektor yang potensial, seperti sektor

manufaktur, pertanian, dan pariwisata. Hal ini dapat membuka lapangan

kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga

mendorong konsumsi dan investasi yang lebih tinggi.

2) Meningkatkan perdagangan internasional

Negara berkembang dapat meningkatkan perdagangan internasional

dengan mengembangkan ekspor dan impornya. Hal ini dapat membuka

akses pasar baru dan meningkatkan pendapatan negara, sehingga

mendorong pertumbuhan ekonomi global.

3) Mendorong investasi asing

Negara berkembang dapat mendorong investasi asing dengan memberikan

insentif dan kemudahan bagi investor asing. Hal ini dapat meningkatkan

investasi dan membuka lapangan kerja baru, sehingga mendorong

pertumbuhan ekonomi.
2.4 Dampak Evolusi Perjanjian Perdagangan Internasional

Berikut adalah dampak evolusi perjanjian perdagangan internasional yaitu:

1) Meningkatkan kerjasama perdagangan:

Sebagai anggota resmi World Trade Organization (WTO), Indonesia

berhak melakukan kerjasama dan perjanjian perdagangan internasional

dengan negara-negara anggota lainnya dengan mematuhi prinsip-prinsip

hukum dan prinsip dasar sistem perdagangan internasional. Indonesia

telah melakukan kerjasama perdagangan dengan beberapa negara anggota

WTO seperti Amerika Serikat, Jepang, dan China melalui kesepakatan

seperti "Kemitraan Komprehensif Indonesia-Amerika Serikat" (US-

Indonesia Comprehensive Partnership), IJ-EPA (Indonesia-Japan

Economic Partnership Agreement), dan penandatanganan nota

kesepahaman (Memorandum of Understanding).

2) Meningkatkan akses pasar:

Perjanjian perdagangan internasional dapat memberikan kemudahan akses

pasar bagi produk suatu negara ke negara lainnya. Indonesia termasuk

negara yang aktif terlibat dalam berbagai inisiatif perundingan

perdagangan Meningkatkan daya saing: Perjanjian perdagangan

internasional juga dapat meningkatkan daya saing suatu negara di pasar

global.

3) Mendorong standarisasi produk: Perjanjian perdagangan internasional

juga dapat mendorong standarisasi produk untuk memenuhi persyaratan

perdagangan internasional.
2.5 Teknologi Informasi Mempengaruhi Persaingan Global

Teknologi informasi memiliki pengaruh yang signifikan dalam persaingan

global. Berikut adalah beberapa dampak teknologi informasi pada persaingan global:

1) Memperluas jangkauan informasi dan teknologi

Teknologi informasi memungkinkan setiap orang, perusahaan, dan unit

kerja memperluas jangkauan informasi dan teknologi dengan alat-alat dan

inovasi yang canggih dan serba mewah.

2) Meningkatkan persaingan

Teknologi informasi memicu hegemoni dan kompetisi global di kalangan

manusia maupun dunia dalam menunjukkan teknologi informasi dan

komunikasi yang mereka miliki dalam memudahkan mereka mengakses

berita atau informasi apapun di dunia.

3) Meningkatkan partisipasi

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat meningkatkan

partisipasi petani dalam kegiatan-kegiatan pertanian yang berbasis

teknologi informasi, sehingga dapat meningkatkan keberdayaan petani dan

meningkatkan persaingan di sektor pertanian.

4) Meningkatkan efektivitas pemasaran

Perusahaan dapat lebih efektif dalam penyampaian pesan dan maksud dari

sebuah produk, jasa maupun hasil karya perusahaan, sehingga perusahaan

mampu unggul dan bertahan di persaingan global saat ini.


2.6 Peran Pengaturan Ekonomi Regional dalam Pertumbuhan Wilayah

Pengaturan ekonomi regional memiliki peran penting dalam pertumbuhan

wilayah karena membantu menciptakan lingkungan yang mendukung

pembangunan ekonomi di suatu wilayah atau kelompok wilayah.

Berikut adalah beberapa peran utama pengaturan ekonomi regional dalam

pertumbuhan wilayah:

1) Mendorong Kerja Sama Ekonomi

Pengaturan ekonomi regional menggalang kerja sama antara negara-

negara atau wilayah-wilayah dalam satu kawasan geografis. Hal ini dapat

menciptakan pasar yang lebih besar untuk barang dan jasa, mengurangi

hambatan perdagangan, dan meningkatkan akses pasar bagi produsen dan

pelaku usaha lokal.

2) Memfasilitasi Investasi dan Pengembangan Infrastruktur

Pengaturan ekonomi regional seringkali menyediakan dana dan

mekanisme untuk mendukung investasi dan pengembangan infrastruktur

yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi. Ini dapat termasuk proyek-

proyek besar seperti pembangunan jalan raya, pelabuhan, dan fasilitas

transportasi lainnya.

3) Mengkoordinasikan Kebijakan Ekonomi

Dalam kerangka pengaturan ekonomi regional, negara-negara atau

wilayah-wilayah dapat berkoordinasi dalam mengadopsi kebijakan

ekonomi yang seragam atau sejalan untuk mencapai tujuan pertumbuhan.


Ini mencakup kebijakan perpajakan, regulasi perdagangan, dan regulasi

investasi yang disesuaikan dengan kebutuhan wilayah tersebut.

4) Mendorong Inovasi dan Pengembangan Industri

Melalui pengaturan ekonomi regional, kelompok wilayah dapat bekerja

sama dalam mengembangkan sektor-sektor industri yang strategis. Ini

dapat mencakup insentif untuk penelitian dan pengembangan, pelatihan

tenaga kerja, dan fasilitasi transfer teknologi antarwilayah.

5) Meningkatkan Akses Pasar Global

Dengan bekerja sama dalam kerangka ekonomi regional, wilayah-wilayah

dapat lebih mudah bersaing di pasar global. Ini terutama berlaku untuk

wilayah-wilayah yang lebih kecil yang mungkin sulit bersaing sendiri.

Melalui integrasi regional, mereka dapat mengakses pasar global dengan

lebih baik dan mengurangi risiko ketidaksetaraan dalam perdagangani

nternasional.

2.7 Perusahaan Multinasional

Perusahaan multinasional adalah entitas bisnis yang beroperasi di berbagai

negara dan memiliki anak perusahaan atau cabang di beragam lokasi internasional.

Kehadiran mereka di berbagai belahan dunia menciptakan tantangan unik terkait

komunikasi dan transfer informasi di antara anggota tim yang berasal dari latar

belakang budaya yang berbeda. Selain itu, budaya organisasi yang ada di anak

perusahaan dapat berbeda secara signifikan dari satu negara ke negara lainnya,
sehingga praktik manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan multinasional

(MNC) harus disesuaikan dengan konteks budaya nasional masing-masing lokasi.

Multinasional enterprise (MNE) atau perusahaan multinasional merupakan

perusahaan yang beroperasi di beberapa negara dengan pusat kendali ada di satu

pihak Perusahaan multinasional ini pun dapat saling bertransaksi. Transaksi tersebut

dapat disebut sebagai transaksi afiliasi (transaksi dengan hubungan istimewa).

Transaksi-transaksi ini kerap menggunakan skema transfer pricing (mengalihkan laba

dari negara yang tarif pajaknya tinggi ke negara yang tarif pajaknya rendah).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Lingkungan ekonomi global merupakan salah satu aspek yang sangat penting

dalam dunia bisnis saat ini. Perubahan yang konstan dalam faktor-faktor ekonomi

seperti suku bunga, inflasi, nilai tukar mata uang, dan kebijakan fiskal dari berbagai

negara dapat memiliki dampak yang signifikan pada perusahaan.

Sementara itu, pemasaran global juga merupakan faktor kunci dalam strategi

bisnis. Globalisasi telah membuka peluang bagi perusahaan untuk mengeksplorasi

pasar di seluruh dunia.


DAFTAR PUSTAKA

Assel, M.R. (2019). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stabilitas Ekonomi Serta

Imbasnya terhadap Kinerja Sektor Keuangan di Indonesia (Pendekatan

Cointegration, Error Correction Model dan Financial Deepening). Cita

Ekonomika, 13(1), 55-69.

Balya, T. (2021). HAGEMONI DAN KOMPETISI GLOBAL DI ERA TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI. Network Media.

Boyd, F.A. (2011). Dependency and Development. Dalam John T. Ishiyama &

Marijke Breuning (Eds.), 21st political science: a Reference Handbook. SAGE

Publications.

Nanti, S. (2014). Partisipasi Petani dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi.
Poae, A.E. (2019). KAJIAN HUKUM WORLD TRADE ORGANIZATION

DALAM PERJANJIAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DI

INDONESIA.

Santos, T.D. (1970). The Structure of Dependence. The American Economic

Review, 60(2), 231–236.

Shrum, W. (2001). Science and Development. International Encyclopedia of the

Social & Behavioral Sciences. Pergamon.

Surya, E., Barkah, C.S., Sukoco, I., & Auliana, L. (2022). Analisis Penerapan

Komunikasi Lintas Budaya dalam Perusahaan Multinasional (Suatu Telaah

Pustaka). Jurnal Digital Bisnis, Modal Manusia, Marketing, Entrepreneurship,

Finance, & Strategi Bisnis (DImmensi).

Anda mungkin juga menyukai