Makalah
Dosen Pengampu:
Fauziah,MM
Disusun Oleh :
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam.
Atas segala karunia dan nikmatNya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan
sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Pertumbuhan dan Perubahan struktur Ekonomi di
Kota Kupang” disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perekonomian
yang diampu oleh Ibu Fauziah,MM
Makalah ini berisi tentang pertumbuhan dan perkembangan mulai dari, pendapatan
per kapita, Sektor pertanian dll yang terdapat di kota Kupang , Konsep dan Teori dan lainnya.
kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut berkontribusi dalam
membantu penyusunan makalah ini.
Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna, untuk itu kami meminta saran dan
kritiknya demi makalah yang akan kami buat untuk selanjutnya agar menjadi lebih baik.
Kami telah berusaha untuk menjelaskan atau memaparkan mengenai pengertian budaya dan
pengertian organisai sesuai dengan pengetahuan yang saya peroleh, baik dari buku-buku
maupun sumber-sumber yang lain. Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat dan
mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam kata-kata atau tulisan yang kami buat dalam
makalah ini.
Penyu
sun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Perumusan...................................................................................................2
D. Manfaat Perumusan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Kesimpulan..............................................................................................................15
B. Saran........................................................................................................................16
ii
DAFTAR TABEL
Tahun 2013-2017................................................................................................................5
Tabel 2.3 PDRB atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut pengeluaran Kota Kupang,
Tahun 2013-2017................................................................................................................7
iii
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK
Grafik 2.2 Perbandingan PDRB atas dasar harga konstan 2010 menurut
pengeluaran dengan pertumbuhan Ekonomi Kota Kupang, tahun 2013-2017.................... 8
Grafik 2.3 Perbandingan PDRB ADH berlaku dan ADH Konstan 2010
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu Daerah pasti ingin memajukan perekonomian yang ada di daerah
tersebut, Pemerintah yang berperan sebagai fasilitator dalam mengurus perekonomian
Di daerahnya terus berupaya membuat kebijakan yang nantinya berimbas pada
kemakmuran daerahnya. Maju atau tidaknya suatu daerah dapat dilihat dari data
lapangan yang di kumpulkan oleh Badan statistik Pusat yang ada di daerah tersebut,
berbagai perhitungan dilakukana agar didapatkan hasil yang tepat mengenai kondisi
perekonomian daerah tersebut pada tahun berjalan. Hal ini dilakukan agar pemerintah
dapat melakukan evaluasi setiap tahunnya dari kesalahan dan hasil yang didapatkan
pada daerah tersebut, sektor apa yang di perkirakan akan menjadi potensial dan
menjadi trend dalam beberapa tahun kedepan.
Pengendalian perekonomian daerah indonesia ini di atur oleh sistem Ekonomi.
Sistem ekonomi sendiri memiliki pengertian Sistem yang senantiasa mengatur serta
menjalin hubungan ekonomi antar sesama manusia dengan seperangkat kelembagaan
dalam suatu tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa sistem ekonomi
tidak bisa berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, pandangan hidup dan pola
hidup masyarakat di daerah itu. Elemen-elemen dari sistem ekonom adalah unit-uit
ekonomi sistem, ekonomi seperti rumah tangga, Perusahaan, Serikat tenaga kerja,
instansi pemerintah dan lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan kegiatan
ekonomi. Setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh elemen-elemen diatas selalu
dinilai yang kemudian di analisis oleh bagian Pusat Statistik wilayah tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Gambaran Umum Objek Penelitian Kota Kupang ?
2. Bagaimana Analisisis PDRB dan Pendapatan Per kapita ?
3. Bagaimana Analisis Perubahan Struktur Eknomi Daerah ?
4. Bagaimana Analisis Pertumbuhan Ekonomi Daerah ?
5. Bagaimana Analisis Distribusi dan Kemiskinan ?
6. Bagaimana Analisis Pembangunan Ekonomi Daerah ?
7. Bagaimana Analisis Perkembangan Sektor Pertanian ?
8. Bagaimana Permasalahan Utama Kondisi Ekonomi Daerah dan Solusinya ?
1
C. Tujuan Perumusan
Tujuan Perumusan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas tengah semester
dari mata Kuliah Perekonomian Indonesia, selain itu agar dapat meambah wawasan
terkait perekonomian daerah di Kota Kupang.
D. Manfaat Perumusan
Manfaat dari perumusan makalah ini adalah agar dapat mengetahui dan
membandingkan Perekonomian daerah di Kota Kupang lima tahun terakhir dari tahun
2013-2017.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kupang merupakan Ibu Kota dari provinsi Nusa Tenggara Timur dan
merupakan sebuah kota madya . Kota Kupang merupakan Kota terbesar yang berada
di Provinsi Nusa tenggara Timur dan dipenuhi oleh berbagai suku bangsa. Suku yang
mendiami Kota Kupang adalah suku Timor, Rote, Sabu, Tionghoa, Flores dan
sebagian kecil pendatang dari Bugis dan Jawa. Luas wilayah Kota Kupang adalah
180,26 km² dengan jumlah penduduk sekitar 450.360 jiwa Daerah ini terbagi menjadi
6 kecamatan dan 51 kelurahan.
3
Sumber : BPS Provinsi NTT
Kupang memiliki 6 Kecamatan diantaranya;
Tabel 2.1 Luas Kecamatan dan Banyaknya Penduduk di Kota Kupang
NO Kecamatan di Kota Luas daerah Jumlah Penduduk
. Kupang
1. Alak 86,91 km² 63.389 Jiwa
2. Kelapa Lima 15,02 km² 80.260 Jiwa
3. Kota Raja 6,10 km² 54.794 Jiwa
4. Kota Lama 3,22 km² 34.535 Jiwa
5. Maulafa 54,80 km² 79.581 Jiwa
6. Oebobo 14,22 km² 100.149 Jiwa
Sumber : BPS Kota Kupang
Dilihat dari Tabel diatas, Dapat disimpulkan bahwa kecamatan terluas
berada di wilayah Alak, Namun Oebobo menjadi kecamatan dengan Jumlah
Penduduk terbanyak. Hal ini dikarenakan kecamatan Oebobo merupakan Jantung
dari Kota Kupang, beberapa Kantor, sekolah dan Pusat perbelanjaan di Kota
Kupang juga terdapat di Kecamatan Oebobo, hal ini yang menyebabkan
Kecamatan Oebobo menjadi Kecamatan dengan Jumlah Penduduk terbanyak di
Kota Kupang
4
tahun ke tahun atau pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor harga.
Indeks harga implisit merupakan rasio antara PDRB menurut harga berlaku dan
PDRB menurut harga konstan.
Tabel 2.2 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran kota Kupang,
Tahun 2013-2017
5
Grafik 2.1 :Perbandingan PDRB atas dasar harga Berlaku Menurut Pengeluaran
dengan Jumlah Penduduk, Kota Kupang 2013 – 2017
18000000
16000000
14000000
12000000
10000000
8000000
6000000
4000000
2000000
2013; 368199 2014; 380084 2015; 392877 2016; 402286 2017; 412708
0
2013 2014 2015 2016 2017
Dapat dilihat dari kedua data yang disajikan diatas, Bahwa total dari PDRB
Kota Kupang menurut Harga Berlaku jumlahnya dari tahun ke tahun selalu
mengalami peningkatan, pada awal tahun 2013, total PDRB yang dimiliki oleh
Pemerintah Daerah sebesar Rp.13.058.585 juta diikuti total PDRB pada Tahun 2014
sebesar Rp 14.815.425,28 dan Pada tahun 2015 sebesar Rp16.688.432,34 dan pada
tahun 2016 sebesar Rp18.864.076,17 dan pada tahun 2017 sebesar Rp20.936.752,44.
Dari perhitungan ke-5 Tahun tersebut presentase PDRB yang diperoleh kota Kupang
setiap tahunnya mengalami Fluktuasi, pada tahun 2013-2014 sebesar 13,45% dan
Pada tahun berikutnya terjadi penurunan sebesar 0,81%, turun menjadi 12,64% . dan
di tahun ketiga yakni, 2015-2016 terjadi peningkatan sebesar 0,4% menjadi 13,04%
dan di tahun 2016-2017 terjadi penurunan yang sebesar 2,05% menjadi 10,99%.
Perubahan ini dikarenakan faktor perubahan Harga yang terjadi setiap tahunnya,
Perubahan Volume dan Inflasi pada wilayah tersebut.
6
yang tidak dipengaruhi oleh faktor Harga, hal ini juga dapat dilakukan untuk
mengetahui pertumbuhan ekonomi secara riil di wilayah atau daerah tersebut.
Tabel 2.3 PDRB atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut pengeluaran Kota
Kupang, Tahun 2013-2017
Grafik 2.2 Perbandingan PDRB atas dasar harga konstan 2010 menurut pengeluaran
dengan pertumbuhan Ekonomi Kota Kupang, tahun 2013-2017
7
Chart Title
12000000
10000000
8000000
6000000
4000000
2000000
0
2013 2014 2015 2016 2017
Grafik 2.3 Perbandingan PDRB ADH berlaku dan ADH Konstan 2010 menurut
pengeluaran Kota Kupang, Tahun 2013-2017
25000000
Chart Title
20000000
15000000
10000000
5000000
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
8
tahun dasar 2010. Hal ini juga terjadi pada BPS daerah lain, dimana PDRB Harga
berlaku cenderung mengalami peningkatan dalam Grafik.
Terbentuknya keseluruhan PDRB atau total PDRB merupakan kontribusi dari
semua komponen pengeluarannya, yang terdiri dari Konsumsi Khir Rumah tangga
(PK-RT), Konsumis Akhir LNPRT (PK-LNPRT), Konsumsi Akhir pemerintah (PK-
P), Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), Ekspor Netto (E) atau Ekspor
dikurangi Impor
Untuk PDRB Per Kapita Kota Kupang dapat dihitung menggunakan rumus,
sebagai berikut :
PDRBt
PDRB PerKapita t=
Jumlah Penduduk t
Tabel 2.4 : PDRB Per Kapita Kota Kupang
9
3. Sektor Industri 1,61 1,55 1,52 1,47 1,49 1,53
4. Sektor Listrik 0,07 0,10 0,11 0,13 0,13 0,11
5. Sektor Bangunan 15,97 16,07 16,35 16,79 16,80 16,40
6. Sektor 15,14 14,89 14,74 14,73 14,74 14,85
Perdagangan
7. Sektor 7,86 8,01 8,38 8,91 9,25 8,48
Transportasi dan
Pergudangan
8. Sektor Keuangan 6,60 6,95 7,18 7,41 7,37 7,10
9. Sektor Jasa-Jasa 4,74 5,78 5,73 5,64 5,71 5,52
Lainnya
Sumber : BPS Kupang
Kupang dengan 9 sektor yang ada memiliki 4 sektor yang paling mendominasi
selama 5 tahun terakhir, yakni :
Sektor Perdagangan, sektor Pembangunan, Sektor Jasa, Sektor transportasi
dan pergudangan. Hal ini dapat dilihat dari peranan masing-masing sektor terhadap
pembentukan PDRB Kota Kupang. Sektor yang menduduki peringkat pertama yakni,
Sektor Pembangunan, dimana terjadi peningkatan sebesar 0,3% menjadi 6,2% (di
tahun 2013 Presentasenya adalah 5,9 %). Untuk sektor yang menempati posisi kedua
adalah Sektor Perdagangan dengan pencapaian sebesar 5,4 % di tahun 2013 dan
mengalami peningkatan sebesar 0,9% di tahun setelahnya menjadi 6,3. Sektor paling
potensial yang ketiga adalah sektor Transportasi dan pergudangan dimana
mendapatkan presentase sebesar 7,4% di tahun 2013 dan terjadi peningkatan juga di
tahun berikutnya menjadi 7,2%. Dan sektor Terakhir adalah sektor Jasa. Walaupun di
lihat peningkatan di tabel yang lebih besar pencapaiannya untuk PRDB namun, Sektor
jasa merupakan sektor yang cukup potensial di Kota Kupang. Emerintah daerah
sendirijuga tengah berusaha meningkatkan sektor Jasa di Kota Kupang. Untuk
presentase di tahun 2013 sebesar 19,4 Sektor ini menempati presentase tertinggi
dibanding sektor-sektor lainnya yang ada di Kota Kupang untuk tahun berjalan
berikutnya sebesar 5,68% Terjadi penurunan yang sangat signifikan di antara kedua
tahun tersebut.
D. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Pertumbuhan Ekonomi merupakan proses kenaikan output per kapita dalam
jangka panjang. Pertumbuhan sebagai proses, berarti bahwa pertumbuhan ekonomi
bukan gambaran perekonomian pada suatu saat pertumbuhan ekonomi berkaitan
dengan output per kapita. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dalam dua cara, yakni
10
pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi dan pertumbuhan ekonomi dari sisi sektoral.
Dari sisi Sektoral, tren melambatnya pertumbuhan terutama bersumber dari sektor-
sektor penghasil barang. Perkembangan ini tidak terlepas dari pengaruh pertumbuhan
ekspor yang masih terbatas sehingga mengakibatkan menurunnya pertumbuhan sektor
penghasil barang, seperti sektor pertanian, Sektor pertambangan dan sektor
lainnya.namun, sektor jasa, sektor keuangan dan lainnya mengalami peningkatan.
(Latumaerissa, 2015:31)
Hal ini juga terjadi pada pertumbuhan ekonomi dari sisi sektoral di Kota
Kupang, seperti yang ada di dalam tabel.
11
Garis kemiskinan di Kota Kupang telah dicatat oleh badan Pusat statistik
daerah tersebut. Hal ini agar dapat memudahkan pemerintah daerha dalam
mengurangi kemiskinan di daerah tersebut.
Tabel 2.7 . Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin di Kota Kupang 2013-2017
Masalah kemiskinan hampir selalu menjadi momok bagi para pemerintah daerah
maupun Nasional. Kupang yang notabene merupakan Ibu Kota provinsi Nusa Tenggara
Timur juga mengalami hal yang serupa, lokasi yang jauh dari pemerintah pusat
memperlambat akses pemenuhan supplai barang dari luar, selain itu pembangunan daerah
timur yang masih jarang juga menghambat pertumbuhan dan laju perekonomian di
Indonesia Timur.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT pada tahun dari tahun 2013-2017 terus
meningkat. Pada tahun 2015 Pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5,4%-5,8% (yoy).
Dari sisi penggunaan, kenaikan Upah Minimum Provinsi sebesar 8,7% diharapkan dapat
mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga. Di sisi lain, investasi diperkirakan akan
meningkat seiring rencana pembangunan beberapa proyek tahun 2015, diantaranya
pembangunan Waduk Rotiklot di Belu, perbaikan infrastruktur jalan, dan pengembangan
Pelabuhan Tenau. Dari sisi sektoral, sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
diperkirakan akan meningkat seiring adanya kerja sama dengan berbagai daerah,
diantaranya 1) kerjasama sapi dengan Provinsi DKI Jakarta, 2) kerjasama perikanan
dengan Provinsi Jawa Tengah. Selain itu rencana pengembangan 5 juta hektar termasuk di
provinsi NTT oleh Kementerian Pertanian diharapkan dapat mendorong produksi
komoditas pertanian di NTT. Selain itu, perhatian Pemerintah Provinsi NTT dalam
beberapa tahun terkahir berfokus pada sektor pembangunan dan Jasa di wilayah NTT
12
Khususnya Kota Kupang karena, wilayah tersebut masih dalam masa peralihan sedikit
demi sedikit ke Sektor Industri setiap tahunnya.
1. Sektor Pertanian
13
Perkembangan sektor pertanian di Kota Kupang mencakup segala
pengusahaan yang didapatkan dari alam yang kemudian digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sendiri atau untuk dijual kepada orang lain. Pertanian
di Kota Kupang sendiri mencakup beberapa jenis Aspek yakni, Pertanian
Tanaman Pangan, Tanaman Perkebunan dan tanaman Hortikulutura. Data
produksi dari ketiga jenis Pertanian tersebut didapatkan dari Subdit Statistik
Tanamana Pangan BPS. Dapat dilihat dari Tabel Pertumbuhan Ekonomi Lapangan
Usaha untuk sektor Pertanian terus mengalami peningkatan setiap tahunnya pada
tahun 2017, Pertanian memberikan sumbangsi terhadap total perekonomian
sebesar 2,15% pada PDRB Kota Kupang atas dasar harga berlaku. Jika digunakan
Methode Harga Konstan dengan tahun dasar 2010, Sektor pertanian juga
mengalami kenaikan pertumbuhan yang positif setiap tahun, Dapat dikatakan
produksi riil tiap tahun masih terus berjalan dan mengalami peningkatan namun,
tidak diikuti dengan peningkatan harga yang cukup untuk menyaingi peran di
sektor Lain. Hal ini juga diakibatkan oleh masa peralihan di Kota Kupang.
Dengan sektor Pembangunan yang cukup menguasai sektor lain di kota Kupang.
Masa perubahan dari Sektor Pertanian menuju sektor Industri dikatakan dapat
dikatakan berjalan agak lambat, karena masih banyak penduduk yang mencari
nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup dari bercocok tanam.
2. Pariwisata
Sektor Pariwisata di Kota Kupang, mengalami kenaikan dan telah menjadi
harapan baru bagi pemerintah Kota Kupang Indikator Wisatawan Asing yang
masuk ke NTT pada tahun 2015 sebanyak 80.000 orang, sedangkan domestik
lokal sebanyak 369.000 orang, pada tahun berikutnya terjadi peningkatan sebesar
20%.
14
berbintang
Tingkat 32,40 27,93 27,65 38,33 33,33
Penghunian
Hotel Non-
Berbintang
3. Kelautan
5. Perbankan
15
Ada Lima isu penting yang dihadapi Kota Kupang, yang pertama mengenai
masalah sampah, Menurut Pemda Kota Kupang sampah yang dihasilkan masyarakat
setiap harinya dapat mencapai 300-400 Ton, hal ini dapat membuat Pemerintah
daerah Kota Kupang hanya mengurusi masalah sampah setiap harinya, sehingga
diharapkan Sampah yang dapat masih dapat digunakan sebaiknya di daur ulang
sehingga tidak menimbulkan penumpukan. Masalah kedua, yakni masalah air bersih.
Telah diketahui sebelumnya bahwa, indonesia Timur masih memiliki beberapa
problematika yang masih dirasakan hingga saat ini, akses yang lambat dari
pemerintah pusat dikarenakan kondisi geografis mempengaruhi masyarakat sekitar
salah satunya ketersediaan Air bersih di kota Kupang. Oemda juga mengatakan bahwa
PDAM sebaiknya menyediakan Air minum bersih untuk tempat yang kekurangan
dengan melihat daerah atau tempat tersebut. Jangan memberikan air bersih kepada
tempat yang baru-baru, Masalah ketiga, yakni Perizinan. Masalah Keempat
SISKAMLING. Data dari Badan Statistik pusat, mengatakan bahwa setiap tahun,
kejadian kriminalitas seperti pencurian selalu terjadi di kampung yang ada di Kota
Kupang, hal ini bahkan mengalam peningkatan setiap tahunnya, untuk itu di imbau
kepada Warga agar senantiasa menjaga lingkungannya dengan baik. Dan terakhir
adalah masalah HIV/AIDS , MIRAS dan Narkoba.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kota Kupang merupakan salah satu kota dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang cukup pesat di Nusa Tenggaar Timur, hal ini di dorong dengan 9 sektor
Perekonomiannya dan 4 diantaranya merupakan sektor paling potensial yang terus
mengalami kemajuan setiap tahunnya sehingga mendorong perekonomian Kota
Kupang agar terus maju, namun, ada beberaap masalah yang dihadapi Kota ini, antara
Lain adalah Maasih kurangnya sumber air bersih di beberapa wilayah di Kota
Kupang, selain itu ada masalah sampah yang masih harus ditanggulangi pemerintah
dan memikikan cara lain seperti mengolah atau mendaur ulang sampah palstik.Kota
ini masih berada dalam masa Transisi yakni, dari Sektor Pertanian ke Sektor Industri
pembangunan, sehingga perhatian pemerintah cenderung fokus terhadap
perkembangan sektor industri pembangunan diikuti dengan beberapa sektor lain,
seperti sektor Jasa
B. Saran
Diharapkan kepada pihak-pihak terkait untuk membantu mendorong kemajuan
perekonomian di daerahnya masing-masing agar mencapai garis penghidupan yang
layak yang nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan di daerah tersebut.
17
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Kupang. 2018. Produk Domestik Regional Bruto Kota Kupang
Menurut Lapangan Usaha 2013-2017. Badan Pusat Statistik Kota Kupang : Kupang.
Badan Pusat Statistik Kota Kupang. 2018. Produk Domestik Regional Bruto Kota Kupang
Menurut Pengeluaran 2013-2017. Badan Pusat Statistik Kota Kupang : Kupang.
Badan Pusat Statistik Kota Kupang. 2017. Kota Kupang dalam Angka 2017. Badan Pusat
Statistik Kota Kupang : Kupang.
Badan Pusat Statistik Kota Kupang. 2018. Kota Kupang Dalam Angka 2018 . Badan Pusat
Statistik Kota Kupang : Kupang.
Rachmawati, yeni. 2017. Lima Isu Aktual yang berkembang di Kota Kupang.
http://kupang.tribunnews.com/2017/12/18inilah-lima-isu-aktual-yang-berkembang-di-kota-
kupang. Pos-kupang.com .Di akses (Kamis 21 Maret 2019) Pukul 21:30
18