Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MAKALAH

DASAR-DASAR ILMU EKONOMI

OLEH:
KELOMPOK 2

1. HIKMAH SUCI RAHMAWATI (A1A122009)


2. DEAN ADITIYA NINGSIH (A1A122039)
3. HARIANI.H (A1A122091)
4. WAODE SRI MAIMPAT (A1A122069)
5. JULIATI (A1A117060)
6. JUNITA (A1A122051)
7. SAFITRI (A1A122021)
8. ZANI HANDAYANI (A1A122031)
9. KIFLAN HARYMURTI SAFARUDIN (A1A122093)

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
”Keterkaitan pasar dengan konsumsi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta tentang
produksi dan ketertarikan pasar dan distribusi”tepat pada waktunya. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Dasar-dasar Ilmu Ekonomi yang selalu
memberikan dukungan dan bimbingannya.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Dasar-dasar Ilmu
Ekonomi. Tak hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya. Walaupun demikian, kami menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga makalah
dasar-dasar ilmu ekonomi ini bisa memberikan informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita
semua. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telah membaca
makalah ini hingga akhir.

Kendari, 26 November 2022


Penulis

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 2
C. Tujuan.................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem konomi..................................................................................... 3
B. Macam-macam Sistem Ekonomi Dunia................................................................ 3
C. System Perekonomian Di Indonesia...................................................................... 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................................ 14
B. Saran...................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persoalan ekonomi senantiasa menarik perhatian berbagai lapisan, baik individu maupun
masyarakat. Berbagai macam penelitian telah dilakukan untuk menyelesaikan masalah ekonomi.
Namun usaha untuk mencari penyelesaian yang tepat dan akurat dalam mengetahui masalah
ekonomi secara keseluruhan banyak menemui hambatan dan kegagalan. Sangat sedikit sekali
keberhasilan yang diperoleh. Kebanyakan penelitian yang dihasilkan telah menyimpang jauh dari
motivasi semula, sehingga menghasilkan tujuan yang sebenarnya. Di satu pihak ada pendapat
yang menyarankan untuk mementingkan hak individu, sementara itu di pihak lain menolak
keistimewaan individu.

Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh karena
itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut
sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Peranan
pemerintah sebagai regulator di dalam perekonomian suatu negara di bagi menjadi dun, yaitu
jangka panjang dan jangka pendek. Dimana pada jangka panjang pemerintah harus
menghantarkan masyarakat kepada kemakmuran, kesejahteraan lahir dan batin, serta harus
menghadapi masalah jangka panjang seperti masalah pertumbuhan ekonomi. Sedangkan dalam
jangka pendek pemerintah di tuntut untuk selalu dapat membantu menciptakan iklim usaha yang
kondusif mendukung semua pihak. Sistem Ekonomi sangat berpengaruh besar pada keberhasilan
pemerintah dalam mencapai misi memakmurkan dan menyejahterakan perekonomian
masyarakatnya. Bahkan tidak hanya pemerintah, pihak swasta pun menggunakan sistem ekonomi
demi tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan baik untuk diri sendiri ataupun pihak-pihak
lainnya.

Persoalan-persoalan ekonomi pada hakekatnya adalah masalah transformasi atau


pengolahan alat-alat / sumber pemenuh/pemuas kebutuhan, yang berupa faktor-faktor produksi
yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan keterampilan (skill) menjadi barang dan jasa.
Dewasa ini, masalah ekonomi di Indonesia dan dunia tertuju pada pengangguran, stabilitas
ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan neraca pembayaran internasional. Semuanya itu merujuk
pada pemilihan sistem ekonomi mana yang akan dipakai oleh suatu negara untuk menyelesaikan

1
permasalahan tersebut. Pembahasan sistem ekonomi di dunia maupun yang diterapkan Indonesia
saat ini sangat menarik untuk dibahas karena menyangkut falsafah yang dipakai tiap-tiap negara
untuk mencapai kemakmuran. Topik tentang sistem ekonomi ini diharapakan bisa menambah
pemahaman tentang sistem ekonomi, cara kerja sistem tersebut dan hasil yang direalisasikan dari
sistem yang diterapkan oleh negara-negara di dunia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sistem perekonomian?
2. Ada berapa macam sistem perekonomian dunia?
3. Apakah sistem perekonomian yang diterapkan di Indonesia?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari sistem perekonomian
2. Mengetahui macam-macam sistem perekonomian dunia.
3. Mengetahui sistem perekonomian di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Ekonomi

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di
negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi
lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem,
seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua
faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara
dua sistem ekstrim tersebut.

Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut
mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies)
memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil
produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur
faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.

B. Macam-Macam Sistem Ekonomi Dunia


1. Sistem ekonomi tradisional
Sistem perekonomian tradisional adalah sistem ekonomi yang masih sangat
terikat dengan adat istiadat, kebiasaan, dan nilai budaya setempat (Sidik, et al, 2007).
Sistem ini terdapat pada masyarakat yang mempunyai cara hidup yang juga
tradisional. Masyarakat seperti ini adalah masyarakat terpencil dan terisolasi
peradabannya juga taraf hidup yang masih rendah dan belum mengenal teknologi.
Sistem ini biasa digunakan oleh negara-negara terbelakang. Sistem ekonomi ini
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Teknologi produksi sangat sederhana secara turun-temurun.
b. Hanya sedikit menggunakan modal.
c. Pertukaran dilakukan dengan sistem barter.

3
d. Belum mengenal pembagian kerja atau spesialisasi.
e. Masih terikat dengan tradisi atau kekeluargaan.
f. Tanah merupakan tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.
g. Rumah tangga konsumsi dan produksi masih menyatu.
h. Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan.
i. Pola hubungan masyarakat masih tradisional.

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional:

 Semua anggota masyarakat masih memiliki motivasi untuk menjadi produsen.


 Kegiatan produksi berlangsung untuk memenuhi kebutuhan, tidak untuk mencari
keuntungan.
 Masyarakatnya cenderung jujur dalam kegiatan pertukaran karena masih
menggunakan sistem barter.

Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional:

 Belum ada kerjasama yang baik di masyarakatnya.


 Sulitnya dalam penentuan nilai barang yang dipertukarkan.
 Jenis dan jumlah barang yang dihasilkan seringkali tidak bisa melayani kebutuhan.
 Sulitnya mempertemukan pihak-pihak yang saling membutuhkan untuk aktivitas
perekonomian.
2. Sistem ekonomi terpusat
Sistem ini disebut juga dengan sistem ekonomi komando. Sistem ekonomi ini
merupakan sistem ekonomi dimana pemerintah memiliki kendali yang ketat dalam
menentukan kepemilikan bisnis, laba, dan alokasi sumber daya untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan pemerintah. Dumairy menjelaskan, sistem ekonomi
sosialis adalah adanya berbagai distorasi dalam mekanisme pasar menyebabkan tidak
mungkin bekerja secara efisien, dan bahwa sistem ini bukanlah sistem ekonomi yang
tidak memandang penting peranan kapital. Tokoh yang memopulerkan sistem
ekonomi terpusat adalah Karl Marx. Ia adalah seorang ahli filsafat berkebangsaan
Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul Das Capital. Sistem ekonomi ini banyak
dianut oleh negara-negara di Eropa Timur dan Cina.

4
Dalam sistem ekonomi ini, pemerintah berperan dominan dalam mengelola dan
mengatur perekonomian (mulai dari produksi, distribusi, dan konsumsi). Pihak
swasta dan perseorangan tidak diberi hak untuk bebas berusaha dan memiliki
sejumlah faktor produksi. Ciri-ciri sistem ini adalah:
a. Alat-alat dan faktor produksi dikuasai negara secara terpusat.
b. Kegiatan perekonomian sepenuhnya diatur oleh negara.
c. Harga barang dan jasa ditetapkan oleh pemerintah.
d. Hak milik perseorangan tidak diakui.

Kelebihan Sistem Ekonomi Terpusat:

 Semua aktivitas ekonomi menjadi tanggungjawab pemerintah sepenuhnya.


 Segala aktivitas perekonomian lebih mudah dikendalikan dan diawasi.
 Mencegah terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat.

Kekurangan Sistem Ekonomi Terpusat:

 Segala potensi, kreativitas, dan inisiatif masyarakat tidak bisa berkembang.


 Hak milik perorangan tidak diakui oleh negara.
 Individu tidak memiliki kebebasan untuk memiliki usaha sendiri.
 Kualitas suatu pemerintah menjadi penentu keberhasilan sistem ekonomi
sosial.
3. Sistem ekonomi pasar
Sistem perekonomian pasar merupakan suatu sistem ekonomi yang
memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih dan melakukan usaha
sesuai keinginan dan keahliannya. Istilah sistem ekonomi pasar disebut juga sebagai
laissez-faire. Kata laissez-faire berasal dari bahasa Perancis yang artinya "biarlah
mereka melakukan pekerjaan yang sesuai dengan mereka". Selain di istilahkan
laissez-faire. Sistem ekonomi pasar disebut sebagai sistem ekonomi kapitalis. Istilah
ini muncul dikarenakan dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku "Free Fight
Liberalism" (sistem persaingan bebas), artinya siapa yang memiliki dan mampu
menggunakan kekuatan modal secara efektif dan efisien akan dapat memenangkan
pertarungan dalam bisnis.

5
Sistem ekonomi ini banyak dipakai oleh negara di Amerika, dan Eropa Barat.
Ciri-ciri sistem ekonomi pasar adalah:

a. Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal.


b. Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya.
c. Aktivitas ekonomi bertujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan.
d. Semua aktivitas ekonomi dilakukan oleh masyarakat (swasta).
e. Pemerintah tidak melakukan intervensi (campur tangan) dalam pasar.
f. Persaingan dilakukan secara bebas.
g. Modal berperan penting dalam kegiatan ekonomi karena adanya persaingan
bebas.

Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar:

 Setiap orang termotivasi untuk berkarya dan melakukan kegiatan ekonomim


untuk kemakmuran pribadi.
 Negara mengakui adanya hak milik perorangan. Adanya peningkatan efisiensi
dan kualitas barang yang dihasilkan.
 Setiap orang dapat memilih sektor usaha sesuai dengan kemampuannya.

Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar:

 Timbulnya persaingan tidak sehat antar pelaku ekonomi.


 Tingginya kesenjangan sosial di masyarakat.
 Adanya pihak-pihak yang memonopoli sumber-sumber ekonomi.
 Sering terjadi eksploitasi terhadap sumber daya manusia dan alam.
4. Sistem ekonomi campuran
Sistem ekonomi campuran yaitu sistem ekonomi yang menghendaki kegiatan
ekonomi dilakukan secara bersama-sama antara pemerintah dan swasta (perpaduan
konsep antara sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat).
Dijelaskan dalam sistem ekonomi campuran dimana kekuasaan serta kebebasan
berjalan secara bersamaan walau dalam kadar yang berbeda-beda. Ada pula sistem
ekonomi campuran dimana peran kekuasaan pemerintah relatif besar. Sistem

6
ekonomi campuran terlahir sebagai konsekuensi logis atas upaya untuk menghapus
kekurangan-kekurangan pada sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat.
Negara yang menggunakannya pada umumnya berada di kawasan Afrika. Amerika
Latin, dan Asia. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran adalah sebagai berikut:
a. Pemerintah dan swasta secara bersama-sama melakukan kegiatan ekonomi.
b. Negara menguasai sektor usaha vital dan mengendalikan perekonomian dengan
tujuan melindungi kepentingan umum.
c. Swasta/perorangan diberi kebebasan untuk berusaha pada sektor-sektor diluar
sektor usaha vital
d. Pemerintah berperan membina dan mengawasi swasta, serta memajukan
perekonomian.
e. Hak milik perorangan diakui dan penggunaan tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan umum.

Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran:

 Adanya pemisahan yang jelas dalam sektor ekonomi pemerintah dengan pihak
swasta.
 Pergerakan harga-harga barang dapat diawasi dan dikendalikan.
 Pemerintah mengakui dan melindungi hak kepemilikan perorangan.

Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran:

 Potensi terjadinya etatisme jika peran pemerintah semakin mendominasi.


 Potensi terjadinya monopoli jika pihak swasta mendominasi, sehingga
merugikan rakyat.
C. Sistem Perekonomian di Indonesia

Indonesia tidak menganut sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat, sistem
ekonomi pasar, maupun sistem ekonomi campuran. Sistem ekonomi yang diterapkan di
Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi
maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi. Demokrasi Ekonomi berarti bahwa
kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah hasil

7
pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara
pemerintah berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah
potensi, inisiatif, daya kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak
merugikan kepentingan umum. Negara sangat mengakui setiap upaya dan usaha warga
negaranya dalam membangun perekonomian.

Sebelum menggunakan sistem demokrasi ekonomi, seirama dengan perkembangan politik


di Indonesia maka di Indonesia pernah berlaku sistem ekonomi sebagai berikut:

 Pada tahun 1950-1959 merupakan masa Demokrasi Liberal, kita menggunakan


sistem ekonomi yang condong ke sistem ekonomi liberal dengan persaingan bebas.
Pada tahun 1959-1966 merupakan masa Demokrasi Terpimpin, kita menggunakan
sistem ekonomi yang condong ke sistem ekonomi etatisme karena pengaruh partai
komunis.
 Pada tahun 1966-1998, bangsa Indonesia menerapkan sistem ekonomi berdasarkan
Pancasila yaitu Demokrasi Ekonomi sesuai dengan pasal 33 UUD 1945, hanya saja
pelaksanaannya belum maksimal.
 Tahun 1998-sekarang, bangsa Indonesia mulai menerapkan Demokrasi Ekonomi
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 khususnya pasal 33. Namun pelaksanaannya
cenderung berbentuk liberalism seiring dengan bergulirnya era reformasi sehingga
memunculkan istilah "Neo Liberalism".

Pasal 33 UUD 1945 ayat 1,2,3 dan 4 yang diamandemen oleh MPR pada tanggal 10 Agustus
2002 dianggap sebagai pasal terpenting yang mengatur langsung sistem ekonomi Indonesia
sekaligus landasannya, yakni prinsip demokrasi ekonomi. Secara rinci pasal menetapkan tiga hal,
yaitu:

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan


2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat

8
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengen
prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Sistem demokrasi ekonomi merupakan sistem ekonomi yang melibatkan pemerintah, para
pengusaha swasta, dan seluruh rakyat. Dengan demikian terdapat kerja sama antara pemerintah,
pengusaha swasta dan rakyat.

Ciri-ciri demokrasi ekonomi itu sendiri adalah sebagai berikut:

 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan


 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara
 Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
 Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.
 Warga memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang layak
 Hak milik perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat
 Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan salam batas-
batas yang tidak merugikan kepentngan umum
 Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara dgunakan dengan pemufakatan
lembaga-lembaga perwakilan rakyat
 Fakir miskin dan anak-anka terlantar dipelihara oleh negara.

Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita karena bersifat
kontradiktif dengan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:

9
a) Sistem "Free Fight Liberalism", yang menumbuhkan eksploitas manusia dan bangsa
lain
b) Sistem "Etatisme", negara sagat dominan serta mematikan potensi dan daya kresi
unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
c) Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu keompok dalam bentuk monopoli yang
mergikan masyarakat.

Pelaku-Pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian di Indonesia

Terdapat tiga pelaku utama yang menjadi kekuatan sistem perekonomian di Indonesia,
yaitu perusahaan negara (pemerintah), perusahaan swasta, dan koperasi. Ketiga pelaku ekonomi
tersebut akan menjalankan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam sistem ekonomi kerakyatan.
Sebuah sistem ekonomi akan berjalan dengan baik jika pelaku-pelakunya dapat saling bekerja
sama dengan baik pula dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian sikap saling mendukung di
antara pelaku ekonomi sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan ekonomi kerakyatan.

A. Pemerintah (BUMN)
1. Pemerintah sebagai Pelaku Kegiatan Ekonomi

Peran pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi berarti pemerintah


melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.

a) Kegiatan produksi

Pemerintah dalam menjalankan perannya sebagai pelaku ekonomi,


mendirikan perusahaan negara atau sering dikenal dengan sebutan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). Sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2003, BUMN
adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
negara melalui penyertaan secara langsung berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan. BUMN dapat berbentuk Perjan (Perusahaan Jawatan), Perum
(Perusahaan Umum), dan Persero (Perusahaan Perseroan). BUMN memberikan
kontribusi yang positif untuk perekonomian Indonesia. Pada sistem ekonomi
kerakyatan, BUMN ikut berperan dalam menghasilkan barang atau jasa yang
diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

10
Pelaksanaan peran BUMN tersebut diwujudkan dalam kegiatan usaha hampir
di seluruh sektor perekonomian, seperti sektor pertanian, perkebunan,
kehutanan, manufaktur, pertambangan, keuangan, pos dan telekomunikasi,
transportasi, listrik, industri, dan perdagangan serta konstruksi. BUMN
didirikan pemerintah untuk mengelola cabang-cabang produksi dan sumber
kekayaan alam yang strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak.
Misalnya PT Dirgantara Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara, PT Kereta
Api Indonesia (PT KAI), PT Pos Indonesia, dan lain sebagainya. Perusahaan-
perusahaan tersebut didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat, serta untuk mengendalikan sektor-sektor yang strategis
dan yang kurang menguntungkan.

b) Kegiatan konsumsi

Pemerintah juga membutuhkan barang dan jasa untuk menjalankan


tugasnya. Seperti halnya ketika menjalankan tugasnya dalam rangka melayani
masyarakat, yaitu mengadakan pembangunan gedung-gedung sekolah, rumah
sakit, atau jalan raya. Tentunya pemerintah akan membutuhkan bahan-bahan
bangunan seperti semen, pasir, aspal, dan sebagainya. Semua barang-barang
tersebut harus dikonsumsi pemerintah untuk menjalankan tugasnya. Contoh-
contoh mengenai kegiatan konsumsi yang dilakukan pemerintah masih banyak,
seperti membeli barang-barang untuk administrasi pemerintahan, menggaji
pegawai-pegawai pemerintah, dan sebagainya.

c) Kegiatan distribusi

Selain kegiatan konsumsi dan produksi, pemerintah juga melakukan


kegiatan distribusi. Kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah dalam
rangka menyalurkan barang-barang yang telah diproduksi oleh
perusahaanperusahaan negara kepada masyarakat. Misalnya pemerintah
menyalurkan sembilan bahan pokok kepada masyarakat-masyarakat miskin
melalui BULOG. Penyaluran sembako kepada masyarakat dimaksudkan untuk
membantu masyarakat miskin memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan

11
distribusi yang dilakukan oleh pemerintah harus lancar. Apabila kegiatan
distribusi tidak lancar akan memengaruhi banyak faktor seperti terjadinya
kelangkaan barang, harga barang- barang tinggi, dan pemerataan pembangunan
kurang berhasil. Oleh karena itu, peran kegiatan distribusi sangat penting.

d) Pemerintah sebagai Pengatur (Regulator) Kegiatan Ekonomi

Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di bidang ekonomi tidak


hanya berperan sebagai salah satu pelaku ekonomi, akan tetapi pemerintah juga
berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan terhadap
jalannya roda perekonomian demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.

B. Swasta (BUMS)

BUMS adalah salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia. BUMS merupakan badan
usaha yang didirikan dan dimiliki oleh pihak swasta. Tujuan BUMS adalah untuk
memperoleh laba sebesar-besarnya. BUMS didirikan dalam rangka ikut mengelola sumber
daya alam Indonesia, namun dalam pelaksanaannya tidak boleh bertentangan dengan
peraturan pemerintah dan UUD 1945. BUMS dalam melakukan perannya mengandalkan
kekuatan pemilikan modal. Perkembangan usaha BUMS terus didorong pemerintah dengan
berbagai kebijaksanaan.

Perusahaan-perusahaan swasta sekarang ini telah memasuki berbagai sektor


kehidupan antara lain di bidang perkebunan, pertambangan, industri, tekstil, perakitan
kendaraan, dan lain-lain. Perusahaan swasta terdiri atas dua bentuk yaitu perusahaan
swasta nasional dan perusahaan asing.

C. Koperasi

Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Pengertian atau definisi tentang
koperasi di Indonesia sendiri juga mengalami perkembangan atau perubahan dari suatu
Undang-Undang Koperasi ke Undand-Undang Koperasi berikutnya. Undang-Undang
Koperasi No. 14 Tahun 1965, Bab III Pasal 3 mengatakan bahwa: Koperasi adalah

12
organisasi ekonomi dan alat revolusi yang berfungsi sebagai tempat persemaian insam
masyarakat serta wahana menuju sosialisme Indonesia berdasarkan Pancasila. Berikutnya
pada pasal 4 Bab III diberikan rincian asas-asasnya sebagai berikut:

1. Gotong royong
2. Bertujuan mengembangkan kesejahteraan anggota dan masyarakat dalam
rangka mencapai dan membina masyarakat sosialis Indonesia berdasarkan
Pancasila tanpa hisapan oleh manusia di atas manusia.
3. Tidak merupakan konsentrasi modal.
4. Sifat keanggotaan sukarela dalam rangka demokrasi terpimpin.
5. Anggota mempunyai kewajiban, hak dan kepentingan yang sama.
6. Keanggotaan tidak dapat dipindahkan pada orang lain atau badan hukum lain
dengan jalan apa pun.
7. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi.
8. Tiap keputusan rapat anggota didasarkan atas musyawarah untuk mufakat.
9. Tiap-tiap anggota sesuai dengan tingkat kesadaran dan kemampuannya
menyumbangkan materi, tenaga maupun pikiran untuk koperasi dan sesuai
dengan karyanya menerima bagian dari setiap kemanfaatan koperasi dalam
batas- batas kepentingan Negara dan masyarakat.
10. Usaha ketatalaksanaannya bersifat terbuka.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan tadi dapat kita tarik kesimpulan bahwa faktor suatu negara dalam memilih sistem
ekonominya adalah sebagai berikut:

o Sumber-sumber sejarah, kultur/tradisi, cita-cita, keinginan dan sikap masyarakat


o Sumber daya alam (SDA)
o Falsafat yang dimiliki dan yang dibela oleh sebagian besar masyarakat
o Falsafah dan Ideologinya
o Akumulasi ilmu pengetahuan yang dimiliki masyarakat
o Karakteristik demografinya
o Nilai estetika, norma-norma, serta kebudayaan masyarakat
o Sistem hukum nasional
o Sistem politiknya
o Sub-sub sistem sosialnya

Dan di Indonesia sendiri sistem ekonomi yang berlaku adalah demokrasi ekonomi dapat
dilihat bahwa:

1. Dilihat dari latar belakang sejarah, Indonesia menganut sistem Ekonomi berasaskan
kekeluargaan.
2. Dasar sistem ekonomi Indonesia dimuat dalam UUD 1945 pasal 33

14
3. Seiring perkembangan zaman, sistem ekonomi di Indonesia condong ke Barat
4. Perekonomian di Indonesia cenderung berubah-ubah dari setiap pemimpin yang
memimpin Negara.
B. Saran

Dengan sistem ekonomi yang dianut Indonesia saat ini, pemerintah, swasta, dan rakyat
sebagai pelaku ekonomi harus bekerja sama untuk mensejahterakan kehidupan bangsa Indonesia.
Sebagai tambahan, Indonesia yang saat ini disebut memakai Neo Liberalisme harusnya sadar
bahwa bangsa ini sudah memiliki ideologi sendiri yang harusnya menjadi patokan dalam
menjalani kehidupan perekonomian negara.

15
DAFTAR PUSTAKA

Tap MPRS. No. XXIII/1966, tentang Pembaharuan Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan.

Undang-Undang Dasar 1945, dan Penjelasannya, Pasal 27 (ayat 2) dan Pasal 33 serta pasal 34.

UU Penanaman Modal Asing tahun 1967 dan Penanaman Modal dalam Negeri. Tahun 1968.

Undang-Undang tentang Peraturan Pengelolaan Ekonomi (Economic Governance) dan etika


ekonomi.

Boediono, Ekonomi Makro, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu EkonomiNo. 2, Edisi, Yogyakarta:
BPFE, 1993

Dumatry. (1996). Pengtertian Sistem Ekonomi Menurut Para Ahli


http://ngobrolpikiran.blogspot.co.id/ 2016/01/sitem-ekonomi.html.

Caporaso, A. James. (2008). Teori Teori Ekonomi Politik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

16
17

Anda mungkin juga menyukai