Anda di halaman 1dari 16

PAPER

KEBIJAKAN MONETER DALAM PERKONOMIAN INDONESIA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Ekonomi Pancasila

Dosen Pengampu : Ir. H. Dady Nurpadi. MP

Disusun Oleh :

Hanna Puspita Dewi C1210106

Rhevita Anindya Putri C121017

Meli Legita Diatami C121019

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Program Studi S1 Manajemen


IKOPIN UNIVERSITY
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Kebijakan Moneter dalam Perekonomian Indonesia” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah Sistem Ekonomi Pancasila.

Atas bimbimngan dosen bapak Ir. H. Dady Nurpadi, MP. Maka disusunlah makalah ini.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kami semua dalam
memenuhi salah satu syarat tugas kami di perkuliahan.

Dalam menyusun makalah ini, kami banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak,
maka penulisan mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam menyusun
makalah ini kami telah berusaha dengan segenap kemampuan kami untuk membuat makalah
yang sebaik-baiknya.

Sebagai pemula ternyata masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini,
oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.

2.1

iii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Kebijakan Moneter............................................................................................5
2.2 Jenis-Jenis Kebijakan Moneter............................................................................................6
2.3 Tujuan Kebijakan Moneter..................................................................................................6
2.4 Peranan Kebijakan Moneter.................................................................................................8
2.5 Instrumen Kebijakan Moneter.............................................................................................8
2.6 Contoh Kebijakan Moneter................................................................................................10
2.7 Peran BI Dalam Menstabilkan Perekonomian Melalui Kebijakan Moneter..................10
2.8 Pengaruh Kebijakan Moneter dalam Perekonomian........................................................11
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................13
Daftar Pustaka.............................................................................................................................................iv

iv
BAB I
PENDAHULUAN
2.2 Latar Belakang
Setiap negara akan selalu berusaha untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang optimal untuk
bangsanya kepada kehidsupan yang lebih baik. Suatu negara dikatakan baik jika ekonominya
bertumbuh, salah satunya dari segi pendapatan nasional riil-nya maupun dari segi pendapatan riil
per kapita yang terus meningkat dari waktu ke waktu.

Perekonomian yang baik juga dapat dilihat dari tingkat pengangguran yang terus menurun,
artinya semakin banyak lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakatnya. Jika hal tersebut
terjadi, maka masyarakat disuatu negara tersebut akan mengalami kesejahteraan dimana
tercukupinya segala kebutuhan baik dari kebutuhan sekunder, primer, dan tersier.

Pertumbuhan industri juga akan berkembang pesat sehingga memungkinkan jika negara tersebut
dapat menjadi negara maju.Sebaliknya, jika suatu negara tidak memiliki perekonomian yang
baik, maka dampak yang tidak bisa dihindari salah satunya yaitu inflasi. Inflasi merupakan salah
satu fenomena ekonomi yang sering dialami suatu negara, khususnya Indonesia.

Inflasi adalah penyakit ekonomi yang tidak bisa diabaikan, karena dampak yang ditimbulkan
pada perekonomian bisa berakibat pada ketidakstabilan, pertumbuhan ekonomi yang lambat serta
pengangguran yang tinggi.

2.3 Rumusan Masalah


1. Untuk mengetahui apa itu kebijakan moneter?
2. Apa saja jenis-jenis kebijkan moneter?
3. Apa tujuan dari diadakannya kebijkan moneter?
4. Bagaimana peranan kebijakan moneter?
5. Apa saja instrumen dari kebijakan moneter?
6. Apa saja yang merupakan contoh dari kebijakan moneter?
7. Bagaimana kebijkan moneter dapat menstabilkan perekonomian suatu negara?
8. Apa pengaruh dari kebijkan moneter dalam perekonomian

5
2.4 Tujuan
Diharapkan setelah membuat makalah ini kami lebih mengerti tentang kebijakan moneter dan
bagaimana kebijakan moneter dapat menstabilkan perekonomian indonesia karena akan sangat
berdampak bagi perekonomian Indonesia.

6
BAB II
PEMBAHASAN
2.5 Pengertian Kebijakan Moneter
Menurut Boediono Kebijakan Moneter adalah tindakan pemerintah memalui Bank
Sentral untuk memengaruhi dalam situasi makro yang dilaksanakan yaitu dengan
menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan penawaran barang sehingga inflansi dapat
dikendalikan, tercapainya kesempatan kerja penuh. dan kelancaran suplai atau distribusi
barang.

Pengertian kebijakan moneter dalam ekonomi Pancasila mengacu pada upaya


pemerintah untuk mencapai tujuan ekonomi nasional yang didasarkan pada prinsip-prinsip
Pancasila, yaitu kesejahteraan rakyat, keadilan sosial, demokrasi ekonomi, dan kedaulatan
rakyat.

Dalam konteks ini, kebijakan moneter harus diarahkan pada mencapai keadilan sosial
dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, kebijakan moneter harus diarahkan pada stabilitas
nilai tukar, inflasi yang rendah, dan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.

Selain itu, kebijakan moneter harus mengakomodasi kebutuhan rakyat, terutama dalam
hal ketersediaan kredit dan modal usaha. Kebijakan moneter harus mendorong perbankan
untuk memberikan kredit kepada sektor-sektor yang dianggap memiliki dampak positif bagi
perekonomian dan kesejahteraan rakyat.

Dalam ekonomi Pancasila, kebijakan moneter juga harus diarahkan pada


mempromosikan kemandirian ekonomi nasional dan kedaulatan rakyat dalam mengelola
sumber daya ekonomi. Oleh karena itu, kebijakan moneter harus mempertimbangkan faktor-
faktor ekonomi dalam negeri, termasuk kebijakan fiskal dan perdagangan internasional.

Secara keseluruhan, kebijakan moneter dalam ekonomi Pancasila harus diarahkan pada
mencapai tujuan ekonomi nasional yang berdasarkan prinsip-prinsip Pancasila dan
mendorong kesejahteraan rakyat serta kemandirian ekonomi nasional.

2.6 Jenis-Jenis Kebijakan Moneter

7
a) Kebijakan Moneter Ekspansif

Jenis kebijakan moneter yang melakukan pengelolaan dan pengaturan peredaran uang
dalam aktivitas ekonomi disebut sebagai kebijakan moneter ekspansif. Dalam hal ini, tujuan
utamanya meningkatkan peredaran uang di masyarakat sehingga roda perekonomian
meningkat.

Wujud dari jenis kebijakan moneter ini melalui peningkatan pembelian sekuritas
pemerintah oleh Bank Indonesia, penurunan suku bunga, menurunkan persyaratan cadangan
untuk bank. Dampak kebijakan ini tak hanya merangsang kegiatan bisnis atau daya beli
konsumen, tetapi juga mengurangi tingkat pengangguran.

b) Kebijakan Moneter Kontraktif

Kebijakan moneter kontraktif dimana kebijakan diambil sebagai langkah mengurangi


peredaran uang di masyarakat saat terjadi inflasi. Hal ini diwujudkan melalui penjualan
obligasi pemerintah, peningkatan suku bunga bank, dan meningkatkan persyaratan cadangan
untuk bank.

2.7 Tujuan Kebijakan Moneter


Sebagaimana yang dijelaskan dalam UU No. 3 Tahun 2004 tentang Kebijakan Moneter
Bank Indonesia, tujuan kebijakan moneter yang utama yakni menjaga kestabilan nilai rupiah.
Demi mewujudkan hal tersebut, banyak aspek yang berpengaruh dalam pengambilan
keputusan kebijakan moneter Bank Indonesia. Di bawah ini berbagai tujuan kebijakan
moneter adalah berikut ini.

1) Menjamin Stabilitas Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi suatu negara harus berjalan dengan terkontrol dan berkelanjutan.
Hal ini dapat diwujudkan melalui keseimbangan arus barang/jasa dengan peredaran uang.
Oleh karena itu, tujuan kebijakan moneter adalah menjaga stabilitas ekonomi melalui
pengaturan dan penetapan terkait peredaran uang di masyarakat.

2) Mengendalikan Inflasi

8
Agar inflasi dapat ditekan, maka Bank Indonesia menetapkan kebijakan bertujuan
mengurangi uang yang beredar di masyarakat dan menjaga ketersediaan uang di bank.
Sehingga, salah satu tujuan kebijakan moneter adalah mengendalikan inflasi.

3) Meningkatkan Lapangan Pekerjaan

Tujuan kebijakan moneter Bank Indonesia berikutnya yaitu meningkatkan lapangan


pekerjaan. Kestabilan peredaran uang membuat aktivitas produksi meningkat. Dengan
naiknya kegiatan produksi, maka diperlukan sumber daya manusia dalam pengelolaannya.
Sehingga hal ini mampu menyerap tenaga kerja dengan ketersediaan lapangan pekerjaan.

4) Melindungi Stabilitas Harga Barang di Pasar

Tujuan kebijakan moneter diharapkan mampu melindungi stabilitas harga pasar. Ketika
harga stabil maka menumbuhkan rasa percaya masyarakat terhadap tingkat harga sekarang
dan di masa mendatang. Sehingga tingkat daya beli antar periode tetap sama. Kestabilan harga
ini bisa diatur melalui keseimbangan peredaran uang, permintaan barang, dan produksi
barang.

5) Menjaga Keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional

Kebijakan moneter tidak hanya berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi dalam negeri
saja, namun juga luar negeri. Salah satu tujuan kebijakan moneter adalah menjaga
keseimbangan neraca pembayaran Internasional. Hal ini dapat diwujudkan melalui kestabilan
jumlah barang ekspor dan impor sama besarnya. Oleh sebab itu, tak heran pemerintah sering
melakukan devaluasi dalam hal ini.

6) Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Seluruh dampak atas kebijakan moneter diharapkan mampu mendorong pertumbuhan


ekonomi. Sebab demi mencapai tujuan tersebut, diperlukan berbagai kesuksesan tiap
komponen. Misalnya seperti, tersedia lapangan pekerjaan, kontrol tingkat inflasi, aktivitas
produksi dan permintaan barang, dan lainnya

9
2.8 Peranan Kebijakan Moneter

1) Menjaga stabilitas harga:

Salah satu peran utama kebijakan moneter adalah menjaga stabilitas harga. Bank
sentral dapat menggunakan kebijakan moneter untuk mengatur tingkat inflasi sehingga
inflasi tetap rendah dan stabil. Hal ini penting karena inflasi yang tinggi dapat menyebabkan
penurunan daya beli masyarakat dan mengurangi pertumbuhan ekonomi.

Mengendalikan suku bunga: Kebijakan moneter juga dapat digunakan untuk


mengendalikan suku bunga. Bank sentral dapat menaikkan suku bunga untuk mendorong
masyarakat untuk menabung dan mengurangi pengeluaran, sehingga mengurangi tekanan
inflasi. Di sisi lain, bank sentral juga dapat menurunkan suku bunga untuk mendorong
masyarakat untuk meminjam dan menghabiskan uang, sehingga meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.

1) Menjaga stabilitas sistem keuangan: Kebijakan moneter juga berperan dalam menjaga
stabilitas sistem keuangan. Bank sentral dapat mengawasi dan mengatur aktivitas perbankan
dan pasar keuangan untuk mencegah risiko-risiko keuangan dan krisis keuangan.

Mendorong pertumbuhan ekonomi: Kebijakan moneter dapat membantu mendorong


pertumbuhan ekonomi dengan mengatur suku bunga dan jumlah uang beredar. Hal ini dapat
meningkatkan pinjaman dan investasi, serta mendorong konsumsi masyarakat.

2) Menstabilkan nilai tukar: Kebijakan moneter juga dapat membantu menjaga stabilitas nilai
tukar mata uang suatu negara. Bank sentral dapat mengambil tindakan seperti membeli atau
menjual mata uang untuk mengendalikan nilai tukar dan menjaga daya saing ekspor dan
impor.

2.9 Instrumen Kebijakan Moneter

1. Kebijakan Diskonto (Discount Rate)

Kebijakan diskonto merupakan instrumen kebijakan moneter yang mengukur melalui


tingkat suku bunga bank. Kondisi dimana bank-bank umum meminjamkan dana kepada bank
Indonesia selaku bank sentral membuat peredaran jumlah uang teratur.

10
Ketika peredaran uang harus ditingkatkan, maka bank Indonesia menurunkan suku bunga
pinjaman. Sebaliknya, suku bunga kredit bank akan dinaikkan ketika peredaran uang harus
dikurangi.

2. Operasi Pasar Terbuka

Ketika pemerintah mengontrol peredaran uang melalui penjualan atau pembelian surat-
surat berharga milik pemerintah, maka yang dijadikan instrumen kebijakan moneter adalah
operasi terbuka.

Saat bank Indonesia ingin mengurangi peredaran uang, maka pemerintah menjual surat
berharga. Sebaliknya, ketika peredaran uang harus ditingkatkan, maka pemerintah membeli
surat berharga.

3. Kebijakan Rasio Cadangan Wajib

Selanjutnya, instrumen kebijakan moneter adalah rasio cadangan wajib. Saat Bank
Indonesia ingin mengurangi cadangan kas uang bank, maka uang diedarkan di masyarakat
melalui pinjaman. Sementara, bila cadangan kas uang bank harus ditambah, uang yang
beredar di masyarakat ditarik dengan peningkatan suku bunga tabungan.

4. Penetapan Suku Bunga Acuan

Dalam mencapai tujuan kebijakan moneter, maka bank Indonesia memiliki wewenang
dalam mengendalikan peredaran uang melalui suku bunga. Besaran suku bunga yang
ditetapkan oleh bank Indonesia akan menjadi acuan bank umum di seluruh Indonesia dalam
menjalankan aktivitasnya. Oleh karena itu, instrumen kebijakan moneter adalah penetapan
suku bunga acuan.

5. Imbauan Moral

Terakhir instrumen kebijakan moneter adalah imbauan moral. Dalam hal ini, Bank
Indonesia selaku bank sentral menghimbau seluruh bank umum untuk menjalankan kebijakan
penurunan atau peningkatan suku bunga pinjaman.

11
2.10 Contoh Kebijakan Moneter
Di bawah ini merupakan contoh kebijakan moneter di Indonesia.

1) Pelaksanaan Kredit Langsung oleh Bank Indonesia

Bank Indonesia mengadakan kredit langsung. Pemberian kredit langsung kepada


berbagai sektor atau proyek yang memerlukan dana secara mendesak. Hal ini dapat
meningkatkan jumlah uang yang beredar karena harus membiayai kegiatan dengan segera.

2) Penyediaan Fasilitas Overdraft

Saat Bank Indonesia membantu bank umum yang mengalami kesulitan likuiditas jangka
pendek, maka hal ini termasuk contoh kebijakan moneter di Indonesia melalui fasilitas
overdraft. Bantuan yang diberikan berupa pinjaman jangka pendek dengan suku bunga tinggi.
Hal ini diharapkan mampu mengontrol peredaran uang agar tetap stabil.

3) Penerbitan Surat Utang Negara

Selanjutnya, contoh kebijakan moneter adalah menerbitkan surat utang negara. Dalam
hal ini, pemerintah berusaha menghimpun dana dari masyarakat agar uang yang beredar di
masyarakat mengalami penurunan.

4) Program Intervensi Rupiah

Program intervensi rupiah merupakan contoh kebijakan moneter di Indonesia yang


dilakukan oleh Bank Indonesia dengan cara proses pinjam meminjam dana secara langsung di
Pasar Uang Antar Bank dalam periode 7 hari. Hal ini dilakukan sebagai upaya mendukung
instrumen kegiatan operasi pasar terbuka.

2.11 Peran BI Dalam Menstabilkan Perekonomian Melalui Kebijakan Moneter

Peran Bank Indonesia dalam sesuatu negeri yang ialah jalur dalam
memantapkan perekonomian serta Jumlah Uang Beredar.

Indonesia sempat hadapi krisis ekonomi pada tahun 1998. Pada masa itu terbilang
masa yang sulit yang sempat dirasakan oleh indonesia. sebab ketidakstabilan perekonomian

12
serta jumlah pengangguran yang terus bertambah serta pertumbuhan ekonomi
yang memburuk. Peran Bank Indonesia selaku bank sentral yang bisa mengganti
keadaan ekonomi jadi lebih baik dari krisis perekonomian. Peran Bank Indonesia selaku
bank sentral yang bisa mengganti keadaan ekonomi jadi lebih baik dari krisis
perekonomian.Tiap negara berupaya dalam menggapai pertumbuhan perekonomian yang
maksimal, sampai membawa bangsanya kepada kehidupan lebih baik. Perihal ini pemerintah
mengukur keberhasilan perekonomian di dalam negaranya dengan memakai bermacam
metode-metode ataupun penanda yang representative terhadap akibat pada pergantian
perekonomiannya. Suatu negeri bisa dikatakan baik bila perekonomiannya bertumbuh,
antara lain dalam segi pemasukan nasional riil-nya maupun dalam segi pemasukan riil per
kapita yang hendak terus bertambah dari waktu ke waktu. Perekonomian dikatakan baik
pula bisa dilihat dari tingkatan pengangguran yang terus menyusut,

Perekonomian dikatakan baik pula bisa dilihat dari tingkatan pengangguran yang
terus menyusut, sebab terus menjadi banyak tersedianya lapangan kerja untuk
masyarakatnya. Bila pererihal tersebut terjalin, hingga masyarakat disuatu negeri tersebut
hendak hadapi kesejahteraan dimana tercukupinya seluruh kebutuhan baik dari kebutuhan
primer, kebutuhan sekunder, serta kebutuhan tersier. Setelah itu, pertumbuhan industri
pula hendak tumbuh pesat sehingga membolehkan kalau negeri tersebut bisa jadi negeri maju
(Ananda, 2020). Bank Indonesia mempunyai kewenangan dalam melaksanakan kebijakan
moneter dengan melalui suatu penetapan sasaran-sasaran moneter semacam jumlah
uang tersebar yang bertujuan buat melindungi target inflasi yang sudah diresmikan oleh
pemerintah.

Bank Indonesia dalam menstabilkan perekonomian melalui kebijakan moneter


dipengaruhi oleh inflasi dan nilai tukar di Indonesia.Kenaikan inflasi adalah salah satu
indikator dalam stabilitas ekonomi yang menjadi pusat perhatian bagi para pelaku ekonomi.

2.12 Pengaruh Kebijakan Moneter dalam Perekonomian


1. Hal itu ditunjukkan melalui upaya dalam mengatur jumlah uang yang beredar secara
seimbang dengan jumlah barang dan jasa.

13
Jika jumlah uang yang beredar melebihi atau lebih sedikit dari jumlah barang dan jasa
yang beredar, perekonomian akan terganggu. Bahkan dapat mengakibatkan terjadinya
inflasi atau deflasi.

2. Menjaga stabilitas harga.

Hal tersebut bisa dilihat saat harga terlalu tinggi, sehingga pemerintah akan mengurangi jumlah
uang yang beredar di masyarakat. Pun begitu sebaliknya.

3. Membuka kesempatan kerja

Jika perekonomian stabil, hal itu akan mendorong dunia usaha untuk melakukan investasi baru.
Hasilnya, tercipta lapangan pekerjaan dan kebutuhkan tenaga kerja baru akan bertambah,
sehingga tingkat pengangguran akan menurun.

4. Memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran

Hal itu tercermin dari salah satu bentuk kebijakan moneter, yaitu menjalankan kebijakan
devaluasi atau menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kebijakan Moneter adalah keputusan yang diambil oleh pemerintah untuk menunjang aktivitas
ekonomi. Kebijakan moneter ditujukan untuk menjaga agar likuiditas dalam perekonomian
berada dalam jumlah yang “Tepat” sehingga dapat melancarkan transaksi perdagangan tanpa
menimbulkan tekanan inflansi.

15
Daftar Pustaka

Alfitria, dkk. 2015. KEBIJAKAN MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM.


Jurnal Modernisasi Vol. 11, No. 2.

http://masoemuniversity.ac.id/index.php/dimamu

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/07/27/kebijakan-moneter-adalah

Anda mungkin juga menyukai