DISUSUN OLEH:
Zikri Maulana (322220042)
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahi Robbil ‘Aalamiin
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa shalawat yang beriringkan salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai sosok
panutan ummat islam untuk kehidupan dunia dan akhirat.
Makalah ini berjudul “Sistem Ekonomi Dunia Dibeberapa Negara” yang
disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Sistem Ekonomi Indonesia.
Penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada:
1. Hendra Pranova, SE., MM selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem
Ekonomi Indonesia yang telah membimbing dan memberikan materi
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini;
2. Dan Rekan rekan saya yang juga selalu memberikan motivasi dan semangat
kepada saya untuk terus mencari informasi dan berdiskusi mengenai mata
kuliah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
tentu masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar dapat
menjadi penunjang bagi penulis untuk dapat membuat makalah yang lebih baik
lagi pada masa yang akan datang. Aammin.
Penulis
DAFTAR ISI
Sistem ekonomi dalam zaman modern ini mencakup berbagai model dan
pendekatan yang berbeda, tergantung pada negara atau wilayah tertentu. Namun,
beberapa ciri umum dapat diidentifikasi dalam sistem ekonomi modern.
Ekonomi Pasar sebagian besar negara mengadopsi sistem ekonomi pasar, yang
didasarkan pada prinsip permintaan dan penawaran. Dalam ekonomi pasar, harga
barang dan jasa ditentukan oleh interaksi antara penawaran dan permintaan. Pasar
bebas berperan penting dalam mengalokasikan sumber daya dan mengatur kegiatan
ekonomi. Modal, tenaga kerja, dan faktor produksi lainnya diperdagangkan di pasar
dengan tujuan mencapai efisiensi ekonomi. Meskipun ekonomi pasar merupakan
fondasi sistem ekonomi modern, pemerintah sering kali melakukan campur tangan
untuk mengatur dan mempengaruhi kegiatan ekonomi. Pemerintah dapat
memperkenalkan kebijakan fiskal (melalui pengaturan perpajakan dan pengeluaran
publik) serta kebijakan moneter (melalui pengaturan suku bunga dan kontrol inflasi)
untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu, seperti stabilitas harga, pertumbuhan
ekonomi, dan pengurangan kesenjangan sosial.
Dalam era globalisasi, ekonomi negara-negara saling terhubung melalui
perdagangan internasional, investasi lintas batas, dan aliran modal. Perkembangan
teknologi informasi dan transportasi telah memungkinkan terciptanya rantai pasok
global yang kompleks. Globalisasi telah membuka pasar baru dan memberikan
peluang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menimbulkan tantangan seperti
persaingan global dan ketidakpastian ekonomi. Inovasi dan Teknolog Kemajuan
teknologi, khususnya dalam bidang digital dan komunikasi, telah memberikan
dampak besar pada sistem ekonomi modern. Inovasi teknologi mempengaruhi cara
produksi, distribusi, dan konsumsi. Perusahaan teknologi besar dan start-up
mengubah lanskap ekonomi dengan model bisnis baru dan penggunaan data yang
inovatif. Di sisi lain, perkembangan teknologi juga menciptakan kekhawatiran
tentang hilangnya lapangan kerja dan ketimpangan digital.
Keberlanjutan dan Pertimbangan Lingkungan dalam beberapa dekade terakhir,
kesadaran akan isu lingkungan dan keberlanjutan telah menjadi faktor penting dalam
sistem ekonomi modern. Perusahaan dan pemerintah semakin memperhatikan
dampak ekonomi terhadap lingkungan, termasuk dalam hal penggunaan sumber
daya, emisi karbon, dan limbah. Pendekatan ekonomi hijau dan kebijakan
lingkungan ditetapkan untuk mempromosikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan
bertanggung jawab.
Ekonomi Berbasis Pengetahuan di era informasi saat ini, pengetahuan dan
keterampilan menjadi aset penting dalam ekonomi. Negara dan perusahaan
berinvestasi dalam mengembangan sumber daya manusia dan pendidikan guna
memperkuat ekonomi berbasis pengetahuan. Ekonomi berbasis pengetahuan
melibatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, penelitian dan
pengembangan, serta inovasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jangka
panjang. Ekonomi Berbagi (Sharing Economy) fenomena ekonomi berbagi telah
menjadi semakin signifikan dalam sistem ekonomi modern. Model bisnis seperti
layanan berbagi transportasi (seperti Uber dan Grab) dan akomodasi berbagi (seperti
Airbnb) telah mengubah cara orang menggunakan dan memanfaatkan aset mereka.
Ekonomi berbagi berfokus pada pemanfaatan sumber daya yang ada dengan lebih
efisien dan mempromosikan kolaborasi serta keterlibatan komunitas.
Ketimpangan Ekonomi salah satu tantangan utama dalam sistem ekonomi
modern adalah ketimpangan ekonomi yang meningkat. Ketimpangan pendapatan
dan kekayaan antara individu dan kelompok dapat mengganggu stabilitas sosial dan
ekonomi. Untuk mengatasi masalah ini, banyak negara telah mengadopsi kebijakan
inklusif, seperti program pengentasan kemiskinan, akses pendidikan yang lebih luas,
dan perlindungan sosial. Ekonomi Digital perkembangan teknologi digital telah
memicu pertumbuhan ekonomi digital yang signifikan. Ekonomi digital melibatkan
perdagangan elektronik, layanan online, dan platform digital. Perusahaan teknologi
besar memainkan peran penting dalam ekonomi digital, dengan dominasi mereka
dalam perdagangan elektronik, periklanan online, dan penyediaan layanan digital.
Pertumbuhan ekonomi digital juga menciptakan peluang baru bagi pelaku usaha
kecil dan menengah serta inovasi dalam berbagai sektor. Perubahan Tenaga Kerja
sistem ekonomi modern juga menghadapi perubahan dalam komposisi dan
karakteristik tenaga kerja. Teknologi dan otomatisasi mengubah cara produksi
dilakukan dan dapat menggantikan pekerjaan rutin. Namun, pada saat yang sama,
menciptakan permintaan akan keterampilan baru dan pekerjaan di sektor-sektor yang
berhubungan dengan teknologi. Pendidikan dan pembelajaran sepanjang hayat
menjadi semakin penting untuk membantu tenaga kerja beradaptasi dengan
perubahan ini.
Sistem ekonomi dalam zaman modern ini adalah hasil dari perkembangan sosial,
teknologi, dan kebijakan yang kompleks. Pendekatan yang beragam digunakan
untuk mencapai tujuan ekonomi yang berbeda, seperti pertumbuhan yang
berkelanjutan, distribusi pendapatan yang adil, dan inovasi yang berkelanjutan.
Dalam menghadapi tantangan yang ada, sistem ekonomi modern terus berkembang
dan beradaptasi dengan perubahan zaman.
Sistem ekonomi dunia merujuk pada interaksi dan hubungan ekonomi antara
negara-negara di seluruh dunia. Ini mencakup pola perdagangan internasional, aliran
investasi, kebijakan ekonomi global, dan institusi internasional yang mengatur
aktivitas ekonomi global.
Sistem ekonomi dunia beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip fundamental,
Sistem ekonomi dunia melibatkan pertukaran barang, jasa, dan faktor produksi
antara negara-negara. Negara-negara melakukan perdagangan dengan tujuan
memanfaatkan keunggulan komparatif dan memperoleh barang dan jasa yang tidak
efisien untuk diproduksi secara internal. Perjanjian perdagangan bilateral dan
multilateral, seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), memainkan peran
penting dalam mengatur perdagangan internasional dan mempromosikan keadilan
dan kepentingan bersama.
Sistem ekonomi dunia melibatkan aliran modal internasional, baik dalam bentuk
investasi langsung maupun portofolio. Investasi langsung asing (Foreign Direct
Investment/FDI) terjadi ketika perusahaan atau individu dari satu negara
menanamkan modal di negara lain, sementara investasi portofolio melibatkan
perdagangan surat berharga, seperti saham dan obligasi. Aliran investasi ini
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, transfer teknologi, dan menciptakan ikatan
ekonomi antara negara-negara.
Sistem ekonomi dunia melibatkan kebijakan ekonomi yang diadopsi oleh
negara-negara. Negara-negara memiliki kebebasan untuk mengimplementasikan
kebijakan ekonomi nasional mereka, seperti kebijakan fiskal (pajak dan
pengeluaran), kebijakan moneter (suku bunga dan pengendalian inflasi), serta
kebijakan perdagangan dan investasi. Koordinasi dan kerjasama antara negara-
negara dapat terjadi melalui forum internasional, seperti G20, IMF, dan Bank Dunia,
untuk mempromosikan stabilitas ekonomi global. Sistem ekonomi dunia melibatkan
institusi-intitusi internasional yang bertugas mengatur aktivitas ekonomi global.
Contoh institusi ini termasuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Dana Moneter
Internasional (IMF), Bank Dunia, Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan
Ekonomi (OECD), dan lainnya. Institusi-intitusi ini berperan dalam menetapkan
aturan, mengelola konflik perdagangan, memberikan bantuan finansial, dan
memfasilitasi kerjasama internasional dalam berbagai aspek ekonomi.
Sistem ekonomi dunia dapat memiliki dampak besar pada pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi negara-negara di seluruh dunia. Perubahan dalam sistem
ekonomi dunia, seperti perjanjian perdagangan baru atau perubahan kebijakan
global, dapat memiliki konsekuensi ekonomi yang signif ikan bagi negara-negara,
baik dalam hal peluang ekspansi pasar, pertumbuhan ekonomi, atau tantangan yang
dihadapi. Dengan demikian, negara-negara sering kali berusaha untuk berpartisipasi
aktif dalam sistem ekonomi dunia dan mempengaruhinya melalui kebijakan dan
tindakan mereka sendiri. Dalam sistem ekonomi dunia, beberapa faktor penting yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara adalah sebagai berikut:
a) Akses pasar: Melalui sistem ekonomi dunia, negara-negara memiliki
akses ke pasar internasional yang lebih luas. Ini memberikan kesempatan
bagi negara-negara untuk mengekspor barang dan jasa mereka ke negara
lain, meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi. Negara-
negara juga dapat mengimpor barang dan jasa yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri, yang dapat mendukung sektor-
sektor yang lebih efisien dan berdaya saing.
b) Transfer Teknologi: Melalui aliran investasi asing dan kerjasama lintas
batas, sistem ekonomi dunia memfasilitasi transfer teknologi antar
negara. Hal ini dapat mempercepat perkembangan ekonomi negara-
negara yang menerima investasi dan memungkinkan mereka untuk
mengadopsi praktik terbaik, meningkatkan produktivitas, dan
meningkatkan daya saing mereka.
c) Investasi Asing Langsung (FDI): Aliran FDI dapat menjadi faktor
penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Investasi langsung
asing dapat membawa modal, teknologi, dan manajemen yang
diperlukan untuk mengembangkan sektor-sektor tertentu. Investasi ini
dapat merangsang pertumbuhan industri baru, menciptakan lapangan
kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
d) Kebijakan dan Regulasi: Sistem ekonomi dunia dapat mempengaruhi
kebijakan dan regulasi yang diterapkan oleh negara-negara. Negara-
negara sering kali harus mengadaptasi kebijakan mereka untuk
memenuhi standar internasional dan mematuhi perjanjian perdagangan
yang mereka ikuti. Perubahan dalam aturan dan regulasi global dapat
mempengaruhi iklim investasi, stabilitas keuangan, dan persaingan di
pasar internasional, yang pada akhirnya mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi negara.
e) Ketergantungan Ekonomi: Sistem ekonomi dunia juga dapat
menciptakan ketergantungan ekonomi antara negara-negara. Ketika
negara bergantung terlalu banyak pada sektor ekonomi tertentu atau
negara-negara tertentu sebagai mitra perdagangan utama, mereka
mungkin lebih rentan terhadap perubahan dalam kondisi ekonomi global.
Ketika negara-negara saling bergantung secara ekonomi, perubahan di
satu negara atau sektor dapat memiliki dampak yang signifikan pada
negara-negara lain.
Penting bagi negara-negara untuk memahami dinamika sistem ekonomi dunia
dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Dengan melibatkan dalam
kerjasama internasional, negara-negara dapat bekerja sama dalam mengatasi
tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada dalam sistem ekonomi dunia.
Beberapa langkah yang dapat diambil oleh negara-negara untuk memperkuat peran
mereka dalam sistem ekonomi dunia dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
mereka dalam sistem ekonomi dunia dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
mereka adalah sebagai berikut:
a) Liberalisasi Perdagangan: Negara-negara dapat berpartisipasi dalam
perjanjian perdagangan bebas dan memperkuat akses pasar mereka.
Dengan mengurangi hambatan perdagangan, seperti tarif dan hambatan
non-tarif, negara-negara dapat mendorong pertumbuhan perdagangan
internasional dan meningkatkan peluang ekspor mereka.
b) Investasi dalam Infrastruktur: Membangun infrastruktur yang kuat dan
modern dapat meningkatkan konektivitas negara dengan pasar global.
Investasi dalam sektor seperti transportasi, energi, dan telekomunikasi
dapat membuka akses ke pasar yang lebih luas, meningkatkan daya saing,
dan mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
c) Inovasi dan Riset: Negara-negara dapat mendorong inovasi dan
penelitian untuk memperkuat basis ekonomi mereka. Investasi dalam
pendidikan, penelitian, dan pengembangan teknologi dapat meningkatkan
kapasitas inovasi, memperbaiki daya saing, dan mendorong sektor-sektor
ekonomi yang lebih maju.
1. Kapitalisme:
Amerika Serikat: Amerika Serikat dikenal sebagai salah satu negara yang
menganut sistem ekonomi kapitalisme. Perekonomian AS didasarkan pada
inisiatif swasta, kebebasan ekonomi, dan kepemilikan pribadi. Pasar bebas,
persaingan, dan keuntungan merupakan faktor kunci dalam sistem ini.
Pemerintah terlibat dalam mengatur kegiatan ekonomi, tetapi peran
intervensi pemerintah cenderung lebih terbatas dibandingkan dengan sistem
lainnya.
2. Sosialisme:
Swedia: Swedia adalah contoh negara yang menganut sistem ekonomi
sosialisme. Di Swedia, pemerintah memiliki sektor ekonomi yang signifikan
dan terlibat dalam redistribusi kekayaan dan sumber daya untuk mencapai
tujuan kesejahteraan sosial. Swedia menekankan pada perlindungan sosial,
pelayanan publik yang luas, dan keseimbangan antara pasar bebas dan
intervensi pemerintah.
3. Komunisme:
Republik Rakyat Tiongkok: Tiongkok adalah contoh negara yang menganut
sistem ekonomi komunisme. Dalam sistem ini, pemerintah memiliki dan
mengendalikan hampir semua aset dan sektor ekonomi. Tiongkok
mengadopsi model ekonomi sosialis dengan karakteristik khusus yang
dikenal sebagai "sosialisme dengan karakteristik Tiongkok". Meskipun ada
reformasi ekonomi yang lebih terbuka terhadap pasar dan investasi asing,
pemerintah Tiongkok tetap memiliki peran dominan dalam mengatur dan
mengendalikan ekonomi.
4. Campuran:
Kanada: Kanada adalah contoh negara yang menganut sistem ekonomi
campuran. Perekonomian Kanada mencakup elemen-elemen kapitalisme dan
sosialisme. Kanada memiliki sektor swasta yang kuat dan didasarkan pada
pasar bebas, tetapi pemerintah juga terlibat dalam mengatur dan
menyediakan layanan publik, perlindungan sosial, dan redistribusi kekayaan.
Sistem ekonomi campuran Kanada bertujuan untuk mencapai keseimbangan
antara efisiensi pasar dan keadilan sosial.
Penting untuk dicatat bahwa ada variasi dalam praktik sistem ekonomi di negara-
negara ini, dan tidak ada sistem ekonomi yang murni dalam kenyataannya. Banyak
negara mengadopsi campuran elemen-elemen dari berbagai sistem ekonomi untuk
mencapai tujuan mereka dan sesuai dengan keadaan dan nilai-nilai masyarakat
mereka.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA