Anda di halaman 1dari 17

TEORI EKONOMI MAKRO

KESEIMBANGAN MODEL INVESTASI SAVING & LIQUID MONEY

Dosen Pengampu : Dr.Ir.Rahmanta M.Si

Nip : 196309281998031001

KELOMPOK 2

Agribisnis-2

Intan Shakila Elka 220304013

Selin Ivana Hutapea 220304179

Ika Yusrina 220304132

Indah Johanna Simarmata 220304131

Alfina Adzra 220304014

Erika Srilestari Marbun 220304140

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 30 Oktober 2023

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
2.1 Pasar Barang dan Pasar Uang dalam Model IS-LM.....................................3
2.2 Keseimbangan Pasar Barang dan Kurva IS..................................................3
2.3 Keseimbangan Pasar Uang dan Kurva LM..................................................3
2.4 Keseimbangan Kurva IS-LM........................................................................8
2.5 Dampak Kebijakan dan Keseimbangan IS-LM............................................9
BAB III...................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.................................................................................................12
3.2 Saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

iii
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 Keseimbangan Pasar Barang.............................................................. 4


GAMBAR 2 Pergeseran Kurva IS........................................................................... 5
GAMBAR 3 Permintaan dan Penawaran Uang....................................................... 6
GAMBAR 4 Pergeseran Kurva LM.........................................................................7
GAMBAR 5 Keseimbangan kurva IS-LM...............................................................8
GAMBAR 6 Dampak perubahan penerimaan pajak terhadap keseimbangan IS LM
….......................................................................................................................................... 9

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan produk nasional bruto dalam
suatu negara yang memiliki peran sangat penting bagi kemajuan negara, karena
merupakan salah satu tolak ukur bagi keberhasilan dari negara tersebut. Selain itu,
pertumbuhan ekonomi termasuk salah satu permasalahan makroekonomi yang
dihadapi oleh setiap negara.

Indonesia merupakan salah satu negara yang pernah mengalami krisis


perekonomian dimulai sejak tahun 1990-an. Hingga saat ini keadaan
perekonomian mengalami fluktuasi dan cenderung tidak stabil. Salah satu contoh
pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2018 dibayangi perlambatan
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya karena pada tahun 2017
pertumbuhan ekonomi mencapai 5,07% atau lebih rendah dari pertumbuhan
ekonomi negara tetangga seperti Malaysia yang memiliki pertumbuhan 5,8%
(Angriani, 2018). Keadaan ini memerlukan adanya peramalan terhadap ekonomi
negara Indonesia untuk mengetahui kondisi perekonomian di masa mendatang.

Peramalan kondisi ekonomi di masa mendatang dapat diilustrasikan


dalam model siklus bisnis. Salah satunya adalah model siklus bisnis IS-LM
(Investment Saving-Liquidity Money). Model siklus bisnis IS-LM merupakan
model sistem persamaan diferensial yang melibatkan fungsi investasi (I), fungsi
simpanan (S), dan fungsi permintaan uang (L) (Dwiningtias & Abadi, 2014).

Model siklus bisnis IS-LM merupakan model siklus bisnis yang


direpresentasikan dalam bentuk sistem persamaan diferensial (Dwiningtias &
Abadi, 2014). Metode yang digunakan dalam menyelesaikan persamaan
diferensial dapat dilakukan dengan metode analitik maupun numerik. Namun,
kelemahan dari metode analitik adalah tidak semua persamaan matematika dapat
diselesaikan untuk menghasilkan nilai eksak dan metode tersebut memerlukan
waktu yang sangat lama pada proses pengerjaan (Alfaruqi, 2010).

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pasar barang dan pasar uang dalam model IS-LM?
2. Bagaimana keseimbangan pasar barang dan kurva IS?
3. Bagaimana keseimbangan pasar uang dan kurva LM?
4. Bagaimana keseimbangan kurva IS-LM?
5. Bagaimana dampak kebijakan pada keseimbangan IS-LM?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan ini untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan pengertian pasar barang dan pasar uang dalam model IS-LM.

2. Mendeskripsikan keseimbangan pasar barang dan kurva IS.

3. Mendeskripsikan keseimbangan pasar uang dan kurva LM.

4. Mendeskripsikan keseimbangan kurva IS-LM.

5. Mendeskripsikan dampak kebijakan pada keseimbangan IS-LM

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pasar barang dan pasar uang dalam model IS-LM.

Model IS-LM adalah model ekonomi makro Keynesian yang


menunjukkan hubungan antara tingkat suku bunga dan produksi riil di pasar
barang dan jasa dan, oleh karena itu, dalam uang. Model ini terdiri dari dua kurva,
yaitu kurva IS dan kurva LM. Kurva IS yang menunjukkan ekuilibrium di pasar
barang dan kurva LM yang menunjukkan pasar uang. Kurva IS menggambarkan
keseimbangan antara pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) pada pasar
barang, sedangkan kurva LM merepresentasikan keseimbangan antara permintaan
uang riil (L) dan penawaran uang riil (M) pada pasar uang. Model IS-LM
digunakan untuk mempelajari fluktuasi perekonomian dalam jangka pendek.

2.2 Keseimbangan Pasar Barang dan Kurva IS

Kurva IS (singkatan dari investasi dan saving/tabungan) memplot


hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar
barang dan jasa. Pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa
yang diproduksi oleh suatu negara dan dalam jangka waktu tertentu. Sebagai
pasar, maka terdapat penawaran dan pemintaan begitupula pada pasar
barang. Permintaan dalam pasar barang merupakan agregasi dari semua
permintaan akan barang dan jasa di dalam negeri, sementara yang menjadi
penawarannya adalah semua barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri.

Jika permintaan total dari barang dan jasa dalam suatu negara
diasumsikan penjumlahan dari konsumsi, investasi dan pengeluaran
pemerintah, maka rumusnya adalah sebagai berikut:

Z=C+1+G

Dari persamaan sebelumnya, didapatkan bahwa besaran konsumsi


ditentukan oleh besaran disposable income yang dalam hal ini adalah total
pendapatan dikurangi dengan pajak, sehingga persamaan menjadi:

3
Z = C (Y - T) + I + G

Secara dengan pendekatan matematis, pendekatan grafis juga dapat


digunakan untuk menggambarkan ekuilibrium di pasar barang.

Dari keseimbangan di pasar barang ini dapat diturunkan kurva IS.


Pada bagian ini, IS bukan lagi sesuatu yang autonomous melainkan
dipengaruhi oleh tingkat bunga dan pendapatan. Jika, diasumsikan terjadi
kenaikan tingkat bunga, maka hal ini akan berpengaruh terhadap besaran
investasi.
Dalam bahasa yang lebih sederhana, kenaikan tingkat bunga akan
mengakibatkan turunnya investasi dan akibatnya akan mengakibatkan turunnya
output nasional. Pergeseran nilai output, Y yang lebih besar dibandingkan
dengan berkurangnya nilai investasi, dikarenakan adanya faktor multiplier efek.
Turunnya output, dikarenakan turunnya suku bunga, dapat digambarkan dalam
suatu kurva, yang disebut dengan kurva IS.
Jika suku bunga mengalami kenaikan yang akan berdampak pada turunnya
total permintaan terhadap barang dan jasa. Yang disebabkan turunya
investasi, selain itu kenaikan tingkat suku bunga akhirnya berdampak pada
penurunan Y sebagai akibat turunya tingkat investasi. jika terjadi perubahan
pajak (T) yang akan mengakibatkan perubahan konsumsi, ataupun perubahan
dalam pengeluaran pemerintah maka kurva IS akan bergeser ke kiri maupun
kanan.

4
Pergeseran kurva IS terjadi disaat apabila pajak (T) naik maka output
mengalami penurunan. Hal ini karena naiknya pajak mengakibatkan Yd
menurun. sehingga berakibat konsumsi masyarakat pun mengalami
penurunan. Turunnya pendapatan ini akan diperlihatkan oleh bergesernya
kurva IS ke kiri. Sehingga jika pajak meningkat maka kurva IS bergeser ke
kiri bawah. Sebaliknya jika pajak diturunkan berdampak pada konsumsi
masyarakat meningkat, dan kurva IS akan bergeser ke kanan atas.

Pergeseran kurva juga akan terjadi jika terjadi perubahan G. Jika


pengeluaran pemerintah atau G meningkat, maka kurva IS akan bergeser ke
kanan atas. Turunnya G akan mengakibatkan kurva IS bergeser ke kiri
bawah.

2.3 Keseimbangan Pasar Uang dan Kurva LM

Pasar uang merupakan suatu tempat dimana terjadi transaksi


keuangan. Sama halnya dengan pasar lainnya, keseimbangan akan tercapai pada
saat jumlah permintaan uang di pasar sama dengan jumlah penawarannya.

Besarnya permintaan uang dipengaruhi oleh pendapatan nominal dan suku


bunga. Secara matematis hubungan ini akan dapat ditulis sebagai berikut:

M = $YL(i)

Berdasarkan hubungan ini dinyatakan bahwa kenaikan pendapatan


akan meningkatkan permintaan uang nominal, sedangkan kenaikan suku

5
bunga akan menurunkan permintaan uang. Jika hubungan dalam bentuk
nominal ini akan di rubah dalam bentuk riil, maka

M/P = YL(i)

Dari persamaan ini diketahui bahwa permintaan uang riil akan


dipengaruhi oleh pendapat rill dan tingkat bunga. Perbedaan antara uang
nominal dan uang riil akan terlihat dari daya belinya. Uang nominal hanya
menyatakan jumlah uang yang tertera di uang fiat, sedangkan uang riil
mengukur uang dari daya belinya.

Hubungan antara permintaan dan penawaran uang secara grafis adalah


sebagai berikut :

Perhatikan keseimbangan lama ada pada titik A dengan jumlah uang


beredar M, dan suku bunga i. sedangkan ekuilibrium yang baru ada pada
kombinasi jumlah keseimbangan sebesar M, dengan suku bunga i. Suku bunga
yang baru atau i’ lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga yang lama atau i.

Dari kejadian ini, kita dapat melihat hubungan yang lebih spesifik
bahwa ketika jumlah uang beredar tetap, kenaikan pendapatan, maka akan
mengakibatkan suku bunga meningkat. Jika hubungan antara suku bunga
dengan pendapatan ini digambarkan secara lebih khusus, maka akan kita
temukan pada kurva LM. Proses penurunan keseimbangan pada pasar uang
(LM) terjadi apabila pendapatan naik maka akan menyebabkan money

6
demand meningkat yang berdampak pada kenaikan tingkat suku bunga dan
menyebabkan kurva LM bergeser ke sebelah kanan atas.

Kebijakan moneter dengan menambah atau mengurangi jumlah uang


beredar akan mengakibatkan pergeseran kurva LM. Jika bank sentral
menambah jumlah uang beredar, maka kurva LM akan bergeser ke bawah,
sebaliknya jika jumlah uang beredar dikurangi, maka kurva LM akan bergeser
ke kiri atas.

2.4 Keseimbangan kurva IS-LM

Model Keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa (kurva IS) dan Model
Keseimbangan di Pasar Uang (kurva LM). Model Keseimbangan di Pasar Barang
dan Jasa, serta Pasar Uang sekaligus disebut dengan Model Keseimbangan IS –
LM (dengan menggunakan titik potong kurva IS dan LM). Dalam Model
Keseimbangan IS – LM tersebut terjadi Keseimbangan Umum. Keseimbangan
Umum terjadi pada waktu Pasar Barang dan Jasa dengan Pasar Uang berada
dalam keseimbangan secara bersamasama. Saat terjadi Keseimbangan Umum,
besarnya pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) mencerminkan
pendapatan nasional dan tingkat bunga keseimbangan yang terjadi baik di Pasar
Barang dan Jasa maupun di Pasar Uang.

7
Maka persamaan model IS dan LM sebagai berikut:

Adapun kurva IS-LM terlihat pada gambar berikut:

Gambar 5 : Keseimbangan kurva IS-LM

Berdasar gambar diatas dapat dilihat perpotongan antara dua kurva, yaitu
kurva IS dan LM. Titik potong kurva IS dan LM terjadi pada titik E sehingga pada
titik E terjaadi keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa (direpresentasikan oleh
kurva IS) maupun di Pasar Uang (direpresentasikan oleh kurva LM). Sebagai titik
Keseimbangan, titik E menunjukkan adanya Tingkat Bunga Keseimbangan (ieq)
dan Pendapatan Nasional Keseimbangan (Yeq). Titik A dilalui kurva IS tetapi
tidak dilalui kurva LM.

2.5 Dampak Kebijakan pada Keseimbangan IS-LM

Jika pemerintah menetapkan kebijakan fiskal (T, G) maka perubahan ini


hanya akan mengakibatkan perubahan di kurva IS, sedangkan kurva LM relatif
tetap. Sedangkan jika bank sentral menerapkan kebijakan moneter, maka hal
ini hanya akan memengaruhi kurva LM, sedangkan kurva IS tetap. Jika

8
pemerintah menerapkan kebijakan campuran, yaitu kebijakan fiskal dan moneter
maka akan terjadi pergeseran kurva IS maupun kurva LM.

1. Kebijakan Fiskal

Perubahan pengeluaran pemerintah dapat ditinjau dari dua


perspektif, yaitu peningkatan pengeluaran pemerintah atau penurunan
pengeluaran pemerintah, tetapi kedua-duanya berdampak pada pergeseran
kurva keseimbangan pasar barang (IS), jika pengeluaran pemerintah
mengalami kenaikan maka kurva IS bergeser ke atas, berdampak pada
kenaikan tingkat suku bunga begitu juga income naik begitu juga
sebaliknya. Selain pengeluaran pemerintah (G), kebijakan fiskal dapat pula
berupa perubahan kebijakan perpajakan. Jika penerimaan dari sektor pajak
menurun maka kurva IS bergeser ke atas seperti pada gambar berikut:

Gambar 6 : Dampak perubahan penerimaan pajak terhadap keseimbangan IS-LM

Akibat bergesernya kurva IS ke IS’ berdampak pada kenaikan tingkat


suku bunga dari i menjadi i’ begitu juga income naik dari Y menjadi Y’
dengan asumsi kurva LM tetap. Sebaliknya jika pemerintah menaikkan pajak
berdampak pada bergesernya kurva IS ke bawah.

2. Kebijakan moneter

Kebijakan moneter biasanya terikat dengan kebijakan jumlah uang


beredar atau money supply yang dilakukan oleh otoritas moneter yang
dalam hal ini bank sentral. Adanya kebijakan dalam bidang moneter
berdampak pada pergeseran kurva LM. Jika jumlah uang beredar meningkat

9
maka akan menyebabkan bergesernya kurva LM kebawah, bergesernya kurva
ini berdampak pada penurunan tingkat suku bunga dan meningkatnya output.
Begitupun sebaliknya, jika jumlah uang beredar berkurang maka kurva LM
akan bergeser ke atas dan berdampak pada kenaikan tingkat suku bunga dan
menurunkan output.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

IS-LM terdiri dari IS dan LM. IS adalah Invesment Saving yang


berarti pasar barang sedangkan LM adalah Liquidity Money yang berarti pasar
uang. Model IS-LM menjelaskan interaksi antara dua pasar, yaitu pasar barang
dan pasar uang.
Pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang
diproduksi oleh suatu negara dan dalam jangka waktu tertentu. Sebagai pasar,
maka terdapat penawaran dan pemintaan begitupula pada pasar barang.

Pasar uang merupakan suatu tempat dimana terjadi transaksi


keuangan. Sama halnya dengan pasar lainnya, keseimbangan akan tercapai pada
saat jumlah permintaan uang di pasar sama dengan jumlah penawarannya.

Jika kurva IS dan kurva LM bertemu pada satu titik maka titik,
maka titik tersebut menggambarkan sekaligus keseimbangan yang terjadi di
pasar barang maupun pasar uang. Keseimbangan IS-LM, merupakan
keseimbangan dalam perekonomian.

Jika pemerintah menetapkan kebijakan fiskal maka perubahan ini hanya


akan mengakibatkan perubahan di kurva IS, sedangkan kurva LM relatif tetap.
Sedangkan jika bank sentral menerapkan kebijakan moneter, maka hal ini hanya
akan memengaruhi kurva LM, sedangkan kurva IS tetap. Jika pemerintah
menerapkan kebijakan campuran, yaitu kebijakan fiskal dan moneter maka akan
terjadi pergeseran kurva IS maupun kurva LM.

11
3.2 Saran

Dalam pembuatan makalah mengenai pasar barang dan pasar uang


mungkin masih banyak kekurangan, baik di segi penulisan ataupun dari
penyusunan kalimat dan kata-katanya,oleh sebab itu kami selaku penulis minta
maaf sebesar-besarnya kepada dosen dan pembaca sebagai penyempurna kami
mengharap kritik dan saran yang positif dari teman-teman semua.

12
DAFTAR PUSTAKA

Alfaruqi. (2010). Penyelesaian persamaan diferensial biasa. Pens ITS, 65-75.


Angriani, D. (2018, 2 7). Ekonomi RI Kuartal I-2018 tumbuh 5,06%. Dipetik
2 1, 2018, dari metroTVnews.com:
http://ekonomi.metrotvnews.com
Dwiningtias, & Abadi. (2014). Model siklus bisnis dengan waktu tundaan.
MATHunesa, 1-7.
Tenreng, M., dan Idrus, A. (2022). Ekonomi Makro. Makassar : Syakir Media
Press.
Wati, M., Rasti, A., Irhamni., dan Tsani, M. M. (2022). Model Analisis IS-LM
Dalam Perspektif Islam. Makassar. UIN ALAUDDIN.

13

Anda mungkin juga menyukai