Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunianya,
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Multiplier perekonomian
terbuka dan kebijakan ekonomi internasional ” tepat pada waktunya. Makalah ini
merupakan tugas mata kuliah “Teori ilmu ekonomi”. Makalah ini merupakan
inovasi pembelajaran untuk memahami mata kuliah tersebut secara mendalam,
semoga makalah ini dapat berguna untuk mahasiswa pada umumnya.
Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan makalah ini, dan
kami mengharapkan saran serta kritik yang bersifat membangun dari semua pihak
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................. iii
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Multiplier atau pengganda adalah suatu koefisien atau angka yang dapat
menjelaskan besarnya tambahan pendapatan nasional sebagai akibat dari adanya
tambahan variabel tertentu dalam perekonomian.
Besarnya multiplier: k = 1/1-MPC = 1/MPS. MPS: Marginal Propensity to
Save (kecenderungan tambahan tabungan marginal). MPC: Marginal Propensty
to Consume (Kecenderungan tambahan konsumsi marginal).
Penjelasan lain dari Multiplier yaitu menggambarkan perbandingan antara
jumlah pertambahan (pengurangan) dalam pendapatan nasional dengan jumlah
pertambahan (pengurangan) dalam pengeluaran agregat yang telah
menimbulkan perubahan dalam pendapatan nasional.
Pada sistem perekonomian terbuka, terdapat empat sektor pelaku ekonomi
yaitu sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah, dan sektor luar
negeri. Analisis perekonomian terbuka merupakan suatu analisis mengenai
penentuan tingkat kegiatan ekonomi (pendapatan nasional) suatu negara dengan
mempertimbangkan pengaruh dari kegiatan ekspor dan impor negara tersebut.
Dengan demikian dalam analisis ini muncul dua aliran baru dalam sirkulasi
aliran pendapatan yakni aliran pendapatan yang diterima dari mengekspor dan
aliran pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari negara lain. Hal ini
berpengaruh terhadap besarnya pendapatan nasional pada perekonomian.
Perekonomian empat sektor hampir sama dengan perkonomian tiga
sektor, yaitu dengan menjumlahkan pengeluaran dari sektor-sektor ekonomi.
Pengeluaran sektor luar negeri ini berupa ekspor (X) dan impor (M) dan selisih
antara nilai ekspor dengan nilai impor (X-M) disebut dengan ekspor netto. Besar
kecilnya permintaan barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara sangat
berpengaruh pada tingkat pendapatan mereka. Oleh karena itu, dalam ekonomi
makro permintaan ekspor dianggap tetap. Saat ini, perubahan besar terjadi dan
menuju ekonomi pasar telah berlangsung dibeberapa negara, termasuk
Indonesia dengan sistem yang sebelumnya dominan ekonomi perencanaan
terpusat (otoriter). Makro ekonomi meneliti pengaruh interaksi antar segmen
yang penting dari perekonomian nasional pada negara yang satu dan negara
lainnya atau rumah tangga nasional dengan pasar tenaga kerja, uang, modal,
barang dan jasa serta sumber daya alam.
Setiap aktivitas Ekonomi, baik secara nasional maupun global, pasti tidak
lepas dari suatu kebijakan. Kebijakan atau policy merupakan rangkaian konsep
dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan untuk tercapainya suatu tujuan. Dalam perdagangan Internasional,
yang ruang lingkupnya luas, tentu dibutuhkan suatu kebijakan untuk mengatur
kegiatan perekonomian tersebut. Tanpa sebuah kebijakan, roda perekonomian
akan berjalan dengan tidak teratur atau justru akan sewenang-wenangan
Penyusunan ini dilatar belakangi oleh pentingnya suatu kebijakan itu sendiri.
Oleh karena itu, dalam penyusunan makalah ini akan dijelaskan mengenai
kebijakan ekonomi Internasional secara lebih luas, instrumen dan tujuan-tujuan
kebijakan ekonomi Internasional, juga kebijakan yang berkenaan dengan
ekspor-impor dan tarif serta kebijakan perdagangan lainnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang
akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Pengertian Ekonomi terbuka dan kebijakan ekonomi internasional ?
2. Mekanisme ekonomi terbuka dan instrumen serta tujuan kebijakan
ekonomi internasional ?
3. Sirkulasi pendapatan perekonomian terbuka dan kebijakan,faktor penentu
ekspor dan impor ?
4. Penyebab Terjadinya Perdagangan Nasional dalam Sistem Perekonomian
Terbuka serta kebijakan tarif dan non-tarif ?
5. Syarat keseimbangan ekonomi terbuka dan kebijakan ekonomi
internasional lainnya ?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian Ekonomi terbuka dan kebijakan ekonomi
internasional
2. Untuk mengetahui Mekanisme ekonomi terbuka dan instrumen serta tujuan
kebijakan ekonomi internasional
3. Untuk mengetahui Sirkulasi pendapatan perekonomian terbuka dan
kebijakan,faktor penentu ekspor dan impor
4. Untuk mengetahui Penyebab Terjadinya Perdagangan Nasional dalam
Sistem Perekonomian Terbuka serta kebijakan tarif dan non-tarif
5. Untuk mengetahui Syarat keseimbangan ekonomi terbuka dan kebijakan
ekonomi internasional lainnya
BAB II
PEMBAHASAN
Jenis tarif:
1) Ad valorem duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan dalam
presentase dari nilai barang yang dikenakan bea tersebut.
2) Specific duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan untuk tiap ukuran
fisik daripada barang.
3) Specific ad valorem atau compound duties, yakni bea yang merupakan
kombinasi antara specific dan ad valorem. Misalnya suatu barang tertentu
dikenakan 10% tarif ad valorem ditambah Rp 20.000 untuk setiap unit.STIE
Muttaqien | Ekonomi Internasional 10
Sistem tarif:
1) Single-column tariffs: sistem di mana untuk masing-masing barang hanya
mempunyai satu macam tarif. Biasanya sifatnya autonomous tariffs (tarif yang
tingginya ditentukan sendiri oleh sesuatu negara tanpa persetujuan dengan negara
lain). Kalau tingginya tarif ditentukan dengan perjanjian dengan negara lain disebut
conventional tariffs.
2) Double-column tariffs: sistem di mana untuk setiap barang mempunyai 2 (dua)
tarif. Apabila kedua tarif tersebut ditentukan sendiri dengan undang-undang, maka
namanya : “bentuk maksimum dan minimum”.
3) Triple-column tariffs: biasanya sistem ini digunakan oleh negara penjajah.
Sebenarnya sistem ini hanya perluasan daripada double column tariffs, yakni
dengan menambah satu macam tariff preference untuk negara-negara bekasjajahan
atau afiliasi politiknya. Sistem ini sering disebut dengan nama “preferential
system”.
Efek tarif :
Pembebanan tarif terhadap sesuatu barang dapat mempunyai efek terhadap
perekonomian suatu negara, khususnya terhadap pasar barang tersebut. Beberapa
sfek tarif tersebut adalah:
1) Efek terhadap harga (price effect).
2) Efek terhadap konsumsi (consumption effect).
3) Efek terhadap produk (protective/import substitution effect)
4) Efek terhadap redistribusi pendapatan (redistribution effect).
3) Politik Autarki
Politik autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk
menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh politik,
ekonomi, maupun militer, sehingga kebijakan ini bertentangan dengan prinsip
perdagangan internasional yang menganjurkan adanya perdagangan bebas. itu
seorang importir dalam melaksanakan pembayarannya harus membeli uang
dolar terlebih dahulu pada suatu
bank devisa dengan kurs yang berlaku, kemudian ditransfer kepada eksportir di
Amerika.Perangkat kebijakan perdagangan lainnya: Masih banyak cara lainnya
yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk
memengaruhi intensitas perdagangan Internasional. Beberapa diantaranya
dapat kita kemukakan secara singkat sebagai berikut:
1) Proyek pengadaan pemerintah (National procurement)
Pembelian-pembelian oleh pihak pemerintah ataupun perusahaanperusahaan
yang diatur secara ketat dapat diarahkan pada barangbarang yang diproduksi di
dalam negeri, meskipun barangkali barangbarang tersebut sebenarnya lebih
mahal daripada barang yang sejenis yang diimpor.
2) Hambatan-hambatan birokrasi (red-tape-barrier) Terkadang pemerintah
ingin membatasi impor tanpa melakukannya
secara formal
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Multiplier atau pengganda adalah suatu koefisien atau angka yang dapat
menjelaskan besarnya tambahan pendapatan nasional sebagai akibat dari adanya
tambahan variabel tertentu dalam perekonomian.
Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dalam
perdagangan internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa serta modal
dengan negara-negara lain. Pada sistem perekonomian terbuka, terdapat empat
sektor pelaku ekonomi yaitu sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor
pemerintah, dan sektor luar negeri
Kebijakan ekonomi adalah cara yang ditempuh atau tindakan yang diambil
pemerintah dengan maksud mengatur kehidupan ekonomi nasional guna
mencapai tujuan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/perekonomian-terbuka/
https://ekonomimanajemen.com/pengertian-multiplier-dalam-ekonomi-makro/
https://www.academia.edu/22177778/Makalah_Tentang_Perekonomian_Terbuka
_Tapike_com
https://www.academia.edu/21971951/Makalah_kebijakan_ekonomi_dan_perdaga
ngan_Internasional